Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : JURNAL ADMINISTRASI, KEBIJAKAN, DAN KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN (JAK2P)

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 13 MAKASSAR sri wahyuni; Sitti Habibah
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.795 KB) | DOI: 10.26858/jak2p.v2i1.10078

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMP Negeri 13 Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan manajemen sarana dan prasarana pendidikan di SMP Negeri 13 Makassar pada bagian Perencanaan, Pengadaan, Pendistribusian, Penggunaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan subjek penelitian meliputi Kepala sekolah, Wakil Kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, bendahara, guru dan siswa. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di SMP Negeri 1 Makassar dengan melihat dan mengelompokkan barang yang habis pakai dan barang tidak habis pakai dan perencanaan dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Kepala sekolah, Wakasek bidang sarana dan prasarana, dan Tata Usaha melakukan observasi awal dengan melihat kebutuhan sekolah yang diajukan oleh guru kelas/wali kelas dan dilihat kebutuhan yang paling mendesak. (2) Pengadaaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 13 Makassar, melalui menganggarkan dari sekolah, mendaur ulang, membeli, membuat dan memperbaiki sarana pembelajaran, sebelumnya melihat sarana yang mana yang masih dan sudah tidak layak digunakan. (3) Pendistribusian sarana dan prasarana di SMP Negeri 13 Makassar, dilakukan dengan cara yaitu pertama barang yang masuk terlebih dahulu diperiksa oleh tim sarana dan prasarana guna memastikan semua barang dalam keadaan baik. (4) Penggunaan sarana dan prasarana salah satunya dilakukan dengan cara membuat jadwal penggunaannya. Adapun yang membuat jadwal yaitu masing- masing pengelola prasarana tersebut misalnya untuk penggunaan lab. IPA yang membuat jadwalnya yaitu kepala lab. (5) Pemeliharaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 13 Makassar, dengan cara perawatan sehari- hari, seperti membersihkan ruang kelas, halaman, meja, kursi, dan wc. Adapun perawatan lain yang kadang dilakukan yaitu perawatan darurat. Perawatan ini dilakukan apa bila barang yang mau digunakan dalam keadaan rusak. Pemeliharaan ada orang ahli khusus yang diberi tanggung jawab terhadap pemeliharaan sarana prasarana agar kepala sekolah tidak terlalu terbebani
Implementasi Manajemen Kelas di SD Negeri Nurul Hasanah; Sitti Habibah
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.133 KB) | DOI: 10.26858/jak2p.v2i2.12668

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang Implementasi Manajemen Kelas di SD Negeri 3 Unggulan Kota Pare-Pare. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan 3 guru wali kelas 6. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode Miles dan Huberman. Implementasi manajemen kelas di SD Negeri 3 Unggulan Kota Pare-Pare menerapkan (1) pengelolaan fisik dan (2) pengelolaan siswa, Pengelolaan kelas yang bersifat fisik ini meliputi pengadaan AC (suhu ruangan) dan pengaturan intensitas cahaya, tempat duduk siswa, metode pembelajaran, media pembelajaran, tata tertib di dalam kelas dan lain-lain sebagai inventaris kelas. Pengelolaan siswa, Pengelolaan siswa yaitu berkaitan dengan pemberian stimulus dalam rangka membangkitkan dan mempertahankan kondisi motivasi siswa untuk secara sadar berperan aktif dan terlibat dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Manifestasinya dapat berbentuk kegiatan, tingkah laku, suasana yang diatur atau diciptakan oleh guru dengan memberikan stimulus kepada siswa seperti ikut serta berperan aktif dalam proses pendidikan dan pembelajaran secara penuh. Pengelolaan siswa yang meliputi membina dan membimbing siswa, menetapkan hubungan emosional, mempertahankan minat dan perhatian siswa dan disiplin di dalam kelas. Sedangkan faktor pendukung manajemen kelas di SD Negeri 3 Unggulan Kota Pare-Pare adalah kondisi fisik kelas dan faktor penghambat dalam implementasi manajemen kelas di SD Negeri 3 Unggulan Kota Pare-Pare adalah faktor keluarga.
MANAJEMEN SARANA PEMBELAJARAN DI UPTD SLB NEGERI 1 MAKASSAR Yeyen Yeyen; Sitti Habibah
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 1, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.664 KB) | DOI: 10.26858/jak2p.v1i1.10928

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang manajemen sarana pembelajaran di UPTD SLB Negeri 1 Makassar. Fokus Penelitian adalah pada bagian perencanaan, pengadaan dan penggunaan sarana pembelajaran di UPTD SLB Negeri 1 Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen sarana pembelajaran di UPTD SLB Negeri 1 Makassar. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan subjek penelitian meliputi Kepala sekolah, Wakil Kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, dan Guru kelas. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen sarana pembelajaran di UPTD SLB Negeri 1 Makassar sudah cukup baik dengan hasil sebagai berikut. 1) Perencanaan dan analisis kebutuhan sarana pembelajaran di UPTD SLB Negeri 1 Makassar dengan melihat dan mengelompokkan barang yang habis pakai dan barang tidak habis pakai. Perencanaan dan analisis kebutuhan di UPTD SLB Negeri 1 Makassar dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Kepala sekolah, Wakil Kepala sekolah, dan Tata Usaha melakukan observasi awal melalui kartu inventaris ruangan yang dibagikan untuk setiap kelas. Dari kartu inventaris ruangan dapat dilihat kebutuhan yang paling mendesak dibutuhkan dan disesuaikan dengan anggaran sekolah. 2) Pengadaaan sarana pembelajaran di UPTD SLB Negeri 1 Makassar, melalui menganggarkan dari sekolah, mendaur ulang, membeli, membuat dan memperbaiki sarana pembelajaran, sebelumnya melihat sarana yang mana yang masih dan sudah tidak layak digunakan. Sarana pembelajaran yang terbilang berat dan tidak layak digunakan akan dilaporkan ke Dinas untuk mengajukan proposal pengadaan barang yang baru. 3) Penggunaan sarana pembelajaran salah satunya media pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik, kemampuan dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam penggunaan sarana pembelajaran di kelas, siswa membutuhkan pendampingan secara  individual dari guru untuk membantu penggunaan sarana pembelajaran yang ada.
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SMP NEGERI Irmawati Timbang; Sitti Habibah
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.249 KB) | DOI: 10.26858/jak2p.v1i2.10193

Abstract

Abstrak :         Penelitian ini mengkaji tentang manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja. Fokus penelitian ini yaitu (1) Bagaimanakah manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja ? (2) Apa faktor pendukung manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja ? (3) Apa faktor penghambat manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja?. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui (1) Manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja (2) Faktor pendukung manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja dan (3) Faktor penghambat manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, bendahara, 2 orang guru dan 2 orang siswa. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja meliputi : perencanaan, pengadaan, penyaluran, inventarisasi, pemeliharaan, penggunaan, penyimpanan, dan penghapusan 2) Faktor pendukung manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja yaitu dana/ biaya dan adanya tim khusus sarana dan prasarana (3) Faktor penghambat manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri 2 Makale Kabupaten Tana Toraja yaitu dana yang ada masih terbatas, masih kekurangan beberapa ruang seperti ruang kelas dan aula. Kata kunci :      Manajemen, Sarana dan PrasaranaAbstract:         This reaearch examines about the facilities and infrastructure of management at SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency. The focus of this research are (1) How is the management of facilities and infrastructure at  SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency? (2) What are the supporting factors for the management of facilities and infrastructure at SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency? (3) What are the factors inhibiting the management of facilities and infrastructure at SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency? The purpose of this study is to determine (1) The Management of facilities and infrastructure at SMP Negeri 2 Makale Tana Toraja Regency (2) The Supporting factors for infrastructure management at SMP Negeri 2 Makale Tana Toraja Regency and (3)The inhibiting factors management of facilities and infrastructure at SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency. The approach used in this research is descriptive qualitative approach. Sources of the data in this study are the principal, vice principal in the field of facilities and infrastructure, treasurer, 2 teachers and 2 students. The Data collection techniques through interviews, observation and documentation. the Data analysis techniques through data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study indicate that: (1) The Management of facilities and infrastructure at SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency includes: planning, procurement, distribution, inventory, maintenance, use, storage and deletion. 2) The Supporting factors for facilities and infrastructure management at SMP Negeri 2 Makale of Tana Toraja Regency, namely funds / costs and the existence of a special team of facilities and infrastructure (3) The Factors that inhibit the management of facilities and infrastructure at SMP Negeri 2 Makale, Tana Toraja Regency, namely the available funds are still limited, still lacking some space such as classrooms and halls.Keywords:            Management,  Facilities and Infrastructure.
PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMA NEGERI 6 BONE Haslindah Indah; Sitti Habibah
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 3, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jak2p.v3i2.25090

Abstract

The purpose of the study was to determine the implementation of principal supervision in improving teacher performance at SMA Negeri 6 Bone.This research approach is qualitative with descriptive research type. This research was conducted at SMA Negeri 6 Bone. Sources of data in this study were principals, vice principals and teacher. Data collecton technique in the from f interviews and documentation. the date analysis technique uses data reduction, data presentation and drawing conclusions checking the valoidity of the data using friangulation techniques. The results of the study indicate that the implementation of the principal’s academic supersion at SMA Negeri 6 Bone in improving teacher performance is to carry out a supervision program, determine schedules and make research instruments so that the process of implementing academic supervision is moreregular and clear. Furthermore, the implementation of the princlpol’s academic supervision at SMA Negeri 6 Bone in improving teacher performance is guiding teachers when experiencing difficulties in the teaching and learning process, conducting class visits to see how prepared teachers are in teaching and learning and checking the lesson implementation plan (RPP) every year. The teacher and the last is the evaluation/follow up that is carried out by the principal at SMA Negeri 6 Bone after carrying outacademic supervision is to discuss the results of teacher erross be corrected, then the principal provides guidance to teachers, both direct and indirect coaching.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU Muhammad Riswan; Sitti Habibah
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 3, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jak2p.v3i1.19544

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengembangan kompetensi guru dan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kompetensi pedagogik guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Awangpone kabupaten Bone. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengembangan kompetensi guru ini ditunjukkan dengan adanya sertifikat yang menunjang sebagai salah satu cara atau upaya yang dilakukan dalam hal pengembangan kompetensi pedagogik guru yakni dapat dilihat dari tingkat intensitas dan rutinnya pihak sekolah, mengutus tenaga pendidik untuk mengikuti MGMP atau diklat dan mengikut sertakan ujian kompetensi guru. Selain itu guru-guru mengombinasikan pembelajaran di dalam dan di luar kelas yang dilakukan untuk meminimalisirkan bentuk kebosanan dan kejenuhan dari peserta didik dalam proses belajar mengajar. Jumlah keseluruhan tenaga pendidik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Awangpone kabupaten Bone untuk guru sebanyak 26 tenaga pendidik, yang berstatus kepegawaian PNS/ASN sebanyak 18 tenaga pendidik yang termasuk didalamnya guru bimbingan dan konseling (BP), honorer sebanyak 8 tenaga pendidik
BUDAYA SEKOLAH DI SEKOLAH KEBANGSAAN SRI PULAI PERDANA JOHOR BAHRU MALAYSIA Ahmad Restani Syukron Thayyib; Sitti Habibah; Sumarlin Mus
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 3, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jak2p.v3i2.9532

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang penerapan budaya sekolah yang ada di Sekolah Kebangsaan Sri Pulai Perdana (SKSPP) Johor Bahru Malaysia khususnya dari aspek kasat mata (visual) baik dari visual verbal dan visual material. Fokus penelitian ini adalah Bagaimana budaya sekolah di SKSPP Johor Bahru Malaysia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan budaya sekolah yang ada di SKSPP Johor Bahru Malaysia. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriftif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Kebangsaan Sri Pulai Perdana Johor Bahru Malaysia. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru besar (kepala sekolah), guru penolong kanan pentadbiran (wakil kepala sekolah bidang kurikulum), guru-guru, dan murid. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan teknik trianggulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek budaya sekolah visual material struktur bangunan SKSPP sangat tertata dan memiliki fasilitas sekolah yang lengkap sehingga sangat mendukung penerapan budaya sekolah. Sudut-sudut sekolah diberikan hiasan dan semboyan dengan tema mata pelajaran serta disajikan dengan cara yang menyenangkan. Pemanfaatan seragam sekolah berupa rompi di SKSPP digunakan sebagai pembeda antara murid yang memiliki tanggung jawab dan tugas khusus. Penerapan budaya dari aspek visual verbal juga berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan penjabaran visi misi sekolah yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan Malaysia melalui berbagai program sekolah untuk meningkatkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan moral yang dimiliki murid. Hadiah dan sanksi juga diberikan kepada murid dan guru yang berprestasi. Upacara dilakukan dengan khidmat dan penuh makna. Program sifar tong sampah untuk membina sikap dalam menjaga kebersihan. Lost and found box membina sikap kejujuran. Memberikan nasihat membina sikap disiplin dan bertanggung jawab.
PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKOLAH MITRA MELALUI PROGRAM MBKM (STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUS MENGAJAR DI KABUPATEN GOWA) Irmawati, Irmawati; Suardi, Suardi; Habibah, Sitti
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 4, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jak2p.v4i1.46301

Abstract

This study aims to determine the results of the implementation of the independent campus learning program in teaching activities, technology adaptation and managerial administrative assistance in partner schools of Gowa Regency. The research approach uses sequential mixed-methods), combining quantitative and qualitative methods.  The research location is located at the independent learning partner school of the independent campus of Gowa Regency. The data collection procedure consists of observation, interview, questionnaire and documentation activities. Quantitative data analysis techniques use descriptive statistical techniques measured through Likert scales, while qualitative analysis techniques are carried out by reducing data, presenting data and drawing conclusions. The results showed that the fulfillment of the needs of partner schools in the implementation of the independent campus learning program in the teaching program was in the good category, the technology adaptation program was in the satisfied category and the managerial administrative assistance program was also in the satisfied category. Partner schools are greatly helped by the existence of an independent campus learning program in improving school quality.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS BIMBINGAN DAN KONSELING DI MADRASAH TSANAWIYAH Darwipat, Nurul Fajriah; Habibah, Sitti
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 5, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jak2p.v5i1.23952

Abstract

This study examines the implementation of special service management guidance and counseling. The purpose of this research is to find out the implementation of special service management guidance and counseling in Madrasah Tsanawiyah Takalar State. This research approach is qualitative with qualitative descriptive research type. Data collection techniques in the form of observations, interviews and documentation. Data analysis techniques use data reduction, data exposure and conclusion drawing. Checking the validity of data using trianggulasi and trianggulasi data techniques. Based on the results of previous research, the researchers concluded that the implementation of special service management guidance and counseling in Takalar State MTs has not been implemented due to the lack of guidance and counseling teachers in the school and cooperation between principals, teachers in the field of study and BK teachers is not good in implementing the implementation of special service management guidance and counseling. There are four areas of guidance services in Takalar State MTs: (1) Academic Field, (2) Personal Field, (3) Social Field and (4) Career Field.
MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 6 WAJO KABUPATEN WAJO (Studi Tentang Pembinaan Kedisiplinan Peserta Didik) Idris, Mukhlisa; Habibah, Sitti; Ardiansyah, Muh
Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan (JAK2P) Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : UNM (Universitas Negeri Makasar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jak2p.v4i2.19474

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang manajemen pembinaan kedisiplinan peserta didik di SMA Negeri 6 Wajo. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi pembinaan kedisiplinan peserta didik. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Wajo Kabupaten Wajo. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala sekolah, Wakasek Kesiswaan, dan tim khusus disiplin. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembinaan kedisiplinan peserta didik dilaksanakan dengan cara merumuskan tata tertib sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah. Pelaksanaan pembinaan kedisiplinan peserta didik yaitu: pertama, melakukan sosialisasi serta menerapkan peraturan kedisiplinan beserta sanksi yang termuat dalam tata tertib sekolah. Kedua, melakukan razia minimal 2 kali dalam sebulan. Monitoring dan pengawasan yang dilakukan setiap harinya dengan menggunakan catatan kerawanan siswa untuk mengetahui terlaksananya pembinaan disiplin tersebut. Evaluasi kegiatan program pembinaan dilakukan setiap akhir tahun pelajaran. Faktor pendukung, terjalinnya kerja sama antara semua pihak yang terkait, adanya kesadaran dalam melaksanakan job description, pemberian pembinaan yang terus-menerus dilakukan sehari-hari salah satunya melalui keteladanan dari guru-guru. Faktor penghambat, kurangnya kesadaran peserta didik dalam menaati aturan di sekolah, masih kurangnya partisipasi aktif orang tua untuk membina dan membiasakan anaknya dalam berdisiplin, faktor lingkungan dan pergaulan yang membawa pengaruh negatif terhadap peserta didik.