Claim Missing Document
Check
Articles

Found 43 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Perancangan Dan Realisasi Dual Band Wilkinson Power Divider Pada Frekuensi 1,27 Ghz Dan 2,3 Ghz Fithqoti Afiroh Zuqri; Bambang Setia Nugroho; Budi Syihabuddin
eProceedings of Engineering Vol 3, No 1 (2016): April, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SAR (Synthetic Aperture Radar) merupakan teknologi yang menggunakan gelombang radio untuk mengambil data dan termasuk salah satu dari remote sensing. Pada SAR memanfaatkan banyak antena yang disusun dalam bentuk antena susun. Untuk pencatuan daya diperlukan power divider yang bekerja sebagai pembagi daya. Dimana power divider ini dapat melewatkan dua frekuensi sekaligus. Pada perancangan power divider ini menggunakan metode konvensional dimana bekerja pada frekuensi 1,27 GHz dan 2,3 GHz. Bahan yang digunakan dalam Wilkinson power divider ini adalah menggunakan FR4_epoxy dengan konstanta dielektrik nya 4,4. Hasil pengukuran dari power divider pada frekuensi 1,27 GHz, memiliki return loss -14,642 dB, insertion loss output 1 -3,596 dB dan untuk output 2 sebesar -3,917 dB, dan nilai port isolation -8,867 dB. Sementara pada frekuensi 2,3 GHz, return loss -21,366 dB, insertion loss output 1 -4,585 dB dan untuk output 2 sebesar -3,904 dB, dan nilai port isolation -15,005 dB. Kata kunci : dual band , power divider, mikrostrip, Wilkinson power divider, FR4_epoxy
Antena Reconfigurable Untuk Aplikasi Cognitive Radio Pada Spektrum 1800, 2100, 2300, 2600 Mhz Muhammad Iqbal; Bambang Setia Nugroho; Agus Dwi Prasetyo
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Cognitive radio merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna lain memakai sebuah spektrum frekuensi ketika pengguna utama sedang tidak menggunakannya. Tugas akhir ini merancang dan merealisasikan sebuah antena mikrostrip untuk aplikasi Cognitive Radio pada frekuensi kerja 1.8, 2.1, 2.3 dan 2.6 GHz. Antena ini terdiri dari antena sensing dan communicating yang memiliki catuan berbeda namun terletak dalam substrat yang sama. Antena yang dibangun berupa printed monopole yang menggunakan substrat FR-4 dan partial ground. Antena komunikasi memiliki patch yang dikombinasikan dengan switch agar dapat merekonfigurasi frekuensi kerjanya. Hasil Pengukuran menunjukkan, untuk VSWR < 2, antena sensing dapat bekerja pada frekuensi 1.8, 2.1, 2.3 dan 2.6 GHz dengan bandwidth 1500 MHz, memiliki karakteristik wideband, pola radiasi omnidirectional dan polarisasi elips. Antena komunikasi bekerja pada empat state kombinasi switch. State pertama saat semua switch OFF, bekerja pada frekuensi 2.6 GHz dengan bandwidth 770 MHz. State kedua saat switch 1 ON dan switch 2, 3 OFF, bekerja pada frekuensi 2.3 GHz dengan bandwidth 620 MHz. State ketiga saat switch 2 ON dan switch 1, 3 OFF, bekerja pada frekuensi 2.1 GHz dengan bandwidth 540 MHz dan state terakhir saat switch 2,3 ON dan switch 1 OFF bekerja pada frekuensi 1.8 GHz dengan bandwidth 210 MHz. Kata Kunci: Cognitive radio, printed monopole, partial ground ABSTRACT Cognitive radio is a technology which allows other users to use a frequency spectrum when the primary user is not using it. This final project designed and realized a suitable microstrip antenna for Cognitive Radio applications at working frequency 1.8, 2.1, 2.3 and 2.6 GHz. This antenna is composed of a sensing and communicating antenna that has a different template but is located on the same substrate. Antenna constructed as printed monopole using FR-4 substrate material and partial ground. Communication antennas has patches which are combined with switches in order to reconfigure its working frequency. The measurement results show that, for VSWR <2, the sensing antenna can work on frequencies 1.8, 2.1, 2.3 and 2.6 GHz with 1500 MHz bandwidth, has wideband characteristics, omnidirectional radiation pattern and elliptical polarization. The communication antenna works on four state of switch combinations. The first state is when all of the switches OFF, working at 2.6 GHz frequency with 770 MHz bandwidth. The second state is when switch 1 ON and switch 2, 3 OFF, working on the 2.3 GHz frequency with 620 MHz bandwidth. The third state is when switch 2 ON and switch 1, 3 OFF, working at 2.1 GHz frequency with 540 MHz bandwidth and the last state is when switch 2.3 ON and switch 1 OFF working at 1.8 GHz frequency with 210 MHz bandwidth. Keywords: Cognitive radio, printed monopole, partial ground
Perancangan Dan Analisis Antena Massive Mimo Mikrostrip Patch Persegi Panjang Dengan Polarisasi Linier Untuk Komunikasi 5g (28 Ghz) Alfrina Dyah Purnamasari; Rina Pudji Astuti; Bambang Setia Nugroho
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi 5G adalah suatu perkembangan teknologi terbaru yang diperkirakan akan mulai diimplementasikan di Indonesia pada tahun 2020. Teknologi ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan layanan berbasis teknologi nirkabel (mobile wireless). Terutama kebutuhan akan very hight data rate, great service, low latency, dan support high mobility yang belum dapat terpenuhi oleh teknologi sebelumnya. Pada tahun 2020, diperkirakan jaringan mobile dapat terkoneksi kapan saja dan dimana saja. Salah satu kriteria 5G adalah mampu beradaptasi dengan jumlah user yang menggunakan. Teknik on/off merupakan salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk melihat pola dari beberapa parameter dari suatu antena. Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan perancangan dan analisis antena massive MIMO mikrostrip dengan pencatuan proximity feed berpolarisasi cross linier untuk komunikasi 5G (28 GHz). Kemudian, telah dilakukan juga perancangan antena Massive MIMO dual frekuensi pada frekuensi 28/38 GHz. Pada penelitian tersebut, belum dilakukan belum dilakukan perancangan antena planar massive MIMO pada frekuensi 28 GHz. Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan antena Massive MIMO berpolarisasi linier yang bekerja pada frekuensi 28 GHz dan dilakukan penerapan teknik on/off . Antena yang dirancang adalah antena mikrostrip berjumlah 64 elemen antena dengan bentuk patch persegi panjang, berpola radiasi unidireksional dengan menggunakan substrat rogers duroid 5880. Optimasi dilakukan pada tiap tahapan perancangan antena dari 1 antena, 2 antena, empat antena, 8 antena, 16 antena, dan 64 antena. Antena massive MIMO yang telah dirancang memperoleh bentuk polarisasi linier dengan nilai Return Loss rata-rata dibawah -10dB, gain rata-rata diatas 7,5 dB, dan bandwidth lebih besar dari 667 MHz. Kemudian dilakukan teknik on/off dan melihat pengaruh terhadap parameter antena yang telah di buat.Kata kunci : Antena massive MIMO, 5G, Polarisasi Linier
Antena Mimo 2x2 Mikrostrip Dual Band Patch Rektangular Bercelah Untuk Lte 1.8 Ghz Dan 2.1 Ghz Aisyah Chindrakasih Ainur Rofiq; Heroe Wijanto; Bambang Setia Nugroho
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Long Term Evolution (LTE) merupakan evolusi lanjutan dalam standar jaringan bergerak yang ditentukan oleh 3 rd Generation Partnership Project (3GPP). Teknologi LTE menawarkan performansi data rate yang lebih tinggi dari teknologi sebelumnya. Teknologi ini juga menggunakan konsep Multiple Input Multiple Output (MIMO) yang memungkinkan antena mempunyai kapasitas dan kehandalan yang lebih baik. Antena multi band sekarang ini sudah banyak digunakan karena lebih praktis, sehingga dapat meminimalisasi space yang digunakan pada sebuah sistem. Pada Tugas Akhir ini dirancang dan direalisasikan antena mikrostrip MIMO 2x2 dengan rectangular patch yang dapat bekerja pada frekuensi 1,8 GHz dan 2,1 GHz Long Term Evolution (LTE). Dalam pencantuannya digunakan pencatuan microstrip line feed dan untuk memperoleh dua frekuensi resonansi yang berbeda akan diberikan beban berupa slot pada patch antena. Hasil antena MIMO 2x2 dual band setelah difabrikasi dan dilakukan pengukuran memiliki nilai VSWR ≤ 2 dengan bandwidth ≥ 60 MHz, gain ≥ 2,82 DBi dengan pola radiasi bidireksional dan polarisasi elips, serta memiliki nilai mutual coupling ≤ -26,33 dB. Kata Kunci : Antena Mikrostrip, Dual Band, LTE, MIMO, Rectangular Patch. Abstract Long Term Evolution (LTE) is an advanced evolution in mobile network standards determined by the 3rd Generation Partnership Project (3GPP). The LTE technology offers a higher data rate performance than the previous technologies. This technology also uses the concept of Multiple Input Multiple Output (MIMO) which allows the antenna to have a better capacity and reliability. The Multi-band antennas are widely used now because of their more practical function, therefore the space used in the system is minimized. This Final Project is designed and realized the 2x2 MIMO microstrip antenna with a rectangular patch which is able towork on 1.8 GHz and 2.1 GHz Long Term Evolution (LTE) frequencies. In the inclusion, a microstrip line feed is used and in order to obtain two different resonant frequencies, a slot is applied to the antenna patch. The results of the 2x2 MIMO antenna after being fabricated and measured have a VSWR value ≤ 2 in the bandwidth of ≥ 60 MHz, gain ≥ 2.82 DBi with a bidirectional radiation pattern along with the elliptical polarization, and a mutual coupling values of ≤ -26.33 dB. Keywords : Microstrip Antenna, Dual Band, LTE, MIMO, Rectangular Patch.
Perancangan Dan Analisis Kinerja Antena Mikrostrip Dengan Patch Segiempat Pada Frekuensi 2,3 Ghz Untuk Aplikasi Nano Satelit Dengan Teknik Miniaturisasi Antena Febri Zenti Ramadhani; Bambang Setia Nugroho; Nachwan Mufti Adriansyah
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi komunikasi global sedang berkembang pesat seiring dengan banyaknya layanan telekomunikasi yang diselenggarakan, khususnya teknologi antariksa pada komunikasi satelit. Hal tersebut dituangkan dalam sebuah riset nano satelit untuk pengolahan citra digital (DIP). Dibutuhkan sebuah antena sebagai komponen transmisi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Jenis yang akan digunakan yakni antena mikrostrip. Dengan frekuensi kerja 2,325 GHz s.d. 2,375 GHz, antena yang bekerja pada frekuensi tersebut relatif memiliki ukuran yang besar, oleh sebab itu diperlukan suatu teknik optimasi untuk hal tersebut, yaitu miniaturisasi antena. Teknik miniaturisasi antena yang digunakan berupa penambahan celah pada bagian patch, serta menggunakan substrat berbahan FR-04 Epoxy Fiberglass. Dalam penelitian ini, penguatan antena 11,23 dB, dengan VSWR 1,383, return loss -15,875 dB, mempunyai pola radiasi unidireksional dan polarisasi eliptikal dengan penerapan untuk nano satelit. Hasil penelitian tersebut digunakan untuk melakukan pengolahan citra digital pada satelit dengan fungsi menerima data hasil transmisi berupa gambar ruang angkasa dan bumi dari satelit yang membutuhkan lebar kanal lebih dari 50 MHz.Kata Kunci: Antena Mikrostrip, Miniaturisasi Antena, Nano Satelit
Perancangan Dan Realisasi Antena Mikrostrip Unidirectional Untuk On Body Wireless Ecg Sensor System Ahmad Rasyidi Syawali; Miftadi Sudjai; Bambang Setia Nugroho
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penggunaan teknologi wireless di dunia kesehatan bukanlah hal yang baru. Teknologi ini dapat diterapkan pada alat kedokteran salah satunya adalah electrocardiogram atau ECG. Perangkat ECG terdiri dari beberapa komponen diantaranya adalah sensor hub, dan monitor. Pada umumnya semua perangkat ini terhubung menggunakan kabel untuk mentransmisikan data dari sensor ke hub lalu dilanjutkan ke monitor atau ke basis data medis, sehingga metode ini tidak praktis untuk dilakukan. Antena merupakan salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk membantu sistem wireless ECG. Antena yang digunakan harus memiliki rentang frekuensi yang lebar agar dapat membaca data lebih teliti. Pada tugas akhir ini dirancang antena microstrip menggunakan substrat RT5880. Perancangan menggunakan aplikasi CST Studio. Dalam pengukurannya menggunakan phantom dada yang terdiri dari kulit, lemak dan otot. Antena ini dapat bekerja dengan baik pada frekuensi 3.9 GHz, dengan bandwidth 658 MHz saat VSWR ≤ 2 , pola radiasi unidirectional, dan gain positif Kata Kunci: Antena microstrip, ECG, dan Ultra WideBand, Abstract The use of Wireless Technology in medical application is common. This technology can be use in ECG or electrocardiogram. ECG device consist of several component such as hub, monitor, and sensor. Usually this component connected by wire to transmits data from sensor to the hub and then forwarded to the monitor or to the medical data base. Thus, this method it’s not effective and it’s not practical to do. In this final project will be designed a microstrip antenna using RT5880 substrate. Process of the simulation will be designed in CST application. In measurements use a chest as a phantom consisting of skin, fat, and muscle. This antena works well on 3.9 MHz frequency, with 658 MHz bandwidth, VSWR ≤ 2, unidirectional polarization, and positif gain. Keywords: , Microstrip Antenna, ECG, and Ultra Wide Band
Perancangan Dan Realisasi Antena Quadrifilar Heliks Pada Frekuensi 145,825 Mhz Sebagai Penerima Sinyal Aprs Satelit Lapan-a2 Farid Nur Hammadi; Bambang Setia Nugroho; Agus Dwi Prasetyo
eProceedings of Engineering Vol 3, No 3 (2016): Desember, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

APRS Repeater yang dibawa oleh LAPAN-A2 adalah salah satu upaya cepat tanggap bencana, APRS Repeater LAPAN-A2 akan mengirimkan sinyal yang bisa berisi data lokasi, koordinat, peta, gambar, maupun suara melalui frekuensi radio amatir (144-148 MHz) kepada siapapun yang berada di dalam jaringan. Salah satu komponen penting penerima sinyal APRS di Bumi ialah antenna, diperlukan antenna yang mempunyai polarisasi sirkular dan juga punya area penangkapan (Beam-Width) yang lebar. Antena Quadrifilar Heliks (AQH) adalah salah satu jenis antena yang sering digunakan untuk komunikasi satelit karena karakteristiknya sesuai dengan yang dibutuhkan, dan juga karena AQH adalah antena yang fleksibel, pola radiasi, polarisasi, impedansi, dan gain dari antena dapat diatur berdasarkan dimensi fisiknya. Maka dari itu pada penelitian ini dirancang Antena Quadrifilar Heliks yang bekerja pada frekuensi APRS yaitu 145,825 MHz. Pola radiasi dari AQH realisasi adalah uni-directional dengan lebar HPBW 130° untuk azimuth dan 110° untuk elevasi, antena juga mempunyai polarisasi sirkular dengan beam-width ≥120°, serta nilai gain sebesar 3,97 dB. Hasil tersebut menunjukkan bahwa antena memenuhi spesifikasi untuk digunakan sebagai antena penerima sinyal APRS satelit LAPAN-A2. Kata Kunci : LAPAN-A2, Automatic Packet Reporting System (APRS), Antena Quadrifilar Heliks
Perancangan Dan Analisis Antena Massive Mimo Mikrostrip Dengan Pencatuan Proximity Feed Berpolarisasi Cross Linier Untuk Komunikasi 5g (28 Ghz) Raihan Santoso; Rina Pudji Astuti; Bambang Setia Nugroho
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi 5G dirancang untuk dapat menanggulangi kebutuhan user yang jumlahnya semakin bertambah. Pada tahun 2020, semua benda dimungkinkan terhubung ke jaringan. Oleh karena itu, salah satu kriteria teknologi 5G adalah mempunyai kemampuan beradaptasi, adaptasi terhadap keadaan cuaca maupun jumlah user yang menggunakannya. Teknik on/off pada antena merupakan salah satu teknik yang dinilai dapat menunjang keadaptifan dari suatu antena. Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan perancangan dan analisis isolasi antara antena massive MIMO cross polarization dengan single polarization yang bekerja di frekuensi 60 GHz. Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan antena massive MIMO cross polarization yang bekerja di frekuensi 28 GHz dan dilakukan penerapan skenario teknik on/off, serta simulasi konektor. Antena yang dirancang merupakan antena mikrostrip berjumlah 64 antena dengan patch sirkular, berpola radiasi unidireksional, menggunakan substrat rogers duroid 5880 serta teknik pencatuan proximity coupled. Optimasi dilakukan di setiap tahap penyusunan antena dengan cara merubah dimensi dari antena. Berdasarkan perancangan yang dilakukan, diperoleh antena massive MIMO cross polarization dengan nilai S-Parameter rata-rata dibawah -15 dB, gain sebesar 18.76 dB, dan bandwidth 801 MHz. Setelah dilakukan perancangan, selanjutnya dilakukan pengujian teknik on/off untuk melihat seberapa besar pengaruh teknik on/off terhadap parameter antena yang telah dibuat sebelumnya. Kata kunci : Massive MIMO, Antena, 5G, Cross Polarization
Perancangan Dan Realisasi Antena Biquad Yagi Dan Antena Biquad Omnidirectional Sebagai Repeater Pasif Untuk Meningkatkan Daya Terima Sinyal Wcdma Fakhrana Dhaifina; Bambang Setia Nugroho; M. Irfan Maulana
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan BTS (Base Transceiver Station) untuk jaringan WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) atau jaringan generasi ketiga (3G) pada saat ini sudah lebih merata hingga ke daerah pedesaan. Akan tetapi, masih terdapat daerah-daerah di pedesaan yang level daya terimanya rendah, seperti daerah yang terdapat banyak sawah ataupun hutan dengan pepohonan besar (daerah rural). Salah satu penyebab level daya terima yang rendah yaitu jarak pelanggan yang cukup jauh dari BTS sehingga dapat memperbesar pathloss dan tentunya akan menurunkan level daya terima di pelanggan. Dan untuk mengatasi kendala tersebut dapat ditambahkan penggunaan repeater pada sisi penerima. Repeater terdiri dari dua jenis yaitu repeater aktif dan repeater pasif, dimana hal yang membedakannya yaitu dalam hal kebutuhan akan catuan dan ada tidaknya komponen aktif (amplifier). Jika repeater aktif membutuhkan catuan dan komponen aktif (amplifier), maka repeater pasif tidak membutuhkan catuan dan komponen aktif (amplifier). Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan dan realisasi antena serta pengujian repeater pasif terhadap penguatan sinyal radio pada frekuensi WCDMA pada ruangan indoor di daerah rural. Berdasarkan hasil pengukuran dari antena outdoor yang direalisasikan yaitu antena biquad yagi 10 elemen, antena bekerja pada frekuensi 2,02 GHz, gain sebesar 8,09 dBi, VSWR sebesar 1,182 dan pola radiasi unidirectional. Sedangkan berdasarkan hasil pengukuran dari antena indoor yang direalisasikan yaitu antena biquad omnidirectional, antena juga bekerja pada frekuensi 2,02 GHz, gain sebesar 1,39 dBi, VSWR sebesar 1,301 dan pola radiasi omnidirectional.Kata Kunci: Repeater Pasif, Antena Biquad Yagi, Antena Biquad Omnidirectional.
Desain Dan Realisasi Double Stage Low Noise Amplifier Pada Frekuensi C-band 5,6 Ghz Untuk Aplikasi Radar Cuaca Galuh Entin Oktavia; Bambang Setia Nugroho; Yaya Sulaeman
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pentingnya mempelajari iklim dan cuaca di Indonesia menggunakan instrumen pemantau cuaca dengan cakupan wilayah yang luas sangat diperlukan. Instrumen pemantau cuaca yang paling efektif untuk jangkauan wilayah yang luas adalah menggunakan radar. Radar cuaca adalah radar yang mampu mendeteksi tetes hujan dengan ukuran diameter sangat kecil. Radar cuaca juga mampu memantau pergerakan hujan dan awan. Salah satu kendala yang dihadapi pada sistem radar yaitu sinyal pantulan yang memiliki daya yang rendah sehingga kualitas penerimaan menjadi kurang baik. Untuk mengatasi kendala tersebut, sinyal perlu diperkuat lagi oleh low noise amplifier (LNA) agar sinyal memiliki level daya yang cukup besar dengan noise yang rendah agar dapat diproses oleh stage selanjutnya. Pada Tugas Akhir ini dirancang dan direalisasikan LNA yang dapat bekerja pada frekuensi 5.500-5.700 Ghz. Spesifikasi LNA yang dirancang adalah memiliki gain sebesar ≥ 20 dB dan noise figure sebesar ≤ 5 dB. Dalam perancangan dan simulasi LNA digunakan software Agilent’s Advanced Design System 2015 dengan komponen aktif yang digunakan adalah BFP740 ESD dari Infineon. Pengujian kinerja LNA dilakukan dengan membandingkan data hasil pengukuran dengan spesifikasi awal perancangan. Hasil simulasi LNA pada frekuensi 5,6 GHz menghasilkan gain sebesar 31.146, dB, noise figure 1,643 dB, sementara VSWR input dan VSWR output yaitu 1,109 dan 1,042. Dari hasil pengukuran diperoleh gain yang dihasilkan pada frekuensi 5,6 GHz adalah 24.5 dB dengan noise figure 4,019 dB. VSWR input dan VSWR output 2,222 dan 2,103. Setelah penambahan capasitor trimming hasil VSWR input dan VSWR output adalah 1,442 dan 1,371. Berdasarkan hasil pengukuran LNA yang dirancang sudah memenuhi spesifikasi untuk aplikasi radar cuaca. Kata kunci : Radar Cuaca, LNA, gain, noise figure, VSWR Abstract The importance of studying climate and weather in Indonesia using instruments of weather monitoring with a wide area coverage is very necessary. The most effective weather monitoring instrument for a wide area is using radar. Weather radar is a radar that can detect rain drops with very small diameter sizes. Weather radar is also able to monitor the movement of rain and clouds. One of the obstacles faced by radar systems is reflected signals that have low power so that the reception quality is not good. To overcome this problem, the signal needs to be reinforced by a low noise amplifier (LNA) so that the signal has a large enough power level with low noise so that it can be processed by the next stage. In this Final Project LNA is designed and realized which can work at a frequency of 5,500-5,700 Ghz. The LNA specification designed is having a gain of ≥ 20 dB and a noise figure of ≤ 5 dB. In the design and simulation of LNA, the Agilent's Advanced Design System 2015 software was used with the active component being used was BFP740 ESD from Infineon. LNA performance testing is done by comparing the measurement data with the initial specifications of the design. The simulation results of LNA on the 5.6 GHz frequency produce a gain of 31,146, dB, noise figure 1,643 dB, while the VSWR input and VSWR output are 1,109 and 1,042. From the measurement results obtained the gain generated at the frequency of 5.6 GHz is 24.5 dB with a noise figure of 4.019 dB. VSWR input and VSWR outputs are 2,222 and 2,103. After the addition of the trimming capasitor the output of VSWR input and VSWR output is 1.442 and 1.371. Based on the measurement results of several parameters, the LNA designed has met the specifications so that it is suitable for weather radar applications at C-band frequencies of 5,500-5,700 Ghz. Keywords: weather radar, LNA, noise figure, gain, VSWR
Co-Authors Achmad Munir Achmad Rizal Adam Fauzan Ahmad Agus Dwi Prasetyo Ahmad Rasyidi Syawali Aisyah Chindrakasih Ainur Rofiq Aji Gautama Putrada Ajie, Lenggana Bayu Aldi Rivaldi Dwinanda Alfrina Dyah Purnamasari Aloysius Adya Pramudita Amalina Muthiah Arif Abdul Aziz Arif Indra Irawan As’ad Muhammad Nashrullah Aziz, Burhanuddin Azka Maulani Bagus Aditya Budi Syihabuddin Christian Mahardika Damayanti, Nabila Rizqa Daniel Christian Sianipar Dien Rahmawati DWI ANDI NURMANTRIS Dwiyanto Dwiyanto Dzecky Dzackwan Hady Dziqru Akbar Dzulfikar Natya Afif Hakim EDWAR Edwar EDWAR EDWAR Efrat Murpratama Erna Sri Sugesti Ernaldo Lumbantobing Ersyach Irham Sunny Fadhlul Ariqi Fakhrana Dhaifina FARDAN FARDAN Farid Nur Hammadi Fauziah, Regita Nurul Febri Zenti Ramadhani Fikri Ardian Fiky Y. Suratman Fithqoti Afiroh Zuqri Fithqoti Afiroh Zuqri Fithqoti Afiroh Zuqri, Fithqoti Afiroh Galih Fajar Kurnia Galuh Entin Oktavia Gina Hapshah Arrahmah Hamsy, Muhammad Daffa Hanifah, Nita Harfan Hian Ryanu Hawary Siddik Heroe Wijanto Hesty Susanti Husneni Mukhtar Husnul Khatim Indri Handayani Istiqomah Jumria, Ummi Kevin Jones Sinaga Khairan Rafi Sukma Pratama Kirbi Timur Nomas Kusnahadi Susanto Levy Olivia Nur Linda Ulifaturrosyidah Purnamasari Lutfianne Rafasari Maman Abdurohman Merghita Zahrah Yuliandari Miftadi Sudjai Moh. Fery Akhsan Muhamad Abdul Rahman Suyudi Muhammad Abi Dhikri Alfadillah Muhammad Angga Ramadhan Muhammad Arsyad Muhammad Daffa Hamsy Muhammad Endi Hardanu Muhammad Fathan Hizbuddin Muhammad Iqbal Muhammad Irfan Maulana Nabila Rizqa Damayanti Nachwan Mufti Adriansyah Nadia Husnul Nicola Akmal Afrinaldi Nizar, Khairul Nurhidayat , Ibnu Ali Okfarima Mandasari Pradiya, Rizan Pratama, Khairon Rafi Sukma Putra, Ari Yanuar Raihan Santoso Raihan, Muhammad Wildan Regita Nurul Fauziah Reza Julian Syahputra Rina Pudji Astuti Rissa Rahmania Rizky Maulana Putra Ruben Samuel Marojahan Purba Salwa Salsabila Salwa Salsabila Santoso, Tri Adhi Siddik, Hawary Stepen Martinus Tarigan Suryo Adhi Wibowo Suto Setiyadi Syahna Hafizha Teuku Zulkarnain Muttaqien Theodorus Edsa Leo Prabowo Umar Muaz`zad Hsb Ummi Jumria Wahmisari Priharti Wenda Adi Irawan Willy Anugrah Cahyadi Yaya Sulaeman YUNITA, TRASMA Yussi Perdana Saputera Yuyu Wahyu Yuyu Wahyu Yuyu Wahyu Zainul Umam Takdir