Claim Missing Document
Check
Articles

Found 48 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Analisis Penyerapan Gelombang Elektromagnetik Berbagai Bentuk Patch Berbasis Artificial Magnetic Conductor Dzecky Dzackwan Hady; Bambang Setia Nugroho; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian tentang penyerap gelombang elektromagnetik telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Penyerap gelombang elektromagnetik memiliki peran dalam mengurangi interferensi gelombang elektromagnetik dengan cara menyerap energi gelombang datang dan mengurangi pantulan yang tidak diinginkan. Teknologi surface textured merupakan teknik yang digunakan dalam merealisasikan penyerap gelombang elektromagnetik yang memiliki tingkat penyerapan tinggi. Secara prinsip, teknik ini menggunakan lapisan AMC (artificial magentic conductor) dengan karakteristik impedansi permukaan tinggi. Dengan disimulasikan pada software CST Microwave Studio menggunakan substrat FR-4 Epoxy dengan konstanta dielektrik 4,3 akan dibandingkan tingkat penyerapan yang direpresentasikan sebagai return loss (S11) dengan melakukan variasi bentuk patch, dimensi substrat dan jarak gap antar patch untuk ketiga bentuk patch yaitu patch lingkaran, segi delapan dan bujur sangkar dengan frekuensi kerja pada 3 GHz. Penambahan elemen resistif membuat tingkat penyerapan menjadi lebih baik bila dibandingkan tanpa elemen resistif. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penyerap dengan bentuk patch persegi yang bekerja pada frekuensi 3 GHz memiliki nilai S11 sebesar -35,578 dB dengan penambahan elemen resistor 600 ohm. Pada penyerap gelombang elektromagnetik dengan bentuk patch segi delapan yang bekerja pada frekuensi 3 GHz memiliki nilai S11 sebesar -46,374 dB dengan penambahan elemen resistor 800 ohm. Pada penyerap gelombang elektromagnetik dengan bentuk patch lingkaran yang bekerja pada frekuensi 3,01 GHz memiliki nilai S11 sebesar -37,204 dB dengan penambahan elemen resistor 700 ohm. Kata kunci : Penyerap gelombang elektromagnetik, Artificial Magnetic Conductor, teknologi permukaan bertekstur (textured surface), metamaterial, patch, elemen resistif Abstract Research on electromagnetic wave absorbers has experienced rapid development in recent years. Absorbing electromagnetic waves has a role in reducing electromagnetic wave interference by absorbing incoming wave energy and reducing unwanted reflections. Surface textured technology is a technique used in realizing electromagnetic wave absorbers that have high absorption rates. In principle, this technique uses an AMC (artificial magnetic conductor) layer with high surface impedance characteristics. By simulating on CST Microwave Studio software using FR4 Epoxy substrate with a dielectric constant of 4,3 will be compared to the absorption rate represented as return loss (S11) by performing patch variations, substrate dimensions and gap between patches for all three patch forms circle, octagon and square with a working frequency at 3 GHz. Addition of resistive elements makes absorption rates better when compared to resistive elements. The simulation results show that the absorbent in the form of a square patch that works at a frequency of 3 GHz has an S11 value of -35,578 dB by adding 600 ohm resistor elements. In electromagnetic wave absorbers with octagonal patch form that works at a frequency of 3 GHz has an S11 value of -46,374 dB with the addition of an 800 ohm resistor element. In absorbing electromagnetic waves with a circle patch form that works at a frequency of 3.01 GHz has a S11 value of -37.204 dB with the addition of a 700 ohm resistor element. Keywords: Absorber of Electromagnetic Wave, Artificial Magnetic Conductor, Textured Surface Technology, Metamaterial, Patch, Resistive Element
Susunan Antena Yagi Untuk Air Surveillance Radar Vhf Efrat Murpratama; Bambang Setia Nugroho; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Air Surveillance Radar (ASR) merupakan sebuah radar pengintai yang berfungsi untuk mendeteksi dan melacak pesawat berukuran besar. Saat ini, ASR banyak bekerja pada pita frekuensi tinggi seperti S-band dan X-band. Hal ini membuat kapasitas jangkauan deteksi radar sangat pendek. Selain itu, radar ASR memiliki keterbatasan kemampuan untuk mendeteksi pesawat dengan karakteristik radar cross section (RCS) yang sangat kecil. Oleh sebab itu, banyak pesawat siluman yang memanfaatkan hal tersebut, untuk bersembunyi dan menghindar dari jangkauan radar. Pada dasarnya, sumber kelemahan ini terletak pada kinerja suatu antena. Solusi yang optimal dalam mendeteksi pesawat siluman adalah mendesain sebuah antena yang mampu beroperasi pada pita frekuensi rendah serta meningkatkan parameter Gain sebagai long range. Tugas Akhir ini, membuat perancangan desain antena yagi untuk radar pengawasan udara yang mampu bekerja pada frekuensi Very High Frekuensi (VHF) dengan frekuensi tengah 150 MHz. Desain perancangan ini meliputi perancangan single dan array antenna. Untuk mendapatkan hasil Gain yang maksimal, maka antena radar di desain dengan cara susunan/stack antena yagi 8 × 2. Hasil pengukuran simulasi single antenna untuk parameter VSWR, Return Loss dan Gain berturut-turut sebesar 1,457, -11,954 dB, dan 13,19 dB. Sedangkan hasil simulasi yagi 8 × 2 untuk VSWR, Return Loss dan Gain berturut-turut sebesar 1,357, -18,5 dB, dan 22,58 dB. Hasil simulasi tersebut dibandingkan dengan hasil dari pengukuran yang secara berturut untuk VSWR dan Return Loss sebesar 1,3609 dan -16,34 dB. Dari hasil simulasi antena yang dibuat memiliki sifat pola radiasi unidirectional serta mampu mendeteksi pesawat F117A Nighthwk pada range 19,8 Km Kata kunci : Air Surveillance Radar, Radar VHF, Stack Antenna Yagi, dan pesawat siluman.. Abstract Air Surveillance Radar (ASR) is a surveillance radar that serves to detect and track large-sized aircraft. At present, ASR works a lot on high frequency bands such as S-band and X-band. This makes the radar capasity detection range very short. In addition, ASR radar has limited ability to detect aircraft with very small characteristics of the radar cross section (RCS). Therefore, many stealth planes use this, to hide and avoid radar range. Basically, the source of this weakness lies in the performance of an antenna. The optimal solution for detecting stealth aircraft is to design an antenna that is capable of operating on a low frequency band and increasing the Gain parameter as a long range. This Final Project, designed the yagi antenna design for air surveillance radars that are capable of working at Very High Frequency (VHF) frequencies with a center frequency of 150 MHz. This design design includes single design and antenna arrays. To get the maximum Gain, the radar antenna is designed by stacking 8 × 2 yagi antennas. The measurement results of single antenna simulation for VSWR, Return Loss and Gain are 1.457, -11,954 dB, and 13.19 dB, respectively. Whereas the simulation results of Yagi 8 × 2 for VSWR, Return Loss and Gain are 1.357, -18.5 dB, and 22.58 respectively. The simulation results are compared with the results of successive measurements for VSWR and Return Loss of 1.3609 and -16.34 dB. From the simulation results the antenna that is made has unidirectional radiation pattern properties and is able to detect F117A Nighthwk aircraft in the range of 19.8 Km Keywords: Air Surveillance Radar ,VHF Radar, Yagi Stack Antenna and Stealth Aircraf
Perancangan Dan Realisasi Antena Mikrostrip Meander Line Pada Band Uhf Untuk Aplikasi Pembaca Rfid As’ad Muhammad Nashrullah; Bambang Setia Nugroho; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak RFID (Radio Frequency Identification) dapat mendeteksi dan mengidentifikasi objek tanpa menggunakan kabel (wireless) dengan jarak lebih jauh. Pada sistem RFID dilengkapi antena agar dapat menangkap sinyal yang berisi informasi produk tertentu, dan selanjutnya diproses ke server sistem. Kemampuan antena dalam menangkap sinyal adalah salah satu parameter penting agar menjadi sistem RFID yang baik. Perancangan dilakukan pada band frekuensi UHF (Ultra High Frequency), karena memiliki kecepatan lebih tinggi dan dapat membaca jumlah tag yang lebih banyak (bulk reading). Pada tugas akhir ini, dilakukan perancangan dan realisasi antena mikrostrip yang berbentuk meander line sebagai pembaca RFID dengan substrat FR-4. Band frekuensi yang digunakan adalah band UHF (923 – 925) MHz. Rentang tersebut berdasarkan pada regulasi frekuensi di Indonesia untuk aplikasi RFID yang dikeluarkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia pada Peraturan Nomor 34 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Alat Dan Perangkat Telekomunikasi Jarak Dekat. Hasil perancangan antena ini memiliki ukuran substrat 120,85 mm x 37,5 mm. Pada frekuensi kerja 924 MHz didapatkan VSWR sebesar 1,363, bandwidth 21,659 MHz, pola radiasi bidireksional, gain -3,59 dB dan polarisasi ellips. Kata Kunci: Antena, antena mikrostrip, meander line, RFID, UHF. Abstract RFID (Radio Frequency Identification) can detect and identify objects without using a cable (wireless) with a longer distance. The RFID system has an antenna so that it can capture signals that contain certain product information, and then process it to the system server. The antenna's ability to capture signals is one of the important parameters in order to become a good RFID system. The design is carried out on the UHF (Ultra High Frequency) frequency band, because it has higher speed and can read more number of tags (bulk reading). In this final project, a meander line shaped microstrip antenna is designed and realized as an RFID reader with FR-4 substrate. The frequency band used is the UHF (923 - 925) MHz band. The range is based on frequency regulation in Indonesia for RFID applications issued by the Indonesian Minister of Communication and Informatics in Regulation No. 34 of 2012 concerning Technical Requirements of Near-Distance Telecommunication Tools and Equipment. The results of this antenna design have substrate size of 120.85 mm x 37.5 mm. At 924 MHz working frequency, the VSWR is 1.363, the bandwidth is 21.659 MHz, the radiation pattern is bidirectional, the gain is -3.59 dBi and the polarization of the ellipse. Keywords: Antenna, microstrip antenna, meander line, RFID, UHF.
Perancangan Dan Realisasi Wearable Antenna Untuk Mendeteksi Kanker Payudara Gina Hapshah Arrahmah; Bambang Setia Nugroho; Levy Olivia Nur
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Wearable antenna memberikan kemudahan dalam bidang medis, selain terdiri dari bahan yang fleksibel dan dapat dibengkokkan juga harganya yang murah. Wearable antenna harus di desain sesuai dengan hasil rancangan simulasi pada software simulasi elektromagnetik 3D dengan frekuensi kerja 2,45 GHz sehingga tidak terjadi kesalahan ketika proses perealisasian. Pada Tugas Akhir ini telah dilakukan perancangan serta realisasi antena mikrostrip yang akan digunakan sebagai pendeteksi kanker payudara pada frekuensi 2,45 GHz menggunakan metode microwave imaging. Perancangan antena dilakukan dengan menggunakan software simulasi elektromagnetik 3D. Analisis yang dilakukan pada Tugas Akhir ini adalah membandingkan perbedaan nilai medan listrik atau E-Field antena pada jaringan payudara tanpa kanker dan dengan kanker. Parameter yang telah dicapai menunjukkan antena dapat bekerja dengan baik pada frekuensi 2,45 GHz berdasarkan simulasi diantaranya memiliki nilai return loss ≤ -10 dB dan cakupan bandwidth yang lebar antara 2,4 GHz -2,4835 GHz pada frekuensi kerja 2,45 GHz. Untuk perancangan antena direalisasikan dengan menggunakan bahan fleksibel yaitu Rogers Duroid RT3003 (𝜺𝒓= 3 dan h = 0,75 mm). Hasil fabrikasi memiliki nilai VSWR dibawah 2 dan nilai return loss dibawah -10. Antena fabrikasi terbukti dapat bekerja dengan baik ketika mendeteksi realisasi pemodelan struktur jaringan payudara tanpa kanker dan dengan kanker yang dilihat dari hasil nilai return loss menunjukkan dapat mendeteksi adanya perbedaan material. Kata Kunci: wearable antenna, microwave imaging, deteksi kanker payudara Abstract Wearable antennas provide convenience in the medical field, in addition to consisting of flexible and bendable materials as well as low prices. Wearable antennas must be designed in accordance with the results of the simulation design on the 3D electromagnetic simulation software with a working frequency of 2.45 GHz so there is no error during the realization process. In this Final Project has been carried out the design and realization of microstrip antennas that will be used as a breast cancer detector at a frequency of 2.45 GHz using the microwave imaging method. Antenna design is done using 3D electromagnetic simulation software. The analysis conducted in this Final Project is to compare the difference in the value of the electric field or E-Field antenna in breast tissue without cancer and with cancer. The parameters that have been achieved indicate that the antenna can work well at 2.45 GHz frequency based on simulations including having a return loss value ≤ -10 dB and a wide bandwidth coverage between 2.4 GHz -2.4835 GHz at 2.45 GHz working frequency. For antenna design is realized by using a flexible material that is Rogers Duroid RT3003 (𝜺𝒓= 3 and h = 0.75 mm). The fabrication results have a VSWR value below 2 and a return loss value below -10. Fabrication antennas are proven to work well when detecting the realization of the modeling of breast tissue structure without cancer and with cancer as seen from the results of the return loss value can detect any material differences Keywords: wearable antenna, microwave imaging, breast cancer detection.
High Power Amplifier 5,6 - 5,7 Ghz Dengan Metode Penguatan Tiga Tingkat Untuk Aplikasi Radar Cuaca Zainul Umam Takdir; Bambang Setia Nugroho; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cuaca yang ekstrim dan tidak menentu kadang dapat menimbulkan bencana, oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang canggih serta dapat menjangkau wilayah yang luas. Radar merupakan salah satu teknologi yang dapat memantau cuaca dengan area cakupan yang luas. Maka dari itu radar membutuhkan penguat agar mendapat hasil yang lebih optimal. Tugas akhir ini membuat sebuah High Power Amplifier (HPA) dimana dalam sistem radar sangat dibutuhkan, HPA merupakan komponen yang berguna untuk menguatkan power sinyal yang kemudian diteruskan ke antena pemancar dengan rentan frekuensi tertentu. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan penguatan daya tiga tingkat agar lebih optimal. Tugas akhir ini didesain dan direalisasikan suatu HPA untuk implementasi Radar cuaca C-Band yang bekerja pada frekuensi 5,6-5,7 GHz. Beberapa pertimbangan utama dalam desain HPA diantaranya, gain, Voltage Standing Wave Ratio (VSWR), power input dan power output. Komponen aktif yang digunakan dalam merancang HPA yaitu MIC GALI 19+, dan MIC GALI 2+. Simulasi penguat HPA menggunakan aplikasi pemodelan rangkaian. Hasil simulasi HPA tiga tingkat pada frekuensi 5,6 GHz memiliki gain sebesar 37,058 dB, VSWR input sebesar 1,140, VSWR output 1.050. Pada hasil pengukuran HPA tiga tingkat pada frekuensi 5,6 GHz menghasilkan gain sebesar 10,9 dB, VSWR input sebesar 1,278, VSWR output 3,187 Kata Kunci: High Power Amplifier, Radar Cuaca,C-band .
Perancangan Dan Realisasi Antena Helix Dengan Beamwidth Lebar Untuk Satelit A5 Muhammad Abi Dhikri Alfadillah; Bambang Setia Nugroho; Harfan Hian Ryanu
eProceedings of Engineering Vol 9, No 6 (2022): Desember 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Pada saat ini Indonesia sedang bekerjasama dengan Jepang dengan membangun satelit baru yaitu LAPAN A-5 dengan fokus untuk mendeteksi bencana alam di Indonesia. Lembaga tersebut membutuhkan antena yang memiliki beamwidth lebar dan polarisasi circular. Antena Helix dapat menghasilkan beamwidth lebar, dengan frekuensi 2-5 GHz. Namun penulis hanya membuat simulasi dan realisasi antena tersebut tidak dengan melakukan pengujian ke LAPAN. Dengan desain Antena Helix, penulis melakukan simulasi desain awal hingga optimasi dan melakukan realisasi antena. Sehingga penulis mendapatkan hasil dari frekuensi 2 – 2.22 GHz yaitu Return Loss (-12.6269, -12.8173, -12.0061), VSWR (1,598, 1,595, 1,674), Beamwidth 132.2 derajat dan Polarisasi Circular. Untuk realisasi pada frekuensi 2 – 2.22 GHz Return Loss (-9.0002, -94232, -11.1034), VSWR (2.33, 2.13, 1.77) Beamwidth 130 derajat dan Polarisasi Elips. Perbedaan signifikan pada simulasi dan realisasi karena pada saat realisasi dan pengukuran antena alat yang dimiliki dan digunakan terbatas. Kata Kunci— antena helix, lembaga antariksa dan penerbangan, polarisasi circular, S-Band, dan beamwidth.
Perancangan Dan Simulasi Antena Hilbert Dengan Frekuensi Zigbee 2400 Mhz Untuk Perangkat Telemedis Muhammad Endi Hardanu; Bambang Setia Nugroho; Harfan Hian Ryanu
eProceedings of Engineering Vol 8, No 6 (2021): Desember 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan Dan Simulasi Antena Hilbert Dengan Frekuensi Zigbee 2400 Mhz Untuk Perangkat Telemedis
Perancangan Dan Realisasi Slot Ring Patch Wearable Antenna Dengan SRR Metamaterial Untuk Mengurangi Specific Absorption Rate (SAR) Dzulfikar Natya Afif Hakim; Bambang Setia Nugroho; Edwar Edwar
eProceedings of Engineering Vol 9, No 6 (2022): Desember 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Keamanan antara pasien dan tenaga kesehatan menjadi perhatian terlebih saat pandemi Covid-19. Banyak tenaga kesehatan yang terpapar saat berinteraksi dengan pasien walaupun dengan protokol yang ketat. Cara untuk mengurangi interaksi pasien dengan tenaga kesehatan adalah membuat sebuah perangkat yang dapat memonitor pasien secara jarak jauh yang berfungsi mengirimkan informasi dari pasien menuju ke pusat rumah sakit sehingga nantinya bisa diakses oleh tenaga kesehatan, salah satu komponen dari perangkat tersebut adalah antena. Agar antena tersebut nyaman dengan membuat antena tersebut fleksibel, selanjutnya disebut sebagai wearable antenna. Namun antena tersebut tak luput dari kekurangan, yaitu efek radiasi yang dihantarkan oleh antenanya. Cara untuk menguranginya dengan menambah metamaterial di belakang antena. Percobaan dilakukan dua kali, kondisi on-body dan offbody. Pada percobaan off-body, antena konvensional mendapatkan nilai gain 6,203 dBi dan bandwidth 147,4 MHz sedangkan antena dengan metamaterial mendapatkan hasil gain 6,455 dBi dan bandwidth 163,6 MHz. Percobaan on-body jarak 0 mm, antena konvensional mendapatkan nilai SAR sebesar 1,39712 W/Kg dengan bandwidth sebesar 146,8 MHz sedangkan dengan penambahan komponen metamaterial mendapatkan nilai SAR sebesar 1,17096 W/Kg dengan bandwidth sebesar 151,7 MHz. Kata kunci Wearable antenna, microstrip, SAR, ISM, Metamaterial, off-body, on-body.
Desain Dan Realisasi Omni Direksional Antena Planar Printed Dipole Array Untuk Frekuensi 1090 Mhz Aplikasi Receiver Mode-s Theodorus Edsa Leo Prabowo; Bambang Setia Nugroho; Yussi Perdana Saputera
eProceedings of Engineering Vol 8, No 4 (2021): Agustus 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ADS-B atau Mode-S Receiver adalah sebuah sistem pemantauan (surveillance) penerbangan nir radar. Pesawat udara yang dilengkapi dengan sebuah transponder mengirimkan data penerbangan secara otomatis (automatic). Data penerbangan seperti posisi dan kecepatan diperoleh dari sistem satelit navigasi GNSS (Global Navigation Satellite System). Data penerbangan yang dipancarkan secara broadcast ini akan diterima dan diproses oleh stasiun penerima (ground station). Terminologi dependent menyatakan bahwa data penerbangan bukan diinisiasi oleh ground station (sebagaimana layaknya sistem radar), melainkan oleh pesawat udara. Sistem ADS-B/MODE-S RECEIVER ini juga memungkinkan komunikasi data antar pesawat udara. Pada sistem ADS-B/MODE-S RECEIVER untuk bagian ground station merupakan sistem penerima dari data yang dikirimkan pesawat pada frekuensi 1090 MHz menggunakan antena sebagai media penerima dari sinyal yang dikirimkan dari pesawat. Antena merupakan salah satu perangkat yang berperan penting bagi komunikasi ADS-B/MODE-S RECEIVER ini, penerimaan sinyal terpenuhi, dengan perkembangan antena yang mengarah ke gain dan bandwidth yang besar. Antena ini bekerja pada frekuensi 1090 MHz menggunakan substrat FR4. Antena mikrostrip akan dibuat simulasi dengan menggunakan software simulasi yang hasilnya akan direalisasikan kedalam bentuk fisik. Hasil pengukuran pada antena mikrostrip ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa antenna memiliki bandwith yang lebar dan dapat bekerja pada frekuensi 1090 MHz dengan nilai VSWR sebesar 1.202, dan gain 4.079 dB. Antena yang akan dirancang menggunakan pengembangan antena dipole dengan pengembangan menggunakan metode planar printed. Kata Kunci: Software Simulasi, ADS-B/MODE-S RECEIVER, Antenna Mikrostrip, Pesawat Komersil.
Penerapan Sistem Pemantauan Keamanan Pada Perkebunan Menggunakan Aplikasi Kamera Ip BerbasisWeb Nurhidayat , Ibnu Ali; Nugroho, Bambang Setia; Irawan, Arif Indra
eProceedings of Engineering Vol. 11 No. 4 (2024): Agustus 2024
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era modern sekarang ini tentunya teknologi infomasi tidak dapat di pisahkan dari kehidupan umat manusia, dalam bidang keamanan yang berkembang dengan cepat, pengembangan aplikasi informasi juga turut ikut berkembang yang tentunya dapat bermanfaat bagi manusia, indonesia merupakan negeri agraris yang menghasilkan banyak bahan pangan dalam jumlah besar, banyaknya perkebunan menuntut setiap pemilik kebun harus juga menerapkan keamanan yang efektif agar hasil panen dapat selalu mencapai target yang di inginkan Surveillance system adalah sebuah system yang di buat untuk mengatasi keamanan dengan mengolah video yang telah terpasang pada CCTV dan terekam dari berbagai tempat yang jauh dan sulit di kontrol menggunakan kamera IP yang bisa di pantau darimana saja dan juga memungkinkan untuk mobilitas yang tinggi, sistem ini dapat meminimalisir tindakan kriminalitas di area perkebunan, pada Tugas Akhir ini membuat sebuah rancangan aplikasi pemantauan kamera IP berbasis web. Aplikasi pemantauan kamera IP berbasis web ini dipadukan juga dengan database server yang menyimpan semua rekaman yang di hasilkan kamera IP dengan tersusun berdasarkan waktu kamera IP tersebut merekam, untuk melakukan live streaming atau pemantauan langsung juga dapat diakses melalui aplikasi web. Pada tugas akhir ini hasil yang didapat loss pada jaringan internet adalah 0%. Kata Kunci: Agraris, Surveillance system, Kamera IP, Keamanan, Database Server, Aplikasi Web.
Co-Authors Achmad Munir Achmad Rizal Agus Dwi Prasetyo Ahmad Rasyidi Syawali Ahmad, Adam Fauzan Ahmed, Raka Abid Kholish Aisyah Chindrakasih Ainur Rofiq Aji Gautama Putrada Ajie, Lenggana Bayu Aldi Rivaldi Dwinanda Alfrina Dyah Purnamasari Alifian D, I Putu Aloysius Adya Pramudita Amalina Muthiah Arif Abdul Aziz Arif Indra Irawan As’ad Muhammad Nashrullah Aziz, Burhanuddin Bagus Aditya Budi Syihabuddin Budiman , Gelar Christian Mahardika Damayanti, Nabila Rizqa Daniel Christian Sianipar Dhavi, Sultan Muhammad Dien Rahmawati DWI ANDI NURMANTRIS Dwiyanto Dwiyanto, Dwiyanto Dzecky Dzackwan Hady Dziqru Akbar Dzulfikar Natya Afif Hakim EDWAR Edwar EDWAR EDWAR Efrat Murpratama Erna Sri Sugesti Ernaldo Lumbantobing Ersyach Irham Sunny Fadhlul Ariqi Fakhrana Dhaifina FARDAN FARDAN Farid Nur Hammadi Fauziah, Regita Nurul Febri Zenti Ramadhani Fikri Ardian Fiky Y. Suratman Fithqoti Afiroh Zuqri Fithqoti Afiroh Zuqri Fithqoti Afiroh Zuqri, Fithqoti Afiroh Galih Fajar Kurnia Galuh Entin Oktavia Gina Hapshah Arrahmah Hafizha, Syahna Hamsy, Muhammad Daffa Hanifah, Nita Harfan Hian Ryanu Hawary Siddik Heroe Wijanto Hesty Susanti Hsb, Umar Muaz`zad Husneni Mukhtar Husnul Khatim Ida Wahidah Hamzah Indra Wijaya, Igpo Indri Handayani Inung Wijayanto Istiqomah Jangkung Raharjo Jumria, Ummi Kevin Jones Sinaga Khairan Rafi Sukma Pratama Kirbi Timur Nomas Kusnahadi Susanto Levy Olivia Nur Linda Ulifaturrosyidah Purnamasari Lumbantobing, Ferdi Kurniawan Lutfianne Rafasari Maman Abdurohman Mamat Rokhmat Maulani, Azka Merghita Zahrah Yuliandari Miftadi Sudjai Moh. Fery Akhsan Muhamad Abdul Rahman Suyudi Muhammad Abi Dhikri Alfadillah Muhammad Arsyad Muhammad Daffa Hamsy Muhammad Endi Hardanu Muhammad Fathan Hizbuddin Muhammad Iqbal Muhammad Irfan Maulana Nabila Rizqa Damayanti Nachwan Mufti Adriansyah Nadia Husnul Nicola Akmal Afrinaldi Nizar, Khairul Nur Ikhsan, Rifki Rahman Nurhidayat , Ibnu Ali Okfarima Mandasari Pinasthika, Aria Maulana Pradiya, Rizan prasetyo, hanif prasetyo herlambang Pratama, Khairon Rafi Sukma Primanda, Archie Fauzan Putra, Ari Yanuar Raihan Santoso Raihan, Muhammad Wildan Ramadhan, Muhammad Angga Regita Nurul Fauziah Rina Pudji Astuti Rissa Rahmania Rizky Maulana Putra Ruben Samuel Marojahan Purba Salsabila, Salwa Salwa Salsabila Santoso, Tri Adhi Sendyartha, Aurellia Fieldza Siddik, Hawary Suryo Adhi Wibowo Susanto, Rizky Bayu Suto Setiyadi Syahputra, Reza Julian Tarigan, Stepen Martinus Teuku Zulkarnain Muttaqien Theodorus Edsa Leo Prabowo Ummi Jumria Wahmisari Priharti Wenda Adi Irawan Willy Anugrah Cahyadi Wirahilm, Muhammad Fuad Yaya Sulaeman YUNITA, TRASMA Yussi Perdana Saputera Yuyu Wahyu Yuyu Wahyu Yuyu Wahyu Zainul Umam Takdir