Claim Missing Document
Check
Articles

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI SPONS Liosina paradoxa DARI PERAIRAN PULAU MANTEHAGE Josua, Endro; Wewengkang, Defny S.; Suoth, Elly
PHARMACON Vol 10, No 3 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.35592

Abstract

ABSTRACTSponges are one of the biota components that make up coral reefs that have bioactive potential, which has not been widely utilized. The secondary metabolite content of sponges is known to be able to ward off and inhibit the pathogenic bacteria that interfere with it. The purpose of this study was to determine whether the extracts and fractions of the Liosina paradoxa sponge collected from Mantehage Island waters able to inhibit the growth of Escherichia coli and Staphylococcus aureus bacteria. The sample was extracted by maceration method with ethanol solvent and the fractionation method used was liquid - liquid fractionation. Antibacterial activity was tested using the agar diffusion method (Kirby and Bauer disc diffusion). The results obtained from the antibacterial activity test against the Escherichia coli bacteria, the methanol fraction got an average result of 9.94 mm and the average result of the chloroform fraction was 8.06 mm. In the Staphylococcus aureus bacteria, the methanol fraction got an average yield of 11.04 mm and the chloroform fraction an average yield of 7.19 mm, while the ethanol extract and n-hexane fraction did not have antibacterial activity on the two tested bacteria. Methanol fraction has moderate inhibitory power against Escherichia coli bacteria and strong inhibition against Staphylococcus aureus bacteria, while chloroform fraction has moderate inhibitory against both tested bacteria. Keywords: Liosina paradoxa, Antibacterial, Escherichia coli, Staphylococcus aureus ABSTRAKSpons merupakan salah satu komponen biota penyusun terumbu karang yang mempunyai potensi bioaktif yang belum banyak dimanfaatkan. Kandungan metabolit sekunder dari spons diketahui mampu menangkal dan menghambat bakteri patogen pengganggunya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak dan fraksi dari spons Liosina paradoxa yang diperoleh dari perairan Pulau Mantehage memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi dengan pelarut etanol dan metode fraksinasi yang digunakan yaitu fraksinasi cair – cair. Aktivitas antibakteri diuji menggunakan metode difusi agar (disc diffusion Kirby and Bauer). Hasil yang didapat dari uji aktivitas antibakteri pada bakteri Escherichia coli, fraksi metanol mendapatkan hasil rata–rata 9,94 mm dan pada fraksi kloroform hasil rata – rata 8,06 mm. Pada bakteri Staphylococcus aureus, fraksi metanol mendapatkan hasil rata - rata 11,04 mm dan pada fraksi kloroform hasil rata – rata 7,19 mm, sedangkan ekstrak etanol dan fraksi n – heksan tidak memiliki aktivitas antibakteri pada kedua bakteri uji. Fraksi metanol memiliki daya hambat sedang terhadap bakteri Escherichia coli dan daya hambat kuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus, sementara fraksi kloroform memiliki daya hambat sedang terhadap kedua bakteri uji.Kata kunci : Liosina paradoxa, Antibakteri, Escherichia coli, Staphylococcus aureus
IDENTIFIKASI KOMPONEN SENYAWA DALAM EKSTRAK N-HEKSANA UMBI RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.) DENGAN ANALISIS GC-MS Tania, Adinda Dwi; Suoth, Elly Juliana; Fatimawali, Fatimawali; Tallei, Trina Ekawati
PHARMACON Vol 10, No 3 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.35600

Abstract

ABSTRACTNut grass (Cyperus rotundus L.) is a perennial weed which the tuber is used traditionally in treating several ailments. This study aimed to identify the phytochemical compounds from nut grass tuber. Extraction was carried out by maceration using n-hexane as solvent and then were analyzed with Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). The result showed that there were 48 peaks with 144 probable compounds detected in n-hexane extract of nut grass tuber. 7-Isopropenyl-1,4a-dimethyl-4,4a,5,6,7,8-hexahydro-3H-naphthalen-2-one; 1(2H)-Naphthalenone, 3,4,4a,5,6,7-hexahydro-4a,5-dimethyl-3-(1-methylethenyl)-, [3S-(3a,4aa,5a)]-; and 1,7-Dimethyl-4-(propan-2-ylidene)tricyclo[4.4.0.02,7]decan-3-one had the highest concentrations namely 43,92% in the extract. This study concluded that the compounds were classified as sesquiterpenoids which had various biological activities. Keywords: N-hexane extract, GC-MS, chemical compounds, Nut Grass (Cyperus rotundus L.).  ABSTRAKRumput teki (Cyperus rotundus L.) adalah gulma perenial yang umbinya dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat untuk mengobati beberapa jenis penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa fitokimia dari umbi rumput teki.  Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut n-heksana dan kemudian dilanjutkan dengan analisis Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Hasil analisis menunjukkan terdapat 48 peak dengan 144 kemungkinan komponen senyawa yang terdeteksi dalam ekstrak n-heksana umbi rumput teki. Senyawa 7-Isopropenyl-1,4a-dimethyl-4,4a,5,6,7,8-hexahydro-3H-naphthalen-2-one; 1(2H)-Naphthalenone, 3,4,4a,5,6,7-hexahydro-4a,5-dimethyl-3-(1-methylethenyl)-, [3S-(3a,4aa,5a)]-; dan 1,7-Dimethyl-4-(propan-2-ylidene)tricyclo[4.4.0.02,7]decan-3-one memiliki persentase kadar tertinggi yaitu 43,92% dalam ekstrak. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa senyawa-senyawa ini termasuk dalam golongan seskuiterpenoid yang memiliki aktivitas biologis yang beragam. Kata Kunci: Ekstrak n-heksana, GC-MS, komponen senyawa, Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
Edukasi Pentingnya Vaksinasi Covid-19 Melalui Program Kemitraan Masyarakat Pada Kolom 13 GMIM Siloam Edy, Hosea Jaya; Suoth, Elly Juliana
The Studies of Social Sciences Vol 3, No 2 (2021): The Studies of Social Sciences
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/tsss.2021.3.2.36119

Abstract

The global pandemic caused by the corona virus is still ongoing and continues to cause casualties. The Indonesian government has carried out a COVID-19 vaccination program for citizens to prevent the spread of the corona virus. The program that has been carried out in this activity has provided information and education about the importance of the covid-19 vaccination program. The education that has been provided includes information that the covid-19 vaccine used is safe and halal. The public has been educated that the covid-19 vaccination is very important in the process of increasing the body's immunity against the corona virus. Activities were conducted for the community in column 13 of GMIM Siloam, Sosonopan, Paniki with the method of educational information campaign. Public knowledge that the COVID-19 vaccine is safe and halal will increase after receiving education so that they are willing to participate in the vaccination program.  Keywords: Virus; corona; vaccine; safe; halal AbstrakPandemi global yang disebabkan oleh virus corona masih berlangsung dan terus menimbulkan korban jiwa. Pemerintah melakukan program vaksinasi covid-19 kepada masyarakat Indonesia untuk mencegah penyebaran virus corona. Program yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah memberikan informasi dan edukasi tentang pentingnya program vaksinasi covid-19. Edukasi meliputi informasi bahwa  vaksin covid-19 yang digunakan aman dan halal. Masyarakat juga diedukasi bahwa vaksinasi covid-19 sangat penting dalam proses peningkatan kekebalan tubuh terhadap virus corona. Kegiatan dilakukan terhadap masyarakat kolom 13 GMIM Siloam, Sosonopan, Paniki dengan metode  kampanye informasi edukasi (KIE). Pengetahuan masyarakat bahwa vaksin covid-19 aman dan halal akan meningkat setelah mendapat edukasi sehingga bersedia mengikuti program vaksinasi.Kata kunci: Virus; corona; vaksin; aman; halal
ANALISIS SIFAT FISIKOKIMIA, FARMAKOKINETIK DAN TOKSIKOLOGI PADA PERICARPIUM PALA (Myristica fragransa) SECARA ARTIFICIAL INTELLIGENCE Abdullah, Surya Sumantri; Putra, Purnawan Pontana; Antasionasti, Irma; Rundengan, Gerald; Suoth, Elly Juliana; Abdullah, Rezky Putri Indarwati; Abdullah, Fatamorgana
CHEMISTRY PROGRESS Vol 14, No 2 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.14.2.2021.37112

Abstract

Pala (Myristica fragransa) mengandung senyawa metabolit sekunder yang menunjukkan aktivitas farmakologi. Namun, bagian perikarpium terutama bagian nonvolatil belum banyak dilaporkan. Tujuan dari penelitian ini sebagai screening awal dengan melihat potensi dari senyawa yang dihasilkan perikarpium pala.Dua belas senyawa digambar dua dimensi, dianalisis menggunakan software dan server prediktor. Software yang digunakan adalah Marvin Sketch, ChembioDraw kemudian dianalisis sifat fisikokimia senyawa tersebut. Selanjutnya, server predictor untuk melihat karakteristik farmakokinetika dan toksisitasnya. Berdasarkan analisis sifat fisikokimia senyawa terbaik yaitu licarin (titik didih, titik kritis temperature dan refraksi molar), guaiacin (titik leleh), dan virolane (titik kritis tekanan). Hasil analisis Lipinski menunjukkan senyawa stigmasterol dan b-sitosterol tidak memenuhi kriteria Lipinski.. Selain itu data farmakokinetika menunjukkan stigmasterol, b-sitosterol, asetoneoglinan memiliki kelarutan dalam air yang rendah. Nilai permeabilitas CaCO-2 dan intestinal absorption semuanya memenuhi. Licarin termasuk substrat P-glikoprotein. Volume Distribusi menunjukkan semua senyawa terikat protein serum. b-sitosterol permeabilitas terhadap sawar darah-otak yang paling baik dan erythro-(7S,8R)-∆8’-7-acetoxy-3,4,3’,5’-tetramethoxy-8-O-4’-neolignan permeabilitasnya buruk. Surinamensin menunjukkan permeabilitas terhadap sistem saraf pusat yang tidak dapat berpenerasi. Elemicin dan surinamensin tidak dimetabolisme oleh enzim sitokrom CYP3A4. B-sitosterol memiliki klirens paling tinggi. Semua senyawa menunjukkan tingkat toksisitas yang rendah untuk penggunaan kulit (kecuali elemicin) dan tidak toksik bagi hati.ABSTRACT Nutmeg (Myristica fragransa) contains secondary metabolites that exhibit pharmacological activity. However, the pericarpium, especially the nonvolatile part, has not been widely reported. The purpose of this study was as an initial screening by looking at the potential compounds produced by the nutmeg pericarp. Twelve compounds were drawn in two dimensions, analyzed using software and predictor servers. The software used is Marvin Sketch, ChembioDraw and then the physicochemical properties of these compounds are analyzed. Furthermore, the predictor server to see the pharmacokinetic characteristics and toxicity. Based on the analysis of the physicochemical properties of the best compounds, compound licarin (boiling point, critical point of temperature and molar refractivity), guaiacin (melting point), and virolane (critical point of pressure). The results of Lipinski's analysis showed that stigmasterol and b-sitosterol compounds did not meet Lipinski's rule. In addition, pharmacokinetic data showed that stigmasterol, b-sitosterol, acetoneoglinan had low solubility in the water. The values of CaCO-2 permeability and intestinal absorption were all satisfactory. Licarin is a P-glycoprotein substrate. The Volume Distribution shows all the compositions of the serum proteins. B-sitosterol with the best permeability to the blood-brain barrier and erythro-(7S,8R)-∆8'-7-acetoxy-3,4,3',5'-tetramethoxy-8-O-4'-neolignan bad permeability. Surinamensin exhibits permeability to the non-permeable central nervous system. Elemicin and surinamensin are not metabolized by the cytochrome enzyme CYP3A4. B-sitosterol has the highest clearance. All compounds show a low level of toxicity for skin use (except elemicin) and are not toxic to the liver. 
STABILITAS WARNA EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH DAN APLIKASINYA DALAM SEDIAAN KRIM TABIR SURYA Suoth, Elly Juliana; Sumantri, Surya; Rumondor, Erladis; Margaretha, Putri; Saerang, Missyeling; Tifani, Tifani
CHEMISTRY PROGRESS Vol 14, No 2 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.14.2.2021.37113

Abstract

Warna yang terkandung pada daun bayam merah merupakan salah satu golongan flavonoid yaitu antosianin. Pewarna alami sangat baik untuk kesehatan, selain untuk mewarnai makanan ataupun kosmetik untuk menambah estetika suatu produk serta memiliki aktivitas farmakologi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat stabilitas ekstrak daun bayam yang menggunakan tiga macam pelarut yaitu etanol-asam sitrat 1%, etanol-asam tartrat 1% serta pelarut etanol. Stabilitas ekstrak di uji terhadap panas yang berkelanjutan kemudian diformulasikan dalam sediaan krim untuk melihat efektivitas sediaan krim tersebut sebagai tabir surya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar senyawa aktif dalam ekstrak menurun dengan adanya pemanasan dan hal tersebut terlihat juga pada sediaan krim dimana efektivitas sediaan krim sebagai tabir surya menurun dengan adanya pemanasan. Pengujian efektivitas sebagai tabir surya semua ekstrak menunjukkan aktivitas yang baik khususnya pada transmisi pigmentasi (%TP) sedangkan pada transmisi eritema (% Te) ekstrak dan krim dengan pelarut etanol menunjukkan efektivitas terbaik dengan kategori sunblock.  ABSTRACTThe color contained in red spinach leaves is one of the flavonoid groups, namely anthocyanins. Natural dyes are very good for health, in addition to coloring food or cosmetics to add to the aesthetics of a product and have good pharmacological activity. This study aims to determine the stability of spinach leaf extract using three kinds of solvents, namely 1% ethanol-citric acid, 1% ethanol-tartric acid and ethanol solvent. The stability of the extract was tested against continuous heat and then formulated in a cream preparation to see the effectiveness of the cream preparation as a sunscreen. The results showed that the levels of active compounds in the extract decreased with heating and this was also seen in cream preparations where the effectiveness of cream preparations as sunscreen decreased with heating. Testing the effectiveness as sunscreens of all extracts showed good activity, especially in the transmission of pigmentation (%TP) while the transmission of erythema (%Te) extracts and creams with ethanol solvent showed the best effectiveness in the sunblock category. 
Bacterial Cell Wall Synthesis Inhibition Of Clerodendrum Squamatum Vahl. Phytoconstituents: A Molecular Insight Marko Jeremia Kalalo; Elly Juliana Suoth; Irma Antasionasti; Sri Sudewi; Billy Johnson Kepe; Fatimawali Fatimawali
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 2, No 1 (2021): PROCEEDINGS ICHC
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v2i1.159

Abstract

Bacterial Cell Wall (BCW) is an essential part of bacteria. Defects in BCW may lead to bacterial death due to failure in maintaining pressure and cell integrity or shape. Penicillin-Binding Protein (PBP) 2a, 1, 2, 3, and 4 are proteins responsible for Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) cell wall synthesis. MRSA is a hard-to-treat bacteria due to its antibiotic resistance. Clerodendrum squamatum Vahl. leaves (CSVL) are used by North Sulawesi-Indonesian people as a medicinal plant to treat inflammation and to heal wounds. So, the present study aims to explore CSVL potential as inhibitors of MRSA cell wall synthesis using in silico approach. CSVL phytoconstituents were analyzed using Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC- MS), and the chemical structures were retrieved from PubChem and docked to PBP2a, PBP1, PBP2, PBP3, and PBP4 using Pyrx-Vina. The toxicity profile of the phytoconstituents was also calculated. The results showed that CSVL interacts with PBPs with a variety of types of bonding, dominated by hydrogen bonds. The toxicity prediction showed that CSVL has a safe toxicity profile. CSVL can be a good anti-MRSA candidate due to its molecular interactions with BCW synthesis proteins.Keywords: MRSA, antibiotic resistance, medicinal plant, PBPs 
Review - Strategi dan Tantangan Pengembangan Vaksin Demam Berdarah Irma Febrianti Wahongan; Elly Suoth; Irma Antasionasti; Fatimawali Fatimawali; Trina Tallei
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang ditransmisikan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictusyang hidup di negara-negara tropis dan subtropis. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini terbagi atas 4 macam serotipe yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan penelusuran data-data yang berkaitan dengan pengembangan vaksin dengue virus melalui beberapa referensi yang didapat melalui PubMed, Google scholar, Science direct, dan kumpulan jurnal lainnya. Data yang didapat kemudian dikumpulkan dan dibuat menjadi suatu tulisan yang berisi informasi tentang strategi dan  tantangan pengembangan vaksin virus dengue. Berdasarkan data-data yang didapat strategi yang dilakukan dalam menghadapi penyakit DBD adalah dilakukannya penemuan vaksin tetravalent seperti LAV, vaksin Chimera, vaksin Subunit dan vaksin DNA. Uji klinis sampai saat ini masih terus dilakukan untuk mendapatkan kandidat vaksin yang mampu memicu respon imun terhadap keempat serotipe virus dengue. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi tantangan dalam pengembangan vaksin tetralaven adalah biaya yang besar dan dan sulitnya menemukan kandidat vaksin dapat memicu respon imun terhadap keempat serotipe tersebut.
POTENCY OF EXTRACT AND FRACTION OF SPONGE Lamellodysidea herbacea OBTAINED FROM MANADO TUA ISLAND AGAINST Staphylococcus aureus AND Escherichia coli Angellia Grace Yetto; Defny Wewengkang; Elly Suoth
PHARMACON Vol. 11 No. 4 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sponges has many kind of secondary metabolites and has potential as important clues in drug development. This study aims to determined the potential level of Sponge Lamellodysidea herbacea obtained from Manado Tua Island waters as an antibacterial agent against Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. The samples were extracted using maceration method with ethanol solvent and fractionated with n-hexane, chloroform and methanol as solvents. Antibacterial activity was tested using agar diffusion method (Disc Diffusion Kirby and Bauer). The result showed that all of the fractions and crude extract had antibacterial activities against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The best antibacterial activity was found in the n-hexane fraction against Escherichia coli bacteria with an inhibitory power 11.05 mm and the chloroform fraction against Escherichia coli with an inhibitory power 21.99 mm.
ANALISIS FITOKIMIA DAN UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI PELARUT DARI SEDIAAN KRIM DAUN LEILEM (Clerodendrum minahassae) Elly J. Suoth; Olvi Datu; Meilani Jayanti; Frenly Wehantouw
CHEMISTRY PROGRESS Vol. 15 No. 2 (2022)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/cp.15.2.2022.44485

Abstract

Daun leilem merupakan salah satu tanaman endemik Sulawesi Utara yang biasa digunakan masyarakat setempat sebagai sayuran. Berdasarkan pencarian yang dilakukan secara digital, penelitian mengenai daun leilem masih sangat sedikit. Pada penelitian ini penulis tertarik dalam menganalisis secara kualitatif untuk mengetahui kandungan fitokimia dari daun leilem dalam bentuk ekstrak kasar dan fraksi polar, semi polar dan non polar kemudian diformulasikan dalam sediaan krim untuk mengetahui aktivitasnya sebagai antioksidan dengan analisis kuantitatif menggunakan metode DPPH. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa pada daun leilem terkandung metabolit sekunder seperti flavonoid, steroid dan alkaloid. Hasil yang diperoleh ekstrak dan fraksi daun leilem memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50 yang berbeda-beda dimana ekstrak kasar memiliki IC50 yang paling baik yaitu pada konsentrasi 179,5 ppm dan setelah di formulasikan dalam sediaan krim ekstrak dan fraksi daun leilem masih tetap memiliki aktivitas sebagai antioksidan dengan fraksi etil asetat memiliki persen inhibisi yang terbaik yaitu 75,05%.
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi dari Karang Lunak Nephthea Sp Nursafitri Syahrudin; Adithya Yudistira; Elly Juliana Suoth
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pmj.v5i2.43084

Abstract

 Karang lunak adalah bagian dari ekosistem terumbu karang yang dapat menghasilkan senyawa metabolik sekunder yang merupakan respon terhadap lingkungan untuk bertahan hidup. Karang lunak juga mempunyai kemampuan sebagai antibakteria, antikanker, antibakteri antifouling dan lain-lain. Senyawa bioaktif kimia tersebut merupakan hasil metabolit sekunder organisme hidup yang sering dikenal dengan natural product yang umumnya berupa terpenoid. Penelitian ini bertujian untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak dan fraksi Nephthea sp. Sampel karang Lunak Nephthea sp diperoleh dari Pulau Manado Tua yang di ekstraksi dengan etanol kemudian di fraksinasi dengan 3 pelarut yang berbeda. Pengujian terhadap ekstrak etanol dan fraksi karang lunak Nephthea sp menggunakan metode DPPH dengan konsentrasi 100 mg/L secara spektrofotometri. Hasil pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, menunjukkan ekstrak kasar kasar dan fraksi karang lunak Nephthea sp memiliki presentase inhibisi radikal DPPH. Ekstrak kasar karang lunak berpotensi sebagai antioksidan dengan kategori kuat, sedangkan ketiga fraksi berpotensi sebagai antioksidan dengan kategori lemah.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Abdullah, Fatamorgana Abdullah, Rezky Putri Indarwati Abdullah, Surya Sumantri Adikila, Gregorius Giani Adithya Yudistira Adithya Yudistira Angellia Grace Yetto Antasionasti, Irma Aryani Tampi Astrid Maulani Runtukahu Axl Laurens Lukas Windah Billy Johnson Kepe Datu, Olvie Syenni Datu, Ronald Joy DEBY AFRIANI MPILA Defny S. Wewengkang Defny S. Wewengkang, Defny S. Defny Wewengkang Dolongtelide, Jeclin Inebel Edwin de Queljoe ERLADYS MELINDAH RUMONDOR, ERLADYS MELINDAH Fatimawali Fatimawali . Fatimawali Fatimwali Fenezia Yosevina Lumempow Fitriawati Tongkali Frenly Wehantouw Frenly Wehantouw Gabriel Tikulembang Gosal, Angel T. Gultom, Minar N. S. Hariyanto, Yuanita Amalia Henki Rotinsulu, Henki Herni E.I Simbala Herny E.I. Simbala Hindang Kaempe Hosea J. Edy, Hosea J. Hosea Jaya Edy Hotmian, Ellen Irma Antasionasti Irma Antasionasti Irma Antasionasti Irma Febrianti Wahongan Josua, Endro Julianri Sari Lebang Julianri Sari Lebang, Julianri Sari Kalalo, Marko Jeremia Karlah L. R. Mansauda Kindangen, Eunike Elizabeth Lomboan, Evander Roliand Manik, Grace Dien Manopo, Chintia M. Mansauda, Karlah Lifie Margaretha, Putri Maria Immaculata Tangkau Marko Jeremia Kalalo Meilani Jayanti Nikita Thalia Ayu Jati Nursafitri Syahrudin Olvi Datu Pamudji, Gunawan Paulina yamlean Paulina Yamlean Pehino, Albrita Pendong, Christa Hana Angle Purwoko, Agus Ratte, Titah Amelia Risma Situngkir Rumondor, Erladis Rumondor, Erladys M. Rundengan, Gerald Saerang, Missyeling Siboantua Broolin Simanjuntak Sitti Juliah Nurhamidin Sri Sudewi Sri Sudewi, Sri Tania, Adinda Dwi Tifani, Tifani Titah Amelia Ratte TRINA EKAWATI TALLEI Trina Ekawati Tallei Trina Tallei Trina Tallei Tumundo, Berlian Tasya Vibrila Berliana Djanas Wewengkang, Defny Silvia Widdhi Bodhi Widya Astuty Lolo