Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
2.457
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Studi Agama dan Masyarakat AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM IJoASER (International Journal on Advanced Science, Education, and Religion) Tunas: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Urwatul Wutsqo : Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION Bulletin of Science Education Sibatik Journal : Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan Jurnal Al-Qiyam Jurnal Tana Mana Jurnal Bilqolam Pendidikan Islam Journal International of Lingua and Technology Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran E-JRM International Journal of Education, Culture, and Society International Journal of Humanities, Education, and Social Sciences
Normuslim Normuslim, Normuslim
Dosen STAIN Palangka Raya
Religion Arts Humanities Computer Science & IT Economics, Econometrics & Finance Education Environmental Science Languange, Linguistic, Communication & Media Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Mathematics Social Sciences Other

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Studi Agama dan Masyarakat

 1 
PESANTREN : ASAL-USUL DAN PERTUMBUHAN KELEMBAGAAN Normuslim, Normuslim
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 7, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Pesantren is Islamic institution of formal education first and oldest in Indonesia, which still exists and continues to grow today in terms of both quantity and quality. Pesantren is typical of Indonesian Islamic formal educational institution, because in the Islamic world cannot be found anywhere other than the Indonesian educational institution called the pesantren or Islamic boarding schools. However, there are two opinions that develop on the origin of boarding, the first opinion states that the origin of the word and the education system is derived from the Hindu-Buddhist, the second opinion states that although it is recognized that the term boarding is not at all found in the terminology of Islam (Arabic), however, the model or the system of education comes from Islam itself.In institutional, pesantren growth since before independence until today many experienced tides. In the Dutch colonial era to the independence of many boarding schools suffered a setback due to government policies that are less profitable existence as an educational institution of Islamic boarding schools. Today, boarding back up to adjuste the system and the curriculum with the development of times, science and technology, hence boarding is quite appealing to some Muslim communities not only from within the country, but also abroad.
PENJABARAN CIRI KHAS AGAMA ISLAM KURIKULUM MADRASAH ALIYAH TAHUN 1994 (Telaah Garis-garis Besar Program Pengajaran Mata Pelajaran Umum) Normuslim, Normuslim
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Publisher : LP2M IAIN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.917 KB)

Abstract

Fokus penelitian ini adalah mengkaji atau menelaah penjabaran ciri khas agama Islam kurikulum Madrasah Aliyah tahun 1994 yang tertuang dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) mata pelajaran umum, sehingga yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah apakah ciri khas agama Islam telah terjabar dalam tujuan kurikuler, tujuan pembelajaran dan uraian pokok/sub pokok bahasan mata pelajaran umum ? Bagaimana penjabarannya ? Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjabar tidaknya ciri khas agama Islam dalam GBPP mata pelajaran umum. Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak terkait, terutama Departemen Agama dan Madrasah Aliyah yang pada dasarnya diberi kewenangan untuk menambah bahan kajian pembelajaran.Untuk mencapai tujuan dan harapan di atas, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode content analysis dan teknik dokumentasi untuk menggali data yang diperlukan dalam 7 GBPP mata pelajaran umum kelas I dan II, yaitu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan (PPKn), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Ekonomi, Sosiologi, Fisika, Kimia dan Biologi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ciri khas agama Islam tidak atau belum terjabar secara menyeluruh ke dalam GBPP 7 mata pelajaran umum dimaksud. Penjabaran ciri khas tersebut hanya terdapat dalam tujuan kurikuler 3 mata pelajaran, yaitu Fisika, Kimia dan Biologi, dalam tujuan kurikuler kelas I dan II mata pelajaran Kimia, dalam sebagian kecil uraian sebagian pokok/sub pokok bahasan 2 mata pelajaran, yaitu PPKn dan Sosiologi. Sementara dalam GBPP mata pelajaran Ekonomi dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan tidak ada sama sekali penjabaran ciri khas agama Islamnya. Bahkan ciri khas agama Islam yang telah dijabarkan pada sebagian kecil sub-sub GBPP mata pelajaran di atas, yaitu PPKn, Sosiologi, Fisika, Kimia dan Biologi, ternyata belum terumuskan secara tegas dan konkrit. Artinya ciri khas dimaksud hanya dapat dilihat atau dipahami secara substantif, tidak secara simbolik dan substantif sekaligus, sehingga benar-benar merupakan kurikulum berciri khas agama Islam yang secara nyata membedakannya dengan kurikulum lain. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara kehendak Keputusan Menteri Agama RI Nomor 370 dan 373 Tahun 1993 tanggal 22 Desember 1993 yang mencantumkan adanya ciri khas agama Islam dengan lampiran II Keputusan Nomor 373 Tahun 1993 tentang Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) mata pelajaran umum khususnya.Oleh karena itu penelitian ini menyarankan kepada pihak-pihak terkait terutama Departemen Agama dan Madrasah Aliyah, untuk dapat menyempurnakan GBPP seluruh mata pelajaran umum di Madrasah Aliyah, jika ciri khas agama Islam benar-benar ingin diwujudkan.
Co-Authors Abdul Gofur Ahmad Ramadhan, Sayid Ali Iskandar Zulkarnain, Ali Iskandar Almajidah, Almajidah Asmawati Asmawati Ayana, Riya Septi Dakir Dakir Erni Hastuti Espihani, Rahmad Fiani, Tuti Godlif Sianipar Hamdanah Hamdanah Ikhwansyah, Muhammadi Fuad Jarina, Jarina Jasiah Jasiah Lutfi, Saiful Muhammad Zaini Muslimah Muslimah Muttaqo, Moh. Ali Nurul Wahdah, Nurul Priolawati, Melly Siminto Siminto, Siminto Siti Nur Arifah, Siti Nur Syar, Nur Inayah Wahyuni, Erna Yuniartie, Yuniartie