Claim Missing Document
Check
Articles

Persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan masalah eksternalisasi pada remaja Nur Maslina; Nandy Agustin Syakarofath; Diah Karmiyati; Dian Caesaria Widyasari
Mediapsi Vol 8 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mps.2022.008.02.826

Abstract

Teenagers are vulnerable to experiencing an identity crisis. This crisis encourages some adolescents to externalize their problems by engaging in deviant behaviors. One factor that drives externalizing problems in adolescents is their perception of their father’s involvement. This study aims to determine the role of adolescents’ perception of their father’s involvement in their externalizing problems. The participants in this study were 498 Muhammadiyah Middle School students in several cities in East Java who were selected based on a simple random sampling technique. Adolescents’ perception of their father’s involvement inversely predicted their externalizing problems. Adolescents with a higher perception of their father’s involvement tended to have lower externalizing problems. Keywords: adolescents, father’s involvement, externalizing problem
Penerapan Adjuvant Psychological Therapy (Apt) terhadap Penurunan Tingkat Depresi pada Penderita Kanker Serviks Lily Elwina; Siti Suminarti Fasikhah; Diah Karmiyati
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 4 No. 2 (2012)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol4.iss2.art5

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah penerapan Adjuvant Psychological Therapy (APT) dapat menurunkan tingkat depresi pada penderita kanker serviks. Desain penelitian yang digunakan single-case experimental designs dan rancangan dalam penelitian ini merupakan desain A-B-A’ yang mempunyai tiga fase, yaitu A (baseline), B (intervensi) dan fase A’ (follow-up). Metode pengumpulan data menggunakan instrumen BDI II yang berisi skor tingkat depresi subjek dan Self Monitoring dengan Subjective Units of Discomfort Scale (SUDs) yang berisi tingkat ketidaknyamanan subjek yang diisi subjek setiap hari selama proses terapi. Selain itu peneliti juga menggunakan observasi dan wawancara semi terstruktur. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rangkaian sesi terapi APT yang diberikan dapat menurunkan tingkat depresi pada penderita kanker serviks. Berdasarkan hasil pengukuran dengan Beck Depression Inventory II (BDI II) tingkat depresi subjek mengalami penurunan sebanyak tiga tingkat pada tahap pra terapi 37 (kategori depresi berat), tahap pasca terapi menjadi 17 (kategori depresi ringan) dan tahap follow-up menjadi 15 (gangguan mood ringan). Metode pengukuran dengan self monitoring (SUDs) secara bertahap mengalami penurunan sebanyak empat poin (dari delapan menjadi empat). Selain itu, APT dapat membantu pengobatan medis yang dijalani penderita kanker serviks menjadi lebih maksimal dan menurunkan intensitas nyeri kronis yang dialaminya.
Relaksasi Kesadaran Indera untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Baiq Ratna Ayunsari; Siti Suminarti Fasikhah; Diah Karmiyati
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 4 No. 2 (2012)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol4.iss2.art8

Abstract

Penelitian ini bermaksud mengetahui efektivitas terapi relaksasi kesadaran indera dalam menurunkan tingkat kecemasan terhadap penyakit kronis yang dialami oleh klien. Penelitian ini merupakan penelitian kasus tunggal. Desain dalam penelitian ini menggunakan desain ABA. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang yang didiagnosis menderita penyakit diabetes mellitus dan mengalami kecemasan. Pemilihan subjek yang mengalami kecemasan dilihat dengan menggunakan Subjective Units of Discomfort Scale (SUDs) dan Beck Anxiety Inventory (BAI). Penelitian dilakukan mulai dari pra terapi, terapi, pasca terapi, dan follow-up selama tujuh sesi dan satu minggu untuk memantau kondisi subjek setelah terapi dihentikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relaksasi kesadaran indera mampu menurunkan kecemasan yang dirasakan oleh pasien penderita penyakit diabetes mellitus.
Terapi Kognitif Perilaku untuk Mereduksi Tingkat Kecemasan pada Pasien Pasca Stroke Susanti Prasetyaningrum; Siti Suminarti Fasikhah; Diah Karmiyati
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 4 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol4.iss1.art7

Abstract

Kecemasan pasien pasca stroke dapat diketahui dari ciri-ciri yang ditunjukkan, yaitu ciri kognitif, fisik, emosi, dan perilaku. Kecemasan pada dasarnya tidak dapat hilang sama sekali, tetapi kecemasan dapat direduksi dengan beberapa terapi. Salah satu yang dapat digunakan adalah terapi kognitif perilaku dengan teknik relaksasi via letting go, restrukturisasi kognitif, dan exposure with response prevention. Tujuan dari terapi ini adalah mereduksi tingkat kecemasan dengan ditandai oleh menurunnya tingkat kecemasan dan frekuensi munculnya pemikiran negatif, perubahan pemikiran negatif menjadi postif, rasional, dan sehat, dan perubahan perilaku yang lebih adaptif. Penelitian ini merupakan penelitian kasus tunggal. Desain dalam penelitian ini menggunakan desain ABA. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang yang pernah sakit stroke dan mengalami kecemasan. Pemilihan subjek yang mengalami kecemasan dilihat dengan skala Subjective Units of Discomfort (SUDs), Beck Anxiety Inventory (BAI), dan ciri-ciri kecemasan pada pasien pasca stroke. Penelitian dilakukan mulai dari pra terapi, terapi, pasca terapi, dan tindak lanjut selama tujuh sesi dan tiga minggu setelah terapi untuk memantau kondisi subjek. Pada subjek pertama teknik relaksasi Via letting go diberikan dalam dua sesi, restrukturisasi kognitif duasesi, dan exposure tiga sesi. Untuk subjek kedua relaksasi cia letting go sebanyak tiga sesi, restrukturisasi kognitif dua sesi, dan exposure dua sesi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah SUDs, BAI, dan self monitoring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi kognitif perilaku mampu mereduksi tingkat kecemasan pada pasien pasca stroke.
Peran Adverse Childhood Experience terhadap Internalizing Problem dan Externalizing Problem pada Remaja Bakhtiar Bakhtiar; Nandy Agustin Syakarofath; Diah Karmiyati; Dian Caesaria Widyasari
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/gamajop.77578

Abstract

Perkembangan manusia memiliki berbagai macam tahap atau periode yang saling terkoneksi dan mempengaruhi periode perkembangan selanjutnya. Adverse childhood experience merupakan pengalaman yang menjadi sumber stres dan trauma akut yang dialami oleh individu selama masa kanak-kanak, terutama selama di usia 18 tahun awal kehidupan, yang dalam beberapa literatur dapat meningkatkan kemungkinan gangguan perilaku internalizing problem dan externalizing problem. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran adverse childhood experience terhadap internalizing problem dan externalizing problem. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif korelasional. Subjek penelitian ini ditentukan menggunakan teknik cluster random sampling. Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian mengindikasikan adanya pengaruh positif yang signifikan antara adverse childhood experience terhadap internalizing problem dan externalizing problem (β = 0,287; p<0,05 dan β = 0,280; p<0,05). Adverse childhood experience pada remaja memberikan sumbangsih positif terhadap internalizing problem sebesar 8,2% dan externalizing problem sebesar 7,8%.
Perilaku Seksual Terkait dengan Dark Triad Personality Pada Dewasa Awal: Tinjauan Sistematik Annisa Lyona; Atika Nuzuli Chari Negara; Merry Dalimunthe; Iswinarti; Diah Karmiyati
Nusantara Journal of Multidisciplinary Science Vol. 1 No. 4 (2023): NJMS - November 2023
Publisher : PT. Inovasi Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dark triad personality memiliki tiga ciri kepribadian gelap yang saling tumpang tindih namun juga berbeda, ada tiga sifat dalam dark triad personality sendiri diantaranya adalah machiavellianism, narcissism, dan psychopathy. Dark triad personality memiliki kaitan hubungan dengan perilaku seksual pada dewasa awal. Tinjauan sistematik ini bertujuan menganilisis 12 jurnal internasional mengenai hubungan dark triad personality pada perilaku seksual. Hasil tinjauan sistematik menunjukkan bahwa psychopathy memiliki hubungan terbesar dengan perilaku seksual, dan machiavelliansm menjadi salah satu predictor dari munculnya reactive/proactive sexual dan narcissism secara terpisah berkaitan dengan seksual seseorang jika dihubungkan dengan jenis kelamin.
Hubungan Ekstrovert/Introvert Personality dengan Kinerja Akademik Tahap Usia Early Adulthood Fajra Pahlevi; Annisa Lyona; Diah Karmiyati
Nusantara Journal of Multidisciplinary Science Vol. 1 No. 4 (2023): NJMS - November 2023
Publisher : PT. Inovasi Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara kepribadian ekstrovert dan introvert dengan kinerja akademik pada individu pada tahap usia early adulthood. Kepribadian ekstrovert dan introvert sering diidentifikasi sebagai faktor yang mungkin mempengaruhi prestasi akademik seseorang selama masa perkuliahan. Metode penelitian ini melibatkan pengumpulan data dari mahasiswa di berbagai perguruan tinggi pada tahap early adulthood melalui kuesioner kepribadian dan catatan akademis. Analisis statistik digunakan untuk menentukan hubungan antara tingkat ekstrovert/introvert dan pencapaian akademik. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana karakteristik kepribadian dapat mempengaruhi kinerja akademik pada tahap penting ini dalam perkembangan individu. Implikasi penelitian ini dapat membantu pengembangan program pendidikan yang lebih efektif dan disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa pada tahap early adulthood.
Konformitas Kelompok dan Polikulturalisme pada Mahasiswa Perantau Alya Fikriyati; Muhammad Fath Mashuri; Diah Karmiyati
Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi Vol. 6 No. 1 (2021): Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33367/psi.v6i1.1376

Abstract

The level of conformity determines personal unwillingness to engage with another social group. Conformity is a type of individual adaptability to a social group affected by social influence. Polyculturalism is defined as the belief that cultures constantly change through different racial and ethnic groups’ interactions, influences, and exchanges by not losing ethnic/group’s identity. This study aims to know the effect of conformity to Polyculturalism on college students from the outer region in Malang City. This research uses quantitative methods with purposive sampling. One hundred seventy-seven respondents gathered from regional organization members who live in regional dormitories. This research used five items of the Polyculturalism scale and eight items from the conformity scale. This study showed a positive correlation between conformity and Polyculturalism (R=0,372, P=0,000<0,005). The contribution of conformity to Polyculturalism is 13,8%.
Social Support and Level of Religiosity as Resilience Factors in Late Adult Widows Munawwarah, Nadia Salsabila; Siti Nurjana Gani; Karmiyati, Diah
World Psychology Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hikmah Pariangan Batusangkar, West Sumatra, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55849/wp.v3i1.566

Abstract

Widowed women who have just been abandoned by their partners need resilience. Resilience is a personality characteristic that a person can recover and adapt immediately after experiencing adversity. The resilience of a widow whose partner leaves her is influenced by several factors, including social support and religiosity. This research aims to find out whether social support and religiosity are factors that support the resilience of late adult widows. Systematic Literature Review (SLR) is the method applied in this research and results were found showing that social support and the level of religiosity play an important role in resilience mechanisms for dealing with the loss of a partner in late adulthood.
Family communication patterns towards internalizing and externalizing problems in adolescents Sawitri, Lintang Sekar; Widyasari, Dian Caesaria; Karmiyati, Diah; Syakarofath, Nandy Agustin; Mein-Woei, Suen; Marsuki, Nurfitriani
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 12 No. 1 (2024): January
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jipt.v12i1.27387

Abstract

Adolescence is when individuals face various developmental tasks that require them to do extensive exploration. Drastic changes and exploration processes during this period can cause internalizing and externalizing problems commonly found in adolescents, particularly when they lack support from the surrounding environment, especially from their parents and family. Family communication patterns are one of the important factors that can help adolescents navigate various developmental tasks while exploring optimally. This study measures the effects of the differences in consensual, pluralistic, protective, and laissez-faire family communication patterns on adolescents' internalizing and externalizing problems. Using a simple random sampling method, this comparative quantitative study involved 408 Muhammadiyah Junior High School students in East Java. The instruments used are the Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ) and The Revised Family Communication Pattern Instrument (FCP-R). The results of the one-way ANOVA test showed that family communication patterns have significant differences in internalizing problems, namely consensual laissez-faire (0.000) and pluralistic-laissez-faire (0.000). Likewise, in externalizing problems, family communication patterns revealed notable differences, namely in consensual-laissez-faire patterns (0.000). Of the various family communication patterns, only consensual laissez-faire and pluralistic laissez-faire can predict internalizing and externalizing problems. They must be tested further to ascertain the extent of their effects.