Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan

Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Peminatan Di SMA Negeri Kota Ternate Usman, Widyasari; Poerwanti, Endang; Hudha, Atok Miftachul
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 7, No 2 (2019): Desember
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.12050

Abstract

Abstract: The subject of specialization can help the development of abilities possessed by students. Specifically, specialization subjects can be followed according to students' talents and interests. This study aims to describe (1) the implementation of the 2013 curriculum policy in specialization learning in Senior High School 1 Ternate. (2) differences in specialization management models are applied in Senior High School 1 Ternate. And (3) constraints and solutions in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate. This research was conducted with a descriptive qualitative approach. Sources of data and information from three curriculum subjects and nine specialization subject teachers from each of the three schools. The results showed that (1) the implementation of the 2013 curriculum in specialization learning in Senior High School 1 Ternate was by Minister of Education and Culture Regulations number 69 of 2013 and schools only make policies based on the central government and adjust teaching hours and based on specialization manuals and cross-interests from the Ministry of Education and Culture in 2016 and 2017. (2) There are some differences from specialization management models such as specialization mechanisms/procedures in each school have different stages. (3) Obstacles in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate include (a) constraints from teachers; (b) constraints in choosing teaching methods; (c) constraints from students; (d) the constraints of using learning resources; (e) facilities and infrastructure. The solution is that the teacher chooses the right teaching method and can improve the competency of the studentsKeywords: Learning, Specialization Subjects, 2013 Curriculum Abstrak: Diberlakukan mata pelajaran peminatan dapat membantu pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Secara khusus mata pelajaran peminatan dapat diikuti sesuai bakat dan minat siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) pelaksanaan kebijakan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate. (2) perbedaan model manajemen peminatan diterapkan di SMA Negeri Kota Ternate. Dan (3) kendala dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dan informasi dari tiga masing-masing wakasek kurikulum dan sembilan guru mata pelajaran peminatan dari tiga masing-masing sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate sudah sesuai dengan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 dan sekolah hanya membuat kebijakan berdasarkan dari pemerintah pusat dan menyesuaikan jam mengajar serta berdasarkan buku pedoman peminatan dan lintas minat dari Kemendikbud tahun 2016 dan 2017. (2) Terdapat beberapa perbedaan dari model-model manajemen peminatan seperti mekanisme/prosedur peminatan di setiap sekolah memiliki tahapan-tahapan berbeda. (3) Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate meliputi (a) kendala dari guru; (b) kendala memilih metode mengajar; (c) kendala dari siswa; (d) kendala menggunakan sumber belajar; (e) sarana dan prasarana. Solusi yang dilakukan yaitu guru memilih metode mengajar tepat dan dapat meningkatkan kompetensi peserta didikKata kunci: Pembelajaran, Mata Pelajaran Peminatan, Kurikulum 2013
Implementasi Anti Bullying Dalam Membentuk Sekolah Ramah Anak di SD dan MI Kabupaten Tanah Bumbu Fahlefi, Faizal Rezza; Hudha, Atok Miftachul
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol 8, No 1 (2020): Juni
Publisher : Program Studi Magister Pedagogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v8i1.12061

Abstract

Abstract: The basis for implementing Child-Friendly Schools is in Article 4 of Law No.23 of 2002 concerning child protection. Schools play a role as implementing agents in the education process which must have a friendly culture in carrying out their functions to achieve the goals of education. The purpose of this study is to (1) analyze the implementation of anti-bullying informing the SRA, the role of stakeholders, (2) the factors that are a problem in the process of implementing anti-bullying informing Child-Friendly Schools in SD and MI Tanah Bumbu Regency. This research uses descriptive qualitative. With data collection techniques in the form of interviews, observation of participation, and study documentation. The results of this study indicate that: 1) the child-friendly school model is to create quality education for every child by considering the rights of children and free from discrimination, friendly school programs namely anti-bullying is one way to tackle and prevent bullying behavior or impact in school. It is very important for educators and parents to be good listeners and to convince and involve them in participating in anti-bullying programs. 2) the problem of bullying can rarely be known if a new bullying case is dealt with quickly. For this program, it is not always run but to be maintained forever. It is needed from the second part of the school to provide more training and workshops both for teachers, parents, and students. Furthermore, for the relevant agencies to add an anti-bullying curriculum so that all things know about the apprenticeship, its impact, there is also a place for or anti-bullying association.Keyword: Anti-bullying, Child-Friendly Schools, BullyingAbstrak: Dasar penerapan Sekolah Ramah Anak yaitu terdapat pada Pasal 4 UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Sekolah berperan sebagai agen pelaksana dalam proses pendidikan yang harus memiliki budaya ramah dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan Pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk (1) menganalisis implementasi anti bullying dalam membentuk SRA, peran serta stakeholder, (2) faktor yang menjadi permasalahan dalam proses implementasi anti bullying dalam membentuk Sekolah Ramah Anak di SD dan MI Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Dengan Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi patisipasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) sekolah ramah anak model tersebut untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi setiap anak dengan mempertimbangkan hak-hak anak serta terbebas dari diskriminasi, program sekolah ramah yaitu anti bullying salah satu cara untuk menanggulangi dan pencegahan perilaku atau dampak bullying di sekolah. Sangat penting bagi pendidik dan orang tua menjadi pendengar yang baik serta meyakinkan dan melibatkan mereka ikut serta dalam program anti bullying. 2) permasalah bullying jarang dapat diketahui apabila kasus bullying terjadi baru ditangani dengan cepat. Untuk program ini tidak sewaktu saja dijalankan tetapi untuk dipetahankan selamanya. Perlu dari pihak kedua sekolah untuk lebih memberikan pelatihan dan workshop baik itu kepada guru, orang tua, maupun siswanya. Selanjutnya untuk pihak dinas terkait agar menambahkan kurikulum anti bullying agar semua halayak tahu tentang penagangan, dampaknya, juga tersedia tempat untuk atau wadah perkumpulan anti bullying.Kata Kunci: Anti bullying, Sekolah Ramah Anak, Bullying
Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Peminatan Di SMA Negeri Kota Ternate Widyasari Usman; Endang Poerwanti; Atok Miftachul Hudha
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.12050

Abstract

Abstract: The subject of specialization can help the development of abilities possessed by students. Specifically, specialization subjects can be followed according to students' talents and interests. This study aims to describe (1) the implementation of the 2013 curriculum policy in specialization learning in Senior High School 1 Ternate. (2) differences in specialization management models are applied in Senior High School 1 Ternate. And (3) constraints and solutions in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate. This research was conducted with a descriptive qualitative approach. Sources of data and information from three curriculum subjects and nine specialization subject teachers from each of the three schools. The results showed that (1) the implementation of the 2013 curriculum in specialization learning in Senior High School 1 Ternate was by Minister of Education and Culture Regulations number 69 of 2013 and schools only make policies based on the central government and adjust teaching hours and based on specialization manuals and cross-interests from the Ministry of Education and Culture in 2016 and 2017. (2) There are some differences from specialization management models such as specialization mechanisms/procedures in each school have different stages. (3) Obstacles in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate include (a) constraints from teachers; (b) constraints in choosing teaching methods; (c) constraints from students; (d) the constraints of using learning resources; (e) facilities and infrastructure. The solution is that the teacher chooses the right teaching method and can improve the competency of the studentsKeywords: Learning, Specialization Subjects, 2013 Curriculum Abstrak: Diberlakukan mata pelajaran peminatan dapat membantu pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Secara khusus mata pelajaran peminatan dapat diikuti sesuai bakat dan minat siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) pelaksanaan kebijakan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate. (2) perbedaan model manajemen peminatan diterapkan di SMA Negeri Kota Ternate. Dan (3) kendala dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dan informasi dari tiga masing-masing wakasek kurikulum dan sembilan guru mata pelajaran peminatan dari tiga masing-masing sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate sudah sesuai dengan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 dan sekolah hanya membuat kebijakan berdasarkan dari pemerintah pusat dan menyesuaikan jam mengajar serta berdasarkan buku pedoman peminatan dan lintas minat dari Kemendikbud tahun 2016 dan 2017. (2) Terdapat beberapa perbedaan dari model-model manajemen peminatan seperti mekanisme/prosedur peminatan di setiap sekolah memiliki tahapan-tahapan berbeda. (3) Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate meliputi (a) kendala dari guru; (b) kendala memilih metode mengajar; (c) kendala dari siswa; (d) kendala menggunakan sumber belajar; (e) sarana dan prasarana. Solusi yang dilakukan yaitu guru memilih metode mengajar tepat dan dapat meningkatkan kompetensi peserta didikKata kunci: Pembelajaran, Mata Pelajaran Peminatan, Kurikulum 2013
Implementasi Anti Bullying Dalam Membentuk Sekolah Ramah Anak di SD dan MI Kabupaten Tanah Bumbu Faizal Rezza Fahlefi; Atok Miftachul Hudha
Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Vol. 8 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jkpp.v8i1.12061

Abstract

Abstract: The basis for implementing Child-Friendly Schools is in Article 4 of Law No.23 of 2002 concerning child protection. Schools play a role as implementing agents in the education process which must have a friendly culture in carrying out their functions to achieve the goals of education. The purpose of this study is to (1) analyze the implementation of anti-bullying informing the SRA, the role of stakeholders, (2) the factors that are a problem in the process of implementing anti-bullying informing Child-Friendly Schools in SD and MI Tanah Bumbu Regency. This research uses descriptive qualitative. With data collection techniques in the form of interviews, observation of participation, and study documentation. The results of this study indicate that: 1) the child-friendly school model is to create quality education for every child by considering the rights of children and free from discrimination, friendly school programs namely anti-bullying is one way to tackle and prevent bullying behavior or impact in school. It is very important for educators and parents to be good listeners and to convince and involve them in participating in anti-bullying programs. 2) the problem of bullying can rarely be known if a new bullying case is dealt with quickly. For this program, it is not always run but to be maintained forever. It is needed from the second part of the school to provide more training and workshops both for teachers, parents, and students. Furthermore, for the relevant agencies to add an anti-bullying curriculum so that all things know about the apprenticeship, its impact, there is also a place for or anti-bullying association.Keyword: Anti-bullying, Child-Friendly Schools, BullyingAbstrak: Dasar penerapan Sekolah Ramah Anak yaitu terdapat pada Pasal 4 UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Sekolah berperan sebagai agen pelaksana dalam proses pendidikan yang harus memiliki budaya ramah dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan Pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk (1) menganalisis implementasi anti bullying dalam membentuk SRA, peran serta stakeholder, (2) faktor yang menjadi permasalahan dalam proses implementasi anti bullying dalam membentuk Sekolah Ramah Anak di SD dan MI Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Dengan Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi patisipasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) sekolah ramah anak model tersebut untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi setiap anak dengan mempertimbangkan hak-hak anak serta terbebas dari diskriminasi, program sekolah ramah yaitu anti bullying salah satu cara untuk menanggulangi dan pencegahan perilaku atau dampak bullying di sekolah. Sangat penting bagi pendidik dan orang tua menjadi pendengar yang baik serta meyakinkan dan melibatkan mereka ikut serta dalam program anti bullying. 2) permasalah bullying jarang dapat diketahui apabila kasus bullying terjadi baru ditangani dengan cepat. Untuk program ini tidak sewaktu saja dijalankan tetapi untuk dipetahankan selamanya. Perlu dari pihak kedua sekolah untuk lebih memberikan pelatihan dan workshop baik itu kepada guru, orang tua, maupun siswanya. Selanjutnya untuk pihak dinas terkait agar menambahkan kurikulum anti bullying agar semua halayak tahu tentang penagangan, dampaknya, juga tersedia tempat untuk atau wadah perkumpulan anti bullying.Kata Kunci: Anti bullying, Sekolah Ramah Anak, Bullying