Keselamatan kerja di kapal sangat bergantung pada ketersediaan serta kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD). Penelitian ini bertujuan menganalisis optimalisasi penggunaan peralatan keselamatan kerja sebagai upaya pencegahan kecelakaan di atas KM. Sangiang serta merumuskan langkah manajerial untuk meningkatkan disiplin awak kapal. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap perwira dan ABK terpilih. Hasil menunjukkan adanya kesenjangan antara prosedur dan praktik di lapangan: dua insiden kerja yang terdokumentasi—iritasi mata akibat tidak menggunakan pelindung mata standar dan luka pada jari akibat tidak memakai sarung tangan yang sesuai—mencerminkan rendahnya kepatuhan APD, lemahnya penegakan disiplin, serta kurangnya pengawasan rutin. Analisis menegaskan bahwa kelengkapan peralatan, efektivitas manajemen keselamatan (termasuk safety meeting berkala), kualitas sumber daya manusia, serta kepatuhan prosedural merupakan penentu kunci pencegahan kecelakaan. Rekomendasi perbaikan meliputi familiarisasi dan briefing kerja, pengawasan oleh perwira yang konsisten, penegakan sanksi dan pemberian penghargaan berbasis kedisiplinan, serta peremajaan APD sesuai standar. Temuan ini diharapkan menjadi dasar penguatan budaya keselamatan di kapal penumpang sejenis. Occupational safety aboard ships depends critically on both the availability of and adherence to personal protective equipment (PPE). This study analyzes how to optimize the use of safety equipment to prevent accidents on board MV Sangiang and proposes managerial actions to strengthen crew discipline. A qualitative descriptive approach was employed through interviews, observations, and document analysis involving selected officers and crew members. Findings reveal gaps between procedures and on-deck practice: two recorded incidents—eye irritation due to the absence of standard eye protection and a finger injury from not wearing appropriate gloves—indicate low PPE compliance, weak enforcement of discipline, and insufficient routine supervision. The analysis underscores that equipment adequacy, the effectiveness of safety management (including regular safety meetings), human resource quality, and procedural adherence are key determinants of accident prevention. Recommended improvements include task familiarization and work briefings, consistent officer supervision, enforcement of sanctions and recognition tied to discipline, and timely renewal of PPE to meet standards. These insights are expected to inform efforts to strengthen safety culture on similar passenger vessels.