Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Upaya Meminimalisir Kecelakaan Kerja Terhadap Keselamatan Anak Buah Kapal (ABK) di dalam Ruangan Tertutup (Enclosed Space) Hari Sunanto; Nursyamsu; Vidiana Anggeranika; Andi Syahputra Rambe
Journal Marine Inside Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Politeknik Pelayaran Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.418 KB) | DOI: 10.56943/ejmi.v1i1.8

Abstract

Kecelakaan kerja yang terjadi di atas kapal sering terjadi dalam berbagai kasus, salah satunya adalah kecelakaan kerja yang terjadi di dalam ruangan tertutup (enclosed space). Hal tersebut sering dialami seorang Anak Buah Kapal yang mana kurang mampu memahami cara dan prosedur yang tepat dalam bekerja di dalam ruangan tertutup (enclosed space). Dilatar belakangi oleh identifikasi masalah tersebut, maka peneliti dapat merumuskan suatu rumusan masalah tentang apa yang menyebabkan kurangnya pemahaman dan pengetahuan Anak Buah Kapal tentang keselamatan diri pada saat bekerja di dalam ruangan tertutup (enclosed space). Dalam penelitian yang bersifat kualitatif ini, peneliti mendapatkan suatu cara yang tepat guna dalam meningkatkan pemahaman Anak Buah Kapal dalam melaksanakan pekerjaan di ruangan tertutup, yakni dengan mengadakan program pelatihan tentang penerapan prinsip-prinsip keselamatan tentang materi ruangan tertutup (enclosed space) yang lebih detail kepada semua Anak Buah Kapal dalam bentuk campaign. Maksud daripada campaign adalah penggunaan video training yang menampilkan tayangan tentang berbagai kecelakaan yang terjadi di dalam enclosed space serta penyebab kejadian tersebut diulas secara detail. Jadi dengan cara melakukan program pelatihan tentang penerapan prinsip-prinsip keselamatan tentang materi ruangan tertutup (enclosed space) yang lebih detail kepada semua Anak Buah Kapal, diharapkan akan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja di dalam enclosed space.
Optimalisasi Serah Terima Tugas Jaga sebelum Crew melaksanakan Tugas Jaga di Kapal MV. Amanah Morowali Amc Antaris Fahrisani; Vidiana Anggeranika; Fadly Muhammad Azmy
Journal Marine Inside Vol 4. No. 1 (2022)
Publisher : Politeknik Pelayaran Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.658 KB) | DOI: 10.56943/ejmi.v4i1.38

Abstract

  Sesuai dengan aturan dinas jaga yang telah ditetapkan diatas kapal, berdasarkan Collision Regulation 1972, STCW 1978 as amended in 2010 Regulation II/1, semua kapal wajib melaksanakan tugas jaga tersebut tanpa kecuali. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya tubrukan. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pelaksanaan dinas jaga sesuai dengan aturan-aturan Collision Regulation 1972 dan Regulation II/1 dari STCW 1978 as amended in 2010. Dengan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, pelaksanaan dinas jaga dapat digambarkan secara jelas dan nyata karena data diperoleh dari interview secara langsung serta ditunjang metode kepustakaan yang memberikan gambaran lebih jelas mengenai informasi yang disampaikan. Hasil yang didapat penulis selama melakukan penelitian adalah pelaksaan dinas jaga dikapal belum terlaksanakan dengan baik. Dimana terdapat penyimpangan prosedur dinas jaga sehingga tugas jaga tidak berjalan secara efektif. Kurangnya pengetahuan tentang prosedur serah terima dinas jaga menurut aturan internasional juga menjadi masalah utama bagi para awak kapal. Penyampaian prosedur serah terima tugas jaga yang baik oleh perwira senior juga menjadi salah satu upaya untuk memperbaiki pelaksanaan dinas jaga. Kesimpulan dari hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa kegiatan tugas jaga diatas kapal MV. Amanah Morowali AMC telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan secara internasional, namun dalam pelaksanaannya masih sering terjadi penyimpangan. Hal ini dapat terjadi karena kekurangpahaman crew kapal terutama bagian deck mengenai prosedur serah terima dinas jaga yang baik dan benar menurut aturan internasional. Maka dari itu perlu dilakukan peningkatan kualitas dinas jaga para crew dengan memberikan informasi mengenai prosedur serah terima tugas jaga yang baik dan benar sesuai dengan STCW 1978 as amended in 2010.
PENGARUH KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DAN PENGGUNAAN KODE ISYARAT INTERNASIONAL TERHADAP TINGKAT KESELAMATAN PELAYARAN KAPAL DI PELABUHAN Siwi Woro Herningsih; Amirullah; Vidiana Anggeranika; Yohanna Nurika
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol. 16 No. 2 (2022)
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jurnalwave.v16i2.5432

Abstract

Kemampuan berkomunikasi dan penggunaan kode isyarat internasional merupakan kemampuan interaksi yang dimiliki oleh individu atau seseorang di atas kapal untuk dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan individu atau orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi berkomunikasi dan penggunaan kode isyarat internasional terhadap tingkat keselamatan pelayaran kapal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Analisis data yang digunakan pendekatan struktural Equation Model (SEM) berbantuan aplikasi smart PLS. Responden dalam penelitian ini adalah 68 awak kapal yang ada di Pelabuhan Merak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan berkomunikasi terhadap tingkat keselamatan pelayaran, selain itu kemampuan penggunaan kode internasional terhadap tingkat keselamatan.
IMPLEMENTASI SISTEM REMUNERASI BADAN LAYANAN UMUM PADA POLITEKNIK PELAYARAN BANTEN Adnan; Amirullah; Henni Sutryani; Vidiana Anggeranika
Journal Marine Inside Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Politeknik Pelayaran Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62391/ejmi.v5i1.59

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana implementasi sistem remunerasi Badan Layanan Umum di Politeknik Pelayaran Banten dengan menggunakan teori implementasi yang dikembangkan oleh George Edward III. Pemberian remunerasi ini didasarkan pada capaian kinerja (Key Performance Indicator), yakni dengan menandatangani kontrak kinerja. Jika remunerasi diterapkan dengan benar, diharapkan para pegawai akan meningkatkan kinerjanya sehingga pelayanan terhadap masyarakat akan meningkat menjadi lebih baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan model penelitian studi kasus. Hasil penelitian ini antara lain, dalam menerapkan sistem remunerasinya Politeknik Pelayaran Banten telah melakukan langkah-langkah seperti: menyusun tim penyusun remunerasi, penetapan kelas jabatan, penetapan penilaian kinerja perorangan dan proses pencatatan dan pembayaran remunerasi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa realisasi kontrak kerja dalam implementasi sistem remunerasi di lingkungan Poltek Pelayaran Banten merupakan hal utama yang perlu dilaksanakan. Mengingat penilaian kinerja dalam remunerasi didasarkan pada capaian kerja masing-masing karyawan dan dosen. Mengoptimalkan komunikasi melalui media yang mudah diakses seluruh dosen dan karyawan untuk sosialisasi terkait remunerasi baik melalui penyampaian saat apel pagi dan melalui media whatsapp group pegawai. Sosialisasi kebijakan BLU yang mudah diakses para dosen dan karyawan, memberikan kemudahan pada sumber daya manusia di lingkungan Poltek Pelayaran Banten untuk memahami kebijakan remunerasi secara lebih baik. Sedangkan Peningkatan koordinasi antar bidang dan kesesuaian disposisi di Politeknik Pelayaran Banten diperlukan untuk menunjang komunikasi dua arah sebagai landasan efektivitas implementasi sistem remunerasi dalam lembaga agar selalu terjadi kesesuaian antara disposisi yang diberikan dengan nota kebijakan sistem remunerasi BLU.
Upaya Peningkatan Keterampilan Kru Kapal Dalam Penggunaan Teknologi Navigasi Kapal Sandy Wahyu Purnomo; Dapid Rikardo; Joko Sulistianto; Vidiana Anggeranika
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 4, Number 2, July 2023 Edition
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/zl.v4i2.26932

Abstract

The purpose of this research is to improve the skills of the crew in the use of navigation technology on board (case study of graduates of the Banten Shipping Polytechnic). This study uses a qualitative method, the population of this study is more than 50 people consisting of management and lecturers of the shipping polytechnic and more than 100 students of the shipping polytechnic. The results of this study through the Analytical Hierarchy Process (AHP) which will calculate hierarchically from each research criteria for each respondent. The results of the analysis of this study are in the form of a priority scale that shows the order of the first factor to the last priority position which causes the quality of the crew to decline along with the parties that have the most influence on the quality produced by the crew. The priority scale of each criterion obtained is the most important criterion that affects the quality of ship crews from graduates of training participants at the Banten Shipping Polytechnic, namely aspects of curriculum/teaching materials that place rank 1 (one) with the highest matrix value 0.5047255107, aspects of the number of hours of study place rank 2 (two) with the matrix value 0.3037629869, the aspect of infrastructure is ranked 3 (three) with the matrix value 0.1275744589, the aspect of facilities is ranked 4 (four) with the matrix value 0.0482186131, and the aspect of the number of teachers is ranked 5 (five) with the matrix value 0.0157184303. The results obtained after the ship's crew implemented the curriculum were that the ship's crew could operate the navigation tools according to what was taught in the Banten Shipping Polytechnic curriculum. The conclusion in this study is that the most important effort in improving the quality of crew skills in the field of navigation technology for graduates of the Banten Shipping Polytechnic is the curriculum and teaching materials used in the education process at the Banten Shipping Polytechnic.
GERAKAN BERSIH PANTAI DARI SAMPAH PLASTIK DAN PENANAMAN MANGROVE DI PESISIR DERMAGA PRESTASI POLTEKPEL BANTEN Setya, Dona; Mulyadi, Rama Agus; Tirtana, Denta; Syahputra, Fauzi; Sitepu, Mestiria Harbani; Nuzapril, Mulkan; Putri, Aprilia Syah; Handayani, Muliawati; Marlina, Eulis; Uddin, Soleh; Ricardo, Dapid; Nursyamsu; Amirullah; Nawawi, Cholis Imam; Dewi, Astri Kustina; Anggeranika, Vidiana; Muslim, Jusva Agus; Nurfadhlina
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v6i1.6207

Abstract

Dermaga Prestasi yang dibuat dan akan difungsikan sebagai wilayah edukasi wisata (Eduwisata) mengalami pencemaran dengan banyaknya sampah plastik yang berserakan di sepanjang pesisir pantai. Sampah plastik merupakan jenis sampah yang sulit terurai dan satu jenis sampah plastik membutuhkan waktu kurang lebih 20 tahun agar sampah plastik tersebut dapat terurai. Sampah plastik merupakan masalah utama yang harus diselesaikan dengan serius karena selain mencemari laut, sampah plastik juga dapat mengganggu kehidupan biota yang ada di laut. Sampah plastik yang memenuhi pesisir pantai dermaga prestasi juga sangat mempengaruhi keindahan pantai. Kondisi sampah plastik di pesisir dermaga prestasi sudah cukup memprihatinkan dan menjadi perhatian pada pengabdian kepada masyarakat (PKM) kali ini. Kegiatan PKM ini difokuskan dengan melakukan bersih-bersih pantai dan penanaman pohon mangrove sebagai upaya melestarikan lingkungan pesisir laut dengan melibatkan taruna-taruni Kementrian Perhubungan. Tujuan dari PKM ini adalah ikut berkontribusi dalam mengatasi sampah plastik dan pelestarian sumberdaya pesisir laut. Kegiatan positif seperti ini diharapkan terus dilakukan, guna membentuk pola pikir masyarakat agar tidak membuang sampah plastik ke laut. The prestasi dock which was created and will function as a tourism education area (Eduwisata) has been polluted by the large amount of plastic waste scattered along the coast. Plastic waste is a type of waste that is difficult to decompose and one type of plastic waste takes approximately 20 years for it to decompose. Plastic waste is a major problem that must be seriously resolved because apart from polluting the ocean, plastic waste can also interfere with marine biota. Plastic waste that fills the coast of the prestasi dock also greatly affects the beauty of the beach. The condition of plastic waste on the coast of the prestasi dock is quite apprehensive and has become a concern for community service (PKM) this time. This PKM activity is focused on cleaning the beach and planting mangrove trees as an effort to preserve the coastal marine environment by involving cadets from the Ministry of Transportation. The aim of this PKM is to contribute to overcome plastic waste and preserving coastal marine resources. It is hoped that positive activities like this will continue to be carried out, in order to shape the mindset of the people so as not to throw plastic waste into the sea.
Evaluasi Kebijakan Dukungan Industri Pelayaran Untuk Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Maritim Anggeranika, Vidiana; Zulkarnain, Mokhammad; Setyawan, Deny Adi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan dukungan industri pelayaran yang telah diterapkan untuk meningkatkan daya saing ekonomi maritim di Indonesia. Pelayaran memegang peran strategis dalam perdagangan dan konektivitas maritim, dan kebijakan dukungan yang tepat dapat membantu meningkatkan kinerja dan daya saing industri ini dalam skala nasional maupun global. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kebijakan dan studi kasus. Data primer akan dikumpulkan melalui wawancara dengan para pemangku kepentingan, seperti perusahaan pelayaran, asosiasi industri, dan pemerintah terkait. Selain itu, data sekunder seperti undang-undang, regulasi, dan laporan ekonomi maritim akan dianalisis untuk mengevaluasi dampak dari kebijakan dukungan yang telah diterapkan. Penelitian ini akan mengevaluasi berbagai kebijakan dukungan industri pelayaran yang telah ada, seperti insentif fiskal, pembiayaan, pengembangan infrastruktur, pelatihan tenaga kerja, dan dukungan riset dan inovasi. Analisis akan difokuskan pada efektivitas kebijakan dalam meningkatkan daya saing ekonomi maritim Indonesia, serta mengidentifikasi potensi perbaikan dan penyesuaian kebijakan yang lebih baik sesuai dengan perubahan lingkungan ekonomi dan maritim yang terjadi.
Optimalisasi penggunaan peralatan keselamatan kerja dalam upaya pencegahan kecelakaan pada KM. Sangiang Nur Fitirani, Anggita Dewi; Anggeranika, Vidiana; Octavitri, Yollanda
Journal Marine Inside Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Politeknik Pelayaran Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62391/ejmi.v7i1.100

Abstract

Keselamatan kerja di kapal sangat bergantung pada ketersediaan serta kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD). Penelitian ini bertujuan menganalisis optimalisasi penggunaan peralatan keselamatan kerja sebagai upaya pencegahan kecelakaan di atas KM. Sangiang serta merumuskan langkah manajerial untuk meningkatkan disiplin awak kapal. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap perwira dan ABK terpilih. Hasil menunjukkan adanya kesenjangan antara prosedur dan praktik di lapangan: dua insiden kerja yang terdokumentasi—iritasi mata akibat tidak menggunakan pelindung mata standar dan luka pada jari akibat tidak memakai sarung tangan yang sesuai—mencerminkan rendahnya kepatuhan APD, lemahnya penegakan disiplin, serta kurangnya pengawasan rutin. Analisis menegaskan bahwa kelengkapan peralatan, efektivitas manajemen keselamatan (termasuk safety meeting berkala), kualitas sumber daya manusia, serta kepatuhan prosedural merupakan penentu kunci pencegahan kecelakaan. Rekomendasi perbaikan meliputi familiarisasi dan briefing kerja, pengawasan oleh perwira yang konsisten, penegakan sanksi dan pemberian penghargaan berbasis kedisiplinan, serta peremajaan APD sesuai standar. Temuan ini diharapkan menjadi dasar penguatan budaya keselamatan di kapal penumpang sejenis.   Occupational safety aboard ships depends critically on both the availability of and adherence to personal protective equipment (PPE). This study analyzes how to optimize the use of safety equipment to prevent accidents on board MV Sangiang and proposes managerial actions to strengthen crew discipline. A qualitative descriptive approach was employed through interviews, observations, and document analysis involving selected officers and crew members. Findings reveal gaps between procedures and on-deck practice: two recorded incidents—eye irritation due to the absence of standard eye protection and a finger injury from not wearing appropriate gloves—indicate low PPE compliance, weak enforcement of discipline, and insufficient routine supervision. The analysis underscores that equipment adequacy, the effectiveness of safety management (including regular safety meetings), human resource quality, and procedural adherence are key determinants of accident prevention. Recommended improvements include task familiarization and work briefings, consistent officer supervision, enforcement of sanctions and recognition tied to discipline, and timely renewal of PPE to meet standards. These insights are expected to inform efforts to strengthen safety culture on similar passenger vessels.
Analisis tubrukan KM Leuser saat proses olah gerak labuh jangkar di Teluk Lamong Nursyamsu; Tumanggor, Arief Hidayat; Sutryani, Henni; Anggeranika, Vidiana; Agustien, Puspa Gina
Journal Marine Inside Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Politeknik Pelayaran Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62391/ejmi.v7i2.126

Abstract

Tubrukan KM. Leuser saat proses olah gerak berlabuh jangkar di Teluk Lamong adalah tragedi yang penulis alami ketika melaksanakan praktek laut. Tanggal 12 Februari 2024 KM. Leuser sedang berolah gerak memasuki wilayah berlabuh jangkar di Teluk Lamong Surabaya, dengan situasi tempat berlabuh yang padat dan arus kencang. Pukul 14.18 WIB KM. Leuser menubruk buoy no 24 sehingga rantai buoy tersangkut di baling-baling kiri, kemudian rantai jangkar kapal kargo Lit Enterprise yang sedang berlabuh jangkar ikut tersangkut juga di baling-baling kiri KM. Leuser yang sempat menyebabkan lambung kapal bertubrukan satu sama lain. Selanjutnya Lit Enterprise tergandeng kapal KM. Leuser dan Lit Enterprise terbanting ke kapal MT. Lamiwuri yang sedang berlabuh jangkar dan menyebabkan sedikit deformasi. Dari hal tersebut penulis mengambil rumusan masalah bagaimanakah kronologi tubrukan KM. Leuser di Teluk Lamong, apa saja faktor penyebab terjadinya tubrukan tersebut, dan bagaimana upaya dan kebijakan dari instansi terkait untuk mencegah terulangnya tragedi tersebut. Penelitian sebelumnya hanya memfokuskan terhadap kronologi kejadian tubrukan serta pembahasan secara umum mengenai upaya pencegahan agar tragedi tubrukan tersebut tidak terulang lagi. Tanpa memberikan ditel mengenai kebijakan dan penanganan dari pihak syahbandar dan perusahaan terkait untuk penanggulangan agar tidak ada kejadian tubrukan seperti KM Leuser.
Optimizing the reliability of shipping navigation aids to improve ship safety in Indonesia Anggeranika, Vidiana; Palembangan, Semuel; Hidayatuloh, Ade Taopik
Journal Marine Inside Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Politeknik Pelayaran Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62391/ejmi.v6i1.88

Abstract

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sangat bergantung pada transportasi laut untuk pengiriman barang dan penumpang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis optimalisasi kehandalan sarana bantu navigasi pelayaran dalam meningkatkan keselamatan kapal di Pelabuhan Tanjung Priok. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan desain deskriptif, melibatkan pengamatan langsung, telaah dokumentasi, wawancara mendalam, dan kuesioner terstruktur. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 8 orang yang profesional pada bagianya masing-masing, instrumen yang digunakan pada penelitian ini menekankan pada perawatan sarana bantu navigasi pelayaran, peningkatan kualitas petugas dan kesejahteraan petuga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi modern seperti mercusuar dan lampu suar sangat membantu dalam panduan navigasi kapal, namun kehandalan juga bergantung pada manajemen yang efektif dan pemeliharaan rutin. Beberapa kendala yang ditemukan adalah keterbatasan jumlah petugas terlatih dan pengawasan yang kurang optimal. Dengan pengelolaan yang lebih baik dan dukungan teknologi yang tepat, sarana bantu navigasi dapat berfungsi lebih optimal, sehingga mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan pelayaran di perairan Pelabuhan Tanjung Priok.