Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Indonesia Berdaya

Pemberdayaan Kelompok Tani Desa Badal Pandean melalui Inovasi Pengolahan Tepung Ubi Alata Mulyati, Tri Ana; Oktaviani, Dianti Ias; Nugraheni, Reny; Pujiono, Fery Eko
Indonesia Berdaya Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024950

Abstract

Ubi jalar merupakan salah satu komoditas yang dihasilakn dari pertanian di Desa Badal Pandean. Ubi hasil pertanian di Desa Badal Pandean umumnya dijual dalam bentuk mentah dengan nilai jual yang relatif rendah. Hal ini menunjukkan perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk ubi alata yaitu tepung ubi. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani ubi dalam menghasilkan produk tepung ubi sehingga meningkatkan nilai jualnya. Kegiatan ini dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu persiapan, pembuatan tepung, pengemasan tepung dan monitoring dan evaluasi PKM. Hasil sosialisasi tentang diversifikasi menunjukkan Setelah kegiatan PKM ini, 100% mitra telah mengetahui cara pembuatan tepung ubi dan telah berhasil menggunakan mesih pencacah untuk mengiris ubi. Hasil evaluasi pelatihan dan pendapingan pembuatan tepung ubi menunjukkan secara keseluruhan kelompok petani Desa Badal Pandean telah berhasil membuat serta mengemas tepung ubi alata dengan sangat baik.Abstract. The sweet potato is one of the commodities produced from agriculture in the village of Badal Pandean. Generally, the agricultural products of sweet potatoes in Badal Pandean are sold in raw form with relatively low selling value. This indicates the need to make efforts to increase the added value and competitiveness of sweet potato products, specifically sweet potato flour. The purpose of this community service activity is to enhance the knowledge and skills of sweet potato farmers in producing sweet potato flour, thereby increasing its market value. This activity is carried out in four stages: preparation, flour production, packaging, and monitoring and evaluation of the community service program. The results of the diversification awareness campaign show that after this community service activity, 100% of the partners now know how to make sweet potato flour and have successfully used the chopping machine to slice the sweet potatoes. The overall evaluation of the training and consultation on cassava flour production indicates that the farmer group in Badal Pandean Village has successfully produced and packaged cassava flour very well.
Pemberdayaan KWT Flamboyan Desa Badal Pandean melalui Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) untuk Mendukung Ekonomi Sirkular [Empowerment of Flamboyan Women's Farmer Group (KWT) in Badal Pandean Village through Black Soldier Fly (BSF) Maggot Cultivation to Support Circular Economy] Muarofah, Binti; Mulyati, Tri Ans; Nugraheni, Reny; Pujiono, Fery Eko
Indonesia Berdaya Vol 6, No 4 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251274

Abstract

Abstract. Agricultural waste in Badal Pandean Village, which is currently unused, has the potential to cause environmental problems. One strategy to prevent this issue is the cultivation of Black Soldier Fly (BSF) larvae or maggots. Maggot cultivation is known to convert organic waste into valuable and marketable products, thus supporting the implementation of a circular economy. This community service activity aims to increase the knowledge and skills of the Flamboyan Women's Farmer Group (KWT) through maggot cultivation and the use of maggots as fish feed. The activity was carried out in four stages: (a) socialization of maggot cultivation techniques, (b) maggot cultivation training, (c) maggot drying training, and (d) dry maggot packaging training. The results showed a 100% increase in partner knowledge regarding maggot cultivation techniques. After the training, partner skills in maggot cultivation improved to 4.35 (very good). Satisfaction evaluation results also indicated that the Flamboyan KWT group was very satisfied (4.55) with the maggot cultivation community service activity. Abstrak. Limbah pertanian di Desa Badal Pandean yang belum dimanfaatkan saat ini berpotensi menimbulkan permasalahan lingkungan. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mencegah permasalahan ini adalah melakukan budidaya larva Black Soldier Fly (BSF) atau maggot. Budidaya maggot dikenal dapat mengkonversi sampah organik menjadi produk bernilai guna dan jual sehingga mendukung penerapan ekonomi sirkular. Tujuan kegiatan PKM ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kelompok Wanita Tani (KWT) Flamboyan melalui budidaya maggot dan memanfaatkan maggot sebagai pakan ikan. PKM ini dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu (a) Sosialisasi teknik budidaya maggot, (b) Pelatihan budidaya maggot, (c) Pelatihan pengeringan maggot, (d) Pelatihan pengemasan maggot kering. Hasil kegiatan PKM menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mitra mengenai teknik budidaya maggot sampai 100%. Setelah kegiatan pelatihan, keterampilan mitra pada budidaya maggot meningkat menjadi 4,35 (sangat baik). Hasil evaluasi kepuasan juga menunjukkan bahwa kelompok KWT Flamboyan sangat puas (4,55) terhadap kegiatan PKM budidaya maggot.