Rahmi Fauzia, Rahmi
Unknown Affiliation

Published : 37 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

GAMBARAN PENALARAN MORAL PADA REMAJA PECANDU NARKOBA Nurhani, Laili; Fauzia, Rahmi; Akbar, Sukma Noor
Jurnal Ecopsy Vol 2, No 3 (2015): JURNAL ECOPSY : JURNAL ILMU PSIKOLOGI
Publisher : Psychology Study Program, Medical Faculty, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v2i3.1932

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penalaran moral remaja pecandu narkoba, yaitu tahapan penalaran moral dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini berjumlah tiga mahasiswa yang berusia 20 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Teknik penggalian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, focused group discussion (FGD), tes grafis dan observasi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa ketiga informan penelitian memiliki perbedaan capaian tahap penalaran moral. Informan pertama mencapai tahap 3, informan kedua mencapai tahap 5 dan informan ketiga mencapai tahap 6. Perbedaan tersebut dapat ditinjau melalui beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan penalaran moral ketiga informan, yaitu modelling, konflik kognitif dan relasi dengan teman sebaya. Kata kunci: penalaran moral, remaja, pecandu narkoba ABSTRACT The purpose of this study was to find out the moral reasoning of teenage drug addicts, namely the stages of moral reasoning and the factors influencing moral development. A qualitative method was used in the study with a case study approach. Informants were three male university students aged 20 years old. Data were collected using in-depth interviews, focused group discussion (FGD), graphics test and observation. Based on the analysis it can be concluded that the three informants had different outcomes in the stages of moral reasoning. The first informant reached stage 3, the second informant stage 5 and the third informant stage 6. Such differences may have been caused by a number of factors that influenced the development of moral reasoning of the three informants, namely modeling, cognitive conflict and relation with peers.                                                                                                                        Keywords: moral reasoning, teenagers, drug addicts
ANALISIS DAMPAK PERLAKUAN TERAPI YUMEIHO UNTUK PENURUNAN SIMPTOM PSIKOLOGIK DAN FISIOLOGIK SKIZOFRENIA Haryani, Rikma; Fauzia, Rahmi; Febriana, Silvia Kristanti Tri
Jurnal Ecopsy Vol 1, No 4 (2014): Jurnal Ecopsy : Jurnal Ilmu Psikologi
Publisher : Psychology Study Program, Medical Faculty, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.631 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v1i4.509

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak perlakuan terapi Yumeiho untuk penurunan simptom psikologik dan fisiologik pada pengidap skizofrenia. Subjek dalam penelitian ini berjumlah empat orang pengidap skizofrenia di Panti Sosial Bina Laras Budi Luhur Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen desain kasus tunggal dengan tipe reversal (A-B-A-B). Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu, observasi, wawancara, dokumentasi, kuesioner, chek list, perekam suara, dan video. Pelaksanaan penelitian selama 12 sesi dengan enam sesi pemberian terapi Yumeiho menurunkan simptom psikologik dan fisiologik pada keempat subjek. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan dari 42 simptom psikologik dan fisiologik, masing-masing penurunan pada subjek IR 23,80% dan 11,90%; subjek H 14,28% dan 19,85%; subjek NM 38,09% dan 21,04%; subjek NJ 30,95% dan 9,52%.  Kata Kunci : Skizofrenia, Terapi Yumeiho, Panti Sosial Bina Laras Budi Luhur. The objective of this study was to find out the impacts of Yumeiho therapy treatment in decreasing psychological and physiological symptoms on people with schizophrenia. The subjects in this study were four people with schizophrenia living at Mental Social Institution of Budi Luhur Banjarbaru, South Kalimantan. This study was a single case experimental design with reversal type (A-B-A-B). The data collection methods were observations, interviews, documentation, questionnaire, check list, voice recorder, and video. The study was conducted in 12 sessions with six sessions of Yumeiho therapy for the four subjects. Based on these results, it can be concluded that subject IR, H, NM, and NJ experienced some decreases in 42 psychological and physiological symptoms of 23.80% and 11.90%; 14.28% and 19.85%; 38.09% and 21.04%; and 30.95% and 9.52%, respectively.Keywords: Schizophrenia, Yumeiho Therapy, Mental Social Institution of Budi Luhur
ANALISIS FENOMENOLOGI EKSISTENSI NARAPIDANA PELAKU PEMBUNUHAN BERENCANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN Aulia, Rina; Dewi, Rooswita Santia; Fauzia, Rahmi
Jurnal Ecopsy Vol 2, No 3 (2015): JURNAL ECOPSY : JURNAL ILMU PSIKOLOGI
Publisher : Psychology Study Program, Medical Faculty, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.037 KB) | DOI: 10.20527/ecopsy.v2i3.1934

Abstract

ABSTRAK Kasus pembunuhan berencana menjadi kejahatan yang tidak jarang terjadi di negeri ini. Narapidana pelaku pembunuhan berencana akan menjalani hukuman dalam waktu yang cukup lama yaitu terancam hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun. Pidana penjara tersebut mengakibatkan perampasan kemerdekaan, dan menimbulkan akibat negatif terhadap hal-hal yang berhubungan dengan dirampasnya kemerdekaan itu sendiri. Berdasarkan pengalaman membunuh dan pengalaman masuk penjara, maka narapidana pelaku pembunuhan berencana akan mengalami rekosntruksi struktur eksistensi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis fenomenologi eksistensi narapidana pelaku pembunuhan berencana di salah satu Lembaga Pemasyarakatan di Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilakukan pada dua orang subjek narapidana pelaku pembunuhan berencana dengan menggunakan metode penelitian analisis fenomenologi eksistensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek dapat merekonstruksi eksistensi dan mewujudkan eksistensi dalam proses pembinaan di lembaga pemasyarakatan dengan caranya masing-masing. Rekonstruksi eksistensi pada penelitian ini menunjukkan bahwa, manusia perlu melakukan penyesuaian terhadap dirinya sendiri untuk dapat menemukan eksistensi atau arti dari keberadaan dirinya di dunia ini dengan menjaga sikap yang optimis dalam menentukan pilihan hidup. Dalam melakukan penelitian ini, akan lebih baik jika peneliti terlebih dahulu menguasai keterampilan mengadakan analisis fenomenologi eksistensi dan mengguakan tekhnik-tekhnik pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan agar hasil temuan lebih maksimal dan akurat. Kata kunci: eksistensi, pembunuhan berencana, narapidana  ABSTRACT Cases of premeditated murder become the most common crime in this country. Convicts of the murder perpetrators will be sentenced for a long time, namely under sentence of death penalty or imprisonment for life or for 20 years. Imprisonment results in deprivation of freedom, and negative impacts on matters relating to the deprivation of the freedom itself. Based on the experience of killing and experience of staying in jail, the convicts of murder perpetrators will experience reconstruction of existence structure. The purpose of this study was to analyze the phenomenology of existence in the convicts of of premeditated murder cases murder cases at the Correctional Institution. This study was conducted in two convicts of premeditated murder cases using an analysis of phenomenology of existence. The results showed that the two subjects could reconstruct the existence and made the existence in the process of correction in prison with their own way. Reconstruction of the existence indicated that humans need to make adjustments to themselves to be able to discover the existence or the meaning of their existence in this world to keep an optimistic attitude in determining the choice of life. In conducting this study, it would be better if the researcher first mastered the skills of conducting an analysis of phenomenology of existence and used the data collecting techniques in accordance with the requirements in order to maximize the results and the accuracy. Keywords: existence, premeditated murder, convicts 
Hubungan Antara Adversity Quotient Dengan Resiliensi Pada Penderita Kanker Stadium Lanjut Sukma Dewi, Eka Yulianti Septia; Mayangsari, Marina Dwi; Fauzia, Rahmi
Jurnal Ecopsy Vol 3, No 1 (2016): JURNAL ECOPSY : JURNAL ILMU PSIKOLOGI
Publisher : Psychology Study Program, Medical Faculty, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.v3i1.1938

Abstract

ABSTRAKPenderita kanker stadium lanjut menghadapi kesulitan dalam melawan penyakit kronis yang dideritanya, sehingga dibutuhkan adversity quotient tipe climbers agar dapat bertahan, bangkit dan menyesuaikan diri dalam menghadapi kesulitan (resiliensi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adversity quotient dengan resiliensi pada penderita kanker stadium lanjut. Sampel penelitian ini adalah penderita kanker stadium lanjut yang melakukan kemoterapi di RSUD Ulin Banjarmasin ruang Edelweis berjumlah 60 orang yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala adversity quotient dan skala resiliensi. Berdasarkan uji korelasi product moment Pearson diketahui bahwa semakin tinggi adversity quotient maka semakin tinggi pula resiliensinya dan sebaliknya. Sumbangan efektif adversity quotient terhadap resiliensi sebesar 95,1% sedangkan sisanya sebesar 4,9% kemungkinan dipengaruhi oleh variabel lain diluar adversity quotient seperti empati dan reaching out. Berdasarkan hasil, maka dapat disimpulkan bahwa adversity quotient dan resiliensi pada penderita kanker stadium lanjut di Ruang Edelweis berada di kategori tinggi.Kata kunci : Adversity Quotient, Resiliensi, Penderita Kanker stadium lanjut, RSUD Ulin BanjarmasinABSTRACTPatients with advanced-stage cancer face difficulties in the fight against chronic disease, so it takes adversity quotient type climber to survive, rise up and adapt (resilience). Purpose of this study was to find out correlation between adversity quotient and resilience in patients with advanced-stage cancer. Samples were 60 patients with advanced-stage cancer who underwent chemotherapy in Edelweis room, using accidental sampling technique. Data were collected using a scale of adversity quotient and a scale of resilience. Based on Pearson's product moment correlation test, it was found out that the higher adversity quotient, the higher resilience, and conversely. The effective contribution of adversity quotient to resilience was 95.1% while remaining 4.9% was likely influenced by other variables, such as empathy and reaching out. Based on the results, it can be concluded that the adversity quotient and resilience in patients with advanced-stage cancer in Edelweis Room was in the high category.Keywords: adversity quotient, resilience, patients with advanced-stage cancer, Ulin hospital Banjarmasin
Peranan Nilai Personal Terhadap Perilaku Pro-Lingkungan Pada Anggota WALHI Kalimantan Selatan Muhaiminah, Linda Mufida; Erlyani, Neka; Fauzia, Rahmi
Jurnal Ecopsy Vol 10, No 2 (2023): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.2023.11.008

Abstract

Permasalahan lingkungan telah menjadi isu sentral dan menjadi perhatian berbagai pihak. Upaya menurunkan kemungkinan permasalahan lingkungan yang terjadi bisa melalui peningkatan perilaku pro-lingkungan. Perilaku pro-lingkungan merupakan upaya untuk mengurangi dampak negatif akibat kerusakan alam dengan memperbaiki serta melestarikan lingkungan. Salah satu faktor yang mampu memengaruhi perilaku seseorang yaitu nilai personal. Nilai personal merupakan keyakinan yang dijadikan pedoman hidup seseorang untuk bertingkah laku.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan nilai personal terhadap perilaku pro-lingkungan pada anggota WALHI Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel penelitian berjumlah 76 orang anggota organisasi WALHI Kalimantan Selatan. Teknik analisis menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil analisis menunjukkan terdapat peranan nilai personal terhadap perilaku pro-lingkungan dengan koefisien regresi bernilai positif yang berarti semakin tinggi nilai personalnya maka semakin tinggi perilaku pro-lingkungannya.
Peranan Minimalisme Terhadap Perilaku Pro-Lingkungan pada Mahasiswa di Kota Banjarbaru Adenika, Ridha; Fauzia, Rahmi; Utami, Meydisa Tanau
Jurnal Ecopsy Vol 11, No 2 (2024): JURNAL ECOPSY
Publisher : Psychology Study Program, Faculty of Medicine, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ecopsy.2024.11.007

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan minimalisme terhadap perilaku pro-lingkungan pada mahasiswa di Kota Banjarmasin. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa di Kota Banjarmasin dengan sampel sebanyak 175 orang yang diperoleh berdasakan perhitungan G*power 3.1.9.4. Penelitian ini menggunakan  dua alat ukur, yakni skala minimalisme dan skala perilaku pro-lingkungan. Analisis data menggunakan regresi linear sederhana dengan SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan adanya peranan antara minimalisme terhadap perilaku pro-lingkungan. Koefisien determinasi menunjukkan minimalisme berperan terhadap perilaku pro-lingkungan, namun bukan menjadi satu-satunya faktor yang berperan terhadap perilaku pro-lingkungan pada mahasiswa di Kota Banjarmasin.
Hubungan Persepsi Dukungan Sosial dengan Health Belief pada Penderita Hipertensi Rumah Sakit Idaman Daerah Banjarbaru Dahlina, .; Fauzia, Rahmi; Istiqomah, Ermina
Jurnal Kognisia Vol 5, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v5i1.3485

Abstract

Hipertensi menjadi salah satu penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian di dunia termasuk Indonesia. Peningkatan terjadinya hipertensi dapat disebabkan oleh gaya hidup, kepatuhan pengobatan, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi dukungan sosial dengan health belief pada penderita hipertensi Rumah Sakit Daerah Idaman Banjarbaru. Penelitian ini merupakan studi korelasi yang dilakukan pada 100 penderita hipertensi yang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Daerah Idaman Banjarbaru. Responden dalam penelitian ini diambil dengan cara Accidental Sampling. Kuesioner yang digunakan terdiri dari skala persepsi dukungan sosial dan skala health belief. Data dianalisis menggunakan uji korelasi pearson produk moment. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara persepsi dukungan sosial dengan health belief pada penderita hipertensi dengan nilai r = 0,616 dengan nilai signifikansi 0,000. Koefisien determinasi menunjukan hubungan persepsi dukungan sosial dengan health belief sebesar 37,9% sedangkan 62,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. Kata kunci: penderita hipertensi, persepsi dukungan sosial, health belief
KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PEREMPUAN PELAKU PERNIKAHAN DINI DI KOTA BANJARMASIN Hayatnnufus, Ria Setiani; Fauzia, Rahmi; Safitri, Jehan
Jurnal Kognisia Vol 2, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v2i1.1626

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kematangan emosi dan penyesuaian perkawinan pada perempuan pelaku pernikahan dini di kota Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling pada dua orang subjek. Teknik penggalian data menggunakan metode wawancara, observasi, dan tes psikologi. Dari hasil penelitian didapatkan kematangan emosi pada subjek I tergambarkan di aspek kemandirian, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan menguasai amarah dan pada subjek A tergambarkan pada aspek kemandirian, kemampuan menerima kenyataan, kemampuan merespon dengan tepat, merasa aman, kemampuan berempati dan kemampuan menguasai amarah. Pada variabel penyesuaian perkawinan, pada subjek I terlihat pada aspek kesepakatan, kedekatan dan kepuasan, dan pada subjek A terlihat pada aspek kesepakatan, kedekatan, kepuasan, dan ekspresi afeksi.
Hubungan Persepsi Risiko dengan Perilaku Membeli Skincare pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat di Banjarbaru Larasati, Diva Amalia; Fauzia, Rahmi; Zwagery, Rika Vira
Jurnal Kognisia Vol 5, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v5i1.3604

Abstract

Perilaku membeli di kalangan perempuan dewasa awal yang berada di perguruan tinggi saat ini semakin sering diamati. Adanya keinginan untuk tampak lebih menarik dalam pergaulan sosial ditambah dengan meningkatnya usaha pemasaran dari industri komestik yang intens membuat pembelian produk perawatan kulit meningkat di antara mahasiswi. Akan tetapi, pertimbangan dalam pemilihan dan pembelian tersebut tidak disertai dengan pemahaman atas risiko yang mungkin ditimbulkan oleh kosmetik yang berada di pasar, yang mungkin akan menghaslkan efek negatif pada penampilan penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi risiko dengan perilaku membeli pada mahasiswi pengguna skincare. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara persepsi risiko dengan perilaku membeli skincare pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat di Banjarbaru. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dengan subjek penelitian adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat di Banjarbaru. Analisis penelitian menggunakan metode Pearson product moment correlation dengan instrumen penelitian yaitu skala perilaku membeli dan skala persepsi risiko. Hasil penelitian menemukan adanya tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi risiko dan perilaku membeli skincare pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat di Banjarbaru. Kata kunci: Persepsi risiko, Perilaku membeli, Produk skincare, Mahasiswi.
HUBUNGAN KELEKATAN PADA AYAH DENGAN SIKAP ASERTIF REMAJA SMPN 5 BANJARBARU Auliyaningrum, Salma; Fauzia, Rahmi; Yuserina, Firdha
Jurnal Kognisia Vol 3, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v3i2.2672

Abstract

Masa remaja merupakan masa perkembangan yang mengalami transisi dari masa anak-anak menuju ke masa dewasa. Pada masa transisi ini  remaja mulai dihadapkan dengan berbagai macam konflik baik secara eksternal maupun internal sehingga diperlukan kelekatan pada orangtua khususnya pada ayah agar remaja dapat memiliki sikap asertif yang baik agar dapat bersikap jujur, mampu bertanggung jawab, percaya diri dan mengungkapkan apa yang dirasakannya tanpa menyakiti orang lain sehingga mampu mengekspresikan perasaannya ke arah yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelekatan pada ayah dengan sikap asertif remaja SMPN 5 Banjarbaru. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Adapun teknik pengambilan sampel pada penelitian ini ialah menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis data menggunakan korelasi product moment dari Karl Person dan metode pengumpulan data menggunakan skala sikap asertif dan skala kelekatan ayah. Hasil penelitian menunjukan hubungan kelekatan ayah dengan sikap asertif remaja SMPN 5 Banjarbaru memiliki korelasi 0,493. Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara kelekatan pada ayah dengan sikap asertif remaja SMPN 5 Banjarbaru. Artinya semakin tinggi kelekatan yang diberikan ayah pada remaja, maka semakin tinggi pula sikap asertif yang ada dalam diri remaja tersebut. Sebaliknya, semakin rendah kelekatan yang diberikan ayah maka semakin rendah sikap asertif yang ada pada remaja di SMPN 5 Banjarbaru. Koefisien determinasi menunjukkan hubungan kelekatan ayah dengan sikap asertif sebesar 24,3%, sedangkan 75,7% sisanya merupakan sumbangan dari faktor lainnya.