Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)

OPTIMASI ENERGI PADA PRODUKSI SYNGAS DARI R-LNG (REGASIFIED LIQUIFIED NATURAL GAS) MENGGUNAKAN ASPEN HYSYS V.10 Giffary, Muhammad; ZA, Nasrul; Sulhatun, Sulhatun; Hakim, Lukman; Muhammad, Muhammad; Maulinda, Leni
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 4, No 4 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Agustus 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i4.15013

Abstract

Energi telah menjadi pilar yang sangat diperlukan untuk kemajuan dan perkembangan manusia sepanjang sejarah. Dari peradaban kuno hingga hari ini, kemajuan manusia secara intrinsik terkait dengan evolusi revolusi energi. Pengaruhnya meresap ke dalam setiap aspek eksistensi manusia. Ketika kita memulai era baru aplikasi energi, fokusnya bergeser ke pengembangan dan pemanfaatan sumber daya utama seperti minyak bumi, batu bara, teknologi energi baru, dan gas alam. Salah satu pemanfaatannya adalah memproduksi syngas, sekitar 6 EJ syngas diproduksi secara global setiap tahunnya, yang merupakan hampir 2% energi primer dunia saat ini. Salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi proses dalam produksi syngas  adalah software Aspen HYSYS V.10. Penelitian ini sudah pernah dilakukan dengan proses utama combined reforming menggunakan heater, yang belum pernah dilakukan adalah menggunakan heat exchanger. Produksi syngas dengan proses utama combined reforming menggunakan dua reaktor utama yaitu primary reformer dan secondary reformer guna untuk meningkatkan konversi metana menjadi hidrogen. Keluaran dari secondary reformer panasnya mencapai 962oC dan akan masuk ke hight temperature shift converter untuk mengkonversi karbon monoksida menjadi hidrogen pada suhu 366oC. Pada penelitian sebelumnya, temperatur 962oC akan turun menjadi 366oC menggunakan cooler 1, beban kerja dari cooler 1 sangat berat untuk menurukan temperatur 962oC menjadi 366oC. Sehingga, terjadi pemborosan konsumsi energi. Maka, didapatlah peluang untuk mengoptimalkan konsumsi energi yang ada dengan cara memanfaatkan panas keluaran dari secondary reformer yang panasnya sampai 962oC ini cukup tinggi untuk memanaskan MIXED FEED dan PROCESS GAS dengan menggunakan heat exchanger. Hal ini terbukti, dengan total konsumsi energi sebelum memanfaatkan panas keluaran secondary reformer sebesar 556.626.015,66 Kj/jam atau 133,56 Gcal/jam dan setelah memanfaatkan panasnya menjadi 460.267.906,06 atau 110 Gcal/jam. Maka, konsumsi energi dapat dioptimalkan menjadi 110 Gcal/jam.
OPTIMASI HIDROLISA KULIT PISANGAWAK (Musa Paradisiaca Var. Awak) MENJADI GLUKOSACAIR MENGGUNAKAN KATALIS HCL BERDASARKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY Bahri, Syamsul; Kamar, Iqbal; Hijjrah, Nur; Ginting, Zainuddin; Kurniawan, Eddy; Maulinda, Leni
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 5 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - October 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i5.15374

Abstract

Kulit pisang awak adalah salah satu jenis  limbah  buangan  yang cukup melimpah. Didalam kulit pisang awak terdapat pati yang mengandung karbohidrat yang bisa diubah menjadi glukosa. Tujuan  penelitian ini adalah untuk membuat glukosa dari kulit pisang awak, dan mengetahui pengaruh suhu, waktu dan konsentrasi HCL terhadap kadar glukosa,yield dan kadar air serta untuk menemukan kondisi optimum dari proses hidrolisa dari kulit pisang awak terhadap kadar glukosa dengan menggunakan Response Surface Methodologi dengan menggunakan desain BBD (Box Behnken Design). Proses hidrolisis kulit pisang awak menggunakan katalis HCL dilakukan dalam labu hidrolisis dengan variasi suhu 80ËšC, 85ËšC dan 90ËšC , waktu 30 menit, 60 menit dan 90 menit serta variasi konsentrasi HCL 3N,4N dan 5N. Dari hasil penelitian didapat kadar glukosa dan yield paling tinggi  pada temperatur 90ËšC, 90 menit dan konsentrasi HCL 4N yaitu kadar glukosa sebesar 4,70 gr dan yield 47 % sementara kadar glukosa dan yield terendah diperoleh pada suhu 80ËšC, 60 menit, dengan konsentrasi HCL 3N. Kadar air yang paling rendah pada suhu 90ËšC, 90 menit dan konsentrasi HCL 5N, yaitu 2,4890%, sedangkan yang paling tinggi diperoleh pada pada suhu 80ËšC, 30  menit, dan konsentrasi HCL 3N yaitu 7,5779 %. Hasil optimasi menunjukkan bahwa kombinasi variabel independen yang dapat  memberikan hasil respon optimal yaitu pada suhu 90ËšC, waktu operasi 90 menit dan konsentrasi HCL 5N yaitu 4,643 dengan nilai desirability 1,000 Kata kunci : Hidrolisa, Glukosa, Optimasi, Respon surface Methodology, BBD
EFEKTIVITAS EKSTRAKSI PEWARNA ALAMI KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea L.) : TINJAUAN PERPINDAHAN MASSA Hastriad, Tengku; Muhammad, Muhammad; Faisal, Faisal; Kamar, Iqbal; ZA, Nasrul; Maulinda, Leni
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 6 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-December 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i6.17860

Abstract

Pewarna sintetis, meskipun memberikan warna yang menarik pada berbagai produk konsumen, membawa sejumlah bahaya potensial yang perlu diperhatikan. Di samping itu, proses produksi pewarna sintetis dapat menciptakan limbah kimia berbahaya yang merusak lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan pewarna alami seperti ekstrak Bunga Telang diperlukan untuk menggantikan peran pewarna sintetis. Ekstrak Bunga Telang sebagai pewarna alami memiliki berbagai manfaat seperti memiliki manfaat kesehatan, menjadi indikator alami, dan lebih ramah lingkungan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh konsentrasi pelarut dan kecepatan pengadukan terhadap jumlah ekstrak bunga telang. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrasi pelarut etanol 30%, 55%, 80 % dan kecepatan pengadukan 100 rpm, 150 rpm, 200 rpm. Koefisien perpindahan massa (kLa) tertinggi adalah 10-4 pada kondisi konsentrasi pelarut 55% dengan kecepatan pengadukan 150 rpm. Koefisien perpindahan massa (kLa) terendah adalah 6 x 10-5 pada kondisi konsentrasi pelarut 30% dengan kecepatan pengadukan 100 rpm. Semakin cepat proses pengadukan, semakin banyak konsentrasi ekstrak yang dihasilkan. Hal ini berbanding terbalik dengan kecepatan pengadukan yang lambat, di mana konsentrasi ekstrak yang diperoleh cenderung lebih sedikit. Konsenterasi ekstrak tertinggi dihasilkan pada konsenterasi pelarut 55 %.
PEMANFAATAN LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENURUNKAN KADAR FFA PADA MINYAK MENTAH KELAPA SAWIT (CRUDE PALM OIL) Chairunnisa, Chairunnisa; Meriatna, Meriatna; Suryati, Suryati; Hafita, Fikri; Maulinda, Leni; Zulmiardi, Zulmiardi
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 6 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-December 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i6.4587

Abstract

Minyak kelapa sawit mentah dikenal atau CPO (Crude Palm Oil)  mengandung sejumlah komponen-komponen diantaranya asam lemak bebas. Tingginya kandungan asam lemak bebas sangat mempengaruhi tingkat kualitas dari minyak sawit tersebut, sehingga asam lemak bebas tersebut harus diturunkan. Salah satu pemurniannya adalah dengan cara adsorpsi, yaitu dengan menambahkan adsorben pada CPO tersebut. Penelitian ini menggunakan adsorben tandan kosong kelapa sawit. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah massa adsorben 0,6 gr, 0,8 gr, 1 gr dan 1,2 gram dan waktu kontak yang digunakan 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit, 180 menit dan 210 menit.  Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas TKKS sebagai adsorben untuk penyerapan asam lemak bebas pada CPO. Hasil terbaik diperoleh pada adsorben 1,2 gram dengan persen penyerapan penurunan FFA sebesar 60,29% dengan waktu 150 menit adalah waktu optimum untuk adsorpsi FFA pada adsorben tandan kosong kelapa sawit. Kadar air terendah 0,18%. Model isoterm Langmuir paling baik menggambarkan lapisan adsorbat yang mengindikasikan proses adsorpsi berlangsung secara monolayer dengan nilai R2 0,9833, sedangkan model Pseudo Second order adalah model kinetika yang paling baik menggambarkan kinetika adsorpsi dari kandungan asam lemak bebas pada Crude Palm Oil (CPO) dengan koefisien korelasi (R2) dalam rentang 0,9464 - 0,9820.
EFEKTIVITAS PENYERAPAN LOGAM Cu (II) MENGGUNAKAN BIOSORBEN DAUN AKASIA MANGIUM (ACACIA MANGIUM WILD) TERIMMOBILISASI POLIMER DAN SILIKA GEL Hasfita, Fikri; Wusnah, Wusnah; Maulinda, Leni; Ritonga, Putri Hairani; Fibarzi, Wiza Ulfa; Haryanto, Heri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 4 No. 6 (2024): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-December 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v4i6.19900

Abstract

Limbah daun Akasia Mangium (Acacia Mangium Wild) telah digunakan untuk menghasilkan biosorben melalui proses  yang ramah lingkungan. Untuk menjaga ketahanan biosorben terhadap degradsi lingkungan dan mikroorganisme maka biosorbrn diberi perlakukan dengan cara diimmobilisasi  dengan polimer terkondensasi dan silika gel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas limbah daun akasia (Acacia Mangium Wild)terimmobilisasi polimer dan silika gel. Percobaan dilakukan dua tahap yaitu persiapan dan perlakuan terhadap biosorben dan uji aktifitas biosorben terhadap logam berat Cu (II). Proses biosorpsi  dianalisis berdasarkan  tiga jenis biosorben yang terdiri dari biosorben tanpa perlakuan (BTP), Biosorben terpolimerisasi  kondensasi (BTPK) dan biosorben terimobilisasi silika gel (BTSG). Kajian  hasil penelitian terdiri dari analisis karakteristik fisik dan kimia biosorben serta uji aktifitas biosorben terhadap logam berat Cu (II) dengan menganalisis pengaruh jumlah biosorben dan konsentrasi limbah terhadap konsentrasi akhir setelah penyerapan, efisiensi penyerapan dan kapasitas penyerapan. Penentuan konsentrasi logam terhadap proses adsorpsi digunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). dengan kapasitas penyerapan sebesar 2,165 mg/g pada biosorben terimmobilisasi silika gel. Dengan konsentrasi limbah 200 mg/gr. berat biosorben 4 gram ukuran 100 mesh, Efisensi penyerapan 64%. Hasil karakteristik diperoleh karakteristik fisik kimia biosorben limbah daun akasia memenuhi standar SNI dan Standar SII.
PENGARUH KONSENTRASI MINYAK SEREI WANGI DAN PROPORSI BAHAN DASAR TERHADAP KUALITAS FISIK SERTA EFEKTIVITAS LILIN AROMATERAPI Wusnah, Wusnah; Sari, Utya; Faisal, Faisal; Fibarzi, Wiza Ulfa; Nurlaila, Rizka; Maulinda, Leni
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 2 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-Mei 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i2.20509

Abstract

Lilin aromaterapi merupakan salah satu alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi (penghirupan) yang menghasilkan aroma terapi ketika dibakar. Selain sebagai pengharum ruangan, lilin ini juga berfungsi sebagai dekorasi, alat relaksasi, dan penolak nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan lilin aromaterapi berdasarkan minyak atsiri serai wangi dan menguji kualitas fisiknya, termasuk uji organoleptik (warna, aroma, bentuk), uji titik leleh, dan uji waktu bakar. Lilin dibuat dengan variasi proporsi bahan dasar asam stearat dan parafin (35:65%, 50:50%, 65:35%) serta konsentrasi minyak serai wangi (2%, 4%, 6%, 8%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi terbaik adalah proporsi 65:35% dengan konsentrasi minyak 2% dan 4%, yang memiliki titik leleh 55°C sesuai standar SNI, waktu bakar paling lama yaitu 70-72 menit dan aroma yang lebih tahan lama. Formulasi ini tidak hanya menghasilkan lilin dengan kualitas fisik yang baik, tetapi juga efektif dalam menghalau nyamuk berkat kandungan sitronelal dan geraniol dari minyak serai wangi.
ANALISIS KINERJA INHIBITOR KOROSI DARI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI PADA PLAT BAJA SS400 DALAM AIR LAUT DENGAN VARIASI KONSENTRASI DAN WAKTU PERENDAMAN Lirinzha, Rizkha; Maulinda, Leni; Nurlaila, Rizka; Ibrahim, Ishak; ZA, Nasrul; Sulhatun, Sulhatun
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 1 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-April 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i1.20551

Abstract

Korosi terjadi dari proses degradasi material dengan lingkungannya yang disebabkan oleh reaksi kimia. Air laut mengandung mikrobakteri yang hidup di laut dan ion klorida (Cl-) yang cukup banyak sehingga dapat menjadi penyebab terjadinya korosi. Karena hal tersebut, air laut disebut juga sebagai media korosif. Dalam mencegah korosi, cara yang paling efektif adalah dengan menggunakan inhibitor korosi karena proses yang mudah dan hemat biaya. Salah satu zat yang berfungsi sebagai anti korosi yaitu tanin yang diperoleh dari proses ekstraksi daun jambu biji. Tanin dapat bereaksi menjadi senyawa kompleks kelat besi logam dari hasil reaksi antara gugus hidroksil (-OH) yang melekat pada cincin aromatisnya. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisa efesiensi ekstraksi dari jaun jambu biji sebagai sumber zat pemghambat laju korosi pada plat baja ss400 serta pengaruh variasi waktu perendaman media korosif dan variasi konsentrasi ekstrak daun jambu biji pada media korosif berupa air laut terhadap kecepatan korosi. Penelitian ini memvariasikan waktu perendaman dalam media korosif yaitu 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 hari serta memvariasikan konsentrasi inhibitor yaitu 0, 200, 250, dan 300 ppm. Kemudian dianalisa uji fitokimia tanin, menghitung nilai laju korosi dan inhibisi korosi. Hasil penelitian menunjukkan perolehan nilai efesiensi yang paling tinggi terjadi pada konsentrasi inhibitor 300 ppm selama 12 hari senilai 0.5421%.
OPTIMASI YIELD GAS PIROLISIS: MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ENERGI BERKELANJUTAN Maulinda, Leni
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol. 5 No. 2 (2025): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS)-Mei 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v5i2.22319

Abstract

Pirolisis merupakan salah satu metode termokimia yang potensial untuk mengolah limbah biomassa menjadi energi terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi yield gas hasil pirolisis melalui pengaturan parameter temperatur dan waktu reaksi. Proses pirolisis dilakukan dengan variasi temperatur dan waktu reaksi menggunakan aliran gas nitrogen sebagai atmosfer inert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan temperatur dan waktu reaksi berpengaruh signifikan terhadap yield gas. Yield gas meningkat seiring kenaikan temperatur hingga titik optimum, namun suhu yang terlalu tinggi memicu pembentukan tar berlebih yang menurunkan efisiensi proses. Demikian pula, waktu reaksi yang terlalu lama cenderung menurunkan yield akibat reaksi sekunder. Yield gas yang dihasilkan dari riset ini terdapat pada kondisi operasi temperature 467 0C dan waktu 81 menit dengan persentase 39,42%. Sedangkan hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa model regresi yang diperoleh signifikan (p-value < 0,0001) dengan nilai R² sebesar 0,9693, menandakan model tersebut mampu memprediksi yield gas dengan baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa optimasi parameter pirolisis dapat meningkatkan produktivitas energi berkelanjutan dari biomassa.