Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Strategi Program Eco-School Dalam Menghadirkan Karakter Peduli Lingkungan Karmilasari, Vina; Putri, Devi Sutrisno; Faedlulloh, Dodi
Administratio Vol 11 No 2 (2020): Administratio: Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The phenomenon of natural disasters that has come and gone recently has jolted our minds and made us think backward to relate these incidents to the educational process that has been applied. Eco-school is a large program that accommodates the desire of schools to play a role in preserving the environment. Eco-school programs combine learning and action, making them an effective method for changing behavior and shaping character. Law Number 20 of 2003 concerning the National education system and Presidential Regulation Number 87 of 2017 concerning Strengthening Character Education emphasize the importance of carrying out a national character revolution. The Character Education Strengthening Program (PPK) is in line with the Nawacita agenda of strengthening the character of the nation through character and character building of students as part of the mental revolution. In the National Long-Term Development Plan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, the Government implicitly emphasized that character development is one of the priority programs of national development. To be able to achieve the maximum target from implementing eco-school, an appropriate and capable strategy is needed in executing all these programs. Prioritizing the process of deep communication interaction between the researcher and the phenomenon under study, the strategy model that will be formulated through this research is expected to contribute to shaping the character of students who care about the environment which then simultaneously supports the achievement of sustainable development goals through the character of caring for the environment.
Birokrasi, Disrupsi, dan Anak Muda: Mendorong Birokrat Muda menciptakan Dynamic Governance Ferdian, Komang Jaka; Faedlulloh, Dodi; Ibrahim, Ibrahim
Jurnal Transformative Vol 7, No 1 (2021): Maret
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.transformative.2021.007.01.5

Abstract

Tata kelola birokrasi di Indonesia masih kental dengan nuansa tata kelola tradisional. Di bawah pemerintahan Joko Widodo terdapat momentum perubahan di tubuh birokrasi dengan mengintrodusir Smart ASN sebagai gagasan baru bagi birokrasi untuk melakukan pembenahan yang adaptif terhadap perkembangan era digital. Era digital menjadi penting bagi kelembagaan birokrasi sebagai upaya inovasi pelayanan publik yang cepat tanggap dan mengarah langsung kepada masyarakat. Implementasi teknologi ke dalam tubuh birokrasi tentunya memerlukan anak muda yang lebih memahami teknologi dan tentunya perubahan tersebut akan berdampakpada pola kerja birokrasi. Atas dasar hal tersebut penelitian ini ingin melihat bagaimana anak muda mampu mendorong perubahan di tubuh birokrasi yang berwawasan teknologi. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan desk study dengan teknik pengumpulan data pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik library research. Library research adalah teknik yang menggunakan data-data kepustakaan sebagai bahan untuk dikaji dan ditelaah dalam penelitian agar mendapatkan hasil yang objektif.Penelitian ini menunjukkan bahwasannya agen perubahan yang tepat untuk mengubah sistem kerja birokrasi yaitu anak muda. Sedangkan konsepsi reformasi birokrasi perlu menerapkan flexible working yang akan memunculkan global governance, digital governance dan knowledge based governance. Reformasi birokrasi ini akan mengubah sistem kerja yang mengarah pada pemanfaatan teknologi sehingga birokrat dapat dengan leluasa melakukan inovasi pelayanan yang bermanfaat langsung kepada masyarakat.
A Structural and Mindset Bureaucratic Reform Agenda for Jokowi’s Second Term Faedlulloh, Dodi; Yulianto, Yulianto; Karmilasari, Vina
BISNIS & BIROKRASI: Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi Vol. 27, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article analyzes bureaucratic reforms for the second period of Jokowi’s leadership—the last stage of the grand design for bureaucratic reform. This moment is the last chance for Jokowi to shows his commitment to good governance. However, there are things that cannot be denied, the experience of the last five years (2014-2019) of Jokowi's leadership still leaves a lot of homework that needs to be addressed. The bureaucracy performance is still low. The research design in this article uses descriptive research methods supported by a literature study approach that traces the actual secondary data as a study material. The results of this study predict the two aspects mentioned by Jokowi in the "Vision of Indonesia" speech, namely structural reform and mindset reform. Structural improvement is used to create a fast and agile bureaucracy in providing public services. And reforming the mindset can be done by adapting the mindset capacity in dynamic governance, which is to encourage bureaucrats to think ahead, think again, and think across to open opportunities to create productive, innovative and competitive bureaucracies.
BUMDes dan Kepemilikan Warga: Membangun Skema Organisasi Partisipatoris Dodi Faedlulloh
Journal of Governance Volume 3, Issue 1: (2018) June
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1219.291 KB) | DOI: 10.31506/jog.v3i1.3035

Abstract

Abstract: BUMDes was established to move and accelerate rural economy. It aims to put together all the rural resources under the management of villagers itself in order to increase rural real income and reach self-sustainability. And yet, BUMDes which originally designed as a spearhead of rural economy mostly become inactive and underdeveloped due to the lack of public participation.  BUMDes need to learn from the failures of practices of the previous rural economic institutions. Policy architecture that rests on top-down management has been proven impotent in rising rural economy. Instead, it becomes a new medium of capitalization for some rural elites over its resources. To be able to achieve sustainability and autonomy it will take material requirement in term of participation which supported by ownership. Rural people/villagers are entitled to own their rural resources. Therefore, building BUMDes needs to consider a widened ownership. This purpose can be institutionalized by building BUMDes inclusively. By adapting cooperatives model, villagers or rural people will be able to become member or owner of BUMDes.Keywords : BUMDes, Rural area, Cooperative, Public ParticipationAbstrak: BUMDes dibangun dengan tujuan untuk menggerakan dan mengakselerasi perekenomian desa. Harapannya segala sumber daya yang dimiliki desa bisa dikelola oleh warga desa sendiri untuk meningkatkan pendapatan asli desa, sehingga desa bisa mandiri. Namun BUMDes yang dirancang sebagai ujung tombak ekonomi desa banyak yang mati sebelum berkembang karena minimnya partisipasi warga. BUMDes perlu belajar dari gagalnya praktik institusi-institusi ekonomi desa sebelumnya. Arsitektur kebijakan yang berpola top-down terbukti tidak mampu meningkatkan ekonomi desa. Justru malah menjadi medan kapitalisasi elite desa atas sumber daya yang dimilki desa. Untuk menuju kemandirian, perlu syarat material berupa partisipasi yang ditopang oleh kepemilikan. Warga desa memiliki hak untuk menjadi pemilik atas sumber daya desanya. Oleh karenanya membangun BUMDes perlu mempertimbangkan kepemilikan yang diperluas. Maka tujuan tersebut bisa dilembagakan dengan langkah membangun BUMDes secara inklusif. Mengadaptasi model koperasi, warga desa bisa menjadi member/pemilik dari BUMDes.Kata Kunci: BUMDes, Desa, Koperasi, Partisipasi Warga
PENGARUH PELAYANAN DAN LOYALITAS PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DALAM MENGURUS KARTU TANDA PENDUDUK DI KELURAHAN KELAPA GADING TIMUR DI JAKARTA UTARA Andi Marta Marta; Dodi Faedlulloh
The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) Vol 5, No 2 (2019): INDONESIAN JOURNAL OF PUBLIC ADMINISTRATION (IJPA) | JULI - DESEMBER 2019
Publisher : Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Science, Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/ijpa.v5i2.4391

Abstract

AbstracT, This study uses primary data through surveys, survey research methods can be analyzed in accordance with the wishes and needs of researchers, for example, to see the influence of the independent variables or to predict future behavior.The aim of this study was to determine the effect of service and loyalty of employees to the satisfaction of the public in obtaining an identity card in the Village East in Kelapa Gading, North Jakarta. People's satisfaction is a construct that stands alone and is affected by the service. Services can also affect employee loyalty directly, if the performance according to expectations, the people will be satisfied, if the performance to exceed expectations, then people will feel very satisfied (delighted). The approach used in this study is a quantitative analysis, using primary data obtained from the questionnaire. other than that of primary data obtained from the questionnaire that was distributed to the respondents. Then the data that has been processed is used to analyze the research hypothesis.T test results in partial positive and significant impact services to the satisfaction of the people in the care of the National Identity Card, as well as Employee Loyalty positive and significant impact on the care of the Public Satisfaction Pendududuk Identity Card. From the simultaneous analysis showed that Services and Employee Loyalty positive and significant impact to the satisfaction of the Society.Keywords: Care, Employee Loyalty, and Community Satisfaction. Abstrak,  Penelitian ini menggunakan data primer melalui survey, metode penelitian survey bisa dianalisa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan peneliti, misalnya untuk melihat pengaruh independen variabel atau untuk meramalkan perilaku di masa datang Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh  pelayanan dan loyalitas pegawai terhadap kepuasan masyarakat dalam mengurus kartu tanda penduduk di Kelurahan Kelapa Gading  Timur di Jakarta Utara. Kepuasan masyarakat adalah merupakan konstruk yang berdiri sendiri dan dipengaruhi oleh pelayanan. Pelayanan juga dapat mempengaruhi loyalitas pegawai secara langsung, jika kinerja sesuai harapan maka masyarakat akan merasa puas, jika kinerja sampai melebihi harapan, maka masyarakat akan merasa sangat puas (delighted). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. selain itu dari data primer yang diperoleh dari kusioner yang telah disebarkan ke responden. Kemudian data yang telah diolah dipakai untuk menganalisis hipotesis penelitian. Hasil uji t secara parsial variabel Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan masyarakat dalam mengurus Kartu Tanda Penduduk, begitu pula Loyalitas Pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Masyarakat dalam mengurus Kartu Tanda Pendududuk. Dari analisis secara simultan  diperoleh bahwa Pelayanan dan Loyalitas Pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Masyarakat.Kata Kunci: Pelayanan, Loyalitas Pegawai, dan Kepuasan Masyarakat
IMPLEMENTASI UNDANG UNDANG NO. 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIANDI KABUPATEN BANYUMAS: STUDI TRANSISI PASCA REGULASI YANG INKONSTITUSIONAL Dodi Faedlulloh
The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) Vol 2, No 2 (2016): INDONESIAN JOURNAL OF PUBLIC ADMINISTRATION (IJPA) | JULI - DESEMBER 2016
Publisher : Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Science, Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/ijpa.v2i2.508

Abstract

ABSTRAK   Dinamika regulasi perkoperasian di Indonesia menemui pro-kontra. Pasca amar putusan MK No. 28/PUU-XI/2013 yang memutuskan UU No. 17 Tahun 2012 inkonstitusional, maka untuk mengisi kekosongan hukum diberlakukanlah kembali UU lama Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Situasi ini cukup problematik, karena berlakunya kembali UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dinilai sebagaian kalangan sudah tidak relevan dengan jatidiri koperasi dan kebutuhan hukum di Indonesia. Hasil penelitian mengungkapkan kembali berlakunya UU No. 25 Tahun 1992 ini berarti perkoperasian di Indonesia secara tidak langsung diatur oleh regulasi yang bermasalah. KUD Aris dan KPRI Sehat RSMS memilih pro dengan kembali berlakunya UU No. 25 Tahun 1992 sedangkan Kopkun dan CU Cikalmas memilih untuk tetap mengkritisi regulasi tersebut. Relasi koperasi, baik yang terjadi di Kopkun, KPRI Sehat RSMS, KUD Aris dan CU Cikalmas terjalin baik. Baik relasi dengan para anggotanya, masyarakat dan pemerintah. Selanjutnya partisipasi anggota dalam pelaksanaan UU No. 25 Tahun 1992 ini terbangun melalui forum forum yang diselenggarakan koperasi. Coping Mechanism yang dilakukan dalam proses implementasi ini masing-masing koperasi memanfaatkan kelonggaran untuk menterjemahkan UU No. 25 tahun 1992 dalam pelaksanaanya. Kata Kunci : Implementasi, Koperasi, Undang-Undang
MODAL SOSIAL DALAM GERAKAN KOPERASI Dodi Faedlulloh
The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA) Vol 1, No 1 (2015): INDONESIAN JOURNAL OF PUBLIC ADMINISTRATION (IJPA) | JANUARI - JUNI 2015
Publisher : Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Science, Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/ijpa.v1i1.69

Abstract

ABSTRAKGerakan koperasi di Indonesia sudah berjalan lama, namun tidak ada bukti faktual keberhasilan koperasi di Indonesia. Sebagai asosiasi orang, modal ekonomi bukanlah hal utama dalam koperasi. Ada unsur-unsur lain yang juga lebih penting dipertimbangkan, modal sosial. Dalam tulisan ini penulis meneliti satu aspek modal sosial bahwa kepercayaan memainkan peran penting dalam pengembangan koperasi. Kepercayaan bisa hadir dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, serta koperasi. Nilai-nilai koperasi seperti kemandirian, tanggung jawab pribadi, demokrasi, solidaritas, kesetaraan, keadilan dan solidaritas yang akan menumbuhkan modal sosial dari anggota koperasi.
MEMBANGUN DEMOKRASI EKONOMI: STUDI POTENSI KOPERASI MULTI-STAKEHOLDERS DALAM TATA KELOLA AGRARIA INDONESIA Dodi Faedlulloh
Masyarakat Indonesia Vol 42, No 1 (2016): Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia
Publisher : Kedeputian Bidang Ilmu Sosial dan Kemanusiaan (IPSK-LIPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jmi.v42i1.356

Abstract

As a country that once had the title of an agrarian country for most of its people are farmers, situation of agrarian in Indonesia shows the opposite. Land is the source of human life that was dominated by a handful of parties which cater to reach the coffers profit. The hope of the welfare of the people is still a problem that has not been completed. Social inequalities are becoming even rampant. The implication of social inequalities is agrarian conflicts in many regions of Indonesia. Resistance of the people in agrarian conflicts is getting bigger. This shows people's awareness of their rights. Agrarian governance in Indonesia has been stripped away the spirit of economic democracy initiated by the founding fathers. Therefore, the governance paradigm in agrarian must return to the spirit of economic democracy. The method used in this paper is the study of literature and using the phenomenological approach to make observations on the realities that are relevant to the assessment of the potential economic democracy in the governance of agrarian studies in Indonesia. All people have the right to have equal access and not to oppress in the use of agrarian resources. One form of the concrete actualization of economic democracy is by developing the cooperative as an alternative solution of agrarian governance in Indonesia. With multi-stakeholder cooperatives, agrarian reform can re-discover the substantive meaning, there is no longer a monopoly of the land and the people's welfare becomes possible.Keywords: Agrarian, Economic Democracy, Agrarian Conflict, Co-operative
Revitalisasi Nilai Kebangsaan pada Lingkup Organisasi Kemahasiswaan Susana Indriyati Caturiani; Dewie Brima Atika; Dodi Faedlulloh
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 2, No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v2i4.268

Abstract

Organisasi mahasiswa ekstra kampus merupakan salah satu wadah bagi orang muda terdidik untuk berlatih hal keorganisasian. Namun demikian, pengetahuan dan keterampilan berorganisasi saja tidak cukup, karena suatu saat mereka dimungkinkan terlibat dalam organisasi publik, swasta maupun masyarakat sipil. Pengenalan dan kecintaan pada tanah air dan bangsanya merupakan aspek yang amat penting, terlebih ditengah gencarnya penyebaran gagasan-gagasan yang dapat menganggu suasana kebhinekaan Indonesia. Kegiatan ini bertujuan memfasilitasi mereka mengidentifikasi kembali dan mencari cara internalisasi nilai kebangsaan secara kekinian. Kegiatan yang berbentuk workshop ini menggunakan pendekatan partisipasi aktif. Secara umum, para peserta mengalami pengalaman toleran, dua orang pernah mendapatkan perlakuan intoleran dimasa anak-anak dan remaja. Para partisipan memahami dan mempraktikan sikap toleransi, sebagai nilai dasar dalam kebhinekaan. Penyebaran nilai kebangsaan menghadapi tantangan; fanatisme, tingkat pendidikan, sikap apatis para agent of change dan kepentingan kelompok. Solusi dan cara yang ditawarkan adalah edukasi formal dan informal serta mengoptimalkan teknologi informasi dan mereka berperan menjadi agen perubahan didalamnya
INISIASI PEMBENTUKAN COMMUNITY PARENTING PADA DESA MIGRAN PRODUKTIF LAMPUNG TIMUR Ani Agus Puspawati; Eko Budi Sulistio; Dewie Brima Atika; Dodi Faedlulloh
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 2, No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v2i3.256

Abstract

Pembentukan community parenting pada Desa Migran Produktif Lampung Timur bertujuan untuk 1) Membangun kesadaran pentingnya community parenting; 2) Membangun kolaborasi dan kerjasama stakeholder. Metode yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan: 1) Analisis situasi dilakukan melalui studi pustaka dan studi lapangan; 2) Intervensi objek dilakukan dengan ceramah, FDG dan pendampingan; 3) Evaluasi dan Refleksi secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif nilai rata-rata peserta sebelum dilaksanakan kegiatan adalah 70,19 dan mengalami kenaikan menjadi 80,31 setelah dilaksanakan kegiatan pelatihan. kegiatan pengabdian ini mampu memberikan dampak positif secara kognitif terhadap pengetahuan tentang kolaborasi dalam community parenting. Sedangkan dari sisi afektif peserta menghasilkan komitmen untuk mendukung upaya pembentukan community parenting di Desa Jepara sesuai program Desa Migran Produktif