Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

HUBUNGAN KADAR HB, PERAWATAN LUKA DAN DM TERHADAP KEJADIAN INFEKSI LUKA OPERASI (ILO) PADA PASIEN POST SC DI RSUD H. BADARUDDIN KASIM TANJUNG Dewi, Ratih Kartika; Kabuhung, Elvine Ivana; Hidayah, Nurul
Jurnal Anestesi Vol. 2 No. 1 (2024): Januari : Jurnal Anestesi
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/anestesi.v2i1.773

Abstract

One of the patient safety indicators related to medical treatment of surgical wound infection is the main complication experienced by hospitalized patients, the determinants of the cause of surgical wound infection (ilo) post sectio caesaria are DM sufferers, wound care and HB levels Objective: determine hb levels, wound care and DM related to the incidence of surgical wound infection in post sc patients at H. Badaruddin Kasim Tanjung Hospital. The quantitative research method with the research design design carried out is a retrospective, retrospective observational study. The total population of 40 post-SC mothers in 2022 in September - December, total sampling technique. The data was analyzed using the Chi Square test. The results of the study found that there was a relationship between hb levels and ILO incidence in post sc patient respondents, p values = 0.001 and ? = 0.05, p < ?, there was a relationship between wound care and ILO events in post sc patient respondents, p values = 0.000 and ? = 0.05, p < ? and there was a relationship between dm and ILO events, p values = 0.000 and ? = 0.05, p < ?.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Cakupan Kunjungan Bayi dan Balita di Posyandu Desa Pasar Senin Kabupaten Hulu Sungai Utara Sasmita, Kartika Yulandari; Kabuhung, Elvine Ivana; Hidayah, Nurul
Health Research Journal of Indonesia Vol 1 No 6 (2023): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v1i6.224

Abstract

Pendahuluan: Permasalahan kesehatan ibu dan anak, bayi ataupun balita, dapat dideteksi secara dini dengan adanya kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan, seperti Posyandu atau Puskesmas. Adanya kunjungan tersebut kesehatan ibu dan anak dapat dipantau, dan diberi pelayanan kesehatan seoptimal mungkin. Banyak faktor menjadi penyebab rendahnya cakupan kunjungan bayi dan balita terhadap tindakan Ibu dalam memanfaatkan posyandu diantaranya adalah faktor dukungan suami, peran kader kesehatan, akses ke Posyandu dan pengetahuan Ibu. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan rendahnya cakupan kunjungan bayi dan balita di Posyandu Desa Pasar Senin Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode: Jenis penelitian survey analitic dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah ibu yang mempunyai bayi atau balita berkunjungan ke Posyandu di Desa Pasar Senin pada bulan Januari tahun 2023 berjumlah 46 orang, menggunakan teknik quota sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner dan lembar ceklist, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Terdapat hubungan antara dukungan suami (p=0,034<0,05), peran kader kesehatan (p=0,000<0,05) dan pengetahuan ibu (p=0,008<0,05) dengan cakupan kunjungan bayi dan balita di Posyandu. Tidak terdapat hubungan antara akses ke Posyandu dengan cakupan kunjungan bayi dan balita di Posyandu Desa Pasar Senin (p=0,611>0,05). Kesimpulan: Dukungan suami, peran kader kesehatan dan pengetahuan ibu memiliki peran penting dalam meningkatkan cakupan kunjungan bayi dan balita di Posyandu. Oleh karena itu diharapkan bidan desa dan kader kesehatan selalu memberikan informasi tentang pentingnya posyandu dan juga menganjurkan melibatkan keluarga terutama suaminya, sehingga ibu rutin melakukan kunjungan dalam memelihara kesehatan Ibu, serta mengetahui tumbuh kembang bayi dan balita.
Efektivitas Terapi Rendam Kaki dengan Air Hangat dan Serai Terhadap Tekanan Darah Ibu Hamil Hipertensi Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kintap Rina; Kabuhung, Elvine Ivana; Mariana, Frani
Health Research Journal of Indonesia Vol 1 No 6 (2023): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v1i6.244

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi dalam kehamilan adalah hipertensi yang terjadi saat kehamilan berlangsung dan biasanya pada bulan terakhir kehamilan atau lebih setelah 20 minggu usia kehamilan, tekanan darah mencapai 140/90 mmHg. Penanganan tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat dilakukan dengan secara nonfarmakologi yaitu terapi rendam kaki dengan air hangat dan serai. Tujuan: Mengetahui efektivitas terapi rendam kaki dengan air hangat dan serai terhadap tekanan darah ibu hamil yang mengalami hipertensi di wilayah kerja UPT. Puskesmas Kintap. Metode: Penelitian ini menggunakan quasy exsperimental dengan pendekatan pretest-posttest equivalent control group design. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 34 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 17 responden kelompok intervensi dan 17 responden kelompok kontrol dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa karakteristik responden dan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji mann whitney test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Terdapat efektivitas terapi rendam kaki dengan air hangat dan serai terhadap tekanan darah ibu hamil yang mengalami hipertensi di wilayah kerja UPT. Puskesmas Kintap (p value 0,026). Kesimpulan: Terapi rendam kaki hangat dan serai lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah pada ibu hamil yang mengalami hipertensi daripada terapi rendam kaki dengan air hangat saja.
Hubungan KEK dan Riwayat ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting di UPTD Puskesmas Rawat Inap Halong Jannah, Meftahul; Kabuhung, Elvine Ivana; Hidayah, Nurul
Health Research Journal of Indonesia Vol 1 No 6 (2023): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v1i6.245

Abstract

Pendahuluan: Stunting di UPTD Puskesmas Rawat Inap Halong pada tahun 2022 sampai bulan agustus13,47%. Stunting merupakan masalah yang terjadi karena jarak kehamilan terlalu dekat, postur tubuh ibu (pendek), usia saat hamil terlalu tua, terlalu muda berisiko melahirkan bayi dengan BBLR, melahirkan terlalu banyak, serta asupan nutrisi yang kurang selama masa kehamilan. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan kekurangan energi kronis (KEK) dan riwayat ASI eksklusif dengan kejadian stunting. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan rancangan survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data yang diambil merupakan data sekunder yang berasal dari kohort/register. Hasil: Berdasarkan penelitian hasil analisis univariat kategori KEK sebanyak 31 orang (22%) dan kategori riwayat ASI eksklusif 65 orang (46,1%). Analisis Bivariat menggunakan uji chi square (CI=95%, α=0,05). Hasil penelitian ada hubungan KEK dan riwayat ASI ekslusif dengan kejadian stunting. Kesimpulan: Ada Hubungan Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan ASI eksklusif dengan kejadian stunting
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Usia Muda di Wilayah Kerja Puskesmas Bumi Makmur Herliyani, Herliyani; Ningrum, Novalia Widiya; Kabuhung, Elvine Ivana
Health Research Journal of Indonesia Vol 2 No 1 (2023): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v2i1.285

Abstract

Pendahuluan: Pernikahan usia muda adalah pernikahan yang berlangsung pada umur dibawah usia 18 tahun baik anak laki-laki maupun perempuan. Pernikahan dini adalah pernikahan pada remaja di bawah usia 19 tahun yang belum siap untuk melaksanakan pernikahan. Ada beberapa hal yang di temui di wilayah kerja Puskesmas Bumi Makmur yang menyebabkan pernikahan anak menjadi hal yang sulit untuk ditekan. Hal pertama adalah rendahnya tingkat pendidikan. Tujuan : mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan usia muda di wilayah kerja puskesmas Bumi Makmur. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan cross sectional yang betujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan usia muda. Hasil : Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar responden beragam islam sebanyak 57 orang (83,8%), berpendidikan dasar sebanyak 33 orang (48,5%), berpengetahuan kurang sebanyak 33 orang (48,5%), menikah di bawah usia 20 tahun sebanyak 35 orang (51,5%). Kesimpulan : Ada hubungan Pendidikan (p = 0,000) dan pengetahuan (p = 0,014) dengan pernikahan usia muda di wilayah kerja puskesmas bumi makmur. Tidak ada hubungan faktor agama dengan pernikahan usia muda di wilayah kerja puskesmas bumi makmur (p = 0,915).
Analysis of factors related to the high choice of injectable contraceptives by acceptors Setyabudhi, Mandhareta; Kabuhung, Elvine Ivana; Nuwindry, Iwan; Iswandari, Novita Dewi
Health Sciences International Journal Vol. 2 No. 2: August 2024
Publisher : Ananda - Health & Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71357/hsij.v2i2.34

Abstract

Background: Three-monthly injectable contraception is a contraceptive method that works by releasing the hormone progesterone into the bloodstream. The impact of using injectable contraception is that menstrual disorders are often found, and fertility is delayed by four to five months. In 2023, 37.3% of acceptors chose three-monthly contraceptive injections, 18.4% pills, 15.2% implants, 14.2% monthly injections, 8.6% intrauterine device, 6.1% condoms, and tubectomy of 0.4%. Objective: Analysis of factors related to the high choice of injection contraceptives by acceptors. Method: Quantitative analytical survey research with a cross-sectional approach was conducted to assess age groups, education levels, parity, level of knowledge, and attitudes in choosing injectable contraception. Data were collected using a questionnaire and analyzed using the Chi-square and Fisher's exact tests. Results: The largest number of contraceptive acceptors were 20 people of early childbearing age, 26 people with elementary and middle school education, 27 people with multipara, 22 people with good knowledge, and 30 people with a positive attitude. The choice of contraceptive device is related to age (p=0.021), education level (p=0.021), parity (p=0.017), level of knowledge (p=0.009), and attitude (p=0.024) of the acceptor. Conclusion: Age, education level, parity, level of knowledge, and attitudes are factors that influence the choice of injectable contraceptive acceptors.
Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Puteri Di SMAN 1 Kelumpang Tengah Aspihani, Gt. Maryam; Kabuhung, Elvine Ivana; Ulfa, Ika Mardiatul
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): November : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v3i3.2129

Abstract

The large incidence of anemia cases in female students shows that there is still a lack of iron (Fe) nutrient consumption in adolescent girls. The onset of anemia can be caused by the intake of the wrong diet, irregular and unbalanced with the adequacy of nutritional sources needed by the body. The purpose of the study was to determine the relationship between diet and the incidence of anemia in adolescent girls. Analytical survey research method with cross sectional approach. The sample in this study used a total sampling of 46 people. Data collection comes from primary data, namely the results of questionnaires analyzed using the chi square test. The results of the study were mostly adolescents with poor diet as many as 21 people (45.7%), adolescent girls with anemia as many as 24 people (52.2%). There is a relationship between diet and the incidence of anemia in adolescent girls (p value = 0.000<0.05). The conclusion of this study is that food consumed by adolescent girls does not have the number of calories and nutrients that are in accordance with needs such as carbohydrates, fats, proteins, vitamins, minerals, fiber and water so that their nutritional status cannot be fulfilled so that it can cause anemia.
Pengolahan Rebusan Daun Sirih (REDARIH) sebagai Upaya Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi Wanita Anjelaveronika, Anjelaveronika; Kabuhung, Elvine Ivana; Dona, Sismeri
Faedah : Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 4 (2024): Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/faedah.v2i4.1068

Abstract

Reproductive organs are sensitive organs and require special care. Good care in maintaining the cleanliness of reproductive organs is beneficial in maintaining reproductive health. Maintaining the health of reproductive organs begins with maintaining personal hygiene, including vaginal hygiene which aims to keep the vagina clean, normal, healthy and free from the possibility of diseases including vaginal discharge. The use of boiled betel leaf water for women of childbearing age who experience symptoms of vaginal discharge has almost all had an effect on decreasing. The problems found in Sungai Tabuk Kota Village RT 03 & RT. 04, based on the results of the study, are the low knowledge of women about reproductive health and many women who do not care about the cleanliness of their own reproductive organs. One of the successes of community service activities is teaching the community to make boiled betel leaves by maintaining reproductive hygiene. The implementation of this service is by teaching mothers how to process boiled betel leaves (REDARIH) to maintain reproductive health. The target is all women of productive age to menopause in RT 03 & 04 in Sungai Tabuk Kota Village. The implementation of this program was carried out on Monday, August 19, 2024 at PAUD Ceria RT. 04 Tabuk River, Banjarmasin City at 10:00 WITA – finished. This activity was attended by community leaders, coordinating midwives, village midwives, health workers from the Health Center (program holders), village midwives, integrated health post cadres, mothers of productive age to menopause, mentors and also midwifery students.
Pengaruh Edukasi Kesehatan Pranikah Terhadap Pengetahuan Wanita Dalam Menyiapkan Kehamilan Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin Ayu Fitri Ani; Elvine Ivana Kabuhung; Putri Yuliantie; Rabia Wahdah
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i1.189

Abstract

Menurut WHO AKI adalah kematian selama kehamilan hingga dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kematian. WHO juga mencatat 40% ada terjadinya kematian ibu di negara berkembang yang berkaitan dengan KEK. Berdasarkan Profil Dinkes di Provinsi Kalimantan Selatan pada 2021 yaitu terdapat 14,2% sasaran ibu hamil KEK. Data di kota Banjarmasin tahun 2021 terdapat 534 orang ibu hamil 12,0% yang mengalami kejadian KEK. Jumlah catin dengan data tertinggi adalah di Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin dengan jumlah 184 tahun 2023 dan puskesmas urutan ke 7 dengan jumlah KEK terbanyak di Banjarmasin. Untuk mengetahui pengaruh edukasi Kesehatan pranikah terhadap pengetahuan Wanita dalam menyiapkan kehamilan sehat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin. Metode pra eksperimen dengan rancangan one group pretest-postest. Populasinya adalah Wanita pranikah di wilayah kerja Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 35 orang. Instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Pengetahuan responden sebelum diberikan edukasi Kesehatan terdapat pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 34 responden (97,1%). Setelah diberikan edukasi Kesehatan terjadi peningkatan pengetahuan kategori baik yaitu sebanyak 35 responden (100%). Uji Wilcoxon Signed Rank Test di dapatkan hasil p value=0,000 (<0,05), yang artinya ada pengaruh edukasi Kesehatan pranikah terhadap pengetahuan. Terdapat adanya pengaruh edukasi Kesehatan pranikah terhadap pengetahuan Wanita dalam menyiapkan kehamilan sehat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Andai Banjarmasin
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ENDOMETRIOSIS DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2023 Rhomadiyah, Vitayatun; Kabuhung, Elvine Ivana; Hidayah, Nur; Zulliati, Zulliati
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 11, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v11i1.4624

Abstract

Latar Belakang: Data insidensi dan prevalensi endometriosis di Indonesia belum pasti akibat minimnya studi. RSUD Dr. Soetomo Surabaya mencatat angka kejadian endometriosis sebesar 37,2% pada wanita infertil, sedangkan RSCM mencatat 69,5% pasien sulit hamil. Studi di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado menunjukkan rentang usia 36-45 tahun sebagai kelompok terbanyak (50%). Studi pendahuluan di RSUD Ulin Banjarmasin menemukan 242 kasus baru endometriosis pada 2022 dengan 461 kunjungan, meningkat pada 2023 menjadi 388 kasus baru dengan 1.093 kunjungan.Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kejadian endometriosis di RSUD Ulin Banjarmasin.Metode: Penelitian kuantitatif non-eksperimental ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 255 responden, dianalisis menggunakan uji chi-square.Hasil: Analisis univariat menunjukkan pasien endometriosis terbanyak berada pada kategori usia wanita usia subur (71,0%), multigravida (75,7%), dan obesitas (64,3%). Uji statistik menunjukkan hubungan signifikan antara paritas (p=0,001) dan usia (p=0,000) dengan kejadian endometriosis, sedangkan obesitas tidak menunjukkan hubungan signifikan (p=0,081).Simpulan: Terdapat hubungan signifikan antara paritas dan usia dengan kejadian endometriosis, namun tidak terdapat hubungan signifikan antara obesitas dengan kejadian endometriosis di RSUD Ulin Banjarmasin. Kata kunci: endometriosis, paritas, usia, obesitas