Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Leuit and prohibition forest: Indigenous knowledge of an Urug community resilience Bahagia Bahagia; Fachrudin Majeri Mangunjaya; Rimun Wibowo; Zulkifli Rangkuti; Muhammad Azhar Alwahid
Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Vol 7, No 2 (2020): September
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hsjpi.v7i2.33055

Abstract

This research aimed to investigate the function of leuit and prohibition forest based on indigenous knowledge of Urug people for combating climate change toward community resilience. The research method used an ethnographic qualitative approach. This method was related to local cultural, ritual, and traditional communities, the data collected through in-depth interviews, observation, and documentation. The selection of sample as informant exert purposive sampling technique. The result is probed meticulously through triangulation technique and triangulation sources. The result shows that traditional storage (leuit) has a role in confronting climate change and disaster and life perturbance for achieving community resilience. Another finding is Urug people create a prohibition forest. The impact is the wood can rescue from damage. The community can fight climate change, get adequate water, and environment preservation.
Learning Design Cooperative Learning Inside-Outside Circle in Indonesian Language Lessons at Madrasah Ibtidaiyah: A Literature Review Iin Herlina; Agus Suryana; Muhamad Azhar Alwahid
Tarbiatuna: Journal of Islamic Education Studies Vol 2 No 2 (2022): Tarbiatuna:  Journal of   Islamic Education Studies
Publisher : PKP Pusat Jurnal LPPM IAi Nasional Laaroiba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.428 KB) | DOI: 10.47467/tarbiatuna.v2i2.1097

Abstract

The writing of this article aims to find out the design of the inside-outside circle cooperative learning learning design, namely, 2. The advantage of the Inside Outside Circle technique is that there is a clear structure and allows students to share with different partners briefly and regularly. In addition, students work with fellow students in a cooperative atmosphere and have many opportunities to process information and improve communication skills. The steps for the design of the inside-outside circle cooperative learning technique in Indonesian lessons are that half of the students form a small circle facing out, the other half form a large circle facing in, students facing each other share information simultaneously, students who are in the outer circle rotate then share information with their (new) friends in front of them, and so on.This research method uses the library method by analyzing various books and journals related to the application of the Inside-Outside Circle cooperative learning technique. The conclusions concluded that: 1. learning techniques with the system of inner and outer circles (Inside-Outside Circle) where students share information with each other at the same time with different pairs briefly and regularly.2. The advantage of using the IOC method is that students will easily get different and varied information at the same time. Meanwhile, the steps for implementing the inside-outside circle cooperative learning design in Indonesian lessons are: as follows: 1) The first step, half the class stands in a small circle and faces out. 2) The second step, the other half of the class forms a circle outside the first circle and faces inward. 3) The third step, then two students in pairs from small and large circles share information. This information exchange can be done by all partners at the same time. 4) The fourth step, students in the small circle stay in place, while students in the large circle move one or two steps clockwise, so that each student gets a new partner. 5) The last step, it is the turn of students who are in the big circle to share information. And so on. Keywords: cooperative learning, Inside Outside Circle, Indonesian Lesson, speaking skills
Building Pro-Social Behavior in Nursery Student Endin Mujahidin; Bahagia Bahagia; Rimun Wibowo; Zulkifli Rangkuti; M Azhar Alwahid; Kartiwi Siswanty
Jurnal Basicedu Vol 5, No 4 (2021): August Pages 1683- 3000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1009

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan cara menumbuhkan perilaku sosial pada anak sekolah di Taman kanak-kanak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan luar dan dalam dapat membentuk perilaku sosial siswa mulai dari siswa akan memahami keterbatasan alat permainan sehingga rela untuk mengantri, siswa juga bisa bekerjasama dan menjalin interaksi sosial melalui permainan. Temuan lain yaitu untuk menjalin interaksi sosial maka guru mengatur posisi tempat duduk siswa membentuk huruf U sehingga interaksi guru dan siswa serta antar siswa bisa dilakukan. Kemudian, dalam menjalin hubungan sosial antar siswa maka kerja kelompok diberikan oleh guru sehingga mereka bisa bekerjasama. Disamping itu, market day sebagai salah satu cara yang dapat membentuk nilai-nilai sosial pada siswa mulai dari negosiasi sosial, komunikasi, interaksi sosial, dan kepedulian sosial. Bahkan sebagai cara untuk membentuk jiwa entrepreneurship semenjak usia dini. Temuan terakhir yaitu siswa diajrkan untuk hidup harus saling tolong menolong dan saling berbagi. Caranya yaitu guru memotivasi siswa untuk memberikan makanan yang mereka bawa dari rumah ketika ada teman yang lain yang tidak membawa. Siswa ada yang membawakan untuk teman dan guru sehingga diharapkan dapat membentuk perilaku sosial yang baik. Agama juga diajarkan untuk mengatur perilaku sosial anak sehingga anak-anak baik secara sosial dana agama
Pengembangan Media Pembelajaran  Berbasis Video  Model Addie di SMA Citra Nusa Cibinong Bogor Azhar Alwahid; Agus Suryana
Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam Vol 20 No 2 (2021): Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah IAI Nasional Laa Roiba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.878 KB) | DOI: 10.47467/mk.v20i2.513

Abstract

This study aims to develop a model of learning media development in Civics lessons in high school. This development research using the ADDIE model (analysis, design, development, implementation, and evaluation). The resulting product is a video-based learning media on Civics subjects at SMA Citra Nusa Cibinong. This media was developed through the stages of analysis, design, development, implementation, and evaluation. The media component developed is a learning video based on the main theme that is adjusted to the core competencies and basic competencies in the syllabus for Civics subjects. All of these learning videos are implemented through a project based learning learning system, with the following learning steps: Opening the lesson with a challenging question (start with the big question), Planning a project (design a plan for the project), Arranging an activity schedule (create a schedule), Supervise the course of the project (monitor the students and the progress of the project), Assessment of the resulting product (assess the outcome), Evaluation (evaluate the experience). At the end of the learning process, the Civics teacher and students reflect on the activities and results of the projects that have been carried out.
Stimulating Agriculture Education in Early Chilhood Bahagia Bahagia; Rimun Wibowo; Leni Muniroh; Muhamad Azhar Alwahid
Journal on Teacher Education Vol. 4 No. 4 (2023): Journal on Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jote.v4i4.16403

Abstract

Generasi pemuda pertanian dalam keadaan gawat darurat sebab regenerasi petani gagal terlaksana. Sementara pembangunan pertanian tidak mungkin terlupakan ditengah-tengah kebutuhan pangan, sayuran dan buah harus terpenuhi. Sebagai negara pertanian maka pertanian harus tetap berlanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan berbagai stimulant yang bias digunakan untuk mendorong generasi pemuda pertanian agar mau berkecimpung dalam dunia pertanian. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif yang bersifat descriptive dengan pendekatan studi literature. Pendekatan ini bermaksud untuk mengumpulkan berbagai literature yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa cara yang digunakan untuk menanamkan jiwa pembanggunan pertanian diantaranya siswa diberikan film tentang pertanian sehingga siswa merasakan langsung dan melihat sehingga bisa menjadi bagian dari perilaku suatu saat nanti. Selain itu, anak-anak sebaiknya diberikan pendidikan pertanian semenjak dini disekolah sehingga perilaku bertani akan ternam dikemudian hari kepada anak. Sekaligus dilakukan oleh keluarga dirumah seperti berkebun.
Disaster Education for Mitigate Nature Disaster at School Bahagia Bahagia; Rimun Wibowo; Leni Muniroh; Muhamad Azhar Alwahid
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana alam termasuk banjir, perubahan iklim, longsor, dan bencana angin topan masih belum bias diatasi dalam kehidupan manusia. Hal tersebut berdampak buruk termasuk masalah sosial dan ekonomi sebab bencana alam berdampak terhadap kehilangan harta. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan beberapa aspek bencana pendidikan untuk mitigasi bencana ekologis yang meliputi simulasi bencana, kurikulum, dan peningkatan laju pengetahuan dan keterampilan siswa. Metode yang digunakan adalah literature review dimana beberapa literatur dari berbagai sumber dikumpulkan dan mencoba untuk membuat beberapa kesimpulan dan melakukan perbandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simulasi dalam bencana mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk lebih waspada saat terjadi bencana karena siswa terlibat dalam tindakan nyata untuk mitigasi bencana. Selain itu, sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mitigasi bencana karena merupakan tempat untuk memiliki pengetahuan, materi, dan komunikasi serta transformasi pengetahuan. Meski harus didukung oleh guru yang memiliki keterampilan untuk membuat siswa lebih paham tentang materi kebencanaan serta dorongan dari orang tua di rumah. Terlebih lagi, sekolah harus meningkatkan pengetahuan siswa karena mendorong kesadaran siswa. Pada saat tingkat kesadaran dapat meningkat, hal itu berdampak pada pelepasan tindakan untuk menghadapi bencana
Pengaruh Promosi dan Fasilitas Terhadap Minat Kuliah di Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor Muhammad Faishal Hidayat; Muhamad Azhar Alwahid; Agus Suryana
Transformasi Manageria:   Journal of Islamic Education Management Vol 4 No 1 (2024): Transformasi Manageria: Journal of Islamic Education Management (inPress)
Publisher : PKP Fakultas Syariah LPPM IAI Nasional Laa Roiba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/manageria.v4i1.6574

Abstract

The interest in pursuing higher education is influenced by various factors, including promotional activities conducted by universities and the academic facilities offered. This study aims to analyze the effects of promotions and facilities on the interest in higher education at the Faculty of Islamic Studies, Ibn Khaldun University (UIKA) Bogor, and examine whether promotions and facilities collectively influence the interest in higher education. The research employs a quantitative approach with multiple linear regression analysis. The population comprises active students of the Faculty of Islamic Studies, UIKA Bogor, with a sample of 75 respondents. The findings indicate that both promotions and facilities significantly and collectively influence the interest in higher education by 63.7%. Facilities have a greater influence, with each 1% increase in facilities leading to a 49.2% increase in the interest in higher education. Meanwhile, each 1% increase in promotions increases the interest in higher education by 29.3%.
Building Pro-Social Behavior in Nursery Student Mujahidin, Endin; Bahagia, Bahagia; Wibowo, Rimun; Rangkuti, Zulkifli; Alwahid, M Azhar; Siswanty, Kartiwi
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1009

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan cara menumbuhkan perilaku sosial pada anak sekolah di Taman kanak-kanak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan luar dan dalam dapat membentuk perilaku sosial siswa mulai dari siswa akan memahami keterbatasan alat permainan sehingga rela untuk mengantri, siswa juga bisa bekerjasama dan menjalin interaksi sosial melalui permainan. Temuan lain yaitu untuk menjalin interaksi sosial maka guru mengatur posisi tempat duduk siswa membentuk huruf U sehingga interaksi guru dan siswa serta antar siswa bisa dilakukan. Kemudian, dalam menjalin hubungan sosial antar siswa maka kerja kelompok diberikan oleh guru sehingga mereka bisa bekerjasama. Disamping itu, market day sebagai salah satu cara yang dapat membentuk nilai-nilai sosial pada siswa mulai dari negosiasi sosial, komunikasi, interaksi sosial, dan kepedulian sosial. Bahkan sebagai cara untuk membentuk jiwa entrepreneurship semenjak usia dini. Temuan terakhir yaitu siswa diajrkan untuk hidup harus saling tolong menolong dan saling berbagi. Caranya yaitu guru memotivasi siswa untuk memberikan makanan yang mereka bawa dari rumah ketika ada teman yang lain yang tidak membawa. Siswa ada yang membawakan untuk teman dan guru sehingga diharapkan dapat membentuk perilaku sosial yang baik. Agama juga diajarkan untuk mengatur perilaku sosial anak sehingga anak-anak baik secara sosial dana agama
Building Pro-Social Behavior in Nursery Student Mujahidin, Endin; Bahagia, Bahagia; Wibowo, Rimun; Rangkuti, Zulkifli; Alwahid, M Azhar; Siswanty, Kartiwi
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1009

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan cara menumbuhkan perilaku sosial pada anak sekolah di Taman kanak-kanak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan luar dan dalam dapat membentuk perilaku sosial siswa mulai dari siswa akan memahami keterbatasan alat permainan sehingga rela untuk mengantri, siswa juga bisa bekerjasama dan menjalin interaksi sosial melalui permainan. Temuan lain yaitu untuk menjalin interaksi sosial maka guru mengatur posisi tempat duduk siswa membentuk huruf U sehingga interaksi guru dan siswa serta antar siswa bisa dilakukan. Kemudian, dalam menjalin hubungan sosial antar siswa maka kerja kelompok diberikan oleh guru sehingga mereka bisa bekerjasama. Disamping itu, market day sebagai salah satu cara yang dapat membentuk nilai-nilai sosial pada siswa mulai dari negosiasi sosial, komunikasi, interaksi sosial, dan kepedulian sosial. Bahkan sebagai cara untuk membentuk jiwa entrepreneurship semenjak usia dini. Temuan terakhir yaitu siswa diajrkan untuk hidup harus saling tolong menolong dan saling berbagi. Caranya yaitu guru memotivasi siswa untuk memberikan makanan yang mereka bawa dari rumah ketika ada teman yang lain yang tidak membawa. Siswa ada yang membawakan untuk teman dan guru sehingga diharapkan dapat membentuk perilaku sosial yang baik. Agama juga diajarkan untuk mengatur perilaku sosial anak sehingga anak-anak baik secara sosial dana agama
Peran guru terhadap pembatasan smartphone dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik kelas XII Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor Muzaki, Mohamad Fahri; Nawawi, Kholil; Alwahid, Muhamad Azhar
Idarah Tarbawiyah: Journal of Management in Islamic Education Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/itjmie.v6i2.18170

Abstract

The teacher's role in limiting smartphones is that teachers can take appropriate steps in regulating the use of smartphones used by students. One of the things that is hoped is to improve stuThe teacher's role in limiting smartphones is that teachers can take appropriate steps in regulating the use of smartphones used by students. One of the things that is hoped is to improve students' learning discipline. The objectives of conducting this research are: 1) To find out the implementation of smartphone restrictions at Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor, 2) To know the role of teachers in limiting smartphones carried out by students at Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor, 3) To know the role of teachers in improving students' learning discipline at Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor. The type of research used is qualitative with a descriptive approach. Data were collected using interview techniques by interviewing 4 teachers and verifying the data, triagulation was carried out by interviewing 5 students and the data obtained was analyzed using data reduction. The results of data analysis found 10 themes, namely: (1). Morning to evening (2). Teaching and learning activities (3). Student Affairs (4). Time restrictions (5). Learning strategies (6). Application of sanctions (7). Provide a positive example (8). Create rules (9). Building a learning environment (10). Teacher as guide. This smartphone restriction is considered to be able to improve the learning discipline of class also to help increase focus and discipline in learning. Abstrak Peran guru terhadap pembatasaan smartphone guru dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengatur penggunaan smartphone yang digunakan oleh peserta didik. Salah satu hal yang diharapkan ini untuk meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik. Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah: 1) Mengetahui pelaksanaan pembatasan smartphone di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor, 2) Mengetahui peran guru dalam pembatasan smartphone yang dilakukan peserta didik di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor, 3) Mengetahui peran guru dalam meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan dekriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dengan mewawancarai 4 guru dan memverifikasi data dilakukan triagulasi dengan mewawancarai 5 peserta didik dan data yang diperoleh dianalis menggunakan reduksi data. Hasil dari analisis data ditemukan 10 tema, yaitu: (1). Pagi sampai sore (2). Kegiatan belajar mengajar (3). Kesiswaan (4). Pembatasan waktu (5). Strategi pembelajaran (6). Penerapan sanksi (7). Memberikan teladan yang positif (8). Membuat aturan (9). Membangun lingkungan belajar (10). Guru sebagai pembimbing. Pembatasan smartphone ini dinilai dapat meningkatkan kedisiplinan belajar peserta didik kelas XII di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor dan guru berperan penting saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan merancang strategi pembelajaran yang efektif, dan peserta didik perlu memahami bahwa pembatasan smartphone ini bukan bertujuan untuk melarang sepenuhnya, tetapi juga untuk membantu dalam meningkatkan fokus dan kedisiplinan dalam belajar.