Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN DUAL DYNAMIC VIBRATION ABSORBER (DDVA)-DEPENDENT DALAM PEREDAMAN GETARAN PADA SISTEM UTAMA 2-DOF Machfuroh, Talifatim
SISTEM Jurnal Ilmu Ilmu Teknik Vol 12 No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.347 KB)

Abstract

Suatu sistem yang beroperasi dapat mengalami getaran yang berlebih jika gaya yang bekerja pada system tersebut mendekati frekuensi naturalnya. Getaran ini dapat dikurangi dengan menambahkan dynamic vibration absorber (DVA) pada system tersebut. Beberapa peneliti telah melakukan banyak penelitian terkait DVA dan penempatan dual DVA (DDVA) pada system utama. Pada penelitian ini dilakukan studi pengaruh penambahan DDVA-dependent terhadap respon getaran translasi dan rotasi pada system utama 2-dof. Penelitian ini dimulai dengan membangun prototype system getaran 2 DOF tanpa DDVA dan dengan DDVA. Dari Prototype tersebut kemudian dibuat persamaan gerak dan blok simulasi untuk mengetahui perubahan karakteristik getaran yang terjadi pada system utama. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa penempatan cantilever absorber DDVA-dependent pada ujung system dengan rI 1/10 mampu mereduksi getaran system utama dengan prosentase pengurangan pada frekuensi 12,78 Hz sebesar 94,1681 % untuk arah translasi dan 15,3878 % untuk arah rotasi. Perubahan rasio jarak dan rasio inersia massa absorber tidak mempengaruhi kemampuan DDVA-dependent dalam mengurangi getaran arah translasi.
Pengaruh Jarak Dan Waktu Electroplating Terhadap Laju Deposit dan Korosi Aluminium Alloy Machfuroh, Talifatim; Pradani, Yayi Febdia; Ghufron, Wildanul
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v9i1.32217

Abstract

Aluminium alloy lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan aluminium murni dikarenakan sifat aluminium murni yang lunak dan tidak kuat terhadap beban berat. Pada velg mobil aluminium yang digunakan yaitu aluminium yang dicampur dengan mangan lalu dikeraskan agar kuat menahan beban yang diterima. Penggunaan aluminium alloy diperlukan proses electroplating untuk menambah ketahanan korosi, nilai decorative, dan daya tahan gesek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak katoda-anoda dan waktu pelapisan pada electroplating terhadap laju deposit dan laju korosi aluminium alloy. Penelitian ini menggunakan eksperimen kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh terhadap laju deposit dan laju korosi aluminium alloy meskipun hasilnya tidak signifikan. Nilai laju deposit tertinggi pada kelompok electroplating dengan waktu pelapisan 30 menit dan jarak anoda-katoda 5 cm sebesar 65,1 x 10-5 gr/s, dan nilai laju deposit terendah pada kelompok electroplating dengan waktu pelapisan 60 menit dan jarak anoda-katoda 15 cm sebesar 24,1 x 10-5 gr/s. Nilai laju korosi tertinggi pada kelompok electroplating waktu pelapisan 60 menit dengan jarak anoda-katoda 5 cm sebesar 0,549 mm/year, kemudian nilai laju korosi terendah pada kelompok electroplating waktu pelapisan 30 menit dengan jarak anoda-katoda 15 cm sebesar 0,334 mm/year. Jarak katoda anoda secara parsial berpengaruh terhadap laju deposit dan laju korosi electroplating aluminium alloy.Kata kunci: Aluminium alloy; electroplating; jarak katoda-anoda;Aluminium alloy is more often used in daily life, than pure aluminium because of the soft, lightweight nature of pure aluminium. The aluminium used in the rims of cars mixed with manganese and then hardened to the weight received. Aluminium alloy required an electroplating process to enchane the durability of corrosion, structural value, dan propulsion. This study devoted to seing how distance of an anode catode and the time of extraction on electroplating the deposits and corrosion rates aluminium alloy. The study uses quantitative experiments. The results of these studies indicate an effect on deposits and corrosion rates of aluminium alloy eventhough the results are insignificants. The higher deposit rate on the electroplating with  coating 30 minutes and distance catoda anoda 5 cm is 65,1 x 10-5 gr/s, and the lowest deposit rates on the electroplating with coating 60 minutes and distance catoda anoda 15 cm is 24,1 x 10-5 gr/s. The higher corrosion rate on the electroplating with time coating 60 minutes and distance catoda anoda 5 cm is 0,549 mm/year, and the lowest corrosion rate on the elctroplating with coating 30 minutes and distance catoda anoda 15 cm is 0,334 mm/year. Distance from catoda anoda partial affects of deposit rates and corrosion rates electroplating aluminium alloy.Keywords : Aluminium alloy; distance of catoda anoda; electroplating;  DAFTAR RUJUKANDjunaidi, R., N, S. Z., & Yakub, H. (2018). Analisa Pengaruh Jarak Katoda Anoda Pada Elektroplating Aluminium Terhadap Laju Korosi. TEKNIKA, 145-159.Gunawan, S. (2017). Efek Perlakuan Panas Aging Terhadap Kekerasan Dan Ketangguhan Impak Paduan Aluminium Aa 514.0. TRaKSi 16(1), 42-50.Jamaluddin. (2019). Pengaruh Ketebalan Elektroplating Menggunakan Nikel dan Krom pada Aluminium Alloy 2024 terhadap Laju Korosi. 42-49.Mulyadi, A. T. (2018). Pengaruh Variasi Waktu Elektroplating Tembaga , Nikel Dan Tembaga – Nikel – Ferro Terhadap Laju Korosi Pada Baja Karbon Rendah. Skripsi, 1-37.Randhiko, A. H., & Umardani, Y. (2018). Pengaruh Post Welding Heat Treatment (PWHT) T6 pada Aluminium Alloy 6061-O dan Pengelasan Longitudinal Tungsten Inert Gas terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro. Jurnal Teknik Mesin 2(3), 167-174.Saefulloh, Iman, dkk. (2017). Studi Analisa Kuat Arus Proses Elektroplanting Dengan Pelapis Nikel Cobalt Terhadap Kekerasan, Keahanan Korosi, dan Penambahan Tebal Baja Karbon Rendah ST 41. Jurnal Teknik Mesin Untirta, 3 (2).Utomo, R. B., & Alva, S. (2017). Sudi dan Karakterisasi Laju Korosi Logam Aluminium dengan Pelapisan Membran Sol-Gel. Teknik Mesin, 191-198..
Pengujian Tarik pada Pengelasan Kampuh U-Ganda dengan Variasi Ayunan Elektroda dan Kuat Arus Machfuroh, Talifatim
ROTASI Vol 23, No 3 (2021): VOLUME 23, NOMOR 3, JULI 2021
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/rotasi.23.3.64-70

Abstract

Shielded Metal Arc Welding (SMAW) adalah pengyambungan logam dengan memanaskan logam menggunakan busur diantara elektroda tertutup dan logam. Tujuan dari dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi ayunan elektroda dan kuat arus pada pengelasan SMAW dengan kampuh U-ganda terhadap kekuatan tarik baja ST 41. Variasi ayunan yang digunakan pada penelitian ini adalah ayunan spiral dan segitiga. Sedangkan variasi arus yang digunakan adalah 80 A, 90 A, dan 100 A. pada proses pengelasan, kampuh yang digunakan adalah kampuh U ganda dan elektroda yang digunakan jenis elektroda E6013 dengan diameter 3,2 mm. Dari hasil dan pembahasan pada penelitian ini didapatkan bahwa variasi ayunan gerakan elektroda dan kuat arus berpengaruh terhadap kekuatan tarik hasil pengelasan SMAW kampuh U ganda pada baja ST41. Hasil uji tarik pada pengelasan ayunan segitiga, variasi arus 90 A  memiliki nilai kekuatan tarik dan tegangan luluh yang paling tinggi diantara kelompok variasi arus pengelasan lainnya yaitu sebesar 46.95 kgf/mm² dan 30.77 kgf/mm². Pada pengelasan dengan gerakan elektroda alur spiral, variasi kelompok 80 A mempunyai nilai kekuatan tarik dan tegangan luluh yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok variasi arus 90 A, 100 A serta kelompok raw material yaitu sebesar yaitu sebesar 45,71 kgf/mm2 dan 28,78 kgf/mm2.
Penentuan Titik Pengambilan Objek Secara Otomatis Untuk Asisten Robot Ahli Bedah Pada Sistem KNN Aini, Fica Aida Nadhifatul; Monasari, Ratna; Puspitasari, Etik; Amalia, Zakiyah; Machfuroh, Talifatim; N. R., Siti Duratun
ROTASI Vol 26, No 2 (2024): VOLUME 26, NOMOR 2, APRIL 2024
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/rotasi.26.2.1-7

Abstract

Technological developments will gradually be able to replace the role of human work. One of the most interesting primary functions of humans is the eye. Object recognition is the main point in technology to identify objects in images or videos. This research implements surgical tool detection to determine the retrieval point on the robotic arm. The surgical tool detection method used is to separate the object from the background using the OpenCV library. First, convert the image to HSV (Hue Saturation Value). Second, look for the threshold of the HSV image which has been separated by channels. This is done to obtain sharp image contrast. Next, contour detection for each object. The retrieval points are obtained from moment calculations by contour. The experimental results showed that the center point could be detected well even if the position of the surgical tool was changed.
PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN DAN MEDIA PENDINGINAN PADA PROSES FLAME HARDENING TERHADAP NILAI KEKERASAN PADA BAJA S45C Machfuroh, Talifatim; Lostari, Aini; Ulum, Miftahul; Pramartaningthyas, Ellys Kumala
Otopro Vol 20 No 1 Nov 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/otopro.v20n1.p1-6

Abstract

Sprocket is one of the main components in two-wheeled vehicles that transfer the rotary force from the engine to the rear wheels of the motorcycle. Because of this main function, the sprocket wears out faster due to friction between the chain and the sprocket. Therefore, a heat treatment process is needed to improve the mechanical properties of steel to make it more resistant to friction. Based on this background, this research focuses on the effect of temperature and cooling media on the hardness level of the material that receiving heat treatment in the form of flame hardening. The material used is S45C steel. The heat treatment process is carried out on steel with heating temperatures of 750º C and 850º C. After being heated, the steel will be quenched quickly with cooling media in the form of fresh water and turalic oil 48 ISO VG 46. Next, the hardness analysis process is carried out on the test object. From the results of the hardness test, it was found that the highest average hardness value was produced by the test object which underwent a flame hardening process at a temperature of 850 oC with fresh water cooling medium, which was 335.333 HB. Fresh water cooling media tends to produce higher hardness values ​​than turalic oil. This is because the cooling rate of fresh water is faster than oil.
Pemasangan Listrik Baru dan Lampu Taman Otomatis di Pos PAUD Kasih Bunda Cemorokandang Amalia, Zakiyah; Khabib, Achsanul; Machfuroh, Talifatim; Rosady, Siti Duratun Nasiqiati; Aini, Fica Aida Nadhifatul; Farida, Nike Nur; Rohman, Fatkhur
Sewagati Vol 8 No 6 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i6.2264

Abstract

Pos PAUD Kasih Bunda adalah salah satu Pos PAUD yang ada di Kota Malang. Lokasi Pos PAUD Kasih Bunda yang berada di sekitar kebun, kadang membuat guru merasa kurang nyaman karena banyak hewan liar yang berkeliaran di sekitar saat malam hari. Selain itu, sumber listrik Pos PAUD Kasih Bunda juga masih tergabung dengan Balai RW, sehingga menyulitkan pengelola Pos PAUD untuk mengatur biaya operasional dan tidak bisa mengajukan penurunan tarif dasar listriknya. Pemasangan lampu taman otomatis di depan sekolah dan di sudut-sudut taman sekolah yang masih gelap membuat guru merasa nyaman ketika perlu mengerjakan kegiatan yang menunjang pengembangan sekolah hingga larut malam. Lampu taman otomatis ini juga menyala mulai ketika intensitas cahaya rendah ketika sore hari tiba. Pemasangan listrik baru atas nama Pos PAUD Kasih Bunda sendiri juga mempermudah pengelola untuk mengatur biaya operasional. Listrik baru dan lampu taman otomatis telah berkerja dengan baik dan bekerja sesuai dengan yang diinginkan.
Pengaruh Jarak Dan Waktu Electroplating Terhadap Laju Deposit dan Korosi Aluminium Alloy Machfuroh, Talifatim; Pradani, Yayi Febdia; Ghufron, Wildanul
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha Vol. 9 No. 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jptm.v9i1.32217

Abstract

Aluminium alloy lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan aluminium murni dikarenakan sifat aluminium murni yang lunak dan tidak kuat terhadap beban berat. Pada velg mobil aluminium yang digunakan yaitu aluminium yang dicampur dengan mangan lalu dikeraskan agar kuat menahan beban yang diterima. Penggunaan aluminium alloy diperlukan proses electroplating untuk menambah ketahanan korosi, nilai decorative, dan daya tahan gesek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak katoda-anoda dan waktu pelapisan pada electroplating terhadap laju deposit dan laju korosi aluminium alloy. Penelitian ini menggunakan eksperimen kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh terhadap laju deposit dan laju korosi aluminium alloy meskipun hasilnya tidak signifikan. Nilai laju deposit tertinggi pada kelompok electroplating dengan waktu pelapisan 30 menit dan jarak anoda-katoda 5 cm sebesar 65,1 x 10-5 gr/s, dan nilai laju deposit terendah pada kelompok electroplating dengan waktu pelapisan 60 menit dan jarak anoda-katoda 15 cm sebesar 24,1 x 10-5 gr/s. Nilai laju korosi tertinggi pada kelompok electroplating waktu pelapisan 60 menit dengan jarak anoda-katoda 5 cm sebesar 0,549 mm/year, kemudian nilai laju korosi terendah pada kelompok electroplating waktu pelapisan 30 menit dengan jarak anoda-katoda 15 cm sebesar 0,334 mm/year. Jarak katoda anoda secara parsial berpengaruh terhadap laju deposit dan laju korosi electroplating aluminium alloy.Kata kunci: Aluminium alloy; electroplating; jarak katoda-anoda;Aluminium alloy is more often used in daily life, than pure aluminium because of the soft, lightweight nature of pure aluminium. The aluminium used in the rims of cars mixed with manganese and then hardened to the weight received. Aluminium alloy required an electroplating process to enchane the durability of corrosion, structural value, dan propulsion. This study devoted to seing how distance of an anode catode and the time of extraction on electroplating the deposits and corrosion rates aluminium alloy. The study uses quantitative experiments. The results of these studies indicate an effect on deposits and corrosion rates of aluminium alloy eventhough the results are insignificants. The higher deposit rate on the electroplating with  coating 30 minutes and distance catoda anoda 5 cm is 65,1 x 10-5 gr/s, and the lowest deposit rates on the electroplating with coating 60 minutes and distance catoda anoda 15 cm is 24,1 x 10-5 gr/s. The higher corrosion rate on the electroplating with time coating 60 minutes and distance catoda anoda 5 cm is 0,549 mm/year, and the lowest corrosion rate on the elctroplating with coating 30 minutes and distance catoda anoda 15 cm is 0,334 mm/year. Distance from catoda anoda partial affects of deposit rates and corrosion rates electroplating aluminium alloy.Keywords : Aluminium alloy; distance of catoda anoda; electroplating;  DAFTAR RUJUKANDjunaidi, R., N, S. Z., & Yakub, H. (2018). Analisa Pengaruh Jarak Katoda Anoda Pada Elektroplating Aluminium Terhadap Laju Korosi. TEKNIKA, 145-159.Gunawan, S. (2017). Efek Perlakuan Panas Aging Terhadap Kekerasan Dan Ketangguhan Impak Paduan Aluminium Aa 514.0. TRaKSi 16(1), 42-50.Jamaluddin. (2019). Pengaruh Ketebalan Elektroplating Menggunakan Nikel dan Krom pada Aluminium Alloy 2024 terhadap Laju Korosi. 42-49.Mulyadi, A. T. (2018). Pengaruh Variasi Waktu Elektroplating Tembaga , Nikel Dan Tembaga – Nikel – Ferro Terhadap Laju Korosi Pada Baja Karbon Rendah. Skripsi, 1-37.Randhiko, A. H., & Umardani, Y. (2018). Pengaruh Post Welding Heat Treatment (PWHT) T6 pada Aluminium Alloy 6061-O dan Pengelasan Longitudinal Tungsten Inert Gas terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro. Jurnal Teknik Mesin 2(3), 167-174.Saefulloh, Iman, dkk. (2017). Studi Analisa Kuat Arus Proses Elektroplanting Dengan Pelapis Nikel Cobalt Terhadap Kekerasan, Keahanan Korosi, dan Penambahan Tebal Baja Karbon Rendah ST 41. Jurnal Teknik Mesin Untirta, 3 (2).Utomo, R. B., & Alva, S. (2017). Sudi dan Karakterisasi Laju Korosi Logam Aluminium dengan Pelapisan Membran Sol-Gel. Teknik Mesin, 191-198..
MODELING AND VIBRATION RESPONSE ANALYSIS OF PELLET MACHINE GRINDER AND GEARBOX Lostari, Aini; Susastro, Susastro; Machfuroh, Talifatim
SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 14 No. 2 (2020): SINTEK JURNAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/sintek.14.2.99-106

Abstract

Pellet machine is a machine used to print feed in the form of pellets. In this machine, if it operates, it can experience excessive vibration and the force acting on the machine is close to its natural frequency and can cause damage, so it needs to be reduced. In this study, the objective of this research is to model and simulate vibrations in the gearbox and grinder to determine the results of the displacement and acceleration vibration responses on the pellet machine. In this study, an electric motor is used as a source of rotation and an input clutch as a connection between the shaft of the electric motor and the gearbox as a transmission to reduce the speed of the electric motor, where the rotation produced by the electric motor contains vibrations, the output coupling is the connecting shaft between the gearbox shaft and the shaft grinder and miller as a tool used to print pellets. From the existing physical form, mathematical equations and simulation blocks are constructed. In this research, it is found that the vibration response generated from the gearbox and grinder can be modeled with the x and z axes as the center of the system. The higher the vibration response, the higher the given frequency, the greater the amplitude and rms of the displacement and acceleration responses in each part, namely the motor, clutch in, gearbox gearbox, coupling out, and grinder will be greater. The result of displacement vibration response yields an rms of 1.956. The worm gear in the gearbox produces a displacement vibration of 1.0585 m and an acceleration of 6.8485 m/s2. The mill produces a displacement vibration of 1.0891 m and an acceleration of 5.1095 m/s2.
Analisis Kekuatan dan Makrostruktur Sambungan Las MIG Aluminium Akibat Variasi Kuat Arus Machfuroh, Talifatim; Witono, Kris; Agustriyana, Lisa; Rosady, Siti Duratun Nasiqiati
Metrotech (Journal of Mechanical and Electrical Technology) Vol 4 No 2: Mei 2025
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UNIRA Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/metrotech.v4i2.7154

Abstract

Alumunium merupakan material yang ringan dan tahan karat, namun sifat konduktivitas termal yang tinggi dari alumunium sangat mempengaruhi kualitas hasil lasan. Parameter pengelasan angat mempengaruhi kekuatan sambungan lasan, hal ini sudah dibuktikan oleh bebrapa penelitian yang ada. Selain itu metode pengelasan dan jenis material pengisi juga berpengaruh terhadap kekuatan sambungan. Meskipun demikian pengelasan pada material alumunium sangat jarang dilakukan karena tingkat kesulitan yang tinggi. Pengaruh variasi kuat arus pengelasan pada aspek makroskopik dan kekuatan mekanik sambungan las MIG aluminium masih belum banyak dieksplorasi secara mendalam. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara kuat arus pengelasan terhadap struktur makro dan performa mekanik sambungan, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam optimalisasi proses pengelasan MIG pada material aluminium. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan pengujian tarik dan foto makro hasil patahan. Dari data uji tarik kemudian dilakukan analisa pengaruh kuat arus terhadap kekuatan tarik sambungan alumunium. Penelitian ini nantinya dapat dijadikan rujukan untuk industri yang memerlukan proses penyambungan alumunium, semisal pada industri pembuatan kapal, manufaktur, struktur bangunan yang membutuhkan konstruksi ringan dan kuat, dan sebagainya. Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa variasi kuat arus mempengaruhi kekuatan tarik sambungan las MIG aluminium secara signifikan. Arus 115 A cenderung menghasilkan kekuatan tarik yang lebih stabil dan tinggi pada kecepatan sedang (40–50 cm/menit), sementara kombinasi arus 125 A dan kecepatan tinggi (70 cm/menit) menghasilkan kekuatan tarik tertinggi dalam pengelasan, meskipun pada kecepatan rendah justru tidak terlalu unggul. Dengan demikian pemilihan parameter pengelasan yang tepat sangat mempengaruhi kekuatan sambungan, khususnya untuk sambungan alumunium.
Field Oriented Control untuk Pengaturan Kecepatan Motor BLDC pada Sepeda Motor Listrik Amalia, Zakiyah; Khabib, Achsanul; Yudaningtyas, Erni; Machfuroh, Talifatim; Nadhifatul Aini, Fica Aida; Nasiqiati Rosady, Siti Duratun
Jurnal Elektronika dan Otomasi Industri Vol. 10 No. 1 (2023): Jurnal Elkolind Vol. 10, No. 1, 2023
Publisher : Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/elkolind.v10i1.1977

Abstract

Ketersediaan bahan bakar fosil berbanding terbalik dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor. Penggunaan kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak juga menyebabkan peningkatan polisi udara oleh emisi gas buangnya. Oleh karena itu, banyak dilakukan pengembangan alat transportasi yang ramah lingkungan. Sepeda motor listrik menjadi salah satu alat transportasi yang banyak dikembangkan. Dengan menggunakan motor Brushless Direct Current (BLDC), sepeda motor listrik ini memiliki efisiensi yang tinggi dalam mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Penelitian ini difokuskan pada kontrol kecepatan sepeda motor listrik dengan Field Oriented Control, dimana algoritma ini dapat mengendalikan motor BLDC dengan mengontrol torsi dan flux secara terpisah sehingga diharapkan efisiensi motor akan lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan motor dapat dikontrol dengan akurasi lebih dari 99 persen.