Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Desentralisasi Manajemen Sarana Prasarana Wangi Dema Lestari; Anne Effane
KARIMAH TAUHID Vol. 2 No. 1 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v2i1.7713

Abstract

AbstractTo achieve national education goals, the effort that can be made is to provide educational services to students to develop their potential, one of which is by providing adequate facilities and infrastructure. The field of facilities and infrastructure is an aspect that needs to be considered in the implementation of SBM, the procurement of which is the authority and responsibility of schools, SBM is defined as internal control of decision making from the central to school level, planning for infrastructure development begins with needs analysis and mapping implementation, selecting the main needs and developing training specifications, the implementation of the construction of infrastructure facilities is carried out with the support of the school board, parents and councils, supervision of the development of infrastructure facilities is carried out through direct and indirect access. There are several limitations to the development of facilities and infrastructure. The involvement of entrepreneurs in educational settings is not evenly distributed, the leadership abilities of the school committee, the qualifications of parents are unequal. Student involvement in the process of maintaining facilities is still low. School infrastructure, efforts to break down barriers. Development of infrastructure facilities, namely personal training, quality improvement. Lead, build and maintain the initial involvement of parents and prospective students. Collaboration with other schools/agencies.
KEPEMIMPINAN SEKOLAH Dinda Mega Putri Oktavianti; Anne Effane
KARIMAH TAUHID Vol. 2 No. 1 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v2i1.7714

Abstract

The purpose of this research is to find out how to describe the condition of implementing the leadership of the school principal in carrying out its function to improve school quality, to find out how school achievement can be achieved, to find out the leadership role of the school principal to face obstacles in carrying out his duties. The research method used is descriptive qualitative research. Data collection was obtained from information, places and activities of the principal's leadership activities, as well as documents. Data retrieval technique by searching for journal records and documents from several sources. Data validity test was carried out by applying source triangulation and method triangulation. The results of the research are in the form of the main findings, namely: 1) Improving the quality of learning is determined by how the principal can manage school management and the ability to determine the Vision, Mission, Educational Objectives, Strategies and Targets according to the situation and condition of the school. 2) Improving the quality of the principal's leadership competence in carrying out his duties and functions is largely determined by the principal's self-motivation and how he can manage Learning Input, organize the Learning Process, produce Learning Output. 3) Overall the condition of the principal in carrying out his duties and functions as an Educator (Educator), as a Manager, as an Administrator, as a Supervisor, as a Leader (Leader), as an Innovator, as a Motivator is very good so that the principal can be an example in carrying out his duties.
Desentralisasi Manajemen Pembiayaan Dan Konflik Dalam Mahalnya Biaya Pendidikan Sefhia Naila; Anne Effane
KARIMAH TAUHID Vol. 1 No. 1 (2022): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v1i1.7715

Abstract

Desentralisasi pendidikan memberikan peluang dampak kesenjangan di pembiayaan pendidikan sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan disparitas mutu. Otonomi daerah yang dilaksanakan sejak tahun 2001 membawa perubahan besar dalam pengelolaan pendidikan. Itulah sebabnya pembiayaan pendidikan menjadi komponen terpenting dalam penyelenggaraan pendidikan. Di era otonomi daerah, urusan pendidikan dari tingkat TK hingga SMA menjadi tanggung jawab daerah dan masa depan pendidikan sangat tergantung pada kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola sektor pendidikan. Namun sayangnya pelaksanaan otonomi pendidikan yang di lakukan oleh pemerintah daerah belum berjalan sepenuh nya karena keterbatasan anggaran, terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. Otonomi Pendidikan dapat meningkatkan efisiensi manajemen dan kepuasan kerja tenaga pendidikan serta menciptakan suatu sistem pendidikan dengan kebijakan-kebijakan yang konkret, sumber daya pendidikan dapat didayagunakan secara optimal, dapat menggali potensi lokal secara lebih efektif, dapat mengelola sistem pendidikan yang sejalan dengan kebudayaan setempat, serta partisipasi masyarakat dalam pendidik an meningkat, akuntabilitas juga meningkat, dan pada gilirannya mutu pendidikan dapat terjamin. Dengan otonomi pendidikan, maka efek positif yang muncul adalah terjadinya perbaikan pendidikan di tingkat lokal, efisiensi administrasi, efisiensi keuangan, dan terwujudnya pelayanan pendidikan berkualitas serta sebagai instrumen vital dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan.
Fungsi Manajemen Sarana dan Prasarana Nadia Wirdha Sutisna; Anne Effane
KARIMAH TAUHID Vol. 1 No. 2 (2022): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v1i2.7719

Abstract

Tulisan ini mengkaji mengenai fungsi manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Metode dalampenelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan cara mengumpulkan literatur (bahan-bahan) yang bersumber dari berbagai macam jurnal. Penelitian studi literatur ini adalah untuk mengetahuitentang pengertian manajemen, pengertian sarana dan prasarana, pengertian manajemen sarana dan prasarana, dan fungsi mengenai manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah untukmenunjang kegiatan belajar dan mengajar. Manajemen adalah adalah proses bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan organisasi adalah sebagai aktivitas majerial. Sarana adalah alat atau benda-benda yang bias bergerak untuk menunjang kegiatanPendidikan. Sedangkan Prasarana adalah alat atau benda-benda yang tidakdapat bergerak unyukmenunjang kegiatan Pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana merupakan keseluruhan prosesperencanaan pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan sarana dan prasarana yang akan digunakanagar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara efektif serta efisien. Sarana dan prasarana pendidikan juga digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa tetang materi yang disampaikan dengan menggunakan sarana dan prasarana pendidikan yang tepat dalam program kerja mengajar menjadi lebih efektif dan efesien. Dengan adanya sarana dan prasarana pendidikan kegiatan belajarmengajar akan menjadi lebih bermakna dan berkualitas dan menyenangkan Dengan demikian, saranapendidikan dan prasarana pendidikan ada pada fungsi masing-masing, yaitu: sarana pendidikan berfungsiuntuk memudahkan dalam penyampaian materi ajar, dalam artian segala macam peralatan yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyampaian dan penerimaan materi pelajaran. Sedangkan prasarana pendidikan berfungsi untuk memudahkan penyelengaraan pendidikan dalam artisegala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru serta murid untukmemudahkan penyelengaraan pendidikan
TUJUAN MANAJEMEN SEKOLAH Farah Anisa; Anne Effane
KARIMAH TAUHID Vol. 1 No. 1 (2022): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v1i1.7720

Abstract

Negara maju ditunjukkan melalui kualitas sumber daya manusianya yang dihasilkan melalui pendidikan. Indonesia sebagai salah satu negara yang jumlah penduduknya terbesar di dunia sedang menuju menjadi negara besar dan maju melalui pendidikan. Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi menjadi desentralisasi atau lebih dikenal dengan otonomi daerah memberi harapan besar bagi setiap lembaga pendidikan formal atau sekolah untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya sesuai dengan kondisi sekolah. Dengan mengadopsi pola manajemen di negara barat, school-based management yang lebih dikenal dengan manajemen berbasis sekolah dan disesuaikan dengan kondisi negara Indonesia, diharapkan mampu memberi kebebasan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas seluruh program kegiatan yang ada di sekolah, tanpa menunggu perintah dari pemerintah pusat ataupun daerah.
Peran Kepemimpinan Pendidikan Siti Fauziah; Anne Effane
KARIMAH TAUHID Vol. 2 No. 1 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v2i1.7724

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui bagaimana gambaran kondisi pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya untuk meningkatkan mutu sekolah, 2) Untuk mengetahui bagaimana prestasi sekolah dapat dicapai, 3) Untuk mengetahui peran kepemimpinan kepala sekolah untuk menghadapi kendala dalam menjalankan tugasnya. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dari informasi, tempat dan aktivitas kegiatan kepemimpinan kepala sekolah, serta dokumen. Teknik pengambilan data berupa wawancara mendalam, observasi langsung, angket dan mencatat dokumen. Uji validitas data dilakukan dengan menerapkan trianggulasi sumber, trianggulasi metode. Teknik analisis data berupa teknik analisis interaktif yaitu data reduction, data display, dan conclution drawing yang saling berinteraksi. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar dapat dicapai tujuan pendidikan atau sekolah secara efektif dan efisien. Agar tujuan sekolah dapat dicapai secara efektif dan efisien dibutuhkan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif. Ada tujuh karekateristik kepemimpinan kepala sekolah efektif: memiliki visi yang jelas, memiliki harapan tinggi terhadap prestasi ; memprogramkan dan memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif , mendorong pemanfaatan waktu secara efisien, mendayagunakan berbagai sumber belajar, memantau kemajuan peserta didik baik secara individual maupun kelompok, melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan.
Implementasi Model Pembelajaran Seni Tari Pada Peserta Didik Di Sekolah Dasar Apriliani, Rifka; Effane, Anne
Karimah Tauhid Vol. 2 No. 2 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran seni di Sekolah Dasar (SD) berjalan tidak seperti tuntutan kurikulum yang berlaku. Tari merupakan suatu seni yang diserap dan dapat dirasakan dengan melalui indra penglihatan. Akan tetapi kekhususannya adalah sebuah keindahan yang dinikmati melalui gerakan-gerakan tubuh, terutama pada gerakan tangan dan kaki, bersamaan dengan ritme-ritme teratur mengikuti irama musik. Seni tari mempunyai dampak atau feedback yang baik terhadap perkembangan Peserta didik. Peserta didik dapat lebih percaya diri dengan adanya sebuah Tari. Pembelajaran tari ini ikut serta dalam mengembangkan tugas untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Kegiatan pembelajaran seni tari ini pada dasarnya dapat mengembangkan kreativitas dan menjadi media pengekspresian diri dalam rangka mengembangkan kemampuan intelektual seorang Peserta didik. Peran pendidikan seni tari ini harus difahami juga oleh setiap guru Sekolah Dasar (SD), sehingga seorang guru Sekolah Dasar (SD) tentu harus memiliki kesiapan-kesiapan dalam pembelajaran seni tari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan kepustakaan penelitian. Model pembelajaran Seni Tari ini terdiri dari: pertama, materi gerak pelajaran yang meliputi realisasi tubuh, penguasaan gerak dasar, dan perkembangan gerak. Kedua, gerakan yang mencerminkan pikiran, perasaan, dan media komunikasi. Ketiga, arahan pelajaran tari meliputi aspek-aspek seperti kesenangan, kreativitas, komunikasi, dan estetika. Keempat, pengembangan karakter Peserta didik yang tertanam dalam proses pembelajaran berimplikasi pada sikap Peserta didik, seperti tumbuhna rasa percaya diri, kepedulian, toleransi, dan tanggung jawab. Dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen pada model pembelajaran penidikan seni tari untuk sekolah dasar (SD), berdasarkan pada peraturan pasal 19 nomor 19 tahun 2005, dipenuhi dalam model eksploratif karena menunjukkan terdapat adanya sebuah dimensi yang bersifat interaktif, menginspirasi, menyenangkan, menantang, memotivasi Peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan sebuah ruang diperlukan prakarsa, kreativitas dan juga kemandirian yang sesuai dengan bakat, minat, perkemangan fisik dan juga perkembangan psikis Peserta didik.
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Wordwall Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Kelas V SDN Gadog 06 Nurhafitri, Izmi; Sya, Mega Febriani; Effane, Anne
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 6 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i6.13524

Abstract

Bahasa Inggris merupakan bahasa asing, akan tetapi penguasaan pada bahasa Inggris saat ini peserta didik harus mampu menguasainya. Bahasa Inggris merupakan salah satu keterampilan yang harus dapat dikuasai peserta didik sejak awal. Media pembelajaran mempunyai dampak yang signifikan terhadap proses belajar mengajar di kelas. Wordwall adalah aplikasi permainan digital berbasis web yang menawarkan berbagai fitur permainan dan kuis yang dapat digunakan guru untuk menilai pemahaman peserta didik terkait pembelajaran yang sudah dipelajari. Penguasaan kosakata merupakan ukuran pemahaman seseorang terhadap kosakata suatu bahasa dan kemampuannya menggunakan kosakata tersebut baik secara lisan maupun tulisan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran Wordwall terhadap penguasaan kosakata bahasa Inggris pada peserta didik kelas V SDN Gadog 06. jenis penelitian yang digunakan yaitu True Experimental dengan bentuk pretest-postest control group design. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menggunakan uji hipotesis independent sample t-test diperoleh nilai signifikasi yaitu 0,00<0,05 maka pengambilan Keputusan yaitu Ho ditolak dan Ha diterima dengan kesimpulan adanya “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Wordwall Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Kelas V SDN Gadog 06”.
Rancangan Pengembangan Hypercontent Modul IPAS (MIPAS) Materi Magnet, Listrik dan Teknologi Kelas V Sekolah Dasar Raihani, Sofi Safiqa; Yektyastuti, Resti; Effane, Anne
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 6 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i6.13924

Abstract

Media pembelajaran secara umum merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran. Berkembangnya zaman secara pesat, media pembelajaran juga berevolusi dari media pembelajaran konvensional menjadi media pembelajaran yang berupa digital. Pembelajaran secara konvensional sering mengalami kendala seperti kesulitan dalam pemahaman. Perancangan ini berangkat dari permasalahan tersebut dan kurang tersedianya media/sumber belajar di sekolah. Perancangan media ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran, yaitu bahan ajar hypercontent modul pada mata pelajaran IPAS materi magnet. Listrik dan teknologi kelas V sekolah dasar. Dalam perancangan ini model pegembangan yang digunakan dalam pengembangan media yaitu model alessi dan trollip yang terdiri dari 3 tahap, yaitu planning, desain, dan development. Dengan media yang berbasis digital ini memungkinkan siswa mendapatkan output pembelajaran yang lebih kaya daripada media pembelajaran konvensional. Siswa dapat melihat foto, video pembelajaran, animasi, dan simulasi yang dapat dilakukan secara online. Bahan ajar Hypercontent Modul IPAS ini dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran IPAS Kelas V Sekolah Dasar, menambah pengalaman belajar siswa dan mempermudah guru selama proses pembelajaran
Analisis Nilai – Nilai Profil Pelajar Pancasila pada Komik Al-Fatih 1453 Karya Felix Siauw Oktaviani, Wida; Gunadi, Gugun; Effane, Anne
Karimah Tauhid Vol. 3 No. 8 (2024): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v3i8.14533

Abstract

Indonesia sedang mengalami krisis karakter yang sangat mengkhawatirkan, disebabkan generasi hari ini yang tidak bisa mengatur diri untuk cermat dalam menggunakan teknologi media digital yang semakin berkembang pesat. Menghadapi situasi tersebut, Profil Pelajar Pancasila ditetapkan sebagai salah satu Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) sebagaimana tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020. Komik merupakan salah satu media yang efektif untuk menyampaikan pengetahuan dan pembelajaran tentang nilai-nilai pendidikan karakter dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami, salah satu komik yang memuat nilai-nilai profil pelajar pancasila adalah komik berjudul “AlFatih 1453” karya Felix Siauw. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian yaitu komik Al-Fatih 1453 karya Felix Siauw, dan sumber data tambahan yang digunakan yaitu buku panduan profil pelajar pancasila serta buku-nuku lain yang mendukung dan berhubungan dengan profil pelajar pancasila. Adapun Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi dokumenter. Validasi dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi teori. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi yaitu pengumpulan dan pengorganisasian data dari berbagai sumber informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat nila-nilai profil pelajar pancasila pada komik Al-Fatih 1453. Nilai-nilai tersebut yaitu, akhlak agama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak bernegara, kolaborasi, kepedulian, berbagi, pemahaman diri dari situasi yang dihadapi, regulasi diri, memperoleh gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa komik Al-Fatih 1453 dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk menanamkan dan menumbuhkan nilai-nilai profil pelajar pancasila.