Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Kontrak/Akad Dalam Keuangan Syariah Abdurohman, Dede
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol. 1 No. 1 (2020): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/ecobankers.v1i1.72

Abstract

Riba is the main enemy in sharia economics / finance, therefore all Indonesian Muslims must know what is sharia economy, how does the sharia economy work, is it in accordance with the Islamic concept of the Qur'an, Hadith, Ijma, and Qiyas, and regulations other applicable in Indonesia. This study aims to determine the contract / contract in Islamic finance. This type of research is descriptive research. The technique used to gather data through the study of literature or literature. The data processing technique is with qualitative data analysis. Islamic financial / economic contact that is someone who binds two or more people to each other in an agreement which is based on the principles of Islamic law, namely the Qur'an, Hadith, and others to meet the needs of life whether it is commercial (getting an advantage) and non-commercial (not getting a profit) directly or indirectly. There are several principles in sharia contracts, this is what distinguishes from conventional contracts. Among the principles that must exist in Islamic financial contracts are the principles of voluntary, trustful, cautious (endeavor), unchanging (luzum), equality (taswiyah), transparency, ability, ease (taisir), good faith, halal reasons. And each principle must be contained / contained in a contract / contract so that it becomes a feature of kahs in sharia financial contracts. Some sharia products make sharing of contracts in sharia contracts, and their classification into 2 contracts / agreements. Namely the Tabaru contract, which is a voluntary contract that does not benefit. Then the tijarah contract, a contract that is often used by Islamic financial institutions, because this agreement presents benefits and is permitted by Islamic law. Keywords: Contract; contract; finance Abstrak Riba menjadi musuh utama dalam ekonomi/keuangan syariah, oleh karenanya seluruh muslim indonesia harus mengetahui apa itu ekonomi syariah, bagaimana sistem kerja ekonomi syariah, apakah sudah sesuai dengan konsep Islam yakni Al-Qur’an, Hadits, Ijma, dan Qiyas, serta peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontrak/akad dalam keuangan syariah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Teknik yang digunakan untuk mengumpukan datanya memalui studi literatur atau pustaka. Teknik pengolahan datanya ialah dengan analisis data kualitatif. Kontak keuangan/ekonomi syariah yaitu seseorang yang saling mengikatkan diri dua orang maupun lebih dalam suatu kesepakatan yang dilandsai berdasarkan prinsip hukum islam yakni al-qur’an, hadits, dan lain-lain untuk memenuhi kebutuhan hidup baik itu sifatnya komersil (mendapatkan suatu keuntungan) maupun non komersil (tidka mendapatkan suatu keuntungan) yang secara langsung maupun tidak langsung. Terdapat beberapa asas dalam kontrak syariah, hal ini yang membedakan dengan kontrak konvenional. Diantara asas yang harus ada dalam kontrak keuangan syariah yaitu asas sukarela, amanah, kehati-hatian (ikhtiyati), tidak berubah (luzum), kesetaraan (taswiyah), transparansi, kemampuan, kemudahan (taisir), itikad baik, sebab yang halal. Dan setiap asas harus termuat/dituangkan dalam sebuah akad/kontrak sehingga menjadi ciri kahs dalam kontrak keuangan syariah.Beberapa prodak syariah menjadikan terbaginya akad dalam kontrak syariah, dan klasifikasinya menjadi 2 akad/perjanjian. Yaitu akad tabaru, yakni akad sukarela yang tidak mendapatkan keuntungan. Kemudian akad tijarah, akad yang sering digunakan oleh lembaga keuangan syariah, karena akad ini yang menghadirkan keuntungan dan diperbolehkan secara hukum Islam. Kata Kunci: Kontrak; akad; keuangan
Dual Banking System Perspektif Kaidah Fiqih Maa Haruma Akhduhu Haruma ‘Ithauhu Abdurohman, Dede; Syafe’i, Rachmat; Mustafa, Mustafa
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol. 2 No. 1 (2021): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/ecobankers.v2i1.260

Abstract

he birth of the Sharia Business Unit hereinafter referred to as UUS, is a business unit of a conventional bank, so that the existence of UUS capital is supported by conventional banks. Meanwhile, conventional banks use the concept of bank interest. And bank interest in Indonesia as legally as legal is haram, this is based on the fatwa of the Indonesian Ulema Council (MUI) No. 1 of 2004 concerning Flowers. So that UUS business activities begin with bank capital using the concept of interest and from third party (community) capital. These issues will be discussed in the viewpoint of Maa Haruma Akhduhu Haruma „Ithauhu fiqh principles. In this research, the type of research used is descriptive qualitative research. By collecting normative data/literature. The findings of this study are that UUS with its initial status uses conventional bank capital, so the status in using that capital is the same as the status of bank interest, namely usury. This is because UUS receives capital from business with bank interest and on that basis UUS in using it is haram, this is based on the principle of Maa Haruma Akhduhu Haruma „Ithauhu, namely something that is haram to accept, it is also haram to be given. However, if UUS is seen from the point of view of qawaidul khamsah, its legal status will be different. This is because the presence of UUS is the forerunner of the development of Islamic banking in Indonesia. If there are no UUS, the growth and development of Islamic banking in Indonesia are slow. this is included in the realm of ad-dharurat so that kemudharatan allows things that are prohibited Abstrak Kelahiran Unit Usaha Syariah yang selanjutnya disebut UUS merupakan Unit usaha dari bank konvensional, sehingga keberadaannya modal UUS ditopang dari bank konvensional. Sedangkan bank konvensional sendiri menggunakan konsep bunga bank. Dan bunga bank di Indonesia setatus hukumnya ialah haram, hal ini berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 1 tahun 2004 tentang Bunga. Sehingga aktivitas kegiatan usaha UUS diawali dengan modal bank yang menggunakan konsep bunga serta dari modal pihak ketiga (masyarkat). Permsalahan tersebut akan dibahas dalam sudut pandang kaidah fiqih Maa Haruma Akhduhu Haruma„Ithauhu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dengan pengumpulan datanya normatif/literatur. Temuan dari penelitian ini ialah UUS dengan status awalnya menggunakan modal bank konvensional maka status dalam penggunaan modal tersebut sama hukumnya dengan status bunga bank yaitu riba. Hal ini dikarenakan UUS menerima modal hasil dari usaha dengan bunga bank dan atas dasar itula UUS dalam menggunakannya haram hal ini didasari atas kaidah Maa Haruma Akhduhu Haruma „Ithauhu yaitu Sesuatu yang haram diterima, haram pula untuk diberikan. Akan tetapi jika UUS dilihat dari sudutpandang qawaidul khamsah akan berbeda status hukumnya. Hal ini dikarenakan hadirnya UUS merupakan cikal bakal perkembangan perbankan syariah di Indonesia. Jika tidak ada UUS pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah di Indonesia lambat. hal tersebut masuk dalam ranah ad-dharurat, sehingga kemudharatan itu membolehkan hal-hal yang dilarang
Perkembangan Pemikiran Norma Penghimpunan Dana dan Perwujudannya dalam Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Abdurohman, Dede; Mukhlas, Oyo Sunaryo; Hakim, Atang Abd
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol. 2 No. 2 (2021): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/ecobankers.v2i2.457

Abstract

Islamic financial institutions have evolved very rapidly since the 1990s when Muamarat Bank launched LKS in the form of Islamic banks, but there were no restrictions on Islamic banks that year. The current concept of Islamic banking is an extension of the concept of Byturmar from the time of the Prophet, who later evolved into Islamic banking. During its development, the Islamic banking system changed in terms of standards applied in Indonesia. The standards mentioned are the laws, regulations and regulations of the National Shariah Council of the Indonesian Ulama Council. The purpose of this article is to examine the evolution of LKS-led funding standards (Islamic banks). The research methods used are normative / legal and legal research using the Fatwa DSN MUI approach. This type of study is a historical study in which data is extracted from literary studies. The survey results focus on current developments from 1992 to 2008 and Islamic banks' funding standards are independent of both regulation and institutions. At DSMNUI Fatwa, the Wadia-Mudarabah contract is the basic loan agreement for Islamic banks. The deal changed its use at Islamic banks, initially targeting the community, and later expanded its name to interbank and banking products. Indonesia (BI). Starting in 2020, the two contracts could turn into a variety of products between Islamic banks and even between BIs. Abstrak Lembaga Keuangan Syariah telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimulai pada tahun 90-an LKS berupa perbankan syariah diawali oleh bank muamalat, sekalipun pada tahun tersebut belum ada regulasi yang berkaitan dengan perbankan syariah. konsep perbankan syariah yang saat ini merupakan kepanjangan dari konsep Baitul Maal pada masa Rasulullah yang kemudian bertransformasi menjadi perbankan syariah. Dalam perkembangannya, perbankaan syariah mengalami perubahan dari sisi norma yang berlaku di Indonesia. Norma yang dimaksud ialah peraturan perundang-undangan dan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Tujuan dari penulisan ini ialah meniliti perkembangan norma perhimpunan dana yang dilakukan oleh LKS (perbankan syariah). Metode penelitian yang digunakan, penelitian yuridis normatif dengan pendekatan norma/perundang-undangan dan fatwa DSN-MUI. Jenis penelitiannya merupakan penelitian historis yang diambil datanya melalui studi pustaka. Temuan hasil penelitain melihat perkembangan saat ini sejak 1992 hingga 2008 norma penghimpunan dana perbankan syariah secara regulasi dan kelembagaan sudah mandiri. Dalam fatwa DSN-MUI akad Wadi’ah dan Mudharabah menjadi akad dasar dalam penghimpunan dana di bank syariah. Akad tersebut mengalami perubahan dalam penggunaannya di perbankan syariah, semula diperuntukan masyarakat, kemudian berkembang peruntukannya menjadi antar bank bahkan prodak Bank Indonesia (BI). Ditahun 2020 ke atas kedua akad tersebut dapat saja berkembang menjadi keragaman prodak antar bank syariah bahkan BI.
Literasi dan Model Investasi Wakaf Uang Putra, Haris Maiza; Abdurohman, Dede; Ahyani, Hisam; Selasi, Dini
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol. 3 No. 2 (2022): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/ecobankers.v3i2.613

Abstract

Di era sekarang ini, wakaf di Indonesia telah hadir menjawab tuntutan zaman, dengan menggunakan sistem Financial Technology (FinTech), sehingga dapat menjadi lebih hemat dan efisien. Wakaf dapat menjadi solusi dari permasalahan permodalan yang selama ini dihadapi oleh perusahaan startup yang sebagian besar tidak bankable. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas literasi dan model investasi wakaf tunai. Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi wakaf tunai perlu digalakkan. Investasi nazhir pada harta wakaf dapat dilakukan dalam berbagai bidang, seperti kegiatan sosial, keagamaan, pendidikan, dan ekonomi dengan dana wakaf yang dihimpun sesuai dengan prinsip syariat Islam yang dikembangkan melalui model akad mudharabah, musyarakah, ijarah, murabahah, istisna, akad muzara'ah, akad masaqah, dan akad mugarasah. Alhasil, perbankan syariah yang notabene merupakan lembaga keuangan dapat menjadi wadah dan pendukung wakaf tunai di Indonesia.
Sumber Dan Norma Ekonomi Syariah Dalam Lembaga Keuangan Syariah (LKS) Perbankan Syariah Dan Koperasi Syariah Abdurohman, Dede; Putra, Haris Maiza; Ahyani, Hisam
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol. 3 No. 1 (2022): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/ecobankers.v3i1.878

Abstract

AbstrakPerkembangan ekonomi syariah dibidang keuangan syariah sangat pesat, dengan pertumbuhan tersebut harus mengacu pada regulasi yang berlaku dan mennjadi bagian dari sumber serta norma dalam menjalankan kegiatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskriptif dengan teknik dalam menggubnakan datanya ialah literature atau pustaka. Hasil dari penelitian ini yaitu al-qur’an dan hadits menjadi bagian dari sumber ekonomi syariah yang utama, sedangkan dari sisi hukum positif sebagai sumber hukum yakni bagi pelaku perbankan syariah berlaku Undang-Undang No 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. Untuk kalangan koperasi syariah berlaku Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Dari kedua UU tersebut, terkandung di dalamnya nilai-nilai ke-Islaman, dan hal ini merupakan nilai positif bahwa Al-Qur’an dan Hadits merupakan bukti atas rahmatan lil’alamin yang tidak akan pernah salah. Dalam kegiatan ekonomi syriah harus mengacu pada norma-norma terkait yaitu bebas riba, bebas maisir, harus sesuatu yang halal.Kata Kunci: Sumber, Norma, Ekonomi Syariah
Eksistensi Filsafat Ekonomi Syari’ah sebagai Landasan Filosofis Perbankan Syari’ah di Indonesia Putra, Haris Maiza; Abdurohman, Dede; Ahyani, Hisam
Ecobankers : Journal of Economy and Banking Vol. 3 No. 1 (2022): Ecobankers : Journal of Economy and Banking
Publisher : Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/ecobankers.v3i1.879

Abstract

AbstrakEkonomi yang berlandaskan syari’ah memiliki konsep dan ajaran yang dapat memberikan kesejahteraan secara merata kepada umat manusia. Maka dari itu filsafat ekonomi syariah menjadi kunci utama dalam pembangunan perekonomian manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas eksistensi filsafat ekonomi syari’ah di era digital (kenapa filsafat ekonomi syari’ah diperlukan? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dengan menjelaskan pandangan Muhammad Abdul Mannan tentang pentingnya ilmu ekonomi Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi ekonomi Islam di era digital mulai meningkat. Hal ini tidak hanya diakui oleh internal umat Islam, tetapi juga oleh kalangan non muslim. Urgensi sistem ekonomi Islam memberikan kesadaran kuat bahwa ekonomi Islam dapat menanggulangi permasalahan yang muncul dari sistem ekonomi konvensional. Ada tujuh alasan yang membuat ilmu ekonomi Islam sangat diperlukan; kepentingan ideologi (ideological imperatives), kepentingan ekonomi (economics imperatives), kepentingan sosial (social imperatives), kepentingan moral dan etika (moral and ethical imperatives), kepentingan politik (political imperatives), perspektif Sejarah (historical perspective), dan kepentingan internasional (international imperatives). Alhasil, perbankan syariah yang notabene sebagai lembaga keuangan yang sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia perlu dikembangkan, sehingga perekonomian di Indonesia dapat maju dengan mengembangkan perbankan-perbankan syariah.Kata Kunci: Filsafat;Ekonomi Syari’ah; Landasan Filosofis; Perbankan Syari’ah
Analisis Transaksi Lindung Nilai Syariah (Al-Tahawwuth Al-Islami / Islamic Hedging) Atas Nilai Tukar Abdurohman, Dede
Ecopreneur : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Institute of Research and Community Service at Islamic University of Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of Islamic finance in Indonesia is not only on Islamic banking and non-banking institutions, even the transaction products vary. When this has penetrated the currency trading or commonly known as conventional forex and sharf according to Islamic economics. In foreign currency purchases, they still use spot, forward, swap and option transactions, which are legally prohibited based on the MUI DSN fatwa no. 28 / DSN-MUI / III / 2002 Concerning Currency Trading (Al-Sharf) except spot transactions are permitted. Since forward transactions are still needed, Islamic economic products are needed with a system similar to the forward concept. Therefore, the National Sharia Council DSN Fatwa Council of Indonesian Ulema MUI was born No: 96 / DSN-MUI / IV / 2015 About Sharia Hedging Transactions (Al-Tahawwuth Al-Islami / Islamic Hedging) on ​​Exchange Rates, this fatwa explains the protection of currency values ​​based on agreed agreements. So that the exchange rate remains in accordance with the agreement / agreement when agreed upon so as to avoid speculation or gharar. In this discussion the research used is normative research, or it can be called library research. The approach used is analytical normative juridical approach, so this study does not need data support in the form of numbers. The data analysis method used is qualitative data analysis namely the efforts made by working with data, organizing data, sorting it into manageable units, synthesizing it, searching and finding patterns, finding what is important and what is learned, and deciding what which can be told to others. The purpose of this study is an analysis of sharia hedging transactions on exchange rates Keyword: Protected transaction; Islamic Hedgiang; Exchange rate Abstrak Berkembangnya keuangan syariah di Indonesia tidak hanya pada perbankan syariah dan lembaga non perbankan, bahkan prodak transaksinya-pun bervariatif. Saat ini sudah merambah pada jual beli mata uang atau biasa dikenal dengan valas secara konvensional dan sharf menurut ekonomi Islam. Dalam jaul beli valas masih menggunakan transaksi spot, forward, swap, dan option yang setatus hukumnya diharamkan berdasarkan fatwa DSN MUI No. 28/DSN-MUI/III/2002 Tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf)kecuali transaksi spot diperbolehkan. Karena transaksi forward masih dibutuhkan maka diperlukan adanya prodak ekonomi syariah dengan sistem yang serupa dengan konsep forward. Oleh karena itu lahirlah Fatwa Dewan Syariah Nasional DSN Majelis Ulama Indonesia MUI No: 96/DSN-MUI/IV/2015 Tentang Transaksi Lindung Nilai Syariah (Al-Tahawwuth Al-Islami/Islamic Hedging) Atas Nilai Tukar, fatwa ini menjelaskan tetang perlindungan atas nilai mata uang berdasarkan akad yang telah disepakati. Sehingga nilai tukar mata uang tetap sesuai dengan akad/kesepakatan pada saat disepakati bersama sehingga terhindar dari unsur spekulasi atau gharar. Dalam pembahasan ini yang digunakan dalam penelitiannya yaitu dengan penelitian normatif, atau dapat disebut library research. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis normatif analitis, sehingga penelitian ini tidak perlu dukungan data dalam bentuk angka. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yakni upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Tujuan dari peneliltian ini yaitu analisis terhadap transaksi nilai lindung syariah atas nilai tukar. Kata Kunci: Transaksi lindung; Islamic Hedgiang; Nilai Tukar
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat melalui Skill Training Antisipasi COVID-19 dengan Busami (Pembuatan Handsanitizer Alami) Kelompok PKK di Kelurahan Sawah Ciputat Munarsih, Munarsih; Savitri, Shela Indah; Putren, Irenne; Wilandari, Devi Fitria; Abdurohman, Dede
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 3 (2020): Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/al-jpkm.v1i3.6872

Abstract

Handsanitizer is a non-rinsed hand sanitizer that is useful for preventing the spread of covid-19. Through Community Service Activities, it is expected to increase understanding and insight about management science and specifically in the field of health management. PKM are carried out as an effort to provide health education and training skills in the manufacture of natural handsanitizers as well as to become material for study and input for PKK women Sawah Ciputat Urban Village women to be able to implement them in their daily activities in the pandemic era Covid-19. This activities was carried out through a lecture method by inviting PKK women to be actively involved in Community Service Activities organized by the Faculty of Business Management at University of Pamulang. Community Service activities were carried out on May 20-21, 2020. The results of the Community Service activities concluded that basically PKK women in Sawah Village had quite good abilities in the practice of making handsanitizers. This is evident from their abilities to practice making and using handsanitizers in a way, there are good and right. The expectation of this Community Service activities are quality and creativity in making handsanitizers continue to increase and they dare to market handsanitizers. Then, they can be improve their economies.