Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Kesalahan Calon Guru Matematika Dalam Mengembangkan Modul Ajar Jenjang Sekolah Menengah Prayitno, Lydia Lia; Mutianingsih, Ninik; Lestari, Dea Ayu; Rosyidah, Annisa Dewi Ainur; Sumianto, Dadang
Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.021 KB) | DOI: 10.25139/smj.v11i1.5694

Abstract

Teachers are educators who are required to have pedagogical, professional, social, and personality competencies. The role of educational institutions prepares prospective teachers to have these competencies. This paper is a descriptive study involving 25 prospective mathematics teachers who program field experience courses in schools. This course requires a prospective teacher to develop mathematics teaching modules for the high school level. So, the purpose of this study describes the mistakes of prospective mathematics teachers in developing mathematics teaching modules. The data is collected through the documentation by collecting mathematics teaching modules developed by the prospective teachers, and then analyzed based on three components, such are general information, core information, and attachments. The results of this study indicate that the mistakes made by prospective teachers in the general information component happen in determining the model, approach, learning method, diagnostic results, time duration, and meetings assigned. Then, the mistakes in core components happen when prospective teachers determine meaningful understanding, triggering questions, designing assessments, not explaining learning syntax, scientific approach, 21st-century skills, Pancasila student profiles, and differentiation. Furthermore, in the attachment component, the mistakes happen in the development of LKPD which is not yet constructivist and can be done individually, has not developed appropriate learning media, has not been appropriate in developing remedial and enrichment programs, and has not written glossarial in mathematics teaching module. Keywords: mistakes, development, teaching module, Merdeka curriculum
Kesiapan Pedagogical Content Knowledge Calon Guru Matematika Mengembangkan Modul Ajar Lydia Lia Prayitno; Ninik Mutianingsih; Dea Ayu Lestari; Annisa Dewi Ainur Rosyidah
SNHRP Vol. 5 (2023): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 5 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan mengembangkan modul ajar merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh calon guru. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan PCK calon guru dalam mengembangkan modul ajar. Empat calon guru semester 6 program studi Pendidikan Matematika yang memprogram mata kuliah PLP menjadi subjek penelitian. Data dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi yaitu melalui modul ajar yang dikembangkan calon guru. Data yang dikumpulkan dianalisis berdasarkan empat komponen dan hasilnya diperoleh calon guru siap mengembangkan modul ajar jika ditinjau dari pemilihan modul pembelajaran, pemunculan profil pelajar pancasila, dan topik materi. Akan tetapi dari topik materi tersebut, mayoritas calon guru belum memaparkan diferensiasi di modul ajar yang dikembangkan. Untuk itu perlu dilakukan workshop bagi para dosen pengajar PLP agar memiliki bekal dalam mengembangkan modul ajar sehingga dapat memberikan pengetahuannya kepada calon guru.
Peningkatan Kemampuan Belajar Mandiri pada Mata Kuliah Operasional Riset melalui Self-Regulated Learning Sri Rahmawati Fitriatien; Ninik Mutianingsih
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 9 No. 1 (2020): Januari
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v9i1.595

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi mahasiswa yang masih kurang memiliki self concept dalam mempelajari mata kuliah operasional riset. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perkembangan kemampuan diri dalam menyelesaikan permasalahan sistem pengambilan keputusan yang dimiliki mahasiswa secara mandiri. Subjek penelitian sebanyak 49 mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, terdiri dari angkatan 2017-B dan 2017-C. Metode penelitian yaitu penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada proses perbaikan pembelajaran secara mandiri melalui self-regulated learning. Data kuantitatif diperoleh melalui tes tulis sedangkan data kualitatif diperoleh melalui observasi dan wawancara. Analisis data penelitian ini menggunakan perhitungan persentase nilai rata-rata dengan batasan persentase nilai rata-rata minimal 75% maka pelaksanaan proses perbaikan dapat dihentikan. Temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses perbaikan pembelajaran melalui self-regulated learning mampu mengarahkan mahasiswa untuk belajar mandiri secara aktif dan memberikan motivasi dalam berkompetisi secara positif sehingga memperoleh hasil capaian pembelajaran yang lebih baik. This research is motivated by the condition of students who still lack self-concept in studying operational research subjects. The purpose of this study is to determine the development of the ability to self in solving the problem of decision-making systems that are owned by students independently. This study was implemented at the University of PGRI Adi Buana Surabaya, participated by 49 undergraduate students majoring in Mathematics Education, 2017-B and 2017-C. The research method used is classroom action research focused on the process of improving learning independently through self-regulated learning. Quantitative data were obtained through written tests while qualitative data were obtained through observation and interviews. Analysis of the data used in this study using the calculation of the percentage of the average value with a limit of the average percentage value of at least 75%, then the implementation of the improvement process can be stopped. The finding of this study indicates that the learning improvement process through self-regulated learning can direct the students to actively self-learn and motivate them to compete positively to obtain a better learning outcome.
Membangun Number Sense pada Anak TK A berdasarkan sudut pandang Semantik Lydia Lia Prayitno; Ninik Mutianingsih; Aulia Insani
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 6 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v7i6.4460

Abstract

Anak TK mengalami kesulitan mengidentifikasi angka dan menghubungkan banyaknya benda dengan jumlah yang tepat. Hal ini berimplikasi pada number sense sebagai bagian penting dalam perkembangan kognitif anak usia TK. Empat orang ustadzah dan 32 siswa TK A Aisyiyah Bustanul Athfal 31 Surabaya terlibat dalam penelitian deskriptif eksploratif untuk mendeskripsikan proses membangun number sense. Penelitian ini bersifat fleksibel dan tidak kaku karena disesuaikan dengan tema setiap minggunya selama tiga bulan dimulai bulan Juni 2022 sampai dengan Agustus 2022. Proses pembelajaran direkam menggunakan handycam, diobservasi, dan dilakukan pencatatan lapangan selama penanaman number sense. Selama pengumpulan data, peneliti mengobservasi pembelajaran menggunakan lembar observasi dan dianalisis secara deskriptif berdasarkan kesejajaran dan konstruksi semantiknya melalui pemilihan data, pengelompokkan data, dan menyimpulkan. Hasil penelitian ini menunjukkan proses yang dilakukan ustadzah untuk membangun number sense pada anak TK A melalui proses (1) membilang tanpa makna, (2) mengenalkan korespondensi satu-satu antara bilangan dengan objek nyata, (3) mengurutkan bilangan, dan (4) mengenalkan konsep kardinalitas.
Kemampuan Guru PJOK dalam Mengembangkan Modul Ajar Kurikulum Merdeka : Studi Kasus Mahasiswa PPG Daljab Kategori 2 Nuryadi, Achmad; Pelamonia, Shandy Pieter; Kusuma, Angga Indra; Mutianingsih, Ninik; Prayitno, Lydia Lia
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 10 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59672/jpkr.v10i1.2449

Abstract

Perkembangan society 5.0 merupakan peralihan dari kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka, dimana guru dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat dengan menerapkan pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran inovatif bisa dimulai dari pembuatan modul ajar. Dalam menyusun modul ajar mengacu pada kriteria modul ajar yang merupakan pengganti dari RPP yang bersifat variatif dan memiliki point-point komponen yang harus ada. Komponen yang ada pada modul ajar yaitu : a) komponen informasi umum; b) komponen inti; c) lampiran. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan guru PJOK dalam mengembangkan modul ajar kurikulum merdeka. Populasi pada penelitian ini adalah guru PJOK yang mengampu Program Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Kategori II di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Tahun 2022 dan di ambil 2 sampelĀ  yang dipilih secara random. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dimana mendeskripsikan data yang diperoleh dari hasil kerja mahasiswa PPG. Berdasarkan hasil analisisis diperoleh hasil bahwa subjek 1 dalam mengembangkan modul ajar kurikulum merdeka sudah memenuhi semua point-point pada setiap komponen modul ajar, namun untuk subjek 2 ada beberapa point yang belum terpenuhi yaitu pada komponen inti dan lampiran. Pada komponen inti belum menuliskan releksi pendidik dan pada lampiran belum menuliskan glosarium dan daftar psutaka. Secara garis besar mahasiswa PPG sudah mampu mengembangkan modul ajar kurikulum merdeka.
KOMPETENSI CALON GURU MATEMATIKA MENGEMBANGKAN LKPD DITINJAU DARI PERSPEKTIF MEA Prayitno, Lydia Lia; Mutianingsih, Ninik; Harmono, Bayu Akbar; Mawaddah, Iffa Waidatul; Ula, Nur Shuhufil; Sugandi, Eko; Chamidah, Amalia
Jurnal Silogisme : Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya Vol 8, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/silogisme.v8i2.7930

Abstract

Penerapan kurikulum Merdeka, seorang guru dituntut mengarahkan proses pembelajaran menjadi lebih inovatif, kreatif, menyenangkan, dan memerdekakan siswa untuk belajar melalui pengembangan LKPD berbasis MEA. 26 calon guru matematika terlibat dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi kompetensi calon guru matematika dalam mengembangkan LKPD ditinjau dari perspektif MEA. Penelitian deskriptif kuantitatif ini melibatkan calon guru yang menempuh Pendidikan di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Data dikumpulkan melalui dokumentasi dari calon guru ketika menempuh mata kuliah Program Pengalaman Lapangan. Data dianalisis menggunakan prosentase kompetensi calon guru berdasarkan perspektif MEA. Hasil analisis data berdasarkan indikator perspektif MEA diperoleh 76,92% calon guru belum kompeten mengembangkan LKPD dan sisanya kompeten. Akan tetapi, ada kelemahan dari LKPD yang dikembangkan oleh calon guru matematika yaitu belum memenuhi prinsip self assessment yang seharusnya ada pada LKPD dan pemberian Latihan mandiri perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut. Implikasinya perlu ada pembekalan bagi pengampu mata kuliah yang mengajarkan pengembangan LKPD untuk memperhatikan sasaran pembuatan LKPD yang memperhatikan latar belakang siswa secara keseluruhan sehingga dapat mengakomodir situasi di kurikulum Merdeka. Para pengampu mata kuliah juga perlu mengikuti perkembangan masa yang ada agar para calon guru tidak mengalami kebingungan dalam mengonstruk pengetahuan melalui petunjuk di LKPD.
Investigasi Kemampuan Guru Matematika Mengembangkan Pertanyaan Pemantik Prayitno , Lydia Lia; Mutianingsih, Ninik; Sugandi , Eko
Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 15 No. 2 (2024): July 2024
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jpm.v15i2.160

Abstract

Pembelajaran saat ini guru ditutut untuk inovatif dan kreatif sesuai dengan perkembangan kurikulum, yaitu kurikulum merdeka. Selain itu guru juga harus dapat engembangkan modul ajar. Terdapat tiga istilah krusial dalam pembuatan modul ajar, salah satunya adalah pembuatan pertanyaan pemantik. Penelitian deskriptif kuantitatif ini melibatkan guru matematika yang sedang mengampu Program Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG DalJab) gelombang 2 di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan investigasi kepada guru matematika dalam mengembangkan pertanyaan pemantik. Data penelitian ini diperoleh dari hasil dokumentasi guru matematika dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. Data yang diperoleh dianalisis dengan prosentase kemampuan guru dalam mengembangkan pertanyaan pemantik berdasarkan kategori pertanyaan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, pertanyaan pemantik yang sudah dibuat oleh guru bisa muncul lebih dari satu kategori pertanyaan, analisis lebih detail pertanyaan pemantik yang muncul satu kategori pertanyaan yaitu FQ (30%), P-NS Q (3,3%), LQ (10%), YNQ (3,3%), PQ (13,3%), selanjutnya pertanyaan pemantik yang muncul dua kategori pertanyaan yaitu FQ-YNQ (6,7%), LQ-PQ (3,3%), YNQ-LQ (6,7%), FQ-PQ (3,3%) dan terdapat 20% yang tidak menyertakan pertanyaan pemantik. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa guru sudah mampu dalam mengembangkan pertanyaan pemantik, dengan kategori pertanyaan yang berbeda
STUDENTS' TRIGONOMETRIC REPRESENTATION TRANSLATION PROCESS THROUGH GEOGEBRA-INTEGRATED STAD COOPERATIVE LEARNING Mutianingsih, Ninik; Prayitno, Lydia Lia; Sumianto, Dadang; Siswati, Linduk
MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN Vol. 12 No. 2 (2024): MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/mp.v12i2.7548

Abstract

The problem of the poor learning outcomes of trigonometry is obviously closely related to teachers, students, and the environment because learning creates a mindset and develops reasoning skills in solving problems. This classroom action research was conducted to enhance the students' representation translation process in light of the learning outcomes after engaging in cooperative learning of STAD type supported by Geogebra. This classroom action research involved 34 students of class XI IPA 2, SMAN 1 Dawarblandong in the 2023/2024 academic year. This research instrument used learning devices, observation sheets, and formative tests. The stages of this research include action planning, implementation, observation, and reflection. The data were analyzed using percentages with the criteria for student participation and achievement of classical learning outcomes of at least 75% with a minimum score of 75. The results of this study indicated by the increase in students' participation from the 1st cycle (67.5%) to the 2nd cycle (76.25%) so that it meets the criteria for student activeness. In terms of learning outcomes in the 1st cycle (66.67%) which continued in the 2nd cycle (82.35%) so that it reached the criteria for classical completeness. We conclude that the STAD type cooperative learning model assisted by geogebra can improve the process of translating student representations in terms of student learning outcomes. Keywords: Flexibility; Geogebra; Learning Outcomes; Student Activeness; Translation
Eksplorasi Konstruksi Bukti Matematis Mahasiswa Menyelesaikan Soal Graf Euler: Perspektif Toulmin Mutianingsih, Ninik; Susilo Hadi, Susilo; Prayitno, Lydia Lia; Sugandi, Eko; Maftuh, Moch Syukron
Wahana Pendidikan Vol 12, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jwp.v12i1.16451

Abstract

Teori graf merupakan bagian dari mata kuliah matematika diskrit yang mencakup konsep teori graf. Tujuan mengajarkan teori graf di jenjang pendidikan tinggi untuk memahami konsep Graf melibatkan kemampuan memecahkan masalah yang kompleks dan mengajarkan berpikir kritis bagi mahasiswa. Salah satu topik yang sering menjadi fokus dalam pembelajaran ini yaitu Graf Euler. Pemahaman tentang Graf Euler melibatkan keterampilan kritis dalam pemikiran dan konstruksi bukti matematis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perspektif Toulmin, yang merupakan teori tentang konstruksi bukti matematis. Teori ini menggambarkan bahwa konstruksi bukti matematis terdiri dari klaim, data, penjelasan, kualifikasi, dan rebuttal. Subjek dalam penelitian ini yaitu mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya angkatan 2022 yang aktif mengampu mata kuliah matematika diskrit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengeksplorasi konstruksi bukti matematis yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan soal Euler. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini subjek mampu menyelesaikan soal dengan memenuhi perspektif Toulmin, kedua subjek sudah mampu menjelaskan dari apa yang sudah dikerjakan berdasarkan hasil wawancara, yang artinya subjek sudah mampu mengeksplor konstruksi bukti matematis soal Graf Euler berdasarkan kerangka perspektif Toulmin. Rekomendasi dari hasil penelitian ini, untuk perpekstif Toulmin bisa diterapkan pada penerapan soal Graf Hamilton.
Etnomatematika: Identifikasi Unsur Matematis pada Struktur Utama Bangunan Candi Tikus Kabupaten Mojokerto Eko Sugandi; Syukron Maftuh; Lydia Lia Prayitno; Ninik Mutianingsih
Journal on Education Vol 7 No 2 (2025): Journal on Education: Volume 7 Nomor 2 Tahun 2025 In Progress (Januari-Februari 2
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i2.7730

Abstract

This research to show the relationship between mathematics and the structure of the Tikus Temple building, Mojokerto Regency. This research aims to explore parts of Tikus Temple that contain mathematical concepts. The building structure is the focus of this research. The method used in this study uses ethnographic methods with data collection techniques using ethnographic principles such as observation, interviews, documentation, and making field notes. The results showed that ethnomathematics exploration of the structures of the Tikus Temple contains cultural values full of history and mathematical concepts in the material of geometric transformations, plane shapes, and spatial shapes.