Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        Persepsi Terhadap Kohesivitas Kelompok Kerja dengan Intensi Turnover Pada Pramuniaga 
                    
                    Permana, Muhammad Mahdi Ali; 
Mulyana, Olievia Prabandini                    
                     Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan 
                    
                    Publisher : Universitas Negeri Surabaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (175.08 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26740/jptt.v8n1.p24-32                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The purpose of this study was to determine the relationship between perception of work group cohesiveness with turnover intention. The subjects were 154 sales associate of PT X who were chosen based on the following characteristics: the employees have worked for more than four months, and their status are contract employees . Data collected using group cohesiveness and turnover intention scales. The reliability of 32 items turnover intention scale was 0.94, whaile the 48 items group cohesiveness scale got the reliability coefficient of 0.93. the result of data analysis using Pearson’s Product Moment shows the correlation coefficient of -0.263 with significance value (p) = 0.002 < 0.05. it can be concluded from the result that  there is a negative relationship between perception of work group cohesiveness and the turnover intention among sales associate PT X.  Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebesar apa hubungan antara persepsi terhadap kohesivitas kelompok dengan intensi turnover. Subjek penelitian adalah Pramuniaga PT X. Sampel yang diambil berjumlah 154 karyawan dengan ciri-ciri Pramuniaga telah bekerja selama lebih dari empat bulan dan berstatus karyawan kontrak dengan menggunakan teknik incidental sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala. Pada skala intensi turnover dihasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,94 dan dari 42 item didapatkan 38 item yang valid. Pada skala kohesivitas kelompok dihasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,93 dan dari 48 item didapatkan 39 item yang valid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara kohesivitas kelompok dengan intensi turnover pada Pramuniaga PT X. Nilai koefisien korelasi Product Moment sebesar -0,263 dengan signifikansi (p)= 0,002 < 0,05.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Perbedaan Efikasi Politik Ditinjau dari Tipe Kepribadian Introversi dan Ekstraversi Pada Dewan Perwakilan Mahasiswa 
                    
                    Nurcahya, Andi; 
Mulyana, Olievia Prabandini                    
                     Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan 
                    
                    Publisher : Universitas Negeri Surabaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (177.105 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26740/jptt.v7n2.p76-81                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
some previous research show that there is a significant correlation between extraversion personality with political efficacy. The purpose of this study was to determine whether there are differences in political efficacy in individuals with different personality types other than extraversion, named introversion. Samples in this study were 42 college students of Universitas Negeri Surabaya who are members of Student Representative Council (Dewan Perwakilan Mahasiswa). A quantitative research methods with data collection technique using questionnaires is the method used for this study. The result of the independent sample t-test on the political efficacy variables reveals sig. (2-tailed) of 0,094, which means there is no significant difference in political efficacy variables in terms of introversion and extraversion personality type on Dewan Perwakilan Mahasiswa at Universitas Negeri Surabaya.Abstrak: Berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kepribadian ekstraversi dengan efikasi politik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efikasi politik pada individu dengan tipe kepribadian berbeda selain ekstraversi, yaitu introversi. Subjek dalam penelitian ini adalah 42 mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang tergabung dalam organisasi Dewan Perwakilan Mahasiswa. Merupakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil dari uji-t independen sampel menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,094 yang artinya tidak ada perbedaan signifikan variabel efikasi politik berdasarkan tipe kepribadian introversi dan ekstraversi pada Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Regulasi Diri dengan Burnout pada Guru 
                    
                    Ekawanti, Sysditya; 
Mulyana, Olievia Prabandini                    
                     Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan 
                    
                    Publisher : Universitas Negeri Surabaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (84.334 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26740/jptt.v6n2.p113-118                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Teachers begin to experience symptoms of fatigue due to heavy workload characterized by working ineffectively in the classroom so that the interest of the students declined. This study aims to test whether there is relationship between self-regulation and burnout in teachers. The population was junior high school’s teacher. This study use population research, where all the population used as a sample. Researchers use all certified teachers in the school, participants are 35 teachers. The approach used is quantitative method. Data collected using self-regulation and burnout scales, and analyzed using pearson product moment correlation test. The results obtained from this study indicate that there is a significant relationship between self-regulation with burnout in teachers. Significant relationships are seen from the p-value of 0.017 and r value of -0.401. The r value indicates that the relationship between the two variables have a negative direction, meaning that the higher of self-regulation, the lower of burnout. Individual’s good self-regulation be able to cope stress and emotions, because of burnout arising drag on stress experienced by the individual.Abstrak: Guru mulai mengalami gejala kelelahan akibat beban kerja yang berat yang ditandai dengan kurang bekerja efektif didalam kelas sehingga minat kepada peserta didik menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara regulasi diri dengan burnout pada guru. Populasi penelitian ini adalah guru SMP. Penelitian ini menggunakan penelitian populasi, dimana semua populasi digunakan sebagai sampel penelitian. Peneliti menggunakan semua guru yang sudah sertifikasi di sekolah tersebut yang berjumlah 35 orang guru. Pendekatan yang digunakan ialah kuantitatif. Data dikumpulkan menggunakan skala regulasi diri dan burnout, dan dianalisis menggunakan uji korelasional pearson product moment. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara regulasi diri dengan burnout pada guru. Hubungan yang signifikan tersebut dilihat dari nilai p sebesar 0,017 dan nilai r sebesar -0,401. Nilai r tersebut menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel memiliki arah negatif, artinya semakin tinggi regulasi diri maka semakin rendah burnout. Regulasi diri yang baik yang dimiliki individu akan mampu mengatasi stres dan emosi dalam dirinya, karena burnout timbul akibat stres yang berkepanjangan yang dialami individu.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pengaruh Pelatihan Perencanaan Karir untuk Meningkatkan Efikasi Diri terhadap Pilihan Bidang Minat Karir Psikologi 
                    
                    Mulyana, Olievia Prabandini; 
Puspitadewi, Wayan Sukmawati                    
                     Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan 
                    
                    Publisher : Universitas Negeri Surabaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (276.209 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26740/jptt.v5n2.p90-96                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
This research is aimed to determine the effectivity of training to increase self-efficacy towards career preference options in psychology. This is a quantitative research, in which experiment method is applied by using pretest-posttest control group design. The dependent variable is self-efficacy towards career preference options in psychology. Self efficacy towards career preference options in psychology is measured using self efficacy towards career preference options scale. The independent variable in this research is career planning training. The research subject are 40 persons groupped into experiment group and control group. Pre-test are given to both experiment and control group. next, the experiment group is given treatment of career planning training. The next step, post test is administered to experiment group and control group. The research is analized using anava repeated measure. Anava repeated measure resulted showing significant result. Thus, hyphothesis stating that there is effect of career planning training to self efficacy towards career preference options for psychology student of UNESA is accepted. Self efficacy towards career preference options for psychology increased after career planning training is given as treatment. Self efficacy towards career preference options for psychology in experiment group between pre-test and post-test is different.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan dalam meningkatkan efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir psikologi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir psikologi. Kemampuan efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir psikologi diukur dengan skala efikasi diri terhadap pilihan bidang minat karir. Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan perencanaan karir. Subjek penelitian yang berjumlah 40 orang yang kemudian dikelompokkan ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pre-test. Selanjutnya pada kelompok eksperimen dikenai perlakuan berupa pelatihan perencanaan karir. Tahapan berikutnya adalah pemberian posttest pada kelompok eksprimen dan kelompok kontrol. Analisis yang akan digunakan adalah anava amatan ulangan. Hasil anava amatan ulangan menunjukkan hasil yang signifikan. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh pelatihan perencanaan karir terhadap efikasi diri terkait pilihan minat bidang karir psikologi pada mahasiswa psikologi UNESA, diterima. Efikasi diri terhadap pilihan minat bidang karir di Psikologi meningkat setelah diberikan pelatihan perencanaan karir.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        HUBUNGAN ANTARA SERVANT LEADERSHIP DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT DELTA SURYA SIDOARJO 
                    
                    Akbar, Fachreza Abhitama; 
Mulyana, Olievia Prabandini                    
                     Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan 
                    
                    Publisher : Universitas Negeri Surabaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (550.306 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26740/jptt.v4n2.p140-151                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Hospital is an integral part of social and health organization that function is to provide health services to people. The background of this study was an existing problem in regard to organization commitment among employees in Delta Surya Hospital. The purpose of this study was to investigate the relationship between servant leadership with organization commitment to employees delta surya hospital sidoarjo. The variables which were examined in this study were servant leadership as the independent variable and organization commitment as the dependent variable. This study was a quantitative research, involving 32 employeesas research subject which were selected by purposive sampling out of 386 employees of total population. The data collecting instruments used were the servant leadership and organization commitment scale. Data analysis method used was product moment correlation. The result of the data had showen a correlation coefficient value of 0,617 (r = 0,617) with significance level of 0,004 (p = 0,004). This result indicated that there was a relationship between servant leadership and organization commitment. Thus, the higher the servant leadership among employees are, the better the organization commitment would be, and vice versa.Abstrak: Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Latar belakang penelitian ini adalah adanya masalah komitmen organisasi yang terjadi pada karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara servant leadership dengan komitmen organisasi pada karyawan Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo. Variabel yang dikaji pada penelitian ini adalah variabel servant leadership sebagai variabel bebas dan variabel komitmen organisasi sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan subjek penelitian berjumlah 32 karyawan dari jumlah populasi 386. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala servant leadership dan skala komitmen organisasi. Skala disusun menggunakan pemodelan skala likert. Metode analisis data menggunakan korelasi product moment untuk menguji hubungan antara dua variabel, yaitu servant leadership dan komitmen organisasi.Hasil analisis data menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,617 (r = 0,617) dengan taraf signifikansi 0,004 (p = 0,004). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara servant leadership dengan komitmen organisasi. Semakin tinggi servant leadership karyawan, maka semakin baik komitmen organisasinya, begitu pula sebaliknya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PENYANDANG TUNA 
                    
                    Hayyu, Amanda; 
Mulyana, Olievia Prabandini                    
                     Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan 
                    
                    Publisher : Universitas Negeri Surabaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (356.708 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26740/jptt.v5n2.p111-118                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
People with hearing impairment commonly are facing social ninteraction problems, which may affect their life and how they perceived their life’s meaning. Therefore, people with hearing impairment often needs social support to overcome hinders in their life. This research used quantitative research method. The purpose of this research is to test the correlation between social support and life’s meaning on people with hearing impairment in Persatuan Tuna Rungu Indonesia (The Indonesian Union of Hearing Impairment) Surabaya Branch. Social support and life’s meaning scales were given to 50 respondents as research subject, which was using Purposive sampling technique. Data were analyzed using Product Moment Pearson correlation technique. Based on data analysis, it is found that the correlation coefficient is 0,477 with significance value of 0,000 (<0,05). It can be concluded from the result that there is a positive relation between social support and life’s meaning of people with hearing impairments.Abstrak: Penyandang tuna rungu memiliki hambatan dalam melakukan interaksi sosial yang dapat mempengaruhi hidup mereka dan bagaimana mereka memaknai hidup. Oleh karena itu penyandang tuna rungu membutuhkan dukungan sosial untuk mengatasi hambatan yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Tujuan penelitian ini untuk menguji hubungan antara dukungan sosial dengan kebermaknaan hidup pada penyandang tuna rungu di komunitas Persatuan Tuna Rungu Indonesia (Perturi) Surabaya. Skala dukungan sosial dan skala kebermaknaan hidup dibagikan ke 50 orang subjek penelitian yang didapatkan dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment Pearson. Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi memiliki nilai 0,477 dengan signifikasi sebesar  0,000 (<0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara dukungan sosial dan kebermaknaan hidup pada tuna rungu.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Flourishing: Development of a Higher-Level Uses Well-Being Scale and Concept in Positive Psychology 
                    
                    Nur'aini, Nadja Alfin; 
Mulyana, Olievia Prabandini                    
                     Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 15 No. 02 (2024): Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan 
                    
                    Publisher : Universitas Negeri Surabaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26740/jptt.v15n02.p194-207                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Background: Flourishing is the highest level of well-being in positive psychology. Flourishing individuals have high levels of well-being based on hedonic and eudaimonic well-being perspectives. Flourishing is a developing concept that has yet to be widely studied in positive psychology. Objective: This literature review aims to trace the development of theoretical concepts and scales that can be used to research the flourishing variable further. Methods: This research uses a literature review, which involves searching reputable journals for articles related to the concept and scale of flourishing. Results: The PERMA concept introduced by Seligman is the primary literature that forms the foundation for examining flourishing by combining two theories. This PERMA concept states that flourishing in individuals can be measured by five aspects: positive emotions, engagement, positive relationships, meaningfulness, and individual achievement. Conclusion: Other researchers then developed the PERMA concept as a reference for creating a flourishing scale. Keywords: Flourishing, well-being, theory, scale, literature review
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        DETERMINASI KETERIKATAN KERJA PADA PRAJURIT MILITER: KAJIAN LITERATUR 
                    
                    Affia, Khairunnisa Atika Nur; 
Mulyana, Olievia Prabandini                    
                     PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) Vol 5 No 1 (2024): PSIKOWIPA 
                    
                    Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.38156/psikowipa.v5i1.134                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis determinan keterikatan kerja pada prajurit militer melalui kajian literatur. Keterikatan kerja merupakan faktor krusial yang mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan prajurit militer. Dengan menggunakan metode kajian literatur sistematis, berbagai studi empiris dan teoretis terkait keterikatan kerja di kalangan militer dianalisis untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keterikatan kerja tersebut. Penelitian ini melibatkan 8 artikel jurnal yang dipublikasi antara tahun 2015-2024. Hasil kajian mengungkapkan bahwa determinan keterikatan kerja para prajurit dapat dikategorikan menjadi faktor job resource dan personal resource. Faktor job resource meliputi pay satisfaction, perceived organizational support, perceived social impact dan perceived social worth. Sementara itu, faktor personal resource meliputi basic psychological needs satisfaction, psychological hardiness, power of love, resiliensi, efikasi diri, komitmen karir, dan motivasi kerja. Secara lebih lanjut, apabila organisasi ingin memiliki prajurit militer dengan tingkat keterikatan kerja yang tinggi terhadap pekerjaanya maka perlu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. Prajurit dengan keterikatan kerja yang tinggi akan lebih bersedia untuk ditugaskan dalam misi militer dan memiliki keinginan untuk keluar yang lebih rendah.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pemberdayaan Perempuan melalui Pelatihan Batik untuk Pengembangan Jiwa Wirausaha di Kelompok PKK Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Jawa Timur 
                    
                    Puspitadewi, Ni Wayan Sukmawati; 
Mulyana, Olievia Prabandini; 
Izzati, Umi Anugerah; 
Budiani, Meita Santi                    
                     Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 6 (2024): JAMSI - November 2024 
                    
                    Publisher : CV Firmos 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.54082/jamsi.1464                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pemberdayaan masyarakat pada tingkat sosial kecil, terutama pemberdayaan perempuan, Tim PKM Prodi Psikologi FIP Unesa melakukan pelatihan membatik bagi kelompok ibu PKK RW 04 Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Jawa Timur. Meskipun banyak peserta sudah memiliki keterampilan membatik secara pribadi, keterbatasan peralatan dan praktik membatik yang benar menjadi hambatan untuk berwirausaha mandiri. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan jiwa wirausaha mereka. Pelaksanaan PKM dilakukan pada bulan Mei 2024 dengan 16 peserta. Metode yang digunakan adalah workshop pemberdayaan Perempuan melalui membatik dengan menghadirkan narasumber beserta praktik membatik. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan wawasan dalam pemberdayaan perempuan melalui membatik untuk mengembangkan jiwa wirausaha. Sebagai tindak lanjut, Tim PKM merencanakan pendampingan berkelanjutan, termasuk Kelas Membatik bulanan yang dipandu oleh instruktur profesional. Tujuannya adalah mencetak pengrajin batik berkualitas khas Surabaya dan membantu ibu-ibu PKK mengelola serta memasarkan produk mereka secara profesional. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan keterampilan teknis, tetapi juga untuk memperkuat peran ekonomi perempuan dalam keluarga dan masyarakat, mendukung kesetaraan gender, serta mempromosikan pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia melalui Organizational Citizenship Behavior: Tinjauan Literatur Sistematis 
                    
                    Afifah, Ainun Nur Aini; 
Mulyana, Olievia Prabandini                    
                     JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 8, No 2 (2024): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan) 
                    
                    Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan. 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.32487/jshp.v8i2.2143                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pendidikan adalah sarana dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan guru merupakan pilar dari terlaksananya pendidikan di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran organizational citizenship behavior yang ada di lingkup sekolah serta mengetahui manfaatnya terhadap keberlangsungan organisasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan tinjauan literatur terkait organizational citizenship behavior pada guru di sekolah. Pengumpulan data dilakukan melalui basis data elektronik Google Scholar dan Science Direct. Terdapat 425 artikel yang ditemukan dari hasil pencarian pada laman tersebut. Setelah melakukan screening dan review berdasarkan kriteria inklusif dan eksklusif, diperoleh 10 literatur yang disintesis pada tinjauan literatur ini. Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui bahwa organizational citizenship behavior memiliki manfaat untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam mencapai tujuan organisasi sehingga penting untuk meningkatkan organizational citizenship behavior pada guru di sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.