Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Keterikatan Kerja dan Perilaku Produktif pada Karyawan PT. X Rachmadev, Natasya Machendrei Haliza; Mulyana, Olievia Prabandini
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 12 No. 01 (2025): Character Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v12n01.p229-239

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan keterikatan kerja dan perilaku produktif pada karyawan PT. X. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang karyawan yang dipilih melalui teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala keterikatan kerja dan perilaku produktif. Teknik analisis data menggunakan korelasi Pearson Produk Moment. Hasil analisis menunjukkan bahwa Keterikatan Kerja memiliki hubungan positif yang kuat terhadap Perilaku Produktif pada karyawan (r =0.856, p < 0.01). Nilai signifikansi sebesar 0.001 menunjukkan bahwa hubungan tersebut sangat signifikan secara statistik. Semakin tinggi keterikatan kerja yang dimiliki karyawan, semakin tinggi pula perilaku produktif yang ditunjukkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keterikatan kerja berperan penting dalam membentuk perilaku kerja yang produktif. Abstract This study was conducted to examine the relationship between work engagement and productive behavior among employees of PT. X. The research method employed was quantitative with a sample size of 40 employees selected through total sampling technique. The measurement instruments used were the Work Engagement Scale and the Productive Behavior Scale. Data were analyzed using Pearson Product Moment correlation technique. The analysis results indicate that Work Engagement has a strong positive correlation with Productive Behavior among employees (r = .856, p < 0.01). The significance value of 0.001 demonstrates that this relationship is statistically highly significant. The higher the level of work engagement an employee has, the higher the level of productive behavior they tend to exhibit. This study concludes that work engagement plays an important role in shaping productive work behavior.
Hubungan antara Otonomi Kerja dengan Keterikatan Kerja Pada Karyawan PT X Hanum, Dyah Alfu Putri; Mulyana, Olievia Prabandini
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 12 No. 01 (2025): Character Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v12n01.p240-253

Abstract

Perusahaan menghadapi tantangan dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung bertahannya produktivitas karyawan secara optimal. Perubahan produktivitas ini berhubungan erat dengan sejauh mana karyawan merasa terlibat dan terikat dengan pekerjaannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan otonomi kerja dan keterikatan kerja pada karyawan PT. X. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jumlah populasi sebanyak 100 orang dan menggunakan teknik sampling jenuh yakni menggunakan keseluruhan populasi sebagai sampel. Alat ukur yang digunakan adalah skala keterikatan kerja dan perilaku produktif. Teknik analisis data menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p < 0.05) dengan koefisien korelasi sebesar 0.603, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan dan kuat antara otonomi kerja dengan keterikatan kerja. Semakin tinggi otonomi kerja yang dimiliki karyawan, semakin tinggi pula keterikatan kerja yang ditunjukkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keterikatan kerja berperan penting dalam membentuk perilaku kerja yang produktif. Abstract Companies face the challenge of creating a work environment that supports the maintenance of optimal employee productivity. This productivity change is closely related to the extent to which employees feel involved and attached to their work. This study was conducted to determine the relationship between work autonomy and work engagement in employees of PT X. The research method used is quantitative with a population of 100 people and using saturated sampling technique, namely using the entire population as a sample. The measuring instrument used is a scale of work engagement and productive behavior. Data analysis techniques using Pearson Product Moment correlation. The results of the analysis showed a significance value of 0.000 (p < 0.05) with a correlation coefficient of 0.603, which means there is a significant and strong relationship between job autonomy and work engagement. The higher the work autonomy of employees, the higher the work engagement shown. This study concludes that work engagement plays an important role in shaping productive work behavior.
Hubungan Antara Persepsi Dukungan Organisasi Dengan Komitmen Organisasi Pada Karyawan Yael, Eva Nandha Jalma; Mulyana, Olievia Prabandini
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 12 No. 01 (2025): Character Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v12n01.p508-517

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang muncul pada karyawan yang mengarah pada komitmen organisasi di PT X.  Komitmen organisasi adalah sebuah konstruk psikologis berupa karakteristik hubungan antara anggota dengan organisasinya yang berdampak pada keputusan seseorang untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam berorganisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ada atau tidak hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan. Subjek penelitian ini menggunakan sampel jenuh yang berjumlah 94 orang karyawan dari PT X.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Uji dipotesis penelitian ini menggunakan teknik pearson product moment dengan bantuan software JASP. Hasil penelitian ini adalah kedua variabel berkorelasi secara signifikan dengan nilai r = 0.797 dengan nilai signifikansi 0.001 (p < 0.05). Hal ini menyatakan bahwa  terdapat hubungan positif dalam kategori kuat antara variabel persepsi dukungan organisasi dengan komitmen organisasi pada karyawan. Abstract This study is motivated by a phenomenon observed among employees that points to organizational commitment at Company X. Organizational commitment is a psychological construct that reflects the nature of the relationship between members and their organization, influencing an individual's decision to remain a part of the organization. The purpose of this study is to identify whether there is a relationship between perceived organizational support and organizational commitment among employees. The research subjects consisted of 94 employees from Company X, selected using a saturated sampling technique. This study employed a quantitative correlational method. The hypothesis was tested using the Pearson product-moment correlation technique with the assistance of JASP software. The results indicate a significant correlation between the two variables, with a correlation coefficient of r = 0.797 and a significance value of 0.001 (p < 0.05). This indicates a strong positive relationship between perceived organizational support and organizational commitment among employees.
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN KESIAPAN UNTUK BERUBAH PADA GURU Fradipta, Diora; Mulyana, Olievia Prabandini
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 2 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i2.40455

Abstract

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN PERILAKU KERJA INOVATIF PADA GURU SMA NEGERI 3 JOMBANG DI MASA PANDEMI COVID-19 Asmoro, Yoga Seto; Mulyana, Olievia Prabandini
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 2 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i2.40846

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan perilaku kerja inovatif pada Guru SMA Negeri 3 Jombang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh sehingga seluruh populasi menjadi responden penelitian yang berjumlah 55. Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah skala iklim organisasi dengan perilaku kerja inovatif yang menggunakan jenis skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan ialah uji korelasi Pearson Product Moment dengan alat bantu program SPSS 25.0 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara iklim organisasi dengan perilaku kerja inovatif pada Guru SMA Negeri 3 Jombang dimasa pandemi covid-19 yang dibuktikan dengan hasil nilai signifikan sebesar 0.000 (p <0.05), serta hasil nilai koefisien korelasi sebesar 0.714 (sig >0.05). Berdasarkan hasil analisis data tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara iklim organisasi dengan perilaku kerja inovatif pada Guru SMA Negeri 3 Jombang dimasa pandemi covid-19. Sehingga semakin tinggi iklim organisasi, maka semakin tinggi pula perilaku kerja inovatif yang dimiliki oleh Guru SMA Negeri 3 Jombang.. Begitu juga sebaliknya, jika iklim organisasi pada semakin rendah, maka semakin rendah pula perilaku kerja inovatif yang dimiliki Guru SMA Negeri 3 Jombang. Kata Kunci: Iklim Organisasi, Perilaku Kerja Inovatif, Guru, Pandemi Covid-19 Abstract This study aims to determine the relationship between organizational climate and innovative work behavior at SMA Negeri 3 Jombang teachers. This study uses quantitative methods. The data collection technique in this study used a saturated sample technique so that the entire population became research respondents totaling 55. The instrument used in this study was the organizational climate scale with innovative work behavior using a Likert scale type. The Pearson Product Moment correlation test with SPSS 25.0 for windows program tools used the data analysis technique. The results of the analysis show that there is a significant relationship between organizational climate and innovative work behavior at SMA Negeri 3 Jombang teachers during the covid-19 pandemic, as evidenced by the significant value of 0.000 (p <0.05), and the result of the correlation coefficient of 0.714 (sig > 0.05). Therefore, based on the results of the data analysis, it can be said that there is a positive relationship between organizational climate and innovative work behavior at SMA Negeri 3 Jombang teachers during the covid-19 pandemic. So that the higher the organizational climate, the higher the innovative work behavior of SMA Negeri 3 Jombang teachers. And vice versa, if the organizational climate is lower, the innovative work behavior of SMA Negeri 3 Jombang teachers will also be lower Keywords: Organizational Climate, Innovative Work Behavior, Teacher, Pandemic Covid-19
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PRODUKSI PT. X Hidayati, Siti Nur Aini; Mulyana, Olievia Prabandini
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 2 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i2.40847

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap beban kerja dengan kepuasan kerja pada karyawan produksi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling dengan jumlah subjek 93 karyawan produksi. Instrumen dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek persepsi terhadap beban kerja kepuasan kerja dengan jenis skala likert. Data hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dengan bantuan SPSS 25.0 for windows. Hasil analisis data penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0,336 dan nilai signifikansi sebesar 0,001 (p<0,05). Hasil menunjukkan persepsi terhadap beban kerja dengan kepuasan kerja memiliki hubungan yang signifikan dan arah hubungan negatif (berlawanan), yang artinya semakin rendah skor persepsi terhadap beban kerja maka semakin tinggi kepuasan kerja pada karyawan. Begitu pula sebaliknya, semakin tinggi skor persepsi terhadap beban kerja maka semakin rendah kepuasan kerja pada karyawan. Kata Kunci: persepsi beban kerja, kepuasan kerja, karyawan. Abstract This study aims to determine the relationship between perceptions of workload and job satisfaction on production employees. The sampling technique in this study used a total sampling technique with 93 production employees as a subject. The instrument in this study was arranged based on the perception aspect of the workload of job satisfaction with a Likert scale type. The data from this study were analyzed using the product-moment correlation test with the help of SPSS 25.0 for windows. The results of the research data analysis showed a correlation coefficient value of -0.336 and a significance value of 0.001 (p<0,05). The results show that the perception of workload and job satisfaction has a significant relationship. The relationship's direction is negative (opposite), which means that the lower the perception score of workload, the higher the employees job satisfaction. Vice versa, the higher the perception score of the workload, the lower the job satisfaction of employees. Keywords: workload perception, job satisfaction, employees
HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KESEHATAN WANITA DI PUSKESMAS Priastuty, Bella Ayu Dianti; Mulyana, Olievia Prabandini
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 2 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i2.40848

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konflik peran ganda dengan stres kerja pada tenaga kesehatan wanita di puskesmas. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi penelitian ini berjumlah 95 tenaga kesehatan wanita. Teknik pengambilan data purposive sampling dengan kriteria petugas kesehatan wanita dengan usia pernikahan lebih dari 5 tahun, memiliki status pegawai tetap, mempunyai anak pada usia sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, dan bekerja di puskesmas dengan akreditasi madya. Maka diperoleh sampel pada penelitian ini berjumlah 65 orang tenaga kesehatan wanita bekerja di puskesmas. Instrumen yang digunakan yaitu skala konflik peran ganda dan skala stres kerja. Teknik analisa data menggunakan korelasi Product Moment melalui bantuan program SPSS 25.0 for windows untuk menguji hubungan antara konflik peran ganda dengan stres kerja. Hasil analisis data memperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,795 dengan taraf signifikansi sebesar <0,001 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konflik peran ganda dengan stres kerja pada tenaga kesehatan wanita sudah menikah yang bekerja di puskesmas. Kata Kunci: konfik peran ganda, stres kerja, tenaga kesehatan wanita. Abstract This study explores the relationship between dual role conflict and work stress in women's health workers in puskesmas. The method used is the quantitative method. The study's population was 95 female health workers. Purposive sampling data collection techniques with the criteria of women's health officers with a marriage age of more than five years, have permanent employee status, have children in elementary school to high school, and work in health centers with accreditation. So obtained samples in this study amounted to 65 women health workers working in the puskesmas. The instruments used are the dual role conflict scale and the work stress scale. Data analysis techniques use Product Moment correlation through the help of spss 25.0 for windows program to test the relationship between dual role conflicts and work stress. The data analysis obtained a correlation coefficient value of 0.795 with a significance level of <0.001 (p<0.05). The results showed a link between dual role conflicts and work stress in married women's health workers working in health centers. Keywords: dual role conflict, work stress,women's health workers.
HUBUNGAN ANTARA WORK LIFE BALANCE DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU SMA NEGERI 12 SURABAYA DI MASA PANDEMI Anggraeni, Dya Wahyu; Mulyana, Olievia Prabandini
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 2 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i2.40938

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara work life balance dengan kepuasan kerja pada guru SMA Negeri 12 Surabaya di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 31 guru SMA Negeri 12 Surabaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala work life balance dan skala kepuasan kerja dengan menggunakan jenis skala Likert. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi pearson product moment dengan bantuan software SPSS 24 for windows. Hasil analisa data menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,727 (r = 0,727) dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara work life balance dan kepuasan kerja pada guru SMA Negeri 12 Surabaya di masa pandemi artinya semakin tinggi work life balance maka semakin tinggi pula kepuasan kerja guru. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah work life balance maka semakin rendah pula kepuasan kerja. Kata Kunci: Work Life Balance, Kepuasan Kerja, Guru Abstract This study aims to determine the relationship between work-life balance and job satisfaction for teachers at SMA Negeri 12 Surabaya during the pandemic. This study uses quantitative methods. The sampling technique used was saturated sampling technique with the number of research subjects as many as 31 SMA Negeri 12 Surabaya teachers. The data collection technique used in this study is a work-life balance scale and a job satisfaction scale using a Likert scale. Analysis of the data used is the Pearson product-moment correlation test with the help of SPSS 24 software for windows. The results of data analysis showed a correlation coefficient value of 0.727 (r = 0.727) and a significance value of 0.000 (p < 0.05). It shows a significant and positive relationship between work-life balance and job satisfaction for teachers at SMA Negeri 12 Surabaya during the pandemic, meaning that the higher the work-life balance, the higher the job satisfaction of teachers. Vice versa, the lower the work-life balance, the lower the job satisfaction. Keywords: Work Life Balance, Job Satisfaction, Teacher
HUBUNGAN ANTARA KETERIKATAN KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOUR PADA GURU SMA NEGERI 1 GEDANGAN DI MASA PANDEMI Muchollasho, Wiwin; Mulyana, Olievia Prabandini
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 2 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i2.40942

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterikatan kerja dengan organizational citizenship behavior pada guru SMA Negeri 1 Gedangan di masa pandemi. Sampel penelitian ini berjumlah 34 orang yang ditetapkan dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Penelitian ini menggunakan metode kuatitatif dengan teknik korelasi. Isntrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala keterikatan kerja dan skala organizational citizenship behavior. Jenis instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS versi 24.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterikatan kerja dengan organizational citizenship behavior dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0.05) dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,885 (r=0,885). Hubungan yang positif dapat diartikan bahwa semakin tinggi keterikatan kerja yang dimiliki oleh guru, maka semakin tinggi pula organizational citizenship behavior yang dimiliki oleh guru. Sebaliknya, jika keterikatan kerja yang dimiliki oleh guru rendah, maka semakin rendah pula organizational citizenship behavior yang dimiliki guru. Kata Kunci: Keterikatan Kerja, Organizational Citizenship Behavior, Guru. Abstract This study aims to find out the relationship between work attachment and organizational citizenship behavior in teachers of SMA Negeri 1 Gedangan during the pandemic. The sample of this study amounted to 34 people who were determined using saturated sample techniques. This study uses a robust method with correlation techniques. The instrument used in this study is the scale of work attachment and organizational citizenship behavior scale. The type of instrument used in this study is the Likert scale data analysis techniques using Pearson Product Moment correlation test with the help of SPSS version 24.0 for windows. The results showed a positive and significant relationship between work attachment and organizational citizenship behavior with a significance value of 0.000 (p<0.05) and a correlation coefficient value of 0.885 (r=0.885). A positive relationship can mean that the higher the attachment of work owned by the teacher, the higher the organizational citizenship behavior owned by the teacher. On the other hand, if the work attachment owned by the teacher is low, then the lower the organizational citizenship behavior that the teacher has. Keywords: Work Engagement, Organizational Citizenship Behavior, Teacher.
PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN DITINJAU DARI KARAKTERISTIK PENGGUNA JASA PERAWATAN SEPATU Gianmah, Mohamad Refikasa Khaf Putra; Mulyana, Olievia Prabandini
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 2 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i2.40945

Abstract

Abstrak Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang penting bagi penyedia jasa, salah satunya adalah penyedia jasa perawatan sepatu. Sehingga guna peningkatan pelayanan pada jasa perawaan sepatu, maka diperlukan riset untuk memberikan layanan yang tepat berdasarkan karakteristik penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat dan pembentuk kepuasan pelanggan perawatan sepatu Kusam.sc ditinjau berdasrkan kelompok jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendapatan di masa pandemi. Penelitian menggunakan metode kuantitatif komparatif. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan jumlah sebanyak 234 pelanggan. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah skala kepuasan pelanggan berjenis skala likert yang mengacu pada aspek kepuasan pelanggan milik Kotler & Keller. Analisis data yang digunakan adalah uji anova empat jalur dengan bantuan software SPSS 25.0 for windows. Hasil uji analisis varian 4 arah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepuasan pelanggan ditinjau dari jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendapatan. Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Usia, Jenis Kelamin, Pekerjaan, Pendapatan. Abstract Customer satisfaction is an important thing for service providers, one of which is shoe care service providers. So to improve services on shoe stature services, research is needed to provide the right service based on the characteristics of its users. This study aims to determine the differences in levels and shapers of customer satisfaction of shoe care Kusam.sc reviewed based on gender, age, occupation, and income groups during the pandemic. The research uses comparative quantitative methods. This research is a population study with a total of 234 customers. The data collection technique used is a Likert scale of customer satisfaction that refers to the customer satisfaction aspect of Kotler &Keller. The data analysis used is a four-track ANOVA test with the help of SPSS 25.0 for windows software. The results of a 4-way variant analysis test showed that there were differences in customer satisfaction reviewed from gender, age, occupation, and income. Keywords: Customer Satisfaction, Age, Gender, Occupation, Income.