Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Syntax Imperatif : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan

Strategi Diplomasi Pertahanan Indonesia dalam Menghadapi Ancaman China Coast Guard di Laut Natuna Utara Hanafiah, Luthfi; Anwar, Syaiful; Sudibyo, Sudibyo
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v6i2.686

Abstract

Laut Natuna Utara menghadapi ancaman serius dari klaim sepihak Tiongkok melalui "nine-dash line" yang mengganggu kedaulatan Indonesia atas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Meskipun Mahkamah Arbitrase Permanen telah menolak klaim tersebut, kapal China Coast Guard (CCG) terus melakukan pelanggaran, mengganggu eksplorasi sumber daya alam dan meningkatkan ketegangan regional. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi diplomasi pertahanan Indonesia dalam merespons ancaman tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penempatan aktif TNI AL di wilayah ini penting untuk menjaga kedaulatan Indonesia terhadap taktik wilayah abu-abu. Kehadiran TNI AL berperan sebagai deterrence yang menegaskan ketegasan negara. Sinergi dengan Bakamla, melalui modernisasi alutsista, penguatan logistik, dan peningkatan kompetensi SDM, sangat diperlukan. Strategi Indonesia juga meliputi pemanfaatan posisi geostrategis melalui kerja sama internasional, diplomasi pertahanan aktif di forum multilateral, serta penggunaan UNCLOS 1982 sebagai dasar hukum menolak klaim Tiongkok. Terakhir, latihan bersama dengan mitra strategis seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia memperkuat interoperabilitas dan menunjukkan kehadiran Indonesia yang kredibel di kawasan.
Scenario Forecasting on the Sustainability of TCA Indomalphi in Suppressing Armed Robbery at Sea (2025–2045) Joanita, Ulfi; Swastanto, Yoedhi; Sudibyo, Sudibyo
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 6 No. 4 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v6i4.787

Abstract

The most maritime security threats are identified in the Sulu Sea and Sulawesi Sea, especially in the border waters between the Southern Philippines (Basilan, Tawi-Tawi, Sulu), Sabah (East Malaysia), and North Kalimantan and North Sulawesi (Indonesia). This region is known to be vulnerable due to the difficulty of open sea surveillance, dense trade routes, and the presence of armed groups such as Abu Sayyaf who exploit security gaps. This study aims to analyze the Scenario Forecasting on the Sustainability of TCA Indomalphi in Suppressing Armed Robbery at Sea (2025–2045). The approach used combines quantitative ARIMA and ARIMA-ML models, as well as five main indices from the ISC ReCAAP data, namely the Incident Frequency Index (IFI), Violence Severity Index (VSI), Crew Impact Index (CII), Coverage Index (CI), and Resilience Index (RI). This analysis is strengthened by resilience theory, Regional Security Complex Theory (RSCT), and international regime theory to develop three TCA sustainability scenarios. The results of the study indicate three main scenarios. The baseline scenario predicts a decline in CKTS from 53.4 (2030) to 25.0 (2045), indicating stable effectiveness with moderate technological support. The optimistic scenario, Full Digital Maritime Integration, depicts the implementation of AI technology, 24/7 drones, community participation, and budget increases, resulting in a CKTS of 18.5 in 2045. Meanwhile, the pessimistic scenario due to South China Sea conflicts and budget cuts shows the CKTS soaring to 61.2, approaching critical conditions. These results underscore the importance of technology integration, policy continuity, and institutional resilience in maintaining regional maritime security.
Diplomasi Pertahanan Indonesia di Tengah Ketidakpastian Regional: Antara Netralitas dan Keterlibatan Strategis (20232025) Putri, Descenda Angelia; Anwar, Syaiful; Sudibyo, Sudibyo
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 6 No. 4 (2025): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54543/syntaximperatif.v6i4.793

Abstract

Penelitian ini mengkaji diplomasi pertahanan Indonesia di tengah ketidakpastian regional di kawasan Indo-Pasifik pada periode 2023 hingga 2025, dengan fokus pada upaya menjaga keseimbangan antara netralitas dan keterlibatan strategis. Isu utama yang dibahas meliputi meningkatnya rivalitas antara Amerika Serikat dan Tiongkok, sengketa di Laut China Selatan, serta munculnya aliansi keamanan baru seperti AUKUS yang menciptakan kondisi vilatilitas, ketidakpastian, komplesitas, dan ambiguitas (VUKA). Kajian literatur penelitian ini mencakup teori kepentingan nasional, kebijakan luar negeri, dan diplomasi pertahanan, serta prinsip politik luar negeri bebas dan aktif yang menjadi dasar diplomasi Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui studi dokumen yang mencakup publikasi pemerintah, laporan ASEAN, literatur akademik, dan media daring yang kredibel. Analisis dilakukan secara tematik dan content analysis dengan triangulasi sumber untuk menjamin validitas. Tantangan signifikan masih terlihat pada fragmentasi institusional dan koordinasi antar lembaga yang belum optimal. Penelitian ini menyimpulkan perlunya kebijakan yang fleksibel, adaptif, peningkatan koordinasi domestik, serta penguatan kerja sama multilateral untuk melindungi kepentingan nasional dan menjaga stabilitas kawasan tanpa mengorbankan prinsip politik luar negeri bebas dan aktif.