Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Pengukuran Kinerja Menggunakan Konsep Balanced Scorecard Pratiwi Hendro Wahyudiono; Nanang Alamsyah; Ansyar Bora
International Journal of Education, Science, Technology, and Engineering Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Lamintang Education and Training Centre, in collaboration with the International Association of Educators, Scientists, Technologists, and Engineers (IA-ESTE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36079/lamintang.ijeste-0201.14

Abstract

Dalam rangka mencapai peningkatan pemasaran dan pendapatan di PT BCV, perusahaan harus melakukan perbaikan dengan melakukan pengukuran kinerja. Model CIPP digunakan untuk menyelesaikan studi ini dengan studi Input dalam bentuk pernyataan perusahaan, strategi perusahaan dan target dan realisasi masing-masing KPI. Penentuan KPI penulis menggunakan metode wawancara kepada setiap kepala bidang dan manager bertugas menentukan KPI yang akan dilakukan pembobotan dengan menggunakan konsep pendukung keputusan yaitu AHP. Perhitungan kinerja KPI dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi. Dari 32 strategi yang berikan setiap kepala bidang, hanya 15 yang dipilih oleh manager sebagai KPI. Hasil pembobotan setiap perspektif yaitu pada perspektif pelanggan sebesar 0,5476, perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan sebesar 0,2559, perspektif Proses Bisnis Internal sebesar 0,1448 dan perspektif keuangan sebesar 0,0517. Hasil perhitungan skor KPI secara keseluruhan sebesar 0,0517 dan dalam lalu lintas masuk ke dalam katagori warna merah yang berarti kinerja perusahaan TV kabel berada diposisi yang sangat rendah. Saran yang diberikan untuk dilakukan evaluasi yaitu Perspektif Pelanggan dan Perspektif Proses Bisnis Internal. Performance Measurement Using Balanced Scorecard Concept Abstract: In order to achieve increased marketing and revenue in PT BCV, the company must make improvements by measuring the performance. The CIPP model is used to complete this study with Input study in the form of company statement, corporate strategy and target and realization of each KPI. Determination of KPI authors use the interview method to each head of the field and manager in charge of determining the KPI which will be weighted by using the decision support concept that is Analitycal Hierarchy Process (AHP). KPI performance calculation is done by comparing the targets and realization. Of the 32 strategies that give each head of the field, only 15 are selected by the manager as KPI. The weighting result of each perspective is on the customer perspective of 0.5476, Learning & Growth of 0.2559, Internal Business Process of 0.1448 and financial of 0.0517. The calculation results of overall KPI score of 0.5017 in the traffic light into the category of red color which means the performance of cable TV companies are positioned very low. Suggestions given for evaluation are Customer Perspective and Internal Business Process Perspective. Keywords: Balanced Scorecard, Key Performance Indicator, Analitycal Hierarchy Process.
PENENTUAN INDIKATOR PENGUKURAN KINERJA PEGAWAI BIDANG PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATAM M. Ansyar Bora; Tommy Saputra; Andi Haslindah
JURNAL ILTEK Vol 15, No 2 (2020): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.098 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v15i2.521

Abstract

Instrumen penilaian kinerja dapat digunakan untuk mereview kinerja, peringkat kerja, penilaian kinerja, penilaian pegawai, dan sekaligus evaluasi pegawai sehingga dapat diketahui mana pegawai yang mampu melaksanakan pekerjaan secara baik, efisien, efektif dan produktif sesuai dengan tujuan. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. Indikator kinerja merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan organisasi yang diwujudkan dalam ukuran-ukuran tertentu. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan indikator pengukuran kinerja pegawai Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup Kota Batam. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa penentuan indikator kinerja Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam diukur dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Terdapat 12 (dua belas) indikator pengukuran kinerja Bidang Perlindungan Hidup berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan oleh institusi. Dari pembobotan indikator kinerja tersebut didapatkan bahwa tersedianya data kualitas lingkungan menjadi skala prioritas terpenting yang harus dicapai oleh bidang lingkungan hidup yaitu 19,56%. Setelah itu pengolahan data menjadi informasi menjadi skala terpenting berikutnya, yaitu sebesar 18,18%. Pembinaan sektor formal maupun informal menjadi skala terpenting selanjutnya yaitu 12,42%.
USULAN PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) STUDI KASUS DI STT IBNU SINA BATAM M. Ansyar Bora; Elita Amrina; Herman Herman
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 9, No 1 (2021): PROFISIENSI JULI 2021
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.65 KB) | DOI: 10.33373/profis.v9i1.3308

Abstract

STT Ibnu Sina Batam merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di kota Batam yang mempunyai visi menjadi perguruan tinggi unggulan nasional, berdaya saing global berlandaskan iman dan taqwa, untuk mencapai visi tersebut STT Ibnu Sina menargetkan tahun 2021 semua program studi yang dibina terakreditasi A, saat ini program studi yang dibina yaitu Teknik Industri dan Teknik Informatika masih terakreditasi B, untuk mencapai visi tersebut salah satu unsur yang harus dipenuhi yaitu peningkatan kualitas layanan perguruan tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini bertujuan untuk menentukan Atribut apa saja yang diinginakan mahasiswa dalam upaya peningkatan kualitas layanan perguruan tinggi dan untuk merancang layanan perguruan tinggi yang sesuai kebutuhan pelanggan. Pada Penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode Slovin, sehingga diperoleh sampel 319 responden yang kemudian diberikan kuesioner untuk memberikan tanggapan terkait persepsi dan harapan mahasiswa terhadap layanan yang diberikan oleh STT Ibnu Sina Batam. Metode pengolahan dan analisis data yang digunanakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan integrasi metode Servqual dan QFD. Berdasarkan dari hasil Analisis Kesenjangan/Gap Servqual diperoleh bahwa mahasiswa tidak puas terhadap layanan Perguruan Tinggi STT Ibnu Sina Batam, hal ini karena terdapat gap negatif (-) antara persepsi dan harapan atau antara pelayanan yang di rasakan dengan pelayanan yang seharusnya mereka dapatkan sedangkan untuk melakukan upaya perbaikan peningkatan layanan yang bernilai negative kemudian dilakukan Analisis QFD, Setelah dilakukan perancangan kualitas menggunakan metode QFD diperoleh 19 Respon teknis yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di STT Ibnu Sina Batam.
PENGUKURAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE JOB SATISFICATION SCALE (JSC) M. Ansyar Bora; Meylia Vivi Putri; Mochammad Fahmi Pradipta
PROFISIENSI : Jurnal Program Studi Teknik Industri Vol 9, No 2 (2021): PROFISIENSI DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.985 KB) | DOI: 10.33373/profis.v9i2.3517

Abstract

Kepuasan kerja yang tinggi akan mengarahkan pada tingkat turnover yang rendah karena individu yang puas terdorong untuk bekerja lebih baik disebabkan kebutuhan pentingnya terpuaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan serta untuk menganalisis pelayanan yang telah diberikan perusahaan kepada karyawan. Untuk mengukur kepuasan kerja peneliti mengadaptasi dari alat ukur job satisfication scale penulis mengidentifikasi kecendrungan tinggi rendahnya kepuasan kerja yang terdiri dari dua kondisi yaitu motifators factors dan hygiene factors, subjek dalam penelitian ini adalah 60 orang karyawan PT. Rigspek Perkasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam motivation factors yang berpengaruh pada rendahnya kepuasan kerja karyawan adalah aspek achievement sebesar 73,3% dan aspek promotion sebesar 71,7% sedangkan pada kategori hygiene factors yang berpengaruh pada rendahnya kepuasan kerja karyawan adalah aspek interpersonal relationship sebesar 68,4% berikutnya sebesar 76,7% karyawan memiliki tingkat kepuasan yang rendah terhadap pelayanan perusahaan. Sebaiknya perusahaan mempertahankan tingkat kepuasan kerja yang terdiri dari aspek work it self, recognition, responbility, supervision, pay, working condition, company policies, status dan security
PENERAPAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DALAM PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Herman Herman; Elita Amrina; M. Ansyar Bora
SIGMA TEKNIKA Vol 5, No 1 (2022): SIGMATEKNIKA, VOL. 5, N0. 1, JUNI 2022
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v5i1.4090

Abstract

Perpustakaan Fakultas Teknik Universitas Ibnu Sina (UIS) mempunyai fasilitas layanan fisik maupun non fisik seperti keramahan petugas, kelengkapan buku, skripsi, laporan, fasilitas meja baca. Dari layanan tersebut mahasiswa masih merasa belum puas dikarenakan waktu layananya terbatas, referensi buku tentang kejuran masih minim, waktu peminjaman buku sangat singkat, tingginya denda keterlambatan dalam pengembalian buku. Sehingga dapat mempengaruhi dari minat baca mahasiswa, berdasarkan data minat baca selama 3 tahun mulai dari tahun 2017-2019 yaitu jumlah rata-rata pertahun 308 orang dari total mahasiswa aktif sebanyak 1247 orang, dengan rata-rata persentase setiap tahun hanya 24,7%. Berdasarkan dari permasalah tersebut maka diperlukan metode Quality Function Deployment (QFD) untuk mendesain perbaikan kualitas layanan perpustakaan di Fakultas Teknik Universitas Ibnu Sina (UIS) agar dapat memenuhi kepuasan mahasiswa. Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mahasiswa masih merasa belum puas dikarenakan semua dimensi layanan mengahasilkan nilai negatif, nilai dimensi gap terbesar adalah dimensi tangible dengan nilai -6,05 kemudian disusul dimensi reliability dengan nilai Gap -5,64. Sedangkan hasil penyusunan matrix house of quality (HoQ) desain untuk perbaikan layanan perpustakaan dengan prioritas utama adalah melakukan training terhadap petugas perpustakaan dengan nilai bobot 81, kemudian yang kedua yaitu menyediakan fasilitas layanan yang memadai dengan nilai bobot 58.
ANALISA PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS FILM RADIOGRAPHY DENGAN METODE TOTAL QUALITY MANAGEMENT Larisang; M. Ansyar Bora; Sumarni
Engineering and Technology International Journal Vol 2 No 01 (2020): Engineering and Technology International Journal (EATIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.285 KB)

Abstract

Dalam era global persaingan menjadi semakin tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan kualitas barang atau jasa yang sesuai dengan tuntutan pelanggan yang dapat memenangkan persaingan. Mengacu pada data PT. Astar Testing & Inspection Batam dalam satu bulan minimal terdapat 20% cacat pada photo radiography sampai ditolak pelanggan. Dari cacat tersebut terdapat masalah yang sangat merugikan perusahaan juga orang lain seperti tertundanya pembayaran invoice, waktu yang terbuang sia-sia, dan hilangnya kepercayaan client terhadap kinerja operator RT perusahaan tersebut. Untuk menganalisa suatu kegagalan/cacat dalam film radiography, dilakukan pengolahan data dengan menggunakan alat bantu Statistical Processing Control (SPC) dimulai dengan pengumpulan data check sheet, histogram, diagram pareto, menghitung uji keseragaman dan kecukupan data, batas kontrol, diagram alir, dan diagram sebab akibat. Piranti TQM (Total Quality Manajement) diterapkan dalam langkah-langkah siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) untuk menyelesaikan persoalan kerja yang dihadapi dan mengadakan perbaikan secara terus-menerus. Hasil penelitian yang diperoleh dari cacat radiography antara lain diperlukannya perbaikan kualitas manusia, bahan baku, mesin, metode kerja,dan lingkungan. Untuk film 4’’x10’’ terdapat 64% cacat karena kegagalan pencucian dan penegringan dan film 4’’x15’’ terdapat 49% cacat karena kegagalan pencucian dan pengeringan. Usulan perbaikan yang disarankan adalah pelatihan, pengawasan, perbaikan sarana ruang proses pencucian, pembelian bahan baku sesuai standar kualitas, dan membuat instruksi kerja secara tertulis dan rinci kepada setiap team sebelum memulai pekerjaan.
Kesuksesan Muslimah Pelaku UMKM: Peran Dimensi Entrepreneurial Orientation Agus Supriyanto; Ririt Dwiputri Permatasari; Asepma Hygi Prihastuti; Tommy Saputra; M. Ansyar Bora
BISNIS Vol 10, No 2 (2022): BISNIS: Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam
Publisher : Fakultas Ekonom dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/bisnis.v10i2.17740

Abstract

The purpose of this study was to determine the factors that support the success of Muslim women in running a business seen from the dimensions of entrepreneurial orientation. Respondents in the study were 105 Muslim SMEs who run businesses in Kudus Regency. The sampling technique uses Simple Random Sampling with the Convenience Sampling method. The data analysis technique uses Structural Equation Modeling with the help of AMOS 25.0. The results of the study indicate that there is a significant influence between innovation, risk taking, proactivity, competitive aggressiveness and autonomy on the birth of Muslim women as MSME actors. All dimensions of entrepreneurial orientation are proof that to achieve success in running a business, a business actor needs to implement the dimensions of entrepreneurial orientation. The autonomy dimension gets the highest average answer, it is important to pay attention that the delegation of authority and responsibility to employees to make accidental decisions. The managerial implication of this research is that SMEs need to pay attention to the dimensions of entrepreneurial orientation because it will have an impact on improving business performance.
PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN KACA FILM MOBIL DI AUTOFARREL VARIASI PASCA PANDEMI MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT Kaivita Nahwi; M. Ansyar Bora; Widi Nugraha
JURNAL MANAJEMEN REKAYASA DAN INOVASI BISNIS Vol. 1 No. 1 (2022): AGUSTUS 2022
Publisher : LPPM-ITEBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.242 KB)

Abstract

Autofarrel Variasi merupaka perusahaan yang bergerak di bidak penjualan kaca film dan aksesoris mobil. Autofarrel Variasi yang berlokasi di jalan Laksamana Bintan, ruko graha mas Blok J no 15 Sungai Panas, Batam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui startegi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan penjualan untuk mencapao peningkatan yang lebih baik. Dalam penelitina ini penulis menggunakan metode SWOT dengan pengolahan data dari faktor inter dan eksternal , diagram cartesius dan analisis SWOT. Dengan analisa ini menghasilkan IFE 3.36 dan hasil EFE 3.48. pada hasil SWOT matriks didapatkan beberapa kemungkinan alternatif strategi dengan cara menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang (SO), memanfaatkan peluang untuk mengatasi kelemahan (OW), menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman (ST) dan meminimalisasikan kelemahan dan menghindari ancaman (WT) . Berdasarkan hasil analisa maka hal yang harus dialkukan perusahaan untuk mempertahankan reputasi perusahaan dengan memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kualitas kaca film.
PENINGKATAN DAYA SAING USAHA MELALUI PERBAIKAN KEMASAN DAN PEMASARAN Sanusi; Larisang; M. Ansyar Bora
Jurnal Pengabdian Ibnu Sina Vol. 1 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : LPPM Universitas Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.379 KB) | DOI: 10.36352/j-pis.v1i2.406

Abstract

SMEs (Small and Medium Enterprises) play a very important role in advancing the Indonesian economy, especially in the city of Batam. Apart from being an alternative for new employment opportunities, SMEs also play a role in boosting the pace of economic growth after the 1997 monetary crisis, when large companies experienced difficulties in developing their businesses. The MSME segment in Riau Islands Province is also high where more than 60,000 MSMEs or 3.0% of the total population of the province, higher than the national MSME share which was only 1.6% in 2012. The highest distribution composition is in Batam, which is 67%. , followed by Tanjung Pinang 19%, Natuna 5%, and Bintan 3%. In addition, Batam is also an area directly adjacent to neighboring countries such as Singapore and Malaysia as well as being the center of tourist destinations for both local and foreign tourists. So this provides a great opportunity for SMEs to sell processed products that will be used as souvenirs or souvenirs for tourists. Increasing competitiveness can be done by improving packaging and marketing that pays attention to environmental and social aspects. Technological developments and increasing knowledge of prospective customers in the future. The training provided provides understanding and interest for business actors in developing their businesses and improving skills and understanding of science and technology.
SOSIALISASI BUSINESS MODEL CANVAS TERHADAP PELAKU USAHA Dimas Akmarul Putera; M. Ansyar Bora; Aulia Agung Dermawan; Ansarullah Lawi; Zainul Munir; Ririt Dwi Putri Permatasari; I Made Sondra Wijaya
Jurnal Pengabdian Ibnu Sina Vol. 2 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : LPPM Universitas Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.404 KB) | DOI: 10.36352/j-pis.v2i1.486

Abstract

Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Ada perusahaan yang memiliki tujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dan ada yang tidak, misalnya dalam bentuk sosial. Tujuan perusahaan berbeda-beda, namun salah satu tujuan yang selalu ada pada perusahaan adalah profitabilitas. Penerapan strategi perusahaan, perlu adanya evaluasi terhadap strategi yang telah diterapkan melalui evaluasi model bisnis yang sedang dijalankan agar dapat mengidentifikasi masalah apa saja yang perlu mendapat perhatian. Salah satu model bisnis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi model bisnis yang sedang dijalankan adalah Business Model Canvas (BMC). BMC atau yang juga disebut Business Model Generation merupakan salah satu alat strategi yang dapat digunakan untuk melihat rupa usaha yang sedang atau akan dijalani oleh calon para pelaku usaha khususnya dikota Batam. Para tim pengabdi melakukan sosialisasi Business Model Canvass dikarenakan tingginya potensi pelaku usaha. Keberadaan kota Batam sebagai kota industri dengan banyak tenaga kerja memberikan peluang potensial bagi berkembangnya usaha mikro, kecil dan menengah. Selain potensi pasar tenaga kerja, Batam juga merupakan daerah perbatasan dengan Singapura dan Malaysia. Besarnya potensi pasar memicu dan merangsang para pengusaha untuk mampu bersaing memenuhi kebutuhan konsumen