Tingkat kemiskinan yang masih tinggi di Jawa Timur merupakan permasalahan serius yang memerlukan perhatian dan penanganan berbasis data yang komprehensif. Ketimpangan sosial ekonomi antarwilayah menyebabkan sebagian daerah tertinggal dalam pembangunan, sehingga pengelompokan wilayah miskin menjadi langkah strategis untuk membantu pemerintah dalam menentukan prioritas serta arah kebijakan pengentasan kemiskinan yang lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan karakteristik wilayah miskin di Jawa Timur menggunakan algoritma Spectral Clustering dengan 11 indikator sosial ekonomi sebagai variabel analisis. Berdasarkan hasil pembobotan kontribusi variabel terhadap pembentukan klaster, indikator yang paling berpengaruh adalah garis kemiskinan (0,259418), rata-rata lama sekolah (0,259067), harapan lama sekolah (0,147613), dan indeks pembangunan manusia (0,133441). Hasil pengelompokan menunjukkan adanya dua klaster utama, yaitu wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi (26 kabupaten/kota) dan wilayah dengan tingkat kemiskinan rendah (12 kabupaten/kota). Evaluasi kualitas model menghasilkan nilai Davies-Bouldin Index (0,4401) dan Silhouette Score (0,6655), yang menunjukkan bahwa metode ini mampu membentuk kelompok dengan pemisahan yang cukup baik. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam perumusan kebijakan intervensi yang lebih terarah, berkelanjutan, dan berkeadilan sosial di Jawa Timur.