Claim Missing Document
Check
Articles

Optimasi Formulasi Sediaan Masker Wajah Gel Peel-Off Dari Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia Cortice) Berdasarkan Variasi Konsentrasi PVA Krisyanella, Krisyanella; Nadeak, Bella Nadeak; Meinisasti, Resva; Irnameria, Dira
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 9 No 2 (2024): JURNAL AKADEMI FARMASI PRAYOGA
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PVA pada formula sediaan masker gel Peel-off berfungsi sebagai basis pembentuk lapisan film, sehingga sediaanmudah dikelupas saat telah mengering . Menurut teori, Konsentrasi PVA pada sediaan masker gel peel of akanberpengaruh pada pH, viskositas, daya lekat, daya sebar dan waktu mengering. Berdasarkan literatur rangekonsentrasi PVA yaitu 7-10%.Namun pada penelitian yang telah dilakukan oleh Rian Karnelo (2012), sediaan maskergel peel of dari ekstrak etanol kulit jeruk nipis menunjukkan karakteristik sediaan yang baik pada konsentrasi PVA15%. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui Masker Wajah Gel Peel-off Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Nipis (C.aurantifolia) yang memiliki karakteristik terbaik berdasarkan variasi konsentasi PVA 7%, 10%, 15%. MetodePenelitian : Metode Eksperimental Laboratorium. Hasil Penelitian : Semakin tinggi konsentrasi PVA yang digunakanakan menghasilkan sediaan masker yang lebih kental sehingga daya sebar semakin kecil dan waktu sediaan mengeringsemakin cepat. Seluruh formula memenuhi standar sediaan masker gel peel of. Tidak ada pengaruh konsentrasi PVAterhadap organoleptis, homogentias dan nilai pH. Namun semakin tinggi konsentrasi PVA, menyebabkab sediaansemakin cepat mengering. Berdasarkan uji hedonik 100% responden lebih menyukai tekstur dari Formula 3 (PVA15%). Kesimpulan : Ketiga formula memenuhi syarat masker gel Peel-off , namun Formula 3 (PVA 15%) memilikikarakteristik terbaik pada uji daya sebar, uji waktu mengering dan uji hedonik
Pengujian Stabilitas Dipercepat dan Kandungan SPF pada Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.) dan Kopi Robusta (Coffe canephora) sebagai Formulasi Krim Wajah Meinisasti, Resva; Krisyanella, Krisyanella; Okfrianti, Yenni; Sastri Utami, Mardhah
JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 5 No. 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/jifs.v5i1.852

Abstract

Penggunaan tabir surya diluar ruangan telah terbukti efektif untuk mengurangi paparan sinar ultraviolet (UV). Daun sirih (Piper betle Linn) dan biji kopi robusta (Coffea canephora) mengandung senyawa antioksidan untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV yang berlebih. Kombinasi kedua bahan alam ini dapat digunakan sebagai tabir surya untuk membantu memperbaiki permeabilitas kulit, mencegah radikal bebas, dan sebagai antiaging. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas dan Sun Protection Factor (SPF) krim ekstrak etanol daun sirih dan kopi robusta sebagai krim wajah. Penelitian dilakukan dalam lima tahapan yaitu ekstraksi, formulasi krim, uji stabilitas dipercepat dan kandungan SPF. Hasil uji stabilitas dipercepat sediaan krim konsentrasi 2,5% dan 5% tidak mengalami perubahan dari pengamatan organoleptis pada hari ke-0 sampai hari ke-90.  Nilai SPF krim pada konsentrasi 2,5% dan 5% masing-masing 38,202 dan 53,848. Krim wajah berbahan aktif ekstrak daun sirih dan kopi robusta memiliki potensi sebagai tabir surya alami yang stabil dan efektif dalam memberikan perlindungan tinggi terhadap sinar UV.
The Comparison of the Sunscreen Activity of Ethanol Extracts and Fractions from Robusta Coffee (Coffea canephora) Leaves using UV Spectrophotometer Method Krisyanella, Krisyanella; Meinisasti, Resva; Muslim, Zamharira; Salasa, Alfrida Monica; Baharyati, Delta
Riset Informasi Kesehatan Vol 12 No 2 (2023): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v12i2.813

Abstract

Background: The development of sunscreen preparations has led to the use of natural ingredients as active substances. Robusta coffee leaves (Coffea canephora) contain alkaloids, flavonoids, saponins, tannins and steroids. From previous research the SPF value of its ethanol extract at 150 ppm was 12,989 (Maximum protection). The sunscreen activity of its fractions need to be determined, to find out which one has the highest potential sunscreen activities Method: Sunscreen activity examination was carried out in vitro using a UV spectrophotometer. The concetntration of each fraction used was 150 ppm. Results: The N-hexane, ethyl acetate and butanol fractions have sunscreen activity with extra protective power, SPF values respectively were 6.006, 7.609, and 8.046. This activities arises from the content of flavonoids, phenolics and tannins. While the remaining water fraction has the lowest protective activity, with SPF value 3.985 and only contain tannin. Compared to Its ethanol extract, the ethanol extract has better sunscreen activit, because at a 150 ppm it has SPF value 12.989 (Maximum sunscreen activity) Conclusion: the sunscreen activity of this fraction is lower than its ethanol extract. The ethanol extract of robusta coffee leaves has more potential to be developed into a sunscreen preparation. Keywords: ; Robusta coffee leaves ; Fraction ; SPF Value
Empowerment of PKK Members in Utilizing Fragrant Lemongrass Oil as a Floor Cleaner Production Material in Sukasari Village, Seluma Regency, Bengkulu Province, 2023 Krisyanella; Meinisasti, Resva; Khasanah, Heti Rais; Pudiarifanti, Nadia; Susilo, Avrilya Iqoranny; Muslim, Zamharira; Baharyati , Delta; Irnameria, Dira
Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan (Abdigermas) Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kesehatan (Abdigermas)
Publisher : CV Media Inti Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58723/abdigermas.v2i2.212

Abstract

The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of PKK members in Sukasari village in developing products from lemongrass oil. This can increase the selling value of lemongrass oil that has been produced, so that it can increase community income. The methods used were socialization, demonstration and self-assistance in making cleaners, packaging and labeling fragrant lemongrass floor cleaner products. At the socialization stage, participants received material and there was a discussion session. Participants were given a questionnaire to see their level of understanding of the material provided. After the participants were given counseling and demonstrations of product making, it was seen that there was an increase in the knowledge and skills of the participants in making these products independently. Also, it was seen that participants were interested in developing this product into a commercial product. The conclusion of this activity is that participants are able to produce this product independently. This product will be used for personal household needs and developed by the local BUMDes to become a commercial preparation.
FORMULASI SEDIAAN SABUN CAIR DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SINGKONG (Manihot utilissima Pohl.) Lasri Winarsih, Dinda; Amri, Zul; Krisyanella
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.42 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i1.139

Abstract

Latar belakang: Singkong (Manihot utilissima Pohl.) adalah salah satu tanaman yang bagian daunnya sering dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa kandungan flavonoid ekstrak daun singkong memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif. Sediaan farmasi yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan khususnya kulit adalah sabun cair. Sabun cair lebih higienis dan lebih praktis dibawa kemana-mana serta harus memenuhi syarat uji karakteristik SNI. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula sabun cair dari ekstrak etanol daun singkong (Manihot utilissima Pohl.) yang memenuhi karakteristik sediaan sabun cair. Metode:Penelitian menggunakan metode eksperimental untuk meneliti karakteristik sediaan sabun cair dengan konsentrasi ekstrak daun singkong 0%, 2%, 3% dan 4% yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, tinggi busa dan iritasi. Hasil: Hasil uji sediaan sabun cair pada formula I (2%), formula II (3%), dan formula III (4%) telah memenuhi syarat uji organoleptis, homogenitas, pH, tinggi busa yang ditetapkan oleh SNI serta tidak menyebakan iritasi pada kulit. Kesimpulan: Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa daun singkong dapat diformulasikan menjadi sabun cair karena pada konsentrasi 2%, 3% dan 4% telah memenuhi syarat uji karakteristik. Saran: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan alat pengaduk canggih, variasi konsentrasi ekstrak dibawah 2% dan konsentrasi CMC dibawah 1%. Selain itu, perlu dilakukan uji viskositas dan uji aktivitas antibakteri untuk mengetahui karakteristik dan efektivitas antibakteri.
PENETAPAN KADAR VITAMIN C SIRUP KALAMANSI DENGAN METODE TITRASI IODIMETRI Meika, Usi Dwi; Irnameria, Dira; Krisyanella, Krisyanella
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.514 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i1.178

Abstract

Jeruk Kalamansi adalah jenis buah jeruk yang berkembang pesat di Bengkulu, berbau harum, dan memiliki rasa yang asam ketika sudah masak, dan pahit ketika masih mentah. Vitamin C merupakan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh dan bersifat antioksidan. Namun kandungan vitamin C ini belum diketahui pada berbagai olahan buah jeruk kalamansi, terutama sirup kalamansi. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui kadar vitamin C dalam sirup kalamansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Vitamin C pada Sirup Kalamansi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan yang bersifat eksperimental dengan metode Iodimetri. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar Vitamin C pada Sirup Kalamansi sentra Padang Serai diperoleh rata-rata kadar Vitamin C sebesar 0,046% b/b, pada Sirup Kalamansi sentra Beringin Raya diperoleh rata-rata kadar Vitamin C sebesar 0,048% b/b dan pada Sirup Kalamansi sentra Teluk Sagara diperoleh rata-rata kadar Vitamin C sebesar 0,050% b/b. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan “Penetapan Kadar Vitamin C Pada Sirup Kalamansi dengan Metode Titrasi Iodimetri” didapatkan kesimpulan Sirup Kalamansi sentra Padang Serai, sentra Beringin Raya dan sentra Teluk Sagara positif mengandung Vitamin C dan kadar Vitamin C tertinggi terdapat pada Sirup Kalamansi sentra Teluk Sagara sebesar 0,050% b/b.
Formulasi Sediaan Pomade Dari Ekstrak Etanol Kemiri (Aleurites moluccana (L) Willd) Krisyanella, Krisyanella; Atipah Charunisa; Resva Meinisasti
Jurnal Pharmacopoeia Vol 1 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.757 KB) | DOI: 10.33088/jp.v1i2.305

Abstract

Salah satu yang dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat pomade adalah  kemiri (Aleurites moluccana  (L.)  Willd).  Kemiri memiliki  kandungan  zat  bermanfaat  seperti  saponin,  flavonoid, pelifenol dan fitosteron  berkhasiat untuk menyuburkan rambut, menghitamkan rambut secara alami. Berdasarkan hal diatas, maka peneliti tertarik untuk memformulasikan ekstrak etanol kemiri sebagai sediaan pomade. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui karakteristik formulasi sediaan pomade dengan variasi kosentrasi ekstrak etanol kemiri (Aleurites moluccana (L.) Willd). Metode yang digunakan penelitian bersifat eksperimental untuk meneliti karakteristik sediaan   pomade dengan konsentrasi ekstrak kemiri 5%, 7,5% dan 10% dengan parameter uji organoleptis, homogenitas,daya sebar, pH, kadar abu, freeze-thaw, iritasi dan kesukaan. Hasil uji karakteristik sediaan pomade pada formula I, formula II dan formula III telah memenuhi Karakteristik uji organoleptis, homogenitas, pH, freez-thaw iritasi dan kesukaan. pada hasil uji daya sebar terdapat pada FIII yang memenuhi daya sebar yang baik sedangkan untuk FI, F0, dan FII tidak memenuhi syarat dan kadar abu semua formula diketahui  tidak  memenuhi  syarat.  dari  hasil  penelitian  sediaan  Pomade  Formula  III (kosentrasi 10 %) merupakan karakteristik paling baik. untuk peneliti selanjutnya disaran Melakukan penelitian membuat formulasi Sediaan pomade dengan variasi Basis lain.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN DEODORANT SPRAY EKSTRAK ETANOL BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior (Jack)) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis Rahmanda, Desfi; Khasanah, Heti Rais; Krisyanella
Jurnal Pharmacopoeia Vol 3 No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jp.v3i1.484

Abstract

Bunga kecombrang mengandung senyawa kimia seperti flavonoid, tanin, saponin, minyak atsiri, steroid, glikosida. Berdasarkan Senyawa-senyawa aktif tersebut yang mampu menghilangkan bau badan antara lain saponin, flavonoid, dan minyak atsiri. Deodoran adalah sediaan kosmetika yang mengandung antiseptik untuk menahan atau mengurangi dekomposisi bakteri sehingga bias mengontrol bau badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sediaan deodorant spray yang paling bagus pada variasi konsentrasi 10%, 20%, 30% dan aktivitas antibakteri pada sediaan deodorant spray. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental.  Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada masing-masing formula sediaan deodorant spray ekstrak etanol bunga kecombrang yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji kejernihan, uji iritasi dan uji aktivitas antibakteri memenuhi kriteria standar sebagai sediaan deodorant spray yang baik. Dari hasil penelitian yang dilakukan, formula yang paling baik dan memiliki nilai aktivitas antibakteri paling tinggi yaitu pada formula FIII (30%) dengan proteksi  perlindungan maksimal. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak pada formula maka semakin meningkatkan nilai aktivitas antibakteri.
PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa L) DALAM FORMULASI LIP BALM Dwi Ramadhani, Wulan; Rais Khasanah, Heti; Krisyanella; Putri, Ovie Panca
Jurnal Pharmacopoeia Vol 2 No 2 (2023): September 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jp.v2i2.486

Abstract

Lip balm merupakan sediaan kosmetik dengan komponen utama yaitu lilin, lemak dan minyak dari ekstrak alami dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kekeringan pada bibir. Bunga rosella dapat memberikan efek melembabkan karena banyak mengandung zat yang berguna pada bibir, bunga rosella ini identik dengan rasa asam sehingga memberikan sensasi segar, rasa asam pada bunga rosella adanya kandungan vitamin c, asam sitrat, asam malat serta glikolik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Karakteristik Sediaan Lip Balm Ektrak Etanol Bunga Rosella (hibiscus sabdariffa L) dengan beberapa variasi konsentrasi 1,5%, 2,5%, dan 3,5%. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Eksperimental. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada sediaan lip balm dari ekstrak etanol bunga rosella (hibiscus sabdariffa L) pada formula 0, I, II, dan III memenuhi syarat uji organoleptis, uji homogenitas, uji ph, uji titik lebur, stabilitas sediaan, uji daya sebar, uji daya oles, dan uji iritasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa karakteristik formula 0, I, II, dan III memenuhi standar lip balm pada uji organoleptis, uji homogenitas, uji ph, uji titik lebur, stabilitas sediaan, uji daya sebar, uji daya oles, dan uji iritasi. Sedangkan pada uji hedonik (kesukaan) formula III adalah formula yang paling disukai dengan tingkat kesukaan terhadap warna, tekstur dan aroma paling tinggi.
Uji SPF formulasi krim ekstrak etanol dari biji kopi lanang robusta (Coffea Canephora) Meinisasti, Resva; Krisyanella, Krisyanella; Utami, Mardhah Sastri
Indonesian Journal of Health Science Vol 4 No 6s (2024): Mewujudkan Indonesia Sehat: Transformasi Sistem Kesehatan di Era Baru
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/ijhs.v4i6s.1221

Abstract

Paparan sinar UV dalam kondisi yang berlebihan pada kulit akan menyebabkan kerusakaan kulit, kulit terbakar, peradangan, penuaan dini, hiperpigmentasi hingga pembentukan melanoma. Salah satu cara untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV adalah dengan penggunaan tabir surya dengan SPF. Bahan alam dapat dimanfaatkan karena mengandung senyawa antioksidan (flavonoid, dan fenolik), senyawa ini dapat meningkatkan nilai SPF dan menyerap panjang gelombang maksimum sinar UV. Biji kopi robusta (Coffea canephora) memiliki kandungan senyawa fenolik yang berpotensi sebagai bahan aktif tabir surya. Biji kopi lanang merupakan kopi dengan biji bulat utuh atau buah berbiji tunggal. Krim adalah salah satu sediaan yang dapat di gunakan sebagai tabir surya karena memiliki keuntungan lebih mudah diaplikasikan, dan lebih nyaman digunakan pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai SPF pada sediaan krim dari ekstrak etanol biji kopi lanang robusta (Coffea canephora) dengan konsentrasi ekstrak 1%, 2% dan 3%. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada masing-masing formula di dapatkan hasil yaitu sediaan krim ekstrak etanol dari biji kopi lanang robusta memenuhi kriteria pengujian tetapi pada formula II memiliki homogenitas yang kurang baik karena masih adanya butiran pada saat pengujian. Nilai SPF pada formula I sebesar 6,049, formula II sebesar 6,164, dan pada formula III sebesar 6,791. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan formula yang memiliki nilai SPF paling tinggi yaitu pada formula III dengan konsentrasi ekstrak 3% dan nilai SPF sebesar 6,791 yang memberikan perlindungan terhadap sinar matahari dengan proteksi ekstra.