Salah satu metode yang dapat digunakan universitas dalam beradaptasi dengan revolusi industri 5.0 adalah blended learning, yaitu metode pembelajaran hybrid menggabungkan secara online dan tatap muka. Pendekatan metode seperti itu, dapat memperkuat pengalaman mahasiswa menggunakan perangkat digital, yang sangat penting di dunia kerja di masa depan. Pola lama pendidikan tinggi tidak lagi cukup untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja. Kemampuan atau skills seperti berpikir kritis (critikal thinking), kreatifitas, dan adaptabilitas, semakin penting dimiliki mahasiswa. Universitas atau perguruan tinggi perlu menyesuaikan kurikulumnya untuk memastikan agar para mahasiswa memiliki skills yang dibutuhkan demi mencapai kesuksesan di era baru ini. Jenis penelitian ini adalah survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas X tahun pelajaran 2024/2025. Sampel penelitian sebanyak 100 orang yang dipilih secara purposive random. Teknik pengumpulan data, yaitu kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu distribusi tabel frekuensi. Kesimpulan penelitian adalah: (1) Politeknik Ilmu Pelayaran cukup menerapkan kampus merdeka dalam menghadapi era revolusi industri 5.0., dan (2) faktor penghambat penerapan kampus merdeka menghadapi era revolusi industri 5.0 pada universitas X adalah pemahaman mahasiswa, pemahaman orang tua, dan industri yang masih baru menjadi penghambat dalam menghadapi era revolusi industri 5.0; serta kurangnya literasi mahasiswa. Selanjutnya faktor pendukung penerapan kampus merdeka menghadapi era revolusi industri 5.0 pada universitas X adalah penggunaan digitalisasi, kemampuan dan kompetensi dosen, serta pengembangan program pendidikan dan pelatihan bagi dosen.