Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Tingkat Pengetahuan tentang Covid-19 Terhadap Kepatuhan Mahasiswa Menerapkan Protokol Kesehatan di Laboratorium Keperawatan Lukita, Ardi Rama; Wijayanti, Dewi; Pujianto, Ahmat; Lesmana, Hendy; Wahyudi, Donny Tri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 9 (2024): Volume 4 Nomor 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i9.15042

Abstract

ABSTRACT Tarakan City reported 16,988 confirmed cases with 371 deaths. Health protocols compliance Implementation of lectures during the Covid-19 pandemic must requires the correct basic knowledge about the disease itself. To determine the correlation between level of Covid-19 knowledge and student’s Health protocols compliance at the Nursing Laboratory at the University of Borneo, Tarakan. Cross-sectional (cross-sectional study) involving 100 respondents who were Diploma III Nursing students at the University of Borneo Tarakan using the consecutive sampling. Chi Square Test  shows the results of statistical tests with a significance value of 0.000 < 0.05, thus indicating there is a significant relationship between the level of knowledge and compliance. The higher the level of knowledge about Covid-19, the higher the student's compliance in implementing health protocols or the lower the level of knowledge, the lower the compliance. Keywords: Compliance, Covid-19, Knowledge   ABSTRAK Tercatat 16.988 kasus angka kejadian Covid-19 dan 371 meninggal di kota Tarakan. Kepatuhan pengaplikasian protokol kesehatan pada pelaksanaan perkuliahan di masa pandemi Covid-19 harus memperhatikan prinsip kesehatan dan keselamatan sehingga memerlukan dasar pengetahuan yang benar tentang penyakit itu sendiri. Tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang Covid-19 terhadap kepatuhan mahasiswa dalam menerapkan protokol Kesehatan di Laboratorium Keperawatan Universitas Borneo Tarakan. Cross-sectional (studi potong lintang) yang melibatkan 100 responden yang merupakan mahasiswa Diploma III Keperawatan di Universitas Borneo Tarakan dengan metode consecutive sampling. Uji Chi Square menunjukkan hasil uji statistik dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang Covid-19, maka semakin tinggi kepatuhan mahasiswa dalam menerapkan protokol kesehatan atau semakin rendah tingkat pengetahuan maka semakin rendah kepatuhan. Kata Kunci: Covid-19, Kepatuhan, Pengetahuan 
Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Penggunaan Insulin dada Pasien DM Tipe 2 Rangga, Alfrida; Najihah, Najihah; Wijayanti, Dewi; Tukan, Ramdya Akbar; Lesmana, Hendy; Iskandar, Ayuk Cucuk
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 12 (2024): Volume 4 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i12.15241

Abstract

ABSTRACT Diabetes is a chronic disease in the form of a metabolic disorder characterized by blood sugar levels that exceed normal limits. Type II diabetes mellitus is a disease caused by an increase in blood sugar due to a decrease in low insulin secretion by the pancreas gland. The therapy that is often used in type II diabetes patients is using insulin therapy. Insulin is a safe and effective drug in maintaining blood glucose levels within normal limits. To determine the relationship between knowledge and compliance with insulin use in Type 2 DM patients. Using a cross sectional study research method. Sampling used the Incidental Sampling technique with a sample size of 51 people. The results of the analysis from the Chi square test showed that the sig value was <0.0001 (P < 0.05), so it was said that there was a relationship between knowledge and compliance with insulin use in Type 2 DM patients. Respondents' knowledge about insulin use was related to compliance with insulin use. It is hoped that nurses can pay more attention to nursing care for patients in treating type 2 diabetes mellitus patients  Keywords: Diabetes Mellitus Type 2, Insulin, Compliance, Knowledge  ABSTRAK Diabetes adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Diabetes melitus tipe II merupakan penyakit yang disebabkan kenaikan gula darah karena penurunan sekresi insulin yang rendah oleh kelenjar pancreas Terapi yang banyak dilakukan pada pasien diabetes tipe II ini yaitu menggunakan terapi insulin. Insulin merupakan obat yang aman dan efektif dalam menjaga kadar glukosa darah dalam ambang normal. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan insulin pada pasien DM Tipe 2. Metode Penelitian dengan menggunakan metode penelitian cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan teknik Sampling Incidental dengan jumlah sampel sebanyak 51 orang. Hasil analisis dari Chi square test didapatkan tetap nilai sig sebesar <0.0001 (P < 0.05) sehingga dikatakan ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan insulin pada pasien DM Tipe 2. Pengetahuan responden tentang penggunaan insulin berhubungan dengan kepatuhan dalam penggunaan insulin. Diharapkan perawat dapat lebih memperhatikan asuhan keperawatan pada pasien dalam penanganan pasien diabetes melitus tipe 2 Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, Insulin, Kepatuhan, Pengetahuan
Penyakit Ginjal Kronis Pada Masyarakat di Wilayah Pesisir Napitupulu, Regia; Paridah, Paridah; Tukan, Ramdya Akbar; Alfianur, Alfianur; Wijayanti, Dewi; Lesmana, Hendy
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 7 (2024): Volume 4 Nomor 7 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i7.14713

Abstract

ABSTRACT Chronic kidney disease is a condition of progressive decline in kidney function that occurred within a few months or years. Globally, there were 850,000 deaths each year from chronic kidney disease. The high incidence of chronic kidney disease is supposed to be caused by several risk factors such as hypertension, Diabetes Mellitus, smoking habits, consumption of supplement drinks, and lifestyle. The objective of this study was to identify the factors that influence the incidence of chronic kidney disease in coastal communities. The design of this study was cross sectional. The sampling used a purposive sampling method with a total sample of 68 respondents. The results of this study showed that there was a significant correlation between Sociodemographic factors (age and sex), comorbidities (Hypertension, Diabetes Mellitus, and Hyperuricemia), and lifestyle (consumption of seafood, alcohol, and caffeine). In addition, there was no significant correlation Sociodemographic factors (education), lifestyle (consumption of supplements), and family history toward the chronic kidney disease of people in coastal areas. The conclusions of the most dominant risk factors were likely to occur of chronic kidney disease in coastal area communities namely age, Hyperuricemia comorbidities and a lifestyle in consuming seafood. Keywords: Risk Factors, Chronic Kidneys, Coastal Areas  ABSTRAK Penyakit ginjal kronis merupakan suatu keadaan adanya penurunan fungsi ginjal secara progresif yang terjadi dalam beberapa bulan atau tahun. Secara global, setiap tahun terdapat 850.000 kematian akibat dari penyakit ginjal kronis. Tingginya angka kejadian penyakit ginjal kronis diduga disebabkan oleh beberapa faktor risiko seperti penyakit Hipertensi, Diabetes Mellitus, kebiasaan merokok, konsumsi minuman suplemen, dan gaya hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit ginjal kronis pada masayarakat pesisir. Desain penelitian ini adalah studi cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 68 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor sosiodemografi (usia dan jenis kelamin), penyakit penyerta (Hipertensi, Diabetes Mellitus, dan Hiperurisemia), gaya hidup (konsumsi seafood, alkohol, dan kafein), dan tidak ada hubungan signifikan faktor sosiodemografi (pendidikan), gaya hidup (komsumsi suplemen), dan riwayat keluarga dengan penyakit ginjal kronis pada masyarakat di wilayah pesisir. Kesimpulan faktor risiko yang paling dominan berpeluang untuk terjadinya penyakit ginjal kronis pada masyarakat di wilayah pesisir yaitu usia, penyakit penyerta Hiperurisemia dan gaya hidup mengosumsi seafood. Kata Kunci: Faktor Risiko, Ginjal Kronis, Wilayah Pesisir
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa Yunita, Yunita; Najihah, Najihah; Wijayanti, Dewi; Lesmana, Hendy
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 11 (2024): Volume 4 Nomor 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i11.15137

Abstract

ABSTRACT Chronic Kidney Failure occurs due to irreversible deterioration in kidney function that occurs over several months or years. This situation results in an inability to maintain the balance of body substances or an accumulation of fluid and waste products which requires kidney replacement or dialysis therapy. Hemodialysis therapy is a replacement therapy to remove metabolic waste from the human blood circulation which will affect the quality of life. The aim of this study was to identify factors associated with quality of life in chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis at RSUD dr. H. Jusuf SK North Kalimantan. This research is a descriptive study with a cross sectional study design. Sampling used purposive sampling. The samples in this study were patients undergoing hemodialysis therapy at RSUD dr. H. JUSUF SK North Kalimantan, totaling 100 respondents. Data were collected using a questionnaire from WHOQoL. The results of the study showed that there was no relationship between age and employment with a p value of 0.369 and 0.398, whereas gender, education, duration of HD, frequency of HD were found to have a relationship with each p value of 0.036; 0.011; 0.034 and 0.008. It can be concluded that there is a significant relationship between gender, education, duration of hemodialysis and frequency of hemodialysis and the quality of life of patients undergoing hemodialysis at RSUD dr. H. Jusuf SK. Therefore, it is hoped that nurses and other health workers will provide education regarding the importance of HD and increase family participation as a support system to improve the patient's quality of life. Keywords: Quality of Life, Chronic Renal Failure, Hemodialysis  ABSTRAK Gagal Ginjal Kronik terjadi karena kemunduran fungsi dari ginjal ireversibel yang terjadi beberapa bulan atau tahun. Keadaan ini mengakibatkan ketidakmampuan dalam mempertahankan keseimbangan substansi tubuh atau akumulasi cairan dan produk sisa yang memerlukan penggantian ginjal atau terapi dialysis. Terapi hemodialisis merupakan terapi pengganti untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme dari peredaran darah manusia yang akan mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD dr. H. Jusuf SK Kalimantan Utara. Penelitian ini merupakan penelitian deskritif dengan desain cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD dr. H. JUSUF SK Kalimantan Utara yang berjumlah 100 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner dari WHOQoL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara usia dan pekerjaan dengan p value 0,369 dan 0,398 sedangkan dengan jenis kelamin, pendidikan, lama HD, frekuensi HD ditemukan ada hubungan dengan masing-masing p value 0,036 ; 0,011; 0,034 dan 0,008. Dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin, pendidikan, lama hemodialisa dan frekuensi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD dr. H. Jusuf SK. Oleh karena itu, diharapkan agar perawat dan tenaga kesehatan lainnya memberikan edukasi terkait pentingnya HD serta meningkatkan peran serta keluarga sebagai support sistem untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Kata Kunci: Kualitas Hidup, Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa
Penerapan Thermotherapy dan Aromatherapy Lavender terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Sindrom Koroner Akut Surani, Wahyu; Lesmana, Hendy; Ose, Maria Imaculata; Pujianto, Ahmat; Nugraha, M Akbar
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 2 (2025): Volume 5 Nomor 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i2.16038

Abstract

ABSTRACT Acute Coronary Syndrome consists of a collection of clinical symptoms of myocardial ischemia which is characterized by pain in the chest. One way to manage pain in ACS patients through non-pharmacological measures is by administering thermotherapy and lavender aromatherapy. Thermotherapy is the application of heat to the body to reduce symptoms of acute and chronic pain. Meanwhile Aromatherapy lavender is an essential oil used for aromatherapy with the main components being linalool and linalic acetate oil. The design of this scientific work uses a case study design conducted on 3 respondents with acute coronary syndrome who experienced chest pain. The instruments in this research were an observation sheet, SOP for administering thermotherapy and lavender aromatherapy, and a measurement sheet using the Numeric Rating Scale. Intervention is carried out twice every 12 hours, once every 24 hours. The results showed that there was a significant change in the pain scale between before the intervention was given and after the intervention was given, where after being given a combination of thermotherapy and lavender aromatherapy intervention, the pain felt by the respondents decreased. The conclusion of this study is that the application of thermotherapy and lavender aromatherapy is effective in reducing the pain scale in patients with acute coronary syndrome. Keywords: Acute Pain, Aromatherapy, Thermotherapy  ABSTRAK Sindrom Koroner Akut terdiri dari kumpulan gejala klinis iskemia miokard yang ditandai dengan adanya rasa nyeri di bagian dada. Salah satu penatalaksanaan nyeri pada pasien SKA melalui tindakan non farmakologi adalah dengan pemberian thermotherapy dan aromatherapy lavender. Thermotherapy merupakan pemberian aplikasi panas pada tubuh untuk mengurangi gejala nyeri akut maupun kronis. Sedangkan Aromatherapy lavender adalah minyak esensial yang digunakan untuk aromaterapi dengan komponen utama minyak linalool dan linalik asetat. Rancangan karya ilmiah ini menggunakan desain studi kasus yang dilakukan pada 3 responden dengan sindrom koroner akut yang mengalami nyeri dada. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi, SOP pemberian thermotherapy dan aromatherapy lavender, dan lembar pengukuran menggunakan Numeric Rating Scale. Intervensi dilakukan sebanyak 2 kali setiap 12 jam sekali dalam 24 jam. Hasil menunjukkan bahwa adanya perubahan skala nyeri yang cukup signifikan antara sebelum diberikan intervensi dan setelah diberikan intervensi, dimana setelah diberikan intervensi kombinasi thermotherapy dan aromatherapy lavender, nyeri yang dirasakan oleh responden berkurang. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan thermotherapy dan aromatherapy lavender efektif dalam menurunkan skala nyeri pada pasien sindrom koroner akut. Kata Kunci: Aromatherapy, Nyeri Akut, Thermotherapy
Peningkatan Kualitas Tidur Pada Pasien Nyeri Akut dengan Relaksasi Benson Madda, Hasmidah; Paridah, Paridah; Tukan, Ramdya Akbar; Ose, Maria Imaculata; Najihah, Najihah; Alfianur, Alfianur; lesmana, Hendy
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 7 (2024): Volume 4 Nomor 7 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i7.14714

Abstract

ABSTRACT Pain is a sensory and emotional experience accompanied by a sense of discomfort due to actual and potential damage to body tissues Pain or soreness is the most frequent major complaint, leading individuals to seek help at health facilities Pain has been identified as the cause of poor sleep quality Therefore, pharmacological and non-pharmacological interventions were needed to overcome the problem Benson relaxation can be used as a non-pharmacological intervention to reduce pain and improve sleep quality. The purpose of this study was to identify the effectiveness of Benson relaxation intervention on improving sleep quality in acute pain patients. This research used a quasi-experimental method with a One-group pretest-posttest design. The sampling used Purposive Sampling (Judgmental Sampling) with a total sample of 47 respondents who were treated in Anggrek A room of RSUD dr. H Jusuf SK. The results of a statistical test using the Wilcoxon Signed Rank test obtained a value of p-0.001 It showed that there was a significant difference between respondents' sleep quality and acute pain before and after Benson relaxation intervention The conclusion of the study showed that Benson relaxation which was given 20 minutes for 3 days was effective for improving sleep quality in acute pain patients. Keywords: Acute Pain, Benson Relaxation Therapy, Insomnia, Sleep Quality  ABSTRAK Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik serta emosional disertai rasa ketidaknyamanan akibat rusaknya jaringan tubuh aktual dan potensial. Rasa sakit atau nyeri merupakan keluhan utama yang paling sering, membuat individu mencari bantuan ke fasilitas kesehatan. Nyeri telah diidentifikasi sebagai penyebab kualitas tidur yang buruk oleh karena itu dibutuhkan intervensi farmakologi dan non farmakologi untuk mengatasi masalah tersebut. Relaksasi Benson dapat digunakan sebagai intervensi non farmakologi untuk mengurangi nyeri dan menaikkan kualitas tidur. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi efektifitas intervensi relaksasi Benson terhadap peningkatan kualitas tidur pada pasien nyeri akut. Jenis penelitian ini menggambarkan metode quasi-exsperimen dengan desain One-group pretest-posttest design. Pengambilan sampel mengunakan Purposive Sampling (Judgmental Sampling) dengan jumlah sampel 47 pasien yang dirawat di ruang Anggrek A RSUD dr. H Jusuf SK. Hasil uji statistic menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan nilai p=0,001, ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kualitas tidur pasien dengan nyeri akut sebelum dan setelah dilakukan intervensi relaksasi benson. Kesimpulan penelitian adalah relaksasi benson yang diberikan 20 menit selama 3 hari efektif untuk meningkatkan kualitas tidur pada pasien nyeri akut. Kata Kunci:Benson Relaxation Therapy, Insomnia, Kualitas Tidur, Nyeri 
Studi Fenomenologi: Pengalaman Perawat dalam Menegakkan Diagnosis Keperwatan Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Batu, Yuliana; Hasriana, Hasriana; Damayanti, Ana; Lesmana, Hendy; Zulfia, Rahmatuz; Najihah, Najihah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 9 (2024): Volume 4 Nomor 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i9.14897

Abstract

ABSTRACT Diagnosis enforcement is an important aspect of the practice of nursing. Nursing diagnosis have been applied at a number of hospitals and other health facilities, but the knowledge of nurses regarding diagnostic indicators for diagnostic enforcement, and diagnosis enforcement is not difficult. The SDKI as a guideline for the formulation of nursing diagnosis has been implemented since 2017, but in reality, the implementation of nursing diagnosis based on SDKI is not optimal yet. The purpose of the research is to explore the experiences of nurses in enforcing their nursing diagnosis based on SDKI. Through a qualitative study with a phenomenological approach, using purposive sampling techniques and total of 14 participants. The results of this study led to four themes namely: new challenges, making it easier for nurses, obstacles of SDKI use, form of support for the implementation of SDKI. The result of this study conluded that the use of SDKI makes it easier to the determination of nursing diagnoses. The hospital committee should conduct in-house training on nursing care plans in accordance with the Indonesian Standard of Nursing Diagnosis. Keywords: Experience of Nurse, SDKI, Nursing Diagnosis  ABSTRAK Penegakan diagnosis merupakan aspek penting dalam praktik keperawatan. SDKI sebagai pedoman perumusan diagnosis keperawatan telah diberlakukan sejak tahun 2017, akan tetapi pada kenyataannya saat ini penerapan diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI belum optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi pengalaman perawat dalam menegakkan diagnosis keperawatan berdasarkan SDKI, Melalui studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, menggunakan tehnik purposive sampling dan jumlah 14 partisipan. Hasil penelitian ini memunculkan empat tema yaitu: tantangan baru, memudahkan perawat, kendala penggunaan SDKI, bentuk dukungan penerapan SDKI. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Penggunaan SDKI memudahkan dalam penentuan diagnosis keperawatan. Komite rumah sakit perlu melakukan inhouse training tentang nursing care plan yang disesuaikan dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Kata Kunci: Diagnosis Keperawatan, Pengalaman Perawat, SDKI 
Effectiveness of Suctioning and Factors Affecting ; A Systematic Review Lesmana, Hendy
Caring: Indonesian Journal of Nursing Science Vol. 1 No. 2 (2019): Caring:Indonesian Journal of Nursing Science
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/ijns.v1i2.2051

Abstract

Suction is a routine action performed by nurses who work in a critical care setting. every patient who has decreased consciousness and installed a definitive air way will always get a suction action that is useful for keeping the airway free of mucus so that airway patency is maintained. The purpose of this literature review is to identify and summarize the results of research and books on factors that influence the effectiveness of suction. This study is a literature review that tries to find and explore more information about the effectiveness of suction. The method used in this literature review begins with topic selection, keyword determination to search journals through the Google Scholar, Ebscho, and Pro Quest databases. The articles used were 16 articles and 7 books. Literature search results obtained namely; factors affecting the effectiveness of suction are; assessment before performing suction, pre hyperoxygenation measures, effective suction pressure regulation, suction canule size must pay attention to the ETT diameter / size, suction action time 10-15 seconds for adults and 5 seconds for infants and children, suction techniques and must consider volume and mucus viscosity. The conclusion in conducting effective suction, nurses must pay attention to these 7 factors rather in the implementation of suction actions to be more effective and avoid unwanted side effects.
Co-Authors Agang, Mohammad Wahyu Ahmat Pujianto Ahmat Pujianto Akbar Tukan, Ramdya Alfiaanur Alfiaanur Alfianur Alfianur Aminuddin Aminuddin Ana Damayanti Anastasia Anna Aris Junaidi Armanto, Armanto Batu, Yuliana Baydhuri, Putri Intan Bayu Purnomo Budiman Burhan Burhan, Burhan Cahyaningrum, Widyastuti Citra Alpiani Damayanti, Ana Darni Darni Darni Darni DEWI WIJAYANTI Dewi Wijayanti Dewy Haryanti Parman Dewy Haryanti Parman Dewy Haryanti Parman Farasian Magdalena Sisca Sihotang Febrianti, Selvia Fitriya Handayani Haeril Amir Handayani, Fitriya Handoko, Setiawan Tri Hasanah, Devi Miftahul Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana, Hasriana Irwan, M Irwansyah Irwansyah Iskandar, Ayuk Cucuk Jamhari Jamhari Kartanti, Natalia Ida Losong, Aprilisya Nensyiawati Lukita, Ardi Rama M Akbar Nugraha M. Akbar Nugraha Madda, Hasmidah Marta, Ayu Putu Maslikan, Sunarti Maya Sari Mochammad Imron Awalludin Muhammad Taufiqqurohman Muhammad, Saiful Najihah, Najihah Napitupulu, Regia Nawir, Daud Nerli Adria Sinabutar Noviani, Doris Nugraha, M Akbar Nur Indah Noviyanti Ose, Maria Imaculata Paridah Paridah Paridah Paridah Parman, Dewy Haryanti Pujianto, Ahmat Putri Aulia Rohmadiana Putri Ayu Utami Qur’ani Qur’ani Rahma Yulis Rangga, Alfrida Rasdiana, Rasdiana Rika Wahyuni Ririn Ariyanti, Ririn Selvia Febrianti Siti Hamidah Surani, Wahyu Suryana, Nia Kurniasih syahran syahran Tambunan, Santi Tobing, Kurniaty Ika Sari Tri Wahyu Murni Utami, Putri Ayu Utami, Putri Ayu Wahyudi, Donny Tri Wahyuni Arsianti, Rika Yacoline Pailungan, Ferly Yuliana Yuliana Yuliana Yuliana Yuni Retnowati Yunita Yunita Zakinah, ST Zulfia, Rahmatuz