Claim Missing Document
Check
Articles

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN BANTUAN HIDUP DASAR DAN PENANGGULANGAN KEGAWATDARURATAN PADA KADER KESEHATAN Ahmat Pujianto; Maria Imaculata Ose; Hendy Lesmana; Citra Alpiani; Putri Aulia Rohmadiana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.116 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i2.7054

Abstract

Abstrak: Keterlambatan pemberian pertolongan pertama di fase pre hospital pada korban kegawatdaruratan dapat memperburuk kondisi korban. Pertolongan yang cepat dan tepat pada korban gawat darurat akan mencegah korban dari kematian maupun kecacatan permanen. Kader kesehatan memegang peranan penting terutama sebagai first responder (orang yang pertama kali menemukan korban), sehingga harus memiliki kemampuan melakukan bantuan hidup dasar. Saat ini, hanya ada 1 orang dari total 20 kader kesehatan Kelurahan Juata Permai yang sudah pernah mengikuti pelatihan BHD. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan BHD dan penanggulangan kegawatdaruratan pada kader kesehatan. Kegiatan ini diikuti oleh 20 kader kesehatan. Pelatihan ini terbagi dalam 2 tahap, yaitu penyampaian teori terkait BHD dan penanggulangan kegawatdaruratan dan praktik. Setelah mengikuti kegiatan ini, pengetahuan dan juga keterampilan peserta terkait BHD dan penanggulangan kegawatdaruratan mengalami peningkatan minimal 60%. Hal tersebut terbukti dengan peningkatan nilai post test dan juga setiap peserta mampu mempraktikkan skill resusitasi jantung paru dan pembebasan jalan napas pada korban tersedak baik itu korban dewasa, anak maupun bayi.Abstract: The delay of the first responder to provide first aid in the pre-hospital phase for emergency victims can worsen the victim's condition. Prompt and appropriate help for victims with emergency conditions will prevent victims from death or permanent disability. Health volunteers play an important role, especially as first responders, so that the ability to carry out basic life support must be possessed by health cadres and the wider community. Currently, there is only 1 person out of a total of 20 health volunteers in Juata Permai Village who has attended Basic Life Support (BLS) training. The purpose of this activity is to increase BHD knowledge and skills and to respond to emergencies in health volunteers. This activity was attended by 20 health volunteers. This activity includes 2 stages, including the delivery of the theory/concept of BLS and emergency response using the lecture method, question and answer, and the practice. After participating in this activity, participants' knowledge and skills related to BLS and emergency response increased 60%. This is evidenced by the increase in post-test scores and also that each participant can practice cardiopulmonary resuscitation skills and airway clearance for choking victims, both adult victims, children and infants.
PEMBERDAYAAN KADER DALAM EMERGENCY FIRST AID PENANGANAN HENTI JANTUNG KORBAN TENGGELAM PADA WILAYAH PERSISIR TARAKAN Maria Imaculata Ose; Hendy Lesmana; Dewy Haryanti Parman; Ramdya Akbar Tukan
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v4i1.1818

Abstract

Penduduk yang berdomisili di daerah pesisir mayoritas bepekerjaan sebagai nelayan yang memiliki resiko tenggelam. Selain itu pantai menjadi tujuan wisata lokal yang cukup sering dikunjungi. Melihat dari situasi resiko tinggi kegawatdaruratan terjadinya tenggelam dan henti jantung. Keterlambatan penanganan dalam 10 menit menyebabkan kondisi iskemia pada jaringan otak menyebabkan kegagalan sirkulasi jantung yang dapat menyebabkan kematian. Masalah yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan pertama pada korban henti jantung maupun tenggelam. Pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kader kesehatan dalam penanganan henti jantung dan korban tenggelam dalam lingkungan wilayah persisir Kota Tarakan menjadi sangat penting. Emergency First Aid Course merupakan kegiatan pelatihan dalam penanganan bantuan hidup dasar. Tujuan dilakukan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan penanganan pertama pada penangganan tenggelam maupun korban henti jantung. Kegiatan ini meliputi pemberian materi dan pelatihan penangan bantuan hidup pada pasien henti jantung maupun tenggelam dan dalam kegiatan ini akan disusun sebuah modul yang dapat menjadi sumber informasi bagi kader dan masyarakat sekitar persisir Kota Tarakan.
Effectiveness of Suctioning and Factors Affecting ; A Systematic Review Hendy Lesmana
Caring: Indonesian Journal of Nursing Science Vol. 1 No. 2 (2019): Caring:Indonesian Journal of Nursing Science
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/ijns.v1i2.2051

Abstract

Suction is a routine action performed by nurses who work in a critical care setting. every patient who has decreased consciousness and installed a definitive air way will always get a suction action that is useful for keeping the airway free of mucus so that airway patency is maintained. The purpose of this literature review is to identify and summarize the results of research and books on factors that influence the effectiveness of suction. This study is a literature review that tries to find and explore more information about the effectiveness of suction. The method used in this literature review begins with topic selection, keyword determination to search journals through the Google Scholar, Ebscho, and Pro Quest databases. The articles used were 16 articles and 7 books. Literature search results obtained namely; factors affecting the effectiveness of suction are; assessment before performing suction, pre hyperoxygenation measures, effective suction pressure regulation, suction canule size must pay attention to the ETT diameter / size, suction action time 10-15 seconds for adults and 5 seconds for infants and children, suction techniques and must consider volume and mucus viscosity. The conclusion in conducting effective suction, nurses must pay attention to these 7 factors rather in the implementation of suction actions to be more effective and avoid unwanted side effects.
PENGARUH DONOR DARAH TERHADAP PERUBAHAN TANDA-TANDA VITAL Hendy Lesmana
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol. 3 No. 1 (2016): Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh donor darah terhadap perubahan tanda-tanda vital pada pendonor darah di PMI Kota Tarakan. Metode: Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah praeksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Pada responden dilakukan pengukuran variabel tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi pernafasan, serta suhu tubuh sebelum dan setelah melakukan donor darah. Selanjutnya dilakukan analisis bivariat dengan menggunakan uji T berpasangan dan uji wilcoxon terhadap perubahan tanda-tanda vital sebelum dan setelah responden melakukan donor darah.Hasil: Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh donor darah terhadap frekuensi nadi sebelum dan setelah donor darah (p: 0,0001). Pada tekanan darah, frekuensi napas, dan suhu tubuh, secara statistik tidak terjadi perubahan yang signifikan namun secara klinis terdapat perubahan.Simpulan: Terdapat pengaruh donor darah terhadap frekuensi nadi sebelum dan setelah donor darah, sedangkan untuk tekanan darah, frekuensi pernafasan dan suhu tubuh tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Saran peneliti sebelum dilakukan donor darah sebaiknya tekanan darah sistolik ≥120 mmHg dandiastolik 80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi pernafasan 17 x/menit dan suhu tubuh antara 36,2oC sampai dengan 37,00C
PENGARUH PENGGUNAAN JELLY DAN AIR LEDENG TERHADAP POTENSIAL AKSI ELEKTROKARDIOGRAM Hendy Lesmana; Dewi Wijayanti; Maria Imaculata Ose; Putri Ayu Utami; Rika Wahyuni
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.169 KB) | DOI: 10.35842/mr.v13i1.124

Abstract

Latar Belakang: Elektrokardiogram merupakan alat diagnostik jantung yang sering digunakan perawat untuk menilai beberapa kelainan jantung. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, beberapa perawat tidak menggunakan jelly (gold standard) tetapi menggunakan air ledeng sebagai media perekam EKG dan meyakini air ledeng merupakan media yang baik untuk merekam EKG. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan penggunaan jelly dan air ledeng terhadap potensial aksi elektrokardiogram. Metode Penelitian: Rancang penelitian menggunakan pendekatan eksperimen (cross-over).Jumlah sampel 46 responden dibagi menjadi dua kelompok. Tehnik sampling secara acak sistematis. pengaruh penggunaan jelly dan air ledeng terhadap potensial aksi diuji dengan Wilcoxon Signed Rank Test dan kejadian artefak dengan Chi Square. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan voltase EKG dengan menggunakan jelly lebih rendah  (median : 60,2 mV) bila dibandingkan dengan menggunakan air ledeng (median : 96,7 mV). dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test nilap P : 0,0001, dimana terdapat perbandingan penggunaan jelly dan air ledeng terhadap potensial aksi elektrokardiogram. Kejadian artefak lebih besar terjadi saat menggunakan air ledeng (35,9 %) bila dibandingkan dengan penggunaan jelly (5,4 %), hal ini ditunjukan dengan hasil uji Chi Square (P : 0,0001) dengandemikian terdapat pengaruhpenggunaan jelly dan air ledeng terhadap kejadian artefak. Kesimpulan: penggunaan air ledeng sebagai media perekam EKG dapat meningkatkan potensial aksi (voltase) dan berpengaruh terhadap kualitas hasil perekaman dimana kejadian artefak lebih tinggi bila dibandingkan dengan penggunaan jelly sebagai media perekaman EKG. Saran peneliti sebaiknya tetap menggunakan jelly sebagai media perekaman EKG dan mematuhi protap perekaman EKG yang telah baku. Kata kunci : Air ledeng, Artefak, Elektrokardiogram, jelly, Potensial Aksi & Voltase.
Desiminasi Analisis Instrumen Kabupaten Sehat Sebagai Implementasi Good Govenrnance Di Kabupaten Tana Tidung Daud Nawir; Nur Indah Noviyanti; Hendy Lesmana; Gusriani Gusriani
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.956 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v2i2.676

Abstract

The strategic plan in community development is the obligation of every ministry that refers to the (RPJMN. The Ministry of Health and the Ministry of Home Affairs have agreed on the implementation of a program that accommodates all aspects/orders in realizing a clean, comfortable, safe, and healthy Regency/City to live in as a place to live). improve productivity and regional economy as well as better people's livelihoods. There are 10 categories of healthy districts/cities which are divided based on specific problems, namely: 1) residential areas, public facilities and infrastructure; 2) Independent Healthy Community Life, Food Security and Nutrition; 3) Market; 4) Education; 5) Healthy Social Life and Disaster Management; 6) Transportation and Traffic Regulations; 7) Offices, Industry, IKM and MSMEs; 8) Tourism; 9) Houses of Worship; 10) Smart City/Smart City. The method used in the form of filling out questionnaires, interviews, FGDs, and secondary data. The results of this activity indicate that it is necessary to make better efforts from the government and the community to achieve the Healthy District award. Starting from the ODF prerequisites, the presentation is still quite low, while some key indicators have been met with an estimated percentage of 70%. Mandatory arrangements and additional arrangements are still needed strategies to improve and fulfill indicators/aspects/criteria for healthy district instruments. The benefits of this PKM are as guidelines and evaluation materials for the government in an effort to improve the health and welfare of the community in Tana Tidung Regency
PENINGKATAN KESELAMATAN KERJA MELALUI PEMERIKSAAN BUTA WARNA (IMPROVING WORK SAFETY THROUGH COLOR BLIND INSPECTION) Rahma Yulis; Hendy Lesmana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13160

Abstract

Abstrak: Buta warna adalah gangguan kesehatan yang pada beberapa profesi bisa mempengaruhi kapasitas dan keselamatan kerja. Permasalahan mitra adalah beberapa profesi ataupun pendidikan tinggi yang menjadi tujuan program keahlian siswa mereka, menjadikan buta warna sebagai salah satu syarat masuk. Tujuan kegiatan ini adalah membantu mitra mendeteksi dini buta warna pada siswa, sehingga siswa yang terdeteksi buta warna bisa diarahkan untuk memilih jurusan yang tidak mensyaratkan buta warna dalam pekerjaan atau studi lanjut. Metode pemeriksaan buta warna yang digunakan adalah metode Ishihara dengan 14 plate. Pengabdian masyarakat dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Tarakan, pada 03 Desember 2022 oleh dua dosen sebagai tim pemeriksa. Peserta sebanyak 36 siswa laki-laki dari kelas XII. Hasil pemeriksaan buta didapatkan dari 36 siswa, 34 (94%) siswa normal (tidak buta warna) dan 2 (6%) siswa mengalami buta warna parsial. Rekomendasi: siswa yang mengalami buta warna parsial direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan ke dokter spesialis mata atau diarahkan untuk memilih jurusan lain. Abstract: Color blindness is a health problem that in several professions can affect their work capacity and safety. The partner's problem is that some professions or higher education which are the goals of their student expertise programs, making color blindness as one of the entry requirements. The purpose of this activity is to help partners early detect color blindness in students, so students who are detected color blind can be directed to choose majors that do not require color blindness in work or further studies. The color blindness inspection method used is the Ishihara method with 14 plates. Community service were carried out at a vocational high school in Tarakan City, on December 3, 2022 by two lecturers as an examination team. Participants were 36 male students from grade XII. This activity was carried out on December 3, 2022 by two lecturers as color blind examination team. Participants in this activity were 36 male students from grade XII. The results of examining color blindness were obtained from 36 students: 34 (94%) students were normal (not color blind) and 2 (6%) students had partial color blindness. Recommendation: students who have partial color blindness were recommended to carry out further examinations to an ophthalmologist or directed to choose a major.  
MANAJEMEN PENCEGAHAN PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL (TIK) PADA PASIEN PASCA KRANIOTOMI DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Ahmat Pujianto; Hendy Lesmana; Maria Imaculata Ose; Bayu Purnomo; Aris Junaidi
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2023): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi pasien pasca kraniotomi relatif tidak stabil, dan berpotensi mengalami komplikasi intrakranial sehingga pasien harus mendapat pemantauan ketat di ruang perawatan intensif (Intensive Care Unit ((ICU). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran manajemen pencegahan tekanan intrakranial (TIK) pada pasien pasca kraniotomi di ICU. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang melibatkan 12 responden pasien pasca kraniotomi sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi catatan medis pasien yang berisi karakteristik responden, status hemodinamik responden, manajemen TIK yang dilakukan, nilai pemeriksaan Glasgow Coma Scale-Pupil (GCS-P), nilai laboratorium untuk laktat, dan nilai elektrolit (natrium, kalium, dan klorida). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hari ketiga perawatan, pengaruh sedasi sudah menurun dan 3 responden (8,3%) sudah dalam keadaan sadar dengan nilai GCS-P E4M6Vett-P 3/3. Semua responden diberikan posisi head up 15-30 derajat, sedangkan untuk mode ventilator mekanik, positive end expiratory pressure (PEEP), fraksi oksigen, obat sedasi, analgesik. Pada hari ketiga perawatan, sebagian besar responden sudah mengalami peningkatan ke arah perbaikan. Manajemen pencegahan peningkatan tekanan intrakranial pada pasien pasca kraniotomi akibat cedera otak traumatik pada pasien di ICU sesuai dengan pedoman Brain Trauma Foundation Guideline tahun 2016. Hanya saja untuk pengukuran tekanan intrakranial pada semua pasien belum dilakukan baik secara non-invasif maupun invasif. Kata kunci: ICU, manajemen TIK, pasca kraniotomi DOI : 10.35990/mk.v6n1.p44-55
PENGUATAN KAPASITAS KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Hendy Lesmana; Widyastuti Cahyaningrum; Syahran Syahran; Nia Kurniasih Suryana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14043

Abstract

Abstrak: Insiden COVID-19 saat ini terus mengalami peningkatan, tidak hanya jumlah penderita tetap jumlah kematian pun meningkat. Demikian pula dengan Kasus COVID-19 di Provinsi Kalimantan Utara tercatat kasus aktif sebanyak 1.582 (14,947 %) dan kasus terkonfirmasi akumulatif 10.584 orang. Strategi untuk mengatasi peningkatan kasus covid di masyarakat dengan melakukan promosi kesehatan mengenai pencegahan penularan COVID-19. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga mengenai pencegahan penularan COVID-19, memakai dan melepaskan masker dan mencuci tangan dengan sabun dan air bersih secara benar. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol Kesehatan pencegahan penularan COVID-19, Lokasi kegiatan di Desa Tanjung Agung dan Desa Mangkupadi, metode pelaksanaan kegiatan penyuluhan kepada keluarga dari rumah ke rumah guna menghindari berkumpulnya masyarakat. Hasil kegiatan menunjukan terjadi peningkatan pengetahuan keluarga dalam pencegahan penularan COVID-19 dimana tingkat pengetahuan keluarga paling banyak berada di tingkat pengetahuan baik (78 %) dengan menggunakan evaluasi kuesioner, demikian pula dengan keterampilan keluarga meningkat dalam hal memakai dan melepaskan masker dengan benar serta mencuci tangan dengan sabun dan air bersih dengan tehnik 11 langkah.Abstract: The current incidence of COVID-19 continues to increase, not only the number of sufferers remains the number of deaths has also increased. Likewise with the COVID-19 cases in North Kalimantan Province, there were 1,582 active cases (14.947%) and an accumulative confirmed case of 10,584 people. Strategies to deal with increasing cases of covid in the community by carrying out health promotion regarding the prevention of transmission of COVID-19. The purpose of this activity is to increase family knowledge and skills regarding preventing transmission of COVID-19, wearing and removing masks and washing hands properly with soap and clean water. This activity was carried out by implementing the health protocol to prevent transmission of COVID-19, the location of the activities in Tanjung Agung Village and Mangkupadi Village, the method of carrying out outreach activities to families from house to house to avoid community gatherings. The results of the activity showed that there was an increase in family knowledge in preventing transmission of COVID-19 where the level of family knowledge was at the good knowledge level (78%) using an evaluation questionnaire, as well as increasing family skills in wearing and removing masks properly and washing hands. with soap and clean water with the 11 step technique.
RETRACTED: The Impact of the Use of Piped Water with Genesis Artifact On Electrocardiogram Lesmana, Hendy
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 3, No 2 (2018): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.338 KB) | DOI: 10.30604/jika.v3i2.110

Abstract

RETRACTEDFollowing a rigorous, carefully concerns and considered review of the article published in Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan to article entitled “The Impact of the Use of Piped Water with Genesis Artifact On Electrocardiogram” Vol 3, No 2, pp. 131-136, December 2018, DOI: http://doi.org/10.30604/jika.v3i2.110.This paper has been found to be in violation of the Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan Publication principles and has been retracted.The article contained redundant material, the editor investigated and found that the paper published in Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 13, No. 1 (2018), pp. 30-37, entitled "Pengaruh Penggunaan Jelly dan Air Ledeng terhadap Potensial Aksi Elektrokardiogram". http://medika.respati.ac.id/index.php/Medika/article/view/124The document and its content has been removed from Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, and reasonable effort should be made to remove all references to this article.
Co-Authors Agang, Mohammad Wahyu Ahmat Pujianto Ahmat Pujianto Akbar Tukan, Ramdya Alfiaanur Alfiaanur Alfianur Alfianur Aminuddin Aminuddin Ana Damayanti Ana Damayanti Anastasia Anna Aris Junaidi Baydhuri, Putri Intan Bayu Purnomo Budiman Burhan Burhan, Burhan Cahyaningrum, Widyastuti Citra Alpiani Darni Darni Darni Darni Darni Darni Devi Miftahul Hasanah Dewi Wijayanti Dewi Wijayanti DEWI WIJAYANTI Dewy Haryanti Parman Dewy Haryanti Parman Dewy Haryanti Parman Farasian Magdalena Sisca Sihotang Febrianti, Selvia Fitriya Handayani Haeril Amir Handayani, Fitriya Handoko, Setiawan Tri Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana Hasriana, Hasriana Irwan, M Irwansyah Irwansyah Iskandar, Ayuk Cucuk Jamhari Jamhari Kartanti, Natalia Ida Losong, Aprilisya Nensyiawati M Akbar Nugraha M. Akbar Nugraha Marta, Ayu Putu Maslikan, Sunarti Maya Sari Mochammad Imron Awalludin Muhammad Taufiqqurohman Muhammad, Saiful Najihah Najihah Najihah Najihah Najihah Najihah, Najihah Nawir, Daud Nerli Adria Sinabutar Noviani, Doris Nur Indah Noviyanti Ose, Maria Imaculata Paridah Paridah Paridah Paridah Parman, Dewy Haryanti Pujianto, Ahmat Putri Aulia Rohmadiana Putri Ayu Utami Qur’ani Qur’ani Rahma Yulis Rahmatuz Zulfia Rasdiana, Rasdiana Rika Wahyuni Ririn Ariyanti, Ririn Santi Tambunan Selvia Febrianti Siti Hamidah Suryana, Nia Kurniasih syahran syahran Tobing, Kurniaty Ika Sari Tri Wahyu Murni Utami, Putri Ayu Utami, Putri Ayu Wahyudi, Donny Tri Wahyuni Arsianti, Rika Yacoline Pailungan, Ferly Yuliana Batu Yuliana Yuliana Yuliana Yuliana Yuni Retnowati Yunita Yunita Zakinah, ST Zulfia, Rahmatuz