Claim Missing Document
Check
Articles

CONSOLIDATION CHARACTERISTICS UNDER CYLINDER TEST, CENTRIFUGAL TEST AND OEDOMETER TEST Rondonuwu, Steeva G.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol 14, No 66 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A several laboratory tests have conducted to investigate the self-weight consolidation characteristics on Ariake washed. They are self weight consolidation by cylinder test and centrifuge test, while incremental loading by oedometer test as well. All the samples were used have passed through a 425 μm siever to remove the granular particles. For cylinder test series, we adjust the suspension for each sample in initial water content range from 103 % to 1000 %, corresponding to liquid limit start from 1. Then let the self-weight consolidation process occurred. After the final process, we measured the final water content and maximum settling rate. Next for centrifugal test, we adjust the sample in liquidity index (IL) equal 1.5. The initial height specimens were 6, 4, 2, and 1 cm. All the specimens were played in centrifuge device. For 5 and 6 cm initial height specimen we adjust the velocity 850 rpm, and 800 rpm for 1 and 2 cm initial height specimen. The settling was recorded on elapsed time ranging from 15 to 1440 minute randomly. As for oedometer test, we adjusted the samples under 0.75, 1.0, 1.25, and 1.0 in liquidity index. Key words: self weight consolidation, settlement, centrifuge, sediment
PENGARUH SALT LEACHING TERHADAP INDEKS PROPERTI TANAH Sumbiri, Gischa P. P.; Rondonuwu, Steeva G.; Ticoh, Jack H.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 1 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang Pengaruh Salt Leaching terhadap Indeks Properti Tanah, bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara perubahan kadar garam terhadap kecepatan sedimentasi dan memahami karakteristik konsolidasi lempung lunak akibat perubahan kadar garam. Sedimentasi merupakan metode pemisahan antara padatan dengan cairan dengan penurunan akibat beban sendiri dari butiran (self weight consolidation). Mekanisme dari pengujian sedimentasi ini dilakukan dengan menggunakan silinder kaca di laboratorium. Pengujian sedimentasi dilakukan pada material kerukan, dengan variasi penambahan garam masing-masing 0%, 2%, dan 4%. Penelitian ini menggunakan pengujian konsolidasi akibat berat sendiri (sedimentasi) menggunakan silinder kaca berdiameter 5,5 cm dan tinggi 36,5 cm, dan pengujian konsolidasi menggunakan alat oedometer di laboratorium. Adapun sumber data yang digunakan adalah data-data primer. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa larutan garam dapat mempercepat pengendapan larutan padat. Hasil uji konsolidasi menunjukkan bahwa untuk tekanan 0,25-1 kg/cm2 semakin besar persentase penambahan garam nilai koefisien konsolidasi (Cv) semakin turun, sedangkan untuk tekanan 2-8 kg/cm2 semakin besar persentase penambahan garam nilai koefisien konsolidasi (Cv) semakin naik. Nilai Cv untuk tekanan 1 kg/cm2 pada tanah asli sebesar 3,69 cm2/menit, dan pada tanah campuran dengan presentase garam dapur 2% sebesar 3,64 cm2/menit dan pada 4% sebesar 3,63 cm2/menit. Sedangkan nilai Cv untuk tekanan 2 kg/cm2 pada tanah asli sebesar 3,39 cm2/menit, dan pada tanah campuran dengan presentase garam dapur 2% sebesar 3,62 cm2/menit dan pada 4% sebesar 3,62 cm2/menit. Kata kunci: Tanah Lempung, Sedimentasi, Garam, Konsolidasi
ANALISIS KONSOLIDASI TANAH DI BAWAH BENDUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AKAR WAKTU DAN METODE HYPERBOLA Luntungan, Teresa Nadia; Sumampouw, Joseph E. R.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 4 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konstruksi bendungan seringkali mengalami keretakan pada dinding atau penurunan. Faktor penyebab masalah tersebut salah satunya adalah proses konsolidasi atau perubahan volume tanah yang terjadi akibat keluarnya air pori. Hal inilah yang diamati untuk mengetahui besarnya penurunan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar penurunan yang akan terjadi pada konstruksi bendungan tersebut. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan pemeriksaan parameter dan pengujian konsolidasi yang dimana untuk nilai Cv akan dibandingkan dan dihitung menggunakan Metode Akar Waktu dan Metode Hyperbola. Analisis koefisien konsolidasi memperlihatkan bahwa Metode Akar Waktu memberikan nilai Cv yang relatif lebih besar dibandingkan Metode Hyperbola yang diuji dalam tiga sampel tanah. Untuk jenis tanah dalam penelitian ini Metode Hyperbola lebih baik digunakan karena memberikan nilai perhitungan Cv yang kecil dimana lebih cenderung kejenis tanah lempung dan Metode Akar Waktu akan lebih cenderung kejenis tanah yang berpasir (cohesionless soil). Kedua metode tersebut dapat digunakan pada penelitian ini sedangkan untuk metode lain seperti Logaritma Waktu tidak dapat digunakan karena tidak sesuai dengan bentuk grafik yang ditentukan. Untuk penurunan konsolidasi diketahui pada sampel satu sebesar 68.074 cm, sampel dua sebesar 23.834 cm, sampel tiga sebesar 67.202 cm dan daya dukung tanah untuk sampel satu sebesar 19.587 kg/cm2, sampel dua sebesar 23.834 kg/cm2, dan sampel 3 sabesar 21.265 kg/cm2. Dari hasil perhitungan kapasitas daya dukung tanah dan penurunan dapat disimpulkan bahwa semakin kecil daya dukung tanah akan semakin besar penurunan, sedangkan semakin besar daya dukung tanah maka semakin kecil penurunan tersebut. Kata Kunci : Konsolidasi, Metode Akar Waktu, Metode Hyperbola, Penurunan
EFFECT OF SALT LEACHING ON SEDIMENTATION AND SELF WEIGHT CONSOLIDATION Rondonuwu, Steeva G
TEKNO Vol 15, No 68 (2017): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The soil washing treatment was carried on Ariake washed by cylinder test method, to investigate the sedimentation process and final water content change. A water-soil dilute were allowed to settling under salinity condition ranging from 30 to 2 g/L. We adjust the suspension for each sample in initial water content range from 500% to 6000%. Then let the sedimentation and self weight consolidation process occur for 14 days. After the final process, we measured the final water content and maximum settling rate. Leaching of salt decreases the liquid limit, consequently increasing the normalized water content w* defined as the ratio normal water content over liquid limit (Hong and Tsuchida.2000). They also found that the value of Iw increases lineary with the increases in w*. Key words: salt leaching, sedimentation, self weight consolidation, water quality, settling rate, final water content.
Percepatan Konsolidasi Dengan Menggunakan Horizontal Drain Kirihio, Pentagon F.P.; Rondonuwu, Steeva G.; Sompie, O. B. A.
TEKNO Vol 16, No 70 (2018)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Horizontal drain merupakan salah satu cara mempercepat proses konsolidasi pada tanah. Kecepatan konsolidasi merupakan hal penting pada tanah yang memerlukan waktu lama untuk mencapai penurunan. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukan bahwa penggunaan drain bisa menjadi salah satu solusi percepatan konsolidasi pada tanah yang memerlukan waktu lama untuk mencapai penurunan yang di inginkan seperti penurunan pada tanah lempung. Danau Tondano merupakan lokasi penelitian yang dipilih karena jenis tanah pada lokasi tersebut merupakan tanah lempung lunak. Penelitian ini dibatasi pada perbedaan percepatan konsolidasi dengan tanpa penggunaan horizontal drain serta penggunaan bahan campuran berupa semen Portland. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan penggunaan horizontal drain dan bahan campuran membuat nilai Cc berubah dari 1.8 (tanah asli) meningkat menjadi 2.1 (Horizontal drain) dan 2.5 (Horizontal drain + semen 2%)
Analisa Kestabilan Lereng Dengan Perkuatan Rumput Vetiver Studi Kasus Daerah Rawan Longsor Kelurahan Winangun Dua Tumbel, Cornelius D. H.; Rondonuwu, Steeva G.; Legrans, Roski R. I.
TEKNO Vol 18, No 74 (2020): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji faktor keamanan dan parameter geser tanah (c, ϕ dan γ) sebelum dan sesudah menggunakan rumput vetiver, pengujian di laboratorium untuk mendapatkan sifat fisik tanah pada lereng dan dilakukan pengujian dengan triaxial Unconsolidated Undrained (UU test/quick test) pengujian pada tanah asli dan pada tanah yang telah ditanami rumput vetiver. Hasil pemeriksaan didapat nilai parameter  kuat geser tanah asli adalah c = 1.35 t/m2, ϕ = 5.65º, dan γ = 1.370 gr/cm3  sedangkan nilai parameter tanah yang telah ditanami  rumput vetiver  adalah c = 1.51 t/m2, ϕ = 4.61º, dan γ = 1.360 gr/cm3  dengan kemirinan lereng 24º. Dari hasil di atas menunjukan bahwa nilai parameter geser naik setelah menggunakan rumput vetiver. Analisa perkuatan lereng menggunakan software Rockscience Slide 6.0 dengan metode Bishop Simpilified dan Ordinary/ Fellinius. Hasil analisa yakni nilai FK = 1.975 dan 1.950 untuk tanah tanpa rumput, dengan rumput vetiver FK meningkat menjadi 2.082 dan 2.057 untuk kondisi akar dengan panjang terdalam yaitu 50 cm. Hal ini menujukan lereng dalam keadaan stabil karena FK > 1.5 Kondisi kritis lereng di dapat pada kemiringan 70º dengan FK = 1.017 dan 1.049 untuk tanah asli dan untuk tanah dengan rumput vetiver FK = 1.021 dan 1.051. Pada kondisi kritis lereng faktor keamanan meningkat sebesar 0.39 %. Kemudian untuk variasi dengan kedalaman panjang akar 50 cm, 75 cm, 100 cm, 125 cm dan 150 cm pada lereng eksisting yang di terapkan pada keseluruhan bidang longsor, terjadi peningkatan pada setiap  kedalaman panjang akar. Kenaikan signifikan dapat dilihat pada panjang kedalaman akar 150 cm dengan nilai FK = 2.123 dan 2.097. Penelitian ini menguatkan beberapa teori sebelumnya bahwa pemakaian rumput vetiver dapat meningkatkan nilai Faktor Keamanan pada lereng dangkal. Selain itu rumput vetiver yang banyak tersebar di Negara - negara yang berada di Asia Tenggara sehingga mudah didapat. Keuntungan lain dari metode vegetasi seperti adalah ramah lingkungan. Hasil penelitian ini menjadi referensi dan rekomendasi pada pelaku pekerjaan geoteknik khususnya untuk kestabilan lereng yang mudah dan ekonomis.
PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN SERBUK ARANG TEMPURUNG KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG Sumampow, Roland Billy; Ticoh, Jack H.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 4 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekuatan tanah memiliki peran penting dalam memikul beban guna menunjang kestabilan struktur bangunan dimana tanah sebagai dasar kekuatan yang harus memiliki kapasitas dukung dan kuat geser yang tinggi. Dalam penelitian ini dilakukan dengan serangkaian pengujian di laboratorium untuk mendapatkan sifat fisik tanah asli dan dilakukan pengujian triaksial dengan metode Unconsolidated Undranied (UU test/quick test) untuk mengukur kuat geser dengan kombinasi kapur 5% dan variasi arang tempurung kelapa 1% sampai 4%.Hasil pengujian karakterisitik tanah yang diperoleh berdasarkan klasifikasi USCS yaitu jenis tanah pasir berlempung dan untuk hasil kuat geser terbesar pada variasi kapur 5% tambah serbuk arang tempurung kelapa 2% yaitu sebesar 5.561 kg/cm2. Dari hasil di atas menunjukkan bahwa nilai parameter kuat geser naik setelah menggunakan campuran kapur dan serbuk arang kelapa. Dan untuk hasil analisis statistik pengaruh campuran kapur dan serbuk arang kelapa terhadap tanah asli memiliki hasil yang bersifat tidak signifikan terhadap kohesi, sudut geser tanah, dan kuat geser. Hal ini dibuktikan dengan harga F empiris yang ada lebih kecil dari F teoritis.Kata Kunci: Kapur, Serbuk Arang Tempurung Kelapa, Triaksial, F empiris, F teoritis.
ANALISIS KESTABILAN LERENG METODE MORGENSTERN-PRICE (STUDI KASUS : DIAMOND HILL CITRALAND) Takwin, Gideon Allan; Turangan, Arens Emilie; Rondonuwu, Steeva Gaily
TEKNO Vol 15, No 67 (2017): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diamond Hill adalah salah satu kawasan perumahan di Citraland Manado. Dari waktu ke waktu kawasan tersebut terus mengalami perkembangan. Tidak jauh dari kawasan itu terdapat lereng yang pernah mengalami longsor besar akibat curah hujan yang tinggi yang menyebabkan kerusakan bangunan yang pada saat itu tepat berdiri di atas lereng bahkan sampai merenggut korban jiwa. Analisis kestabilan lereng dilakukan untuk menentukan faktor aman dari bidang longsor potensial, yaitu dengan menghitung besarnya kekuatan geser untuk mempertahankan kestabilan lereng dan menghitung kekuatan geser yang menyebabkan kelongsoran kemudian keduanya dibandingan. Dari perbandingan tersebut didapat faktor keamanan yang merupakan nilai kestabilan lereng yang dinyatakan dalam angka. Dari analisis yang dilakukan di Diamond Hill Citraland Manado dengan menggunakan program SLIDE didapat nilai faktor keamanan yaitu 0.202 yang menunjukan bahwa keadaan lereng tersebut tidak stabil. Kemudian dilakukan perbaikan dengan menggunakan soil nail. Soil nail adalah salah satu cara perbaikan lereng dengan cara memperkecil gaya penggerak atau momen penyebab longsor. Sehingga diperoleh nilai faktor keamanan 1.625 yang menunjukan kondisi lereng dalam keadaan stabil.
Stabilisasi Tanah Pasir Berlempung Menggunakan Campuran Kapur Dan Garam Dapur Terhadap Nilai CBR Wuisan, Inri Rosalia; Ticoh, Jack H.; Rondonuwu, Steeva G.
TEKNO Vol 19, No 77 (2021)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daya dukung tanah dasar (subgrade) sangat berpengaruh terhadap lapisan perkerasan jalan diatasnya yang akan memikul beban lalu lintas. Dengan terganggunya stabilitas timbunan jalan tersebut maka akan mempengaruhi kinerja perkerasan jalan. Stabilisasi tanah memiliki prinsip dasar bahwa kapasitas tanah yang kurang baik (dalam berbagai aspek), dapat diperbaiki melalui peningkatan sifat-sifat (properties) dari pada tanah, sesuai dengan tujuan perbaikan yang diinginkan.Dalam penelitian ini, untuk mengetahui besarnya nilai daya dukung tanah dilakukan dengan cara pengujian CBR. Kapur dan garam dapur digunakan sebagai bahan stabilisasi, yaitu dengan menambahkan kapur sebanyak 5% dan garam dapur dengan variasi 5%, 7,5%, dan 10% terhadap berat contoh tanah. Tanah diambil dari Desa Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Pengujian dalam penelitian ini meliputi pengujian sifat fisik tanah, pemadatan standar, pengujian CBR tanpa rendam, CBR rendaman, dan CBR pembasahan-pengeringan.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung maksimum tanah dengan bahan stabilisasi terdapat pada campuran kapur 5% dan garam dapur 5%. Pada pengujian CBR tanpa rendam, nilai CBR tanah mengalami peningkatan sebesar 254,98% dari nilai CBR tanah asli. Pada pengujian CBR rendaman meningkat 537,36% dari nilai CBR tanah asli, dan pada pengujian CBR pembasahan dan pengeringan sebanyak satu kali siklus, nilai CBR tanah meningkat 394,61% dari nilai CBR tanah asli. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa penambahan kapur dan garam dapur mampu meningkatkan daya dukung tanah.  Kata kunci – daya dukung, CBR, stabilisasi, kapur, garam dapur, tanah pasir berlempung
ANALISIS GEOTEKNIK LOKASI BEKAS TAMBANG NMR RATATOTOK TERHADAP POTENSI LIKUIFAKSI Tuerah, Ellisa; Sompie, Oktovian B. A.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 11, No 1 (2021): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara rawan gempa, karena secara geografis Indonesia sendiri terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik. Gempa bumi dapat mengakibatkan Kerusakan tanah secara fisik yaitu terjadinya penurunan tanah (settlement), tanah longsor pada keseimbangan lereng (landslides and slope stability problems), batu longsor (rockslides), batu jatuh (rockfalls), dan yang terakhir Likuifaksi (liquefactions). Likuifaksi biasanya terjadi pada tanah pasir yang bersifat lepas (loose). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui potensi terjadinya Likuifaksi pada daerah yang dulunya menjadi daerah pertambangan dan sekarang sudah menjadi daerah permukiman warga, yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara, di Provinsi Sulawesi Utara. Analisis potensi Likuifaksi dilakukan dengan menggunakan metode yang diusulkan oleh Seed dan Idriss (1981), yaitu pertama mengumpulkan data pengujian tanah SPT di lokasi tersebut, serta melihat data percepatan gempa di lokasi tersebut. berdasarkan data tersebut kemudian dihitung nilai Cyclic Stress Ratio (CSR) yang merupakan nilai perbandingan antara tegangan geser rata-rata yang diakibatkan oleh gempa dengan tegangan vertikal efektif di setiap lapisan serta nilai Cyclic Resistance Ratio (CRR) yaitu besarnya ketahanan tanah terhadap likuifaksi. Dari nilai-nilai tersebut ditarik satu angka keamanan yang menentukan apakah lapisan tanah yang ditinjau itu berpotensi terjadi likuifaksi atau tidak. Kata Kunci: Gempa bumi, Likuifaksi, Cyclic Stress Ratio (CSR), Cyclic Resistance Ratio (CRR)
Co-Authors Agnes T. Mandagi Aldhia S. D. Putri Alva N. Sarajar Alva N. Sarajar Alva Sarajar Analya S. Sondang Aponia Gulo Audie L. E. Rumayar Chatrin A. Toreh Cindy J. Supit Citta Nadya Celine Wurara Deo Paskah Adiputra Pogalin Bujung Dody Al F. Munsir Donald K. Monintja E. Andrew N. Sinambela Endridel B. Ragang Ersa C. Kalembiro Fabian J. Manoppo Fabian J. Manoppo Fabian Johanes Manoppo Fabian Johanes Manoppo Fanley N. Pangemanan Felina, Gadis Ayu Fonda D. S. Timbuleng Frangky Eka Putra Paendong Gilbert A. Rapar Hendra Riogilang Hendra Riogilang Hendra Riogilang Herawaty Riogilang Hiskia Misael Inggrid A. Ering Intan Warisanti Jack H. Ticoh Jack H. Ticoh Jeffray R. Dalle Jeshika D. Mandiangan Joshua Banua Joshua T. Sihotang Keintjem, Recky D. M. A. Kirihio, Pentagon F.P. Lalandos, Puan M. T. Lanny D. K. Manaroinsong Lanny D. K. Manaroinsong, Lanny D. K. Lawalata, Johanes Lestari, Indun Eka Wahyu Lestari, Mariati Indah Luntungan, Teresa Nadia Manoppo, Charity Joseph Manoppo, Fabian J Marthin D. J. Sumajouw Michael Mamentu Mirnanda Muzniati Novriyan Masombe, Novriyan Oktovian B. A. Sompie Oktovian B. A. Sompie Oktovian Sompie Pingkan A. K. Pratasis Putri Dellisa Kadarin Rembet, Reinaldo Rexy P. Mallawa Reygen Pangkey Rivaldo A. Tulandi Roski R. I. Legrans Roski R.I. Legrans Seroy, Camela Apriani Sharon Victorya Rori Slat, Pethreesia Sompie, Gracia Mizuno Elisa Sompie, O. B. A. Sompie, Oktovian. B. A. Sorongan, Claudio Daniel Stefanus Sampe Sumampouw, Joseph E. R. Sumampow, Roland Billy Sumbiri, Gischa P. P. Sutrianingsih, Ni Wayan Takwin, Gideon Allan Titti M. S. Sitorus Tuerah, Ellisa Tumbel, Cornelius D. H. Turangan, Arens Emilie Virginia Turangan, Virginia Warouw, Anry Gratio Deo Wuisan, Inri Rosalia