Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Geoteknik Pada Lokasi Pariwisata Mangatasik Terhadap Potensi Likuifaksi Deo Paskah Adiputra Pogalin Bujung; Oktovian Sompie; Steeva Rondonuwu
Jurnal Teknik Sipil Terapan Vol 6 No 2 (2024): E-ISSN: 2714-7843
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47600/jtst.v6i2.884

Abstract

Sebagai wilayah dengan potensi sumber daya alam yang begitu kaya, Indonesia menjadi salah satu negara destinasi pariwisata yang dikenal di seluruh dunia. Akan tetapi, selain potensi sumber daya alam dan pariwisata yang luar biasa tersebut, wilayah Indonesia juga memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana alam salah satunya likuifaksi. Likuifaksi adalah peristiwa perubahan sifat tanah dari kondisi padat (solid) menjadi kondisi cair (liquid), yang diakibatkan oleh beban siklis dinamis pada saat terjadi gempa sehingga terjadi peningkatan tekanan air pori hingga mendekati atau melampaui tegangan vertikal. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis potensi likuifaksi berdasarkan data Standard Penetration Test (SPT) lalu melakukan perbandingan faktor keamanan (Safety Factor) dengan data tanah yang diperoleh dari metode ADMT. Kawasan Pariwisata Mangatasik tidak memiliki potensi likuifaksi. Hal ini ditunjukkan melalui hasil analisis yang diperoleh, dimana untuk CRR pada magnitude 7.5 (CRR-7.5) maupun CRR pada magnitude 8.0 (CRR-8.0) memiliki faktor keamanan minimum sebesar 1.090482343 pada kedalaman 6 meter (CRR-7.5) dan 1.010287301 pada kedalaman 6 meter (CRR-8.0). Pada Analisis kedalaman tanah dengan menggunakan metode ADMT diperoleh nilai resistivitas minimum pada area yang ditinjau sebesar 30 Ω.m, sehingga lapisan tanah pesisir pantai di lokasi tersebut memiliki resistivitas sedang. Dari perbandingan yang dilakukan terhadap faktor keamanan dan resistivitas untuk CRR-7.5 dan CRR-8.0, diperoleh bahwa lapisan tanah dengan faktor keamanan terkecil memiliki resistivitas yang cenderung sedang. Sedangkan untuk lapisan tanah dengan faktor keamanan terbesar memiliki resistivitas yang cenderung tinggi. Hal ini juga selaras dengan N-SPT pada lapisan tanah tersebut.
Analisis Geoteknik Ruas Jalan Rurukan Sebagai Daerah Agrowisata Pada Penambahan Beban Timbunan Legrans, Roski R. I.; Rondonuwu, Steeva G.; Sompie, Oktovian B. A.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.59414

Abstract

Kegiatan timbunan pada kawasan rest area daerah agrowisata yang terletak di jalan Tomohon-Rurukan memerlukan suatu kajian geoteknik sehingga diperoleh informasi mengenai kestabilan timbunan dan konstruksi pengaman timbunan. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis geoteknik terhadap pekerjaan timbunan pada kawasan rest area daerah agrowisata, yang meliputi: i) kestabilan daya dukung tanah asli akibat timbunan, pada kondisi jangka pendek dan jangka panjang; ii) kestabilan lereng timbunan, pada kondisi jangka pendek dan jangka panjang dan iii) kestabilan konstruksi pengaman lereng timbunan, yang berupa dinding penahan tanah dangkal. Analisis ini menggunakan data yakni potongan lereng alami, potongan rencana timbunan dan data tanah yang diperoleh dari penyelidikan tanah lapangan melalui uji CPT/sondir. Parameter tanah yang digunakan dalam analisis adalah hasil korelasi terhadap hasil uji CPT/sondir. Hasil analisis memberikan kesimpulan yakni lereng alami pada kawasan rest area di jalan Tomohon-Rurukan berada dalam kondisi cenderung stabil dan rentan terhadap kelongsoran saat terjadi gempa dan lereng timbunan pada kondisi jangka panjang memiliki faktor keamanan yang tidak memenuhi persyaratan faktor keamanan minimum. Untuk mengamankan lereng timbunan, digunakan dinding penahan tanah dangkal tipe gravity wall. Analisis kestabilan dinding penahan tanah tersebut menunjukkan bahwa dinding penahan tanah stabil terhadap guling, geser local, daya dukung tanah, gempa dan kestabilan global. Kata kunci: Rurukan, agrowisata, timbunan, geoteknik
Minimalisir Pendangkalan Danau Tondano Melalui Pemanfaatan Material Kerukan Sebagai Bahan Timbunan - Suatu Uji Geoteknik Pada Perbaikan Tanah Lunak Dengan Memanfaatkan Water Hyacinth Sompie, Oktovian B. A.; Rondonuwu, Steeva G.; Legrans, Roski R. I.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.59576

Abstract

Pembangunan infrastruktur yang pesat di wilayah Indonesia membutuhkan ketersediaan lahan yang memadai. Ketersediaan tanah lempung lunak di beberapa wilayah di Indonesia, memungkinkan pelaksanaan konstruksi tidak dapat dihindari pada kondisi tanah tersebut. Walaupun karakteristik lempung lunak yang memiliki daya dukung yang rendah, kuat geser yang rendah, kemampumampatan tinggi, rendahnya permeabilitas dan tingginya kemampuan mengikat air (Liquid Limit tinggi) menjadikan lempung lunak sebagai tanah yang sangat jelek untuk struktur. Karena itu upaya perbaikan tanah banyak dilakukan untuk maksud tersebut. Salah satu usaha untuk menstabilkan tanah lunak adalah dengan percepatan konsolidasi yaitu proses pemampatan tanah akibat terdisipasinya air pori. Dengan demikian kepadatan relatif tanah dapat ditingkatkan, dan kuat geser tanah meningkat pula. Konsolidasi pada tanah dengan kadar air yang sangat tinggi dapat dilakukan dengan dua tahap. Pertama dengan konsolidasi akibat berat tanah sendiri, dimana partikel padat akan turun ke bawah melalui proses sedimentasi. Selanjutnya setelah kadar air menjadi normal (w < 150%), peristiwa konsolidasi dilakukan baik secara mekanik maupun dengan bahan tambahan.Penelitian ini memberikan solusi, pemanfaatan tanah dasar dengan material lempung lunak untuk memenuhi tersedianya lahan. Metode yang akan digunakan yaitu dengan memanfaatkan bahan tambahan yang banyak terdapat di Sulawesi Utara dalam hal ini arang eceng gondok (charcoal water hyacinth). Kata kunci: Danau Tondano, self-consolidation, tanah lunak, water hyacinth
Faktor Skala: Pengukuran Parameter Uji Konsolidasi Cepat Dan Perbandingan Dengan Odometer Konvensional Rondonuwu, Steeva G.; Sompie, Oktovian. B. A.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.59578

Abstract

Serangkaian uji konsolidasi cepat dilakukan dengan memodifikasi alat uji odometer konvensional dengan laju pembebanan tetap dan laju regangan tetap. Pengujian ini mempercepat lama pengujian konsolidasi satu dimensi sepuluh kali lebih cepat, dari sepuluh hari pada uji odometer konvensional menjadi tiga jam pada uji konsolidasi cepat. Selanjutnya dibandingkan kedua metode pengujian konsolidasi tersebut dan ditampilkan faktor skala yang dapat mengkonversi parameter uji odometer konvensional ke uji konsolidasi cepat, dan sebaliknya. Kata kunci: laju regangan tetap, laju pembebanan tetap, faktor skala, odometer, konsolidasi
Perilaku Mekanikal Tanah Galian Yang Distabilisasi Semen Dan Fly Ash Lalandos, Puan M. T.; Sompie, Oktovian B. A.; Rondonuwu, Steeva G.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.60576

Abstract

Tanah galian yang merupakan tanah yang diambil atau digali dari suatu lokasi yang diperuntukkan dalam berbagai keperluan konstruksi, seperti proyek pembangunan. Dalam proses pembangunan, sering kali ditemui banyak masalah teknis yang berkaitan dengan kondisi daya dukung tanah dasar muncul, salah satunya terjadi pada tanah galian. Tanah memiliki peran penting dalam konstruksi bangunan yaitu sebagai fondasi dan peletakan struktur. Pada penelitian ini dilakukan pengujian konsolidasi untuk mendapatkan nilai indeks pemampatan (Cc) dan koefisien konsolidasi (Cv) pada sampel tanah asli dan sampel tanah yang dicampurkan beberapa varian semen dan fly ash. Dari hasil pengujian konsolidasi dengan menggunakan alat oedometer maka ditemukan bahwa koefisien konsolidasi (Cv) terbesar terjadi pada sampel tanah 90% + semen 7% + fly ash 3% dengan nilai Cv = 1,514 cm2/menit, dan nilai koefisien konsolidasi terendah terjadi pada sampel tanah asli dengan nilai Cv = 0,0218 cm2/menit. Sedangkan indeks pemampatannya (Cc), nilai indeks pemampatan (Cc) tertinggi terjadi pada sampel tanah asli dengan nilai Cc = 2085, dan nilai indeks pemampatan terendah terjadi pada sampel tanah 90% + semen 7% + fly ash 3% dengan nilai Cc = 0,0558. Kata kunci: konsolidasi, semen, fly ash, koefisien konsolidasi, indeks pemampatan
Analisis Spasial Dan Temporal Tingkat Kebisingan Di Area Bandara Sam Ratulangi Menggunakan Geographic Information System Keintjem, Recky D. M. A.; Rondonuwu, Steeva G.; Pratasis, Pingkan A. K.
TEKNO Vol. 23 No. 91 (2025): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v23i91.60849

Abstract

Kebisingan merupakan salah satu bentuk polusi lingkungan yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dan kenyamanan masyarakat, terutama di area sekitar bandara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebisingan di permukiman sekitar Bandara Internasional Sam Ratulangi, yaitu Kelurahan Lapangan, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, secara spasial dan temporal dengan menggunakan teknologi Geographic Information System (GIS) dan metodologi noise mapping. Pengukuran kebisingan dilakukan pada beberapa titik dengan radius 600 – 1000 meter dari bandara selama lima hari untuk memperoleh data variatif berdasarkan waktu dan lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebisingan di beberapa area permukiman melebihi baku mutu kebisingan yang ditetapkan dalam Kepmen LH No. 48 Tahun 1996 yaitu 55 dBA, dengan nilai tertinggi pada pagi hari mencapai 73,27 dBA, kemudian di siang hari nilai tertinggi mencapai 75,97 dBA, dan pada sore hari nilai tertinggi mencapai pada 73,11 dBA. Analisis spasial menunjukkan bahwa tingkat kebisingan tertinggi berada pada area yang berdekatan langsung dengan jalur penerbangan pesawat, sementara analisis temporal mengungkapkan adanya variasi tingkat kebisingan yang signifikan pada jam-jam sibuk penerbangan. Kata kunci: kebisingan, Bandara Sam Ratulangi, GIS, noise mapping, analisis spasial dan temporal
Co-Authors Agnes T. Mandagi Aldhia S. D. Putri Alva N. Sarajar Alva N. Sarajar Alva Sarajar Analya S. Sondang Aponia Gulo Audie L. E. Rumayar Chatrin A. Toreh Cindy J. Supit Citta Nadya Celine Wurara Deo Paskah Adiputra Pogalin Bujung Dody Al F. Munsir Donald K. Monintja E. Andrew N. Sinambela Endridel B. Ragang Ersa C. Kalembiro Fabian J. Manoppo Fabian J. Manoppo Fabian Johanes Manoppo Fabian Johanes Manoppo Fanley N. Pangemanan Felina, Gadis Ayu Fonda D. S. Timbuleng Frangky Eka Putra Paendong Gilbert A. Rapar Hendra Riogilang Hendra Riogilang Hendra Riogilang Herawaty Riogilang Hiskia Misael Inggrid A. Ering Intan Warisanti Jack H. Ticoh Jack H. Ticoh Jeffray R. Dalle Jeshika D. Mandiangan Joshua Banua Joshua T. Sihotang Keintjem, Recky D. M. A. Kirihio, Pentagon F.P. Lalandos, Puan M. T. Lanny D. K. Manaroinsong Lanny D. K. Manaroinsong, Lanny D. K. Lawalata, Johanes Lestari, Indun Eka Wahyu Lestari, Mariati Indah Luntungan, Teresa Nadia Manoppo, Charity Joseph Manoppo, Fabian J Marthin D. J. Sumajouw Michael Mamentu Mirnanda Muzniati Novriyan Masombe, Novriyan Oktovian B. A. Sompie Oktovian B. A. Sompie Oktovian Sompie Pingkan A. K. Pratasis Putri Dellisa Kadarin Rembet, Reinaldo Rexy P. Mallawa Reygen Pangkey Rivaldo A. Tulandi Roski R. I. Legrans Roski R.I. Legrans Seroy, Camela Apriani Sharon Victorya Rori Slat, Pethreesia Sompie, Gracia Mizuno Elisa Sompie, O. B. A. Sompie, Oktovian. B. A. Sorongan, Claudio Daniel Stefanus Sampe Sumampouw, Joseph E. R. Sumampow, Roland Billy Sumbiri, Gischa P. P. Sutrianingsih, Ni Wayan Takwin, Gideon Allan Titti M. S. Sitorus Tuerah, Ellisa Tumbel, Cornelius D. H. Turangan, Arens Emilie Virginia Turangan, Virginia Warouw, Anry Gratio Deo Wuisan, Inri Rosalia