Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Urgency of Law Enforcement of Law Number 41 of 2004 about Wakaf in the Perspective of Islamic Law Principles Neneng Hasanah
International Journal of Nusantara Islam Vol 6, No 1 (2018): International Journal of Nusantara Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ijni.v6i1.3005

Abstract

Islam is present as a blessing for all nature and its contents. Islam is the solution to the problems faced by humanity, especially as a guide and a mercy for those who believe. The solution given by Islam is the grace of al-mashlahah (benefit) living in the world and the hereafter. Reviewers of Islamic law can ensure that Islamic law is built for human benefit, preventing damage and realizing the main good. The contribution of Islamic law principles in managing people's lives is undeniable. In history it was recorded, that before Islam came and was brought by the Prophet Muhammad (PBUH), the state of the pitch-black world marked by the behavior of Jahiliyah at that time. Then the Prophet (PBUH) came with the light of Islam and his teachings which up to now still have the purity of teaching and its benefits in personal life and society in general. The form of real contribution in the benefit of the people, is in the teachings of Sadaqah Jariyah in the form of waqf. In the teachings / command of the implementation of waqf contained several principles of Islamic law, among others: the principle of amar maruf nahi munkar, justice and the principle of al-ta'awun.
Syûrâ dan Fenomena Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia Neneng Hasanah
AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah Vol 16, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Islam Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ajis.v16i2.4454

Abstract

Shura and the Phenomenon of Local Elections in Indonesia. Shura and the elections are social institutions in the political arena in Indonesia. In Islam, choosing a leader is a necessity. Direct election is a mechanism that has been exemplified by the Companions of the Prophet, for instance, when choosing Abu Bakr R.A. as the leader of the Muslims after the Prophet passed away. There was no will for this election. Based on divine guidance and the instinct of the Companions about Abu Bakr’s personality, Muslims did shura and directly selected Abu Bakr to be the first Caliph.DOI: 10.15408/ajis.v16i2.4454
KONTEKSTUALITAS AYAT-AYAT HUKUM WAKAF DI INDONESIA Neneng Hasanah
Asy-Syari'ah Vol 20, No 2 (2018): Asy-Syariah
Publisher : Faculty of Sharia and Law, Sunan Gunung Djati Islamic State University of Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/as.v20i2.3446

Abstract

AbstractWaqf is a form of worship by separating some of our belongings to be used as common property, for the benefit of Muslims or people in general. In order to make waqf’s benefits more applicable and accessible for all, the management must be maximally monitored. With innovative management and intensive supervision, waqf is expected to become productive and empower the mauquf ‘alaih (waqf eligible receiver) and make them independent economically, health and education. With the library research method and content analysis on the interpretation of related al-Quran verses, none explicitly mentions the word waqf. But the Islamic scholars have agreed that infaq and shadaqah jariyah is the essence of waqf. Waqf are long-lasting infaq and shadaqah jariyah, as long as the asset is still used then the reward still flows to `wakif even though he has passed away.Keywords:waqf, productive waqf, Indonesian Waqf Board AbstrakWakaf merupakan satu bentuk ibadah dengan cara memisahkan sebagian harta benda yang kita miliki untuk dijadikan harta milik umum, yang akan diambil manfaatnya bagi kepentingan umat islam atau manusia pada umumnya. Agar keberadaan wakaf dan hasil­nya dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, maka pengelolaan dan pengawasannya harus diberdayakan dan diawasi secara maksimal. Dengan cara-cara pengelolaan yang bersifat inovatif dan pengawasan/ monitoring secara intensif yang kemudian wakaf tersebut menjadi produktif sehingga berdaya guna dan menjadikan para mauquf ‘alaih menjadi mandiri secara ekonomi, kesehatan dan pendidikannya.   Dengan metode library research dan content analysis terhadap penafsiran beberapa ayat Al-Quran yang terkait, tidak satupun secara eksplisit menyebutkan kata wakaf. Tetapi para ulama fiqih sudah sepakat bahwa infaq dan shadaqah jariyah yang dimaksud intinya adalah wakaf, karena wakaf adalah infaq dan shadaqah jariyah yang bertahan lama, selama harta tersebut masih digunakan maka pahalanya tetap mengalir kepada`si wakif sekalipun ia sudah meninggal dunia.Kata Kunci:wakaf, wakaf produktif, Badan Wakaf Indonesia
KAIDAH-KAIDAH ISLAM MENJAWAB PERMASALAHAN SOSIAL DAN EKONOMI UMAT Neneng Hasanah; Hamzah Hamzah
Asy-Syari'ah Vol 21, No 1 (2019): Asy-Syari'ah
Publisher : Faculty of Sharia and Law, Sunan Gunung Djati Islamic State University of Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/as.v21i1.4617

Abstract

Abstract: Talking about the rules of jurisprudence on social issues, also called norms of jurisprudence on muamalah (transaction social), can not be separated from human life as social beings whose deliberations will never be completed in a short time, he needs space and time in addressing and finish it. As social beings, humans have always played an important role and dominate the issue, because he is as subject and object. So he tested must be able to provide solutions to every social problem that occurred. In muamalah jurisprudence and Islamic family law, the scope of ijtihad to be very broad and materials jurisprudence as a result of ijtihad becomes very much. While al-Quran and al-Hadith and to determine the field muamalah only sketchily which is reflected in the arguments kully (general), maqasid al-shariah, the spirit of the teachings and rules kulliyah. In this framework, humans were given the freedom sought on this earth. To prosper the life of this world, man as God's caliph must kretaif, innovative, hard work and struggle. Not fighting for life but life is a struggle to carry out the mandate of God, which is essentially for human kemashlahatan all. Thus a lot of the efforts of the jurists to give way on the problems of mankind with their ijtihad in fiqh rules about muamalah field, ranging from fundamental rules and branches.Abstrak: Berbicara tentang aturan hukum Islam pada masalah sosial, atau disebut juga dengan fiqih muamalah, tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang tidak akan pernah selesai dalam waktu singkat, ia mem­butuh­kan ruang dan waktu dalam menyikapi dan menyelesaikannya. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu memainkan peran penting dan mendominasi masalahnya, kare­na ia sebagai subjek dan objek pada permasalahan tersebut. Maka ia diuji sejauh mana mampu memberikan solusi pada setiap masalah sosial yang terjadi. Dalam perma­salahan sosial/muamalah dan hukum keluarga Islam, ruang lingkup ijtihad menjadi sangat luas dan materi sebagai hasil dari ijtihad menjadi sangat banyak. Sedangkan al-Quran dan al-Hadits dalam bidang muamalah tidak secara eksplisit menjelaskannya, ia hanya tercermin dalam kaidah kully (umum), maqasid al-syariah, semangat ajaran dan aturan kulliyah. Berdasar­kan kerangka itulah manusia diberi kebebasan berusaha di muka bumi ini, berusaha untuk menjadi yang terbaik. Dalam memakmurkan kehidupan alam jagat raya, manusia sebagai khalifah Allah harus kreatif, inovatif, kerja keras, dan berjuang untuk menggali potensinya sebagai wakil Allah di bumi ini. Bukan berjuang hanya sekedar untuk hidup, tetapi hidup ini adalah perjuangan untuk melaksanakan amanat Allah yang pada hakikatnya untuk kemashlahatan manusia semua. Sehingga dengan demikian, banyak sekali usaha-usaha para fuqaha (ahli hukum Islam) untuk memberikan jalan pada permasalahan umat manusia dengan ijtihad mereka dalam bidang kaidah fiqih tentang muamalah, mulai dari kaidah asasi dan cabangnya.     
PROFESI AKUNTANSI NEW GENERATION DAN TANTANGAN MASA KINI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI SMK YADIKA 5 PONDOK AREN Andry Sugeng; Agus Afandi; Dian Widiyati; Fitriyah Fitriyah; Neneng Hasanah
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2021): Edisi Mei
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/al-jpkm.v2i2.10501

Abstract

Generasi masa kini sangat erat kaitannya dengan Revolusi Industri 4.0. Dampak dari hal tersebut terhadap praktek akuntansi sangat berpengaruh terhadap profesi akuntansi itu sendiridengan berbagai tantangannya. Siswa-siswi SMK Yadika 5 khususnya jurusan akuntansi merupakan generasi kedepan yang akan terjun didunia akuntansi dan menggeluti profesi akuntansi. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan motivasi, memberikan ilmu dan pengetahuan tentang profesi-profesi akuntansi dengantetap menguasai dan membekali diri dengan teknologi dan perkembangannya yang terus berubah. PKM ini diadakan secara online dengan memberikan sosialisasi tentang profesi akuntansi dalam revolusi industri 4.0 terhadap generasi masa kini. PKM dihadiri oleh tiga puluh siswa-siswi kelas XII jurusan akuntansi, dewan guru dan tiga orang mahasiswa dari universitas pamulang. PKM ini berhasil memberikan wawasan, menumbuhkan dan memotivasi siswa-siswi untuk lebih mendalami dan mengetahui profesi-profesi akuntansi dan tantangan masa kini di era revolusi industri 4.0. Dengan diadakannya praktek pengabdian ini semoga siswa-siswi serta seluruh peserta yang mengikuti, mendapatkan ilmu dan wawasan yang lebih luas lagi mengenai profesi akuntansi oleh generasi masa kini dan tantangannya dalam era revolusi industri 4.0.Kata Kunci: profesi akuntansi, industri 4.0, tantangan, new generation
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PRIORITAS PROGRAM KERJA DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Neneng Hasanah; Rinto Priambodo
Jurnal Cendikia Vol 18 No 1 (2019)
Publisher : LPPM AMIK Dian Cipta Cendikia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.279 KB)

Abstract

Rencana Kerja Anggaran Program (RKAP) pada PT. XYZ di Divisi Network Program Budgeting merupakan dasar pelaksanaan seluruh aktifitas usaha selama periode satu tahun. Proses pengambilan keputusan untuk persetujuan RKAP dilihat dari aspek biaya (cost) dan keuntungan (benefit). Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem pendukung pengambilan keputusan untuk persetujuan RKAP dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan menghitung pembobotan beberapa kriteria dari aspek biaya (cost) dan aspek keuntungan (benefit). Kriteria keuntungan digunakan ketika mempertimbangkan aspek pengambilan keputusan keuntungan maksimal. Sedangkan kriteria biaya adalah aspek pengambilan keputusan keuntungan minimal, kemudian akan dibuat parameter rekomendasi sesuai dengan nilai pembobotan yang didapat. Penelitian ini menghasilkan rancangan sistem pendukung pengambilan keputusan untuk persetujuan RKAP dengan menghasilkan nilai kelayakan setiap jenis RKAP yang diajukan sehingga bisa ditentukan jenjang persetujuan sesuai dengan batas penyimpangan para pengambil keputusan yang berlaku di perusahaan. Fitur yang akan dibuat dapat digunakan untuk menghitung kelayakan pengajuan RKAP secara satuan atau pengajuan beberapa RKAP secara bersamaan dengan menggunakan template upload sehingga rekomendasi peniaian kelayakan RKAP bisa didapat dengan cepat dan lebih akurat. Perhitungan kelayakan RKAP bisa langsung diketahui lebih awal oleh pihak yang mengajukan ke pihak management.
Teori Prinsip Penyelesaian Sengketa Wakaf dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Sistem Hukum Wakaf di Indonesia Neneng Hasanah
Al-Awqaf: Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam Vol 10 No 1 (2017): Al-Awqaf: Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam
Publisher : Badan Wakaf Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47411/al-awqaf.v10i1.44

Abstract

Penyelesaian sengketa merupakan upaya untuk mengembalikan hubungan para pihak yang bersengketa dalam keadaan seperti semula. Dengan pengembalian hubungan tersebut, maka mereka dapat mengadakan hubungan kembali, baik hubungan sosial maupun hubungan hukum antara satu dengan lainnya secara normal. Penyelesaian sengketa merupakan upaya untuk mengakhiri konflik atau pertentangan-pertentangan yang terjadi di dalam masyarakat. Dengan adanya penyelesaian itu, maka hubungan para pihak akan kembali seperti semula. Prinsip penyelesaian sengketa dalam masalah wakaf sudah diatur dalam perundang-undangan dan sudah menjadi regulasi dan siap dilaksanakan oleh masyarakat secara umum. Usaha penyelesaian sengketa wakaf dengan berbagai cara harus dioptimalkan, agar masyarakat tidak dengan mudahnya mengambil alih harta wakaf yang sudah diikrarkan oleh wakif, fenomena ini sungguh banyak dalam kehidupan masyarakat yang notabene beragama Islam. Karena wakaf merupakan satu bentuk ibadah maliyah yang bertujuan kebaikan dunia dan akhirat, yang kebaikannya akan kembali kepada pelaku wakaf dan masyarakat sekitarnya. Oleh karenanya, bagi semua pihak yang terkait dengan hal ini harus memberikan kontribusi solusi penyelesaiannya. Adapun teori prinsip penyelesaian wakaf yang sesuai dengan fenomena masyarakat Indonesia, yaitu teori kebutuhan manusia. Dimana terjadinya sengketa disebabkan oleh kebutuhan dasar manusia yang belum terpenuhi, baik fisik, mental dan sosial. Dalam masalah sengketa wakaf, kebutuhan mental lebih mendomiasi dari kebutuhan lainnya, mengapa demikian? Penyebab yang muncul pada masalah sengketa wakaf, utamanya adalah faktor mental yang kurang stabil dan kokoh mewarnai kehidupan masyarakat, dimana masyarakat yang bermental lemah berarti kurang kuatnya pondasi keimanan, kemudian pengamalan agamanya menjadi minim, maka terjadilah apa yang tidak diinginkan atau sengketa dalam perwakafan, seperti dengan mudahnya mengambil kembali harta wakaf yang sudah diikrar wakafkan, baik oleh pihak keluarga wakif atau dari pihak nazhir yang tidak amanah. Adapun bentuk kontribusi bagi pembangunan sistem hukum wakaf di Indonesia dari penyelesaian sengketa wakaf, yaitu adanya ketetapan hukum yang mengikat bagi masyarakat. Seperti keputusan pengadilan yang adil dan tidak memihak siapapun, maka masyarakat akan merasa terayomi, dan terlihat fungsi dan peran yudikatif yang professional. Kata Kunci: Kontribusi, Penyelesaian sengketa, Konflik, Teori prinsip penyelesaian sengketa, Teori kebutuhan manusia, Pembangunan sistem hukum wakaf.
Strategi Pengelolaan Wakaf Uang oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) Neneng Hasanah; Indah Sulistya; M. Iqbal Irfany
Al-Awqaf: Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam Vol 13 No 1 (2020): Al-Awqaf: Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam
Publisher : Badan Wakaf Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47411/al-awqaf.v13i1.95

Abstract

Abstract: The Indonesian Waqf Board (BWI) is a national nazhir which was established with a vision and mission to advance the system of representation in Indonesia. BWI has important responsibilities in empowering waqf assets, including cash waqf. Cash waqf is one of the products of business character representation and can be an alternative to produce other waqf assets. To achieve these objectives, the management sector becomes the main sector to generate profits on a sustainable basis. Therefore, the purpose of this study is to identify internal factors (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats) that influence them based on the business model canvas. Data processing and techniques use the Analytic Network Process (ANP) with a SWOT network structure to obtain priority strategies that can be applied. From these results, five alternative strategies were obtained with the highest priority is increasing nazhir professionalism in terms of entrepreneurial waqf management. Keywords: ANP, business canvas model, cash waqf, strategy, SWOT.
Produk Roti dalam Pola Konsumsi Pangan dan Keberadaan Label Halal dalam Keputusan Konsumsi Masyarakat (Kasus: Kota Bogor) Silmy Kania Rizka; Yeti Lis Purnamadewi; Neneng Hasanah
AL-MUZARA'AH Vol. 6 No. 1 (2018): AL-MUZARA'AH (June 2018)
Publisher : Department of Islamic Economics, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.769 KB) | DOI: 10.29244/jam.6.1.15-27

Abstract

The pattern of bread consumption has increased significantly compared to the increase in the average in rice consumption. However, the increase in bread consumption was not balanced by the increase in the producers’ awareness to have halal certificate. Meanwhile, halal certified products are  only about 11.6% of the total existing products in Indonesia. For this reason, this study aims to analyze the consumption pattern of bread products, consumer’s perceptions of the halal labels and their influence on the decision to purchase halal-labeled bread products , and factors that influence the decision. The method used in this research are logistic regression and qualitative descriptive. The results of the analysis shows that bread products are the second source of carbohydrates after rice and the higher the income class have a higher level of bread product consumption. Based on the consumer’s perception, the existence of the halal label in packaging of bread products is a main consideration in the decision of purchasing bread products for most of households consumers, but the perception and a fact of the purchasing have not been consistent. The results of the logistic regression analysis shows that the variable of halal awareness, duration of education, dummy of origin area, and dummy of lower income class significantly affect the decision of bread products consumption.
Factors Affecting Waqif’s Decision in Selecting Productive Waqf (Case Study at Dompet Dhuafa Republika) Nurlaila Mahdiah; Neneng Hasanah; Tita Nursyamsiah
AL-MUZARA'AH Vol. 7 No. 2 (2019): AL-MUZARA'AH (December 2019)
Publisher : Department of Islamic Economics, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.083 KB) | DOI: 10.29244/jam.7.2.27-39

Abstract

Indonesia as a country with largest Muslim population in the world has potentials in utilizing its Islamic philanthropy source of funds to alleviate social and economic problems in society, one is through waqf. Waqf that is managed productively has proven its positive contribution to the advancement of a country. However, the collecting of waqf fund is still dominated by direct waqf (non-productive) based on the instruction a waqif gave. This shows that the majority of waqif prefers direct waqf (non-productive) to productive one. Therefore, the purpose of this study is to analyze the factors that affect waqif’s decision in selecting productive waqf. Data collection is done by the questionnaires given to the respondents. The respondents are 65 waqif at Dompet Dhuafa Republika. The method used in this study is descriptive analysis and logit regression. The result shows that waqif’s decision in selecting productive waqf is affected by their comprehension on productive waqf, age, subjective norm, and marital status.