Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TEORI KONSTRUKTIVISME: IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN PAI Nisa, Khoirun; Tiara, Meza; Irama, Debi; Sutarto, Sutarto; Rizal, Syamsul
Jurnal Literasiologi Vol 12 No 4 (2024): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v12i4.832

Abstract

Penelitian ini bertujuan Mengetahui Implementasi teori konstruktivisme melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan berpikir kritis dalam pembelajaran PAI. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian field research. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa: implementasi teori konstruktivisme melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah (PBL) dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dasar berdampak positif terhadap beberapa aspek pembelajaran siswa dan terbukti mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, memperkuat kemandirian dan partisipasi aktif dalam pembelajaran, serta membantu siswa memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
KAJIAN AKSIOLOGIS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN PAI DI MTS N 1 LEBONG Tiara, Meza; Marinda, Aflia Bella; Warsah, Idi; Amrullah, Amrullah
Jurnal Literasiologi Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v13i2.907

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai aksiologis dalam pembentukan karakter siswa melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Tsanawiyah (MTs). Latar belakang penelitian ini didasarkan pada urgensi pendidikan karakter dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral dan spiritual. Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran inti di MTs memiliki potensi besar dalam mentransformasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran Islam ke dalam sikap dan perilaku siswa. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, yang menelaah berbagai literatur akademik terkait aksiologi pendidikan, karakter, dan implementasi nilai-nilai dalam pembelajaran PAI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai aksiologis seperti kejujuran, tanggung jawab, toleransi, dan religiusitas sangat menonjol dalam materi dan proses pembelajaran PAI. Nilai-nilai ini secara langsung dan tidak langsung terinternalisasi dalam diri siswa melalui metode pembelajaran aktif, keteladanan guru, serta interaksi sosial di lingkungan madrasah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pembelajaran PAI memiliki peran sentral dalam membentuk karakter siswa melalui muatan nilai-nilai aksiologis yang terintegrasi dalam setiap proses pendidikan. Oleh karena itu, guru PAI perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang tidak hanya bersifat kognitif, tetapi juga menekankan aspek afektif dan moral.
KONSEP NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM AL-QURAN : ANALISIS SURAH AL-HUJURAT AYAT 2 Andika, Joko; Khoirunnisa, Khoirunnisa; Tiara, Meza; Taqiyuddin, Muhammad
Jurnal Literasiologi Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v13i2.912

Abstract

Al-Qur’an adalah sumber dari seluruh ajaran Islam sebagai wahyu terakhir yang di dalamnya berisi tentang segala aspek kehidupan manusia yang dijadikan sebagai pedoman hidup. Namun pada kenyataannya pada zaman sekarang ini manusia sudah jauh dari nilai-nilai Al-Qur’an yang mengakibatkan kemerosotan akhlak. Pentingnya menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an khususnya akhlak mulia, seperti yang terdapat dalam surah Al-Hujurat ayat 2 yang menjelaskan tentang akhlak atau tata pergaulan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Krisis akhlak yang melanda sebagian peserta didik di Indonesia dapat dilihat dari banyaknya laporan di media massa mengenai perilaku tidak sopan yang dilakukan oleh siswa di berbagai lembaga pendidikan. Fenomena ini mencerminkan pentingnya penerapan nilai-nilai akhlak dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pendidikan Islam. Oleh karena itu, peserta didik perlu dibina agar memiliki sikap hormat dan sopan terhadap pendidik, karena dengan terbentuknya hubungan yang dilandasi akhlak mulia antara guru dan murid, tujuan pendidikan Islam akan lebih mudah tercapai. Fokus utama dalam penelitian ini adalah mengkaji interaksi antara peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kepustakaan (library research), yaitu dengan menggali dan menelaah berbagai sumber referensi yang relevan. Metode yang digunakan adalah metode deduktif, dengan menarik kesimpulan dari dalil-dalil umum yang dijelaskan dalam ayat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi yang baik antara peserta didik dan pendidik harus didasari oleh sopan santun, seperti tidak mendahului guru tanpa izin ketika berjalan bersama, serta menjaga nada bicara agar tetap lembut dan penuh penghormatan saat berbicara dengan pendidik dapat diterapkan secara nyata dalam kehidupan pendidikan sehari-hari.
PENERAAPAN PRINSIP PEMBELAJARAN BERBASIS NEUROSAINS DALAM MENINGKATKAN EMPATI DAN AKHLAK SISWA DI MTS N 1 LEBONG Tiara, Meza; Sari, Dewi Purnama; Nasution, Aida Rahmi
Jurnal Literasiologi Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v13i2.927

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan prinsip pembelajaran berbasis neurosains dalam meningkatkan empati dan akhlak siswa di MTs N 1 Lebong. Latar belakang dari penelitian ini berangkat dari kebutuhan akan pendekatan yang lebih efektif dalam pendidikan karakter, khususnya di era digital yang penuh dengan distraksi. Neurosains sebagai pendekatan ilmiah menawarkan pemahaman baru terkait bagaimana otak memproses nilai moral dan sosial, dengan fokus pada struktur seperti prefrontal cortex, amigdala, dan hippocampus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus.Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang melibatkan guru PAI, guru BK, serta wali kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi seperti role-playing, diskusi etika, pembelajaran berbasis pengalaman, dan latihan mindfulness mampu meningkatkan empati, regulasi emosi, serta kesadaran moral siswa. Temuan ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis neurosains dapat menjadi strategi alternatif yang efektif dalam pendidikan karakter berbasis Islam. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan bagi guru serta integrasi pendekatan neurosains dalam kurikulum untuk mendukung penguatan karakter siswa secara holistik.
PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN REKAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTS N LEBONG Nisa, Khoirun; Tiara, Meza; Irama, Debi; Ristianti, Dina Hajja; Hamengkubuwono, Hamengkubuwono
Jurnal Literasiologi Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v13i2.929

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan pergaulan rekan sebaya terhadap motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak di MTsN Lebong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, dan teknik analisis data berupa regresi linier sederhana. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTsN Lebong dengan jumlah sampel sebanyak 65 responden yang diambil secara purposive. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan pergaulan rekan sebaya terhadap motivasi belajar siswa, dengan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,808. Artinya, 80,8% variasi motivasi belajar siswa dapat dijelaskan oleh variabel lingkungan pergaulan rekan sebaya, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai signifikansi sebesar 0,000 dan koefisien regresi sebesar 0,885 memperkuat bahwa pengaruh tersebut sangat kuat dan konsisten. Temuan ini menunjukkan pentingnya peran teman sebaya dalam membentuk semangat dan motivasi belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran yang berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan. Oleh karena itu, sekolah dan orang tua perlu mendorong terciptanya lingkungan pergaulan yang positif untuk menunjang keberhasilan belajar siswa.
Implementasi Teori Humanistik Carl Rogers dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa MTsN 1 Lebong Tiara, Meza; Dewanti, Asri Hajar; Irama, Debi; Harmi, Hendra; Daheri, Mirzon
Al-Bahtsu: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Vol 10, No 1 (2025): Al-Bahtsu: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam
Publisher : UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/btu.v10i1.6536

Abstract

The application of humanistic theory in learning has proven effective in increasing students' self-confidence and involvement. This theory emphasizes understanding, empathy and respect for students' individual needs, thereby creating a comfortable learning atmosphere and encouraging students' courage to express opinions and participate actively. In addition, this approach has a positive impact on students' critical thinking abilities, which can be seen from improving analytical skills, decision making and problem solving abilities. This research uses a qualitative approach with descriptive and experimental methods. Data was obtained through interviews, class observations, and documentation. The research subjects were class VIII students at MTs N 1 Lebong, using purposive and random sampling techniques to determine the sample. Data analysis was carried out thematically to evaluate the application of Carl Rogers' humanistic theory and its impact on students' critical thinking. The research results show that despite challenges, such as time constraints and differences in student abilities, the humanistic approach provides significant benefits. Teachers are advised to be more creative in adapting this method to students' needs so that optimal results can be achieved.
The Role of Fiqh Teachers in Implementing Project-Based Learning Within the Merdeka Curriculum at Madrasah Tsanawiyah Tiara, Meza; Marinda, Aflia Bela; Wanto, Deri; Idris, Muhammad; Kristina, Epa
INCARE, International Journal of Educational Resources Vol. 6 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : FKDP (Forum Komunikasi Dosen Peneliti)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59689/incare.v6i1.1187

Abstract

This study examines the role of Fiqh teachers in the implementation of Project-Based Learning (PjBL) within the context of the Merdeka Curriculum at MTs N 1 Lebong. This curriculum aims to improve the quality of education by integrating character education and the development of student competencies. The objective of this study is to analyze the teacher's role in designing, implementing, and evaluating PjBL, as well as the challenges encountered during the process. The methods used include in-depth interviews with teachers, classroom observations, and analysis of students' project documentation. The findings indicate that the teacher's role is crucial in guiding students to understand Fiqh material through contextual projects, although they face challenges such as limited facilities and the readiness of both students and teachers. In addition, this study highlights the importance of teacher training to enhance the effective implementation of PjBL in Fiqh subjects.