Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR RISIKO HIPERURISEMIA DI PUSKESMAS SUKARAJA KOTA BANDAR LAMPUNG Ika Artini; Dhiny Easter Yanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 8, No 3 (2019): Volume 8 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v8i3.1685

Abstract

ABSTRAK Hiperurisemia merupakan hasil dari interaksi multifactor antara jenis kelamin, umur, genetik, dan factor lingkungan. Prevalensi hiperurisemia berdasar diagnosis tenaga kesehatan di Indonesia adalah 11,9% dan berdasar diagnosis atau gejala 24,7%. Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung tahun 2016, penyakit hiperurisemia masuk kedalam 10 penyakit terbanyak yaitu 141.857 kasus. Di Puskesmas Sukaraja penyakit hiperurisemia merupakan penyakit urutan ketiga dengan jumlah kasus 996 kasus. Tujuan penelitian adalah diketahui faktor-faktor risiko hiperurisemia di Puskesmas Sukaraja Kota Bandar Lampung Tahun 2017.Jenis penelitian kuantitatif, desain penelitian analitik pendekatan cross sectional.  Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dengan keluhan nyeri sendi yang berkunjung di Puskesmas Sukaraja Kota Bandar Lampung pada 3 bulan terakhir tahun 2016 yang berjumlah rata-rata 249 orang. Sampel ditetapkan menjadi 92 orang. Analisis bivariate menggunakan uji Chi Square. Analisis Multivariat menggunakan regresi logistik.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan umur (p value 0,012. OR 3,2), jenis kelamin (p value 0,004. OR 3,875), status gizi (p value 0,021.OR 3,049), riwayat keturunan (p value 0,003.OR 4,053), frekuensi makan (p value 0,001.OR 5,571) dengan Hiperurisemia pada pasien di Puskesmas Sukaraja Kota Bandar Lampung Tahun 2017. Pola makan merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan Hiperurisemia pada pasien di Puskesmas Sukaraja Kota Bandar Lampung Tahun 2017, dimana memiliki p value terrendah yaitu 0,001 dan nilai OR tertinggi yaitu 6,414. Saran pada masyarakat agar dapat mengatur pola konsumsi makanan sejak dari usia produktif terutama untuk asupan makanan yang banyak mengandung purin.ABSTRACTHyperuricemia is the result of a multifactorial interaction between gender, age, genetic, and environmental factors. Data health workers in Indonesia showed that the prevalence of hyperuricemia diagnosis is 11.9% and based on diagnosis or symptom is 24.7%. Based on the Health Profile in Bandar Lampung during 2016, the hyperuricemia disease was categorized as a 10th most diseases, it has 141.857 cases. In Sukaraja health center, hyperuricemia disease was categorized as a third place of the most diseases, it has 996 cases. The aim of study is observation of hyperuricemia risk factors at Sukaraja health center Bandar Lampung in 2017.This study was analytic quantitative research with cross sectional approach. The Population that was used in this study, all patients with symptoms of joint pain who visited the Sukaraja health center in the Bandar Lampung city at least 3 months in 2016. The number of population was 249 persons but minimum number of sample that were determined, 92 persons only. The data was analyzed by univariate, bivariate (Chi Square) and Multivariate analysis (logistic regression).The results showed correlation between age (p value = 0.012, OR 3.2), gender (p value = 0.004, OR 3.875), nutritional status (p value = 0.021, OR 3.049), history of descent (p value = 0.003, OR 4.053), Eating frequency of hiperurisemia (p value of 0.001, OR 5.571) with hyperuricaemia on patients at Sukaraja health center of Bandar Lampung in 2017. Dietary habit is the most dominant factor that has association with hyperuricaemia on patients at Sukaraja health center of Bandar Lampung in 2017, with the lowest p value is 0.001 and the highest OR value is 6.414. Suggestions can regulate food consumption patterns since the productive age, especially for the intake of foods that contain purine.
Hubungan Kecemasan, Pengetahuan, dan Interaksi dengan Stigma Perawat terhadap Pasien HIV/AIDS di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Nurul Aryastuti; Dhiny Easter Yanti; Renitasari Renitasari
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 10, No 1 (2021): Volume 10 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v10i1.2910

Abstract

Stigma perawat pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dapat menurunkan kualitas layanan kesehatan pasien HIV/AIDS. Data di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung diketahui kasus HIV/AIDS dirawat tahun 2016 sampai 2018 meningkat (189 orang, 195 orang, 343 orang). Salah satu cara meningkatkan kualitas hidup ODHA dengan menghilangkan stigma dan diskriminasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kecemasan, pengetahuan, dan interaksi dengan stigma perawat terhadap pasien HIV/AIDS di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020. Jenis penelitian menggunakan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah perawat di ruang Anyelir, Nuri, PBH, Mahammunyai, dan Sudhanirmala A RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sejumlah 109 perawat. Sampel sebanyak 97 perawat diambil dengan teknik simple random. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil Penelitian didapatkan stigma perawat sebagian besar negatif sebanyak 52 (53,6%); sebagian besar kecemasan perawat dalam batas normal sebanyak 64 (66%); sebagian besar perawat memiliki pengetahuan rendah sebanyak 85 (87,6%); sebagian besar perawat memiliki interaksi baik sebanyak 57 (58,8%). Ada hubungan antara kecemasan perawat dengan stigma perawat terhadap pasien HIV/AIDS (p value=0,039, OR=2,78); Ada hubungan antara interaksi dengan stigma perawat terhadap pasien HIV/AIDS (p value=0,12, OR=3,21). Pihak manajemen rumah sakit diharapkan dapat memfasilitasi perawat melalui seminar atau pelatihan tentang HIV/AIDS secara berkala agar dapat meningkatkan layanan atau asuhan keperawatan dalam penatalaksanaan pasien HIV/AIDS sehingga dapat menghilangkan stigma negatif terhadap pasien dengan HIV/AIDS.
Health Belief Model: Selfcare Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kalirejo Kabupaten Pesawaran Dhiny Easter Yanti; Agung Aji Perdana; Nina Okta Rina
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 9, No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v9i2.2956

Abstract

Sebanyak 1,13 juta orang di seluruh dunia menderita Hipertensi, prevalensi penderita Hipertensi di dunia adalah 22%, dimana prevalensi tertinggi berada di Afrika 27%, dan terendah di Amerika 18% (WHO, 2020). Pada tahun 2019 Hipertensi merupakan penyakit menular tertinggi dengan 2.630 kasus di Puskesmas Kalirejo. Self-care adalah strategi utama dari promosi kesehatan pada level individu dan merupakan pergeseran filosofi dari “(upaya) penyembuhan (penyakit)”  menjadi filosofi ”peduli (kesehatan)” khususnya pengendalian penyakit kronis seperti Hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan komponen HBM dengan self-care Hipertensi di wilayah kerja UPT.Kalirejo Kabupaten Pesawaran. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan data primer. Sampel sebesar 360 responden dan cara pengambilan sampel secara cluster random sampling lalu kemudian dianalisis dengan chi square dan regresi logistik. Terdapat hubungan Self-care Hipertensi dengan jenis kelamin (p-value <0.001; OR 2.6), perceived susceptibility (p-value <0.001; OR 3.4), perceived severity (p-value 0.004 OR= 5,1), perceived benefit (p-value <0.001; OR=2,3), Perceived barrier (p-value <0.001;), perceived self-eficacy  (p-value <0.001; OR 5.4), cues to action (p-value <0.001; OR 2.8). Variabel  yang dominan berhubungan dengan Self-Care adalah jenis kelamin. Saran: hendaknya meningkatkan kegiatan edukasi pada kelompok sasaran khususnya perempuan penderita Hipertensi dalam kerangka Germas dan PIS-PK.
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KANKER PAYUDARA Ledy Octaviani Iqmy; Setiawati Setiawati; Dhiny Easter Yanti
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 1 (2021): Volume 7,Nomor 1,Januari 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i1.3581

Abstract

ABSTRACT RISK FACTORS RELATED TO BREAST CANCER Background The trend of breast cancer incidence in Abdoel Moeloek Regional General Hospital increased in 2015 by 5.62% (101 people) compared to the incidence of breast cancer in 2014. In 2014 breast cancer patients treated in the women's operating room were 1797 (49.3 %) of the total 3645 inpatients, while in 2015 the incidence of breast cancer was recorded as much as 1,898 (52.4%) of a total of 3795 patients (Women's Surgical Room at Abdul Moeloek Hospital, Lampung Province).The purpose of this study was to know the risk factors associated with breast cancer at Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province, 2016.Methods This type of research uses quantitative methods with cross sectional research design. The study population was all mothers who had children and were treated in the Women's Surgery Room Dr. Hi. Abdul Moeloek in June 2015 with 265 patients. The research sample was 159 people. The sampling technique used simple random sampling method. Data analysis was performed using chi square and logistic regression.The results showed that there was a relationship between age and breast cancer OR = 26,667, there was a relationship with a history of using hormonal contraceptives with breast cancer OR = 5,000. There was a relationship between history of breastfeeding and breast cancer OR = 6,473, there was a relationship between the age of menarche and breast cancer and OR = 5,163, there was a relationship between family history and breast cancer OR = 11,711, there was a relationship between obesity and breast cancer OR = 6,473, there was a relationship between the age of first child birth with breast cancer OR = 6,473.Conclusion, the most dominant risk factor associated with breast cancer is a history of hormonal contraceptive use.Suggestion, the results of this study can be used as input for health workers at Dr. H. Abdul Meoloek, Lampung Province to provide direction and counseling regarding the selection of contraceptives with low risk of breast cancer Key words: risk factors, breast cancer                                                                                               ABSTRAK Latar Belakang Tren kejadian kanker payudara di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek meningkat pada tahun 2015 sebanyak 5,62% (101 orang)  dibandingkan kejadian kanker payudara pada tahun 2014. Pada tahun 2014 pasien kanker payudara  yang dirawat di ruang bedah wanita adalah 1797 (49,3%) dari total pasien rawat inap 3645 orang, sedangkan pada tahun 2015 kejadian kanker payudara tercatat sebanyak 1.898 (52,4%) dari total 3795 pasien (Ruang Bedah Wanita RSUD Abdul Moeloek Propinsi Lampung).Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya fakto risiko yang berhubungan dengan kanker payudara di RSUS Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Tahun 2016.Metode Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian seluruh ibu yang telah memiliki anak dan dirawat  di Ruang Bedah Wanita RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek pada bulan Juni 2015 dengan jumlah pasien 265 pasien. Sampel penelitian adalah 159 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan chi square dan regresi logistik.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan usia dengan kanker payudara OR = 26.667, ada hubungan riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kanker payudara OR = 5.000. Ada hubungan riwayat pemberian ASI dengan kanker payudara OR = 6.473, ada hubungan usia menarche dengan kanker payudara danOR = 5.163, ada hubungan riwayat keluarga dengan kanker payudara OR = 11.711, ada hubungan obesitas dengan kanker payudara OR = 6.473, ada hubungan usia melahirkan anak pertama dengan kanker payudara OR = 6.473.Kesimpulan,  faktor risiko yang paling dominan berhubungan dengan kanker payudara adalah riwayat pemakaian kontrasepsi hormonal.Saran, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan di RSUD Dr. H. Abdul Meoloek Propinsi Lampung untuk memberi  arahan dan konseling mengenai pemilihan alat kontrasepsi yang berisiko rendah terhadap kejadian kanker payudara Kata kunci : Faktor risiko, kanker payudara
ANALISIS PENURUNAN CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP SELAMA PANDEMI COVID-19 DI BANDAR LAMPUNG Astri Pinilih; Dessy Hermawan; Dhiny Easter Yanti
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 1 (2022): Volume 9 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i1.5423

Abstract

Imunisasi merupakan salah satu usaha yang efektif untuk mencegah kesakitan dan kematian anak. Cakupan imunisasi dasar mengalami penurunan selama pandemi COVID-19 karena adanya penundaan layananan imunisasi, menurunnya permintaan masyarakat serta hambatan akses. Rendahnya cakupan imunisasi dapat menyebabkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cakupan imunisasi dasar lengkap selama pandemi COVID-19 di Bandar Lampung Tahun 2020. Jenis penelitian adalah metode kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional yang dilakukan di 30 Puskesmas Bandar Lampung. Data diolah dengan statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan faktor yang mempengaruhi cakupan imunisasi dasar lengkap dianalisis dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diketahui sebanyak 20 Puskesmas (67%) mengalami penurunan cakupan imunisasi dasar lengkap di tahun 2020. Tidak ada hubungan antara cakupan imunisasi dasar lengkap dengan sosialisasi pelaksanaan imunisasi, pemberitahuan jadwal imunisasi, ketersediaan APD dan pelaksanaan protokol kesehatan serta PPI selama pandemi COVID-19 di Bandar Lampung. Terdapat hubungan antara cakupan imunisasi dasar lengkap dengan pelaksanaan imunisasi ganda selama pandemi COVID-19 di Bandar Lampung. Disarankan pihak Puskesmas untuk melakukan pendataan sasaran imunisasi dan melakukan imunisasi kejar untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKSESUAIAN SOP PETUGAS PENJAMAH MAKANAN DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT TIPE C KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 Akhmad Kheru Dermawan; Dhiny Easter Yanti; Khoidar Amirus
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 1 (2020): Volume 7 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.366 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v7i1.2386

Abstract

Penjamah makanan memegang peranan penting dalam melindungi kesehatan penderita/pasien di rumah sakit dari penyakit akibat kontaminasi makanan. Sementara itu hasil presurvei yang dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit Tipe C Kota Bandar Lampung, didapat data bahwa jumlah petugas penjamah makanan sebanyak 40 orang dan dari hasil pengamatan langsung peneliti menemukan masih adanya tindakan abai petugas penjamah makanan pada perilaku hygiene. Tujuan penelitian adalah diketahui faktor yang berhubungan dengan ketidaksesuaian SOP petugas penjamah makanan. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh penjamah makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Tipe C Kota Bandar Lampung Tahun 2019 sejumlah 67 orang, sampel menggunakan total populasi. Analisis multivariat menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 67 responden yang  diteliti, sebagian besar berpendidikan SMA/sederajat (86.6%), pengetahuan tentang SOP penjamah makanan yang tidak baik (58.2%), sikap positif (52.2%), motivasi yang rendah (56.7%) dan tidak sesuai dalam menerapkan SOP (56.7%).Ada hubungan pendidikan (p value 0,034. OR 5,7), pengetahuan (p value 0,001. OR 6,12). motivasi (p value 0,003. OR 5,3) dengan ketidaksesuaian SOP petugas penjamah makanan. Tidak ada hubungan sikap dengan ketidaksesuaian SOP petugas penjamah makanan (p value 0,098). Motivasi merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan ketidaksesuaian SOP petugas penjamah makanan, dimana memiliki nilai OR tertinggi yaitu 55,5. Saran dapat meningkatkan motivasi petugas penjamah makanan dengan cara mengadakan review ulang kepada semua petugas penjamah makanan tentang SOP yang ada, meningkatkan kualitas kebersihan makanan yang tersedia, serta meningkatkan kesadaran bahwa hygiene makanan adalah bagian dari pengabdian.
Peningkatan pengetahuan dengan menggunakan media video dan booklet pada klien yang menjalani kemoterapi Fitri Yanti; Dina Dwi Nuryani; Dhiny Easter Yanti
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 3 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i3.7279

Abstract

Background: The role of health workers in helping prevent and overcoming problems of cancer patients by providing attention, motivation, support, and counseling providing direction, counseling, health education or education, and providing alternative problem solving as part of integrated nursing for cancer patients. The provision of knowledge and understanding of patients undergoing chemotherapy can be conveyed through visual media such as booklets or audiovisual media such as video animations.Purpose: To determine the effectiveness of video media and booklet media in increasing knowledge of chemotherapy clients.Method: Quantitative research with a quasi-experimental design with one group pre-test-posttest design. The population of this study was cancer chemotherapy clients with a total sample of 50 respondents, namely 25 samples of group I who were given education using video media and 25 other samples of group II who were educated using booklet media, taken by accidental sampling technique. Data analysis used univariate analysis to obtain the mean, median and standard deviation and bivariate analysis used paired t-test or Wilcoxon test as an alternative test.Results: Based on the results in both groups before and after education there were changes. That is an increase of 19.28 in group I and an increase of 18.2 in group II. The results before education in group I (44.28±11.480) and group II (42.44±11.439) while the results after education were seen in group I (63.56±11.218) and group II (60.64±11.083), there was an increase in knowledge before and after education. The results of bivariate data analysis using the Wilcoxon test obtained a significant value of knowledge level p-value 0.000 <0.05.Conclusion: There is an influence before and after education on participants' knowledge. So it can be concluded that there is an influence before and after education. Suggestion: Hospitals need to improve the competence of health workers and establish service SOPs by providing a special time for the needs of cancer chemotherapy clients and consider using videos and booklets as a means of education for cancer chemotherapy clients. Keywords: Education program; audio-visual; Booklets; Knowledge; Patient; ChemotherapyPendahuluan: Peran tenaga kesehatan dalam membantu mencegah dan mengatasi masalah pasien kanker dengan memberikan perhatian, motivasi, dukungan dan konseling dengan cara memberikan pengarahan, penyuluhan, pendidikan kesehatan atau edukasi serta memberikan alternatif pemecahan masalah sebagai bagian dari keperawatan terpadu pasien kanker. Pemberian pengetahuan dan pemahaman pasien yang menjalani kemoterapi dapat disampaikan melalui visual media seperti booklet atau media audiovisual seperti animasi video.Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas media video dan media booklet dalam meningkatkan pengetahuan pada klien kemoterapi.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen eksperimen dengan one group pre test-posttest design. Populasi penelitian ini adalah klien kemoterapi kanker dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden yaitu 25 sampel kelompok I yang diberikan edukasi menggunakan media video dan 25 sampel lainya kelompok II yang dilakukan edukasi menggunakan media booklet, diambil dengan teknik accidental sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk memperoleh mean, median dan standar deviasi dan analisis bivariat menggunakan uji t berpasangan  atau  uji  Wilxocon  sebagai  uji alternatif.Hasil: Berdasarkan hasil pada kedua kelompok sebelum dan setelah dilakukan edukasi terdapat perubahan. Yaitu peningkatan sebanyak 19.28 pada kelompok I dan peningkatan 18.2 pada kelompok II. Hasil sebelum edukasi pada kelompok I (44.28±11.480) dan kelompok II (42.44±11.439) sedangkan hasil setelah dilakukan edukasi tampak pada kelompok I (63.56±11.218) dan kelompok II (60.64±11.083), terlihat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Hasil analisa data bivariat menggunakan uji wilcoxon didapat nilai signifikan tingkat pengetahuan p-value 0,000 < 0,05Simpulan: Terdapat pengaruh sebelum dan sesudah edukasi terhadap pengetahuan partisipan. Jadi dapat ditarik kesimpulan terdapat pengaruh sebelum dan sesudah edukasi.Saran: Pihak Rumah Sakit perlu meningkatkan kompetensi petugas kesehatan dan menetapkan SOP layanan dengan menyediakan waktu khusus untuk kebutuhan klien kemoterapi kanker serta mempertimbangkan penggunaan video dan booklet  sebagai sarana edukasi bagi klien kemoterapi kanker.
Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Seputih Raman Lampung Tengah Yuniar Herdarini Utami; Khoidar Amirus; Dhiny Easter Yanti
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 6 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i6.6056

Abstract

Background: Mental health service facilities are still not optimally utilized, especially at Seputih Raman Public Health Center.Purpose: To determine the factors associated with the utilization of family members' treatment for mental disorders at the Seputih Raman Public Health Center, Central Lampung.Method: A quantitative with a cross-sectional design. The research population is householders who have members with mental disorders in Seputih Raman Public Health Center area many as 123 people. The data analysis technique used univariate, bivariate (chi-square), and multivariate (multiple logistic regression) analysis.Results: Treatment utilization was relatively good (64.2%), good knowledge (53.7%), positive attitude (52%), good accessibility (50.4%), felt there was support from health workers (56.9%) and felt there was family support (65.9%) . The results of the hypothesis test showed that there was a relationship between knowledge (p=0.007; OR=3.0), attitude (p=0.002; OR=3.6), accessibility (p=0.004; OR=3.3), support from health workers (p=0.001; OR=3.7 ), family support (p=0.001; OR=2.2) with the use of treatment for family members with mental disorders. The most dominant factor is attitude (p=0.002; OR=4.0).Conclusion: There is a relationship between knowledge, attitudes, accessibility, support from health workers, family support, and the use of treatment for family members with mental disorders. And the most dominant factor is attitude.Suggestion: This study suggests that education and information accessibility should be carried out with household targets to increase the utilization of mental disorder treatment.Keywords: Utilization; Treatment; Family members; Mental disorders.Pendahuluan: Fasilitas layanan kesehatan jiwa masih belum optimal dimanfaatkan oleh orang dengan gangguan jiwa khususnya di Puskesmas Seputih Raman.Tujuan: Untuk diketahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pengobatan anggota keluarga dengan gangguan jiwa.Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian KK yang memiliki anggota keluarga gangguan jiwa di Wilayah Puskesmas Seputih Raman yang berjumlah sebanyak 123 orang yang seluruhnya dijadikan sebagai sampel. Tehnik analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat (chi square) dan multivariat (regresi logistik berganda).Hasil: Pemanfaatan pengobatan relatif baik (64.2%), pengetahuan baik (53.7%), sikap positif  (52%), aksesibilitas baik (50.4%), merasa ada dukungan petugas kesehatan (56.9%) dan merasa ada dukungan keluarga (65.9%). Hasil uji hipotesis menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p=0.007;OR=3.0), sikap (p=0.002;OR=3.6), aksesibilitas (p=0.004;OR=3.3), dukungan petugas kesehatan (p=0.001;OR=3.7), dukungan keluarga (p=0.001;OR=2.2) dengan pemanfaatan pengobatan anggota keluarga dengan gangguan jiwa. Faktor yang paling dominan adalah sikap (p=0.002;OR=4.0).Simpulan: Ada Hubungan antara pengetahuan, sikap, aksesibilitas, dukungan petugas kesehatan, dukungan keluarga dengan pemanfaatan pengobatan anggota keluarga dengan gangguan jiwa. Dan faktor paling dominan adalah sikap.Saran: Penelitian ini menyarankan agar dilakukan edukasi dan aksesibilitas informasi dengan sasaran rumah tangga untuk meningkatkan pemanfaatan pengobatan gangguan jiwa.
Faktor – faktor yang memengaruhi tingkat stress pada perawat saat pandemi Covid 19 Anggraheni Widyaningrum; Christin Angelina Febriani; Dhiny Easter Yanti
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 5 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i5.7293

Abstract

Background: Coronavirus can infect the respiratory system. SARS-CoV-2 virus or better known as Covid-19 has become a worldwide pandemic, this outbreak in addition to providing physical impact, also has a serious effect on a person's mental health, one of which is stress. One of  them  is a nurse, experiencing various kinds of pressure due to Covid-19. The nurses said they were often  anxious, fearful, stressed, panicked, confused, worried, sad, and emotional when receiving patients suspected of Covid.Purpose: To known factors that affect the level of stress in nurses during the Covid-19 pandemic at Pertamina Bintang Amin Hospital.Method: Quantitative research with cross sectional design.  The population was nurses and Sampling techniques took by  total sampling. Analysis of data univariate, bivariate and multivariate.Results: Finding are relationship between stress levels with age (p-  value  0.880); gender (p-value 0.017); marital status (p-value 0.003). There was no relationship with length of work (p - value  0.963); workload  and  stress level  (p-value 0.000); work demands (p-value 0.000). The  most dominant variable associated with workload (OR = 30,910 Koef. B = 3,431).Conclusion: Most variabel such as age, gender, marital status, length of work and work demands had relationship with stress levels, except workload.Keywords: Stress Level; Nurses; Covid-19; Hospital.Pendahuluan: Coronavirus bisa menginfeksi sistem pernapasan. Virus SARS-CoV-2 atau lebih dikenal dengan istilah Covid-19 telah menjadi pandemik di seluruh dunia, wabah ini selain memberikan dampak fisik, juga memiliki efek serius pada kesehatan mental seseorang salah satunya stress. Tenaga kesehatan salah satu diantaranya yaitu perawat, mengalami berbagai macam tekanan akibat Covid-19. Para perawat pelaksanaan mengatakan sering cemas, takut, stress, panik, bingung, khawatir, sedih, dan emosi saat menerima pasien yang dicurigai covid.Tujuan: Mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi tingkat stress pada perawat saat pandemic Covid-19 di RS Pertamina Bintang Amin.Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasinya seluruh perawat pelaksanaan yang bekerja di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Kota Bandar Lampung Tahun 2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data secara univariat, bivariat dan multivariate.Hasil: Mayoritas variabel diketahui tidak terdapat hubungan dengan tingkat stress perawat seperti usia (p – value 0,880); jenis kelamin (p-value 0,017); status pernikahan (p-value 0,003); lama kerja (p – value 0,963). Diketahui terdapat hubungan signifikan tingkat stress dengan beban kerja (p-value 0,000) dan variabel tuntutan kerja (p-value 0,000). Diketahui variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan tingkat stress adalah beban kerja (OR = 30.910 Koef. B = 3.431).Simpulan: Beberapa variabel tidak terdapat hubungan seperti usia, jenis kelamin, status pernikahan, lama kerja dan tuntutan kerja dengan tingkat stress, dengan nilai p-value > 0.05 dan terdapat hubungan yang signifikan pada variabel beban kerja.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Strategi Pencegahan Tertier Pada Penderita Retinopati Diabetik di Poli Mata RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2022 Erika Maulina Yanti; Dessy Hermawan; Dhiny Easter Yanti
Jurnal Dunia Kesmas Vol 11, No 4 (2022): Volume 11 Nomor 4
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v11i4.7578

Abstract

Retinopati diabetic (RD) adalah  salah satu komplikasi diabetes melitus, di mana kadar gula yang tinggi pada akhirnya mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya, penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah pada orang usia produktif. Strategi pencegahan tersier di rumah sakitberfokus pada pengobatan kebutaan akibat RD.  Berdasarkan data penyakit terbanyak di Poli Mata RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah  Retinopati Diabetik, Retinopati diabetik selalu menjadi penyakit terbesar pada 2019 persentase sebesar 11,38% meningkat di 2020 menjadi 12,64%, makin meningkat pada 2021 menjadi 14,2%, dan mencapai puncaknya pada 2022 menjadi 16,63% Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan strategi pencegahan tersier pada penderita Retinopati Diabetikum di Poli Mata RSUD. Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2022.Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 223 orang  Penderita Retinopati Diabetik di Poli Mata RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2022 dan menggunakan total sampling dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji statistic chi square dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian mendapatkan terdapat hubungan Peningkatan Kesadaran melalui Edukasi dengan (p value=0,000 OR=3,4), Deteksi Dini Skrining  Retinopati (p value=0,002 OR=2,4), pengendalian Faktor Risiko Sistemik Yang Berkelanjutan (p value=0,002 OR=4,2), Ketersediaan pengobatan tingkat tersier (akses ke pelayanan kesehatan) (p value=0,002 dan OR=2,8) dengan strategi pencegahan tersier Retinopati Diabetik. Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap strategi pencegahan tersier Retinopati Diabetik  adalah pengendalian factor risiko sistemik yang berkelanjutan (OR 5,1), deteksi dini skrining retinopati (OR 3,6), peningkatan kesadaran melalui edukasi (OR=2,8),  ketersediaan pengobatan tingkat tersier (akses) ke pelayanan kesehatan (OR=2,3). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapakan  upaya edukasi berkelanjutan, penambahan jumlah alat diagnostic,menambah jumlah tenaga fungsional Promosi Kesahatan RS (PKRS)  dan dokter spesialis Konsulen Retina.
Co-Authors Aan Oktavia yuman Achmad Farich Agung Aji Perdana Akhmad Kheru Dermawan Alek Iskandar Amalia Amraini Andoko Andoko Anggraheni Widyaningrum Aprilia Aprilia Arnan Jaya Arnelia Indah Pratama Aryastuti, Nurul Aryawati, Wayan Astri Pinilih Athaya Hafizhah Audrey Adelita Aulyya Rahmah Chanita Sari Manulang Christin Angelina Christin Angelina F Christin Angelina F Christin Angelina F Christin Angelina Febriani Desna Sari Putri Dina Dwi Nuryani Dina Dwi Nuryani Dinda Rachma S Dwi Astuti Widia Ningrum Echa Rafika Erika Dwi Permana erika maulina yanti Eva Mayasari Fadel Achmad Haikal Fadel Achmad Haikal Fadhilah Amanda Sari Fakhri Rizki Febrianti Firdha Azzahra Saputri Fitri Eka Sari Fitri Ekasari Fitri Yanti Ghina Gabrilla Yusuf Ghina Gabrilla Yusuf Ghina Gabrilla Yusuf Hafiratul Fitri Usfa Hana Rizka Aulia Hany Musliha Hermawan, Dessy Herry Djoko Subandriyo Ida Maya Meika S Ida Maya Meika Sari Ida Sulistiani Iing Lukman Ika Artini Indah Mulia Herwisdiane Indah Mulia Herwisdiane Iqmy, Ledy Octaviani Karbito Karbito Keswara, Umi Romayati Khoidar Amirus Lolita Sary mislianti - Mislianti Mislianti Muhammad Fazar Sidiq Alhayat Muhammad Shendy Febrian Sahapati Natasya Beggy Candesa Neti Nurmala Sari Nina Okta Rina Nova Muhani Nova Muhani Novita Sari Nuke Indrawati Nur’afni Balqis Julia Nurhalina Sari Nurhayati Nurhayati Nurkhasanah Nurkhasanah Randy Yusuf Pratama Renitasari Renitasari Renna Oktavia Rudi Resna Mahdewi Puteri Rina Suryani Riski Aryanti Rr. Salwa Zasya Samino Samino Samino Setiawati Setiawati Siti Mariam Sugihati Sugihati Vera Yulyani Veronica Ela Rimawati Wayan Aryawati Wayan Aryawati Wayan Aryawati Wayan Aryawati Wiwik Erni Puspita Sari Yolandha Adinda Pratiwi Yulyani, Vera Yuniar Herdarini Utami Yusuf Firmansyah Zahra Shafa A Zahra Shafa Anisa Zelda Nora Afriza Zulius Alfandi