Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Uji Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Infusa Bonggol Pisang Batu (Musa Balbisiana Colla) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli Istiqomah Novia Rizky; Ni Luh Utari Sumadewi; Anak Agung Ayu Putri Permatasari
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 2 No. 3 (2023): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v2i3.2701

Abstract

Kontaminasi bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menyebabkan berbagai penyakit infeksi seperti pada saluran pencernaan hingga meningitis. Pemberian antibioti umum digunakan menangani penyakit infeksi. S. aureus dan E.coli telah dilaporkan memiliki resistensi tinggi terhadap antibiotik. Pisang batu (Musa balbisiana Colla) memiliki senyawa yang berpotensi menghambat pertumbuhan bakteri. Bagian buah pisang batu biasa digunakan masyarakat sebagai obat tradisional namun pada bagian bonggol belum dimanfaatkan secara maksimal. Masyarakat secara umum belum mengetahui manfaat bonggol pisang batu di bidang kesehatan, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai aktivitas antibakteri infusa bonggol pisang batu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa yang dapat bertindak sebagai antibakteri dan aktivitas antibakteri infusa bonggol pisang batu (M. balbisiana Colla). Jenis penelitian ini eksperimental laboratorik secara in vitro dengan 4 perlakuan pada setiap kelompok pelarut, yaitu perlakuan menggunakan pelarut polar (etanol) dan pelarut non-polar (n-heksana) dan 2 perlakuan kelompok kontrol yaitu etanol dan n-heksana sebagai kontrol (-), gentamisin sebagai kontrol (+). Pengujian yang dilakukan meliputi uji fitokimia dan uji daya hambat antibakteri dengan metode sumuran. Hasil uji fitokimia menunjukkan infusa bonggol pisang batu (M. balbisiana Colla) pelarut etanol memiliki senyawa aktif berupa flavonoid dan tanin, pelarut n-heksana memiliki kandungan senyawa aktif berupa flavonoid, triterpenoid. Data hasil uji antibakteri menunjukkan infusa pelarut n-heksana mengasilkan daya hambat sebesar 3,16 mm terhadap bakteri S.aureus dan E.coli.
Uji Cemaran Mikrooba Dalam Sediaan Yang Distribusi Oleh PT Karya Pak Oles Tokcer Nina Huawatun Hasanah; Anak Agung Ayu Putri Permatasari; Ni Wayan Deswiniyanti; Ni Kadek Yunita Sari
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 3 No. 1 (2024): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v3i1.2938

Abstract

Balsam merupakan salah satu bentuk sediaan setengah padat yang digunakan sebagai obat luar. Balsam tersebut memiliki indikasi untuk meredakan nyeri pada sendi dengan memberikan sensasi hangat dan juga bisa menjadi aromaterapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya cemaran mikroba berupa bakteri dan kapang khamir pada sediaan balsam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan sampel berupa balsam bokashi yang diproduksi PT. Karya Pak Oles Tokcer. Data di analisis dengan deskritif kuantitatif dan dibandingkan dengan standar cemaran angka lempeng total (ALT) dan angka kapang/khamir (AKK) yang sesuai dengan peraturan BPOM No 32 tahun 2019. Hasil Angka Lempeng Total (ALT) pada produk topikal (Balsam Bokashi) menunjukan nilai pada pengenceran 101 diperoleh hasil sebesar 4 x 102, pengenceran 102 sebesar 3 x 102, pengenceran 103 sebesar 2 x 102 dan hasil Angka Kapang Khamir (AKK) pada produk topikal (Balsam Bokashi) pada pengenceran 101 diperoleh hasil sebesar 1 x 101, pengenceran 102 sebesar < x 101, pengenceran 103 sebesar, < x 101. Jadi perdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai angka lempeng total (ALT) dan angka kapang/kamir (AKK) memenuhi standar yang di tetapkan berdasarkan braturan BPOM No.32 tahun 2019.
PKM PENDAMPINGAN STANDARISASI BAHANALAMBAGIGURU DAN SISWA SMK KESEHATAN BALI MEDIKA, DENPASAR I Made Gde Sudyadnyana Sandhika; Ni Kadek Yunita Sari; Anak Agung Ayu Putri Permatasari; I Gede Widhiantara; I Wayan Rosiana; Putu Angga Wiradana; I Made Wisnu Adhi Putra; Ni Kadek Dwipayani Lestari; Rahmadi Prasetijo; I Made Murna
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol. 6 (2023): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan dan keterampilan terkait proses standarisasi bahan alamdi SMKKesehatan Bali Medika kurang diperhatikan karena kurikulumnya lebih banyak memuat matapelajaran produktif keperawatan, teknik laboratorium medik dan farmasi. Sebagai salahsatusekolah swasta di Kota Denpasar, sekolah ini masih memiliki alat dan bahan penunjangpraktikum di bidang Sains yang masih sangat terbatas. Konsep dasar standarisasi bahanalam termasuk penting diberikan di Sekolah ini mengingat sekolah ini merupakan sekolahkesehatan dan memiliki jurusan farmasi. Keterampilan standarisasi bahan alamberguna bagisiswa pada saat magang di dunia industri dan pada saat melanjutkan ke jenjang pendidikanyang lebih tinggi. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu: 1)Memberikanwawasan mengenai standarisasi meliputi jenis standarisasi, fungsi standarisasi dan metodestandarisasi pada bahan alam khususnya tanaman obat, 2)Memberikan pengetahuanmengenai teknik-teknik standarisasi baik secara spesifik dan non spesifik pada bahan alamkhususnya tanaman obat, dan 3)Mempraktekan secara langsung dalam membuat sediaanekstrak yang berbahan dasar tanaman obat. Hasil dari Pengabdian Masyarakat ini adalah1)Wawasan mitra terkait standarisasi bahan alam meningkat dari rata-rata nilai 55 menjadi86 setelah posttest, 2)Tingkat pengetahuan mitra meningkat dari tidak tahu menjadi tahuakan teknik-teknik standarisasi dan semua anggota mitra yang mengikuti sosialisasimendapatkan rerata nilai pemahaman 84 pada post-test, 3)Penyampaian materi pembuatansediaan ekstrak bahan alam khususnya tanaman obat meningkat dari rata-rata nilai 45 padapretest menjadi 83 setelah posttest.
Blumea balsamifera and Sargassum aquifolium extracts reduce fatty liver damage through lipid metabolism signalling pathways Widhiantara, I Gede; Wiradana, Putu Angga; Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Sari, Ni Kadek Yunita; Rosiana, I Wayan; Sandhika, I Made Gde Sudyadnyana; Panjaitan, Novaria Sari Dewi
JURNAL INDONESIA DARI ILMU LABORATORIUM MEDIS DAN TEKNOLOGI Vol 6 No 2 (2024): Promising and valuable research towards diagnosis, prognosis and treatment of dis
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/ijmlst.v6i2.5697

Abstract

Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) is a condition marked by excessive fat accumulation in the liver and poses a significant health challenge. The leaves of Blumea balsamifera and Sargassum aquifolium have been reported to have anti-atherogenic effects. This study aims to determine the effectiveness of B. balsamifera extract (BBLE) and S. aquifolium extract (SAE) in preventing and treating liver fat accumulation in Wistar rats induced by a high-cholesterol diet through the expression of the AMP-activated protein kinase (AMPK)/ Sirtuin 1 (SIRT1)/peroxisome proliferator-activated receptor γ (PPARγ) pathway, and the leptin receptor. The experimental design of this study is laboratory-based, involving, 20 Wistar rats were fed a high-cholesterol diet over a period of 21 days. The rats were divided into four groups for the evaluation of BBLE and SAE effect: negative control (P0): induced with a high-cholesterol diet + distilled water, positive control (P1): induced with a high-cholesterol diet + simvastatin, P2: induced with a high-cholesterol diet + 4 mg/kg/bw BBLE, and P3: induced with a high-cholesterol diet + 4 mg/kg/bw BBLE and 4 mg/kg/bw SAE. The treatment duration extended over three months. Immunohistochemical analyses were performed on liver tissues to measure AMPK, SIRT1, PPARγ, and leptin receptor expression. The results indicated that leptin expression was lower in the BBLE+SAE group compared to the simvastatin group, and differences were significant between the BBLE and BBLE+SAE groups. No significant differences were noted in AMPK, SIRT1, and PPARγ expression between the simvastatin and BBLE+SAE groups (p≥0.05). In conclusion, BBLE and SAE effectively reduce liver lipid accumulation and enhance fat metabolism in hypercholesterolemic rats.
PKM INISIASI UMKM KREATIF MELALUI INOVASI PRODUK HASIL PERTANIAN DI BANJAR ADAT PUKUH DESA TIGA KABUPATEN BANGLI PROVINSI BALI Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Widhiantar, I Gede a; Adnyana, Gabriel Firsta; Budiyasa, I Gede Putu Eka
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol. 7 (2024): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjar Adat Pukuh yang berada di Desa Tiga, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali merupakan salah satu banjar adat yang struktur perekonomiannya di dominasi oleh sektor pertanian, hal ini terlihat dari presentase penggunaan lahan untuk usaha pertanian, yakni sebesar 50%, dengan sebagian besar penduduk menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Sebagian besar penduduk desa khususnya di Banjar Adat Pukuh mata pencahariannya adalah sebagai petani. Lahan pertanian mereka tanami dengan padi, ketela, jagung dan memiliki perkebunan jeruk dengan luas 50 Ha. Pada saat ini, hasil perkebunan dari kelompok tani Mitra Sejati diketahui bahwa hasil panen hanya dijual dan dipasarkan melalui pengepul dan tentunya dengan harga yang sangat murah. Bahkan hasil pertanian yang melimpah dan tidak habis terjual sampai menjelang panen berikutnya. Jika hasil panen disimpan akan mengalami kerusakan, dijual dengan harga murah dan dan petani mengalami kerugian. Selain itu hama penggerek buah sering kali menjadi masalah yang mempengaruhi produksi pertanian dan menimbulkan kerugian pada petani, karena mempengaruhi kualitas dan produksi panen. Metode pelaksanaan dalam PKM ini adalah melakukan pendampingan dan pelatihan dengan menginisiasi kelompok tani untuk membentuk UMKM dan produk inovasi, melakukan penanganan terpadu terhadap hama penggerek buah, dan melakukan pemasaran produk inovasi secara digital melalui media sosial. Berdasarkan hasil PKM diketahui bahwa rata rata peningkatan pengetahuan dan ketrampilan setelah dilakukan pendampingan pada kelompok tani sebesar 84%.
PKM Standarisasi Keamanan Produk Biofarmasi secara Mikrobiologi Anak Agung Ayu Putri Permatasari; Sari, Ni Kadek Yunita; I Wayan Rosiana
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 13 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jwl.v13i2.55676

Abstract

Masalah penelitian terletak pada belum adanya uji mikrobiologi pada produk biofarmasi Blumea Soap dan Plumeria Scrub yang dikembangkan oleh siswa jurusan farmasi, sehingga standar keamanan produk belum terpenuhi. Selain itu, mitra tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam standarisasi mikrobiologi. Penelitian ini bertujuan untuk mendampingi mitra dalam menguasai dan menerapkan standarisasi keamanan produk biofarmasi secara mikrobiologi, menggunakan pengujian lempeng total dan angka kapang khamir. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan dengan desain partisipatif. Subjek penelitian adalah 30 guru dan siswa. Data dikumpulkan melalui penyuluhan, observasi, dan evaluasi hasil pengujian mikrobiologi produk mitra menggunakan instrumen evaluasi yang terstandar. Analisis data dilakukan secara kuantitatif untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan, di mana rata-rata pengetahuan dan keterampilan mitra dalam standarisasi produk biofarmasi meningkat sebesar 84%. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa pendampingan efektif dalam meningkatkan kompetensi mitra terkait standarisasi mikrobiologi, yang penting untuk memastikan keamanan produk biofarmasi. Implikasi dari penelitian ini adalah metode pendampingan ini dapat diadopsi oleh lembaga pendidikan lain untuk meningkatkan standar keamanan produk biofarmasi yang dikembangkan.
Kapasitas antioksidan, sitotoksisitas dan cemaran bakteri simplisia makroalga cokelat: Antioxidant capacity, cytotoxicity, and bacterial contamination of brown macroalgae simplicia Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Wiradana, Putu Angga; Sari, Ni Kadek Yunita; Widhiantara, I Gede; Rosiana, I Wayan; Sandhika, I Made Gde Sudyadnyana; Sucipto, Teguh Hari; Panjaitan, Novaria Sari Dewi
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 27 No 10 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(10)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i10.53930

Abstract

Brown algae are considered to be a source of antioxidants that can contribute to improving health. The purpose of this study was to determine the best combination of brown algae and solvent types based on the parameters of antioxidant capacity, toxicity to Vero cells, and bacterial contamination that affects brown algae simplicia during 30 d of storage. Brown algae, Sargassum aquifolium and Padina australis, were collected from Sanur Beach at the lowest point in the intertidal zone. Extraction was performed using three solvents: ethanol, methanol, and distilled water. The antioxidant capacity of the brown algae extracts was measured using the DPPH method. The brown algae extract, which showed antioxidant capacity and IC50 in the strong category, was used for cytotoxicity testing. Bacterial contamination testing was performed based on the simple storage time of brown algae for 30 d. The results showed that the combination of S. aquifolium and P. australis ethanol extract (ratio 1:10) had a yield percentage of 37.2% with an antioxidant capacity of 0.935±0.003 mg/L GAEAC and an IC50 value of 89.03 μg/mL (strong category). The combination of S. aquifolium and P. australis ethanol extracts had an IC50 value of 382.30 μg/mL (the weak category). Total plate count (TPC), Enterobacteriaceae, and coliforms increased with the storage time of simplicia for 30 days. These findings indicate that the combination of ethanol extracts of S. aquifolium and P. australis is a potential source of natural antioxidants.
PKM Lulur Kopi Di Desa Catur Bangli Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Sari, Ni Kadek Yunita; Puniawan, I Made Endra; Widhiantara, I Gede
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.047 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v9i2.24110

Abstract

Desa Wisata Catur telah dikenal dengan produksi Kopi Arabika yang telah diekspor ke mancanegara. Sejauh ini inovasi pengembangan produk dari tanaman kopi telah dilakukan oleh masyarakat di Desa Catur seperti inovasi teh dari pucuk daun kopi dan kue molen kopi. Inovasi pemanfaatan biji kopi untuk membuat produk kecantikan seperti lulur kopi masih belum dikembangkan di Desa ini. Sehingga Tim PKM berencana untuk melakukan pendampingan terhadap kelompok wanita tani di Desa Catur untuk membuat produk kecantikan yaitu produk lulur kopi.   Permasalahan mitra:    1)Mitra hanya mengolah biji kopi menjadi kopi bubuk, inovasi produk olahan biji kopi dalam bentuk lulur belum pernah dicoba. Oleh karena itu perlu adanya inovasi dan kreatifitas dalam  meningkatkan daya saing dan penjualan hasil olahan biji kopi, 2)Mitra belum memiliki merk dagang dan kemasan produk hasil inovasi pengembangan produk lulur kopi, 3)Mitra belum memiliki sistem atau strategi pemasaran khusus dan professional. Solusi yang ditawarkan yaitu 1)Pelatihan dan pendampingan untuk membuat inovasi produk olahan biji kopi dalam bentuk lulur, 2) Pendampingan dan pelatihan membuat merk dagang dan desain kemasan baik label maupun pembungkus kemasan supaya produk lulur kopi memiliki nilai jual dan mampu bersaing di pasar tradisional maupun pasar modern, 3) Pelatihan dan pendampingan pembuatan media sosial untuk pemasaran melaui online.Kata Kunci : Desa Catur, lulur kopi, Inovasi, Pemasaran
PKM KELOMPOK TANI MILENIAL DI DESA CEPAKA, KEDIRI TABANAN Sari, Ni Kadek Yunita; Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Astuti, Ni Putu Widya; Puspaningrum, Dylla Hanggaeni Dyah
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.485 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v10i2.30883

Abstract

Salah satu perkebunan pandan wangi di Bali adalah kelompok tani milenial mengusung nama UD Melonila, yang terletak di Jalan Raya Munggu Kapal, Banjar Batanduren Desa Cepaka, Kediri, Tabanan, Bali. Sejauh ini pengembangan produk dari tanaman pandan wangi belum dilakukan. Inovasi pemanfaatan daun pandan wangi untuk membuat produk seperti simplisia masih belum dikembangkan. Sehingga Tim PKM berencana untuk melakukan pendampingan terhadap kelompok tani milenial di Desa Cepaka, Kediri, Tabanan untuk membuat produk simplisia.  Permasalahan mitra:1)Mitra belum memiliki konsep dasar simplisia 2)Mitra belum memiliki keterampilan dalam  membuat produk simplisia, 3)Mitra belum memiliki merk dagang dan kemasan produk hasil pengembangan produk. Solusi yang ditawarkan yaitu 1)Pelatihan melalui penyuluhan tentang konsep dasar simplisia meliputi definisi simplisia, kegunaan dan metode pengolahan daun pandan wangi menjadi simplisia, 2)Pelatihan dan pendampingan praktek membuat produk simplisia, 3)Pendampingan dan pelatihan membuat merk dagang dan desain kemasan. Hasil  yang diperoleh dari PKM yaitu 1)Semua anggota mitra yang mengikuti sosialisasi mendapatkan rerata nilai pemahaman 84 pada post-test, 2)Mitra memiliki keterampilan dalam membuat produk simplisia, 3)Produk simplisia yang dihasilkan memiliki merek dagang dan kemasan penjualan. Kata Kunci : Desa Cepaka, Kelompok Tani Milenial, Simplisia, Pandan Wangi
PKM PEMANFAATAN LIMBAH TANAMAN PANDAN WANGI DI DESA CEPAKA, KEDIRI, TABANAN Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Sari, Ni Kadek Yunita; Puniawan, I Made Endra
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.681 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v11i1.32530

Abstract

Tanaman  pandan wangi tumbuh subur di negara beriklim tropis, yang biasanya dimanfaatkan sebagai campuran bahan masakan untuk membuatnya wangi dan enak. Daun pandan wangi mengandung zat alkaloida, polifenol, flavonoida, tannin, saponin dan juga zat warna alami. Senyawa tersebut dapat berperan sebagai anti bakteri, mengontrol kadar gula darah, mencegah kanker, mengatasi masalah gigi dan gusi, mengatasi kram, mengurangi rambut rontok dan masalah sakit kepala.. Salah satu perkebunan pandan wangi  yang terdapat  di Bali yaitu UD. Melonila, yang terletak di Jalan Raya Munggu Desa Cepaka, Tabanan Bali. Hasil perkebunan pandan wangi biasanya dipasarkan ke pasar tradisional. Setelah dipanen tanaman ini harus segera didistribusikan agar tetap segar.  Sedangkan tanaman yang  merupakan sisa hasil panen memiliki kualitas yang hampir sama, tumbuh dengan cepat akan tetapi  tidak mudah untuk dipasarkan. Oleh karena itu banyaknya hasil panen dari tanaman pandan wangi ini yang selalu tumbuh dengan cepat dan mudah  menjadi permasalahan yang dialami oleh mitra, sehingga mitra ingin berinovasi mengembangkan produk dari  limbah tanaman kemangi menjadi desinfektan alami. Oleh karena itu dilakukan pengembangan terhadap produk dengan menentukan merk dagang dan desain kemasan serta pemasaran produk yang dilakukan melalui sosial media. Berdasarkan hasil PKM didapatkan bahwa kelompok tani mengalami rata-rata peningkatan pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah pandan wangi sebesar 83%. Kata Kunci : Desa Cepaka,  desinfektan alami, inovasi, pemasaran