Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

EKSTRAK DAUN SEMBUNG (Blumea balsamifera) MEMPERBAIKI HISTOLOGI TESTIS TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Widhiantara, I Gede; Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Siswanto, Ferbian Milas; Dewi, Ni Putu Eny Sulistya
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 5, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1063.993 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v5i2.2868

Abstract

Sembung (Blumea balsamifera) Leaf Extract Improves Testis Histology of High-Fat Diet-Induced RatsABSTRACTHigh fat and high cholesterol diet cause hyperlipidemia, leading to various health problems including reproductive health. The purpose of this study was to examine the effect of sembung (Blumea balsamifera) leaf extract on testicular histology profile of high-fat-diet-induced wistar. This research used 16 adult male rats (Rattus norvegicus), aged 3-4 month, weighing 150-200 g, and randomly divided into two groups. Eight rats were treated with distilled water and eight rats were treated with 2 mg/mL B. balsamifera extract. High-fat diet was a 30 days of porcine fat feed. The results showed that the diameter of seminiferous tubules, the number of spermatogenic cells of spermatogonium A, spermatocytes Pakiten and spermatid 16 were increased by giving sembung leaf extract for 50 days (p <0.05). These results suggested that the sembung leaf extract improves testis histology of high-fat diet-induced rats. Keywords: high-fat diet, rat, sembung leaf, seminiferous tubules, spermatogenic cellsABSTRAKMakanan tinggi lemak dan tinggi kolestrol menyebabkan hiperlipidemia yang menimbulkan masalah pada sistem reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pemberian ekstrak daun sembung (Blumea balsamifera) terhadap profil tubulus seminiferus dan sel-sel spermatogenik pada tikus wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Sebanyak 16 ekor tikus wistar jantan dewasa (Rattus norvegicus) umur 3-4 bulan, berat 150-200 g, secara random dibagi dua kelompok, yaitu 8 ekor tikus kelompok kontrol (aquades steril) dan 8 ekor tikus kelompok perlakuan (ekstrak daun sembung dosis 2 mg/mL). Tikus diinduksi pakan tinggi lemak berupa lemak babi selama 30 hari. Pada prettest dilakukan pemeriksaan diameter tubulus seminiferus dan sel-sel spermatogenik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata diameter tubulus seminiferus tikus meningkat signifikan setelah pemberian ekstrak daun sembung. Peningkatan secara signifikan juga diikuti oleh spermatogonium A, spermatosit Pakiten dan spermatid 16 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sembung memperbaiki histologi testis tikus wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.Kata Kunci: daun sembung, pakan tinggi lemak, sel spermatogenik, tikus, tubulus seminiferus
Pengaruh Suhu Dan Waktu Simpan Terhadap Populasi Total Bakteri, Coliform Dan Escherichia coli Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Lestari, Ni Putu Indah; Permatasari, Anak Agung Ayu Putri
Jurnal Media Sains Vol 2, No 2 (2018): JURNAL MEDIA SAINS
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jms 3.v2i2.429

Abstract

ABSTRAKIkan nila merupakan ikan yang dagingnya bisa dimanfaatkan yang bisa diolah menjadi bahan pangan maupun minyak ikan. Ikan nila menjadi salah satu bahan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat karena mengandung banyak nutrisi dan protein, akan tetapi ikan nila juga merupakan bahan pangan yang mudah mengalami kebusukan (Perishable food) yang di sebabkan oleh kandungan protein yang dimiliki oleh ikan nila dan juga faktor lingkungan yang mempermudah tumbuhnya mikroba pembusuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu simpan terhadap populasi total bakteri, coliform dan E.coli pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen danmenggunakan Rancangan Acak lengkap Faktorial.Penanaman bakteri menggunakan metode TPC dan MPN dengan 3 perlakuan dan masing ? masing perlakuan terdiri atas 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah suhu 10?C dan 30?C dengan waktu simpan 24 jam dan 48 jam. Data yang di peroleh adalah data secara kuantitatif. Hasil penelitian kuantitatif dianalisis dengan uji Anova pada taraf 95% (P&lt;0,05). Dari hasil Anova yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan untuk melihat perbedaan antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa suhu dan waktu berpengaruh terhadap rata-rata populasi total bakteri, Coliform dan E.coli pada ikan nila (Oreochromis niloticus) dimana suhu yang paling bagus menghambat adalah suhu 10?C.Kata kunci: Suhu, waktu simpan, total populasi bakteri, Coliform dan E.coli, Ikan nilaABSTRACT Parrot fish is an animal that can be utilized meat that can be processed into food and fish oil. Parrot fish become one of the food ingredients in the consumption by the community because it tastes and contains many nutrients and protein, but parrot fish is also a food that is easy to experience decay (Perishable food) is caused by protein content owned by parrot fish and also Environmental factors that facilitate the growth of microbial decomposition. This study aims to determine the effect of temperature and time of storage of the total population of bacteria, coliform and E. coli in parrot fish (Oreochromis niloticus).This study was performed using pre-test post-test desaign of kontrol group disaign. This study uses 3 parrot fish. parrot fish divied into 3 group : control group, treatment 1 and treatment 2. Control is without treatment, treatment 1 is the storage of parrot fish at temperature of 10?C and 30?C with time 24 hours, and treatment 2 that is the storage of parrot fish at temperature of 10?C and 30?C with time 24 hours.The results showed that temperature and time had no significant effect on the total population of bacteria, Coliform and E.coli on parrot fish (Oreochromis niloticus) but the temperature of 10?C could inhibit the growth of the bacteria. Keywords: temperature, time store, bacteria total population, Coliform and E.coli, parrot fish
Terapi Testosteron Meningkatkan Jumlah Sel Leydig dan Spermatogenesis Mencit (Mus Musculus) yang Mengalami Hiperlipidemia Putri Permatasari, Anak Agung Ayu; Widhiantara, I Gede
Jurnal Media Sains Vol 1, No 2 (2017): JURNAL MEDIA SAINS
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.188 KB) | DOI: 10.36002/jms 3.v1i2.265

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi mengenai efek pemberian terapi testosteron untuk meningkatkan jumlah sel Leydig dan sel sel spermatogenikpada mencit yang mengalami hiperlipidemia. Sampel dalam penelitian ini adalah mencit jantandewasa strain Balb-C umur 2 ? 3 bulan dengan kisaran berat badan 20-25 gram, sebanyak 24ekor mencit secara random dibagi dua kelompok yaitu 12 ekor mencit kelompok kontrol(hiperlipidemia dan terapi aquadest steril) dan 12 ekor mencit kelompok perlakuan(hiperlipidemia dan terapi testosteron secara intramuscular). Sebelum perlakuan, mencit-mencittersebut dibuat hiperlidemia dengan memberi makanan lemak babi selama 30 hari. Pada prettestdilakukan pemeriksaan jumlah sel Leydig dan sel-sel spermatogenik secara histopatologi kelompok mencit hiperlipidemia sebanyak 6 ekor, dan 6 ekor sisanya merupakan posttestsetelah diberikan perlakuan terapi aquadest pada kelompok kontrol dan testosteron selama 30hari pada kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan jumlah selLeydig dan sel-sel spermatogenik secara bermakna (p&lt;0,05) pada kelompok hiperlipidemia dansetelah diberi terapi testosteron menunjukkan adanya peningkatan jumlah sel Leydig dan sel-selspermatogenik secara bermakna (p&lt;0,05) apabila dibandingkan dengan kelompokhiperlipidemia. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terapi testosteron dapat meningkatkan jumlah sel Leydig dan sel-sel spermatogenik pada mencit yang mengalamihiperlipidemia.Kata kunci : Testoseron, Sel Leydig, Spermatogenesis, Mencit, Hiperlipidemia ?ABSTRACTThis study aims to look at the histopathologic features of corvus muscle cavernosum penis wistar rat (Rattus novergicus) hyperlipidemia seen in terms of thickness as well as apicture of tissue abnormality. Hyperlipidemia is a risk factor for erectile dysfunctionateriosklerosis in men. This research is an experimental research with one group prettest -posttest design. Samples in this study were adult male aged 3-4 months wistar rats with a weightrange 150-200 grams, as many as 10 tails. Prior to treatment, surgery was performed for histopathology of 5-tailed rat samples at pretest. Sample mice were made hyperhidemic byfeeding pig fat for 50 days. Then performed surgery for histopathological preparation of corvuscavernosum muscle in posttest. The histopathological data of the corvus muscle of the wistar ratcavernosum was analyzed descriptively by comparing the pretest condition with posttest. Themean data of corvus cavernosum muscle thickness before and after treatment were analyzedstatistically to see the level of difference in the pretest group with posttest. Kata kunci : Testoseron, Sel Leydig, Spermatogenesis, Mencit, Hiperlipidemia
Uji Aktivitas Anti Fungi Ekstrak Daun Kamboja Putih (Plumeria acuminata) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans Sari, Ni Kadek Yunita; Putri Permatasari, Anak Agung Ayu; Sumadewi, Ni Luh Utari
Jurnal Media Sains Vol 3, No 1 (2019): JURNAL MEDIA SAINS
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.238 KB) | DOI: 10.36002/jms 3.v3i1.697

Abstract

ABSTRAKKandidiasis merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh jenis mikroorganisme jamur Candida albicans. Jamur ini dapat tumbuh pada rongga mulut, saluran pencernaan, pernafasan dan genital wanita. Dewasa ini masyarakat lebih banyak tertarik menggunakan pengobatan tradisional karena dipercaya memiliki efek samping yang lebih rendah dan tidak dapat menimbulkan efek resistensi dibandingkan dengan obat sintetis. Daun kamboja putih memiliki senyawa yang berpotensi menghambat aktivitas mikroorganisme seperti flavonoid, tanin,saponin, dan alkaloid. Masyarakat Bali secara umum belum mengetahui manfaat tanaman kamboja di bidang kesehatan, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang aktivitas ekstrak daun kamboja putih terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kamboja putih (Plumeria acuminata) terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans. Jenis penelitian ini eksperimental laboratorik secara in vitro dengan post test only group design. Pengujian menggunakan metode Kirby-Bauer dengan kertas cakram. Sampel daun diekstraksi dengan proses maserasi menggunakan etanol 96%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun kamboja memberikan daya hambat kuat terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans dengan terbentuknya zona bening sebesar 15,7 mm.Kata kunci: kandidiasis, Candida albicans, Plumeria acuminata, antifungiABSTRACTCandidiasis is an infection caused by a type of fungal microorganism Candida albicans. This fungi can grow in the oral cavity, digestive tract, respiratory and female genitalia. At this time more people are interested in using traditional medicine because it is believed to have lower side effects and can not cause resistance effects than synthetic drugs. White cambodia leaves have compounds that potentially inhibit the activity of microorganisms such as flavonoids, tannins, saponins, and alkaloids. Balinese people generally do not know the benefits of cambodia in the field of health, so it is necessary to do research on the activity of white Cambodia leaf extract on the growth of Candida albicans. The purpose of this study was to determine the effect of white cambodia leaf extract (Plumeria acuminata) on the growth of Candida albicans. Type of laboratory experimental research is in vitro with post test only group design. Tests used the Kirby-Bauer method with paper discs. Leaves sample were extracted by maceration process using 96% ethanol. The results showed that cambodia leaf extract gave a strong inhibition effect on the growth of Candida albicans with the formation of clear zone of 15,7 mm. Keywords: Candidiasis, Candida albicans, Plumeria acuminata, Anti fungal
EKSTRAK DAUN SEMBUNG (Blumea balsamifera) MEMPERBAIKI HISTOLOGI TESTIS TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Widhiantara, I Gede; Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Siswanto, Ferbian Milas; Dewi, Ni Putu Eny Sulistya
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 5 No. 2 (2018): December 2018
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1063.993 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v5i2.2868

Abstract

Sembung (Blumea balsamifera) Leaf Extract Improves Testis Histology of High-Fat Diet-Induced RatsABSTRACTHigh fat and high cholesterol diet cause hyperlipidemia, leading to various health problems including reproductive health. The purpose of this study was to examine the effect of sembung (Blumea balsamifera) leaf extract on testicular histology profile of high-fat-diet-induced wistar. This research used 16 adult male rats (Rattus norvegicus), aged 3-4 month, weighing 150-200 g, and randomly divided into two groups. Eight rats were treated with distilled water and eight rats were treated with 2 mg/mL B. balsamifera extract. High-fat diet was a 30 days of porcine fat feed. The results showed that the diameter of seminiferous tubules, the number of spermatogenic cells of spermatogonium A, spermatocytes Pakiten and spermatid 16 were increased by giving sembung leaf extract for 50 days (p &lt;0.05). These results suggested that the sembung leaf extract improves testis histology of high-fat diet-induced rats. Keywords: high-fat diet, rat, sembung leaf, seminiferous tubules, spermatogenic cellsABSTRAKMakanan tinggi lemak dan tinggi kolestrol menyebabkan hiperlipidemia yang menimbulkan masalah pada sistem reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pemberian ekstrak daun sembung (Blumea balsamifera) terhadap profil tubulus seminiferus dan sel-sel spermatogenik pada tikus wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Sebanyak 16 ekor tikus wistar jantan dewasa (Rattus norvegicus) umur 3-4 bulan, berat 150-200 g, secara random dibagi dua kelompok, yaitu 8 ekor tikus kelompok kontrol (aquades steril) dan 8 ekor tikus kelompok perlakuan (ekstrak daun sembung dosis 2 mg/mL). Tikus diinduksi pakan tinggi lemak berupa lemak babi selama 30 hari. Pada prettest dilakukan pemeriksaan diameter tubulus seminiferus dan sel-sel spermatogenik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata diameter tubulus seminiferus tikus meningkat signifikan setelah pemberian ekstrak daun sembung. Peningkatan secara signifikan juga diikuti oleh spermatogonium A, spermatosit Pakiten dan spermatid 16 (p&lt;0,05). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sembung memperbaiki histologi testis tikus wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.Kata Kunci: daun sembung, pakan tinggi lemak, sel spermatogenik, tikus, tubulus seminiferus
PKM Lulur Kopi Di Desa Catur Bangli Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Sari, Ni Kadek Yunita; Puniawan, I Made Endra; Widhiantara, I Gede
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.047 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v9i2.24110

Abstract

Desa Wisata Catur telah dikenal dengan produksi Kopi Arabika yang telah diekspor ke mancanegara. Sejauh ini inovasi pengembangan produk dari tanaman kopi telah dilakukan oleh masyarakat di Desa Catur seperti inovasi teh dari pucuk daun kopi dan kue molen kopi. Inovasi pemanfaatan biji kopi untuk membuat produk kecantikan seperti lulur kopi masih belum dikembangkan di Desa ini. Sehingga Tim PKM berencana untuk melakukan pendampingan terhadap kelompok wanita tani di Desa Catur untuk membuat produk kecantikan yaitu produk lulur kopi.   Permasalahan mitra:    1)Mitra hanya mengolah biji kopi menjadi kopi bubuk, inovasi produk olahan biji kopi dalam bentuk lulur belum pernah dicoba. Oleh karena itu perlu adanya inovasi dan kreatifitas dalam  meningkatkan daya saing dan penjualan hasil olahan biji kopi, 2)Mitra belum memiliki merk dagang dan kemasan produk hasil inovasi pengembangan produk lulur kopi, 3)Mitra belum memiliki sistem atau strategi pemasaran khusus dan professional. Solusi yang ditawarkan yaitu 1)Pelatihan dan pendampingan untuk membuat inovasi produk olahan biji kopi dalam bentuk lulur, 2) Pendampingan dan pelatihan membuat merk dagang dan desain kemasan baik label maupun pembungkus kemasan supaya produk lulur kopi memiliki nilai jual dan mampu bersaing di pasar tradisional maupun pasar modern, 3) Pelatihan dan pendampingan pembuatan media sosial untuk pemasaran melaui online.Kata Kunci : Desa Catur, lulur kopi, Inovasi, Pemasaran
PKM KELOMPOK TANI MILENIAL DI DESA CEPAKA, KEDIRI TABANAN Sari, Ni Kadek Yunita; Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Astuti, Ni Putu Widya; Puspaningrum, Dylla Hanggaeni Dyah
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.485 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v10i2.30883

Abstract

Salah satu perkebunan pandan wangi di Bali adalah kelompok tani milenial mengusung nama UD Melonila, yang terletak di Jalan Raya Munggu Kapal, Banjar Batanduren Desa Cepaka, Kediri, Tabanan, Bali. Sejauh ini pengembangan produk dari tanaman pandan wangi belum dilakukan. Inovasi pemanfaatan daun pandan wangi untuk membuat produk seperti simplisia masih belum dikembangkan. Sehingga Tim PKM berencana untuk melakukan pendampingan terhadap kelompok tani milenial di Desa Cepaka, Kediri, Tabanan untuk membuat produk simplisia.  Permasalahan mitra:1)Mitra belum memiliki konsep dasar simplisia 2)Mitra belum memiliki keterampilan dalam  membuat produk simplisia, 3)Mitra belum memiliki merk dagang dan kemasan produk hasil pengembangan produk. Solusi yang ditawarkan yaitu 1)Pelatihan melalui penyuluhan tentang konsep dasar simplisia meliputi definisi simplisia, kegunaan dan metode pengolahan daun pandan wangi menjadi simplisia, 2)Pelatihan dan pendampingan praktek membuat produk simplisia, 3)Pendampingan dan pelatihan membuat merk dagang dan desain kemasan. Hasil  yang diperoleh dari PKM yaitu 1)Semua anggota mitra yang mengikuti sosialisasi mendapatkan rerata nilai pemahaman 84 pada post-test, 2)Mitra memiliki keterampilan dalam membuat produk simplisia, 3)Produk simplisia yang dihasilkan memiliki merek dagang dan kemasan penjualan. Kata Kunci : Desa Cepaka, Kelompok Tani Milenial, Simplisia, Pandan Wangi
Steroidogenesis Mechanism, Disruption Factor, Gene Function, and Role in Male Fertility : A Mini Review I Gede Widhiantara; Anak Agung Ayu Putri Permatasari; I Wayan Rosiana; Putu Angga Wiradana; BagusKomang Satriyasa
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 4 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i4.16914

Abstract

Male fertility can be defined as the ability of the male reproductive system to impregnate a woman, whileinfertility is the condition of a married couple who have been married for one year or more and have had sexualintercourse regularly or without using contraception but do not have a pregnancy or offspring. About 10% ofmarried couples experience infertility. The main organ of male reproduction is the testes because in the testesthe process of forming spermatozoa and the hormone testosterone occurs. The hormone testosterone plays adirect role in the continuity of spermatogenesis. Testosterone is produced through a series of steroidogenesismechanisms in testicular Leydig cells. Several factors influence the course of steroidogenesis such as Leydigcells, steroidogenesis proteins, related genes to the influence of free radicals. These factors are closelyrelated to diet and lifestyle. This study is important to understand in efforts to prevent infertility in men.
PKM PEMANFAATAN LIMBAH TANAMAN PANDAN WANGI DI DESA CEPAKA, KEDIRI, TABANAN Permatasari, Anak Agung Ayu Putri; Sari, Ni Kadek Yunita; Puniawan, I Made Endra
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jwl.v11i1.32530

Abstract

Tanaman  pandan wangi tumbuh subur di negara beriklim tropis, yang biasanya dimanfaatkan sebagai campuran bahan masakan untuk membuatnya wangi dan enak. Daun pandan wangi mengandung zat alkaloida, polifenol, flavonoida, tannin, saponin dan juga zat warna alami. Senyawa tersebut dapat berperan sebagai anti bakteri, mengontrol kadar gula darah, mencegah kanker, mengatasi masalah gigi dan gusi, mengatasi kram, mengurangi rambut rontok dan masalah sakit kepala.. Salah satu perkebunan pandan wangi  yang terdapat  di Bali yaitu UD. Melonila, yang terletak di Jalan Raya Munggu Desa Cepaka, Tabanan Bali. Hasil perkebunan pandan wangi biasanya dipasarkan ke pasar tradisional. Setelah dipanen tanaman ini harus segera didistribusikan agar tetap segar.  Sedangkan tanaman yang  merupakan sisa hasil panen memiliki kualitas yang hampir sama, tumbuh dengan cepat akan tetapi  tidak mudah untuk dipasarkan. Oleh karena itu banyaknya hasil panen dari tanaman pandan wangi ini yang selalu tumbuh dengan cepat dan mudah  menjadi permasalahan yang dialami oleh mitra, sehingga mitra ingin berinovasi mengembangkan produk dari  limbah tanaman kemangi menjadi desinfektan alami. Oleh karena itu dilakukan pengembangan terhadap produk dengan menentukan merk dagang dan desain kemasan serta pemasaran produk yang dilakukan melalui sosial media. Berdasarkan hasil PKM didapatkan bahwa kelompok tani mengalami rata-rata peningkatan pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah pandan wangi sebesar 83%. Kata Kunci : Desa Cepaka,  desinfektan alami, inovasi, pemasaran
EKSTRAK DAUN SEMBUNG (Blumea balsamifera) MEMPERBAIKI HISTOLOGI TESTIS TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK I Gede Widhiantara; Anak Agung Ayu Putri Permatasari; Ferbian Milas Siswanto; Ni Putu Eny Sulistya Dewi
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 5 No. 2 (2018): December 2018
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1063.993 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v5i2.2868

Abstract

Sembung (Blumea balsamifera) Leaf Extract Improves Testis Histology of High-Fat Diet-Induced RatsABSTRACTHigh fat and high cholesterol diet cause hyperlipidemia, leading to various health problems including reproductive health. The purpose of this study was to examine the effect of sembung (Blumea balsamifera) leaf extract on testicular histology profile of high-fat-diet-induced wistar. This research used 16 adult male rats (Rattus norvegicus), aged 3-4 month, weighing 150-200 g, and randomly divided into two groups. Eight rats were treated with distilled water and eight rats were treated with 2 mg/mL B. balsamifera extract. High-fat diet was a 30 days of porcine fat feed. The results showed that the diameter of seminiferous tubules, the number of spermatogenic cells of spermatogonium A, spermatocytes Pakiten and spermatid 16 were increased by giving sembung leaf extract for 50 days (p <0.05). These results suggested that the sembung leaf extract improves testis histology of high-fat diet-induced rats. Keywords: high-fat diet, rat, sembung leaf, seminiferous tubules, spermatogenic cellsABSTRAKMakanan tinggi lemak dan tinggi kolestrol menyebabkan hiperlipidemia yang menimbulkan masalah pada sistem reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pemberian ekstrak daun sembung (Blumea balsamifera) terhadap profil tubulus seminiferus dan sel-sel spermatogenik pada tikus wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak. Sebanyak 16 ekor tikus wistar jantan dewasa (Rattus norvegicus) umur 3-4 bulan, berat 150-200 g, secara random dibagi dua kelompok, yaitu 8 ekor tikus kelompok kontrol (aquades steril) dan 8 ekor tikus kelompok perlakuan (ekstrak daun sembung dosis 2 mg/mL). Tikus diinduksi pakan tinggi lemak berupa lemak babi selama 30 hari. Pada prettest dilakukan pemeriksaan diameter tubulus seminiferus dan sel-sel spermatogenik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata diameter tubulus seminiferus tikus meningkat signifikan setelah pemberian ekstrak daun sembung. Peningkatan secara signifikan juga diikuti oleh spermatogonium A, spermatosit Pakiten dan spermatid 16 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun sembung memperbaiki histologi testis tikus wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.Kata Kunci: daun sembung, pakan tinggi lemak, sel spermatogenik, tikus, tubulus seminiferus