Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DENGAN PENDEKATAN FAKTOR KESALAHAN MANUSIA DI PT. KHALIFAH NIAGA LANTABURA Rachmat Imam Santoso; Cyrilla Indri Parwati; Muhammad Yusuf
Jurnal Rekavasi Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.595 KB)

Abstract

Penanganan kecelakaan kerja di industri manufaktur menjadi hal yang serius, hal ini berdampak pada cacat fisik maupun mental pekerja, terganggunya proses produksi dan dampak ekonomis perusahaan. Data terakhir PT. Khalifah Niaga Lantabura yang memproduksi mesin tepat guna, menunjukkan lebih dari 350 kecelakaan baik berat maupun ringan pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi atau stasiun kerja yang paling sering terjadi kecelakaan, mengetahui penerapan penggunaan alat pelindung diri dan menganalisis penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja melalui pendekatan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan metode likelihood and consequence, rekomendasi perbaikan menggunakan Hazard Identification and Risk Assesment dan mencari sebab dasar menggunakan diagram Fault Tree Analysis. Lembar kerja manajemen risiko menunjukkan hasil skor risk rating untuk stasiun cutting 37, stasiun welding dan electricity 28, stasiun machining 16 dan stasiun finishing 17. Metode HIRA menunjukkan hasil dari keseluruhan identifikasi bahaya yang menjadikan potensi bahaya terkena mesin gerinda potong dari kegiatan proses pemotongan dengan mesin gerinda sebagai prioritas utama dengan risk rating number 16 dan indeks risiko bahaya 1B. Hasil penelitian menunjukkan lokasi atau stasiun kerja yang paling kritis yaitu stasiun kerja cutting dengan skor 37, dengan identifikasi bahaya terkena mata pisau, terkena mesin gerinda potong, gangguan pernafasan dan terkena panas dari alat las plasma. Pada stasiun cutting ditemukan nilai tertinggi dengan skor 16, yang terdapat pada jenis kegiatan proses pemotongan menggunakan mesin gerinda dengan potensi bahaya terkena mesin gerinda potong. Potensi bahaya terkena mesin gerinda potong menjadi prioritas utama dengan Severity Category 1 Score 4, Frequency Level B Score 4, Risk Rating Number 16 dan Indeks Risiko 1B.
PENGURANGAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BUKU DI PT. MULIA BARU YOGYAKARTA Ciinde Lulut Nugroho; Winarni Winarni; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1229.133 KB)

Abstract

PT. Muria Baru merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan buku dan novelserta majalah. Untuk memenuhi permintaan kepuasan pelanggan perusahaan selalu berusaha meningkatkanproduksinya. Produksi masih sering mengalami hambatan – hambatan ataupun aktivitas yang tidak memilikinilai tambah (non value added) seperti waktu tunggu yang lama, kecacatan dan proses produksi yang tidaksesuai dengan prosedur kerja. Akibat, produk buku sering mengalami banyak kecacatan dalam produksi danproduk cacat .Dalam penelitian ini menggunakan big picture mapping dan alalisis tools VALSAT sebagai alat untukmencapai tujuan lean thingking yaitu mengidentifikasi pemborosan yang terjadi di lantai produksi danmeminimalisir waste tersebut. Penilitian ini mengidentifikasi terjadinya seven waste, selanjutnya melihat detailmapping yang ada dengan menggunakan value stream mapping. Penelitian ini juga menggunakan DMAICsebagai alat untuk mencapai tujuan six sigma yaitu meminimalisir kecacatan produk dan mencari akar penyebabwaste menggunakan fishbone diagram dengan pendekatan faktor man,mechine,matrial,method dan environmentdan memberikan usulan perbaikan.Hasil obeservasi atau penelitian menunjukan bahwa bahwa banyak CTQ penyebab kegagalan dalamproses produksi yaitu sebanyak 2 (dua) yaitu isi kotor dan cover kotor, dan melalui perhitungan, percetakanbuku memiliki rata-rata tingkat sigma yaitu 3.50. Jenis-jenis waste yang paling dominan atau berpengaruh padalantai produksi percetrakan buku yaitu waste defect sebesar 18.44% dan waste motion sebesar 21.28%. selain itumelalui pengolahan data yang dilakukan, ditemukan faktor-faktor penyebab produk menjadi cacat melaluipembuatan diagram sebab akibat, dan telah dibuatkan solusi untuk mengurangi faktor-faktor penyebab produkcacat dalam tahapan improve
ANALISIS BEBAN KERJA FISIK OPERATOR FURNITURE DENGAN MENGGUNAKAN METODE RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) STUDI KASUS CV. VINTAMA Bayu Chandra Hermawan; Titin Isna Oesman; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.741 KB)

Abstract

CV.Vintama merupakan salah satu perusahaan yang terletak di Jetis RT 006 Jadan, DK VI Tamantirto, Kasihan,Bantul, Yogyakarta bergerak di bidang industri furniture. Setiap pekerjaan yang di lakukan secara manual olehpekerja pasti mengalami kelelahan dan cedera pada bagian tubuh. Postur kerja yang tidak baik bagi operator dapatmenyebabkan kelelahan operator itu sendiri, sehingga menyebabkan penyakit akibat kerja. Penelitian inimenganalisis beban kerja fisik operator dan memperbaiki cara pengangkatan barang menggunakan metodeRecommended Weight Limit (RWL). Dengan mengetahui beban kerja dan cara pengangkatan barang yang benardiharapkan mengurangi beban kerja operator dan resiko cidera tulang punggung yang mengakibatkan kelelahanbagi operator. penelitian yang dilakukan untuk mengetahui beban kerja dengan pengukuran metode 10 denyut danperhitungan nilai RWL untuk cara pengangkatan. Hasil Kesimpulan penelitian yang didapat operator rentang umur(27- 40) tahun, dengan rata-rata denyut nadi istirahat (DNI) 75,6 dpm termasuk dalam kategori ringan dan denyutnadi kerja (DNK) 114,8 dpm termasuk dalam kategori berat, hasil rata-rata Cardiovasculair level operator adalah34,7% termasuk dalam klasifikasi diperlukan perbaikan. Hasil RWL metode awal pada lima operator menunjukkannilai LI>1 yaitu 1,52, dapat menimbulkan resiko cidera punggung. Perhitungan rekomendasi pada RWL metodeusulan mengubah cara dengan menurunkan nilai Faktor pengali Horizontal Multiplier (HM) dan AsymmetryMultiplier (AM) pada lima operator menunjukan nilai LI> 1 yaitu 1,19 terjadi penurunan dari nilai LI sehinggamengurangi tingkat resiko cidera punggung
USULAN UPAH INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SISTEM ROWAN DAN EMERSONDI D&D HANDYCRAFT COLLECTION Desinta Yuni Larasati; Cyrilla Indri Parwati; Titin Isna Oesman
Jurnal Rekavasi Vol 6 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.436 KB)

Abstract

D&D Handycraft Collection merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kerajinan kulit vinyl dan tas. Namunpihak D&D Handycraft Collection masih mengalami kendala yang menyebabkan keterlambatan memenuhi pesanan,yang diakibatkan kinerja karyawan belum memenuhi target produksi sesuai dengan pesanan pelanggan. Hal inidapat dilihat pada saat perusahaan tidak bisa menyelesaikan pesanan pelanggan sesuai dengan waktu yangdijanjikan. Permasalahan tersebut perlu diberikan pemberian upah insentif yang bertujuan untuk merangsangkaryawan agar bekerja lebih baik lagi. Metode Rowan merupakan rencana upah insentif yang didasarkan atas waktupengerjaan. Pada metode ini bila karyawan bekerja diatas standar maka akan mendapatkan bonus selain upahstandar yang telah ditetapkan perusahaan. Metode Emerson, menentukan waktu standar dan upah per jam. Sistemupah ini sebelumnya telah dibuat terlebih dahulu suatu tabel indeks efisiensi. Tujuan dari penelitian ini untukmenentukan metode upah insentif yang sesuai dengan sistem Rowan dan Emerson dan menentukan pengaruhlangsung upah insentif terhadap kinerja karyawan.Hasil penelitian ini menunjukkan dari kedua metode Rowan danEmerson, dapat diketahui bahwa pada aspek karyawan metode yang paling efektif digunakan adalah metodeemerson, karena hasil analisis membuktikan bahwa upah yang diberikan relative besar. Dan berdasarkanperhitungan SPSS Upah insentif mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, penelitian iniditunjukkan oleh Pvalue yang lebih kecil dari 5% yaitu 0,035 < 0,05 artinya ada pengaruh signifikan variable insentifterhadap kinerja karyawan. Hasil Pengujian R Square sebesar 0,224 yang dapat diartikan bahwa variabel independeninsentif memiliki pengaruh kontribusi sebesar 22,4% terhadap variabel dependen. Sedangkan sisanya 77,6%dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
PENERAPAN METODE SWOT DAN BCG GUNA MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN Muhammad Anggrianto; Cyrilla Indri Parwati; Sidharta Sidharta
Jurnal Rekavasi Vol 1 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.461 KB)

Abstract

Industri pengecoran logam dewasa ini persaingannya cukup ketat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya industri pengecoran logam yang ada di desa Ceper dan sekitarnya. PT. Baja Kurnia merupakan salah satu industri pengecoran logam yang menghasilkan produk antara lain hydrant dan valve. Mengingat banyaknya pilihan tempat untuk pesanan bagi para pelanggan, maka PT. Baja Kurnia harus dapat menentukan strategi penjualan untuk meningkatkan hasil produksinya. Metode yang digunakan adalah SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Kemudian dengan metode Boston Consulting Group untuk menyusun suatu perencanaan unit bisnis strategi dengan melakukan pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan perusahaan. Hasil dari perhitungan dengan metode BCG didapatkan tingkat pertumbuhan pasarnya PT. Baja Kurnia sebesar 13.38% dan PT. Teknik Utama 10.4%, sedangkan tingkat pangsa pasar relatif PT. Baja Kurnia adalah 1.11 dan, PT Teknik Utama adalah 0.89. dan untuk produk Valve didapat tingkat pertumbuhan pasar PT. Baja Kurnia sebesar 5.01%,Dan PT. Teknik Utama sebesar 6.57. Sedangkan tingkat pangsa pasar relatif PT. Baja Kurnia adalah 1.29 dan PT. Teknik Utama 0.77. Berdasarkan hasil analisa hasil matrik BCG, pada produk hydrant dan valve PT. Baja Kurnia memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi pertumbuhan pangsa pasarnya rendah yang berada pada posisi cash cow.
USULAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU Cyrilla Indri Parwati; Imam Sodikin; Silvester Aryang Isworo
INDUSTRIAL ENGINEERING JOURNAL of the UNIVERSITY of SARJANAWIYATA TAMANSISWA Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Teknik Industri Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/iejst.v1i1.2032

Abstract

PT Mekar Armada Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Autobody Manufacturing yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Penelitian ini difokuskan pada bahan baku pipa sebagai bahan baku utama dengan jumlah kebutuhan terbanyak. Selama ini perusahaan menggunakan 3 supplier untuk bahan baku pipa. Pemilihan supplier bahan baku berkualitas dan perencanaan yang ekonomis menjadi aspek penting pada perusahaan ini untuk dapat meminimumkan biaya inventory dan memperlancar proses produksi. Pemilihan supplier dilakukan dengan metode AHP  yakni menggunakan inputan berupa subjektifitas dari pihak terkait. Hasil analisis tersebut digunakan untuk merencanakan kebutuhan dengan metode EOQ.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa PT Indomulti Jaya Steel merupakan supplier pipa dengan urutan prioritas pertama dengan bobot 52,3%, bobot ini mengungguli 2 supplier pipa lainnya. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa urutan prioritas global dapat berubah jika ada perubahan bobot kriteria yakni kriteria cost diturunkan menjadi ≤ 0,0026 dan sisa bobotnya diberikan kepada kriteria flexibility sehingga bobotnya ≥ 0,3962. Biaya total yang diakibatkan oleh pengadaan dan pengelolaan bahan baku pipa selama periode perencanaan Juli 2016 – Juni 2017 yakni Rp17.333.517.148,70, hasil ini memiliki tingkat efisiensi sebesar 21,86% jika dibandingkan dengan biaya total yang dikeluarkan perusahaan pada periode sebelumnya. Kata kunci : AHP, EOQ, Supplier
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN STRATEGIC MANAGEMENT ANALYSIS AND REPORTING TECHNIQUE (SMART) SYSTEM Cyrilla Indri Parwati; Imam Sodikin; Rifkhi Fauzi
INDUSTRIAL ENGINEERING JOURNAL of the UNIVERSITY of SARJANAWIYATA TAMANSISWA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Teknik Industri Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/iejst.v2i1.3132

Abstract

Perkembangan bisnis di era globalisasi ini menimbulkan persaingan yang semakin ketat pada semua perusahaan sehingga dituntut untuk mengembangkan suatu strategi. Salah satunya dengan cara pengukuran kinerja perusahaan, karena pengukuran kinerja menjadi hal yang penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performance perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar sistem imbalan dalam perusahaan dan sebagai tolak ukur perusahaan dalam mencapai tujuannya. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam melakukan pengukuran kinerja yaitu dengan metode SMART system. Metode ini dianggap sebagai suatu pengukuran kinerja yang tepat karena pengukuran kinerja dilihat dari aspek keuangan dan non keuangan yang didasarkan pada sembilan perspektif dan sangat cocok digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 18 strategi objektif dan 18 key performance indicator (KPI). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kinerja perusahaan cukup baik, terutama pada level unit bisnis, dan level unit operasi bisnis. Maka dari itu terdapat kemungkinan di periode mendatang level unit bisnis akan terjadi peningkatan kinerja. Sebagai prioritas pertama, perbaikan dan peningkatan strategi objektif dilakukan pada level unit bisnis, pada level ini yang menjadi prioritas utama adalah jumlah barang terjual. Prioritas kedua adalah rasio kas, dan peningkatan strategi objektif dilakukan pada level Unit Operasi Bisnis, pada level ini yang menjadi prioritas utama adalah tingkat produktivitas karyawan. Prioritas ketiga adalah perbaikan dan peningkatan strategi objektif dilakukan pada level Departemen dan Pusat Kerja, pada level ini yang menjadi prioritas utama adalah jumlah karyawan baru.  Kata Kunci: Pengukuran Kinerja, SMART system, Analytical Network Process (ANP), OMAX
Analisis Kinerja Dan Minimasi Waste Proses Produksi Gula Semut Menggunakan Metode Lean Six Sigma Setyo Ananto Wibowo; Cyrilla Indri Parwati; Mega Inayati Rif’ah
INDUSTRIAL ENGINEERING JOURNAL of the UNIVERSITY of SARJANAWIYATA TAMANSISWA Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/iejst.v5i1.10437

Abstract

CV. X  is a company that produces palm sugar. The company is located at Yogyakarta. The main problem in the production process at CV. X is that there is still waste in the flow of production. The waste defect that occurs still exceeds the defect tolerance limit targeted by the company, which is 2%, while the waste defect found is 5%. In addition, waste waiting was found in the form of an accumulation of 500 kg of semi-finished goods in the production area due to a bottleneck at the packaging workstation. This research was conducted to determine the ability of the production process based on defective products and the time of the production process using the Lean Six Sigma approach, which was then carried out using Kaizen. Based on data processing, the DPMO value is 7571.83 with the company's sigma value is 3.92 sigma. Percentage of activity based on Process Activity Mapping (PAM) before improvement, the value added activity was 83.71%, non-value added activity was 11.84%, and necessary but non-value added activity was 4.45%. Meanwhile, after the improvement, the value added activity was 86.85%, non-value added activity was 7.78%, and necessary but non-value added activity was 5.37%. The main causes of waste in the production process of palm sugar are human factors, machines, raw materials, methods, and the environment. Based on the kaizen implementation tools, the proposed improvement for the company is to conduct inspection and supervision in all fields and determine the ideal number of packaging workers in order to minimize waste that occurs.
THE RIGHT CRITERIA IN SELECTING THE SUPPLIER OF LOTTO FABRIC RAW MATERIAL IN CONVECTION INDUSTRY BY USING AHP AND TOPSIS METHODS Endang Widuri Asih; Rizka Marchamah; Cyrilla Indri Parwati; Andrean Emaputra
Journal of Industrial Engineering Management Special edition of Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri 2020
Publisher : Center for Study and Journal Management FTI UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jiem.v0i0.768

Abstract

Family Sport Clothing convection is Mr. Raharjo’s family business in textile industry which produces training pants, made of lotto fabric. The company only has one criterion in supplier selection process, and in this convection is the cost. In this convection, problems that usually occur in selecting the supplier of raw materials are the production process is delayed since the raw materials are not enough; the quality of the raw materials does not meet the company standards; and supplier that does not deliver on time. This study was conducted with the aim of identifying the criteria used in selecting supplier and determining the ranking or the best supplier priority. The researcher implemented AHP (Analytical Hierarchy Process) method by distributing questionnaires to the owners of convection, and TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution) by measuring the shortest distance between positive ideal solutions and the longest distance with negative ideal solutions. The criteria were adopted from previous researches, and processed by using Pareto diagrams. Based on the results of calculations using Pareto diagram, the criteria used in this study are quality, cost, service, delivery, feasibility, and capacity. Based on the results of calculation using AHP method, the order of the most prioritized criteria is: quality (0.37), cost (0.29), capacity (0.13), feasibility (0.12), delivery process, (0.07,) and service (0.03). In addition, the priority order of the suppliers based on TOPSIS is: Libeng Kiantana (0.45), Yudi Hartono (0.23), Abdul Ghofur (0.23), Panorama Shop (0.06) and Indigenous Face Shop (0.02).
INFORMATION SHARING SYSTEM TO MINIMIZE BULLWHIP EFFECT RISK ON SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ERFANTI FATKHIYAH; Cyrilla Indri Parwati
INTEGER: Journal of Information Technology Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.integer.2018.v3i1.190

Abstract

The process of delivering manufactured products to the hands of consumers, technically the product flow that occurs ie products in the form of finished goods will move from the factory warehouse to the consumer through a series of channels and distribution facilities. This distribution starts from the finished goods warehouse, distribution warehouse, retailer up to the wearer. The existence of various parties involved and coordinate in the flow of products from the factory to the consumer will form a system known as the supply chain system (Pujawan, 2010). Providers of fast products and services, the right time, and the desired conditions while still providing an optimal contribution to the company. Obstacles that are often encountered in the implementation of supply chain is the lack of coordination in terms of sharing information between the chain, thus causing distortion of information and trigger the occurrence of bullwhip effect that is a spike from the actual demand in the consumer level or downstream chain resulting in a very sharp spike at a far level from the upstream consumer or chain. The result of the bullwhip effect is the excess inventory, because demand is much smaller than the demand of the retailers, the unorganized production schedule, the unutilized production facilities optimally, because the production plan still has a high level of speculation. The use of information systems that have not been effective, causing the flow of information to be distorted or distorted, resulting in chaos in the flow of products that occur bullwhip effect and indirectly affect the cash flow of the company. The final result of the research is the application of Web-based Information Sharing System on the distribution channel that can be used efficiently and can provide information deviations that occur between the chains. The hope of stock monitoring results can be used as a control in looking at stock inventory in distributors and retail, so if there is a bullwhip effect, it will appear warning and immediately addressed by the distributor.Keywords: information sharing system, bullwhip effect, distortion of information.
Co-Authors Aji Pranoto Alamsyah, Andi Aldo Lintang Pratama Amal, Ichlasul Amelia Rachmi Nasution Andi Alamsyah Andi Arifudin Andrean Emaputra Anshori, Muh Maulana Argaditia Mawadati Arie Pohandry Arief Zohir Arif Dwi Wibowo Bayu Chandra Hermawan Bayu Huda Kurniawan Bendi Oktarando Bendi Oktarando, Bendi Caecilia Pujiastuti Catur Iswahyudi Ciinde Lulut Nugroho Cintia Noor Asmi Danang Samadi Prasetyo Desinta Yuni Larasati Drs. Sidarto Edhy Sutanta (Jurusan Teknik Informatika IST AKPRIND Yogyakarta) Edomura, Miko Pratama Endang Widuri Asih Endang Widuri Asih Endang Widuri Asih Endang Widuri Asih Erfanti Fatkhiyah Evanita Lestari Farid Nahar Fitri Andika Fayzi, Fiqih Febry Kustriyanto, Kelvin Gaudencio Costa, Gaudencio Gaudencio da Costa Hadi Prasetyo Suseno Hakim, Hamzah Abdul Hary Wibowo Hary Wibowo, Hary Hermawan, Bayu Chandra Hindarto Wibowo, Agus I Wayan Adi Arsa Imam Sodikin Imam Sodikin indrayana, masrul Jamhari Jamhari Joko Susetyo Joko Susetyo Kent F. R. Temenggung Zees Kurnia Itsnaini Kurnia Itsnaini, Kurnia Larasati, Desinta Yuni M. Anggrianto Mega Inayati Rif’ah Moh Rokib Mufidin Mufidin Muhammad Andang Novianta Muhammad Anggrianto Muhammad Yusuf Muhammad Yusuf Netty Widyastuti Netty Widyastuti Nurhuda Bachtiar Petrus Wisnubroto Petrus Wisnubroto Prasetyo, Danang Samadi Prima Andrianto Pungky Susanti Purnawan Purnawan Rachmat Imam Santoso Rachmat Imam Santoso, Rachmat Imam Restu Aji Nur Kahfi Rifkhi Fauzi Risma Adelina Simanjuntak Rizka Marchamah Safiq Sakh Putra, Mohamad Sasongko, Ganang SATRIYAS ILYAS Setyo Ananto Wibowo Sidharta Sidharta Silvester Aryang Isworo Sudarsono Titin Isna Oesman Titin Isna Oesman Tomi Agus Setiawan Tomi Agus Setiawan, Tomi Agus Wahyu Ismail Wahyu Ismail, Wahyu Wawan Agung Darmawan Widia Marselia Wijaya, Aco Ardi Winarni Winarni Yuli Pratiwi Yuli Pratiwi Yustina Ngatilah