Claim Missing Document
Check
Articles

PENGURANGAN BULLWHIP EFFECT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERIODIC REVIEW PADA PT. SARI ROTI Cyrilla Indri Parwati; Petrus Wisnubroto; Restu Aji Nur Kahfi
JURNAL GAUNG INFORMATIKA Vol 13 No 2 (2020): Jurnal Gaung Informatika, Volume 13, Nomor 2 Juli 2020,
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47942/gi.v13i2.521

Abstract

The obstacle that is often encountered is the phenomenon of the bullwhip effect in the supply chain, this will hamper the supply chain itself. Bullwhip effect can occur due to high demand on upstream channels compared to downstream channels. The Yogyakarta sari juice distributor experienced product fluctuations in retailers, thus affecting the demand and inaccuracy of safety stock at retailers and also the central company. This research was conducted using the periodic review method, which is an effort to reduce information distortion on the supply chain chain, by collecting sales and order data from the company. The results of the product Sari sari bread in Pamella 1 for double soft bread in month 9 (12,842), month 10 (2,573), month 11 (0.051), peeled bread in month 9 (2.6832), month 10 (8,600), month 11 (1.00), 9th month sandwich (2989), 10th month (1,185), 11th month (1), 9th moon cream cheese sandwich (1,659), 10th month (1,434), 11th month (0,779). double soft bread in month 9 (0.784), month 10 (3,130), month 11 (1,965), peeled bread in month 9 (3,314), month 10 (1,340), month 11 (1,768), bread sandwich in month 9 (1,210), month 10 (1,445), month 11 (1,311), bread cream cheese sandwich 9th month (2,391), month 10 (1,340), month 11 (0.614). Retailer Atmaja double soft bread in 9 months (1964), month 10 (0.658), 11 months (2,898), 9 months peeled bread (1,667), 10 months (1,640), 11 months (4:00), types of moon chocolate sandwich 9 (2,204), month 10 (2,560), month 11 (1,887), bread cream cheese sandwich 9th month (2,045), month 10 (1,745), month 11 (1,398)
STRATEGI MENGEMBANGKAN BISNIS SAAT PANDEMI COFID-19 MENGGUNAKAN METODE SWOT DAN QSPM (Studi Kasus Supermarket ABC) Cyrilla Indri Parwati; Muhammad Yusuf; Farid Nahar Fitri Andika
JURNAL GAUNG INFORMATIKA Vol 14 No 1 (2021): Jurnal Gaung Informatika Januari 2021
Publisher : Universitas Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Currently, business people are faced with various difficulties such as the number of competitors. Therefore, the company must be able to maintain in accordancewith the customer's expectations. Companies are expected to be more creative in designing and formulating business strategies, especially those that will be applied to anticipate various kinds of changes. One of the business agents is the ABCsupermarket. ABC supermarkets must have a strategy in developing their businessduring the COVID-19 pandemic so that all goods can be sold and can maintain thecustomers. The concept implemented SWOT and QSPM analysis. Previousresearch showed that the company's position was still in cell I with a total IFE value of 3.026 and an EFE value of 3.539, as well as resulted in 6 alternative business development strategies. The assessment of the QSPM matrix with thehighest TAS score of 5.125 is perfecting the management information system,human resources, and management organization.
Analisis Rekayasa Nilai Lampu Hias dalam Usaha Pengembangan Produk Muhammad Yusuf; Cyrilla Indri Parwati; Amelia Rachmi Nasution
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/tekinfo.v9i2.1161

Abstract

Currently, the sales of decorative lighting products are very low because the design of decorative lights are less attractive to consumers. Therefore, the company must develop the product to produce quality products that are updated and attractive to consumers. This research aims to develop the decorative light products using value engineering. Value engineering was used to increase benefits withoutt increasing costs, reducing costs without reducing benefits, or a combination of both. This research was conducted to find out the level of efficiency that can be achieved from several recommended alternatives. Research results showed that the value of the initial design (Product A) was 3,48 x 10-7; product B was 3,16 x 10-7; and product C was 8,83 x 10-7. The use of raw materials has also changed from its initial design which was using a mixture of copper and brass with a thickness of 0,8 mm to an alternative design by using a mixture of copper and brass with a thickness of 0,5 mm. In addition, the study showed that product C are more preferable for consumers. Keywords: decorative lighting, product development, pairwise comparison, value engineering
PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN MANAGEMENT MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE (SCOR) PADA IKM KERUPUK SUBUR Danang Samadi Prasetyo; Andrean Emaputra; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 15, No 1 (2021): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.005 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2021.v15i1.008

Abstract

Perkembangan sektor industri dari waktu ke waktu semakin berkembang hal ini bisa dilihat dengan semakin banyak industri-industri yang tumbuh baik itu industri kecil, menengah maupun besar. Peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kerupuk Subur yang bergerak di bidang industri makanan dan distribusi hampir seluruh wilayah Yogyakarta. Industri Kecil dan Menengah (IKM) memiliki banyak stakeholder sehingga memegang peranan penting bagi terciptanya efektifitas dan efesiensi rantai pasok. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja supply chain pada IKM Kerupuk Subur dengan nilai performansi supply chain, kemudian dapat memberikan usulan perbaikan pada IKM Kerupuk Subur dalam meningkatkan performansi kinerja supply chain. Model hierarki Key Performance Indicator awal pengukuran kinerja tersebut disesuaikan dengan kondisi yang ada di IKM Kerupuk Subur untuk mengukur kinerja rantai pasoknya, Tingkat kepentingan atribut kinerja diukur menggunakan metode Analytical Hierarchy Proses berdasar pembobotan dengan kuesoner subjektif dan Snorm De Boer berfungsi untuk menyamakan nilai matriks yang digunakan sebagai indikator yang diukur menggunakan model Supply Chain Operation References (SCOR). Sehingga dari hasil pengukuran tersebut dapat dianalisis proses bisnis dan metrik kinerja yang harus segera dilakukan perbaikan, dari hasil perhitungan diperoleh nilai kinerja IKM Kerupuk Subur sebesar 48.638, yang angka tersebut menunjukan bahwa secara keseluruhan IKM Kerupuk Subur berada dalam kategori marginal, dari 21 Key Porfermance Indicator terdapat 13 Key Performance Indicator yang termasuk didalam kategori merah.
METODE SUPPLY CHAIN MANAGEMENT UNTUK MENGANALISIS BULLWHIP EFFECT GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS SISTEM DISTRIBUSI PRODUK Indri Parwati; Prima Andrianto
Jurnal Teknologi Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kendala yang masih sering dijumpai dalam sistem distribusi produk adalah adanya fenomena Bullwhip Effect yaitu adanya simpangan yang jauh antara persediaan yang ada dengan permintaan. Hal ini disebabkan kesalahan interpertasi data permintaan dan sistem informasi yang kurang terintegrasi di tiap rantai distribusi. Hal itu juga yang dialami oleh PT. Mondrian yang memproduksi produk pakaian jadi. Untuk melakukan perbaikan digunakan pendekatan Supply Chain Management (SCM), dimana didalamnya tidak hanya membahas tentang distribusi produk saja, tetapi juga mengenai persediaan dan sistem informasi yang penerapan SCM. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisis Bullwhip Effect dan memenimalisasi total biaya persediaan dengan metode Continous Review. Hasil perhitungan nilai variabilitas menunjukan terjadinya bullwhip effect hampir disemua produk yang dikrimkan ke retailer-retailer. Kecuali pada produk sekido untuk retailer Sri Ratu Peterongan Semarang , produk sekido untuk retailer Sri Ratu Pemuda Semarang dan produk begaya untuk retailer Mirota Kampus Yogyakarta. Karena masing-masing Retailer tersebut memiliki nilai variansi permintaan sebesar 1,28; 1,65; 1,45; yang berarti lebih besar dari nilai perbandingan antara fungsi periode dan lead time sebesar 1,18. Dari hasil pengolahan data inventory dengan metode sistem Q, diperoleh iterasi terbaik pada iterasi 1 untuk produk Dadung dengan total biaya persediaan Rp. 39.638.737,53. Sedangkan untuk produk Begaya iterasi terbaik pada iterasi 3 dengan total biaya persediaan Rp. 27.924.118,81 dan untuk produk Sekido iterasi terbaik pada iterasi 2 dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 52.328.084,57.
ANALISIS PERSEDIAAN BIAYA BAHAN BAKU DENGANMENGGUNAKANMETODE FIFO, LIFO, DAN AVERAGE COST PADA PRODUKSI MAJALAH DJAKA LODANG PADA PT MURIA BARU Pungky Susanti; Petrus Wisnubroto; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.66 KB)

Abstract

Persediaan merupakan salah satu aktiva yang mempunyai nilai cukup besar. Oleh karena itu persediaan harusdiperhatikan dalam pelaporannya. Tujuan dari penelitian ini adalah memilih metode yang paling tepat dari ketigametode yang digunakan yaitu FIFO, LIFO dan AVERAGE COST untuk menentukan persediaan biaya bahan bakuyang paling efektif bagi perusahaan. Hasil penelitian menujukkan bahwa dari ketiga metode yang digunakandidapatkan kesimpulan sebagai berikut : dengan menggunakan sistem periode FIFO dihitung dari jumlahpengeluaran adalah sebesar Rp27.306.771,60 , dan nilai persediaan dihitung dari jumlah akhir saldo yang terdapatpada kolom total biaya adalah Rp306.000,00 serta laba yang diperoleh adalah Rp62.285.636,27. Dari hasilperhitungan metode LIFO didapatkan hasil sebagai berikut dengan menggunakan system periode LIFO dihitung darijumlah pengeluaran adalah sebesar Rp25.263.557,60 ,dan nilai persediaan dihitung dari jumlah saldo akhir yangterdapat pada kolom total biaya adalah sebesar Rp306.000,00 serta laba yang diperoleh adalah Rp60.283.286,45.Dan dari hasil perhitungan metode Average Cost didapatkan hasil sebagai berikut dengan menggunakan systemperiode Average Cost dihitung dari jumlah pegeluaran adalah Rp27.307.910,93, dan nilai persediaan dihitung darijumlah saldo akhir yang terdapat pada kolom total biaya Rp304.860,67, dan laba yang diperoleh adalahRp62.287.869,25
EVALUASI PERAWATAN MESIN DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) PADA CV. JULANG MARCHING Bayu Huda Kurniawan; Muhammad Yusuf; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.031 KB)

Abstract

CV. Julang Marching merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan alat musik drum. Pihak maintenance telah menerapkan kebijakan perawatan Namun pada kenyataannya proses dari produksi sering mengalami kendala dikarenakan sering mengalami permasalahan breakdown mesin yang tinggi. Metode yang dapat digunakan adalah metode Fault Tree Analysis (FTA), metode Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi mode kegagalan dan tingkat keparahan efeknya dengan melakukan perhitungan Risk Priority Number (RPN). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Masih banyak tindakan preventive maintenance yang tidak sesuai dengan komponen kritis dari perhitungan RPN yaitu pada mesin pemotong, mesin bubut dan mesin frais. Tindakan perawatan yang tepat adalah untuk memasukkan komponen kritis yang belum masuk dalam kategori tindakan preventive maintenance.
ANALISIS DAMPAK SISTEM SHIFT KERJA TERHADAP PERFORMANSI KARYAWAN (STUDI KASUS MINIMARKET INDOMARET) Kurnia Itsnaini; Muhammad Yusuf; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 3 No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.43 KB)

Abstract

Minimarket Indomaret merupakan salah satu dari beberapa minimarket yang ada di Yogyakarta yang menggunakan sistem 3 shift untuk memenuhi kebutuhan pelayanan masyarakat selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk dapat memberikan pelayanan yang baik serta member rasa nyaman kepada setiap konsumen dalamberbelanja. Tetapi tidak jarang karyawan akan menrima dampak, yaitu seperti keluhan stress, penyakit akibat kerja, penurunan adaptasi, dan kelelahan yang berlebihan dari penerapan sistem 3 shift tersebut yang akan berpengaruhkepada kondisi kesehatan dan performansi mereka. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui dampak diberlakukannya sistem shift terhadap kondisi dan performansi karyawan, mencari perbedaan keluhan/kelelahan dan konsuimsi energi yang diperoleh karyawan untuksetiap shiftnya, serta melakukan perancangan perbaikan shift kerja. Salah satu uji yang dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat keluhan/kelelahan dan konsumsi energi karyawan untuk setiap shiftnya adalah One Way Anova. Serta untuk mengetahui konsumsi energi karyawan dan perbaikan shift kerja digunakan pendekatan ergonomi. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa shift malam mengalami tingkat keluhan/kelelahan dan konsumsi energi tertinggi dibandingkan dengan shift lainnya. Tingkat rata-rata keluhan/kelelahan untuk shift pagi sebesar 1,8760, shift siang sebesar 2,0447, dan shift malam 2,3973. Rata-rata konsumsi energi yang dibutuhkan untuk shift pagi sebesar 0,3473 kkal/menit, shift siang sebesar 0,3918 kkal/menit, dan shift malam sebesar 0,6161 kkal/menit.
ANALISIS KUANTITATIF BULLWHIP EFFECT GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS DISTRIBUSI PADA PT. MADUBARU Wahyu Ismail; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 3 No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.906 KB)

Abstract

Salah satu kendala yang masih sering dijumpai dalam sistem distribusi produk adanya fenomena Bullwhip Effect yaitu simpangan yang jauh antara persediaan yang ada dengan permintaan. Hal ini disebabkan kesalahan interpertasi data permintaan dan sistem informasi yang kurang terintegrasi di tiap rantai distribusi. Hal itu juga yang dialami oleh PT. Madubaru yang memproduksi produk gula konsumsi. Untuk melakukan perbaikan digunakan pendekatan Supply Chain Management (SCM), dimana didalamnya tidak hanya membahas tentang distribusi produk saja, tetapi juga mengenai persediaan dan sistem informasi yang penerapan SCM. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisis Bullwhip Effect dan meminimalisasi total biaya persediaan dengan metode Continous Review. Hasil perhitungan nilai variabilitas menunjukan terjadinya bullwhip effect hampir disemua produk yang dikrimkan ke retailer-retailer. Keseluruhan yang terjadi bullwhip effect antarai lain : MK ½ Kg yang dikirim ke retailer Carrefour; ( MK-M, MK-B, MK ½ Kg, Polos 1 Kg, dan Polos ½ Kg) yang dikirim ke retailer Superindo; (MK-M, MK-B, dan MK ½ Kg) yang dikirim ke retailer Indogrosir; (MK-B, MK ½ Kg, dan MK Mnl) yang dikirim ke retailer Progo; ( MK-M, MK-B, MK ½ Kg, Polos 1 Kg, Polos ½ Kg, dan MK Mnl) yang dikirim ke retailer Mirota, (MK ½ Kg, Polos 1 Kg, Polos ½ Kg, dan MK Mnl) yang dikirim ke retailer Pamella; dan ( MK-M, Polos ½Kg, dan MK Mnl) yang dikirim ke retailer Lotte Mart. Karena masing-masing retailer tersebut memiliki nilai variasi permintaan sebesar 1,007 sampai 1,762 yang berarti lebih besar dari nilai perbandingan antara fungsi periodedan lead time sebesar 1,005.Dari hasil pengolahan data inventory dengan metode system Q, diperoleh untuk produk gula MK-M dengan total biaya persediaan Rp 229.055.425,6 ; untuk gula MK-B dengan total persediaan Rp534.425.962,1 ; untuk gula MK ( ½ Kg) dengan total persediaan Rp 8.978.662,105; untuk gula Polos (1 Kg) dengan total persediaan Rp 100.942.837,4 ; untuk gula Polos ( ½ Kg) dengan total persediaan Rp 14.663.860,3 ; dan untuk gula MK (Mnl) dengan total persediaan Rp 10.835.204,92.
REDESAIN ALAT PENGUPAS BIJI METE BERBASIS ERGONOMI DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN PEKERJA Tomi Agus Setiawan; Titin Isna Oesman; Cyrilla Indri Parwati
Jurnal Rekavasi Vol 3 No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.853 KB)

Abstract

Mete merupakan salah satu jenis produk olahan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.Para pekerja pengupas biji mete saat ini menggunakan alat yang berbahan kayu dan pada saat menggunakan alat yang saat ini posisi tubuh membungkuk yang mengakibatkan terasa sakit pada bagian tubuh tertentu leher bagian atas, leher bagian bawah, bahu, pinggang, bokong, pantat, punggung, tangan kanan, lengan dan pekerja merasa cepat lelah. Permasalahan ini perlu diatasi dengan meredesain alat pengupas biji mete yangdigunakan pekerja sesuai dengan prinsip ergonomi guna meningkatkan kualitas kesehatan pekerja. Metode yang digunakan meredesain alat pengupas biji mete adalah dengan prinsip Ergonomi dan Quality FunctionDeployment. Kuesioner disebarkan sebanyak 24 eksemplar kepada pekerja untuk mengumpulkan data melalui nordic body map, mengumpulkan data tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan untuk mengetahui harapan dari pekerjaterhadap alat pengupas biji mete melalui Quality Function Deployment serta mengumpulkan data antropometri untuk menentukan desain yang baru sesuai prinsip ergonomi pekerja. Ukuran alat pengupas biji mete yang sudah diredesain lebar dan panjang 41.43 cm, tinggi 52.09 cm, panjang kacip 47.62 cm, dan diameter pegangan 6,65 cm. Hasil dari House Of Quality tingkat kepentingan tertinggi adalah pengoprasian mudah dengan nilai 3.5, sedangkan tingkat kepuasan nilai tertinggi adalah pengoprasian mudah dengan nilai 3.21. Redesain alat di uji menunjukan hasil terjadi penurunan keluhan kesakitan pada bagian leher atas 45.8%, leher bagian bawah 33.4%, bahu kanan 37.5%, pinggang 29.1%, bokong 37.5%, pantat 33.4%, punggung 33,3%, tangan kanan 16.7%, lengan atas kanan 20.8% menunjukan presentase mengalami penurunan dengan menggunakan alat setelah redesain meningkatkan kualitas kesehatan pekerja.
Co-Authors Aji Pranoto Alamsyah, Andi Aldo Lintang Pratama Amal, Ichlasul Amelia Rachmi Nasution Andi Alamsyah Andi Arifudin Andrean Emaputra Anshori, Muh Maulana Argaditia Mawadati Arie Pohandry Arief Zohir Arif Dwi Wibowo Bayu Chandra Hermawan Bayu Huda Kurniawan Bendi Oktarando Bendi Oktarando, Bendi Caecilia Pujiastuti Catur Iswahyudi Ciinde Lulut Nugroho Cintia Noor Asmi Danang Samadi Prasetyo Desinta Yuni Larasati Drs. Sidarto Edhy Sutanta (Jurusan Teknik Informatika IST AKPRIND Yogyakarta) Edomura, Miko Pratama Endang Widuri Asih Endang Widuri Asih Endang Widuri Asih Endang Widuri Asih Erfanti Fatkhiyah Evanita Lestari Farid Nahar Fitri Andika Fayzi, Fiqih Febry Kustriyanto, Kelvin Gaudencio Costa, Gaudencio Gaudencio da Costa Hadi Prasetyo Suseno Hakim, Hamzah Abdul Hary Wibowo Hary Wibowo, Hary Hermawan, Bayu Chandra Hindarto Wibowo, Agus I Wayan Adi Arsa Imam Sodikin Imam Sodikin indrayana, masrul Jamhari Jamhari Joko Susetyo Joko Susetyo Kent F. R. Temenggung Zees Kurnia Itsnaini Kurnia Itsnaini, Kurnia Larasati, Desinta Yuni M. Anggrianto Mega Inayati Rif’ah Moh Rokib Mufidin Mufidin Muhammad Andang Novianta Muhammad Anggrianto Muhammad Yusuf Muhammad Yusuf Netty Widyastuti Netty Widyastuti Nurhuda Bachtiar Petrus Wisnubroto Petrus Wisnubroto Prasetyo, Danang Samadi Prima Andrianto Pungky Susanti Purnawan Purnawan Rachmat Imam Santoso Rachmat Imam Santoso, Rachmat Imam Restu Aji Nur Kahfi Rifkhi Fauzi Risma Adelina Simanjuntak Rizka Marchamah Safiq Sakh Putra, Mohamad Sasongko, Ganang SATRIYAS ILYAS Setyo Ananto Wibowo Sidharta Sidharta Silvester Aryang Isworo Sudarsono Titin Isna Oesman Titin Isna Oesman Tomi Agus Setiawan Tomi Agus Setiawan, Tomi Agus Wahyu Ismail Wahyu Ismail, Wahyu Wawan Agung Darmawan Widia Marselia Wijaya, Aco Ardi Winarni Winarni Yuli Pratiwi Yuli Pratiwi Yustina Ngatilah