cover
Contact Name
Yushak Soesilo
Contact Email
yushak@sttintheos.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.dunamis@sttintheos.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani
ISSN : 25413937     EISSN : 25413945     DOI : -
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani dengan nomor ISSN 2541-3937 (print), ISSN 2541-3945 (online) diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan hasil kajian ilmiah dan penelitian dalam bidang ilmu Teologi Kristen, terutama yang bercirikan Injili-Pentakosta, dan bidang Pendidikan Kristiani.
Arjuna Subject : -
Articles 350 Documents
Apakah Janji Langit Baru dan Bumi Baru sudah Ditepati? Analisis Historis Yesaya 65:17-25 Sihotang, Henriko
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i2.1435

Abstract

Abstract. The theologians’ views (especially those who come from the patristic view) regarding the concept of the New Heaven and New Earth (Isa. 65:17-25), come to the conclusion that the fulfillment of the promise is with the coming of a new heaven and a new earth that will replace the recent heaven and earth. Through the historical interpretation of the text, I try to show the historical meaning and purpose of the concept. I focus this research on the history of the text by considering the context of the people as recipients of the core message of the book of Isaiah and its subsequent influence. The context of the recipients or initial readers of the text is the basis for the analysis in this study. I argue that the prioritization of the reconstruction of the Temple after the Babylonian exile as a focal point as well as a sign of God's presence blessing and fulfilling His promises by realizing the vision of the promised New Heaven and New Earth. Which means that the promise of the New Heaven and New Earth has been fulfilled.Abstrak. Pandangan para teolog (terutama yang berangkat dari pandangan kaum patristik) terkait konsep Langit Baru dan Bumi Baru (Yes. 65:17-25), sampai pada kesimpulan penantian penggenapan janji tersebut dengan hadirnya langit baru dan bumi baru kelak yang menggantikan langit dan bumi yang lama. Melalui tafsir historis teks, saya berupaya memperlihatkan makna dan tujuan awal konsep tersebut. Saya memfokuskan penelitian ini atas sejarah teks dengan melihat konteks dari sudut keberadaan umat selaku penerima pesan inti kitab Yesaya tersebut dan pengaruh setelahnya. Konteks penerima atau pembaca awal teks tersebut menjadi dasar analisis pada kajian ini. Saya berargumen bahwa pengutamaan pembangunan kembali Bait Suci pascapembuangan Babel sebagai titik fokus sekaligus tanda kehadiran Tuhan memberkati dan memenuhi janji-janji-Nya dengan mewujudkan visi Langit Baru dan Bumi Baru yang dijanjikan itu. Yang artinya, bahwa janji Langit Baru dan Bumi Baru telah digenapi.
Tubuh Korban Belenggu Budaya Patriarkal Menyuarakan Teologi Tubuh: Hermeneutik Trauma terhadap Narasi 2 Samuel 13:1-22 Kayaman, Margareta Florida
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i2.1476

Abstract

Abstract. Women and their bodies are highly vulnerable to various acts of violence, including sexual violence. Sexual violence against women's bodies often occurs in the public sphere as well as domestic or family, especially in cultures that uphold the patriarchal system. The narrative of Tamar who was raped by Amnon (2 Sam. 13) is one narrative that represents various narratives of women who are victims of sexual violence. This paper aims to examine the narrative of the body of woman who are victim of sexual violence based on the hermeneutic of trauma developed by Christopher G. Frechette and Elizabeth Boase. This study found that Amnon, Jonadab, Absalom, David, and Tamar were all victims of the patriarchal system, but Tamar as a woman who was a victim of sexual violence, still called for respect for the human body even though it had been "damaged" forever.Abstrak. Perempuan dan tubuhnya sangat rentan terhadap berbagai tindakan kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Kekerasan seksual terhadap tubuh perempuan kerap kali terjadi di ranah publik maupun domestik atau keluarga, terutama dalam kebudayaan yang menjunjung tinggi sistem patriarkal. Narasi Tamar yang diperkosa Amnon (2Sam. 13) merupakan salah satu narasi yang mewakili berbagai narasi perempuan korban kekerasan seksual. Tulisan ini bertujuan mengkaji narasi tubuh perempuan korban kekerasan seksual berdasarkan kajian hermeneutik trauma yang dikembangkan oleh Christopher G. Frechette dan Elizabeth Boase. Kajian ini menemukan bahwa Amnon, Yonadab, Absalom, Daud, dan Tamar sama-sama adalah korban sistem patriarkal, akan tetapi Tamar sebagai perempuan korban kekerasan seksual, justru tetap menyerukan penghargaan terhadap tubuh manusia sekalipun telah “rusak” selamanya.
Homo Capax Dei: Kemampuan Penyandang Disabilitas Intelektual dalam Mengenal Allah Magdalena, Emy
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i2.1447

Abstract

Abstract. The church has always been faced with the issue of serving people with intellectual disabilities. The question arises, whether people with intellectual disabilities are whole human beings who the Image of God (Imago Dei) are, which is traditionally understood as only related to the intellectual and rational dimensions. This study aimed to explore the divine ability (Capax Dei) of people with intellectual disabilities in acknowleging God. The research method used was literature study. The result of this study confirmed that people with intellectual disabilities have a unique way of building a relationship with the Creator. Divine ability cannot only be determined based on cognitive capacity and fluency in expressing one's spiritual condition.Abstrak. Gereja selalu berhadapan dengan isu pelayanan terhadap penyandang disabilitas intelektual. Muncul pertanyaan, apakah penyandang disabilitas intelektual adalah manusia seutuhnya yang merupakan Gambar Allah (Imago Dei), yang mana secara tradisional konsep tersebut dipahami hanya terkait dengan dimensi intelektual dan rasionalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuan ilahi (Capax Dei) penyandang disabilitas intelektual dalam mengenal Allah. Metode peneltian yang digunakan adalah studi literatur. Hasil kajian ini menegaskan bahwa penyandang disabilitas intelektual memiliki cara yang unik di dalam membangun relasi dengan Sang Pencipta. Kemampuan ilahi tidak bisa hanya ditentukan berdasarkan kapasitas kognitif dan kefasihan dalam mengekspresikan kondisi spiritualnya.
Pendidikan Kristiani bagi Penghapusan Kekerasan Seksual yang Dialami Anak Perempuan Penyandang Disabilitas untuk Keadilan Gender Kristianto, Paulus Eko
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i2.1398

Abstract

Abstract. Sexual violence experienced by girls with disabilities is one of the Indonesian contexts. This context should not be left alone. Various methods have been taken. This method should also be captured by Christian Education. With the theological provision of Jesus healing a woman who was bleeding, the construction of Christian education began to be built. Not only that, the challenges of the construction also need to be considered. Therefore, this article attempts to offer such discussions using library research methods. In the end, construction was built by bringing awareness to build action to eliminate sexual violence experienced by girls with disabilities for gender justice.Abstrak. Kekerasan seksual yang dialami anak perempuan penyandang disabilitas menjadi salah satu konteks di Indonesia. Konteks ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Beragam cara telah ditempuh. Cara ini seharusnya turut ditangkap oleh Pendidikan Kristiani. Dengan bekal teologi dari Yesus menyembuhkan perempuan yang sakit pendarahan, konstruksi Pendidikan Kristiani mulai dibangun. Tidak hanya itu, tantangan dari konstruksi tersebut juga perlu dipertimbangkan. Oleh karenanya, artikel ini mencoba menawarkan diskusi-diskusi demikian dengan menggunakan metode penelitian pustaka. Pada akhirnya, konstruksi terbangun dengan menghadirkan kesadaran membangun aksi penghapusan kekerasan seksual yang dialami anak perempuan penyandang disabilitas untuk keadilan gender.
Workship: Pekerjaan sebagai Ibadah Manafe, Ferdinan Samuel; Mudak, Sherly
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i2.1489

Abstract

Abstract. The background of this study is the dichotomy between work and worship due to the increasing dominance of materialism and secularism in the modern world. The study aims to explore theological and practical understanding of how work can be a means to glorify God, as well as to offer practical guidance for Christians in integrating faith and work. The method used is a qualitative method with a literature study and case study approach. The result of the study shows that work is not only a means of earning a living, but also a spiritual calling that reflects God's love and social justice. Every form of work, whether in the business sector, education, government, or social services, can be offered as a form of worship to God, as long as it is done with the intention to glorify Him and serve others.Abstrak. Latar belakang penelitian ini adalah adanya dikotomi antara pekerjaan dan ibadah akibat makin dominannya paham materialisme dan sekularisme di dunia modern. Penelitian bertujuan untuk menggali pemahaman teologis dan praktis mengenai bagaimana pekerjaan dapat menjadi sarana untuk memuliakan Tuhan, serta menawarkan panduan praktis bagi orang Kristen dalam mengintegrasikan iman dan pekerjaan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan bukan hanya sarana mencari nafkah, tetapi juga panggilan rohani yang mencerminkan kasih Allah dan keadilan sosial. Setiap bentuk pekerjaan, baik di sektor bisnis, pendidikan, pemerintahan, maupun pelayanan sosial, dapat dipersembahkan sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan, asalkan dilakukan dengan niat untuk memuliakan-Nya dan melayani sesama.
Potret Perempuan di Dunia Kuno dan di Injil Yohanes Lassa, Nofida Fitria
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i2.1490

Abstract

Abstract. The author highlights that there is still a lot of discriminative action against women, even in the church environment. Through this article, the author intends to investigate the existence and value of women in the ancient times, in the cultures of Israel, Greece, and Rome, which represent the portrait of women before the time of Christ, and also the portrait of women in the narrative in the Gospel of John. For this reason, the author will utilize historical records and archaeology, in addition to, of course, the narrative of the role of women in the Gospel of John. The result of the study shows that women in ancient Jewish, Greek, and Roman cultures were viewed as inferior to men. In contrast, the Gospel of John presented Jesus as a transformer for women, who emancipated and placed them in the same position as Jesus' male disciples, with the same eligibility to be taught and to preach the gospel.Abstrak. Penulis menyoroti bahwa masih banyak terjadi perlakuan diskriminatif terhadap perempuan, bahkan di lingkungan gereja. Melalui tulisan ini penulis ingin menyelidiki eksistensi dan nilai perempuan di masa lampau, dalam budaya Israel, Yunani, Romawi, yang merepresentasikan potret perempuan sebelum masa Kristus, dan juga potret perempuan dalam narasi di Injil Yohanes. Untuk itu penulis akan memanfaatkan catatan-catatan dan arkeologi sejarah, selain tentu saja, juga narasi kiprah para perempuan di Injil Yohanes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan dalam kultur kuno Yahudi, Yunani, dan Romawi dipandang lebih rendah daripada laki-laki. Kontras dengan itu, Injil Yohanes menampilkan Yesus sebagai transformator bagi para perempuan, yang mengangkat dan meletakkan mereka di posisi yang sama dengan para murid Yesus yang pria, dengan kelayakan yang sama untuk diajar dan memberitakan Injil.
Analisis Naratif Kisah Para Rasul 15:1-33: Inspirasi Teologis bagi Sinodalitas Gereja Mahardika, Amadea Prajna Putra
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i2.1493

Abstract

Abstract. The purpose of this paper is to analyze Acts 15:1-33 and its relevance for the synodality of the Church. The research method used is narrative criticism on Acts 15:1-33. This paper finds that the synodality of the Church, namely the collaborative principle in church decision-making, has important relevance in handling conflicts and building church unity. The Council of Jerusalem can be a practical guide in terms of open communication, respect for various parties, and cooperation between church institutions.Abstrak. Tujuan tulisan ini adalah untuk menganalisis Kisah Para Rasul 15:1-33 dan dan relevansinya bagi sinodalitas Gereja. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis naratif terhadap Kisah Para Rasul 15:1-33. Tulisan ini menemukan bahwa sinodalitas Gereja, yaitu prinsip kolaboratif dalam pengambilan keputusan gerejawi, memiliki relevansi penting dalam penanganan konflik dan pembangunan persatuan Gereja. Konsili di Yerusalem dapat menjadi panduan praktis dalam hal komunikasi terbuka, penghargaan terhadap berbagai pihak, dan kerja sama antara institusi gerejawi.
Analisis Unsur Narasi: Studi Kasus Cerita Alkitab untuk Anak Sekolah Minggu Siahaan, Sanggam; Situmeang, Siska Anggita; Siahaan, Basar Lolo
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i2.1532

Abstract

Abstract. This research investigates various narrative elements in 10 Bible Stories for Sunday School children published on the internet. The design of this research is a qualitative method. The research showed that the narrative styles of stories with progressive plots, verbs that do not cause conflict, tension, and suspense, and conjunctions as transitional signals in a series of events can fit the comprehension level of Sunday School children in the 5–7-year-old category and the 8–9-year-old category. The narrative styles of stories which deviate from the progressive plot with verbs that cause various conflicts, tensions, and suspense, and various transition signals in a series of events are interesting for Sunday School Children in the 10–13-year-old category and the 14–16-year-old category.Abstrak. Penelitian ini meneliti berbagai unsur narasi dalam 10 cerita Alkitab untuk Anak Sekolah Minggu yang dipublikasi di internet. Desain penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita model narasi dengan plot progresif, verba yang tidak menyebabkan konflik, ketegangan, dan suspens, serta konjungsi sebagai penanda transisi rangkaian peristiwa sesuai dengan tingkat pemahaman Anak Sekolah Minggu usia 5-7 tahun dan usia 8- 9 tahun. Cerita model narasi dengan plot menyimpang dari progresif, verba yang menyebabkan berbagai konflik, ketegangan, dan suspens, serta berbagai penanda transisi rangkaian peristiwa menarik bagi Anak Sekolah Minggu usia 10-13 tahun dan usia 14-16 tahun.
Menelusuri Konsep Pemikiran John Calvin Tentang Manusia dan Relevansinya Terhadap Transformasi Sosial Rerung, Alvary Exan; Yohanis, Santi
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i2.1593

Abstract

Abstract. This article is a study of John Calvin's concept of thought about humans. By drawing on and analyzing John Calvin's thoughts, the author believes that the background of John Calvin's life needs to be explained comprehensively in order to understand his theology about humans. The background of the life in question includes: the background of Calvin's life, the influence of philosophical schools on the formation of Calvin's theology and the controversy over his life which makes many people wonder. By using literature study approach, the author examines it analytically and methodically and obtains three points that can be of actual relevance to social transformation efforts in Indonesia. First, the social human that Calvin meant was a human who always prioritizes an attitude of hospitality. Second, social humans are humans who abandon the tendency to prioritize individualistic attitudes. Third, social people are people who continue to fight for Indonesia as a "city of God," an area where people will feel peace because they accept justice and the virtues of life.Abstrak. Artikel ini adalah sebuah studi terhadap konsep pemikiran John Calvin tentang manusia. Dengan menimba dan menganalisis pemikiran John Calvin, penulis berpendapat bahwa latar belakang kehidupan John Calvin perlu dijelaskan secara komprehensif agar bisa memahami teologinya tentang manusia. Latar belakang kehidupan yang dimaksud, antara lain: latar belakang kehidupan Calvin, pengaruh aliran filsafat terhadap pembentukan teologi Calvin dan kontroversi hidupnya yang membuat orang banyak bertanya-tanya. Dengan menggunakan kajian kepustakaan, penulis mengkajinya secara analisis dan metodik, dan mendapatkan tiga poin yang bisa direlevansikan secara aktual pada upaya transformasi sosial di Indonesia. Pertama, manusia sosial yang dimaksudkan Calvin adalah manusia yang selalu mengedepankan sikap hospitalitas. Kedua, manusia sosial adalah manusia yang meninggalkan kecenderungan untuk mengedepankan sikap individualistik. Ketiga, manusia sosial adalah manusia yang terus memperjuangkan Indonesia sebagai “kota Allah,” daerah di mana masyarakat akan merasakan damai sejahtera karena menerima keadilan dan kebajikan hidup.
Gereja di Ruang Publik Indonesia Berdasarkan Pemikiran A.A. Yewangoe Sinuraya, Alosius Des Afriando
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i2.1505

Abstract

Abstract. A.A. Yewangoe through his thoughts can be said to be a theo-nationalist figure because of his ability to integrate Christian teachings with the socio-cultural context of Indonesia in an effort to build a just and dignified democratic society. In this regard, this study focuses on Yewangoe's intellectual, theological, and ecclesiological analysis in responding to social, political, and democratic issues in Indonesia. Emphasis is placed on how Yewangoe integrates Christian teachings with Indonesian socio-cultural values to create a democratic society. Yewangoe emphasizes that the church has an active role in creating a just social order, by combining Christian values and local wisdom of Indonesian society. This idea encourages the church and Christians to be more reflective about their responsibilities in the public sphere, while at the same time criticizing the view that separates the church from social life. Thus, Yewangoe’s thoughts offer a significant perspective on the role of the church in the formation of a more just and dignified Indonesian society.Abstrak. A.A. Yewangoe melalui pemikirannya dapat dikatakan sebagai tokoh teo-nasionalisme karena kemampuannya mengintegrasikan ajaran Kristen dengan konteks sosio-kultural Indonesia dalam upaya membangun masyarakat demokratis yang adil dan bermartabat. Sehubungan dengan ini, penelitian ini berfokus pada analisis intelektual, teologis, dan eklesiologis Yewangoe dalam merespons isu-isu sosial, politik, dan demokrasi di Indonesia. Penekanan diberikan pada bagaimana Yewangoe mengintegrasikan ajaran Kristen dengan nilai-nilai sosio-kultural Indonesia untuk menciptakan masyarakat demokratis. Yewangoe menegaskan bahwa gereja memiliki peran aktif dalam menciptakan tatanan sosial yang berkeadilan, dengan memadukan nilai-nilai Kristiani dan kearifan lokal masyarakat Indonesia. Gagasan ini mendorong gereja dan umat Kristen untuk lebih reflektif terhadap tanggung jawab mereka di ruang publik, sekaligus mengritisi pandangan yang memisahkan gereja dari kehidupan sosial. Dengan demikian, pemikiran Yewangoe menawarkan perspektif yang signifikan bagi peran gereja dalam pembentukan masyarakat Indonesia yang lebih adil dan bermartabat.