cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,469 Documents
Sosialiasi dan edukasi pendidikan karakter anti-bullying sebagai upaya pencegahan kekerasan verbal dan fisik di SDN 9 Sembawa Simarmata, Jasman; Yustini, Tien; Pebriani, Reny Aziatul
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34146

Abstract

Abstrak Kekerasan antar siswa, terutama bullying verbal dan fisik, masih menjadi permasalahan serius di berbagai lingkungan, terutama pada sekolah dasar (SD). Tindakan ini berdampak negatif dan jangka panjang pada perkembangan psikososial siswa, menimbulkan ketakutan pada korban, menurunkan prestasi belajar, serta merusak iklim sekolah yang kondusif. Melihat buruknya efek yang ditimbulkan dari kasus bullying, tentunya menimbulkan kecemasan dikalangan orangtua siswa. Rendahnya pemahaman pada siswa dan tindakan pencegahan menjadi salah satu alasan mengapa tindakan bullying terus terjadi. Melalui program KKN UIGM Palembang maka dilaksanakan sosialisasi dan edukasi pendidikan karakter anti-bullying di SDN 9 Sembawa sebagai upaya pencegahan dini. Kata Kunci: sosialiasi; pendidikan karakter; bullying; sekolah dasar. AbstractViolence among students, especially verbal and physical bullying, remains a serious problem in various environments, especially in primary schools (SD). These actions have a negative and long-term impact on students' psychosocial development, causing fear in victims, reducing academic achievement, and damaging the conducive school climate. Seeing the adverse effects of bullying cases, it certainly causes anxiety among parents. The lack of understanding among students and preventive measures is one of the reasons why bullying continues to occur. Through the UIGM Palembang Community Service Programme, anti-bullying character education and awareness campaigns were conducted at SDN 9 Sembawa as an early prevention measure. Keywords: socialization; character education; bullying; elementary school.
Diversifikasi produk untuk meningkatkan variasi minuman telang Kampung Proklim Kelurahan Baturetno Kabupaten Tuban Jawa Timur melalui teknik fermentasi Kurniahu, Hesti; Pahlevi, Muhammad Rizza; Rahmawati, Annisa
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33789

Abstract

Abstrak Kelurahan Baturetno Kabupaten Tuban, Jawa Timur bersama kader lingkungan telah meraih sertifikasi kampung ProKlim utama pada tahun 2023. Salah satu upaya mitigasi dampak perubahan iklim yang dilakukan oleh kampung ini adalah dengan menanam tanaman toga di pekarangan dan ruang terbuka hijau. Tanaman telang banyak dibudidayakan di kampung ini. Kader lingkungan membina beberapa pembuat minuman herbal dari bunga telang. Namun variasi minuman bunga telang yang dihasilkan hanya telang kering dan telang mix herbal lain. Oleh karena itu Tim PKM melakukan pendampingan untuk melakukan diversifikasi produk minuman telang Kampung Proklim Baturetno melalui teknik fermentasi. Metode yang digunakan tim PKM dalam kegiatan ini adalah a) tahap pra pendampingan yaitu melakukan observasi dan wawancara untuk mendapatkan permasalahan mitra, b) tahap pendampingan yaitu dengan melakukan uji coba resep dan teknik pembuatan minuman telang terfermentasi sekaligus uji hedonik serta transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada mitra terkait pembuatan minuman bunga telang terfermentasi, c) tahap pasca pendampingan yaitu dengan melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program. Hasil pengabdian ini yaitu pada kegiatan didapatkan resep dan teknik pembuatan minuman telang terfermentasi yang hasilnya disukai panelis. Selain itu resep dan teknik yang didapatkan sangat sederhana sehingga mudah diaplikasikan mitra. Kata kunci: baturetno; fermentasi; diversifikasi; minuman; telang. Abstract Baturetno Village, Tuban District, Tuban Regency, East Java, together with environmental cadres, has achieved the main ProKlim village certification in 2023. One of the efforts to mitigate the impact of climate change carried out by this village is by planting toga plants in yards and green open spaces. Butterfly pea plants are one of the most widely cultivated plants in this village. The neighborhood cadre has guided some people to make herbal drinks from butterfly pea  flowers. However, the only variations of butterfly pea flower drinks produced are dried butterfly pea and butterfly pea mixed with other herbs.. Therefore, the PKM Team provided assistance to diversify butterfly pea  drinks  products in Baturetno Proklim Village through fermentation techniques. The methods used by the PKM team in this community service activity are a) the pre-support stage, namely conducting in-depth observations and interviews to get an overview of partner problems, b) the assistance stage, namely testing recipes and techniques for making fermented batterfly pea  drinks as well as hedonic tests and transferring science and technology to partners related to making fermented butterfly pea  flower drinks, c) the post-support stage, namely conducting monitoring and evaluation to measure the success of the program. The result of this community service was the discovery of a recipe and technique for making fermented butterfly pea drinks that were liked by the panelists.. In addition, the recipes and techniques obtained are very simple so that they are easy for partners to apply. Keywords: baturetno; fermentation; diversification; drinks; Clitoria ternatea
Pengembangan ekosistem bisnis pedesaan melalui pengadaan komoditas olahan buah salak Annisa, Nenden Nur; Verawati, Liesta; Ardani, Edvi Gracia; Pratama, Nanda Muhamad Wahyu; Rohim, Alvin Muhamat Abdul
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34255

Abstract

Abstrak Desa Girikerto merupakan salah satu desa di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, tepatnya dikecamatan Turi. Mayoritas masyarakat di Desa bermata pencaharian  sebagai petani salak. Sejauh ini, hasil lokal masih belum sepenuhnya dikelola dan dirasakan manfaatnya bagi mayarakat Desa Girikerto. Petani buah salak umumnya menjual buah salak dalam bentuk segar kepada tengkulak atau ke pengepul di wilayah tersebut. Permasalahan pertama yang sering dihadapi adalah harga salak yang sangat fluktuatif. Pada saat musim panen raya (ada beberapa bulan seperti bulan agustus-september dan desember-januari) hasil salak pondoh melimpah di pasaran. Sehingga harga salak dapat turun drastis, kemudian para tengkulak membeli salak hanya dengan harga Rp. 1.000 – Rp. 2.000 per kg. Seiring berkembangnya teknologi serta kebutuhan yang ada dipasaran, maka dengan berinovasi dan kreativitas mengolah makanan milenial dari bahan salak merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para petani salak. Tujuan pengabdian ini adalah Melalui kegiatan pemanfaatan buah salak sebagai bahan baku dalam usaha maka wirausaha pada petani salak, serta memberikan pelatihan dan akses untuk petani memiliki branding dan kegaiatan pemasaran secara digital diharapkan akan bisa membantu masyarakat setempat untuk meningkatkan pendapatan para petani dan keluarga. Metode pelaksanaan dengan melakukan sosialisasi, pelatihan pembuatan produk, digital marketing, workshop, pendampingan dan evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan pengabdian ini berupa produk olahan buah salak (Selai, Manisan, Asinan dan Sirup Salak) dan digital marketing (Intagram, Tik-Tok, Halaman Facebook, Shopee, Web Bisnis). Kata kunci: pelatihan; petani salak; buah salak; inovasi; digital marketing. Abstract Girikerto Village is a village in Sleman Regency, Yogyakarta, specifically in the Turi sub-district. The majority of the village's residents earn their living as snake fruit farmers. To date, local produce has not been fully managed and its benefits felt by the Girikerto community. Snake fruit farmers generally sell fresh snake fruit to middlemen or collectors in the area. The first problem often faced is the highly fluctuating price of snake fruit. During the peak harvest season (several months such as August-September and December-January), the pondoh snake fruit is abundant in the market. As the price of snake fruit drops drastically, middlemen then buy snake fruit for only Rp. 1,000 - Rp. 2,000 per kg. With the development of technology and market demand, innovation and creativity in processing millennial foods from snake fruit is an opportunity that snake fruit farmers can capitalize on. The purpose of this community service is Through the activity of utilizing snake fruit as raw material in business, entrepreneurship in snake fruit farmers, as well as providing training and access for farmers to have branding and digital marketing activities is expected to be able to help local communities to increase the income of farmers and their families. The implementation method is by conducting socialization, product making training, digital marketing, workshops, mentoring and evaluation of activities. The results of this community service activity are processed snake fruit products (Jam, Candied, Pickled and Snake Fruit Syrup) and digital marketing (Intagram, Tik-Tok, Facebook Page, Shopee, Business Web). Keywords: training; salak fruit; salak farmers; innovation; digital marketing.
Penyuluhan hukum tentang mekanisme penyelesaian sengketa tanah berdasarkan hukum positif dan adat di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya Lestaluhu, Rajab; Hidaya, Wahab Aznul; Naim, Sokhib; Kariadi, Kariadi; Muharuddin, Muharuddin; Purnama, Bayu
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33719

Abstract

Abstrak Penyuluhan hukum yang dilaksanakan di Kabupaten Sorong telah berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang mekanisme penyelesaian sengketa tanah yang melibatkan hukum positif dan hukum adat. Berdasarkan evaluasi pre-test dan post-test, terlihat adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai kedua sistem hukum tersebut. Sebelum penyuluhan, hanya 30% peserta yang memahami mekanisme hukum positif, namun setelah penyuluhan, angka ini meningkat menjadi 85%. Selain itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya legalitas tanah juga meningkat, di mana pada post-test, 78% peserta menyadari pentingnya memiliki sertifikat tanah, dibandingkan hanya 40% pada pre-test. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan terkait ketidakjelasan batas wilayah tanah yang sering menjadi sumber sengketa. Sebelum penyuluhan, hanya 34% peserta yang menyadari masalah batas wilayah, namun setelah penyuluhan, angka ini meningkat menjadi 56%. Keterbatasan akses informasi bagi masyarakat di daerah terpencil juga menjadi hambatan dalam memproses legalitas tanah. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya lebih lanjut untuk memperluas akses informasi dan mendukung masyarakat dalam mengurus sertifikasi tanah mereka. Penyuluhan hukum ini juga membuka ruang untuk harmonisasi antara hukum adat dan hukum positif, yang perlu dilanjutkan dengan memperkuat koordinasi antara kedua sistem hukum. Diharapkan, dengan adanya pelatihan berkelanjutan dan penggunaan media digital, penyuluhan ini dapat memperluas jangkauan serta memberikan solusi yang lebih efektif dan adil bagi masyarakat dalam penyelesaian sengketa tanah. Kata kunci: penyuluhan hukum; sengketa tanah; hukum positif; hukum adat. Abstract The legal education program conducted in Sorong Regency has successfully improved the community's understanding of the mechanisms for resolving land disputes involving positive law and customary law. Based on pre-test and post-test evaluations, there was a significant increase in participants' understanding of both legal systems. Before the program, only 30% of participants understood the mechanisms of positive law, but after the program, this figure increased to 85%. In addition, public awareness of the importance of land legality has also increased, with 78% of participants recognizing the importance of having a land certificate in the post-test, compared to only 40% in the pre-test. However, there are still challenges related to unclear land boundaries, which are often a source of disputes. Before the outreach program, only 34% of participants were aware of boundary issues, but after the program, this number increased to 56%. Limited access to information for people in remote areas is also an obstacle in processing land legality. Therefore, further efforts are needed to expand access to information and support the community in obtaining land certification. This legal education program also opens up opportunities for harmonization between customary law and positive law, which needs to be continued by strengthening coordination between the two legal systems. It is hoped that with ongoing training and the use of digital media, this program can expand its reach and provide more effective and fair solutions for the community in resolving land disputes. Keywords: legal education; land disputes; positive law; customary law.
Pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran berbasis deep learning dan realitas augmentatif bagi guru MGMP di Aceh Barat Sanusi, Sanusi; Ardiansyah, Muhammad; Zainuddin, Zainuddin; Fachruddin, Fachruddin; Alkhayr, Sabila Mujahidah; Utari, Selfia Dela; Handriyani, Cut; Rizki, Gebrina
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34076

Abstract

Abstrak Pengembangan kompetensi profesional guru menjadi aspek krusial dalam menghadapi transformasi pendidikan berbasis Kurikulum Merdeka dan integrasi teknologi digital. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran berbasis pendekatan deep learning serta mengembangkan media pembelajaran interaktif menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 30 s.d 31 Juli tahun 2025 di SMP Negeri 3 Meulaboh dengan melibatkan 36 guru anggota MGMP tingkat SMP di Kabupaten Aceh Barat. Metode pelaksanaan terdiri atas lima tahapan: identifikasi masalah, sosialisasi, pelatihan, penerapan, dan pendampingan-evaluasi. Hasil identifikasi awal menunjukkan bahwa mayoritas guru memiliki literasi digital yang rendah dan belum memahami penerapan pendekatan deep learning. Melalui pelatihan dan workshop teknis, guru berhasil mengembangkan RPP, LKPD, dan media AR secara mandiri. Pada tahap penerapan, guru mampu mengintegrasikan perangkat ajar dan media digital dalam pembelajaran, yang terbukti meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa. Evaluasi menggunakan uji paired sample t-test menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman guru, dengan rata-rata skor meningkat dari 67,4 menjadi 85,2 (t = 8,42; p < 0,05). Hasil ini mengindikasikan bahwa pendekatan pelatihan berbasis praktik langsung dan kolaboratif efektif dalam meningkatkan profesionalisme guru. Program ini memberikan kontribusi terhadap penguatan literasi digital dan implementasi inovasi pedagogis di era digital, serta membuka peluang untuk replikasi model pelatihan di berbagai wilayah pendidikan lainnya. Kata kunci: augmented reality; deep learning; kurikulum merdeka; pelatihan guru; perangkat ajar. Abstract The development of teachers’ professional competence is a crucial aspect in addressing the educational transformation driven by the Merdeka Curriculum and the integration of digital technology. This community service program aims to enhance teachers’ ability to design instructional tools based on the deep learning approach and to develop interactive learning media using Augmented Reality (AR) technology. The activity will be held on July 30–31, 2025 at SMP Negeri 3 Meulaboh, involving 36 teachers who are members of the MGMP at the junior high school level in West Aceh Regency. The implementation consisted of five stages: problem identification, socialization, training, application, and mentoring-evaluation. Initial findings revealed that most teachers had low digital literacy and lacked understanding of the deep learning approach. Through training and technical workshops, teachers successfully developed lesson plans (RPP), student worksheets (LKPD), and AR-based learning media independently. During the application stage, teachers managed to integrate these instructional tools and digital media into classroom activities, which significantly enhanced student engagement and understanding. Evaluation using the paired sample t-test showed a significant improvement in teachers' understanding, with the average score increasing from 67.4 to 85.2 (t = 8.42; p < 0.05). These results indicate that a hands-on and collaborative training approach is effective in improving teacher professionalism. This program contributes to strengthening digital literacy and implementing pedagogical innovations in the digital era, while also offering a replicable training model for broader educational contexts. Keywords: augmented reality; deep learning; merdeka curriculum; teacher training; teaching materials.
Pemberdayaan kader kesehatan dalam meningkatkan kemampuan melakukan assessment dukungan keluarga pada lansia dengan penyakit kronis Astutik, Nanik Dwi; Luhung, Monika
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33877

Abstract

Abstrak Desa Gunungronggo merupakan salah satu desa binaan Program Studi Sarjana Keperawatan yang berada di kecamatan Tajinan Kabupaten Malang. Jumlah lansia yang menderita penyakit kronis di Desa Gunungronggo cukup banyak yaitu 135 lansia. Berdasarkan buku kunjungan posyandu, belum semua lansia yang menderita penyakit kronis datang kontrol secara rutin salah satu alasannya karena tidak ada keluarga yang mengantar. Keluarga menyampaikan alasan tidak mengantar karena sibuk bekerja dan lansia sudah tidak ada keluhan sehingga keluarga menganggap tidak perlu lagi untuk memeriksakan diri atau kontrol. Salah satu peran keluarga dalam perawatan lansia yang sakit adalah memberikan motivasi, dukungan dan memfasilitasi kebutuhan kesehatan bagi lansia. Pada kegiatan ini tim pengabdian masyarakat melakukan pemberdayaan kader kesehatan dengan memberikan edukasi dan pelatihan bagi  kader kesehatan dalam melakukan assesment dukungan keluarga pada lansia dengan penyakit kronis. Hasil pengukuran pre dan post test didapatkan bahwa pada tahap pre test rata-rata pengetahuan kader kesehatan adalah 62,73 sedangkan pada tahap post test didapatkan rata-rata pengetahuan meningkat menjadi 77,27 setelah diberikan materi dan pelatihan. Hasil evaluasi untuk ketrampilan kader kesehatan mampu melakukan dengan baik 100% semua tindakan sesuai prosedur. Peserta memberikan respon dan sangat antusias terhadap materi. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kegiatan edukasi dan pelatihan kepada kader kesehatan, maka rekomendasi rencana tindak  lanjut yang  diajukan oleh tim adalah kegiatan serupa dilaksanakan secara kontinu sehingga adanya peningkatan kemandirian masyarakat dalam melakukan assesment dukungan keluarga pada lansia dengan penyakit kronis sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup lansia khususnya yang menderita penyakit kronis. Kata kunci: pemberdayaan kader; assessment; dukungan keluarga lansia; penyakit kronis. Abstract Gunungronggo Village is one of the villages supported by the Bachelor of Nursing Study Program in Tajinan sub-district, Malang Regency. Number of elderly people suffering from chronic diseases In Gunungronggo Village there are quite a lot, namely 135 elderly people. Based on the posyandu visit book, not all elderly people who suffer from chronic diseases come for routine check-ups, one of the reasons is because there is no family to accompany them. The family stated that the reason for not taking them was because they were busy working and the elderly had no complaints, so the family thought there was no need for further examination or control. One of the roles of the family in caring for sick elderly people is to provide motivation, support and facilitate the health needs of the elderly. In this activity, the community service team empowered health cadres by providing education and training for health cadres in conducting family support assessments for elderly people with chronic diseases. The results of the pre and post test measurements showed that at the pre test stage the average knowledge of health cadres was 62.73, while at the post test stage it was found that the average knowledge increased, namely 77.27 after being given material and training. The evaluation results for the skills of health cadres are able to carry out 100% of all actions according to procedures. Participants responded and were very enthusiastic about the material. Therefore,it is necessary to increase education and training activities for health cadres, so the recommendation for the follow-up plan proposed by the team is that similar activities be carried out continuously  so that there is increased community independence in carrying out assessments of family support for elderly people with chronic diseases so that it can improve the quality of life of elderly people, especially those suffering from chronic diseases.  Keywords: cadre empowerment; assessment; support for elderly families; chronic diseases.
Pelatihan kader kesehatan tentang pemberian nutrisi pada lansia penderita diabetes melitus di Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang Luhung, Monika; Sutiyarsih, Emy; Diatanti, Narita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.29445

Abstract

Abstrak Lansia memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dibandingkan dengan usia muda. Pemberian nutrisi yang tepat sangat penting dilakukan pada lansia diabetes dan dapat membantu menjaga kadar glukosa darah direntang normal serta mencegah komplikasi lebih serius. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melaksanakan pelatihan kader kesehatah tentang pemberian nutrisi pada lansia penderita diabetes melitus di Puskesmas Tajinan Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah demonstrasi. Kegiatan pengabdian dilakukan direntang waktu antara September 2024-Februari 2025, dalam tiga kali pertemuan dan diikuti 14 peserta, yaitu kader kesehatan yang berasal dari desa Gunungronggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Evaluasi keberhasilan dilakukan melalui pre dan post tes menggunakan kuisioner untuk mengukur pemahaman kader, sedangkan penilaian ketrampilan demontrasi menggunakan lembar observasi. Hasil pelatihan menunjukkan pengetahuan kader  kesehatan tentang pemberian nutrisi lansia penderita diabetes melitus didapatkan nilai rata-rata pre tes 86 % (12 orang) pengetahuan Cukup meningkat menjadi 93 % (13 orang) pengetahuan Baik pada post test, sedangkan demonstrasikan pemberian nutrisi menunjukkan hasil Baik yaitu 93 % (13 orang) dapat mendemonstrasikan pemberian nutrisi pada lansia diabates melitus. Kesimpulan: Pelatihan ini membuktikan adanya peningkatan yang signifikan pada pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan mengenai pemberian nutrisi pada lansia penderita diabetes melitus. Setelah pelatihan, sebagian besar kader mampu memahami dan mendemonstrasikan pemberian nutrisi dengan baik. Hal ini menegaskan bahwa kader kesehatan memiliki peran strategis dalam edukasi nutrisi kepada lansia guna membantu menjaga kadar glukosa darah tetap dalam rentang normal. Kata kunci:  diabetes melitus; kader; nutrisi lansia. AbstractThe elderly have different nutritional needs compared to young age. Providing the right nutrition is very important for the elderly with diabetes and can help keep blood glucose levels in the normal range and prevent more serious complications. This community service aims to carry out health cadre training on providing nutrition to the elderly with diabetes mellitus at the Tajinan Health Center, Malang Regency. The method used in this training was demonstration. The service activities were carried out in the period between September 2024 and February 2025, in three meetings and attended by 14 participants, namely health cadres from Gunungronggo village, Tajinan District, Malang Regency.. Success evaluation was carried out through pre and post tests using questionnaires to measure cadre understanding, while demonstration skills assessment used observation sheets. The results of the training showed that the knowledge of health cadres about the provision of nutrition to the elderly with diabetes mellitus was obtained with an average pre-test score of 86% (12 people) knowledge of Sufficient increased to 93% (13 people) of Good knowledge in the post-test, while the demonstration of nutrition showed good results, namely 93% (13 people) could demonstrate the provision of nutrition to the elderly with diabates melitus. Conclusion: This training confirmed a significant improvement in the knowledge and skills of health cadres regarding nutritional care for elderly patients with diabetes mellitus. After the training, most cadres were able to understand and properly demonstrate the provision of nutrition. This affirms the strategic role of health cadres in educating the elderly to maintain blood glucose levels within the normal range. Keywords: cadre; diabetes mellitus; nutrition of the elderly.
Pelatihan dam implementasi eko enzim mendukung pertanian ramah lingkungan memitigasi ketahanan pangan di Pesantren Al Kautsar, Medan Siregar, Ameilia Zuliyanti; Nasution, Zulkifli; Nauly, Meutia; Tulus, Tulus; Siregar, Netti Herlina; Ramli, Ichwana; Mahidin, Mahidin; Nasrul, Nasrul; Nasution, Indera Sakti; Melinda, Melinda; Muhibuddin, Muhibuddin
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.34006

Abstract

Abstrak Kegiatan Pengabdian masyarakat Kolaborasi Indonesia (PMKI) USU 2025 sebagai co-host dengan host Universitas Syiah Kuala (USK) ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan santri dalam mengolah sampah organik menjadi ekoenzim sebagai produk ramah lingkungan yang bermanfaat. Metode yang digunakan adalah Asset Based Community Development (ABCD) melalui tahapan discovery, dream, design, define, dan destiny. Pelaksanaan meliputi Sosialisasi, Pelatihan pembuatan ekoenzim, pembuatan desinfektan berbahan ekoenzim, serta implementasinya pada kegiatan berkebun. Sebanyak 40 santri (15 putra dan 25 putri, rentang usia 14-17 Tahun, santri dari kelas 1, 2, 3 SMA) yang mengikuti kegiatan,  diawali dengan pre-test dan diakhiri dengan post-test. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman signifikan, dengan rata-rata nilai pre-test 65,25 dan post-test 93,5. Sebanyak 95% peserta menyatakan kegiatan sangat menarik, 93% menyatakan bermanfaat, dan 89% menyatakan pemahamannya meningkat. Kegiatan ini berhasil membekali santri dengan keterampilan pengolahan sampah organik menjadi produk bernilai guna dalam bentuk eko enzim yang mendukung pertanian ramah lingkungan dan mitigasi masalah ketahanan pangan di lingkungan pesantren. Kata kunci: ekoenzim; pengolahan sampah organik; pertanian ramah lingkungan; pengabdian masyarakat. Abstract The Indonesian Collaboration Community Service (ICCS) of University Sumatera Utara Programme 2025 as co-hosy qith host was University Syiah Kuala (USK) was conducted at Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, aiming to enhance students’ knowledge and skills in processing organic waste into eco-enzyme, an environmentally friendly and beneficial product. The program adopted the Asset Based Community Development (ABCD) method through five stages: discovery, dream, design, define, and destiny. Activities included awareness sessions, eco-enzyme production training, eco-enzyme-based disinfectant preparation, and its application in gardening activities. A total of 40 students (15 males and 25 females, age rates was 14-17 years old, consit of 1, 2, 3 SMA students),  starting with a pre-test and ending with a post-test. Evaluation results indicated a significant improvement in understanding, with average pre-test and post-test scores of 65.25 and 93.5, respectively. Furthermore, 95% of participants stated the program was very interesting, 93% found it beneficial, and 89% reported increased comprehension. This program successfully equipped students with skills in organic waste processing into value-added products, while supporting environmentally friendly agriculture and contributing to food security resilience in the pesantren environment. Keywords: eco-enzyme; organic waste processing; community service; environmentally friendly agriculture.
Edukasi pemberian asi eksklusif: kunci optimalisasi tumbuh kembang anak pada ibu menyusui Ruspita, Rika; Susanti, Komaria; Rahmita, Hirza
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33626

Abstract

Abstrak ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi karena kandungan gizinya sangat lengkap, seimbang, dan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi. Air Susu Ibu memang diciptakan khusus untuk memenuhi nutrisi bayi manusia sehingga tidak ada makanan atau minuman lain yang dapat menyamainya. Di Indonesia, keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada tahun 2020 tercatat mencapai 66,1%, melebihi target nasional sebesar 40%. Bahkan di Provinsi Riau, capaian ASI eksklusif lebih tinggi lagi, yaitu 78%. Data tersebut menunjukkan bahwa baik secara nasional maupun di tingkat provinsi, pencapaian pemberian ASI eksklusif sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah. Pengabdian ini diselenggarakan sebagai bentuk upaya edukatif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, khususnya para ibu, mengenai pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan ASI eksklusif dalam mendukung kesehatan serta tumbuh kembang anak secara optimal. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 15 Juli 2025 di Posyandu Adinda, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya. Seluruh materi disampaikan secara interaktif dan komunikatif, sehingga mendorong partisipasi aktif peserta dan memudahkan mereka dalam memahami informasi yang diberikan. Tingginya antusiasme peserta selama kegiatan berlangsung menjadi cerminan keberhasilan metode penyampaian yang digunakan, sekaligus menunjukkan ketertarikan dan kepedulian yang tinggi terhadap topik yang diangkat. Secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil memberikan dampak positif, terutama dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran ibu menyusui tentang pentingnya ASI eksklusif sebagai pondasi utama dalam mendukung kualitas tumbuh kembang anak. Kata kunci: ASI eksklusif; tumbuh kembang anak; ibu menyusui. Abstract Breast Breast milk is the best food for babies because its nutritional content is complete, balanced, and meets the needs of infant growth and development. Breast milk is specifically designed to meet the nutritional needs of human babies, and no other food or drink can match it. In Indonesia, the success rate of exclusive breastfeeding in 2020 was recorded at 66.1%, exceeding the national target of 40%. In Riau Province, the exclusive breastfeeding rate was even higher, at 78%. This data shows that both nationally and at the provincial level, the achievement of exclusive breastfeeding has exceeded the government's target. This community service was held as a form of educational effort to increase knowledge and awareness of the community, especially mothers, regarding the importance of providing breast milk (ASI) and exclusive breastfeeding in supporting optimal child health and development. This activity was carried out on July 15, 2025, at the Adinda Integrated Health Post, Rejosari Village, Tenayan Raya District. All materials were delivered interactively and communicatively, thus encouraging active participation of participants and making it easier for them to understand the information provided. The high level of participant enthusiasm throughout the event reflected the success of the delivery method used, demonstrating a strong interest and commitment to the topic. Overall, the event had a positive impact, particularly in increasing breastfeeding mothers' understanding and awareness of the importance of exclusive breastfeeding as a key foundation for supporting quality child growth and development. Keywords: exclusive breastfeeding; child growth and development; breastfeeding mothers.
Pemanfaatan aplikasi “family link” oleh orang tua untuk keselamatan anak di dunia maya Affini, Laily Nur; Sumardiyani, Listyaning; Nur'aini, Siti; Suryawati, Della Amilliya; Aulia, Reva Sevita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 5 (2025): September (In Progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i5.33567

Abstract

Abstrak Penggunaan gawai di kalangan generasi muda sangat mengkhawatirkan karena rentan terpapar berbahaya seperti kekerasan, perjudian, pornografi, hingga perdagangan manusia. Kondisi ini terbukti nyata dengan kasus kehamilan remaja putri di tingkat SMP dan SMA di Ponorogo yang menunjukkan lemahnya pengawasan orang tua, dan penggunaan gawai anak-anak tanpa kendali orang tua. Program pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk membantu orang tua dalam memantau dan mengawasi penggunaan gawai anak-anak mereka dengan memanfaatkan aplikasi Family Link. Kegiatan dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan praktip penggunaan aplikasi bagi orang tua. Mitra dalam kegiatan ini adalah Pengurus Daerah Aisyiyah Muhammadiyah di Kota Semarang yang mengelola lembaga pendidikan di tingkat kelompok bermain, taman kanak-kanak, dan sekolah dasar. Kegiatan ini melibatkan orang tua dan guru sebanyak 131 peserta. Hasil kegiayan menunjukkan bahwa orang tua dapat lebih memahami cara kerja aplikasi Family Link dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk memantau situs yang dikunjungi anak, membatasi penggunaan gawi, serta melacak aktivitas mereka di luar rumah. Dengan demikian, kegiatan ini memberikan Langkah pencegahan terhadap paparan internet yang buruk serta mempekuat komunikasi antara orang tua dan anak dan meningkatkan peran keluarga dalam pengawasan anak. Kata kunci: aplikasi family link; internet safety; kontrol orang tua; pergaulan remaja Abstract The use of gadgets among the younger generation is increasingly concerning due to their vulnerability to harmful exposure such as violence, gambling, pornography, and even human trafficking. The proof of this issue was shown by cases of teenage pregnancy among junior and senior high school students in Ponorogo, which highlights the lack of parental supervision, and excessive use of children’s gadgets without proper parental supervision. This community service program was designed to help parents monitor and supervise their children’s gadget usage through an application called Family Link. The program was implemented through socialisation, training, and monitoring sessions while parents practiced using the application. This program was conducted in collaboration with the Regional Board of Aisyiyah in Semarang city, which manages educational institutions at the preschool, kindergarten, and elementary school levels. The program involved 131 participants, consisting of parents of teachers. The results show that parents gained a better understanding of how the Family Link application works and were able to apply it in daily life to monitor the websites visited by their children, limit screen time, and track their activities outside the home. Thus, this program provided a preventive measure against harmful internet exposure, strengthened parent-child communication, and enhanced the role of families in supervising chilren. Keywords: family link application; internet safety; parental control; teenager socializing.