cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
wartapengabdian@unej.ac.id
Editorial Address
6th Floor, CDAST Building, Universitas Jember Jalan Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember, East Java, Indonesia Postal Code 68121
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Warta Pengabdian
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 26557509     DOI : -
Core Subject : Education,
Warta Pengabdian merupakan jurnal yang dikelola dan diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) dan The Centre for Human Rights, Multiculturalism, and Migration (CHRM2) Universitas Jember. Di bawah naungan Universitas Jember, jurnal ini memiliki visi untuk menjadi sebuah lembaga unggulan dalam pengembangan sains, teknologi, dan seni berwawasan lingkungan, bisnis dan pertanian industrial untuk kesejahteraan masyarakat. Seturut dengan misinya, jurnal ini merupakan luaran lembaga sekaligus wadah yang memuat artikel-artikel ilmiah (penelitian dan pengabdian multidispliner) yang ditulis oleh para peneliti dan akademisi yang fokus pada pengabdian dan advokasi. Warta Pengabdian diharapkan dapat meningkatkan komunikasi yang mendorong adanya diskusi yang kritis antara para peneliti, pembuat kebijakan (decision maker) dan masyarakat secara umum terkait hal-hal yang terjadi di sekitar mereka.
Arjuna Subject : -
Articles 138 Documents
Perempuan Mandiri Pangan: Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Mergosono Malang Melalui Tanaman Hidroponik Irham Bashori Hasba; Suwandi Suwandi; Akhmad Mukhlis
Warta Pengabdian Vol 14 No 1 (2020): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v14i1.14220

Abstract

Tujuan dari pengabdian berbasis riset ini adalah membangun relasi kemandirian, khususnya bidang pangan bagi keluarga yang dimotori oleh perempuan/ibu rumah tangga di Kelurahan Mergosono. Sejatinya kegiatan pemberdayaan ini menjadi motivasi bagi para perempuan/ibu rumah tangga untuk mampu mengeksplorasi lahan pekarangan rumah dalam ikatan komunitas masyarakat yang mampu memanfaatkannya dengan lebih produktif sebagai alat lumbung pangan masyarakat menuju daulat pangan. Setelah itu, membentuk komunitas masyarakat yang bergerak bersama dalam bentuk bank pangan dan mampu menciptakan kampung tematik pangan organik yang tentu pada akhirnya akan membawa manfaat ekonomis, kesehatan lingkungan dan kebersamaan yang kuat dan mengakar bagi masyarakat sehingga mengurangi angka kemiskinan khususnya di Kelurahan Mergosono Kota Malang. Pengabdian berbasis riset dengan mengusung isu perempuan mandiri pangan ini menggunakan Partisipatory Action Research (PAR) sebagai paradigma sekaligus metode. Subjek penelitian terdiri dari stakeholders, 14 anggota tim peneliti, dan 76 anggota kelompok pengajian “istiqomah” di lingkungan RT 3, RT 4, RT 5, dan RT 6 di lingkungan Kelurahan Mergosono. Data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, pemetaan social, dokumentasi dan pelibatan responden secara partisipatoris atas problem mereka sendiri. Hasil pengabdian berbasis penelitian ini adalah (1) Perencanaan partisipatoris terdiri dari identifikasi kebutuhan dusun dan penyiapan tim pengelola program dusun. (2) Pelaksanaan proses pemberdayaan melalui pelatihan dimulai dengan menyiapkan tim tenaga kerja, melakukan studi banding ke graha ponik pakisaji, melakukan pelatihan hidroponik, membentuk kelompok usaha, produksi, branding dan pemasaran produk (3) Indikator keberhasilan pelatihan diantaranya adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dampingan, berkurangnya pengeluaran belanja pangan setiap rumah tangga karena memanfaatkan sumber daya yang telah dibuat serta diperolehnya pendapatan hasil usaha penjualan produk. (4) Keberlanjutan program pemberdayaan perempuan ditunjukkan dengan masyarakat mulai sadar dan akan mengembangkan hidroponik untuk menjadi kampung tematik, adanya pembuatan sistem panen melalui manajerial pemasaran dan branding produk secara sistematis dan terorganisir serta dirancangnya hidroponik tanpa listrik yang akan disalurkan di setiap rumah dampingan.
Pendampingan Diversifikasi Produk Olahan Tape Pada UMKM Pembuat Tape “Ngangeni” di Dusun Mangli Desa Karangsari Kecamatan Sempu Banyuwangi Nurchayati Nurchayati; Novi Prayekti; Hasyim As'ari
Warta Pengabdian Vol 13 No 4 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i4.13632

Abstract

Dusun Mangli merupakan daerah di Desa Karangsari Kecamatan Sempu Banyuwangi yang penduduknya banyak sebagai pelaku UMKM pengusaha tape. Para pengusaha tape dari dusun Mangli ini menjual tape hasil produksinya dalam bentuk setengah jadi dan dikirim ke Bali atau di jual di area lokal. Produksi tape ini sangat dipengaruhi oleh keberadaan singkong sebagai bahan bakunya. Jika harga singkong murah para pengusaha tape memperbesar produksi dan berakibat banyak tape yang tidak laku terjual. Sebaliknya jika harga singkong mahal maka, pengusaha tape memilih tidak memproduksi. Tape yang tidak laku jual dan produksi yang tersendat menyebabkan pendapatan masyarakat sekitar juga menurun. Melihat kondisi tersebut tim pengabdian masyarakat fakultas MIPA Universitas PGRI Banyuwangi melakukan pendampingan diversifikasi produk olahan tape pada UMKM pembuat tape “Ngangeni” di Dusun Mangli tersebut. Tujuannya adalah agar pengusaha tape dapat meningkatkan nilai ekonomi tape dengan memanfaatkan tape yang tidak laku jual dan dapat lebih berdaya dalam meningkatkan perekonomian. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan pelatihan pembuatan produk olahan, pendampingan pembuatan produk, pengemasan dan pemasaran, evaluasi dan monitoring. Hasil dari kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pelaku UMKM pembuat tape untuk mengolah tapenya menjadi produk bernilai jual. Produk dari yang dijual juga beragam tidak hanyak tape. Pelaku UMKM juga menjadi berdaya untuk meningkatkan nilai ekonomis tape.
Pendampingan Kelompok Sadar Hukum Dalam Menjalankan Advokasi Hukum Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Kabupaten Jember Amira Paripurna; Astutik Astutik; Sarwirini Sarwirini; Muhammad Zaidun; Toetik Rahayu; Bambang Suheryadi; Riza Alifianto; Sapta Aprilianto; Prilian Cahyani; Iqbal Felisiano
Warta Pengabdian Vol 14 No 1 (2020): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v14i1.12140

Abstract

Kelompok sadar hukum dan desa sadar hukum telah dijadikan sebagai salah satu indikator kesadaran hukum masyarakat yang ditetapkan oleh Kementrian Hukum dan HAM RI yang tertuang dalam RENSTRA Kementrian Hukum dan HAM RI. Target dalam program pendampingan kepada masyarakat di Desa Seputih Kecamatan Mayang Jember ini adalah: a. membentuk kelompok sadar hukum; b. kelompok-kelompok sadar yang dibentuk dapat memenuhi kriteria untuk menjadi desa atau kelurahan sadar hukum; c. Kelompok sadar hukum yang dibentuk melakukan advokasi terhadap permasalahan hukum (terutama kasus kekerasan perempuan anak dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, korupsi) yang terjadi di lingkungannya. Metode dan tahapan pelaksanaan kegiatan adalah melalui: a. kegiatan temu sadar hukum (ceramah, simulasi); b. diseminasi buku panduan (buku saku) ‘melek hukum’; c. pendampingan pembentukan kelompok sadar hukum; d. Pendampingan aktivitas advokasi oleh kelompok sadar hukum. Luaran kegiatan ini adalah terbentuknya dan berdirinya 1 (satu) kelompok sadar hukum dan kelompok advokasi di kecamatan Mayang; Pendampingan aktivitas advokasi yang dilakukan oleh kelompok sadar hukum Kelompok sadar hukum dan desa sadar hukum telah dijadikan sebagai salah satu indikator kesadaran hukum masyarakat yang ditetapkan oleh Kementrian Hukum dan HAM RI yang tertuang dalam RENSTRA Kementrian Hukum dan HAM RI. Target dalam program pendampingan kepada masyarakat di Desa Seputih Kecamatan Mayang Jember ini adalah: a. membentuk kelompok sadar hukum; b. kelompok-kelompok sadar yang dibentuk dapat memenuhi kriteria untuk menjadi desa atau kelurahan sadar hukum; c. Kelompok sadar hukum yang dibentuk melakukan advokasi terhadap permasalahan hukum (terutama kasus kekerasan perempuan anak dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, korupsi) yang terjadi di lingkungannya. Metode dan tahapan pelaksanaan kegiatan adalah melalui: a. kegiatan temu sadar hukum (ceramah, simulasi); b. diseminasi buku panduan (buku saku) ‘melek hukum’; c. pendampingan pembentukan kelompok sadar hukum; d. Pendampingan aktivitas advokasi oleh kelompok sadar hukum. Luaran kegiatan ini adalah terbentuknya dan berdirinya 1 (satu) kelompok sadar hukum dan kelompok advokasi di kecamatan Mayang; Pendampingan aktivitas advokasi yang dilakukan oleh kelompok sadar hukum.
Pemberdayaan Potensi Desa Wisata River Walk Di Desa Papasan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara ZAHROTUN NAFISAH
Warta Pengabdian Vol 13 No 4 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i4.13409

Abstract

Abstract This activity of community service based on PKM is aimed at empowering Papasan village which has the potential to become a tourism village with local wisdom and has sufficient natural resources. However, unfortunately the Jepara Regency Government is still minimal to expose the local wealth owned by each village in Jepara which should be able to become its own foreign exchange for regional management. This activity was carried out with local village government partners to identify and develop village potential with young people who are members of Karang Taruna with help of some village communities others. The Asset Based Community Development (ABCD) method is used to strive for tourism innovation of existing village assets/potential to improve people’s live. Through the following activity stages; identifying village potential, creating a Pesona Papasan River Walk tourism icon accompanied by sowing fish seeds for fishing areas, and promoting tourism village in the mass media and other media. With some these activities, Papasan village will become one of the new tourist village destination that will be visited by tourist and can improve the standard of living of the local community.
Diversifikasi Usaha Sanggar Seni untuk Meningkatkan Kesejahteraan Novi Anoegrajekti; Asrumi Asrumi; Sudartomo Macaryus; Hanni Miladia Maharani
Warta Pengabdian Vol 14 No 1 (2020): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v14i1.13955

Abstract

Sanggar seni di Banyuwangi merupakan salah satu lembaga yang secara swakarsa mengembangkan dan mendidik para calon pelaku seni melalui pelatihan yang ditawarkan kepada masyarakat umum. Pengembangan sanggar merupakan salah satu diversifikasi usaha pelaku seni dalam mempertahankan hidup dan sekaligus mengembangkan seni. Pemimpin sanggar hampir semua adalah para pelaku seni. Selanjutnya, untuk mempertahankan kehidupan sanggar, sebagian melakukan diversifikasi usaha yang dilakukan secara mandiri, kerja sama kemitraan, bantuan fasilitas, dan pemberian pelatihan keterampilan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kapasitas sanggar melalui pelatihan keterampilan pembuatan asesori berbahan logam. Kerjasama kemitraan antara LP2M Universitas Jember dengan Sanggar Tari “Sayu Sarinah” ini diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan tamu dan wisatawan yang hadir di Banyuwangi. Penggunaan motif gandrung berpotensi menguatkan kedudukan gandrung sebagai maskot pariwisata Banyuwangi dan menguatkan tari gandrung sebagai salah satu identitas masyarakat yang memiliki latar belakang sejarah sebagai seni perjuangan dan bermetamorfose menjadi seni pergaulan dan akhirnya menjadi seni hiburan. Arah pengembangan ke depan, di masing-masing destinasi wisata dikembangkan motif cenderamata yang sesuai dengan keunggulan masing-masing destinasi, seperti ritual, pantai, alam, budaya, dan tradisi.
Pemanfaatan Limbah Gelas dan Botol Plastik Sebagai Media Tanam Penunjang Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Pembentukan Kampung Hidroponik di Lahan Rawa sukron Romadhona
Warta Pengabdian Vol 13 No 4 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i4.11314

Abstract

ABSTRAK Terdapat berbagai macam potensi ide-ide yang kreatif untuk menjalankan usaha dan kegiatan kewirausahaan namun belum banyak yang tergali secara optimal. Di kalangan masyarakat pedesaan yang ada di Kabupaten Jember khususnya Desa Gumukmas Kecamatan Gumukmas yang menjadi salah satu desa penempatan KKN dengan fokus pada desa wisata dan wirausaha sejahtera dengan obyek pengembangan melalui Hidroponik, pembinanan dan kegiatannya diarahkan menuju kegiatan positif yang bersifat entrepreneurship utamanya melalui karang taruna dan ibu rumah tangga. Jenis-jenis pembinaan dan kegiatan-kegiatan tersebut mengarahkan para generasi muda untuk mengisi waktu luang di sela-sela kegiatan sekolah untuk mempelajari konsep dan teori sains tanah di beberapa aspek. Penumbuhan jiwa kewirausahaan akan mampu memfasilitasi dan menjembatani konsep teori kewirausahaan dan konsep kemandirian khususnya dari sisi pertanian yang potensial yang menjadi aksi nyata dalam implementasi konsep usaha/bisnis ke praktik bisnis dengan menginternalisasikan nilai- nilai kemandirian dan semangat berwirausaha pada generasi muda melalui bercocok tanam, lebih jauh lagi kegiatan tersebut dapat merangsang geliat masyarakat untuk mengembangkan desa wisata berbasis “Kampung Hidroponik”Kegiatan wirausaha di bidang pertanian ini, salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah lahan yang digunakan untuk kegiatan budidaya. lahan yang ada saat ini semakin sempit akibat dari lahan-lahan yang di gunakan untuk kegiatan budidaya di alih fungsikan ke bidang lain seperti industri, perumahan, dan lain-lain meningat lokasi pengabdian yaitu Kecamatan Arjasa merupakan salah satu kecamatan yang berkembang pesat. Oleh sebab itu, kegiatan pertanian berbasis lahan sempit harus mampu mengelolah lahan terbatas untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin dengan teknik hidroponik. Berdasarkan uraian analisis situasi tersebut, perlu diadakan pelatihan hidroponik bagi masyarakat khususnya genarasi muda yang terhimpun dalam Karang Taruna dan Ibu rumah tangga, yang menjadi obyek pengembangan untuk menggali potensi yang ada. Dengan diadakannya pelatihan Hidroponik diharapkan mampu memunculkan usaha baru yang bernilai positif dikalangan generasi muda.
Peningkatan Nilai Ekonomi Kulit Buah Kopi Robusta (Coffea canephora) Melalui Produksi Teh Celup Cascara Sebagai Minuman Fungsional Kaya Antioksidan Syubbanul - Wathon
Warta Pengabdian Vol 13 No 4 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i4.10113

Abstract

Abstrak Kelompok petani kopi robusta di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso merupakan petani kopi yang aktif dan produktif. Permasalahan utama dalam pengolahan buah kopi adalah penanganan limbah padat kulit buah kopi secara tepat. Oleh karena itu, diperlukan sentuhan teknologi pengolahan dan diversifikasi yang inovatif agar limbah kulit buah kopi menjadi berkualitas tinggi dan dapat memberi nilai tambah ekonomis. Salah satu inovasi pengolahan kulit buah kopi menjadi Cascara yaitu produk minuman seduhan kulit kering buah kopi. Usaha produksi Cascara yang dilakukan mitra masih menghadapi kendala, yaitu belum dilakukannya teknik sortasi kulit buah kopi, teknik pengeringan kulit buah kopi yang belum efektif dan efesien, produk seduhan kulit kering buah kopi dinilai belum praktis dan kurang menarik konsumen. Berbagai kendala tersebut perlu diselesaikan dengan pengetahuan dan penerapan teknologi sederhana untuk meningkatkan nilai ekonomis kulit buah kopi. Secara umum, capaian kegiatan program pengabdian kemitraan ini meliputi sosialisasi program, workshop produk pangan fungsional, pelatihan teknik sortasi kulit buah kopi, pengadaan mesin (oven, grinder dan mesin press), pelatihan dan pendampingan teknik penggerusan kulit buah kopi, pengemasan serbuk kulit buah kopi menjadi sediaan teh celup. Peningkatan nilai ekonomi kulit buah kopi robusta melalui produksi teh celup Cascara diharapkan dapat meningkatkan penghasilan petani kopi sekaligus dapat meningkatkan skala produksinya sehingga dapat membuka peluang usaha mandiri. Keberhasilan Program Pengabdian Kemitraan ini akan menjadikan mitra di Desa Sukorejo sebagai model percontohan untuk mengembangkan produk inovasi bernilai ekonomi tinggi. Kata Kunci: kopi, robusta, cascara, inovasi, teh celup . Abstract Robusta coffee farmer groups in Sukorejo Village, Sumber Wringin Subdistrict, Bondowoso Regency is an active and productive coffee farmer. One of the main problems in coffee cherries processing is to handle solid waste (coffee pulp) properly. Therefore, innovative processing and diversification technology are needed, so that coffee pulp waste becomes high quality and gives more added value. One of the innovations in processing coffee pulp into Cascara is a beverage product that is made from dried coffee pulp. Cascara's production by farmers still face obstacles, such as didn't coffee pulp sorting techniques, the drying technique of coffee pulp has not been effective and efficient, the steaming products of dried coffee pulp are considered not practice and less attractive to consumers. These obstacles need to be resolved with the knowledge and application of simple technology to increase the economic value of coffee pulp. In general, the achievements of the community service program included socialization, procurement of machines (oven, grinder and press machine), workshops, training and mentoring on coffee pulp sortation, coffee pulp grinding, packaging of coffee pulp powder into a teabag. Increasing the economic value of Robusta coffee peel through Cascara teabag production is expected to increase the income of coffee farmers while increasing the scale of production so that they can open business opportunities. The success of these community service programs will make farmers in Sukorejo Village a pilot model to develop high-value economic innovation products. Keywords: coffee, robusta, cascara, innovation, teabag.
Teknologi Diversifikasi Produk Tahu di Desa Sumbersalak Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Untuk Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga Sukron Romadhona; Susan Patricia
Warta Pengabdian Vol 14 No 1 (2020): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v14i1.11315

Abstract

Salah satu Industri Rumah Tangga (IRT) Tahu yang berada di Kabupaten Jember adalah di Desa Sumbersalak, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari. Terdapat 2 produsen tahu yang tergabung dalam 1 IRT, dengan rata-rata bahan baku produksi 25 kg/hari untuk tahu dan 20 kg/hari untuk olahan kedelai lainnya, dengan tenaga kerja 4-6 orang. Permasalahan yang dihadapi IRT Tahu ini adalah: (1) Suara dari mesin penggilingan kedelai yang sangat bising, yang berbahaya bagi kesehatan telinga pekerja dan sering mendapat komplain dari warga sekitar, dan (2) Limbah pengolahan tahu yang berbau sering membuat masyarakat merasa tidak nyaman. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan: (1) Observasi kegiatan produksi dan diskusi dengan produsen tahu untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan yang dapat diatasi dan (2) Sosialisasi tentang peluang wirausaha produk olahan tahu dengan ibu-ibu yang berada di sekitar IRT tahu. Adanya pengabdian kepada masyarakat berbasis teknologi tepat guna ini diharapkan dapat: (1) Membantu IRT tahu dalam memperlancar kegiatan produksi, bahkan meningkatkan produksi, sehingga berpeluang untuk meningkatkan kapasitas industri yang pada akhirnya dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, (2) membantu IRT untuk menurunkan polusi akibat aktivitas produksi sehingga tidak mengganggu kesehatan produsen, keluarga dan masyarakat sekitar, dan (3) Membantu masyarakat sekitar dan juga IRT Tahu dengan melakukan wirausaha prodak olahan tahu yang nilai jualnya akan lebih tinggi dan akan lebih besar jangkauan pasarnya.
Pelatihan Inovasi Pepaya bagi Perempuan Purna Buruh Migran di Desa Sabrang Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Lutfi Ariefianto; Muhammad Bahrul Ulum
Warta Pengabdian Vol 13 No 4 (2019): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v13i4.10777

Abstract

Pepaya menjadi salah satu produk unggulan yang ditekuni oleh para petani di Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, dengan pertimbangan potensi ekonomi dari hasil panen yang didapatkan. Permasalahan utama yang muncul adalah hasil panen yang tidak dapat dilaksanakan secara bersamaan sehingga menghasilkan inefisiensi dalam proses distribusi hasil panen ke luar daerah. Pada sisi lain, hasil panen melebihi permintaan konsumsi masyarakat setempat sehingga terdapat menurunan nilai produk yang digunakan sebagai makanan ternak. Terhadap permasalahan ini, diperlukan inovasi pengolahan produk papaya ke dalam berbagai macam produk ekonomi sekaligus sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya para perempuan purna buruh migran yang tergabung dalam kelompok PPT Desbumi Harmonis di desa setempat. Inovasi dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan bagi perempuan purna buruh migran sehingga dapat mendukung program Desa peduli Buruh Migran (DESBUMI). Upaya ini merupakan bagian dari program pendidikan luar sekolah guna memberikan pengetahuan dan ketrampilan yakni melalui pelatihan inovatif. Pelatihan ini menghasilkan inovasi sabun papaya padat, sabun cair cuci tangan dan lulur yang berbahan papaya.
Pendamingan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan Desa Trio Saputra; Elly Nielwaty; Dwi Herlinda
Warta Pengabdian Vol 14 No 1 (2020): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v14i1.14135

Abstract

Desa adalah suatu lembaga Negara yang merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah satu wujud kewenangan desa untuk mengatur kepentingan masyarakatn melalui pembentukkan produk hukum desa dalam bentuk peraturan desa (Perdes). Salah satu tujuan dari pembentukkan produk hukum desa untuk menertibkan penyelenggaraan pemerintahan desa serta mengatur pelaksanaan pembangunan dan pelayanan umum. Peraturan desa yang ada di Desa Buluh Cina hanya mencakup pada perdes tentang Anggaran Belanja Desa dan Bumdes. Melihat dari potensi wisata yang dimiliki Desa Buluh Cina terdapat Danau, Hutan lindung serta keramba ikan. Jika tidak ada aturan yang mengikat maka lambat laun akan memicu konflik di masyarakat terkait pengelolaan potensi wisata. Oleh karena itu, pemahaman yang benar terhadap fungsi, kedudukan, dan tata cara pembuatan produk hukum desa menjadi hal penting yang harus diketahui oleh aparat pemerintah desa, agar produk hukum yang dibuat benar-benar dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Page 7 of 14 | Total Record : 138