cover
Contact Name
Roy Marthen Moonti
Contact Email
roymoonti16@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
gorontalo.lawreview@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Gorontalo Law Review
Published by Universitas Gorontalo
ISSN : 26145030     EISSN : 24165022     DOI : -
Core Subject : Social,
Gorontalo Law Review (Golrev) adalah Jurnal yang dipublikasikan oleh Fakultas Hukum Universitas Gorontalo yang terbit setahun dua kali pada bulan April dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 113 Documents
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMILIK KENDARAAN RODA DUA YANG MEMAKAI RANGKA ESAF BERKUALITAS RENDAH Putra, Wahyu Buana; Purwanto, Aldira Mara Ditta Caesar
Gorontalo Law Review Vol. 7 No. 2 Oktober 2024, Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/golrev.v7i2.3731

Abstract

Dalam konteks perlindungan konsumen terhadap produk berkualitas rendah, terdapat beberapa atensi utama seperti halnya tidak adanya definisi secara rinci mengenai produk berkualitas rendah. Hal tersebut dapat menyebabkan interpretasi yang beragam dan kesulitan dalam menentukan apakah suatu produk dapat dianggap berkualitas rendah atau tidak karena dalam ketentuan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen hanya menjelaskan mengenai produk cacat atau rusak tanpa adanya penjelasan secara rinci mengenai kualitas suatu produk yang rendah. Menjelang penghujung tahun 2023 banyak keluhan yang muncul dari konsumen khususnya pengguna motor Honda di media sosial. Keluhan tersebut muncul didasari oleh maraknya kasus rangka eSAF skutik motor Honda yang berkarat dan mudah patah. Tak sedikit yang menyuarakan bila Astra Honda Motor (AHM) perlu melakukan kampanye recall atau perbaikan unit bila memang ditemukan kesalahan produksi yang berkaitan dengan aspek keselamatan. Penelitian ini akan mengulas isu hukum tersebut dengan menggunakan perspektif yuridis disertai perlindungan hukumnya bagi konsumen di Indonesia.
ANALISIS PENGGUNAAN KEKUASAAN DAN SUMBER DAYA PUBLIK OLEH PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DI DKI JAKARTA TAHUN 2003 Tambun, Anisa Putri; Darmawan, Ivan; Saefulrahman, Iyep
Gorontalo Law Review Vol. 7 No. 2 Oktober 2024, Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/golrev.v7i2.3768

Abstract

This research is entitled "Strategy of the DKI Jakarta Provincial Government in Controlling Air Pollution in DKI Jakarta in 2023" and is motivated by the demands of the community for the provision of clean air in DKI Jakarta, but the power (authority) and public resources of the DKI Jakarta Provincial Government have not been maximized to control high levels of air pollution in 2023. Borrowing the definition of "government strategy" by Mulgan (2009), the author uses it as a research analysis tool. The research method used is qualitative with a descriptive analysis type to achieve the research objectives. Data collection was carried out using observation, interview, and documentation techniques. The informants in this research were the Environmental Service, Health Service, DKI Jakarta Provincial Government Air Pollution Control Task Force, Walhi DKI Jakarta, WRII, Bicara Udara, DPD Organda DKI Jakarta, Kadin DKI Jakarta, and the citizens of DKI Jakarta. The research results show that the DKI Jakarta Provincial Government in using its authority is utilizing cross-sectoral performance and even the DKI Jakarta Provincial Government Air Pollution Control Task Force in accordance with the agency's capacity to implement the Air Pollution Control Strategy in accordance with the Decree of the Governor of DKI Jakarta No. 576/2023 and becoming a collaborator for non-government parties in realizing projects to achieve air pollution control goals, such as Clean Air Catalyst. The use of public resources utilizes human resource knowledge, budget, and air pollution control infrastructure facilities. The conclusion of the research shows that there are notes for the implementation of the strategy indicated by the ineffective use of authority because it is still being carried out separatistly, the lack of a picture of air pollution problems as structural problems, the determination of short-term solutions that drain the budget with unclear regulatory bases such as water mist generators, the absence of studies on air pollution sources per administrative city region in DKI Jakarta, and the lack of optimal regulations for protecting the community.
PUTUSAN ULTRA PETITA SEBAGAI KONSEKUENSI PENERAPAN ASAS DOMINUS LITIS DALAM PERADILAN TATA USAHA NEGARA (STUDI PUTUSAN NOMOR 144/PK/TUN/2012) Gumilar, Dania Rizky Nabilla Gumilar
Gorontalo Law Review Vol 7, No 1 (2024): Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/golrev.v7i1.3284

Abstract

Asas keaktifan hakim (dominus litis principle) merupakan salah satu asas utama dalam lingkup Peradilan Tata Usaha Negara. Penggunaan asas dominus litis memiliki peran yang kuat dalam penyelesaian sengketa tata usaha negara dengan memberikan hakim kebebasan untuk meneliti secara lengkap dan menyeluruh terkait objek yang dipersengketakan. Tulisan ini bertujuan melihat penggunakan asas dominus litis sebagai konsekuensi terhadap penerapan putusan ultra petita dalam Peradilan Tata Usaha Negara. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis normatif.Pandangan mengenai larangan penerapan ultra petita dalam praktik Peradilan Tata Usaha Negara seharusnya dapat diluruskan dengan adanya yurisprudensi Putusan MA RI No. 5 K/TUN/1992 dan telah diterapkannya ultra petita dalam beberapa putusan Peradilan TUN salah satunya dalam Putusan PTUN Makassar No. 38/G.TUN/2010/PTUN.Mks dan telah berkekuatan hukum tetap melalui Putusan Mahkamah Agung RI No. 144/PK/TUN/2012.
Restorative Justice Dalam Tindak Pidana Terorisme Terhadap Anak Berhadapan Dengan Hukum Ping, Manuel Farsi; Kusnadi, Sekaring Ayumeida
Gorontalo Law Review Vol. 8 No. 1 April 2025, Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/golrev.v8i1.3945

Abstract

Terrorism crimes involving children are becoming an increasingly urgent problem around the world, as they have a serious impact on individuals and society. This study aims to analyze the legal regulation of the application of restorative justice and the application of restorative justice in terrorism crimes involving children facing the law. In this context, restorative justice is suggested to be a qualified solution in dealing with children facing the law. The restorative justice approach emphasizes redress rather than retribution, offering a more humane alternative to responding to these complex cases. This study uses normative legal research methods by analyzing relevant laws and regulations as well as related literature studies. The results of the study show that restorative justice in the context of terrorism crimes has not been explicitly regulated in the laws and regulations in Indonesia. In its application, there is a legal vacuum because there is no law that explicitly regulates restorative justice for children to face the law in terrorism crimes, because considering that terrorism crimes are crimes that have a wide impact and threaten the safety of many people. To address this legal vacuum, special regulations are needed that regulate in detail how children involved in terrorism crimes are treated, taking into account rehabilitation and deradicalization to protect and guarantee their rights and get fair and balanced treatment between ensuring justice for victims, providing appropriate protection and support for children, and protecting society.
TEORI OPENED LEGAL POLICY DALAM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 90/PUU-XXI/2023 Darmawan, Dwiky Arief; Wijaya, Andy Usmina
Gorontalo Law Review Vol 7, No 1 (2024): Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/golrev.v7i1.3355

Abstract

Putusan Mahkamah Konstitusi No. 90/PUU-XXI/2023 yang mengabulkan sebagian dalam  penentuan batas syarat usia capres dan cawapres  menjadi  topik  yang ramai diperdebatkan. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa Mahkamah Konstitusi harus berani mengambil kepastian hukum, sebagaimana Mahkamah Konstitusi disebut sebagai penjaga konstitusi UUD 1945. Namun, Hakim Mahkamah  Konstitusi memberikan putusan dengan penambahan pemaknaan norma yang berbeda, yang justru menjadi perdebatan dalam pandangan Masyarakat. artikel  ini  bertujuan  untuk  mengkaji  lebih  jauh  argumentasi  hukum  (ratio  decidendi)  putusan  Mahkamah Konstitusi No. 90/PUU-XXI/2023 yang bersifat open legal policy dan bagaimana wewenang Mahkamah Konstitusi terhadap penambahan norma dengan teori open legal policy, dengan konsepsi open legal policy yang menjadi Batasan dalam putusan yang diambil oleh Mahkamah Konstitusi.
Pelaksanaan Pencabutan Hak Pembebasan Bersyarat bagi Klien Pemasyarakatan yang Melakukan Tindak Pidana pada Masa Tenggang (Studi Kasus di Balai Pemasyarakatan Kelas I Surabaya) Julianne, Riesa Crysanti; Indawati, Yana
Gorontalo Law Review Vol. 8 No. 1 April 2025, Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/golrev.v8i1.3793

Abstract

This research aims to analyze the implementation of the revocation of parole rights for correctional clients who commit criminal acts during the grace period, with a case study at the Surabaya Class I Correctional Center. Using an empirical juridical approach involving field surveys and document analysis, this study found that the revocation of parole rights is often caused by violations of the conditions set out in the laws and regulations. Barriers to the implementation of this revocation include a lack of coordination and consistent application of the law. This study concludes that the parole revocation process requires improvements in coordination between relevant parties as well as stricter law enforcement to ensure the effectiveness of the parole system.
OTORITAS MAJELIS PENGAWAS NOTARIS DALAM MENGUSULKAN PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT NOTARIS KEPADA MAJELIS PENGAWAS PUSAT Ardini, Shela
Gorontalo Law Review Vol. 7 No. 2 Oktober 2024, Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/golrev.v7i2.3815

Abstract

Penelitian ini membahas otoritas Majelis Pengawas Wilayah Notaris (MPWN) dalam mengusulkan pemberhentian tidak hormat notaris kepada Majelis Pengawas Pusat. Notaris berperan penting dalam sistem hukum di Indonesia, namun pelanggaran terhadap kode etik dan peraturan perundang-undangan kerap terjadi, yang dapat merugikan masyarakat dan menurunkan kepercayaan publik terhadap profesi notaris. MPWN memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap notaris yang diduga melakukan pelanggaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris, dengan mengumpulkan data sekunder dari literatur hukum dan data primer melalui observasi serta wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MPWN memiliki otoritas yang jelas dalam mengusulkan sanksi pemberhentian tidak hormat, dan proses tersebut melibatkan langkah-langkah pemeriksaan yang sistematis. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan yang dihadapi MPWN dalam pelaksanaan tugasnya, termasuk kurangnya dukungan dari masyarakat dan faktor-faktor eksternal lainnya. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pengembangan kebijakan dan praktik pengawasan notaris, serta meningkatkan integritas profesi notaris di Indonesia
TEMBAK MATI TERHADAP PELAKU KEJAHATAN DITINJAU DARI HUKUM PIDANA ISLAM (STUDI KASUS TEMBAK MATI PELAKU BEGAL DI KOTA MEDAN) Siregar, Umi Kalsum; ., Sukiati
Gorontalo Law Review Vol. 7 No. 2 Oktober 2024, Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/golrev.v7i2.3775

Abstract

Studi ini dilatarbelakangi oleh kasus tembak mati pelaku kejahatan (begal) di Kota Medan yang menjadi perbincangan hangat di publik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan konsep. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasan dilakukannya tembak mati terhadap pelaku kejahatan adalah sebagai bentuk pembelaan kepolisian atas ancaman yang dilakukan pelaku kejahatan. Dalam undang undang no 8 tahun 1981 tentang KUHAP dan PERKAP Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penggunaan Kekuatan Dalam Tindakan Kepolisian merupakan acuan atau prosedur kepolisian dalam penyelidikan dan pelaksanaan di lapangan. Jika dalam proses penangkapan pelaku kejahatan terdapat ancaman yang membahayakan polisi, maka polisi bisa menggunakan diskresinya tanpa harus sesuai dengan tahapan yang berdasarkan undang-undang namun tindakan tersebut merupakan langkah terakhir yang dilakukan setelah memberikan kode peringatan, dalam Hukum Pidana Islam, tembak mati terhadap pelaku kejahatan tidak diperbolehkan hanya diperbolehkan jika mengancam eksistensi manusia dan membawa mudarat yang lebih besar. Melalui analisis yang mendalam, studi ini diharapkan mampu memberikan wawasan yang lebih baik tentang relevansi hukuman tembak mati dalam penegakan hukum oleh aparat menurut hukum positif dan perspektif hukum Islam.
Pembuktian Sederhana Sewa Guna Usaha (Lease Agreement) di Dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Studi Putusan Pengadilan Niaga Nomor: 425/PDT.SUS-PKPU/2020/PN.NIAGA.JKT.PST) Purwadi, Toni; Sunarmi, Sunarmi; Mulhadi, Mulhadi; Andriati, Syarifah Lisa
Gorontalo Law Review Vol. 8 No. 1 April 2025, Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/golrev.v8i1.4349

Abstract

Penelitian ini membahas penerapan prinsip pembuktian sederhana dalam perkara PKPU yang diajukan oleh corporate guarantee terhadap lessee dalam perjanjian sewa guna usaha (leasing). Studi ini berfokus pada Putusan Pengadilan Niaga Nomor: 425/PDT.SUS-PKPU/2020/PN.NIAGA.JKT.PST, di mana PT. Sankyu International Indonesia, sebagai penjamin, mengajukan permohonan PKPU terhadap PT. Pelayaran Payung Samudera. Permohonan ini menimbulkan persoalan hukum karena pemohon tidak memiliki hubungan utang-piutang langsung dengan termohon, serta tidak terbukti adanya lebih dari satu kreditor sebagaimana disyaratkan dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU. Dengan pendekatan yuridis normatif dan analisis terhadap dokumen hukum serta doktrin yang relevan, penelitian ini menemukan bahwa permohonan tersebut tidak memenuhi unsur pembuktian sederhana secara hukum. Meskipun demikian, pengadilan tetap mengabulkan permohonan, yang berimplikasi pada ketidakpastian hukum dan potensi penyalahgunaan mekanisme PKPU. Penelitian ini merekomendasikan penegasan batas legal standing bagi corporate guarantee dalam proses PKPU untuk menjamin kepastian dan keadilan dalam praktik peradilan niaga.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DARI EFEK SAMPING PENGUNAAN KOSMETIK PALSU DI KOTA MANADO Rimbing, Nontje; Sondakh, Meiske T; Sumilat, Veibe V
Gorontalo Law Review Vol 7, No 1 (2024): Gorontalo Law Review
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/golrev.v7i1.3051

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis eksistensi perlindungan hukum terhadap konsumen yang menalami efek samping akibat pengunaan kosmetik palsu. Yang memebahayakan Di dalam Pasal 19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen mengatur bahwa Pelaku usaha bertanggung jawab terhadap kerugian konsumen berupa ganti rugi berupa berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang dilaksanakan dengan tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal transaksi. Penelitian dilakukan dengan mengunakan metode penelitian hukum normative yang terfokus pada penerapan aturan untuk melindungi konsumen penguna kosmetik di Kota Manado. Sampel akan diamabil secara acak terutama konsumen perempuan sebagai penguna kosmetik. Hasil penelitian menunjukan sesuai Pelaku Usaha kosmetik tidak bertangung jawab terhadap konsumen kosmetik yang mengalami efek samping. Sesuai Pasal 19 Undang-Undang Perlindungan Konsumen tersebut di atas dapadi lihat bahwa tanggung jawab pelaku usaha meliputi 3 (tiha) hal penting yaitu 1. tanggung jawab ganti kerugian atas ganguan kesehatan yang dialami konsumen ;2. tanggung jawab ganti kerugian atas efek samping yang ditimbulkan 3. tanggung jawab ganti kerugian terhadap konsumen kosmetik belum jelas penangananya oleh Pemerintah maupun pemerintah Kota Manado .Kesimpulan Masih terjadi ketidak pastina hukum terhadap konsumen kosmetik terkait dengan efek samping dan penangananya. Apalagi di Kota Manado belum berfungsinya BPSK ban penyelesaian sengketa Konsumen.

Page 11 of 12 | Total Record : 113