cover
Contact Name
Hernadi Sudirman
Contact Email
hernadypratama@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agroekoteknologitropikalembab@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Agroekoteknologi Tropika Lembab
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 26223570     EISSN : 2621394X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Universitas Mulawarman merupakan media publikasi tulisan asli yang berkaitan dengan budidaya tanaman secara luas.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 8 Nomor 1 Agustus 2025" : 10 Documents clear
Effectiveness of Various AB Mix Concentrations on the Growth and Anatomy of Corn Plants (Zea mays L) in Hydroponic Systems Hidayatullah, Careca Sepdihan Rahmat; Priambodo, Okta Nindita; Sutanto, Oentari Prilaningrum; Arrufitasari, Putri Nur; Handini, Aline Sisi
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 8, No 1 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 8 Nomor 1 Agustus 2025
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.8.1.2025.20367.70-76

Abstract

Corn (Zea mays L.) is the most widely cultivated cereal crop globally, serving as a vital source of food, animal feed, and biofuel. Efforts to improve corn production and ensure food security continue through advancements in fertilization and cultivation techniques. This study investigates the effect of different concentrations of AB Mix fertilizer on the growth and anatomical development of corn grown using an efficient floating hydroponic system. The experiment was conducted in a greenhouse at the Cikabayan Bawah Garden, Bogor Agricultural University, Bogor, Indonesia, located at an altitude of 234 meters above sea level. A completely randomized design (CRD) was used, with one factor—AB Mix concentration—at three levels: ½×, 1×, and 2× the standard concentration. Each treatment was replicated six times, resulting in 18 experimental units. Results showed that the 2× AB Mix concentration significantly enhanced plant performance, with a 107% increase in growth compared to the ½× concentration at 4 weeks after sowing (WAS). Parameters such as plant height, shoot fresh weight at 4 WAS, root fresh weight at 3–4 WAS, and total fresh weight at 4 WAS all showed marked improvements with the 2× treatment. These findings indicate that doubling the standard AB Mix concentration is optimal for hydroponic corn cultivation up to 4 WAS. Further studies are recommended to assess the physiological responses and yield outcomes across different corn varieties under varying AB Mix concentrations
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR BIJI KARET DAN BIOCHAR CANGKANG BIJI KARET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L) Supriyanto, Bambang; Darma, Suria; Ramayana, Syamad; Sarwono, Rahmaan
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 8, No 1 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 8 Nomor 1 Agustus 2025
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.8.1.2025.19100.8-16

Abstract

The productivity of cayenne pepper plants has decreased. This is due to the availability of nutrients on cultivated land decreasing so that the use of rubber plantation waste can be used as an ingredient in making liquid organic fertilizer and biochar to increase the growth and yield of cayenne pepper plants. This study was conducted to determine the interaction of giving liquid organic fertilizer of rubber seeds with rubber seed shell biochar, getting the best concentration of liquid organic fertilizer of rubber seeds and getting the best dose of biochar of rubber seed shells. The research was conducted from December 2022 to June 2023 at Sumber Rejo Village, Sekolaq Darat District, West Kutai Regency. The research used a Randomized Block Design with two factors and five replications. The first factor was rubber seed liquid organic fertilizer and the second factor was rubber seed shell biochar. The data obtained were analyzed using analysis of variance and if it showed a significant effect, it was continued by using Least Significant Different (LSD) at the 5% level. The treatment of rubber seed liquid organic fertilizer with a concentration of 200 mL L-1 solution gives the fastest first flower out age of 39.20 days after transplanting and gives the fastest first fruit formation age of 44.60 days after transplanting.The treatment of rubber seed liquid organic fertilizer with a concentration of 300 mL L-1 solution gave the second harvest with the highest number of 23.55 fruits and gave the best fresh weight of cayenne pepper which was 37.30 g. The results showed that the interaction of the application of liquid organic fertilizer of rubber seeds with rubber seed shell biochar gave a significantly different effect on all observation parameters. liquid organic fertilizer of rubber seeds gave a significantly different effect on the observation parameters of the age of the first flower out, the age of the first fruit formed, the number of second harvest and the weight of fresh fruit of the second harvest. The use of rubber seed shell biochar gives a significantly different effect on all observation parameters. Keywords: rubber seed shell biochar, cayenne pepper, rubber seed liquid organic fertilizer.
Respons Pertumbuhan dan Hasil Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) Terhadap Pupuk Kandang Ayam dan Kalium Pranoto, Hadi; Pani, Pani
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 8, No 1 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 8 Nomor 1 Agustus 2025
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.8.1.2025.18938.30-35

Abstract

Tanaman Bawang Dayak merupakan tanaman obat yang banyak tumbuh di Kalimantan dan berpotensi sebagai bahan obat modern sehingga diperlukan pengembangan dalam budidayanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat interaksi pemberian pupuk kandang ayam dan kalium terhadap pertumbuhan dan hasil Bawang Dayak, serta mendapatkan dosis terbaik yang dapat memberikan hasil terbaik. Penelitian ini dilakukan di Desa Sekolaq Oday, Kutai Barat dari bulan Januari sampai April 2024. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang ayam (P) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan (p) yaitu p0 = 0; p1 = 100; p2 = 200; p3 = 300 g per polybag. Faktor kedua adalah pemberian dosis pupuk KCl (K) dengan 4 taraf perlakuan (k) yaitu k0 = 0; k1 = 1; k2 = 2; k3 = 3 g per tanaman, dengan parameter yang diamati yakni tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, jumlah umbi tanaman, berat basah dan berat kering umbi. Analisis data menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata antara dosis pupuk kandang ayam dan dosis KCl terhadap hampir seluruh parameter, hal ini disebabkan reaksi pemberian pupuk kandang ayam yang relatif lambat dan KCl yang memiliki sifat mudah larut dan hilang saat terjadi hujan. Pemberian pupuk kandang ayam memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan panjang daun tanaman umur 1 dan 5 MST, serta jumlah daun tanaman umur 9 MST. Pemberian pupuk KCl berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman umur 5 MST dan panjang daun tanaman umur 9 MST. Dosis pupuk kandang 300 g per polybag menghasilkan hasil tertinggi yaitu sejumlah 18,58 umbi, berat basah 46,83 g per rumpun dan berat kering 15,78 g per rumpun. Dosis pupuk KCl 3 g per tanaman menghasilkan hasil tertinggi pada penelitian ini yaitu sejumlah 17,50 umbi, berat basah 44,83 g per rumpun dan berat kering 14,47 g per rumpun.
Identifikasi Jamur Patogen Bercak Daun Eucalyptus sp. dan Uji Ekstrak Daun Eucalyptus pellita F. Muell pada Jamur Patogen Bercak Daun secara in Vitro Akhsan, Ni'matuljannah; Fitri, Nur Aliya
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 8, No 1 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 8 Nomor 1 Agustus 2025
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.8.1.2025.19113.1-7

Abstract

Penggunaan pestisida sintetik sering kali berdampak negatif bagi lingkungan, sehingga penelitian ini berfokus pada alternatif yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jamur pathogen bercak daun Eucalyptus dan mengevaluasi efektivitas ekstrak daun Eucalyptus pellita F. Muell pada patogen bercak daun pada tanaman Eucalyptus. Dilaksanakan dari Mei hingga Agustus 2024 di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tujuh perlakuan konsentrasi ekstrak (0, 50, 100, 150, 200, 250, dan 300 mL.L-1), dan 3 ulangan. Analisis data dilakukan menggunakan sidik ragam dan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyebab penyakit bercak daun pada tanaman eucalyptus adalah Fusarium sp. Ekstrak daun Eucalyptus pellita efektif dalam menghambat pertumbuhan Fusarium sp sebesar 28,53 %. Konsentrasi terbaik adalah 300 mL.L-1, dan tidak berbeda secara statistik dengan konsentrasi 250 dan 300 mL.L-1. Sporolasi jamur juga terhambat yaitu kerapatannya sporanya sebesar 5,76 x 108. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun Eucalyptus salah satu potensi sebagai pestisida nabati yang dapat menghambat perkembangan Jamur Fusarium sp
Evaluasi Kesesuaian Lahan Sawah Potensial Berdasarkan Bentuk Lahan di Kelurahan Makroman, Samarinda Nugroho, Bagus Adi; Setianingsih, Titin Eka; Salsabila, Ghaisani; Mulyadi, Mulyadi; Makhrawie, Makhrawie; Dhonanto, Donny
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 8, No 1 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 8 Nomor 1 Agustus 2025
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.8.1.2025.19472.36-48

Abstract

ABSTRAK Meningkatnya permintaan produksi padi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mendorong perlunya identifikasi wilayah pertanian baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan potensial untuk sawah di wilayah Makroman dengan pendekatan berbasis bentuk lahan (landform). Analisis dilakukan berdasarkan karakteristik lahan pada satuan bentuk lahan yang berbeda, meliputi dataran banjir, berlereng, dataran berombak, dan dataran bergelombang. Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan metode pembatas sederhana atau pembatas maksimum untuk dua musim tanam, yaitu November–Februari dan Mei–Agustus. Karakteristik lahan yang dianalisis meliputi iklim, topografi, kelembapan, sifat fisik tanah, dan kesuburan tanah. Hasil menunjukkan bahwa dataran banjir memiliki tingkat kesesuaian tertinggi secara konsisten untuk budidaya padi, didukung oleh kondisi iklim yang menguntungkan dan kemiringan lahan yang datar. Sebaliknya, bentuk lahan berlereng dan dataran bergelombang menunjukkan tingkat kesesuaian yang lebih rendah akibat keterbatasan berupa kemiringan terjal dan drainase yang kurang sesuai. Faktor kesuburan tanah, terutama kandungan karbon organik yang rendah dan pH yang agak masam, menjadi kendala tambahan di sebagian besar satuan bentuk lahan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dataran banjir memiliki potensi tinggi untuk pengembangan sawah, namun diperlukan upaya pengelolaan lereng dan perbaikan sifat tanah di lahan marginal. Temuan ini memberikan masukan penting bagi perencanaan pertanian berkelanjutan di wilayah Makroman. Kata kunci: budidaya padi, evaluasi lahan, geomorfologi, pertanian, tanah.
LAND SUITABILITY OF TUNJUNG PLATEAU OF BARONGTONGKOK REGENCY FOR RAIN-FEDUPLAND AND BUNDED RICE CULTIVATION, EAST KALIMANTAN Mulyadi, Mulyadi; Makhrawie, Makhrawie; Dhonanto, Donny
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 8, No 1 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 8 Nomor 1 Agustus 2025
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.8.1.2025.19153.17-24

Abstract

and conversion is a seriousthreat to efforts to increase rice production in Indonesia. Effort are needed to improve the welfare of farmers so that the land does not change function so that the land continous to produce rice suitanability. This study aimed to obtain information about the land characteristics for rain-fed upland and bunded rice on old vulcanic parent materials in Barongtongkok of East Kalimantan. The soil profile have been done by team of JICA, and selected at two different physiographic i.e. on almost flate and undulating topography. The climate used from available data as close as possible by location study, where both climate data (rainfall, temperature, and relative humidity) and soil profile, chemical analyzed data used to evaluate according to FAO soil evaluation system modified by Sys and Van Ranst (1993) and classified the soil using Key to soil taxonomy (USDA, 2022). In general, the climate characteristics of Barongtongkok climate are suitable (S2) for upland and bunded rice cultivation due to relative humidity and sun-shine hours on growing season. Base on the pedon analyzed, the soil of Bangun Sari village classified as actually moderately suitable (S3ctf) but potentially suitable (S2ct) and actually unsuitable (N1ctf) for upland rice, unsuitable (N1ctf) but potentially suitable (S3ct) for bunded rice. Moderately suitable (S3cf) and unsuitable (N1cf) for upland and bunded rice but potentially suitable (S2c) in Ma. Asa, Johan Asa and Galeo Asa villages. Land evaluation of Asa, Galeo Baru and Engkuni villages, actually unsuitable (N1cf) but potentially suitable (S2c) of both of land utilization type. Soil of the study area has highly developed and show low activity clay (CEC clay less than 16 C mol (+) and Isohyperthermic temperature and perudic soil moisture regime, clasified as Andic Kandiperox (Asa and Galeo Baru villages), Typic Kandiperox (Engkuni village). The soil less developed in Bangun Sari village (Eutric Humudepts), and more developed in Ma. Asa, Galeo Asa dan Jihan Asa (Andic Palehumults)
Pemetaan Temporal Perubahan Penggunaan Lahan Kelapa Sawit di Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara Yudiansyah, Yudiansyah; Toyibulah, Yoga
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 8, No 1 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 8 Nomor 1 Agustus 2025
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.8.1.2025.19541.49-55

Abstract

Babulu District in Penajam Paser Utara Regency, East Kalimantan, is an area with high potential in the development of oil palm plantations. However, the increase in oil palm land area raises the issue of land use change, especially rice field conversion. This study aims to map and analyze changes in oil palm land use from 2015 to 2024 using Landsat 8 OLI/TIRS and Landsat 9 OLI/TIRS satellite imagery. The methods used include image pre-processing, onscreen digitization, supervised multispectral classification, and map overlapping to detect spatial changes. The map accuracy test was carried out by cross-checking the results of image digitization and multispectral classification with 30 sample locations in the field that had been checked for veracity. The results of the study show that the use of oil palm land in Babulu District in 2015 was 14,129.25 ha. The use of oil palm land in Babulu District in 2024 will be 15,817.36 ha. The change in the area of oil palm land use in Babulu District increased by 1688.11 ha in a period of nine years, with a rate of change of 187 ha/year. This change is dominated by the northern area of Babulu District which has a steep topography and is the main location for palm oil expansion, driven by topographic factors, the presence of large companies, and the economic value of palm oil commodities. This study shows the importance of spatial monitoring in sustainable land use management and the need for policies that balance economic growth and productive land conservation.
Identifikasi Jenis Tanaman Pewarna Alam Di Sentra Tenun Ulap Doyo Di Kabupaten Kutai Kartanegara Alaydrus, Ali Zainal Abidin; Sriwahyuni, Indah; Diniaty, Rossa; Prasetyo, Rahadian Adi
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 8, No 1 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 8 Nomor 1 Agustus 2025
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.8.1.2025.17839.25-29

Abstract

Industri tenun ulap doyo di Kabupaten Kutai Kartanegara tidak hanya menjadi bagian dari sektor ekonomi lokal, tetapi juga merupakan komponen penting dalam warisan budaya Kalimantan Timur yang sarat nilai sejarah dan tradisi. Pada proses produksi tenun ulap doyo, penggunaan tanaman pewarna alami memainkan peran esensial, memberikan karakteristik unik dan autentik pada hasil akhir. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian mengenai jenis tanaman pewarna alami yang digunakan dalam industri tenun ulap doyo di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei, pengumpulan data sekunder, serta identifikasi tanaman pewarna. Analisis data dilakukan secara deskriptif, dengan data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan, dan pengamatan langsung terhadap tanaman pewarna yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 12 spesies tanaman yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam industri tenun ulap doyo di Kelurahan Loa Ipuh, Kabupaten Kutai Kartanegara. Tanaman tersebut meliputi Bayur (Pterospermum javanicum), Mahoni (Swietenia macrophylla), Bungur (Lagerstroemia speciosa), Mangga (Mangifera indica), Ketapang (Terminalia catappa), Kesumba Keling (Bixa orellana), Indigo (Indigofera tinctoria), Durian (Durio spp.), Bengkal (Nauclea orientalis L.), Kunyit Hutan (Curcuma longa), Rambutan (Nephelium lappaceum L.), dan Secang (Biancaea sappan L.). Organ tanaman yang dimanfaatkan meliputi daun, batang, buah, dan akar, dengan variasi warna yang dihasilkan antara lain coklat, merah, ungu, hijau muda, jingga, biru, hitam, dan kuning. Studi ini berhasil mendokumentasikan keanekaragaman tanaman pewarna alami serta mengidentifikasi kontribusi potensial dari setiap bagian tanaman dalam menghasilkan spektrum warna tertentu. Hasil penelitian ini diharapkan mendukung pelestarian sumber daya hayati lokal serta kelestarian budaya.
Respon Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Akibat Aplikasi Pupuk Organik Cair Limbah Cair Tahu diperkaya N, P, K Organik Lussy, Nova Deviyanti; Amalo, Bonik K.; Tuka, Merlyn -; Walunguru, Lena -; -, Susniwan -; Sine, Heny M. C.
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 8, No 1 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 8 Nomor 1 Agustus 2025
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.8.1.2025.19992.52-62

Abstract

This study investigated the effects of liquid organic fertilizer (LOF) derived from tofu wastewater enriched with organic nitrogen (N), phosphorus (P), and potassium (K) on the growth and yield of green bean (Phaseolus vulgaris L.) plants. The research was conducted from June to August 2024 on farmers’ land in Noekele, Tuatuka Subdistrict, Kupang Regency, East Nusa Tenggara Province, Indonesia. A Randomized Complete Block Design (RCBD) was employed, consisting of six LOF concentration treatments: 0% (control), 5%, 10%, 15%, 20%, and 25%, each replicated four times. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA), and significant differences among treatments were further examined using the Honest Significant Difference (HSD) test at a 5% significance level. The results showed that the 5% LOF concentration had the most significant positive effect. At six weeks after planting, this treatment resulted in the tallest plants (191.12 cm), the highest number of pods per plant (23.75), the longest pods (16.14 cm), the greatest pod weight per plant (238.52 g), and the highest average pod weight (10.04 g). These findings suggest that applying LOF from tofu wastewater enriched with organic N, P, and K at a 5% concentration can significantly enhance green bean growth and productivity. Keywords: green bean, tofu wastewater, liquid organic fertilizer (LOF), organic nutrients, plant growth, yield
REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA FASE GENERATIF KEPADA PETANI BINAAN PT.PKN DI DESA METUN SAJAU KECAMATAN TANJUNG PALAS TIMUR Andari, Lusi; Lesmana, Rina
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 8, No 1 (2025): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 8 Nomor 1 Agustus 2025
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jatl.8.1.2025.19803.63-69

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi pemupukan bagi tanaman kakao di Desa Metun Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur. Sampel tanah diambil menggunakan metode Simple Random Sampling dari 15 titik dengan kedalaman 0-30 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesuburan tanah bervariasi di lahan tersebut. Nilai pH tanah berkisar antara 5,05 hingga 5,81 dengan rata-rata 5,38, termasuk kategori masam. Kandungan C-organik tanah bervariasi dari 0,93% hingga 2,24%, dengan rata-rata 1,45%. Rasio C/N tanah berkisar antara 4,08% hingga 12,93%, dengan rata-rata 8,3%. Kandungan nitrogen total berada dalam rentang 0,12% hingga 0,29%, dengan rata-rata 0,19%. Fosfor tersedia berada di antara 6,47 ppm hingga 8,66 ppm, dan kalium berkisar dari 18,99 ppm hingga 28,77 ppm, termasuk kategori sedang. Kapasitas tukar kation tanah berkisar antara 18,21 meq/100g hingga 24,21 meq/100g, dan tekstur tanah bervariasi dari lempung berdebu hingga lempung berliat. Berdasarkan ketersediaan nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) dalam tanah, dosis pupuk yang direkomendasikan untuk tanaman kakao adalah sebagai berikut: Pupuk Urea untuk tanaman berusia 3-4 tahun adalah 104,14 - 147,82 gram per pohon, dan untuk tanaman berusia lebih dari 4 tahun adalah 144,14 - 187,82 gram per pohon. Pupuk NPK 15-15-15 untuk tanaman berusia 3-4 tahun adalah 207 - 222 gram per pohon, dan untuk tanaman berusia lebih dari 4 tahun adalah 208 - 256 gram per pohon. Pupuk TSP untuk tanaman berusia 3-4 tahun dan lebih dari 4 tahun adalah 59,54 - 168,96 gram per pohon. Pupuk KCl untuk tanaman berusia 3-4 tahun adalah 2,19 - 5,51 gram per pohon, dan untuk tanaman berusia lebih dari 4 tahun adalah 37,19 - 40,51 gram per pohon.

Page 1 of 1 | Total Record : 10