cover
Contact Name
Hendra
Contact Email
agroteknikapolitani@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
agroteknikapolitani@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. lima puluh kota,
Sumatera barat
INDONESIA
Agroteknika
ISSN : 26853353     EISSN : 26853450     DOI : -
Agroteknika adalah jurnal nasional untuk publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Agroteknika sebagai kajian ilmiah hasil penelitian pada bidang teknologi pertanian dengan ruang lingkup: mekanisasi pertanian, teknologi pangan, irigasi, teknologi budidaya tanaman pangan dan perkebunan, energi terbarukan, sistem informasi pertanian, sistem informasi geografis dan bioinformatika.
Arjuna Subject : -
Articles 175 Documents
Analisis Briket Arang Kulit Kopi Robusta dengan Variasi Kosentrasi Perekat Tepung Tapioka sebagai Bahan Bakar Alternatif Wulandari, Sri; Fernandez, Regi; Yuwita, Fitri; Sidik, Gusmon
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.511

Abstract

Pengolahan kopi menghasilkan limbah kulit kopi dengan jumlah yang besar, sedangkan pemanfaatan limbah kulit kopi masih terbatas, belum banyak dimanfaatkan untuk bioenergi seperti briket khususnya dari limbah kopi Robusta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas briket arang kulit kopi Robusta dengan variasi perbandingan perekat tepung tapioka sebagai bahan bakar alternatif. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan pada penelitian ini dengan lima taraf konsentrasi perekat tapioka (8%, 9%, 10%, 11%, dan 12%) dan tiga kali ulangan. Parameter yang dianalisis pada briket yang dihasilkan yaitu kadar air, kadar abu, dan nilai kalor. Hasil penelitian variasi konsentrasi perekat tepung tapioka berpengaruh signifikan terhadap parameter yang diamati. Konsentrasi perekat 10% (P3) menghasilkan briket dengan kadar air 7,76%, kadar abu 8,78%, dan nilai kalor tertinggi 4887,50 kalori. Briket dengan konsentrasi perekat 10% merupakan pilihan terbaik dalam penelitian ini. Limbah kulit kopi yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif berpotensi mengurangi limbah pertanian serta meningkatkan ketersediaan sumber energi terbarukan.
Pengaruh Paparan Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) Terhadap Perkembangan Generatif Benih Padi Tua (Oryza sativa L.) Qudsiyah, Mir’atul; Listiana, Ika; Saputri, Dwijowati Asih
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.514

Abstract

Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas masyarakatnya adalah petani. Padi merupakan salah satu komoditas pertanian terbesar di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistika pada tahun 2024, produksi beras mengalami penurunan dari 31,10 juta ton menjadi 30,34 juta ton. Penurunan produktivitas beras dapat disebabkan oleh kualitas benih yang digunakan. Benih yang umur simpannya melebihi 6 bulan akan meningkatkan deteriosasi yang membuat vigor dan viabilitas menurun. Vigor dan viabilitas benih yang menurun dapat diatasi dengan memberikan perlakuan invigorasi seperti paparan medan magnet. Penelitian ini dilakukan ditiga tempat berbeda dari bulan Juli hingga Oktober 2024. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji paparan medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) dengan intensitas 0,2 miliTesla (mT) terhadap perkembangan generatif tanaman padi yang berasal dari benih tua. Pada penelitian ini menggunakan metode RAL dengan 4 perlakuan berbeda P0 (Kontrol), P1 (3 menit 54 detik), P2 (7 menit 48 detik), dan P3 (11 menit 42 detik). Tinggi tanaman, jumlah anakan produktif dan tidak produktif, panjang malai, jumlah buku per malai, jumlah cabang primer pada malai dan jumlah cabang sekunder pada malai, dan berat gabah 100 butir merupakan parameter pengamatan pada penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa panjang malai, jumlah buku per malai, dan jumlah cabang sekunder semuanya memiliki pengaruh signifikan. Jumlah buku per malai dapat meningkat pada fase perkembangan generatif jika dipapar medan magnet dengan durasi 3 menit 54 detik.
Pengaruh Pupuk Trichokompos Terhadap Pertumbuhan Tanaman Brokoli (Brassica oleracea L.) Rahmadaniya, Novita Lola; Karyadi, Bhakti; Rosdiantini, Rosros
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.517

Abstract

Tanaman brokoli (Brassica oleracea L.) merupakan tanaman sayuran yang penting bagi kesehatan manusia dan memiliki nilai komersial tinggi. Namun, produksi brokoli di Indonesia belum mencukupi kebutuhan pasar lokal dan internasional. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan serangan penyakit pada tanaman. Pupuk trichokompos yang menggunakan Trichoderma sp. dapat menjadi solusi untuk meminimalisir penggunaan bahan kimia dan serangan penyakit. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk trichokompos terhadap pertumbuhan tanaman brokoli. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial atau satu faktor yaitu dosis pupuk trichokompos yang mencakupi empat perlakuan sebagai berikut P0 = tanpa pupuk trichokompos, P1=1 kg pupuk trichokompos, P2=1,5 kg pupuk trichokompos, dan P3=2 kg pupuk trichokompos dengan enam kali ulangan. Sehingga diperoleh 24 sampel percobaan atau 24 polybag tanaman brokoli. Hasil yang diperoleh pada peneltian ini yaitu pupuk trichokompos dengan berbagai dosis yang berbeda menghasilkan pertumbuhan tanaman brokoli yang berbeda, terutama pada parameter tinggi tanaman, diameter batang, berat bunga, dan berat segar tanaman, namun pada parameter panjang daun, lebar daun, dan jumlah daun tidak dipengaruhi oleh pupuk trichokompos. Sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai peningkatan kandungan unsur hara nitrogen, fosfor dan kalium di dalam bahan pembuatan trichokompos.
Pertumbuhan Pakcoy di Lahan Kering melalui Optimalisasi Media dan Baris Tanam dalam Vertikultur Fertigasi Bu’ulolo, Widia Jayanti; Ceunfin, Syprianus; Tobing, Wilda Lumban; Tefa, Azor Yulianus
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.521

Abstract

Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) didominasi lahan kering​ namun terbatas untuk pertanian, sehingga diperlukan penerapan vertikultur sistem fertigasi untuk mengatasi masalah di lahan kering dengan mengkaji formulasi media tanam dan kosentrasi pupuk serta pengaturan interval baris tanam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pupuk N dengan media dan baris tanam yang optimal terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy dalam budidaya vertikultur sistem fertigasi di lahan kering. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Petak Terbagi dua faktor, yaitu pupuk dengan media dan baris tanam. Pupuk dengan media terbagi atas: kombinasi tanah 50% : biochar + kompos 50% dengan urea 0,75 g/L + POC 30 mL/L + BPN 7,5 mL/L; kombinasi tanah 50% : biochar + kompos 50% dengan urea 0,5 g/L + POC 20 mL/L + BPN 5 mL/L; kombinasi tanah 25% : biochar + kompos 75% dengan urea 0,75 g/L + POC 30 mL/L + BPN 7,5 mL/L; dan kombinasi tanah 25% : biochar + kompos 75% dengan urea 0,5 g/L + POC 20 mL/L + BPN 5 mL/L, Baris tanam terbagi atas: baris tanam pertama, kedua, dan ketiga, Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi media tanam tanah 25% : biochar+kompos 75% dengan pupuk urea 0,75 g/L + POC 30 mL/L + BPN 7,5 mL/L dan baris tanam kedua mampu merupakan perlakuan yang optimal dalam meningkatkan pertumbuhan pakcoy di lahan kering melalui budidaya vertikultur dengan sistem fertigasi. Penelitian ini menjadi informasi penting untuk pertanian dalam pengetahuan memilih konsentrasi pupuk dengan komposisi media dan penempatan baris tanam pada budidaya tanaman pakcoy sistem vertikultur di lahan kering.
Pengaruh Penurunan Batang dan Pewiwilan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Produksi Benih Kentang (Solanum tuberosum L.) Bermutu Var.Granola Sistem Aeroponik Sahputeri, Ritten Pimi; Yennita, Yennita; Gunawan, Hendra
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.522

Abstract

Produksi benih kentang (Solanum tuberosum L.) bermutu di Indonesia masih menghadapi tantangan serius berupa keterbatasan ketersediaan dan tingginya harga benih berkualitas, sehingga banyak petani menggunakan benih turunan rendah yang menurunkan produktivitas. Teknologi sistem aeroponik yang dikombinasikan dengan teknik penurunan batang dan pewiwilan menawarkan pendekatan budidaya yang lebih efisien dan terkontrol untuk meningkatkan kualitas dan hasil produksi benih kentang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengaruh penurunan batang dan pewiwilan erhadap pertumbuhan dan produksi benih kentang varietas Granola dalam sistem aeroponik. Teknik aeroponik merupakan metode budidaya tanpa media tanah yang memungkinkan optimalisasi produksi benih berkualitas tinggi. Penurunan batang dan pewiwilan dilakukan untuk mengevaluasi pengaruhnya terhadap parameter pertumbuhan tanaman, jumlah umbi, serta kualitas benih yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan penurunan batang dan pewiwilan yang dibandingkan dengan kontrol tanpa perlakuan. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA untuk menentukan signifikansi perbedaan antar kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penurunan batang dan pewiwilan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan dan hasil produksi benih kentang. Penurunan batang dan pewiwilan mampu meningkatkan jumlah dan bobot umbi per tanaman, serta memperbaiki kualitas benih yang dihasilkan dibandingkan dengan kontrol. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik penurunan batang dan pewiwilan dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan produktivitas benih kentang varietas Granola dengan sistem aeroponik. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan teknologi produksi benih kentang berkualitas tinggi secara efisien dan berkelanjutan.
Antioxidant Activity and Organoleptic Quality of Purple Chrysanthemum (Chrysanthemum morifolium) Kombucha on the Variation of Sugar Types and Fermentation Duration Ikromi, Aflah; Suryani, Titik
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.523

Abstract

Kombucha is one of the probiotic beverages resulting from the fermentation of tea with a consortium of bacteria and yeast (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast / SCOBY) as the starter culture requiring sugar as source of nutrients and carbon. One innovation of kombucha raw materials is purple chrysanthemum flowers containing active compounds such as carotenoids, flavonoids, and anthocyanins. The aim of this study was to determine the antioxidant activity and organoleptic quality of kombucha from purple chrysanthemum flower on the variation of sugar types and fermentation duration. This research method used an experimental method with 2 factors, Completely Randomized Design (CRD). Factor I: variation of sugar types (G): palm sugar and Javanese sugar. Factor II: fermentation duration (F): 5 days and 7 days, green tea kombucha as control. Data analysis of antioxidant activity and vitamin C used quantitative descriptive methods, while organoleptic quality used qualitative methods. It was concluded that the highest antioxidant activity and the best organoleptic quality of purple chrysanthemum kombucha was 76.37% with brown color, quite fragrant of kombucha, quit sour taste, and preferred by the panelists in the G1F2 treatment (200g of palm sugar with fermentation duration of 7 days).
Aplikasi Dosis Rhizobium dan Konsentrasi Sitokinin terhadap Pertumbuhan, Hasil, dan Kualitas Kedelai Edamame (Glycine max (L.) Merrill) Kiptiyah, Mariatul; Soeparjono, Sigit; Sa'diyah, Halimatus
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.525

Abstract

Edamame (Glycine max L. Merrill) memiliki potensi tinggi di Indonesia dengan produktivitas 3,5–8 ton/ha dan permintaan ekspor yang signifikan, terutama ke Jepang dan Amerika Serikat. Kabupaten Jember, khususnya PT Mitratani Dua Tujuh, merupakan sentra utama produksi dan ekspor. Namun, budidaya edamame masih menghadapi kendala seperti rendahnya pengetahuan petani dan kandungan nitrogen tanah yang minim. rhizobium spp. berperan dalam fiksasi nitrogen, sementara hormon sitokinin (BAP) telah terbukti meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Kombinasi keduanya diharapkan mampu meningkatkan produktivitas edamame melalui peningkatan penyerapan nitrogen dan kualitas polong. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh dosis rhizobium dan konsentrasi sitokinin terhadap pertumbuhan, hasil, dan mutu edamame. Penelitian dilaksanakan pada Bulan September 2024 sampai Desember 2024 di Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan RAK Faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu dosis rhizobium yang terdiri dari 4 taraf yaitu P0 (kontrol), P1 (5 g/lubang tanam), P2 (10 g/lubang tanam), dan P3 (15 g/lubang tanam) serta faktor konsentrasi sitokinin yang terdiri dari S0 (kontrol), S1 (10 ppm), S2 (20 ppm), dan S3 (30 ppm). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan didapatkan 48 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara rhizobium dengan dosis 15 g/lubang tanam dan sitokinin dengan konsentrasi 30 ppm memberikan hasil terbaik dan berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap jumlah cabang, jumlah bunga, berat biji basah, berat polong basah, potensi hasil, panjang akar, jumlah bintil akar, dan persentase bintil akar efektif.
Efisiensi Aplikasi Asam Humat dan Silika Terhadap Kadar Nitrogen (N) Tanah dan Tanaman Padi di Lahan Sawah Sekitar Industri Andahrino, Berliana Putri; Mindari, Wanti; Sasongko, Purnomo Edi; Chakim, M. Ghufron
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.533

Abstract

Permasalahan global terkait lahan tercemar akibat aktivitas industri berdampak terhadap penurunan produksi tanaman padi di Sidoarjo. Endapan logam dari limbah industri dapat mengontaminasi lahan tersebut. Maka dari itu solusi yang dapat dilakukan untuk perbaikan lahan sawah dengan pemberian pembenah tanah. Tujuan penelitian untuk mengkaji efisiensi asam humat dan silika untuk meningkatkan N dalam tanah dan serapan nitrogen tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik. Penelitian ini disusun menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Faktor pertama dari dosis asam humat dan silika sebanyak 0 kg.ha-1, 10 kg.ha-1, 20 kg.ha-1, dan 30 kg.ha-1 . faktor kedua terdiri dari 3 lokasi yang terindikasi tercemar. Parameter pengamatan dibagi menjadi 3 yaitu analisa sub-sampel tanah, pengamatan pertumbuhan tanaman padi dan serapan nitrogen tanaman padi. Analisi data dianalisis dengan menggunakan keragaman (ANOVA) terhadap sifat kimia tanah dengan uji lanjut BNJ 95%. Hasil dari penelitian menunjukkan aplikasi asam humat silika berpengaruh nyata terhadap kadar nitrogen di dalam tanah dan serapan tanaman padi, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan padi. Dosis terbaik pemberian asam humat silika pada lahan sawah dekat industri farmasi (L1) dan lahan sawah dekat industri kertas (L3) adalah 30 kg.ha-1 (P3) dengan nilai N sebesar 0,16%, sementara pada lahan sawah dekat industri pakan ternak (L2) dosis terbaik adalah 20 kg.ha-1 (P2) dengan nilai N sebesar 0,19%. Efisiensi serapan tanaman tertinggi yaitu terdapat pada perlakuan pada lahan sawah dekat industri pakan ternak dengan dosis 30 kg.ha-1 yang menghasilkan efisiensi serapan sebesar 52% pada bagian akar, sedangkan efisiensi tertinggi pada bagian daun menghasilkan efisiensi sebesar 64,62% dengan dosis 10 kg.ha-1.
Pengaruh Pupuk Silika Terhadap Jumlah Populasi dan Keanekaragaman Hama dan Musuh Alami Pada Kedelai Sari, Eka Nurmala; Wijayanti, Retno; Shidiqi, Moh Hasbi Ash; Arniputri, Retna Bandriyati
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.534

Abstract

Salah satu tanaman pangan utama di Indonesia adalah kedelai. Kebutuhan akan kedelai terus meningkat seiring dengan permintaan dari konsumen. Hama merupakan organisme penggangu tanaman yang keberadaannya dapat menjadi hambatan dalam budidaya kedelai. Oleh karena itu, perlu adanya sistem pemeliharaan yang tepat terhadap tanaman budidaya. Salah satu tahap dalam pemeliharaan yaitu pemberian unsur hara dan pengendalian hama, pupuk silika memiliki dua manfaat selain sebagai unsur hara juga berguna dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan waktu dan konsentrasi pupuk silika yang tepat untuk meningkatkan ketahanan kedelai terhadap serangan hama. Penelitian dilakukan di Cawas, Klaten, Jawa Tengah dari Juli hingga Oktober 2020. Menggunakan rancangan penelitian petak terbagi (split plot). Konsentrasi pupuk silika sebagai anak petak adalah P1= 2 ml/L, P2= 4 ml/L, dan P3 = 6 ml/L dan waktu aplikasi sebagai petak utama adalah T1= pemupukan seminggu sekali dan T2= pemupukan dua minggu sekali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Aphids glycine adalah hama dengan populasi tertinggi, sedangkan Coccinela transversalis adalah musuh alami hama. Nilai indeks keanekaragaman (H`) sedang pada hama, sedangkan untuk musuh alami rendah. Intensitas kerusakan daun dan polong kedelai tidak berbahaya karena tingkat keparahannya rendah.
Analisis Pengaruh Penambahan Crosslinker CaCl2 Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Bioplastik Berbasis Agar dan Na-Alginat Maretha, Yulia; Pratama, Ginanjar; Aditia, Rifki Prayoga
Agroteknika Vol 8 No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v8i2.537

Abstract

Bioplastik adalah jenis plastik yang dibuat dari sumber daya alam terbarukan seperti alga yang memproduksi agar dan Na-alginat, kedua bahan ini memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bioplastik. Dalam upaya mengoptimalkan kinerja agar dan Na-alginat, diperlukan penambahan pengikat silang untuk meningkatkan sifat mekanik bioplastik khususnya pada ketahanan air. Kalsium klorida pada ion Ca²⁺ berfungsi sebagai jembatan silang (crosslinker) yang menghubungkan rantai polimer Na-alginat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan konsentrasi kalsium klorida (CaCl2) terbaik. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 taraf perlakuan dengan konsentrasi penambahan kalsium klorida (0%, 1%, 2%, dan 3%) dan 3 kali ulangan. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama adalah pembuatan agar rumput laut Gracilaria sp. dan tahap kedua pembuatan bioplastik dengan parameter pengujian meliputi, ketebalan, ketahanan air, kuat tarik, elongasi, dan biodegradasi Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penambahan konsentrasi CaCl2 memberikan pengaruh terhadap sifat fisik dan mekanik bioplastik. Konsentrasi CaCl2 3% memiliki perlakuan terbaik dengan sifat mekanik yang meliputi ketebalan 0,13 mm, ketahanan air 87,33%, kuat tarik 25,22 MPa, elongasi 14,48%, dan hasil biodegradasi 58,67%.