cover
Contact Name
Rizki Wahyudi
Contact Email
rizki.key@gmail.com
Phone
+6281329125484
Journal Mail Official
jpkmi@icsejournal.com
Editorial Address
Perum Pasir Indah Blok K. No. 22, Pasir Lor, Kec. Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53161, Indonesia
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia)
ISSN : -     EISSN : 2721026X     DOI : 10.36596/jpkmi
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia), dengan nomor ISSN 2721-026X (online), JPKMI Terdaftar di CrossRef system dengan Digital Object Identifier (DOI) prefix 10.36596/jpkmi adalah jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan oleh ICSE (Institute of Computer Science and Engineering). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengembangan ilmu-ilmu di bidang pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG), kesehatan, pemasaran, keamanan pangan lokal, desain, pemberdayaan masyarakat, akses sosial, daerah perbatasan, daerah kurang berkembang, dan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pengelolaan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang pengabdian kepada masyarakat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) menerbitkan jurnal empat kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, November. Kontributor dalam jurnal ini merupakan peneliti, dosen dari perguruan tinggi di indonesia.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 158 Documents
Pembagian Obat Gratis di Masyarakat Sungai Tabuk 3 dan Desa Pemangkih Tengah Pasca Banjir Melviani Melviani; Rahmadani Rahmadani; Tuti Alawiyah
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 1: Februari (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i1.201

Abstract

Abstrak: Indonesia merupakan wilayah dengan potensi bencana banjir yang sangat besar dilihat dari topografi dataran rendah, cekungan dan sebagian besar wilayahnya adalah lautan. Berdasarkan data dan informasi bencana Indonesia yang dikelola Badan Nasional Penanggulangan Bencana menunjukan bahwa bencana banjir merupakan kejadian terbanyak. Kerusakan yang ditimbulkan dari bencana ini tidak hanya berupa kerusakan materi seperti kerusakan rumah penduduk dan fasilitas umum, tetapi juga menimbulkan wabah penyakit. Penyakit yang dikeluhkan masyarakat pasca terdampak banjir di Sungai Tabuk 3 dan Desa Pemangkih Tengah adalah penyakit-penyakit yang biasa timbul akibat banjir seperti diare, demam, dan gatal-gatal pada kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan patogen lainnya. Berdasarkan keluhan masyarakat tersebut dilakukan pembagian obat-obatan gratis, edukasi dan pembagian kuesioner untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terkait DAGUSIBU. Hasil pengabdian menunjukan dari 77 orang masyarakat mengetahui DAGUSIBU 91% dan 9% tidak tau terkait DAGUSIBU, masyarakat setempat sangat antusias mengenai obat –obatan yang mereka dapatkan dan edukasi memberikan Pengetahuan DAGUSIBU bagi masyarakat untuk meningkatkan rasionalitas penggunaan obat. Dampak yang terjadi adalah masyarakat dapat mengetahui penggunaan obat yang tepat dan benar berdasarkan kondisi klinisnya dan mendapatkan peningkatan pengetahuan terkait DAGUSIBU.   Abstract: Indonesia is an area with a very large potential for flooding, seen from the topography of the lowlands, basins and most of the area is the ocean.  Based on data and information on Indonesian disasters managed by the National Disaster Management Agency, it shows that floods are the most common occurrence.  The damage caused by this disaster is not only in the form of material damage such as damage to houses and public facilities, but also causes disease outbreaks.  The diseases that the community complained about after being affected by the flood in Tabuk 3 River and Pemangkih Tengah Village were diseases that usually arise due to floods such as diarrhea, fever, and itching of the skin caused by bacterial, viral and other pathogenic infections.  Based on the community's complaints, free medicines were distributed, education and questionnaires were distributed to determine public knowledge regarding DAGUSIBU.  The results of the service showed that from 77 people who knew 91% of DAGUSIBU and 9% did not know about DAGUSIBU, the local community was very enthusiastic about the medicines they received and education provided DAGUSIBU knowledge for the community to increase the rationality of drug use.  The impact that occurs is that the community can find out the right and correct use of drugs based on their clinical conditions and gain increased knowledge regarding DAGUSIBU.
Pemberian Edukasi tentang Peran Orang Tua dalam Pencegahan COVID-19 pada Anak Pra Sekolah Nidatul Khofiyah; Fitnaningsih Endang Cahyani
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 2: Mei (2021)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v2i2.152

Abstract

Abstrak: Berkembangnya virus  corona saat ini tidak hanya berdampak di bidang kesehatan namun juga pada sektor lainnya termasuk pendidikan. Pemerintah mengeluarkan peraturan bahwa proses pendidikan dan pembelajaran dilakukan dirumah dengan pendampingan langsung oleh orang tua. Akibat dari COVID-19 ini juga dapat menyebabkan kecemasan pada berbagai pihak tidak terkecuali para orang tua. Dengan banyaknya pemberitaan mengenai COVID-19 di televisi bahkan media sosial membuat orang tua merasa cemas dan dapat menularkan kecemasan tersebut kepada anak-anak. Dampak dari COVID-19 ini dirasakan oleh semua pihak tidak terkecuali para orang tua wali siswa di Kelompok Bermain/RA Alfa Kids Purworejo. Banyak orang tua yang merasa cemas dan panik dengan adanya COVID-19 ini. Selain cemas karena takut penularan terhadap anak tetapi juga karena pandemi ini memaksa beberapa pekerjaan orang tua menjadi terkendala sehingga membuat kesulitan secara ekonomi. Oleh karena itu, pemberian edukasi pada orangtua diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan mengurangi kecemasan orangtua terhadap kondisi pandemi. Metode yang digunakan  Luaran yang dihasilkan adalah (1) Tersusunnya video dan booklet sebagai media informasi, (2) edukasi kepada orang tua terlaksana dengan baik via daring, (3) pemberian bantuan untuk orang tua dan guru yang terdampak pandemi COVID-19 ini terdistribusi sesuai yang membutuhkan (4) publikasi. Berdasarkan hal tersebut diharapkan pelaksanaan kegiatan pendidikan anak dirumah dapat berjalan dengan baik, anak-anak dapat menerapkan protokol kesehatan sesuai yang diharapkan.Abstract: The development of the current coronavirus has an impact not only in the health sector but also in other sectors including education. The government issued a regulation that the education and learning process is carried out at home with direct assistance by parents. The consequences of COVID-19 can also cause anxiety to various parties, including parents. With so much news about COVID-19 on television and even social media, it makes parents feel anxious and can transmit this anxiety to children. The impact of COVID-19 is felt by all parties, including the parents of students in the Play Group/Kindergarten Alfa Kids Purworejo. Many parents feel anxious and panic about COVID-19. Apart from being anxious because they are afraid of transmission to children, but also because of this pandemic, they are forcing some of the work of parents to be constrained, thus creating economic difficulties. Therefore, providing education to parents is needed to increase knowledge and reduce parental anxiety about the pandemic conditions. The resulting outputs are (1) Compilation of videos and booklets as information media, (2) education for parents carried out well online, (3) providing assistance to parents and teachers affected by the COVID-19 pandemic, distributed according to those requiring (4) publications. Based on this, it is hoped that the implementation of children's educational activities at home can run well, children can apply health protocols as expected.
Pendidikan Kesehatan Gizi Usia Sekolah sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar SDN Purworejo 03 Geger Madiun Lucia Ani Kristanti; Cintika Yorinda Sebtalesy
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 1: Februari (2021)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v2i1.123

Abstract

Abstrak: Usia 6-12 tahun merupakan usia anak pada masa sekolah. Standar pertumbuhan fisik dan standar kemampuan yang normal dan wajar akan dimiliki oleh anak usia pada masa sekolah yang sehat sesuai kriteria sehat pada usianya. Proses belajar di masa depan pada anak usia sekolah dasar akan dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangannya di masa awal belajar ini. Maka daripada itu, penunjang kondisi otak agar berprestasi yang lebih baik, dapat ditunjang dengan perhatian penting pada gizi anak sekolah dasar. Kegiatan dilakukan pada bulan Februari 2019 dan diikuti oleh 20 orang siswa kelas I SDN 03 Purworejo. Pelaksanaan kegiatan ini yang digunakan adalah pemeriksaan kesehatan siswa (berat badan dan tinggi badan) dan pemberian pendidikan kesehatan tentang gizi. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, metode tanya jawab dan game/quiz. Hasilnya yaitu kesadaran siswa untuk mengikuti kegiatan pemeriksaan status gizi secara rutin dan mengonsumsi makanan dengan pola gizi seimbang. Beberapa faktor pendukung kegiatan tersebut antara lain : 1. Para peserta memiliki kemauan yang besar untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai zat-zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, 2. Kegiatan pendidikan kesehatan ini sangat didukung oleh civitas akademika sekolah, yang secara spontan dan terstruktur ikut berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang gizi tersebut.. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu adanya keterbatasan dalam fasilitas pendukung untuk melakukan presentasi diantaranya tidak ada tayangan gambar/ slide dari LCD proyektor karena keterbatasan waktu dan kondisi. Dampak kegiatan ini bagi sekolah yaitu mengetahui status gizi siswa sehingga melahirkan program baru yaitu secara rutin mengukur status gizi siswa melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan.Abstract: School children are who are at school age, namely between 6-12 years. At this age, a healthy child will experience normal and reasonable growth and development, that is, according to the physical growth standards of children in general and according to his age's ability standards. When entering elementary school age, children are in the early stages of learning, which will affect the child's learning process in the future. Therefore, it is important to pay attention to elementary school children's nutrition to support the physical condition of the brain, which is a requirement for children to have high intelligence to support children's learning achievement in a better direction. The activity was carried out in February 2019 and was attended by 20 grade I students of SDN 03 Purworejo. This activity's implementation is the student's health check (body weight and height) and health education about nutrition. The methods used are the lecture method, the question and answer method, and the game/quiz method. The result is students' awareness of routine nutritional status checks and eating foods with a balanced nutritional pattern. Some of the supporting factors for these activities include 1. The participants have a great willingness to get information and knowledge about nutritional substances beneficial to body health, 2. This health education activity is highly supported by the school, both directly and indirectly. Participate actively in the implementation of health education about nutrition. The constraints faced in the implementation of this activity are the limitations in supporting facilities for making presentations, including no image/slide display from the LCD projector due to limited time and conditions. The impact on schools is knowing students' nutritional status so that it creates new programs, namely routinely measuring the nutritional status of students through measurements of body weight and height.
Peningkatan Pemahaman Hukum Masyarakat Terhadap Kebijakan Pemerintah Dalam Pencegahan COVID-19 Melalui Media Poster di Desa Tombawatu Kecamatan Kapoiala Kabupaten Konawe Fitriah Faisal; Isnayanti Isnayanti; Arfa Arfa; Rahman Hasima
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 4: November (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i4.116

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman hukum masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dalam pencegahan COVID-19 melalui media poster di Desa Tombawatu Kecamatan Kapoiala Kabupaten Konawe. Tahap pelaksanaan meliputi: (1) sosialisasi terkait kebijakan pemerintah dalam pencegahan COVID-19 yang diatur dalam Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 29 Tahun 2020 tentang Pedoman Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 melalui media poster, (2) Poster yang sudah dibuat dan dicetak ditempel dirumah warga desa mitra sebagai bentuk edukasi ketika nantinya kegiatan pengabdian telah selesai. Metode yang digunakan selama proses kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi (a) metode ceramah untuk memberikan penjelasan secara langsung kepada masyarakatt (b) metode tanya jawab untuk menggali pengetahuan masyarakat atas materi yang diberikan. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukan bahwa meningkatnya pemahaman hukum masyarakat Desa Tombawatu terkait kebijakan pemerintah dalam pencegahan COVID-19, hal ini dapat dilihat dari sebelum dan sesudah kegiatan pengabdian dilakukan dengan persentase sebesar 55% masyarakat memahami peraturan gubernur tersebut sehingga berdampak terhadap peningkatan pemahaman hukum masyarakat atas kebijakan pemerintah dalam pencegahan COVID-19.Abstract: The purpose of this devotional activity is to improve people's legal understanding of government policy in the prevention of COVID-19 through media posters in Tombawatu Village Kapoiala District Konawe Regency. Implementation stages include: (1) socialization related to government policy in the prevention of COVID-19 stipulated in The Governor of Southeast Sulawesi Regulation No. 29 of 2020 on Guidelines for The Implementation of Discipline and Law Enforcement of Health Protocols in the Prevention and Control of COVID-19 through poster media, (2) Posters that have been made and printed stamped on the homes of partner villagers as a form of education when the devotional activities have been completed. Methods used during the process of community service activities include (a) lecture methods to provide a direct explanation to the community (b) question and answer methods to explore the public's knowledge of the materials provided. The results of this devotional activity show that the increasing understanding of tombawatu village law related to government policy in the prevention of COVID-19, this can be seen from before and after the devotional activities are carried out with a percentage of 55% of the community understanding the governor's regulations thus impacting the increasing understanding of public law on government policy in the prevention of COVID-19.
Peningkatan Pengetahuan Tentang Puberitas Pada Siswa Kelas 4, 5, 6 SD Negeri Sukawening Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Tri Ardayani; Neti Sitorus
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 4: November (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i4.69

Abstract

Abstrak: Setiap anak pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara alami, baik secara fisik, mental dan kematangan organ reproduksi mulai berfungsi dan karakteristik seks sekunder mulai muncul pada remaja tersebut. Usia pubertas pada anak remaja sekitar usia 10 tahun sampai 20 tahun. Pada anak perempuan masa ini ditandai dengan menstruasi (menarche), pertumbuhan payudara, tumbuhnya rambut di daerah kemaluan, sedangkan pada anak laki-laki pada masa pubertas ditandai dengan perubahan suara yang disertai dengan tonjolan kerongkongan (Adam’s apple), perubahan panjang penis, dan tumbuhnya rambut kemaluan. Pada awal memasuki masa pubertas, seorang remaja biasanya membutuhkan banyak informasi mengenai perkembangan, pertumbuhan dan perubahan yang dialaminya sehingga anak mencari informasi dengan bertanya kepada orang tua, teman, atau orang-orang yang berada di sekitar lingkunganya, tidak semua orang sekitar lingkungan remaja bisa membantu permasalahan yang dihadapi remaja sehingga mereka mencari dengan cara sendiri, misalnya dengan bertanya pada orang dewasa lainnya, dari majalah, atau bahkan dari internet. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yang di lakukan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Immanuel bekerjasama dengan SD Sukawening adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak remaja tentang pubertas, dan mempersiapkan lebih dini datangnya masa pubertas sehingga diharapkan anak lebih siap menghadapi perubahan secara fisik dan psikologis yang akan terjadi nanti sehingga dampak negatif pubertas tidak terjadi pada anak remaja. Metode kegiatan pelaksanaan tersebut meliputi memberikan pendidikan kesehatan tentang pubertas pada anak remaja kelas 4.5.6 dan pemutaran video. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat antara lain, pengetahuan anak meningkat tentang pubertas, anak sudah memahami perubahan yang akan terjadi pada masa pubertas baik secara fisiologis maupun secara psikologis, anak mengetahui bagaimana cara menghadapi masa pubertas dan kemana mencari informasi yang benar tentang pubertas jika mengalami masalah atau ada hal yang ingin di tanyakan tentang perubahan yang dialaminya. Peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 60 orang. Abstract: Adolescence experiences growth and development naturally, physically, mentally and the reproductive organs begin to function and secondary sex characteristics appeared. The age of puberty in adolescents is around the age of 10 to 20 years. The female period is being marked by menstruation (menarche), breast and pubic hair growth, while in male, puberty is characterized by voice changes accompanied by Adam's apple protrusion, changes in penis length, and pubic hair. At the beginning of puberty, adolescence usually needs a lot of information about the development, growth, and changes, thus they seek information by asking parents, friends, or people around. Sometimes, people around them will not be able to help; consequently, they search by themselves, such as asking other adults, read magazines, or even from the internet. The purpose of community service activities carried out by Immanuel School of Health Science in collaboration with SD Sukawening were to increase adolescent knowledge about puberty, and prepare for the early arrival of puberty; thus, they are expected to be better prepared facing physical and psychological changes; so that the negative impact puberty does not occur in them. The method of implementation involved providing health education about puberty and video screening to school-aged students in grades 4, 5, 6. The results of community service activities to adolescents such as increasing knowledge about puberty; understanding changes physiologically and psychologically; how to deal with puberty, and where to find correct information if they experience problems or to fulfill curiosity regarding puberty problems. There are sixty respondents participated during the program.
Pelatihan Pengenalan Pakan Kambing Perah di Kelompok Peternak Roudhatul Ghonam Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran Raden Febrianto Christi; Diky Ramdani; Endah Yuniarti
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 2: Mei (2021)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v2i2.146

Abstract

Abstrak: Peternak harus mengenal jenis pakan yang biasa diberikan kepada ternak supaya menghasilkan produksi yang baik. Pakan berupa hijauan, leguminosa, dan konsentrat umumnya diberikan kepada ternak kambing perah. Tujuan pengabdian adalah memberikan pengetahuan tentang pakan kambing perah di Kelompok Peternak Roudhatul Ghonam Sidamulih Pangandaran. Pengabdian ini telah dilaksanakan di kelompok ternak Roudhatul Ghonam Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran yang diikuti oleh peserta berjumlah 30 peserta dengan berbagai tingkatan usia. Metode pelaksanaan dengan cara memberikan penyuluhan kepada para peternak dengan pengenalan berbagai pakan untuk kambing perah. Tahapan dimulai dengan sebaran kuisioner pre test  sebelum kegiatan dilakukan dengan 10 pertanyaan yang diajukan, pemaparan materi pengenalan pakan, penyebaran kuisioner post test kepada peserta dan diakhiri dengan sesi tanya jawab peserta dan narasumber. Kemudian mengenalkan pakan berupa hijauan seperti rumput gajah, raja, gamal, kaliandra dan ampas tahu yang bisa diberikan dengan potensi ketersediaan diwilayahnya, konsentrat serta teknologi pakan hasil fermentasi berupa silase. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan tentang pakan meningkat di tingkat peternak berdasarkan pre test dan post test sehingga diharapkan dengan ilmu dan pengetahuan tersebut produktivitas ternaknya tinggi dengan pemberian pakan yang terbaik.Abstract: Farmers must know the types of feed that are usually given to livestock to produce good production. Feed in the form of forage, legume, and concentrate is generally given to dairy goats. This service aims to provide knowledge about dairy goat feed in the Roudhatul Ghonam Farm Sidamulih Pangandaran. This service was carried out in the Roudhatul Ghonam farm, Sidamulih District, Pangandaran Regency, where 30 participants of various ages attended. The implementation method is by providing counseling to breeders with the introduction of various feeds for dairy goats. The stages began with the distribution of pre-test questionnaires before the activity was carried out with ten questions being asked, presentation of feed introduction material, distributing post-test questionnaires to participants, and ended with a question and answer session between participants and resource persons. Then introduce feed in the form of forages such as elephant grass, king grass, Gamal, calliandra, and tofu dregs that can be provided with potential availability in the region, concentrate and fermented feed technology the form of silage. The results showed that knowledge about feed increased at the farmer level based on the pre-test and post-test. It is expected that with this knowledge and knowledge, the productivity of livestock is high by providing the best feed
Pendidikan Kesehatan Tentang Hidup Bersih dan Sehat di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Al-Amin Garut Iwan Suhendar; Udin Rosidin; Nina Sumarni
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 3: Agustus (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i3.52

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting dilaksanakan disemua tatanan masyarakat. Kebiasaan hidup sehat harus ditanamkan sejak dini mulai dari lingkungan tempat tinggal, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Upaya dalam mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tersebut harus dimulai dari lingkungan tempat tinggal anak seperti keluarga atau lembaga-lembaga sosial seperti panti asuhan. Salah satu Panti Asuhan yang menjadi sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah Panti Asuhan Al-Amin. Hasil wawancara dengan pengelola LKSA Al Amin, banyak anak yang terkena penyakit musiman seperti demam, batuk dan pilek, diare dan beberapa penyakit kulit. Penyakit-penyakit tersebut timbul karena kebiasaan penghuni panti yang tidak bisa melaksanakan hidup bersih dan sehat. Memperhatikan hasil survey tersebut, upaya yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan penghuni panti tentang PHBS adalah dilaksanakannya pendidikan kesehatan. Tujuan dari kegiatan pendidikan kesehatan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pelaksanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di  Lembaga kesejahteraan Sosial Anak Al-Amin. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah  pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang PHBS. Sebelum pelaksanaan  pendidikan kesehatan. Kegiatan ini menunjukkan adanya perbedaan rata rata nilai pengetahuan sebelum dan sesudah dilaksanakan pendidikan kesehatan. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang hidp bersih sehat pada penghuni LKSA Al Amin.
Kiat Mengatasi Kecemasan pada Masa Pandemi COVID-19 Hendrawati Hendrawati; Iceu Amira; Sukma Senjaya; Udin Rosidin
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 1: Februari (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i1.267

Abstract

Abstrak: Pandemi COVID-19 saat ini berdampak pada semua tatanan kehidupan manusia. Kasus COVID-19 yang terus meningkat pada saat ini membuat semua negara menerapkan kebijakan memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia pemerintah menerapkan kebijakan diantanranya pembatasan sosial berskala besar untuk menekan penyebaran virus ini. Adanya pandemi COVID-19 tersebut membuat masyarakat mengalami ketakutan dan merasa tidak aman dan nyaman karena hampir setiap hari kasus COVID-19 terus bertambah. Orang yang positif COVID-19 dan angka kematian yang meningkat berdampak pada gangguan kesehatan psikososial yaitu kecemasan. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengatasi kecemasan dampak COVID-19. Sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan menggunakan media ceramah, diskusi dan simulasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan rata rata nilai pengetahuan peserta sebelum dan sesudah dilaksanakan pendidikan kesehatan. Rata rata nilai pengetahuan peserta sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah 56 dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan meningkat mejadi 80. Peningkatan pengetahuan masyarakat dalam mengatasi kecemasan pada masa pandemi COVID-19 ini berdampak pada peningkatan kemampuan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan COVID-19 dan melaksanakan perilaku hidup sehat secara mandiri.Abstract: The current COVID-19 pandemic has an impact on all aspects of human life. The increasing number of COVID-19 cases at this time has forced all countries to implement policies to impose restrictions on community activities to prevent the spread of the Corona virus. In Indonesia, the government has implemented policies including Large-Scale Social Restrictions to suppress the spread of this virus. The existence of the COVID-19 pandemic has made people experience fear and feel insecure and comfortable because almost every day the number of COVID-19 cases continues to grow. People who are positive for COVID-19 and the increasing mortality rate has an impact on psychosocial health disorders, namely anxiety. The purpose of implementing this community service activity is to increase public knowledge in overcoming anxiety about the impact of COVID-19. So that people feel safe and comfortable in the face of this COVID-19 pandemic. The method used in this activity is the implementation of health education using lectures, discussions and simulations. The results of the activity showed an increase in the average value of participants' knowledge before and after the implementation of health education. The average knowledge value of participants before health education was carried out was 56 and after health education increased to 80. Increased public knowledge in dealing with anxiety during the COVID-19 pandemic has an impact on increasing the community's ability to carry out COVID-19 health protocols and carry out healthy lifestyles independently.
Peningkatan Pengetahuan Siswa tentang HIV/AIDS di SMAN 1 Parigi Kabupaten Pangandaran Dadang Purnama; Udin Rosidin; Umar Sumarna
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 1: Februari (2021)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v2i1.132

Abstract

Abstrak:Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kasus HIV/AIDS yang tinggi di dunia. Kelompok remaja memiliki resiko yang besar terhadap penyebaran kasus tersebut. SMAN 1 Parigi merupakan salah satu SMA yang memiliki siswa terbanyak di Pangandaran. SMA Negeri 1 Parigi sebagian besar siswa memiliki perilaku acuh pada isu HIV/AIDS, sedangkan Pangandaran merupakan kota yang memiliki tingkat HIV/AIDS yang tinggi yang seharusnya para remaja memiliki tingkat kepedulian yang tinggi pula mengenai isu tersebut. Perilaku acuh siswa tentang isu bahaya HIV/AIDS dimungkinkan karena kurangnya pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMAN 1 Parigi dalam mencegah penularan HIV/AIDS. Metode pendidikan kesehatan yang digunakan adalah dengan cara ceramah dan diskusi. Sebelum dan sesudah ceramah dilakukan pre dan post test sebagai bentuk evaluasi mengukur sejauh mana peningkatan pengetahuan siswa SMAN 1 Parigi terkait materi yang disampaikan. Hasil dari pendidikan kesehatan yang dilaksanakan adalah adanya peningkatan pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS di SMAN I Parigi.  Rata rata nilai pengetahuan siswa sebelum dilaksanakan pendidikan kesehatan adalah sebesar 6,8 point. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan rata rata nilai pengetahuan  siswa meningkat menjadi 8,7 point. Peningkatan pengetahuan tersebut merupakan dampak positif pada siswa SMAN 1 Parigi dalam pencegahan penularan HIV/AIDS. Dengan pengetahuan yang dimilikinya diharapkan siswa akan peduli kepada lingkungan tempat tinggalnya untuk mencegah penularan HIV/AIDS.Abstract: Indonesia is one of the countries with high HIV/AIDS cases in the world. Youth groups have a big risk of causing these cases. SMAN 1 Parigi is one of the high schools with the most students in Pangandaran. Most of the students at SMA Negeri 1 Parigi have an ignorant attitude towards HIV/AIDS. At the same time, Pangandaran is a city with a high HIV/AIDS rate, where teenagers should have a high level of concern about the issue. Students 'indifferent behavior about HIV/AIDS dangers is possible because of the students' lack of knowledge about HIV/AIDS. This service activity aims to increase SMAN 1 Parigi students' knowledge in preventing HIV/AIDS transmission. The health education method used is lectures and discussions. Before and after the lecture was conducted, pre and post-tests were carried out as a form of evaluation to measure the extent to which SMAN 1 Parigi students' increase in knowledge regarding the material presented. The result of the health education implemented was an increase in students' knowledge about HIV/AIDS at SMAN I Parigi. The average value of students' knowledge before implementing health education was 6.8 points. After carried out health education, the average value of students' knowledge increased to 8.7 points. This increase in knowledge positively impacts students of SMAN 1 Parigi in preventing HIV/AIDS transmission. With the knowledge they have, it is hoped that students will care about their environment to avoid HIV/AIDS transmission.
Upaya Peningkatan Kunjungan Posyandu Citra di Desa Jayaraga Tarogong Kidul Garut Udin Rosidin; Theresia Eriyani; Ahmad Yamin
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 4: November (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i4.114

Abstract

Abstrak: Kegiatan PPM ini dilatarbelakangi dengan adanya penurunan kunjungan posyandu pada enam bulan terakhir rata rata sebanyak 49,3 %. Menurut hasil survey yang dilakukan oleh mahasiswa Program Bina Desa menunjukkan bahwa rata rata  pengetahuan dan motivasi masyarakat tentang posyandu sangat kurang. Memperhatikan hal tersebut penulis mengadakan  musyawarah dengan Kepala Puskesmas Haurpanggung, Kepala Desa Jayaraga, Ketua RW dan RT serta kader kesehatan. Dari pembahasan tersebut disepakati bahwa diperlukan beberapa kegiatan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan pengabdian masyarakat adalah melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kunjungan masyarakat di posyandu. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang posyandu, pemberian makanan tambahan dan pemeriksaan kesehatan serta melaksanakan olah raga bersama masyarakat di posyandu. Dampak dari kegatan tersebut belum bisa diukur dengan maksimal karena kunjungan posyandu pada masa pandemi covid 19 tidak setiap bulan dilaksanakan. Evaluasi pada bulan Juli 2020 didapatkan data kunjungan posyandu sebesar 77,1 % sehingga ada peningkatan kunjungan sebesar 27,8 %. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya peningkatan kunjungan masyarakat ke Posyandu Citra Desa Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.Abstract: This PPM activity was motivated by a decrease in posyandu visits in the last six months by an average of 49.3%. According to the results of a survey conducted by the Bina Desa program students, it was shown that the average community knowledge and motivation about posyandu was very low. Noting this, the authors held deliberations with the Head of the Haurpanggung Health Center, the Head of Jayaraga Village, the Head of RW and RT and health cadres. From the discussion it was agreed that several activities were needed to overcome these problems. The purpose of community service is to carry out activities that can increase community visits at the posyandu. The method used to achieve this goal is the implementation of health education about posyandu, providing additional food and health checks and carrying out sports with the community at the posyandu. The impact of these activities cannot be measured maximally because posyandu visits during the Covid 19 pandemic were not carried out every month. Evaluation in July 2020 obtained data on posyandu visits of 77.1%, so there was an increase in visits by 27.8%. The conclusion of this service activity is an increase in community visits to Posyandu Citra, Jayaraga Village, Tarogong Kidul District, Garut Regency. 

Page 7 of 16 | Total Record : 158