cover
Contact Name
Nur Hamdani Nur
Contact Email
hamdani.nur@unpacti.ac.id
Phone
+6281241263051
Journal Mail Official
jpp@unpacti.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti Jl. Andi Mangerangi No.73, Mamajang Dalam, Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90132
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Promotif Preventif
ISSN : 26226014     EISSN : 27458644     DOI : https://doi.org/10.47650/jpp.v3i1
Core Subject : Health,
Epidemiologi; Kesehatan Lingkungan; Administrasi dan Kebijakan Kesehatan; Gizi Kesehatan Masyarakat; Promosi Kesehatan; Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Articles 517 Documents
Faktor yang berhubungan dengan Kepatuhan Penggunaan APD pada Pekerja Teknisi PT. PLN Palopo Yamin, Rismayanti; Hamdan, Dian Furqani
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2212

Abstract

Kepatuhan terhadap penggunaan APD merupakan kesadaran dari pekerja agar terhindar dari potensi bahaya dan kecelakaan kerja yang dapat timbul ditempat kerja. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor- faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan penggunaan APD pada pekerja teknisi di PT.PLN (Persero) UP3 Palopo. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross-sectional. . Populasi penelitian adalah pekerja teknisi di PT. PLN UP3 Palopo. Penarikan sampel menggunakan Total sampling yang berjumlah 93 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen kuesioner yang diisi secara mandiri oleh responden (self-reported). Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara variabel pengetahuan (p-value=0,000), Sikap (p-value= 0,009), Kenyamanan (p-value=0,033) dan Masa kerja (p=0,001) terhadap kepatuhan penggunaan APD. Analisis multivariat dengan regresi logistik ganda mengidentifikasi pengetahuan sebagai faktor dominan (OR= 18,486, 95% CI: 3,803-89,849) terhadap kepatuhan penggunaan APD. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik berkontribusi terhadap kepatuhan penggunaan APD
Peningkatan Pemahaman Orang Tua Melalui Pelatihan Edukasi Gizi dan Praktik Orang Tua Dalam Pencegahan Stunting: Studi Kuasi Eksperimental di Gorontalo Arwati, Ni Luh; Darise, Deby Sinta
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2235

Abstract

Stunting masih menjadi masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia, termasuk di Provinsi Gorontalo yang prevalensinya terus meningkat setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan penyediaan komponen makanan bergizi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu balita terkait pencegahan stunting. Desain penelitian ini menggunakan kuasi-eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Sampel sebanyak 72 orang yang memiliki balita usia 24-59 bulan, dengan tehnik pengambilan total sampling. Intervensi dilakukan melalui tiga sesi pelatihan dalam satu minggu, yang mencakup ceramah interaktif, focus group discussion (FGD), demonstrasi emosional (emo demo), praktik langsung, dan pemerian leaflet. data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji Paired Sample t-test. Hasil menunjukkan peningkatan. Signifikan pengetahuan ibu, dari rata-rata 34,38±4,67 menjadi 43,32±2,74 pada saat posttest. Sikap ibu juga meningkat., dari rata-rata 37,18±3,54 menjadi 41,58±2,43. Uji statistic menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05), yang berarti terdapat perbedaan sigifikan sebelum dan sesudah intervensi. Temuan ini menegaskan bahwa pelatihan gizi berbasis partisipatif mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap orang tua, serta berpotensi menjadi strategi efektif dalam menurunkan prevalensi stunting di Gorontalo.
Hubungan Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) dengan Kualitas Tidur pada Pasien PPOK di Rumah Sakit Paru Provinsi Sumatera Utara Br Sembiring, Emelia Putri; Masdalena, Masdalena; Lina, Juliana
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2272

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan penyakit pernapasan kronik yang dapat dicegah dan diobati, terutama ditandai dengan obstruksi saluran napas yang menetap dan progresif serta peningkatan peradangan saluran napas akibat paparan gas atau partikulat beracun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) dengan kualitas tidur pasien PPOK yang dirawat di Rumah Sakit Paru Provinsi Sumatera Utara. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain potong lintang, dan dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya korelasi yang sangat kuat dan signifikan antara APK dan kualitas tidur pada pasien PPOK dengan koefisien korelasi sebesar 0,672, koefisien determinasi (R2) sebesar 0,452, dan nilai p sebesar 0,000 (<0,05). Analisis General Linear Model (GLM) lebih lanjut menunjukkan bahwa faktor demografis pasien seperti usia, jenis kelamin, dan pekerjaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas tidur (p > 0,05; R² = 0,029). Temuan ini menegaskan bahwa penurunan fungsi paru lebih dominan memengaruhi kualitas tidur pasien PPOK dibandingkan faktor demografis.
Faktor Determinan Kejadian Sindrome Baby blues Syndrome Pada Ibu Nifas di Kupang, Indonesia Babis, Sonida Srimega Diana; Roga, Anderias Umbu; Wahyuni, Maria Magdalena Dwi; Manurung, Imelda F. E.; Purimahua, Sintha L.
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2153

Abstract

Sindrom baby blues pada ibu nifas adalah masalah kesehatan mental yang sering terjadi setelah melahirkan, namun seringkali diabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian sindrom baby blues pada ibu nifas di RSUD S. K. Lerik, Kota Kupang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 106 ibu nifas sebagai responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) dan dianalisis dengan uji chi-squaremdan dan regresi logistik. Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis persalinan (OR = 0,80; CI 95% = 0,10-0,63; p = 0,016), pengaruh dukungan suami (OR = 93,5; CI 95% = 11,41-767,05; p = 0,000), dukungan tenaga Kesehatan (OR = 3,32; CI 95% = 1,01-10,98; p = 0,049), dukungan keluarga (OR = 43,3; CI 95% = 5,45-344,72; p = 0,000) sedangkan jumlah anak tidak berpengaruh signifikan (OR = 0,00; CI 95% = 0,00-0,00; p = 1,000). Dukungan suami Adalah faktor terpenting untuk mencegah terjadinya baby blues syndrome.
Analisis Korelasi Tingkat Depresi dan Self-care Management Dengan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa Juwita, Lita; Lestiana, Mirawati; Kadang, Yulta; Ismoyowati, Tri Wahyuni
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2162

Abstract

Gagal ginjal kronis menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian,di abad ke-21. Sebagian penderita GGK tidak mampu menjalani kegiatan kesehariannya, termasuk bekerja, sehingga berdampak negatif terhadap aspek mental, fisik, sosial, serta kondisi ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengkaji keterkaitan antara tingkat depresi dan kemampuan self-care management dengan kualitas hidup pasien hemodialisis di RSSM Cibinong. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional, dengan desain cross sectional study. penarikan sampel dengan teknik purposive sampling dengan 73 sampel. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner BDI II, Self Care Management, KDQOL SFᵗᵐ-36 yang sudah valid - reliabel dan dianalisis menggunakan uji gamma. Penelitian menunjukkan dari 73 responden didapatkan hasil tingkat depresi p value = 0,000; r = -0,972, self care management p value = 0,000; r = 0,958 terdapat keterkaitan antara tingkat depresi dan kemampuan self-care management dengan kualitas hidup pasien hemodialisis di RSSM Cibinong. Hubungan tingkat depresi dan kualitas hidup menunjukkan korelasi kuat ke arah negatif, artinya semakin tinggi depresi yang dialami pasien, maka semakin menurun kualitas hidupnya. Sebaliknya, self-care management memiliki korelasi kuat ke arah positif terhadap kualitas hidup, sehingga semakin baik pengelolaan perawatan diri pasien, semakin meningkat kualitas hidup yang di rasakan.
Determinan Stunting pada Anak Usia 0–24 Bulan di Indonesia: Fokus pada Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor Ibu Angelina F, Christin; Forcepta, Chania; Aryawati, Wayan; Muhani, Nova; Eka Sari, Fitri
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2179

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama diakui penting untuk mencegah stunting, namun prevalensinya masih tinggi. Penelitian ini menganalisis faktor risiko pemberian ASI eksklusif terhadap stunting pada anak usia 0–24 bulan di Indonesia menggunakan data sekunder SSGI 2022. Sampel sebanyak 118.736 individu dipilih dari populasi 334.878 setelah memenuhi kriteria inklusi. Dengan desain potong lintang, analisis univariat, bivariat, dan multivariat (regresi logistik berganda) dilakukan. Hasil bivariat menunjukkan ASI eksklusif (p=0,000; OR=0,879) berperan sebagai faktor protektif terhadap stunting, sedangkan paritas (p=0,000; OR=1,315; OR=1,213), akses pelayanan kesehatan (p=0,000; OR=0,88), dan antenatal care (ANC) (p=0,000; OR=1,215) merupakan faktor risiko signifikan. Usia kehamilan pertama tidak signifikan (p=0,349). Dalam analisis multivariat, ANC menjadi variabel dominan, dengan ibu tanpa ANC standar berisiko 1,28 kali lebih tinggi mengalami stunting pada anak. Dukungan untuk kunjungan ANC, ASI eksklusif, dan gizi seimbang hingga anak berusia dua tahun sangat diperlukan.
Faktor Determinan Stunting pada Anak Usia 0–24 Bulan di Indonesia: Fokus pada MP-ASI dan Faktor Ibu Sari, Fitri Eka; Sastini, Ketut; Angelina F, Christin; Aryawati, Wayan; Muhani, Nova
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2180

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia, terutama pada bayi usia 0–24 bulan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko stunting pada bayi usia 0–24 bulan di Indonesia, dengan fokus pada pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan faktor maternal lainnya, menggunakan data sekunder dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Dengan desain potong lintang, penelitian melibatkan sampel 118.736 dari populasi 334.878, menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat melalui regresi logistik berganda. Hasil bivariat menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara waktu pemberian MP-ASI (p=0,776) atau usia ibu saat kehamilan pertama (p=0,349) dengan stunting. Sebaliknya, paritas, akses layanan kesehatan, dan kepatuhan antenatal care (ANC) memiliki hubungan signifikan (p=0,000). Analisis multivariat mengonfirmasi bahwa MP-ASI tidak signifikan terkait stunting (p=0,649), dengan paritas multigravida sebagai faktor dominan (OR=1,28 dibandingkan primigravida). Faktor maternal seperti paritas tinggi dan ANC tidak memadai lebih berpengaruh terhadap stunting. Pencegahan stunting memerlukan intervensi terpadu yang menargetkan peningkatan kesehatan ibu, cakupan ANC, dan akses layanan kesehatan selama 1.000 hari pertama kehidupan.
Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majene Ananda, Rusda; Shabir, Achmad Mawardi; Heriyati, Heriyati; Djalaluddin, Nurgadima Achmad
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2185

Abstract

Iklim organisasi menjadi salah satu faktor anteseden OCB yang berfokus pada organisasi untuk menciptakan lingkungan organisasi yang sehat, aman, inovatif, dan efektif. Iklim organisasi yang positif dapat menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi pegawai untuk menunjukkan perilaku OCB. Penelitian terkait iklim organisasi dan OCB perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja individu serta kinerja organisasi. Di instansi kesehatan daerah masih sering ditemukan tantangan berupa keterbatasan sumber daya, tekanan administrasi, dan sistem birokrasi yang kaku. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh iklim organisasi terhadap OCB pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majene. Penelitian ini adalah penelitian kuantitaif dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai dengan metode pengambilan sampel menggunakan total sampling. Jumlah sampel sebanyak 84 responden. Analisis data menggunakan aplikasi SPSS dengan uji statistik regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Majene tidak berpengaruh signifikan terhadap OCB pegawai (p value > 0,05). Iklim organisasi hanya berpengaruh sebesar 0,7% terhadap OCB, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel lain di luar iklim organisasi lebih berperan dalam memengaruhi OCB pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Majene.
Uji Efektivitas Tanaman Patah Tulang (Euphorbia tirucalli) pada Mus musclus sebagai Antihiperglikemia Fahira, Ifana Nur; Muslihin, A.M.; Irwandi, Irwandi
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2191

Abstract

Hiperglikemia adalah kondisi dimana kadar gula dalam darah melebihi batas normal, sehingga hiperglikemia menjadi salah satu tanda dari penyakit diabetes melitus. Ekstrak tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) diketahui memiliki kandungan senyawa yang berpotensi menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan dosis efektif ekstrak tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) sebagai antihiperglikemia pada mencit (Mus musculus) putih. Penelitian ini menggunakan metode uji toleransi glukosa secara oral dengan membagi hewan uji kedalam 5 kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Kelompok kontrol negatif diberikan Na CMC 1%, kelompok kontrol positif diberikan glibenklamid dengan dosis 5 mg, kelompok perlakuan diberikan sediaan suspensi tanaman patah tulang (Euphorbia tirucalli) dengan konsentrasi 2,5%, 5% dan 10%. Pengujian Pengukuran kadar glukosa darah dimulai pada menit 30, 60, 90, 120 dan 150 dengan menggunakan alat glukometer. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak tanaman memiliki aktivitas antihiperglikemia. Ekstrak tanaman patah tulang konsentrasi 2,5%, 5% dan 10% dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit yang mengalami hiperglikemia. Konsentrasi dosis yang paling efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah pada mencit yaitu konsentrasi ekstrak tanaman patah tulang 5% dan 10% dengan signifikansi >0,05 dengan kontrol positif.
Evaluasi Ketepatan Penggunaan Obat Antimalaria Pada Pasien Malaria di Kabupaten Sorong Yuniatri, Nur Khusna; Hardia, Lukman; Budiyanto, Angga Bayu
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i5.2195

Abstract

Malaria masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia, khususnya di daerah endemis seperti Kecamatan Mayamuk, Papua Barat Daya. Ketepatan penggunaan obat antimalaria sangat penting untuk mencegah komplikasi, kekambuhan, dan resistensi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan obat antimalaria pada pasien malaria di Kabupaten Sorong periode 2024–2025. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional dan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian diperoleh dengan teknik total sampling, melibatkan 150 rekam medis pasien malaria di Puskesmas Mayamuk. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mendeskripsikan karakteristik pasien dan pola penggunaan obat, serta bivariat dengan uji Chi-Square untuk menilai hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan jenis malaria. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien adalah laki-laki (56,7%) dengan kelompok usia terbanyak 19–59 tahun (44,0%). Jenis Malaria dominan adalah Plasmodium vivax (80,7%). Seluruh pasien (100%) memperoleh terapi kombinasi Dihidroartemisinin-Piperakuin (DHP) + Primakuin sesuai pedoman nasional. Analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara usia dengan jenis malaria (p=0,965; OR=1,020; 95% CI: 0,430–2,417) maupun antara jenis kelamin dengan jenis malaria (p=0,324; OR=1,520; 95% CI: 0,659–3,507). Disimpulkan bahwa pengelolaan pengobatan malaria di Puskesmas Mayamuk telah dilaksanakan secara tepat dan rasional sesuai standar nasional.

Filter by Year

2019 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 8 No 6 (2025): Desember 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 8 No 5 (2025): Oktober 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 8 No 4 (2025): Agustus 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 8 No 2 (2025): April 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 8 No 1 (2025): Februari 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 7 No 6 (2024): Desember 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 7 No 5 (2024): Oktober 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 7 No 4 (2024): Agustus 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 7 No 3 (2024): Juni 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 7 No 2 (2024): April 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 7 No 1 (2024): Februari 2024: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 6 No 6 (2023): Desember 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 6 No 5 (2023): Oktober 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 6 No 4 (2023): Agustus 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 6 No 3 (2023): Juni 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 6 No 2 (2023): April 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 6 No 1 (2023): Februari 2023: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 5 No 1 (2022): Agustus 2022: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 4 No 2 (2022): Februari 2022: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 4 No 1 (2021): Agustus 2021: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 3 No 2 (2021): Februari 2021: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 3 No 1 (2020): Agustus 2020: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF Vol 2 No 2 (2020): JPP, Februari 2020 Vol 2 No 1 (2019): JPP, Agustus 2019 Vol 1 No 2 (2019): JPP, Februari 2019 More Issue