cover
Contact Name
Firman Malewa
Contact Email
firman_999@iainpalopo.ac.id
Phone
+628114121449
Journal Mail Official
admin@jurnaldidaktika.org
Editorial Address
Office: Microteaching Building 1st Floor State Islamic Institute of Palopo (IAIN Palopo), Jl. Agatis, , South Sulawesi, Indonesia, 91914
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Didaktika: Jurnal Kependidikan
ISSN : 23021330     EISSN : 27454312     DOI : 10.58230
Core Subject : Education,
Material Development Testing, Assessment, & Evaluation Teacher Professional Development Learning Activities Education Policy Learning Facilities & Infrastructures
Articles 1,090 Documents
Penerapan Teknik SQ3R pada Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Menceritakan Kembali Isi Teks Narasi Salam; Wa Ode Irawati
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 3 (2024): DIDAKTIKA Agustus 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1217

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan teknik membaca SQ3R dalam menceritakan kembali isi teks narasi mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah tabel atau catatan hasil penerapan teknik membaca SQ3R dan ungkapan ulang isi teks. Sumber data penelitian adalah mahasiswa semester II kelas A dan B Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang berjumlah 53 orang. Teknik penelitian yang digunakan adalah simak-catat, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 34 responden mengikuti seluruh tahapan SQ3R, 18 responden tidak menerapkan tahapan Review, dan 1 responden tidak menerapkan semua tahapan SQ3R. Hasil menceritakan kembali isi teks narasi menunjukkan tiga kategori nilai, yaitu 8 responden memiliki nilai sangat baik, 26 responden memiliki nilai baik, dan 19 responden memiliki nilai cukup. Penerapan teknik SQ3R efektif dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menceritakan kembali isi teks narasi, karena teknik ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tetapi juga memori dan kemampuan berpikir kritis yang penting dalam proses narasi.
Faktor-Faktor Determinan dalam Pengembangan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar Sopia; Siti Quratul Ain
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 3 (2024): DIDAKTIKA Agustus 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1221

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan berbicara siswa kelas VC di SDN 21 Pekanbaru. Keterampilan berbicara merupakan aspek penting dalam pembelajaran yang harus dikuasai oleh siswa, namun banyak siswa yang menghadapi kesulitan dalam mengembangkan kemampuan ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang melibatkan siswa dan guru kelas VC. Teknik analisis data kualitatif dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, yang didukung oleh teknik triangulasi untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal seperti motivasi, minat, percaya diri, keterampilan bahasa, konsentrasi, dan kerja sama mempengaruhi keterampilan berbicara siswa. Selain itu, faktor eksternal seperti lingkungan, penggunaan bahasa ibu, konteks sosial, dan dukungan keluarga juga berperan penting. Motivasi dan minat siswa yang tinggi terbukti meningkatkan partisipasi aktif dalam kegiatan berbicara. Dukungan dari guru dan orang tua juga berkontribusi signifikan terhadap perkembangan keterampilan berbicara siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi guru dan orang tua dalam mendukung pengembangan keterampilan berbicara siswa secara lebih efektif.
Meta Analysis the Effect of Critical Thinking Skills Towards Students’ Storytelling Skills Dhika Santhi; Hanip Pujiati; Saifur Rohman
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.829

Abstract

The purpose of this study is to evaluate how critical thinking affects students' storytelling skills while they learn English. The findings of previous research will be used to analyze this influence. The meta-analysis method is employed in this study. A meta-analysis examines several research findings on related issues. Written materials about critical thinking research, such as journal articles and research reports that were specifically chosen because they fulfill the research issue, become the analytical unit in this type of study. With the use of a documentation guide, the researcher serves as the primary instrument for this study. Quantitative data analysis using percentages and qualitative data analysis for data derived from narrative studies of the research findings are the methods employed for data analysis. The results of this research showed that teaching English to students through the storytelling approach enhances their capacity for critical thought, decision-making, and narrative invention.
Motivasi Berbicara Siswa dalam Kegiatan Bercerita Melalui Meshotell (Studi Kasus Kelas IX MTs Al-In’am) Faiqatul Jamilah; Ahmad Tabrani; Abdul Rani
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1058

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil motivasi berbicara siswa dalam kegiatan bercerita melalui penggunaan metode pembelajaran show and tell. Lemahnya keterampilan berbicara siswa kelas IX MTs Al-In’am menjadi masalah yang mencoba diatasi dengan penerapan metode pembelajaran show and tell. Desain penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Lokasi Penelitian ini bertempat di MTs Al-In’am, Desa Banjar Timur, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep. Data diperoleh melalui wawancara terhadap guru bahasa Indonesia di kelas tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen. Ditemukan hasil penelitian berupa terbentuknya beragam motivasi baru siswa berupa terbentuknya rasa percaya diri yang lebih baik, meningkatnya keterampilan berbicara di depan umum, sebagai metode baru yang menarik, menjadi metode mengasah public speaking hingga termotivasi bercerita dengan baik.
Penerapan E-Modul Pembelajaran Exe Learning Sebagai Website Responsive Digital dalam Membangun Pengetahuan Teks Eksplanasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia As'ad Norsalam; Abdul Rani
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1155

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan dan mengembangkan modul pembelajaran berbasis eXe Learning sebagai website responsive digital guna membangun pengetahuan siswa terkait pengajaran teks eksplanasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VII. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah pendekatan studi kepustakaan yang melibatkan beberapa tahapan diantaranya pencarian studi literatur, pengembangan e-modul, dan pengujian kepada siswa. E-modul ini dikembangkan dengan memperhatikan konten materi yang sesuai dengan kurikulum terkini dan memenuhi kebutuhan pembelajaran siswa. Dari hasil penelitian, terbukti bahwa e-modul pembelajaran Exe Learning sebagai platform website responsif memberikan banyak keunggulan. Siswa merasa e-modul ini sangat membantu dalam memahami pembelajaran teks eksplanasi. E-modul sebagai media pembelajaran mandiri juga mendapatkan respons positif dari siswa, karena mereka bisa akses dimanapun dan kapanpun. E-modul juga memberikan manfaat sebagai sarana evaluasi diri untuk mengukur penguasaan materi teks eksplanasi dengan adanya soal-soal interaktif. Meskipun demikian, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa kekurangan pada e-modul pembelajaran Exe Learning, yaitu tampilan yang masih terlalu simple dan konten yang kurang kompleks. Namun, dengan memperhatikan rekomendasi peneliti, e-modul dapat diperbaharui dan disempurnakan agar dapat mencakup seluruh aspek yang diperlukan dalam pembelajaran teks eksplanasi. Penelitian ini memberikan kontribusi baik terhadap perkembangan model pembelajaran berbasis teknologi. Diharapkan dari hasil penelitian ini memberikan dampak baik terhadap pendidik dan siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dalam konteks pembelajaran teks eksplanasi. Penggunaan e-modul Exe Learning sebagai alat pembelajaran memberikan fleksibilitas dalam mengadaptasi dan mengubah konten sesuai perkembangan pembelajaran. Melalui pemanfaatan teknologi ini, pendidik dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih dinamis dan mendukung siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Filsafat dan Pembelajaran Bahasa Inggris: Keterkaitan dalam Konteks Kurikulum Merdeka Belajar Ahmad Zaki Munibi; Zuriyati Zuriyati; Samsi Setiadi
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1392

Abstract

Sebagai dasar dari berbagai disiplin ilmu, filsafat diintegrasikan ke dalam pembelajaran bahasa Inggris dalam konteks Kurikulum Merdeka Belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan keterkaitan antara filsafat dan pembelajaran bahasa Inggris sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka Belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan tinjauan literatur sistematis. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara filsafat dan pembelajaran bahasa Inggris dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pertama, filsafat memberikan panduan bagi proses pembelajaran bahasa Inggris. Kedua, pembelajaran bahasa Inggris dapat dipandang sebagai aspek dari ontologi dalam filsafat. Ketiga, dalam konteks Kurikulum Merdeka Belajar, pembelajaran bahasa Inggris mengadopsi teori konstruktivisme. Keempat, pendekatan pembelajaran bahasa Inggris sejalan dengan pemikiran filsafat modern dan postmodern. Kelima, prinsip-prinsip filsafat moral diterapkan dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk membangun kompetensi karakter Pancasila. Keenam, terdapat interaksi timbal balik antara filsafat dan pengajaran bahasa Inggris. Ketujuh, nilai-nilai aksiologis, epistemologis, dan ontologis filsafat tercermin dalam penilaian pembelajaran bahasa Inggris. Kedelapan, teori kebenaran dalam filsafat relevan dengan pembelajaran bahasa Inggris. Kata kunci: Filsafat, Pembelajaran Bahasa Inggris, Kurikulum Merdeka
Islamic Education Teachers’ Perceptions of the Curriculum Change from the 2013 Curriculum to the Independent Curriculum Muhammad Ma'ruf Asy'ari; Riza Arif M.Z; Indah Aminatuz Zuhriyah; Muh. Noaf Afgani
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1396

Abstract

Curriculum change is one of the problems that arises related to the curriculum. There were various responses from teachers, students and parents regarding this curriculum change. Some of them argued that the curriculum was changed too quickly, giving rise to statement "change minister, change curriculum". This research uses a qualitative approach to the type of literature study (library research). Library study research is a type of research where data is taken through the process of reviewing books, journal articles, and notes related to the problem to be solved (Sari & Asmendri, 2020, p. 43). In this research, researchers studied several journal articles related to the research themes raised and then analyzed them using research procedures according to Kuhltau (Kuhltau, 2002) Perception in the narrow sense is defined as vision, meaning the way an individual sees something. Meanwhile, in a broad sense, perception is defined as a view or understanding, meaning the way an individual views or understands something (Rezki et al., 2020, p. 32). Kottler in Ririn Agustina and Dea Mustika states that perception is a process through which individuals select, organize and interpret information in order to obtain meaningful ideas (Agustina & Mustika, 2023, p. 362). Changing the curriculum from the 2013 curriculum to the independent curriculum is a good thing planned by the government to improve the quality of education in Indonesia due to the Covid-19 pandemic. So that the results of changing the curriculum can be seen in the field, it must be supported by teachers who are competent in their fields.
Transferable Skills-Based Career Guidance to Increase Student Career Maturity Ayong Lianawati; Muwakhidah; Ahmad Rofi Suryahadikusumah; Fifi Khoirul Fitriyah; Irfan Fahriza
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1402

Abstract

Career guidance based on transferable skills is needed so that students do not limit their career choices and are more confident in their career choices. Transferable skills are general skills needed to survive in today's world of work, and is part of the Sustainable Development Goals (SDGs) formulated by UNICEF.. The research aims to design and test a career guidance program containing transferable skills to increase student career maturity. A quantitative approach was used in this research; the method used was a quasi-experiment. The research was conducted on FKIP Universitas PGRI Adibuana Semester 8 students. The research sample will be chosen randomly, taking 20% of the research population. Data collection uses two tools: Transferable Skills Analysis and Career Maturity Scale. Research shows a significant change in student career maturity. The t-test results meet the H0 rejection criteria. Sig value. (2-tailed) = 0.00 and tstat = 59.500, indicating transferable skills-based career guidance effectively increases student career maturity. Research recommends that universities should be concerned about developing students' transferable skills in lecture programs and extracurricular activities in training, internships, and industry-based learning.
Implementasi Total Quality Management (TQM) dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi di Berbagai Negara Teguh Trianung DS; Alfiya Farashati; Easyah Theoline; Tri Haryani
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1403

Abstract

Pendidikan saat ini menghadapi kebutuhan akan peningkatan mutu yang berkesinambungan, terutama mengingat dinamika globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi implementasi TQM dari berbagai negara. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan studi literatur. Data diperoleh dari kumpulan buku dan jurnal yang relevan dengan topik penelitian. Kemudian data dianalisis melalui tahap reduksi, penyajian, dan kesimpulan. Studi ini menginformasikan bahwa TQM di berbagai negara menghasilkan dampak positif terhadap kualitas pendidikan tinggi. Di Hongaria, komitmen terhadap kualitas melalui pendekatan kolaboratif dan peningkatan berkelanjutan membawa reputasi yang lebih baik, kepuasan mahasiswa yang lebih tinggi, dan peningkatan daya saing. Sementara itu, Turki menekankan kepemimpinan kuat, keterlibatan pemangku kepentingan, dan kebijakan akreditasi ketat untuk menciptakan lingkungan pendidikan berkualitas. Di Australia, penerapan TQM bergantung pada perubahan budaya institusi dan pengakuan bahwa institusi adalah sistem yang saling terkait. Inggris, melalui badan QAA, memastikan standar kualitas tinggi dengan evaluasi ketat dan memperkenalkan kerangka penilaian baru yang mengutamakan tinjauan akademis internal. Institusi pendidikan tinggi perlu mengadopsi pendekatan TQM yang terstruktur dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing mereka. Keterlibatan aktif semua pemangku kepentingan dan penilaian mutu yang ketat menjadi kunci untuk mencapai standar pendidikan yang lebih tinggi di tingkat nasional maupun internasional.
Relevensi Kurikulum dengan Kebutuhan Kompetensi Guru Seni Budaya sebagai Profil Lulusan Dilla Octavianingrum; Latifatun Nisa
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1418

Abstract

Perguruan tinggi menjadi tempat untuk mencetak lulusan-lulusan yang memiliki hardskill dan softskill mumpuni. Namun, masih terdapat ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan kompetensi dunia kerja. Salah satunya disebabkan oleh kurangnya penyesuaian kurikulum dengan dinamika perubahan global, sehingga kurikulum yang berlaku pada prodi harus dievaluasi secara periodik untuk menyesuaikan kebutuhan kompetensi Guru Seni Budaya yang dibutuhkan pada dunia kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui relevansi kurikulum Pendidikan Seni Pertunjukan dengan kebutuhan kompetensi Guru Seni Budaya, yang ditetapkan sebagai profil lulusan, selain itu untuk mengevaluasi kurikulum Pendididikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek penelitian guru seni budaya, dan alumni Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dengan observasi, depth interview, Focus Group Discussion (FGD) dan analisis dokumen. Analisis dan triangulasi data juga digunakan untuk menguji keabsahan data dan menemukan kebenaran objektif sesungguhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum Pendidikan seni pertunjukan sudah relevan sesuai dengan kompetensi Guru Seni Budaya (kompetensi pedagogik, professional, sosial, dan kepribadian), akan tetapi perlu penambahan penguasaan teknologi, kompetensi kepemimpinan, kemampuan softskills, dan kompetensi yang berhubungan dengan sopan santun etika.

Page 58 of 109 | Total Record : 1090