cover
Contact Name
Ahmad Saleh Harahap
Contact Email
ahmadsaleh@unib.ac.id
Phone
+6285216150612
Journal Mail Official
buletin_pt@unib.ac.id
Editorial Address
Gedung Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu Jl WR Supratman Kandang Limun, Kota Bengkulu
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Buletin Peternakan Tropis (Bulletin of Tropical Animal Science)
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 27221733     EISSN : 27220788     DOI : -
Buletin Peternakan Tropis (Bul. Pet. Trop.) (Bulletin of Tropical Animal Science) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Badan Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu berkolaborasi dengan Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Buletin Peternakan Tropis merupakan jurnal yang menerbitkan artikel ilmiah berdasarkan peer-review double blind yang bertujuan untuk menyebarluaskan semua informasi yang berkontribusi pada pemahaman dan pengembangan peternakan di daerah tropis dengan menerbitkan makalah penelitian asli, artikel telaah pustaka. kasus lapangan dan gagasan asli. Jurnal ini mencakup semua aspek yang berkaitan dengan Peternakan dan Veteriner di daerah tropis. Buletin Peternakan Tropis terbit dua kali dalam satu tahun, yaitu pada bulan Mei dan Nopember. Focus and Scope: Produksi Ternak, Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak, Sosial Ekonomi Peternakan, Teknologi Hasil Peternakan, Genetika dan Pemuliaan Ternak, Reproduksi Ternak, Teknologi Hasil Ikutan Ternak, Hijauan Pakan Ternak, Aneka Hewan Potensial, Kesehatan Ternak
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2021)" : 10 Documents clear
Faktor Penghambat Keberlanjutan Penggunaan Solid Limbah Sawit Sebagai Pakan Ternak Sapi Potong Di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu (Studi Kasus) Firison, Jhon; Ishak, Andi; Efendi, Zul; Ramon, Erpan; Afrizon, Afrizon
Buletin Peternakan Tropis Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.2.1.30-38

Abstract

Peternak pada wilayah perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Seluma telah banyak memanfaatkan potensi solid limbah sawit sebagai sumber pakan sapi potong. Kelompok Ternak Tunas Harapan, Desa Sumber Arum, Kecamatan Sukaraja, mulai menggunakan pakan solid pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2017, namun saat ini sudah banyak peternak yang tidak lagi menggunakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penghambat penggunaan solid pada Kelompok Ternak Tunas Harapan. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2020. Pengumpulan data melalui wawancara (FGD) melibatkan empat orang informan, yaitu tiga orang pengurus kelompok tani dan penyuluh pertanian lapangan. Data yang dikumpulkan adalah hasil identifikasi faktor-faktor teknis, ekonomi, dan sosial terkait dengan pemeliharaan sapi potong. Data dianalisis dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor teknis menjadi penghambat utama penggunaan solid dengan nilai sebesar 63,7%, diikuti oleh faktor ekonomi (25,8%), dan faktor sosial (10,5%). Penurunan skala pemeliharaan ternak dari 4-5 ekor menjadi 1-2 ekor merupakan faktor teknis yang dominan menghambat keberlanjutan penggunaan solid di lapangan. 
Pengaruh Berbagai Campuran Media Pada Feses Sapi Kaur Yang Diberi Pakan Rumput Setaria Dan Pelepah Sawit Terhadap Pertumbuhan Cacing Tanah Pheretima Sp Setiawan, Bagus Dimas; Brata, Bieng; Jarmuji, Jarmuji
Buletin Peternakan Tropis Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.2.1.15-22

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh berbagai campuran media pada feses sapi kaur yang diberi pakan rumput setaria dan pelepah sawit terhadap pertumbuhan cacing tanah Pheretima sp. Penelitian dilaksanakan Pondokan Edo Gang 3, Unib Belakang, Kelurahan Kandang Limun Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu dan Laboratorium Peternakan Universitas Bengkulu.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan:P0 100% feses sapi kaur, P150% sekam, P2 50% jerami padi,P3 50% batang pisang dan P4 50% serbuk gergaji. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian campuran media pada feses sapi kaur yang diberi pakan rumput setaria dan pelepah sawit berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap pertambahan bobot badan anak dan bobot badan anak per ekor cacing tanah Pheretima sp namun tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan induk cacing tanah Pheretima sp.Kata Kunci: Media, Feses Sapi Kaur,Cacing tanah, Pheretima sp.
Performa Produksi Telur pada Ayam Ketarras Generasi Kedua dengan Bobot Badan yang Berbeda Harahap, Ahmad Saleh; Kususiyah, Kususiyah; Amrullah, Amir Husaini Karim
Buletin Peternakan Tropis Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.2.1.48-52

Abstract

Ayam ketarras merupakan ayam persilangan antara ayam arab dan ayam ras petelur dengan persentase darah 75% ayam arab dan 25% ayam ras petelur. Saat ini ayam ketarras keturunannya sudah pada generasi kedua (G2). Penelitian ini bertujuan untuk melihat performa produksi telur pada ayam ketarras dengan bobot badan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan 30 ekor ayam betina Ketarras dengan jenis kelamin betina. Penelitian dilaksanakan di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Kandang yang digunakan adalah kandang batteray yang merupakan kandang individu. Pada saat pemeliharan pemberikan pakan dengan komponen konsentrat khusus ayam petelur, dedak dan jagung giling. Paramater yang diambil ketika penelitian adalah produksi telur, berat telur dan  persentase produksi. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap. Data yang diperoleh disajikan berdasarkan rataan dan standar deviasi. Jumlah telur yang dihasilkan dari 30 ekor selama 3 bulan pengamatan sebesar 1.728 butir dengan rataan produksi telur perbulan per ekor adalah 19 butir/ekor/bulan. Secara keseluruhan berat telur yang diperoleh sebesar 48.22 gram. Sementara persentase produksi telur secara keseluruhan yang diperoleh mencapai 63.30 %. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ayam Ketarras generasi ke-2 umur 11-13 bulan memiliki performa produksi, persentase produksi dan berat telur yang masih bervariasi.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Terhadap Total Padatan, Kesegaran, Dan Sensoris Susu Pasteurisasi Ismiarti, Ismiarti; Rohmat, Nur
Buletin Peternakan Tropis Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.2.1.9-14

Abstract

Pasteurisasi perlu dilakukan untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen pada susu sebelum dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penambahan ekstrak kayu manis untuk meningkatkan kualitas susu pasteurisasi ditinjau dari total padatan, kesegaran, dan sensoris Sampel yang digunakan berupa susu murni yang diambil dari peternakan rakyat di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah yang terdiri atas 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan terdiri atas : P0 = susu sapi pasteurisasi + 0% ekstrak kayu manis (kontrol), P1 = susu sapi pasteurisasi + 2 % ekstrak kayu manis, P2 = susu sapi pasteurisasi + 4 % ekstrak kayu manis, dan P3 = susu sapi pasteurisasi + 6% ekstrak kayu manis. Susu pasteurisasi diamati pada hari ke 0, 3, 7, dan 14 untuk mengetahui total padatan dan kesegaran menggunakan uji alkohol 70%, sedangkan uji sensoris dilakukan pada hari ke 0. Pengujian sensoris dilakukan oleh 24 panelis agak terlatih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kayu manis sampai dengan 6% tidak berpengaruh nyata terhadap total padatan dan kesegaran susu pasteurisasi. Total padatan P0, P1, dan P2 mengalami penurunan setelah penyimpanan sampai dengan 7 hari namun masih berada di kisaran normal, sedangkan P3 dibawah standar. Total padatan dari semua perlakuan berada di bawah standar setelah disimpan 14 hari.  Kesegaran susu mulai menurun setelah disimpan 3 hari dan di hari ke 14, susu pasteurisasi sudah mengalami kerusakan. Penambahan ekstrak kayu manis berpengaruh sangat nyata terhadap warna dan rasa (P<0,01) susu sapi pasteurisasi. Kesimpulannya, penambahan esktrak kayu manis dengan level berbeda mampu mempertahankan kualitas susu dan meningkatkan kualitas sensoris, namun tidak memperpanjang masa simpan. 
Sifat Fisik Wafer Berbahan Silase Limbah Sayur Kol dengan Jenis Kemasan dan Komposisi Konsentrat yang Berbeda Harahap, Anwar Efendi; Adelina, Triani; Ali, Arsyadi; Mucra, Dewi Ananda; Ramadani, Dini
Buletin Peternakan Tropis Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.2.1.53-60

Abstract

This research aims to know the physical quality of color, aroma, texture, density, and absorption of water and know the best type of packaging in wafers resulting from vegetable waste silage cabbage. This study used a Complete Randomized Design (RAL) factorial pattern (4×2) with 2 replication. Factor A consists of concentrate composition, A0=silage of cabbage waste 100% : A1= silage of cabbage waste 75% + 25% rice bran: A2 = silage of cabbage waste 50% + 50% rice bran : A3 = silage of cabbage waste 25% + 75% rice bran and factor B consists of B0 = Bag packaging type and B1=Plastic sack packaging type. Observed parameters include color, aroma, texture, density and water absorption. The results showed that there was interaction (P>0.01) between different types of packaging and substrate composition. No interaction (P>0.05) color, density, water absorption and texture. The composition factor of the substrate has a effect (P<0.01) on color, aroma and texture, but has no effect (P>0.05) on water density and absorption. Packaging type factors have a noticeable effect (P<0.01) on color and aroma, but have no  effect (P>0.05) on density, water absorption and texture. It can be concluded that the treatment that gives the best results is the substrate composition of 25% cabbage vegetable waste + 75% rice bran and the type of jute bag packaging for 14 days of storage can maintain the physical quality of the wafer resulting from the silage of cabbage vegetable waste
Kelimpahan Relatif Ektoparasit pada Inang Ayam Buras Lokal Putranto, Heri Dwi; Meriana, Meriana; Brata, Bieng; Nurmeiliasari, Nurmeiliasari
Buletin Peternakan Tropis Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.2.1.1-8

Abstract

Negara beriklim tropis seperti Indonesia memiliki suhu dan kelembaban lingkungan yang tinggi, dan hal ini menjadi salah satu faktor berkembangnya ektoparasit. Ektoparasit pada unggas peliharaan dapat menjadi masalah yang berpotensi untuk berkontribusi pada kerugian sebuah usaha peternakan seperti penyakit, penurunan produksi dan bahkan mortalitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi serta menganalisa nilai Indeks Kelimpahan Relatif (IKR) ektoparasit yang ditemukan pada 3 jenis inang ayam buras lokal (ayam burgo, ayam ketarras dan ayam kampung) yang dipelihara pada manajemen pemeliharaan intensif. Penelitian eksploratif ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling pada 3 jenis ayam buras lokal yang dipelihara secara intensif di Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Ektoparasit dikoleksi langsung dari setiap individu ayam, kemudian data jenis dan populasi ektoparasit dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 jenis ektoparasit yang ditemukan yaitu Echidnophaga gallinacea, Penicillidia dufourii, Lipeurus caponis, Menopon gallinae dan Rhipicephalus sanguineus. Total populasi ektoparasit pada 3 jenis inang ayam buras lokal ditemukan sebanyak 174 ekor. Populasi ektoparasit tertinggi yaitu 68 ekor (M. Gallinae) dan populasi terendah sebanyak 13 ekor (P. dufourii). Spesies M. gallinae dan L. caponis ditemukan lebih melimpah serta memiliki IKR yang tinggi (39,1% dan 24,1%).
Karakteristik Organoleptik dan Total Mikroba Telur Ayam Ras yang Direndam dalam Air Rebusan Daun Melinjo (Gnetum gnemon L.) Novitanti, Linda; Suharyanto, Suharyanto; Soetrisno, Edi; Warnoto, Warnoto
Buletin Peternakan Tropis Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.2.1.65-75

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman telur ayam ras dalam air rebusan daun melinjo terhadap karakteristik organoleptik, warna kuning, pH dan total mikroba telur ayam ras. Penelitian ini menggunakan 180 butir telur ayam ras. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebanyak 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan lama penyimpanan 14 dan 21 hari. Perlakuan terdiri atas P0 = 0%, P1 = 15%, P2 = 30%, P3 = 45% air rebusan daun melinjo (Gnetum gnemon L). Variabel yang diamati yaitu organoleptik meliputi bau, tekstur dan rasa, warna kuning; pH dan total mikroba isi telur. Data organoleptik dianalisis secara deskiptif. Data warna kuning telur, pH dan total mikroba dianalisis menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan uji DMRT jika terdapat perbedaan. Hasil pengujian mutu hedonik dan hedonik bau menunjukkan bahwa perlakuan P2 dan P3 penyimpanan 21 hari mempengaruhi nilai dan kesukaan bau telur mentah maupun masak. Hasil pengujian mutu hedonik dan hedonik tekstur menunjukkan bahwa semua perlakuan pada penyimpanan 14 dan 21 hari tidak meningkatkan nilai dan kesukaan tekstur putih telur maupun kuning telur. Hasil pengujian mutu hedonik dan hedonik rasa menunjukkan bahwa perlakuan perlakuan P3 penyimpanan 14 hari dan semua perlakuan pada penyimpanan 21 hari mempengaruhi nilai dan kesukaan rasa putih telur maupun kuning telur. Hasil pengujian warna menunjukkan bahwa perlakuan P2 dan P3 penyimpanan 14 hari serta perlakuan P1, P2 dan P3 penyimpanan 21 hari dapat meningkatkan warna kuning telur. Hasil pengukuran pH menunjukkan bahwa lama penyimpanan menyebabkan terjadinya peningkatan nilai pH. Hasil pengukuran TPC menunjukkan bahwa lama penyimpanan menyebabkan terjadinya kenaikan nilai TPC.
Analisis Finansial Peternakan Sapi Perah Peternak Gapoktan Sumber Mulya di Kabupaten Kepahiang Bengkulu Suherman, Dadang; Sutriyono, Sutriyono
Buletin Peternakan Tropis Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.2.1.39-47

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan usaha peternakan sapi perah peternak Gapoktan Sumber Mulya di Kabupaten Kepahiang Bengkulu. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Agustus 2018 pada usaha peternakan sapi perah peternak Gapoktan Sumber Mulya di Kabupaten Kepahiang Bengkulu. Metode penelitian menggunakan studi kasus. Data dikumpulkan kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan analisis finansial dengan kriteria (Return On Invesment, Payback Period, Net Present Value, Benefit Cost Ratio, dan Internal Rate of Return). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return On Invesment (22,82 %) lebih tinggi daripada tingkat suku bunga deposito (9 %). Jangka waktu pengembalian Payback Period (4 tahun 5 bulan) merupakan hasil periode lebih maksimum yang diperkirakan usaha (10 tahun), Net Present Value (Rp. 25.421.240,00), dan Benefit Cost Ratio (1,45) mempunyai nilai positif dan nilai lebih tinggi (daripada 1), perkiraan nilai Internal Rate of Return (28,45 %) adalah lebih tinggi daripada  tingkat suku bunga kredit 18 %. Hasil kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa  usaha peternakan sapi perah peternak Gapoktan Sumber Mulya dinyatakan layak secara finansial.
Pengaruh Penggunaan Tempe Dedak dan Tape Dedak terhadap Kualitas Karkas Ayam Broiler Rahmat, Agung; Fenita, Yosi; Santoso, Urip
Buletin Peternakan Tropis Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.2.1.23-29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tempe dedak dan tape dedak terhadap kualitas karkas ayam broiler. Seratus dua puluh ekor ayam broiler jantan didistribusikan ke dalam 5 kelompok perlakuan dengan 4 ulangan sebagai berikut: P1= ransum mengandung tempe dedak 14%; P2= ransum mengandung tempe dedak 20%; P3= ransum mengandung tape dedak 14% dan; P4= ransum mengandung tape dedak 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempe dedak dan tape dedak berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap berat karkas, meat bone ratio, cooking loss dan drip loss. Perlakuan menghasilkan warna karkas yang relatif sama. Dapat disimpulkan bahwa pemberian tempe dedak dan tape dedak dapat diberikan kepada ayam broiler sebanyak 20% tanpa menurunkan kualitas karkas.
Pengaruh Seleksi terhadap Sifat Reproduksi dan Produksi Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Kaharuddin, Desia; Kususiyah, Kususiyah
Buletin Peternakan Tropis Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.2.1.61-64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh seleksi berdasarkan berat badan umur 4 mg terhadap sifat reproduksi dan produksi puyuh Generasi 1 dan Generasi 2. Penelitian ini dilaksanakan di kandang unggas Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Materi dasar yang digunakan adalah puyuh lokal jantan asal Payakumbuh dan betina asal Bengkulu. Hasil persilangannya dinamakan puyuh parental yang akan menghasilkan puyuh G1. Pada umur empat minggu puyuh G1 diseleksi berdasarkan berat badan pada umur empat minggu. 60% puyuh betina tertinggi dan 20% puyuh jantan tertinggi digunakan sebagai tetua untuk generasi berikutnya seleksi dilakukan sampai generasi ketiga. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa performa reproduksi puyuh yang diseleksi pada umur empat minggu, fertilitasnya puyuh G1 – G6 lebih dari puyuh parental   91,74% dengan daya tetas 88,50%, rataan berat telur tetas 11,21±0,57g dengan berat tetas 6,53±0,43g. Seleksi juga meningkat performans pertumbuhan, Berat badan puyuh umur 2, 4 dan 6 minggu yang diseleksi umur empat minggu 43,12±5,23; 85,32±6,75 dan 116,34±3,51 dengan pertambahan berat badan umur 2, 4 dan 6 minggu berturut-turut adalah 33,34±4,31; 42,20±4,80 dan 31,02±2,16. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa seleksi dapat meningkat performan reproduksi dan produksi pada puyuh.

Page 1 of 1 | Total Record : 10