cover
Contact Name
Angga Nugraha
Contact Email
anggasosek2010@gmail.com
Phone
+6285342741913
Journal Mail Official
anggasosek2010@gmail.com
Editorial Address
Jl.Angkatan 45 No1a Lt Salo Rappang Kabupaten Sidenreng Rappang
Location
Kab. sidenreng rappang,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal sains dan teknologi industri peternakan
ISSN : -     EISSN : 27757889     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan merupakan jurnal berkala 6 bulanan. Jurnal ini dikelola dengan profesional dengan reviewer internal dan eksternal.
Articles 66 Documents
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TELUR PADA TERNAK AYAM PETELUR DI DESA KALUPPANG KECAMATAN MAIWA KABUPATEN ENREKANG Idris Idris; Angga Nugraha; Muhammad Irwan
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan Vol 3 No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jstip.v3i2.1133

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap produksi ayam petelur di Desa Kaluppang Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yaitu metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua usaha peternakan ayam petelur di Desa Kaluppang Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang 27 peternak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer maupun data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh variabel jumlah ayam terhadap produksi telur dijelaskan bahwa variabel jumlah ayam (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap produksi telur. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi variabel jumlah ayam (X1) 0,234 > 0,05, Pengaruh variabel pakan terhadap produksi telur dijelaskan bahwa variabel pakan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap produksi telur. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi variabel pakan (X2) 0,015 > 0,05. Pengaruh variabel tenaga kerja terhadap produksi telur dijelaskan bahwa variabel tenaga kerja (X3) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi telur. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi variabel tenaga kerja (X3) 0,131 > 0,05. Pengaruh variabel obat-obatan terhadap produksi telur dijelaskan bahwa variabel obat-obatan (X4) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi telur. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi variabel obat-obatan (X4) 0,152 > 0,05 simultan.
TINGKAT MOTIVASI PETERNAK DALAM BETERNAKSAPI (STUDI KASUS KELOMPOK TERNAK BATU MESA DIDESA LETTA KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN PINRANG) rani rasyid; Angga Nugraha; Muh. Irwan; Muhammad Rais Rahmat Razak
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan Vol 3 No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jstip.v3i2.1165

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tingkat motivasi peternak dalam berternak sapi (studi kasus kelompok ternak batu mesa di desa letta kecamatan lembang pinrang Jenis Penelitian yang digunakan adalah Deskriptif kuantitatif yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat motivasi petenak sapi studi kasus kelompok ternak di letta kecamatan lembang kabupaten pinrang yang berjumlah 13 peternak. Sampel dipilih dengan menggunakan metode sampling jenuh sebanyak 13 peternak yang konsisten beternak sapi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder untuk mengetahui tingkat motivasi peternak tahun 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil responden secara keseluruhan terhadap tingkat motivasi peternak mendapatkan nilai total 132 yang berarti berada pada kategori memenuhi. Kata kunci : Tingkat Motivasi Peternak, Sapi Bali
POTENSI KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA VAL.) DAN INDIGOFERA ZOLLINGERIANA SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN UNTUK PAKAN UNGGAS Ilahude, Meygi Caesarika Putri; Purwanti, Sri; Syamsu, Jasmal A.
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan Vol 4 No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jstip.v4i2.1270

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Beberapa jenis bahan pakan yang dapat digunakan sebagai antioksidan yaitu daun Indigofera dan kunyit. Tepung pucuk Indigofera zollingeriana memiliki kandungan bahan aktif berupa β-karoten yang bermanfaat sebagai antioksidan serta pada kunyit kandungan kurkumin dan minyak atsiri yang bermanfaat sebagai antioksidan, keduanya memiliki bahan aktif yang bermanfaat sebagai antioksidan namun belum diketahui kemampuan aktivitas antioksidan kedua tanaman jika dikombinasikan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui seberapa besar aktivitas antioksidan yang terkandung dalam tepung Indigofera zollingeriana, kunyit dan kombinasi keduanya untuk dimanfaatkan sebagai alternatif feed additive pada unggas. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan perlakuan yang terdiri dari : P0 : Vitamin C, P1 : Tepung Indigofera 100%, P2 : Kunyit 100%, P3 : Tepung Indigofera 25% + Kunyit 75%, P4 : Tepung Indigofera 50% + Kunyit 50%, P5 : Tepung Indigofera 75% + Kunyit 25%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap aktivitas antioksidan dengan nilai aktivitas antioksidan P0 : 97,12%, P1 : 26,34%, P2: 79,27%, P3 : 78,60%, P4 : 75,5%, P5 : 58,10%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan 100% tepung kunyit memiliki aktivitas antioksidan yang tertinggi, sedangkan penggunaan tepung Indigofera zollingeriana (100%) tidak direkomendasikan karena memiliki aktivitas antioksidan yang rendah. Kombinasi tepung Indigofera zollingeriana 25% + kunyit 75% dapat digunakan sebagai alternatif feed additive pada unggas dan memiliki nilai aktivitas antioksidan yang tinggi dibandingkan dengan kombinasi lainnya. Kata Kunci : Antioksidan, Feed additive, Indigofera zollingeriana, Kunyit
Evaluasi Efektivitas Kecambah Kacang Hijau (Phaseoulus Radiata L.) terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi Bali di UPT PIBPS Pucak Maros. Hadijah, St Chadijah
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan Vol 4 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jstip.v4i1.1349

Abstract

Salah satu penyebab rendahnya bibit sapi potong di Indonesia adalah rendahnya kualitas spermatozoa pejantan. Oleh sebab itu tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kwalitas spermatozoa sapi Bali jantan melalui pemberian suplemen kecambah kacang hijau (Phaseolus Radiata L.) Penelitian ini menggunakan 5 ekor sapi Bali jantan yang dipelihara selama 5 minggu dan setiap minggunya dilakukan penampungan semen dengan menggunakan vagina buatan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Kualitas spermatozoa pejantan sapi Bali dianalisis dengan uji parameter makroskopis dan mikroskopis, uji makroskopi meliputi, analisis volume semen, warna semen, dan konsistensi atau kekentalan semen yang diperoleh. Uji mikroskopi meliputi, pemeriksaan pergerakan massa spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian suplemen kecambah kacang hijau selama 5 pekan rata-rata volume semen segar sapi Bali sebesar rata-rata 19.775, persentase pH semen segar sapi Bali berada di pH 6, bau yang khas dan memiliki viskositas dari encer hingga kental.
Evaluation of Dairy Cow Milk Production Based on Temperature Humidity Index (THI) Adhyatma, Muhammad; Ahmad, Yanuar; Kusuma, Satria Budi; Permadi, Herlina Irawati; Fajrin, Eistifani
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan Vol 4 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jstip.v4i1.1368

Abstract

This study aims to assess the impact of environmental temperature on the milk production of PFH dairy cows. The research site is located at an altitude of 187 meters above sea level, indicating relatively high levels of temperature and humidity. The average temperatures range between 23-30°C and the humidity levels range between 63-86%. Both elevated temperature and humidity can have an influence on milk production. The findings of this study indicate that the barn's Temperature-Humidity Index (THI) falls within the mild stress category. The milk production results for PFH dairy cows ranged from 3-6 liters per head per day in the morning, and 1.5-3 liters per head per day in the afternoon. However, it should be noted that this production level is still below the genetic standards. Other factors such as feed, management practices, and animal health also play a role in milk production. Regression analysis suggests a correlation between environmental temperature (THI) and milk production, although this correlation is not statistically significant. This lack of statistical significance may be attributed to the influence of various other factors on milk production, such as feed type and management practices. Therefore, in order to enhance the milk production of PFH dairy cows, it is necessary to develop a more comprehensive understanding of these contributing factors.
A efektifitas fermentasi kiambang terhadap kualitas karkas puyuh Mirna, Mirnawati; Ratna, Ratna; Risal, Muhammad
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan Vol 4 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jstip.v4i1.1374

Abstract

Tingginya dan kelangkaan pakan konvensional menjadi kendala utama yang dihadapi peternak. Pemanfaatan kiambang sebagai bahan pakan terkendala pada tingginya serat kasar sehingga menurunkan tingkat kecernaan pakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaru emberian fermentasi kiambang (salvinia molesta) kedalah ransum pakan puyuh yang dipelihara selama satu bulan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu P0(Ransum Kontrol; P1(Ransum Fermentasi dengan 4% kiambang); P2(Ransum Fermentasi dengan 8% kiambang); P3(Ransum Fermentasi dengan 12% kiambang) dan setiap ulangan terdiri dari 5 ekor burung puyuh. Parameter yang diukur adalah bobot potong, bobot karkas, dan persentase karkas. Data yang diperoleh dari analilis sidik ragam (ANOVA) didapatkan hasil yang menyatakan bahwa pemeberian fermentasi kiamabang (salvinia molesta) dalam ransum memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas karkas puyuh.
PENGARUH PERBEDAAN METODE PENGEMASAN (PACKAGING) NUGGET AYAM DAUN KELOR TERHADAP KUALITAS KIMIA DAN MIKROBIOLOGI Windyasmara, Ludfia; Sukaryani, Sri; Sariri, Ahimsa Kandi
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan Vol 4 No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jstip.v4i2.1384

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kimia dan mikrobiologi nugget ayam yang disubstitusi tepung daun kelor pada metode pengemasan yang berbeda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 4 kali ulangan, 2 kali analisis (duplo). Perlakuan pada penelitian ini adalah nugget yang disimpan dengan kemasan Streoform dan Plastik Wrapping, Polypropylena (PP) non vakum, dan Polypropylena (PP) vakum. Variabel yang diamati dalam penelitian antara lain kadar air, keempukan, dan Total Plate Count (TPC). Data pada hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf nyata 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan metode pengemasan yang berbeda pada nugget ayam daun kelor berbeda nyata (P<0,05) terhadap kadar air dan Total Plate Count (TPC). Perbedaan sangat nyata (P<0,01) terjadi pada keempukan pada nugget ayam dengan metode pengemasan yang berbeda. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode pengemasan yang berbeda pada nugget ayam daun kelor dengan Streoform dan Plastik Wrapping, Polypropylena (PP) non vakum, dan Polypropylena (PP) vakum mempengaruhi kadar air, keempukan, serta Total Plate Count (TPC). Kata kunci: Kualitas kimia, Kualitas mikrobiologi, Nugget ayam, Tepung daun kelor
Kualitas Semen Beku Sapi Bali Post Thawing Dengan Jarak Dan Waktu Yang Berbeda Di Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Gafur, Dia Laila; Ervandi, Mohamad; Repi, Terri; Korompot, Ishak
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan Vol 4 No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jstip.v4i2.1403

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas semen beku sapi bali post thawing dengan jarak dan waktu yang berbeda di Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo. Peubah yang diamati motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa. Penelitian ini menggunakan semen beku sapi bali di Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo yang distribusinya berasal dari BBIB Singosari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dua arah dengan bantuan software SPSS 21. Hasil rerata persentase motilitas spermatozoa tertinggi terdapat pada jarak 10 cm selama 15 detik, rerata persentase viabilitas spermatozoa tertinggi terdapat pada jarak 15 cm selama 20 detik, rerata persentase abnormalitas spermatozoa tertinggi terdapat pada jarak 20 cm selama 20 detik post thawing. Jarak dan waktu pemindahan sraw dari permukaan nitrogen cair tidak mempengaruhi kualitas semen beku baik motilitas, viabilitas dan abnormalitas spermatozoa) sapi bali post thawing namun layak digunakan untuk IB dilapangan.
PROFIL DAN ESTIMASI RIPITABILITAS PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DOMBA TEXEL SEBAGAI DASAR CULLING Mudawamah, Mudawamah
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan Vol 4 No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jstip.v4i2.1466

Abstract

Domba Texel merupakan ternak yang penting dalam industri daging dan wol, telah mendapat pengakuan luas dan menjadi pilihan peternak di berbagai negara termasuk Indonesia. Domba Texel ditandai oleh karakteristik fisik yang memudahkan dalam pengukuran dan analisis pertumbuhan serta produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan profil pertambahan bobot badan domba Texel dan mengestimasi nilai ripitabilitasnya berdasarkan pertambahan bobot badan, serta menentukan jumlah pencatatan yang diperlukan sebelum melakukan pemilihan induk untuk dieliminasi (culling) berdasarkan pertambahan bobot badan domba Texel. Studi ini menggunakan 9 ekor induk domba Texel berusia 1-2 tahun sebagai sampel. Metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk memahami profil dan ripitabilitas pertambahan bobot badan mingguan induk domba Texel. Deskripsi profil mencakup rerata, variasi fenotipe, rentang, simpangan quartil, dan simpangan rata-rata. Estimasi ripitabilitas dievaluasi melalui korelasi sederhana dan analisis varians. Variabel yang diamati adalah pertambahan bobot badan selama 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan nilai ripitabilitas pertambahan bobot badan domba sebesar 0,230. Profil pertambahan bobot badan induk domba Texel menunjukkan rerata 611,11 gr; variasi fenotipe 35.641,03 gr; rentang 900 gr; simpangan quartil 100,00 gr; dan simpangan rata-rata 147,33 gr. Diperlukan pengamatan paling sedikit dua recording pertambahan bobot badan sebelum pemilihan induk untuk dieliminasi.
Perfomance Ayam Broiler Dengan Manajemen Perkandangan Sistem closed house dan open house sm, ilpan
Jurnal Sains dan Teknologi Industri Peternakan Vol 4 No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jstip.v4i2.1500

Abstract

The aim of this research is to determine the efficiency of using the closed house cage and open house cage management systems owned by PT partners. Poultry Technology Integration. This study used an observational approach by comparing feed consumption, body weight gain, feed conversion ratio, final body weight, and mortality of broiler chickens reared in two different cages that were harvested in 1 rearing period. Data on feed consumption, body weight gain, feed conversion ratio and mortality were analyzed statistically using the t test, while data on final body weight were analyzed descriptively. Based on research findings, the average feed consumption in the closed house cage system is 3562.20 g/head and the feed consumption in the open house cage system is 3233.72 g/head. In the close house cage system, the average feed conversion ratio is 1.672 while in the open house cage system it is 1.517. Close house and open house cage systems had no significant difference (P > 0.05) on feed consumption. body weight gain, feed conversion ratio and mortality. The close house cage system produced a final body weight of 2,437 g/head while in the open house cage it was 1,991 g/head and the total mortality percentage of the close house cage system was 7.08% of the initial population of 5000 birds, while the open house cage system reached 10.32% of the 5000 initial population.