cover
Contact Name
Yani Osmawati
Contact Email
jurnaldeviance@budiluhur.ac.id
Phone
+6221-5853753
Journal Mail Official
jurnaldeviance@budiluhur.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Deviance: Jurnal Kriminologi
ISSN : 25803158     EISSN : 25803166     DOI : -
Core Subject : Social,
Deviance Jurnal Kriminologi (ISSN 2580-3158 for printed version and ISSN 2580-3166 Online version), is a peer-reviewed, open-access journal published by Universitas Budi Luhur. This journal publishes twice a year (June and December). Deviance Jurnal Kriminologi publishes articles on criminological Issue. The journal invites scholar to submit original articles from variety of persperctives (sociological, philosophical, geographical, psychological, jurisprudential, cultural, political, policy standpoints, etc), focusing on crime and society
Articles 105 Documents
The Kabata Dutu (Local Wisdom) As a Means of Social Criticism of the People of Tidore Marasabessy, Abd. Chaidir; Siagian, Amrizal; Halil, Muamar Abd. Abd.
Deviance Jurnal Kriminologi Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/djk.2729

Abstract

For centuries, for the people of Tidore (North Maluku), social control has been a tradition of their ancestors (kabata dutu). This tradition is a form of communication among the Tidore people, with the aim of controlling the functioning of a social system. This research aims to explain the kabata dutu tradition (local wisdom) as social control for the Tidore community and describe the meaning contained in the kabata dutu tradition. Primary and secondary data (interviews, literature reviews, journals, scientific articles) are the reference for this research. The data analysis knife goes through the process of searching (systematic data classification) and drawing conclusions. Research conclusions; 1) The kabata dutu tradition is the philosophy of life of the Tidore people. This tradition is part of the social expression that emerged from the lives of the Tidore people to defend matters of truth. This tradition is not just an accessory to cultural representation, but as a social control to instill a culture of shame so that all forms of action are based on social norms. Kabata dutu is a means of aspiration (social control) for the government to improve public services faced by the community. Each stage of the traditional procession reflects a social process that encourages the realization of positive character in the lives of its people; 2) Kabata dutu interprets humans as social units who are interconnected with each other, so that a sense of belonging and need is expressed in the daily lifestyle of the Tidore people. The meaning of the kabata dutu tradition is as a message (borero) from the ancestors which contains universal truth values (in all aspects of life, including morals, customs, social ties). Through kabata poetry, Tidore people exercise social control in their behavior in society in order to maintain the noble values of their ancestral mandate.
Analisis Semiotika terhadap Fenomena Online Identity Theft (OIT) dalam Film Searching (2018) Larasati, Devita; Siregar, Inez Annabel Gabriella; Arifianto, Mutiara Syifa; Dhati, Theresia Roro
Deviance Jurnal Kriminologi Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/djk.3013

Abstract

Fenomena pencurian identitas online atau Online Identity Theft (OIT) merupakan bentuk kejahatan yang seringkali ditemukan dalam sosial media. Kerentanan serta kompleksitas yang dimiliki oleh media baru menjadi sebuah ancaman nyata bagi keamanan masyarakat digital. Melalui analisis semiotika terhadap film Searching (2018), peneliti menyoroti representasi bentuk kejahatan Online Identity Theft yang tergambarkan dalam visual dan narasi film. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi terhadap adegan-adegan kunci dalam film yang menggambarkan aspek-aspek penting dari Online Identity Theft. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tanda dan makna yang digunakan dalam visual, audio, serta teks, dalam ada dalam film melalui konsep dan pendekatan kriminologi visual. Film Searching (2018) menggambarkan penyalahgunaan media sosial yang terjadi dalam fenomena Online Identity Theft, serta dampaknya terhadap korban untuk menekankan pentingnya kewaspadaan dan keamanan digital. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman terhadap representasi kejahatan di media baru dan implikasinya terhadap kesadaran perilaku masyarakat digital.
Reconsidering Justice for Female Victims of Intimate Partner Violence: A Sociocultural and Legal Framework Hakim, Fany Nur Rahmadiana
Deviance Jurnal Kriminologi Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/djk.2709

Abstract

The pervasive internalization of patriarchal norms within Indonesian society perpetuates the victimization of women, particularly evident in cases of intimate partner violence. This study examines the escalating instances of violence against women within personal relationships, be it in marital or dating contexts. Despite the increasing prevalence of such incidents, the measures employed to address and safeguard victims remain inadequate. This paper employs an explanatory analysis method, focusing on two case studies of intimate partner violence (IPV) in both dating and domestic contexts. Utilizing a criminological framework, the analysis aims to scrutinize the pervasive injustice experienced by a significant portion of the female population. The selected case studies serve as illustrative examples to demonstrate the challenges inherent in the legal process, emphasizing the difficulty in access attributed to a law enforcement perspective that has yet to fully embrace a gender justice worldview. The findings of this study draw attention to the nuanced dynamics surrounding IPV in the legal domain. A crucial aspect highlighted is the need for a comprehensive understanding of these dynamics. The investigation extends to social reactions, with the virtual community, or "netizens," emerging as a significant influencer in shaping the trajectory of IPV cases. The collective voices of netizens are acknowledged for their potential impact on the handling of such cases. The discussion in this paper highlights the factor of injustice faced by the female victims of IPV which is a sociocultural factor specifically the perpetuation of the following: 1) gendered stereotype understanding, and 2) stigmatization and repeat victimization toward the victims. By amplifying the importance of equitable punishment for perpetrators of intimate partner violence, the collective online discourse has the potential to shape societal attitudes and contribute to a more just resolution of these cases. In conclusion, this paper underscores the necessity for transformative changes in legal structures and societal perspectives, as well as the urgency of online advocacy in addressing the persistent issue of IPV and its impact on women's pursuit of justice.
Fenomena Kekerasan Orangtua terhadap Anak dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masa Pandemi COVID-19 Haliza, Nur; Gusnita, Chazizah
Deviance Jurnal Kriminologi Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/djk.2721

Abstract

Pada awal tahun 2020 Indonesia dikagetkan dengan kemunculan virus COVID-19, virus tersebut menyebar dengan cepat keseluruh wilayah Indonesia dan berbagai sektor ikut terkena imbasnya, salah satunya bidang pendidikan. Untuk menekan penyebaran tingkat virus COVID-19 pemerintah memberikan kebijakan berupa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di seluruh tingkat pendidikan dari PAUD sampai perguruan tinggi. Pada kenyataanya, metode PJJ justru meningkatkan kasus kekerasan anak yang dilakukan oleh orang tuanya. Tulisan ini mengkaji dan mendalami faktor penyebab maraknya fenomena kekerasan orang tua terhadap anak dalam penerapan PJJ. Peneliti juga berbicara mengenai reaksi orang tua, guru, dan anak dalam menghadapi penerapan PJJ; pengaplikasian sistem PJJ; hambatan, kendala, manfaat dan kerugian dalam penerapan PJJ; tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang tua; reaksi anak dan dampak dalam tindakan kekerasan pada anak yang dilakukan orang tuanya; peran lembaga sosial dan pihak sekolah dalam menyikapi fenomena ini; penyelesaian kasus dan jumlah kasus; pola asuh orang tua yang baik untuk anak tanpa melakukan kekerasan. Metode yang digunakan peneliti yaitu Observasi lapangan, wawancara, olah jurnal dan karya ilmiah dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan PJJ masih belum  berjalan optimal dan cenderung lebih banyak kerugian dari berbagai pihak.
Perubahan Perilaku Narapidana dengan Pembinaan Community-Based Treatment di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Terbuka Ciangir Arto, Budi
Deviance Jurnal Kriminologi Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/djk.3058

Abstract

Pembinaan narapidana dilakukan untuk merubah perilaku terpidana dalam menjalani masa pidana. Narapidana memiliki potensi yang dapat dikembangkan sehingga dapat bermanfaat untuk menjadi modal bagi mereka setelah selesai menjalani hukuman. Pembinaan akan menghasilkan perubahan perilaku narapidana ke arah yang lebih positif. Perubahan perilaku Narapidana melalui pembinaan community-based treatment sangat diperlukan untuk membangun karakter yang mengarah kepada kemandirian. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, sehingga banyak berhubungan  dengan data yang bersifat kualitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah menggunakan metode deskriptif, karena mempunyai tujuan mendiskripsikan atau memaknai sesuatu hal apa adanya yang ada dilapangan. Reintegrasi digunakan sebagai analisis narapidana dalam perubahan perilaku dengan peran serta lingkungan, wajib dipenuhi sebagai suatu kesatuan pengembalian warga binaan. Penelitian ini menemukan bahwa pembinaan narapidana dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek: pertama, narapidana yang telah menjalani pembinaan di Lapas diharapkan tidak mengulangi tindak kejahatan dan mampu menjadi individu yang bermanfaat serta berinisiatif; kedua, pembinaan mendorong narapidana menjadi inovatif demi terciptanya tatanan negara yang tertib dan meningkatkan kesadaran diri dalam aspek spiritual; ketiga, mencapai ketentraman dan keselarasan hidup baik fisik maupun mental. Perlu dibuka akses dan kesempatan bagi narapidana untuk menjalin kembali hubungan sosial, melakukan introspeksi, serta berkomitmen tidak kembali melakukan pelanggaran hukum untuk mendukung reintegrasi ke dalam masyarakat. Reintegrasi ini bertujuan agar mantan narapidana diterima dengan baik oleh masyarakat dan dapat berkontribusi dalam pembangunan, dengan pengalaman hidup yang bermakna sebagai landasan untuk tanggung jawab pribadi dan harmoni sosial.
Twitter Please Do Your Magic: The Vulnerability of Fraud Victims On the Social Media Yahya, Azzahra; Zaky, Muhammad
Deviance Jurnal Kriminologi Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/djk.2689

Abstract

For Twitter users, the term “Twitter Please Do Your Magic” is familiar. This means that with good delivery and communication, even Twitter accounts have the same potentials in solving problems raised. In reality, crime always finds its own loophole. The existence of this trend is used by irresponsible parties as part of the fraud mode by forming a narrative that is able to bring disadvantages to humanity. Therefore, as an effort to understand this, an assessment of the characteristics of the victims was carried out using the perspective of lifestyle-exposure criminology theory. Using a qualitative research method by taking a fraud case study on twitter accounts, the researchers utilized data from interviews with four victims, a witness resource person and an expert. The result was that the victims of the case study have some characteristics in common related to each other, which has the potential to endanger their lives in explaining the cause of the victim's position. Among them, first, making twitter their favorite social media among all other social media they have. Second, the victims like content topics related to social issues supported by their involvement in previous donation activities. Third, the victims have the right and access to their own finances. Fourth, the victims have a "common thread" with perpetrators such as a sense of closeness and similarity. Finally, the fifth, the victims tend to trust their online friends on twitter. Although these results cannot be generalized to all cases of "Twitter Please Do Your Magic" fraud that have occurred, at least this research is expected help understand problems surrounding the issue, especially from the perspective of the victims.
Identitas Transpuan dalam Pusaran Berita Kriminal (Studi Kasus Framing Media terhadap LL dalam Kasus Narkotika di Tahun 2020) Larasati, Devita; Anjarina, Elysa; Sumarsono, Intan Shabira; Setyaputri, Jasmine Rizqi Kartika; Tjahyana, Jessica; Anthonia, Reynee Joyvina Freeina
Deviance Jurnal Kriminologi Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/djk.2746

Abstract

Dalam liputan mengenai kasus kriminal yang melibatkan individu queer sebagai pelaku, media cenderung menekankan identitas gender sebagai isu utama. Penggunaan diksi dan konten yang merendahkan individu dengan identitas gender dan orientasi seksual yang berbeda pun menciptakan framing berita yang bias. Penelitian ini akan membahas mengenai metode pembingkaian yang dapat membentuk suatu naratif pada transpuan, dan dalam studi kasus ini, dilakukan oleh media terhadap LL, seorang transpuan yang terlibat dalam kasus narkotika pada tahun 2020. Analisis dilakukan terhadap enam artikel berita yang dipublikasikan di situs web yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa pemberitaan yang dianggap dapat mendatangkan sensasi lebih banyak menekankan identitas gender, berbau seksual, dan isu pinggiran dari subjek berita. Hal ini pun mengarahkan pada pelanggaran hak privasi seseorang dapat berujung pada diskriminasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat sikap media terhadap LL sehingga pemberitaan terhadap individu dengan ragam identitas gender dan seksualitas dapat lebih berperspektif SOGIESC. Untuk dapat lebih memahami temuan data, penelitian ini menggunakan kerangka queer criminology theory dan metode Analisis Framing Goffman.
KATA PENGANTAR DEVIANCE JURNAL KRIMINOLOGI VOLUME 8 NOMOR 1 TAHUN 2024 Larasati, Nadia Utami
Deviance Jurnal Kriminologi Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/djk.3189

Abstract

Deviance Jurnal Kriminologi kembali menyapa pembaca dengan terbitnya Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024 pada bulan Juni ini. Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan berkontribusi sehingga edisi ini dapat terbit tepat waktu.Pada kesempatan kali ini, Deviance Jurnal Kriminologi menghadirkan tulisan dengan tema-tema yang cukup beragam sehingga pembahasan setiap isu menjadi semakin menarik dan berwarna. Isu pemberitaan media, pembinaan narapidana, kekerasan terhadap anak dan perjudian hadir menyapa pembaca.  Artikel pertama yang berjudul “Media Baru sebagai Ruang Emosional Publik: Diskursus Penyalahgunaan KIP-K di Media Sosial X PEriode April-Mei 2024” karya Vira Nurul Sayidah, Amaris Joella, Gregoria Maisy dan Regina Habibah mengenai platform media sosial X dalam merespons diskursus penyalahgunaan KIP-K (Kartu Indonesia Pintar-Kuliah) mengungkapkan bahwa dinamika interaksi antara emosi publik, menghasilkan ruang publik emosional yang ditunjukkan dengan berbagai reaksi negatif dari masyarakat seperti memunculkan hate speech hingga doxing, serta menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas program bantuan pemerintah, khususnya mengenai KIP-K.Artikel kedua dalam terbutan kali ini ditulis oleh Budi Arto dengan judul “Perubahan Perilaku Narapidana dengan Pembinaan Community-Based Treatment di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Terbuka Ciangir”. Tulisan ini berupaya menjelaskan bahwa pembinaan narapidana dilakukan untuk merubah perilaku terpidana dalam menjalani masa pidana. Oleh karenanya, perubahan perilaku Narapidana melalui pembinaan community-based treatment sangat diperlukan untuk membangun karakter yang mengarah kepada kemandirian agar narapidana dapat berreintegrasi secara utuh, juga membuka akses atau kesempatan untuk menjalin kembali kehidupan bermasyarakat, sehingga narapidana bertaubat, berusaha memperbaiki diri dan tidak mengulangi lagi tindak pidana.Isu pemberitaan berita kejahatan muncul pada edisi kali ini melalui artikel “Identitas Transpuan dalam Pusaran Berita Kriminal (Studi Kasus Framing Media terhadap LL dalam Kasus Narkotika di Tahun 2020)” yang ditulis oleh Devita Larasati, Elysa Anjarina, Intan Shabira Sumarsono, Jasmine Rizqi Kartika Setyaputri, Jessica Tjahyana, dan Reynee Joyvina Freeina Anthonia. Artikel ini mengemukakan bahwa dalam liputan mengenai kasus kriminal yang melibatkan individu queer sebagai pelaku, media cenderung menekankan identitas gender sebagai isu utama. Penggunaan diksi dan konten yang merendahkan individu dengan identitas gender dan orientasi seksual yang berbeda pun menciptakan framing berita yang bias. Artikel ini mencoba melihat sikap media terhadap LL, seorang transpuan yang terlibat dalam kasus narkotika pada tahun 2020 menggunakan kerangka queer criminology theory dan metode Analisis Framing Goffman.Artikel berikutnya “Fenomena Kekerasan Orangtua terhadap Anak dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Masa Pandemi COVID-19” ditulis oleh Nur Haliza dan Chazizah Gusnita. Tulisan ini mengkaji dan mendalami faktor penyebab maraknya fenomena kekerasan orang tua terhadap anak dalam penerapan PJJ di Masa Pandemi COVID-19. Peneliti juga berbicara mengenai reaksi orang tua, guru, dan anak dalam menghadapi penerapan PJJ; pengaplikasian sistem PJJ; hambatan, kendala, manfaat dan kerugian dalam penerapan PJJ; tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang tua; reaksi anak dan dampak dalam tindakan kekerasan pada anak yang dilakukan orang tuanya; peran lembaga sosial dan pihak sekolah dalam menyikapi fenomena ini; penyelesaian kasus dan jumlah kasus; pola asuh orang tua yang baik untuk anak tanpa melakukan kekerasan.Analisis film diangkat dalam artikel karya Devita Larasati, Inez Annabel Gabriella Siregar, Mutiara Syifa Arifianto, dan Theresia Roro yang berjudul :Analisis Semiotika terhadap Fenomena Online Identity Theft (OIT) dalam Film Searching (2018)”. Artikel ini menggunakan analisis semiotika terhadap film Searching (2018). Peneliti menyoroti representasi bentuk kejahatan Online Identity Theft yang tergambarkan dalam visual dan narasi film. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi terhadap adegan-adegan kunci dalam film yang menggambarkan aspek-aspek penting dari Online Identity Theft. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tanda dan makna yang digunakan dalam visual, audio, serta teks, dalam ada dalam film melalui konsep dan pendekatan kriminologi visual.Edisi kali ini ditutup oleh artikel yang ditulis oleh Kadek Tina Widhiatanti dan David Hizkia Tobing. Artikel yang berjudul “Dampak Judi Online pada Remaja Penjudi: Literature Review” ini melakukan sebuah metode narrative review yang bertujuan untuk mengetahui dampak yang dialami remaja penjudi akibat bermain judi online. Literature review ini mengkaji 10 jurnal kualitatif dengan rentang waktu 8 tahun terakhir (2015-2023). Hasil literature review menunjukkan bahwa judi online membawa berbagai dampak negatif pada remaja penjudi, diantaranya berdampak negatif pada finansial, sosial, psikis, kepribadian, kesehatan, akademik dan keagamaan.Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Kami memohon maaf kepada seluruh pihak jika masih terdapat kekurangan dalam hal substansi maupun penyajian artikel yang terbit dalam edisi kali ini. Masukan konstruktif dari para pembaca tentunya akan menjadi penyemangat yang berharga bagi kami untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut pada terbitan yang akan datang. Tidak lupa kami mengundang semua pihak dari berbagai kalangan untuk mengirimkan buah pemikirannya dalam bentuk naskah artikel dengan topik-topik dari berbagai disiplin ilmu yang bersinggungan dengan perspektif kriminologi. Salam hangat,Editor in Chief Jurnal DevianceNadia Utami Larasati    
Konflik Antar Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang dalam Perspektif Subkultur Penjara Mubarokah, Adams Firdaus; Larasati, Nadia Utami
Deviance Jurnal Kriminologi Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/djk.2708

Abstract

This article explores the issue of conflicts that frequently arise among prisoners in correctional institutions. It seems that such conflicts have become common within the prison culture. The inmates have to live in overcrowded conditions, often beyond the capacity of the facilities, with inadequate provision of basic rights and being away from their families, which can worsen their situation. All of this can lead to increased stress levels, making it difficult to avoid conflicts. In this article, we will describe the types of conflicts that often occur in prisons and the factors that cause them. We carried out a qualitative approach using a structured interview method with two prisoners and two correctional officers. We used prison subculture theory to analyze existing problems. Our research results show that prison subculture is a phenomenon that forms in the prison environment because prisoners adopt the values and behavior patterns that occur in prison. This subculture influences prisoners in adapting to life in prison, which is harsh and limited. Conflict between inmates is a characteristic inherent in prison subculture. In prisons, there is competition, power, and differences in gangs and groups that often trigger serious conflicts between prisoners. This conflict can lead to physical violence, threats, and insecurity in prisons.
Cyber Espionage in Indonesia: Legal Challenges and The Role of Institutions in the Digital Era Munabari, Fahlesa; Daryanto, Eko; Riyanta, Stanislaus; Hanita, Margaretha
Deviance Jurnal Kriminologi Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/djk.3496

Abstract

In this digital era, cyber espionage is a serious threat to countries around the world, including Indonesia. This study looks at the legal framework governing cyber espionage, and the challenges and opportunities for law enforcement it faces as well as its development. Through a qualitative methodology based on institutional theory, this study reveals that the existing legal framework, particularly The Electronic Information and Transactions Law (ITE Law) and Penal Code (KUHP), is still not sufficient. Lack of legal clarity and inconsistencies — both internationally and nationally — make things even more difficult. Other contributing factors to poor law enforcement include limited institutional capacity resulting in the lack of well-trained human resources, insufficient technological infrastructure, and inter-agency collaboration. The process of isomorphism, which is understood in institutional framework as imitation of best practices implemented by other countries to cope with cyber espionage, does not always work because each country has different contexts and needs. This study shows that most literature in cyber espionage underscores the need for comprehensive legal reform, improvement of institutional capacity, quality of cooperation, and better understanding of the role of non-state actors in building an effective cyber security system in Indonesia.

Page 10 of 11 | Total Record : 105