cover
Contact Name
Simon Simon
Contact Email
charistheo08@gmail.com
Phone
+62895395000168
Journal Mail Official
charistheo08@gmail.com
Editorial Address
Kampus Utama: BG Junction Mall L2/P5, Jl. Bubutan 1-7 Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen
ISSN : 28088735     EISSN : 28084454     DOI : -
Fokus dan ruang lingkup jurnal CHARISTHEO: Teologi Kristen Pendidikan Agama Kristen Kepemimpinan Kristen Etika Kristen Sosial dan Keagamaan Misiologi
Articles 68 Documents
Perjanjian Mesianik Abraham (Kejadian 13:1-3, Kejadian 15:1-21, Galatia 3:16): Penggenapan Janji Allah dalam Kristus dan Relevansinya bagi Orang Percaya Masa Kini Situmorang, Alexander; Ay, Elis Louisa
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/42w1kz04

Abstract

Perjanjian antara Allah dan Abraham merupakan titik balik dalam rencana keselamatan Allah yang berdampak luas dalam teologi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian ini bersifat unilateral, di mana Allah sendiri berinisiatif dan menjamin penggenapannya tanpa syarat dari pihak Abraham. Janji Allah mencakup keturunan yang akan menjadi bangsa besar, tanah sebagai warisan, serta berkat bagi semua bangsa. Dalam Perjanjian Baru, Rasul Paulus menafsirkan penggenapan janji ini dalam Yesus Kristus, keturunan sejati Abraham, yang membawa keselamatan bagi semua orang yang percaya. Perjanjian ini juga berhubungan erat dengan perjanjian mesianik, yang menegaskan bahwa Mesias akan datang dari keturunan Abraham untuk menggenapi janji keselamatan bagi dunia. Dengan demikian, perjanjian ini memiliki dimensi eskatologis yang mencakup seluruh umat manusia. Kajian terhadap perjanjian ini memperdalam pemahaman tentang rencana keselamatan Allah, kasih karunia-Nya, dan relevansinya bagi iman Kristen masa kini
Pendidikan Teologi dan Tantangan Komunikasi Misi Multikultural di Era Digital Nugroho, Fibry Jati; Sirait, Rajiman Andrianus
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/kqvfs791

Abstract

Artikel ini mengkaji peran pendidikan teologi dalam menghadapi tantangan komunikasi misi multikultural di era digital. Globalisasi, perkembangan teknologi, serta meningkatnya pluralitas budaya menuntut gereja untuk mengembangkan strategi komunikasi Injil yang kontekstual, relevan, dan transformatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka terhadap literatur teologi kontekstual, komunikasi misi, dan pendidikan teologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan teologi kontekstual menjadi fondasi utama bagi keberhasilan komunikasi misi lintas budaya. Era digital menghadirkan peluang baru melalui media sosial dan teknologi interaktif, namun juga membawa risiko dangkalnya spiritualitas jika tidak diimbangi refleksi teologis yang mendalam. Sementara itu, masyarakat multikultural menuntut gereja untuk membangun komunikasi yang dialogis, partisipatif, dan menghargai keragaman budaya. Kesimpulannya, pendidikan teologi yang responsif terhadap perubahan sosial, budaya, dan teknologi mampu membentuk pemimpin gereja yang reflektif, kreatif, serta transformatif dalam menyampaikan Injil. Dengan demikian, integrasi pendidikan teologi, teologi kontekstual, dan komunikasi digital menjadi kunci keberhasilan misi di era global. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah perlunya lembaga teologi merancang kurikulum yang relevan dengan tantangan digital dan multikultural, melatih pemimpin gereja dalam pemanfaatan media digital secara bijaksana, serta mendorong praktik komunikasi misi yang dialogis dan sensitif budaya untuk menjawab kebutuhan nyata jemaat dan masyarakat luas.
Amanat Agung Berdasarkan Matius 28:19-20 dan Implementasinya Terhadap Pemuridan diJemaat GKNS Se-Jawa Barat Susanto; Sukarna, Timotius; Dewi, Ester Yunita
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/gwh4gx83

Abstract

Amanat Agung (Mat. 28:19–20) merupakan mandat fundamental bagi gereja untuk memberitakan Injil sekaligus membentuk murid Kristus. Namun, dalam konteks gereja Indonesia, khususnya Gereja Kristen Nafiri Sion (GKNS), pemuridan menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman teologis jemaat GKNS se-Jawa Barat terhadap Amanat Agung serta implementasi praktisnya dalam kehidupan bergereja. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen pada lima jemaat GKNS di Jawa Barat. Validitas data dijamin dengan triangulasi metode, sumber, dan waktu, serta member checking.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman jemaat GKNS terhadap Amanat Agung masih dominan pada aspek penginjilan, sementara dimensi pemuridan yang berfokus pada pendampingan, pembinaan rohani, dan transformasi kehidupan belum digarap secara mendalam. Implementasi pemuridan di GKNS masih bersifat fragmentaris, dengan variasi praktik antarjemaat, seperti kelompok kecil, katekisasi, dan pelayanan pemuda. Hambatan utama mencakup keterbatasan kaderisasi pemimpin rohani, kesibukan jemaat, budaya ibadah Minggu yang dominan, serta keterbatasan sumber daya digital. Meski demikian, penelitian ini menemukan potensi strategis berupa komitmen pimpinan jemaat, antusiasme generasi muda, dan peluang pemanfaatan teknologi digital pascapandemi.Dengan demikian, GKNS memerlukan pengembangan blueprint pemuridan yang jelas, program kaderisasi pemimpin, serta indikator pertumbuhan rohani yang terukur. Upaya ini penting agar pemuridan dapat dijalankan secara relasional, transformatif, dan kontekstual, sehingga Amanat Agung dapat diwujudkan secara utuh dalam kehidupan jemaat GKNS.
Membangun Komunitas Kasih di Sekolah Kristen: Kajian Sosiologis Pendidikan Agama Kristen dalam Membentuk Relasi Sosial yang Inklusif dan Transformatif Darmadi, Daud
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/ajbn7s62

Abstract

Pendidikan Agama Kristen (PAK) di sekolah Kristen tidak hanya berfungsi menyampaikan pengetahuan teologis, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter dan paradigma hidup yang berlandaskan iman. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana PAK mampu menghadapi tantangan pengaruh filsafat sekular, seperti humanisme dan postmodernisme, sekaligus mewujudkan komunitas kasih yang otentik di sekolah. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran PAK dalam membentuk watak, moralitas, dan spiritualitas peserta didik melalui interaksi sosial yang holistik dalam komunitas sekolah. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif, yang menelaah konsep sosiologi pendidikan Kristen, filsafat pendidikan alkitabiah, dan strategi pedagogis kontekstual. Hasil kajian menunjukkan bahwa keteladanan guru, penerapan prinsip iman Kristen, dan pembelajaran yang menumbuhkan kasih serta kepedulian sosial mampu membangun komunitas pendidikan yang aman, ramah, dan berkarakter Kristus. Disimpulkan bahwa sosiologi PAK harus dipahami sebagai interaksi sosial yang berlandaskan kasih, yang mendorong transformasi spiritual dan sosial peserta didik, sehingga sekolah Kristen dapat berfungsi sebagai komunitas kasih yang mendukung pertumbuhan akademik sekaligus pembentukan karakter Kristiani yang otentik.
Kajian Pemikiran Pragmatis John Dewey tentang Pendidikan sebagai Sarana Transformasi Sosial Joanne, Norma Eva; Situmorang, Alexander
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/wz3tsd09

Abstract

John Dewey merupakan salah satu tokoh utama dalam filsafat pendidikan modern yang dikenal dengan gagasan pragmatisme dan pendidikan progresif. Pemikirannya menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar proses transfer pengetahuan, melainkan proses sosial yang aktif dan dinamis, di mana peserta didik berinteraksi dengan lingkungan serta memperoleh pemahaman melalui pengalaman langsung. Gagasannya tentang sekolah sebagai miniatur masyarakat, belajar berbasis pengalaman, dan pendidikan yang menanamkan nilai-nilai demokrasi memberikan fondasi penting bagi sistem pendidikan modern. Meskipun demikian, pandangan Dewey yang humanistik dan pragmatis berpotensi mengabaikan dimensi spiritual dan transendental yang sangat penting dalam pendidikan Kristen. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pokok-pokok pemikiran John Dewey tentang pendidikan, menganalisis kekuatan serta kelemahannya, dan menilai relevansinya bagi pengembangan pendidikan Kristen masa kini. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif-analitis dengan studi literatur terhadap karya-karya Dewey dan kajian kritis dari perspektif teologi pendidikan Kristen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Dewey memiliki kontribusi signifikan dalam hal metode pembelajaran aktif, partisipatif, serta pengembangan kemampuan berpikir kritis. Namun, terdapat keterbatasan karena kecenderungan pragmatisme Dewey tidak sepenuhnya selaras dengan aspek spiritualitas yang mendasari pendidikan Kristen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemikiran Dewey tetap relevan sebagai titik dialog dalam mengembangkan model pendidikan Kristen yang lebih kontekstual, dengan memanfaatkan kekuatan pendekatan progresif sekaligus mengintegrasikan dimensi spiritual dan transendental yang menjadi ciri khas pendidikan iman.
Theology of Christian Education: Biblical Foundations, Holistic Mandate, and Contemporary Relevance Mawikere, Marde Christian Stenly; Hura, Sudiria; Mawikere, Jean Calvin Riedel; Mawikere, Daniella Beauty Melanesia
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/33hy7z11

Abstract

Artikel ini mengkaji hakikat dan mandat Pendidikan Kristen sebagai lembaga pendidikan berbasis iman dari perspektif teologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka yang melibatkan sumber primer, termasuk teks-teks Alkitab dan karya-karya teologis, serta sumber sekunder yang diambil dari literatur pendidikan Kristen dan teori pedagogi modern. Analisis dilakukan dengan pendekatan hermeneutis untuk menafsirkan teks-teks Alkitab serta kerangka deskriptif-analitis guna mengintegrasikan prinsip-prinsip teologis dengan realitas pendidikan kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Kristen berperan sebagai agen pembentukan karakter yang holistik, penguatan tanggung jawab sosial, dan pusat transformasi spiritual yang berlandaskan pada nilai-nilai Kerajaan Allah. Kebaruan penelitian ini terletak pada integrasi antara prinsip-prinsip teologis dengan teori pendidikan modern, sehingga menghasilkan kerangka konseptual yang menegaskan relevansi dan urgensi Pendidikan Kristen dalam menjawab tantangan zaman. Temuan ini memberikan kontribusi bagi pengembangan teori dan praktik pendidikan berbasis iman yang holistik, kontekstual, dan transformatif.
Kajian Teologis terhadap Kemampuan Indigo berdasarkan Perspektif Karunia Roh Kudus pada1 Korintus 12 Wungow, Jefri; Kurniawan, Immanuel Sony; Riyadi, Bambang; Stevanus, Kalis; Sihombing, Yusak Eka Putra
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/s3v3mn56

Abstract

Tulisan ini mengkaji konsep kemampuan indigo dari perspektif teologis, terinspirasi oleh pandangan Paulus dalam 1 Korintus 12 mengenai karunia-karunia rohani. Pembahasan ini mengeksplorasi bagaimana kemampuan indigo, yang sering kali dikaitkan dengan sensitivitas spiritual dan pemahaman mendalam terhadap dunia metafisik. Untuk menjawab ini penelitian ialah menggunakan pendekatan deskriptif dan analisis teks untuk menafsirkan bagaimana kemampuan indigo ditinjau dari perspektif karunia-karunia rohani. Hasil temuan menunjukkan bahwa kemampuan indigo yang peka terhadap dunia metafisik tidak dapat disejajarkan dengan karunia rohani sebab memiliki dasar dan tujuan yang sangat kontras. Sebab itu, seorang Kristen yang memiliki kemampuan indigo penting mendapatkan pelayanan pelepasan dan bimbingan rohani secara intens untuk dapat mengalami kemerdekaan di dalam Kristus.
Dari Eden ke Cyberspace: Menafsirkan Narasi Alkitab di Dunia Digital Simamora, Ridwan Henry; Baringbing, Pangeran Guntar Wijaya; Beno, Hendrik; Nendissa, Julio Eleazer
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 5 No. 1 (2025): SEPTEMBER
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/hsz47a74

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana imajinasi teologis tentang "tanah baru" dapat memberi makna baru atas kerinduan manusia dalam era digital yang sarat dislokasi dan fragmentasi identitas. Bertolak dari narasi biblika mengenai Tanah Perjanjian serta pengharapan eskatologis akan langit dan bumi baru, penelitian ini menganalisis dinamika eksistensial manusia modern yang hidup di tengah kompleksitas ruang digital. Dengan menggunakan pendekatan teologi naratif dan hermeneutik kontekstual, penelitian ini menggabungkan tafsir teologis atas teks Kitab Suci dengan refleksi kontemporer tentang cyberspace sebagai lanskap spiritual tempat manusia mengekspresikan pencarian akan makna, relasi, dan keutuhan. Melalui kerangka Imago Dei dan karya Roh Kudus yang memperbarui ciptaan, bahwa ditemukan ruang cyberspace bukan sekadar medium teknologis, melainkan medan spiritual yang menuntut penataan kembali imajinasi iman. Dengan demikian, kerinduan akan “tanah baru” dalam konteks ini dipahami tidak lagi bersifat geografis belaka, tetapi transenden dan relasional, mengarahkan manusia pada persekutuan yang diperbarui dengan Allah, sesama, dan ciptaan. dalam horizon digital yang baru.