cover
Contact Name
Fitria Dhenok Palupi
Contact Email
nutriture@poltekkes-malang.ac.id
Phone
+6285790314800
Journal Mail Official
nutriture@poltekkes-malang.ac.id
Editorial Address
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang Ijen Street 77C Malang, East Java, Indonesia 65119
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Nutriture Journal
ISSN : -     EISSN : 28289552     DOI : https://doi.org/10.31290/nj.v2i1
Gizi Klinik: nutraceutical, nutrigenomik, nutrigenetik, malnutrisi, nutrition care process (NCP), komunikasi terapeutik Gizi Masyarakat: malnutrisi, penilaian status gizi, pola konsumsi pangan, ketahanan dan keamanan pangan, surveillance, pengembangan KIE (komunikasi, informasi, edukasi) Food Science: teknologi pangan, food processing, food additives, pangan lokal, pangan fungsional, pengembangan produk pangan, analisis kandungan zat gizi, bahan tambahan pangan (BTP) Food Service: hygiene dan sanitasi, penyelenggaraan makanan, penyelenggaraan mutu makanan, manajemen pelayanan Gizi Olahraga: sport food, ergogenic aids, penilaian status gizi atlet, penyelenggaraan gizi atlet
Articles 68 Documents
The Effect of Substitution of Soy Tempe Flour and Mung Bean Flour on Biscuits PMT for Stunting in Aged 6 – 59 Months Khofifah, Nur Aini; Razak, Maryam; Pudjirahaju, Astutik
NUTRITURE JOURNAL Vol 2 No 2 (2023): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v2i2.3872

Abstract

Background: The 2018 Basic Health Research reports that the national prevalence of stunting has decreased to 30.8%. However, the figure of 30.8% is above the 2015-2019 RPJM. Furthermore, the prevalence of stunting in Malang Regency and Malang City in 2021 is 25.7%. The 25.7% figure is still above the 2020-2024 Public Health Program Action Plan which targets stunting at 14%. Lack of food intake and infectious diseases are the direct causes of stunting in toddlers. The government program to overcome the handling of stunting in toddlers is by doing PMT. Modified PMT using local food ingredients is very effective in improving the nutritional status of toddlers who are stunted. One of the local food ingredients with high nutritional value is soy tempe and mung beans. Objective: To analyze the effect of substitution of soy tempe flour and mung bean flour on the chemical quality, nutritional quality and organoleptic quality of biscuits as PMT for preventing stunting in children aged 6 – 59 months. Methods: Experimental with 4 treatment levels and 3 repetitions in the analysis of chemical quality, nutritional quality, and organoleptic quality. Results: The lower the proportion of soy tempe flour, the lower the protein, fat and energy value and the higher the proportion of mung bean flour, the higher the carbohydrate content. Conclusion: Calculation of the calculated value of the best treatment level is P2 (50:20:30). PMT Biscuits Substitute Soy Tempe Flour and Mung Bean Flour for Stunting Toddlers have a significant effect on color, aroma, taste and texture.
Ketahanan Pangan dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Masa Pandemi Covid-19 Nafilah Nafilah
NUTRITURE JOURNAL Vol 2 No 2 (2023): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v2i2.3928

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek menurut usianya. Dampak dari stunting dapat menghambat perkembangan otak, tidak optimalnya ukuran fisik tubuh dan gangguan metabolisme. Ketahanan pangan dalam rumah tangga dapat mempengaruhi kurangnya asupan makan anggota keluarga sehingga dapat meningkatkan kejadian stunting pada balita. Munculnya Covid-19 di Indonesia berdampak pada ketahanan pangan rumah tangga. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara ketahanan pangan rumah tangga dengan kejadian stunting pada balita di masa pandemi covid-19. Metode: Responden penelitian ini sebanyak 65 balita usia 0-59 bulan di Dusun Klenggotan. Penelitian observasional ini dengan metode simple random sampling. Data ketahanan pangan diperoleh melalui kuesioner HFIAS dan dikategorikan menjadi 2 yaitu tahan pangan dan rawan pangan. Data kejadian stunting diperoleh dari pengukuran antropometri dikategorikan menjadi 2 yaitu stunting dan tidak stunting (normal). Hasil: Jumlah balita stunting yaitu 11 balita (17%) dan yang tidak stunting (normal) sebanyak 54 balita (83%). Keluarga yang memiliki kategori rawan pangan sebesar 63%. Ketahanan pangan selama pandemi covid-19 tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (OR= 3,094, 95%CI= 0.609 – 15.719, p= 0,191). Kesimpulan: Ketahanan pangan tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita selama pandemi covid-19.
Formulasi Temp eFlour as a Substitute for Snack Bars for Patients with Tipe 2 Diabetes Mellitus Agustin, Putri Yulia; Razak, Maryam; Puspita, Theresia
NUTRITURE JOURNAL Vol. 2 No. 2 (2023): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v2i2.3794

Abstract

Latar belakang: Jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2019 sebanyak 10,7 jutakasus dan pada tahun 2021 mengalami peningkatan yaitu 19,5 juta kasus. Oleh karena itu, perlu adanyaupaya pencegahan dan pengendalian DM. Salah satu pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe2 adalah terapi gizi medis. Perwujudan terapi gizi tersebut dapat dilakukan dengan pengembanganformula produk pangan tinggi serat dan aktivitas antioksidan. Bahan pangan dengan tinggi serat danaktivitas antioksidan adalah tepung biji alpukat dan tepung tempe koro pedang. Tujuan: Mengetahuipengaruh formula tepung biji alpukat dan tepung tempe koro pedang sebagai bahan snack bar terhadapnilai energi, mutu gizi, mutu fungsional dan mutu organoleptik snack bar bagi penderita diabetes mellitustipe 2. Metode: Penelitian ini menggunakan eksperimental dengan desain RAL yang terdiri dari 3 tarafperlakuan dengan 3 pengulangan menggunakan perbandingan proporsi tepung maizena:tepung bijialpukat:tepung tempe koro pedang, yaitu P1 (65:10: 25), P2 (65:15:20), dan P3 (65:20:15). Hasil: Snackbars dengan substitusi tepung biji alpukat yang semakin tinggi maka kadar abu, protein, karbohidrat,serat, dan aktivitas antioksidan semakin meningkat dan semakin tinggi substitusi tepung tempe koropedang maka kadar air, lemak, dan energi semakin meningkat. Simpulan: Snack bars dengan tarafperlakuan terbaik, yaitu P3 (65:20:15). Snack bars dengan substitusi tepung biji alpukat dan tepungtempe koro pedang untuk penderita diabetes mellitus memberikan pengaruh yang signifikan terhadapkadar abu, protein, serat, aktivitas antioksidan, dan rasa.
Analisis Protein dan Daya Terima Cookies Biji Nangka dengan Penambahan Tepung Ikan Gabus Viliantina, Rifka Wuri; Rohmawati, Ninna; Antika, Ruli Bahyu
NUTRITURE JOURNAL Vol. 2 No. 2 (2023): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v2i2.3910

Abstract

Background: Malnutrition is one of the nutritional problems in Indonesia caused by the lack of consumption of food or protein energy over a certain period, so it can be said that the nutritional status of toddlers depends on the food conditions at the time. Fulfillment the nutritional substance of toddler can be overcome by providing additional food in the form cookies. Researchers want to modify jackfruit seed cookies with the addition of snakehead fish flour to obtain food products with high protein content. Objective: The study aimed to analyze the protein content and acceptability of jackfruit seeds cookies with the addition of snakehead fish flour. Method: This research was a Quasi-Experimental using a Posttest-Only Control Group Design. The research sample consisted of 25 students at SDN Lenteng Timur 1. Results: Protein content with 4 levels of treatment (X0, X1, X2, X3) is 7.54; 8.38; 9,12; and 9.79. The higher the addition of snakehead fish flour, the higher the protein content of jackfruit seed cookies. Jackfruit seed cookies with the addition of 5% snakehead fish flour were cookies that were liked by the panelists. Conclusion:The addition of snakehead fish flour had a significant difference in protein content. The jackfruit seed cookies were accepted by the panelists in terms of color, aroma, taste and texture, but based on statistical results only the acceptability of aroma and taste had significant differences. The recommended jackfruit seed cookies are X1 with the addition of 5% snakehead fish flour.. Keywords: Jackfruit seeds; Cookies; Malnutrition; Fish cork; Proteins
Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food, Densitas Energi, Zat Gizi Makro dan Mikro Dengan Status Gizi Pada Remaja SMAN 1 Tanjunganom Sakasiswara, Damara Leylani; Widajati, Endang; Sulistyowati, Etik
NUTRITURE JOURNAL Vol. 3 No. 1 (2024): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v3i1.4058

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan hasil Riskesdas (2018) menunjukkan 25,7% remaja usia 13-15 tahun dan 26,9% remaja usia 16-18 tahun berstatus gizi pendek dan sangat pendek. Selain itu terdapat 8,7% remaja usia 13-15 tahun dan 8,1% remaja usia 16-18 tahun yang kurus dan sangat kurus, sedangkan prevalensi kegemukan dan obesitas sebesar 16% pada remaja usia 13-15% tahun dan 13,5% pada remaja usia 16-18 tahun. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara konsumsi fast food, kepadatan energi, zat gizi makro dan mikro dengan status gizi. Metode: Metode penelitian menggunakan analisis statistik dengan menggunakan Chi-Square Test. Penentuan sampel berdasarkan metode random sampling dengan jumlah 65 responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan konsumsi fast food sering (58,5%), jarang (41,5%). Densitas energi fast food rendah (23%), normal (43%), tinggi (34%). Zat gizi konsumsi fast food energi tinggi (60%), lemak tinggi (81,5%), karbohidrat tinggi (52,3%), natrium tinggi (87,7%). Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi fast food, densitas energi, dan zat gizi makro dan mikro dengan status gizi remaja (p>0.05). Saran: Saran yang dapat diberikan supaya memperhatikan jenis dan variasi makanan yang dikonsumsi dengan kandungan gizi seimbang sesuai kebutuhan perhari. Kata kunci: Konsumsi Fast Food, Densitas Energi, Zat Gizi Makro dan Mikro, Status Gizi
Pengaruh Pelatihan Gizi Berbasis Komunikasi Perubahan Perilaku terhadap Pengetahuan Gizi Tim Pendamping Keluarga di Lokus Stunting Kota Malang Hapsari, Indri; Palupi, Fitria Dhenok; Hakimah, Nurul; Hadisuyitno, Juin; Fajar, Ibnu; tapriadi, tapriadi; pratiwi, zahra anggita
NUTRITURE JOURNAL Vol. 3 No. 1 (2024): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v3i1.4394

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan masalah gizi pada anak terutama dibawah usia lima tahun (balita). Salah satu pilar Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting adalah Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku (Pilar 2). Komunikasi perubahan perilaku di level desa melibatkan Tim Pendamping Keluarga yang merupakan ujung tombak untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat sehingga memicu adopsi perilaku positif untuk mencegah stunting terutama di periode 1000 HPK. Partisipasi aktif dalam Pelatihan Gizi Berbasis Komunikasi Perubahan Perilaku dapat meningkatkan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai konselor Stunting. Tujuan : Mengevaluasi perubahan pengetahuan gizi pada tim pendamping keluarga setelah melakukan pelatihan gizi berbasis komunikasi perubahan perilaku (Behaviour Change Communication). Metode Penelitian : Penelitian dilakukan pada bulan September – Desember 2022 pada 10 lokus stunting di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain quasi experiment. Sampel adalah semua tim pendamping keluarga yang terdiri dari kader KB dan kader posyandu pada 10 lokus stunting kota malang sejumlah 118 orang. Model pelatihan gizi ini menggunakan pembelajaran dalam bentuk focus grup discussion. Analisis statistik menggunakan uji t-test untuk data tingkat pengetahuan dan uji Mc Necmar untuk analisis jawaban benar tiap pertanyaan. Hasil Penelitian : Proporsi jawaban benar dari 8 pertanyaan meningkat signifikan setelah pelatihan (p<0.05) dan ada 2 pertanyaan terkait penyimpanan ASI dan kelancaran ASI yang belum meningkat secara signifikan (p>0.05). Rata-rata skor pengetahuan gizi sebelum pelatihan sebesar 50.42 ± 15.1 66.6 ± 17.79. Pada akhir pelatihan skor pengetahuan gizi meningkat secara signifikan p = 0,0001 dengan peningkatan 16.6. Proporsi peserta dengan pengetahuan gizi kategori tinggi meningkat dari 5.1% menjadi 33.9% dan kategori rendah menurun dari 32.2% menjadi 11%. Kesimpulan : Model edukasi berbasis komunikasi perubahan perilaku dapat meningkatkan pengetahuan gizi secara signifikan, sehingga dapat diaplikasikan untuk pendekatan penanganan stunting secara individu.
Substitution Biscuits Red Bean Flour (Phaseoulus vulgaris L.) and Moringa Leaf Flour (Moringa oleifera L.) for Hypercholesterolemia Sufferers on Nutrient Contents and Organoleptic Quality Safitri, Oktavia Indri; Suwita, I Komang; Razak, Maryam
NUTRITURE JOURNAL Vol. 3 No. 2 (2024): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v3i2.4595

Abstract

Abstract Background: Increased cholesterol contents can cause health problems such as gallstones, hypertension, stroke and heart attack. According to WHO (2019), globally, hypercholesterolemia is the third cause of ischemic heart disease. It is estimated that worldwide, increased cholesterol can cause 2.6 million deaths. In Indonesia, based on Basic Health Research (Riskesdas) data, the prevalence of hypercholesterolemia sufferers aged over 15 years in 2013 was 35.9% and the prevalence decreased in 2018 by 28.8% (Riskesdas, 2018). The management of hypercholesterolemia is through medical nutrition therapy. The development of biscuit processing is based on the snack needs of hypercholesterolemia sufferers. Objective: Analyze the effect of substitution of red bean flour (Phaseoulus vulgaris L.) and moringa leaf flour (Moringa oleifera L.) on nutrient contents and organoleptic quality. Design: This research used a Completely Randomized Design (CRD) research type using 4 treatment levels with 3 repetitions, namely P0 (100:0:0), P1 (60:5:35), P2 (60:10:30), and P3 ( 60:15:25). Results: The best standard treatment P1 (60:5:35) is the best standard treatment with a recommended serving of 60 grams (6 pieces) with an energy content of 235,1 Kcal, 5,6 grams of protein, 3,5 grams of fat, 45,4 grams of carbohydrates, and 1,3 grams of fiber. Conclusions: The substitution of red bean flour biscuits and Moringa leaf flour had a significant effect on water content, ash content, protein content, fat content, carbohydrate content, fiber content, energy content, color, aroma, taste and texture. Keywords: Hypercholesterolemia, Biscuit, Red Bean Flour Biscuits, Moringa Leaf Flour
Gambaran Asupan Zat Gizi Makro dan Status Gizi Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak desi, desi; Intan, Shela Sri; Rafiony, Ayu; ulfa, mauliana
NUTRITURE JOURNAL Vol. 3 No. 1 (2024): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v3i1.4298

Abstract

Latar belakang: Kekurangan energi kronik (KEK) merujuk pada kondisi dimana seorang ibu hamil mengalami kekurangan asupan makanan secara berkepanjangan (kronik), yang dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan pada ibu hamil. Konsekuensi dari KEK ini dapat membawa dampak negatif baik bagi kesehatan ibu maupun perkembangan bayi yang sedang dikandungnya. Fase kehamilan dianggap sebagai periode kritis yang memiliki peran signifikan dalam membentuk kualitas hidup manusia di masa mendatang. Berdasarkan data Riskesdas, proporsi risiko KEK pada ibu hamil di Kalimantan Barat pada tahun 2018 mencapai 13,9%. Tujuan: Untuk mengetahui Gambaran Asupan Zat Gizi Makro dan Status Gizi Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Parit Mayor. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu hamil di wilayah puskesmas parit mayor, variabel penelitian adalah status gizi, asupan zat gizi makro. Menggunakan analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi pada ibu hamil dengan antropometri yaitu pengukuran LILA dengan kategori normal sebesar 68,3%, sedangkan ibu hamil dengan kategori KEK sebesar 31,7%. Asupan energi kurang sebesar 58,5%, Asupan energi baik sebesar 41,5%, Asupan protein baik sebesar 46,3%, Asupan protein kurang sebesar 29,3% dan Asupan protein lebih sebesar 24,4%. Asupan lemak kurang sebesar 61,0%, kategori baik sebesar 31,7%, Asupan karbohidrat kurang sebesar 85,4%, Kategori baik sebesar 14,6%. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas ibu hamil menunjukkan status gizi normal berdasarkan pengukuran antropometri LILA dengan asupan protein yang baik, meskipun asupan energi, lemak, dan karbohidrat cenderung kurang. Kata kunci: Ibu Hamil, Status Gizi, Asupan Zat Gizi
Edukasi Media Poster Keamanan Pangan terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Penerapan Higiene Sanitasi pada Penjamah Makanan di Kantin SMKN 1 Grati: Edukasi Media Poster Keamanan Pangan terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Pengetahuan Higiene Sanitasi pada Penjamah Makanan di Kantin SMKN 1 Grati Putri, Falicha Saniyah; Hakimah, Nurul; Nurmayanti, Rani
NUTRITURE JOURNAL Vol. 3 No. 1 (2024): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v3i1.4056

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan studi pendahuluan didapatkan hasil bahwa keamanan pangan penjamah makanan pada penyelenggaraan makanan dikantin SMKN 1 Grati masih kurang diantaranya tidak penyimpanan bahan makanan yang tidak tepat, tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan celemek pada proses pengolahan, ada penjamah makanan yang berbicara saat mengolah makanan, dan penjamah makanan menyatakan belum pernah mengikuti penyuluhan keamanan pangan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh edukasi menggunakan media poster keamanan pangan terhadap pengetahuan, sikap, dan penerapan higiene penjamah makanan di kantin SMKN 1 Grati. Metode: Kuantitatif deskriptif dengan desain penelitian one group pretest-posttest. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2023. Data yang diambil berupa karakteristik penjamah makanan, pengetahuan, sikap, dan Penerapan higiene yang diperoleh dengan pengisian kuesioner pretest dan posttest. Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan dari 5 orang mennjadi 7 orang penjamah makanan. Sikap penjamah makanan mengalami peningkatan dari 5 orang mennjadi 7 orang penjamah makanan. Penerapan higiene penjamah makanan mengalami peningkatan dari 2 orang menjadi 7 orang penjamah makanan setelah dilakukannya edukasi keamanan pangan menggunakan media poster. Simpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian edukasi keamanan pangan menggunakan poster dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan penerapan higiene penjamah makanan. Kata Kunci: Edukasi Keamanan pangan, pengetahuan, sikap, penerapan higiene.
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap Propionibacterium acnes Waris, Muhammad Anugerah Alam; A.S., Indarto
NUTRITURE JOURNAL Vol 2 No 3 (2023): Nutriture Journal
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v3i2.4135

Abstract

Latar belakang : Binahong (A. cordifolia) mengandung senyawa Flavonoid, Alkaloid, Asam Oleanolik, Protein, Asam Askorbat, dan Saponin yang mempunyai aktivitas antibakteri. Tujuan : Untuk mengetahui aktivitas antibakteri daun Binahong (A. cordifolia) terhadap Propionibacterium acnes. Metode : Ekstrak daun Binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% kemudian dibuat dalam tiga konsentrasi yaitu konsentrasi 5% b/v, 10% b/v, 15% b/v dan kontrol negatif. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak daun Binahong (A. cordifolia) dilakukan dengan metode diffusion disk. Pengamatan dilakukan setelah 24 jam kemudian diukur zona hambat yang muncul. Hasil : ekstrak daun Binahong (A. cordifolia) dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% menampakkan zona hambat terhadap P. acnes masing-masing sebesar 12 mm, 18,66 mm dan 25,66 mm. Simpulan : Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun Binahong (A. cordifolia) memiliki senyawa antibakteri terhadap P. acnes